• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY s

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY s"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY “S” DENGAN HIPERTENSI

DI RUANG BUGENVILE

RUMAH SAKIT KRISTEN NGESTI WALUYO PARAKAN

\

OLEH KELOMPOK 2: SHOBARI SAKUR WAHYU KRISTIADI NONI INGGIT PANGESTI NOVIANTINA PREMADIKA

MARGARETHA KRISNA YULIANA MAY N WAHYU WIEDY ADITANTRI

AKADEMI KEPERAWATAN NGESTI WALUYO PARAKAN

(2)

I. Identitas data klien

Nama : Ny “S”

Umur : 58 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Pagersari, Parean, Kendal

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Lama Bekerja :

-Tanggal Masuk RS : 12 Februari 2015 Tanggal Pengkajian : 17 Februari 2015

Sumber Informasi : Auto anamnesa dan Allo anamnesa

Diagnosa Medis saat masuk RS : Krisis hipertensi suspensi CVD chephalgia

No. RM :

II. Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. J

Umur : 60 Tahun

Jenis Kelamin : Laki laki

Alamat : Pagersari,Patean,Kendal

Hubungan dengan pasien : Suami III. Riwayat penyakit

1. Keluhan utama

Pasien mengatakan pusing. P (penyebab) : peningkatan TIK Q (Tipe Nyeri) : Senut-senut

R ( Regio) : Kepala bagian belakang S (Skala) : 5

T (Time) : hilang timbul 2. Riwayat penyakit sekarang

Pasien mengatakan dua minggu yang lalu mengalami mual , muntah,nyeri kepala lalu membeli obat ke warung.setelah meminum obat lalu tidak kunjung sembuh, kemudian memeriksakan diri kepuskesmas terdekat.Lalu dirujuk ke RSK Ngesti Waluyo Parakan. Kemudian dipindahkan keruang bogenvile untuk dilakukan perawatan selanjutnya.

3. Riwayat penyakit dahulu

(3)

4. Riwayat penyakit keluarga

Keluarga pasien mengatakan dalam keluarganya ada yang memiliki riwayat penyakit jantung dan Hipertensi.

5. Riwayat alergi

Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat dan makanan. IV. Pengkajian saat ini

1. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan

Sebelum sakit :Pasien mengatakan sehat itu menyenangkan, sakit itu tidak enak, pasien juga mengatakan jika ia sakit akan langsung ke puskesmas, keluarga juga mengatakan kalau sudah mengontrol pola makan.

pasien dengan cara mengurangi garam dan makanan berpengawet.

Selama sakit : Pasien mengatakan kesehatan itu penting, ia ingin cepat sembuh dan ingin segera pulang kerumah. Pasien memakan makanan yang diberikan oleh rumah sakit dan tidak makan makanan selain dari rumah sakit.

2. Pola nutrisi/ metabolik

Sebelum sakit : A= BB: 84 KG TB:167CM B= tidak terkaji

C= tidak terkaji

D= Intake makanan: pasien mengatakan sebelum sakit makan 3x sehari dengan porsi sedang dengan komposisi nasi sayur dan lauk yang dimasak sendiri, dan merasa napsu makan

Intake minuman: pasien mengatakan sebelum sakit minum 7-8 gelas sehari (1L-2L) seperti air putih dan minum teh pada pagi hari

Selama sakit : A= BB:84KG TB : 167CM B= Hb:14,2g/dL

C= Konjungtiva merah muda, mukosa bibir lembab, turgor kulit elastis

(4)

Intake Minuman : pasien mengatakan minum air putih 5 gelas ( 1 Liter)dan minum teh 2 gelas sehari .

3.Pola Eliminasi : Sebelum Sakit :

BAK : Pasien BAK 6x sehari dengan karateristik warna kekuningan jernih dan berbau khas,tidak sakit saat BAK

BAB : Pasien BAB 2x sehari dengan karateristik setengah padat,warna kekuningan dan berbau khas

Selama Sakit :

BAK : Pasien BAK 5x dengan karateristik warna kekuningan jernih, dan berbau khas,tidak sakit saat BAK

BAB : Pasien menggunakan pampers dan BAB 1x sehari dengan karateristik warna kekuningan,lembek dan berbau khas

4.Pola aktivitas dan latihan :

Sebelum sakit : Pasien mengatakan sehari-hari melakukan aktivitas makan minum mandi Di lakukan secara mandiri tidak di bantu orang lain.

Selama sakit : Kemampua n perawatan diri

0 1 2 3

4

Makan

minum v

Toileting v

Berpakaian v

Mobilitas ditempat tidur

v

Berpindah v

Ambulasi

/ROM v

Oksigenasi : Terpasang terapi oksigen nasal kanul 3L/menit.

Keterangan : 0 = mandiri 1 = dengan alat bantu

2 = dibantu orang lain

(5)

5.Pola tidur dan Istirahat: Sebelum sakit :

Klien tidur 8 jam yaitu tidur siang 1 jam,tidur malam 7 jam dengan nyenyak.Klien merasa segar pada waktu bangun tidur.

Selama sakit :

Klien tidur 7 jam pada malam hari dan tidur siang 2 jam. Keluarga pasien mengatakan klien tidur terus, dan bangun jika ingin makan minum, BAK,BAB dan mendapat terapi obat. 6.Pola perceptual :

Sebelum sakit :

Penglihatan : Klien dapat melihat benda-benda disekitarnya dengan baik dan jelas tanpa menggunakan alat bantu.

Pendengaran :pasien dapat mendengar pembicaraan dengan baik dan jelas tanpa menggunakan alat bantu pendengaran

Pengecap : pasien dapat merasakan rasa manis,asin makanan yang dikonsumsinya Penciuman : pasien dapat membedakan bau wangi dan bau tidak sedap

Sensasi : pasien dapat merasakan rasa panas atau dingin sentuhan dari orang lain Selama sakit :

Penglihatan : pasien malas membuka mata dan tidur terus ketika diberikan perintah untuk membuka mata klien mengatakan dapat melihat benda-benda disekitar ruangan dengan baik dan jelas tanpa menggunakan alat bantu kacamata.

Pendengaran : klien dapat mendengar pembicaraan yang diberikan secara pelan dan jelas. Namun kadang tidak nyambung dengan perintah yang diberikan perawat.

Pengecap : klien dapat merasakan rasa manis, asin, asam makanan yang diberikan sesuai dengan program diet rumah sakit dan dapat merasakan pahit pada obat yang diminum. Penciuman : pasien dapat membedakan bau wangi dan tidak sedap.

Sensasi : klien dapat merasakan sentuhan dengan baik dapat merasakan panas dan dingin sentuhan tangan orang lain. Saat diberikan cubitan tangan menjauh.

7.Pola Persepsi diri : Sebelum sakit :

(6)

Ideal diri : pasien berharap agar tubuhnya selalu sehat

Harga diri : pasien ingin selalu dihargai sebagai orangtua, istri oleh anak-anaknya dan suaminya. Serta ingin dihargai dilingkungan sekitar tempat tinggalnya

Peran diri : pasien mengatakan sebagai seorang ibu rumah tangga, istri dan seorang ibu bagi ketiga anaknya.

Gambaran diri : pasien adalah seorang wanita, istri dan seorang ibu bagi ke tiga anaknya Selama sakit :

Identitas diri : pasien adalah seorang wanita, dan tetap sebagai seorang istri dan ibu bagi ketiga anaknya. pasien saat ini menjadi klien dirumah sakit kristen ngesti waluyo ruang bogenvile

Ideal diri : pasien berharap agar tubuhnya bisa sehat kembali dan bisa beraktifitas seperti biasa secara mandiri.

Harga diri : pasien ingin selalu dihargai sebagai orangtua, istri oleh anak-anaknya dan suaminya. Serta ingin dihargai dilingkungan sekitar tempat perawatannya oleh dokter, perawat, maupun tenaga kesehatan lainnya.

Peran diri : Pasien berperan sebagai klien di rumah sakit ngesti waluyo parakan ruang bogenvile. Pasien tetap sebagai seorang istri, seorang ibu bagi ketiga anaknya.

Gambaran diri : pasien adalah seorang wanita, istri dan seorang ibu bagi ke tiga anaknya. pasien saat ini menjadi klien dirumah sakit kristen ngesti waluyo ruang bogenvile. Pasien ingin cepat sembuh agar bisa berkumpul bersama keluarga dirumah.

8.Pola seksualitas dan reproduksi :

Selama sakit : : pasien memiliki 3 orang anak dari seorang suami,klien sudah menapouse 9.Pola peran dan hubungan :

Sebelum sakit : pasien mengatakan berhubungan baik dengan suami dan ketiga anaknya. Pasien juga bersosialisasi dengan baika di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

Selama sakit : pasien tetap berhubungan baik dengan suami dan ketiga anaknya, dengan selalu bergantian menemani pasien saat di rumah sakit. Pasien bersosialisasi dengan baik di lingkungan rumah sakit baik dengan sesama pasien, perawat , dokter, tenaga kesehatan lainnya.

10.Pola managemen dan koping stress :

(7)

Selama sakit : pasien mengatakan selalu terbuka dan menceritakan keluhannya pada siapapun yang menjaganya di rumah sakit dan juga menceritakan keluhannya pada perawat.

11.Sistem Nilai dan kepercayaan :

Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan saat beribadah dan menjalankan solat lima waktu.

Selama sakit : pasien mengatakan mengalami kesulitan dalam beribadah, pasien hanya dapat berdoa di tempat tidur dengan berbaring. Pasien menganggap bahwa penyakitnya saat ini adalah cobaan dari Tuhan, pasien berdoa agar segera sembuh.

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan umum : somnolent M : 6 V: 4 E : 3 Penampilan : Lemah

2.Vital Sign :

Tekanan Darah : 150/100 mmhg Nadi : 64 x/menit irreguler Pernapasan : 20x/menit Suhu : 37⁰ Celcius TB/BB: 167cm/84 kg

3.Kepala : bentuk mesocepale

Rambut : Hitam beruban ,tampak kotor, berminyak.

Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih, pupil isokor Hidung : Tidak ada pembesaran polip, lubang hidung bersih Telinga : Tidak ada serumen

Mulut :mukosa bibir lembab, lidah terlihat bersih, gigi agak kotor dan bau mulut. Leher : tidak ada pembasaran kelenjar tyroid

(8)

Paru – paru:

Inspeksi : Tampak retraksi dada, bentuk dada simetris, tidak ada kelainan bentuk dada seperti pigeon chest, burrel chest, funnel chest.

Palpasi : vibrasi sama, vocal vremitus sama, pengembangan paru kanan dan kiri maksimal. Perkusi: bunyi sonor disemua lapang paru. Batas paru

Auskultasi : bunyi nafas inspirasi lebih panjang dari ekspirasi (vesikuler) tidak ada suara napas tambahan seperti whezzing, ronchi, crekles

Jantung :

Inspeksi : tidak nampak ictus cordis

Palpasi : teraba ictus di ics 5 mid klavikula sinistra

Perkusi: Suara Sonor di bagian jantung. batas jantung atas ics 2 sinistra, batas jantung bawah ics 5 mid klavikula sinistra, batas jantung kanan linea sternalis dekstra, batas jantung kiri linea ics 5 linea axilaris anterior sinistra.

Auskultasi : BJ I terdengar dikatup tricuspidalis dan mitral , BJ II terdengar dikatup aorta dan pulmonal

Abdomen :

Inspeksi : Perut buncit, terdapat striae, turgor kulit elastis. Auskultasi : Bising usus 15x/menit

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan disemua kuadran, tidak teraba feses. Perkusi : suara timpani dikeempat kuadran.

5.Genetalia : tampak kotor, pasien menggunakan pampers. 6. Anus : tidak terdapat hemoroid

6.Ekstermitas :

Superior : jaringan kulit utuh CRT <3 detik, tidak oedema, tidak cyanosis Inferior : tidak ada oedema, tidak cyanosis

7.Kulit : Turgor kulit elastis 8.Kekuataan otot :

2 5

(9)

Therapy

Injeksi : Remopain 30mg/8jam Ondancentron 4mg/8jam Lansoprazole 1x30mg Piracetam 3gram/8jam Oral : Amlodipine 10mg 0-0-1

Metaneuron 1-1-1 Infus RL 15 tetes/menit Oksigen 3-4 L/menit

Pemeriksaan Penunjang

CT-Scan Kepala Tanpa Kontras

KESAN : Intraventicular dan left corona radiata hemorrhage infark pada left centrum semo ovale. Tak tampak tanda-tanda icreased intracranial pressure saat ini.

(10)

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN HEMATOLOGI

CBC

Leukosit 10.51 10ᶺ3/ul 3.98-10.04

Eritrosit 5.32 10ᶺ6/uL 3.8-5.2

Hemoglobin 14.2 g/dL 11.2-15.7

Hematokrit 45.1 ∞ 35-47

MCV 84.8 fL 80-100

MCH 26.7 Pg 26-34

MCHC 31.5 g/dL 32-36

Trombosit 246 10ᶺ3/ul 150-440

RDW-CV 13.7 ∞ 11.7-14.4

RDW-SD 41.9 fL 36.4-46.3

PDW 15.8 fL 6.9-12.9

MPV 12.0 fL 8.5-12.4

P-LCR 41.1 ∞ 9.3-27.9

KIMIA KLINIK

Urea 28.3 mg/dL 17.0-37.0

Creatinin 0.80 mg/dL 0.4-0.9

Gula Darah Sewaktu 205 mg/dL 70.0-150.0

Cholesterol Total 181 mg/dL Normal : 150-200

Bordeline high : High risk : >= 200

Trigliserida 87 mg/dL Normal : 70-150

Bordeline high : High : 200-500 Very high : >500

Uric Acid 5.26 mg/dL <6.8

(11)

No Tanggal Data Fokus Masalah Penyebab TT

2015 DS : Pasien mengatakan pusing. P (penyebab) :

peningkatan TIK Q (Tipe Nyeri) : Senut-senut

R ( Regio) : Kepala bagian belakang S (Skala) : 5

T (Time) : hilang timbul DO : Pasien nampak memegang kepala, pasien nampak meringis saat menahan nyeri

TD : 150/100 mmhg Nadi : 64 x/menit irreguler Pernapasan : 20x/menit Suhu : 37⁰ Celcius orang lain,

Do : pasien nampak lemas, terpasang terpasang oksigen 3L/menit, pasien terlihat bad rest total, pasien nampak sulit bergerak, kekuatan otot kanan 2 kiri 5

DS : pasien tidak mengetahui tentang penyakit yang dialami pada saat ini

(12)

Diagnosa Keperawatan :

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan : serebral berhubungan dengan gangguan transfer oksigen. Ditandai dengan :

DS : Pasien mengatakan pusing. P (penyebab) : peningkatan TIK Q (Tipe Nyeri) : Senut-senut

R ( Regio) : Kepala bagian belakang S (Skala) : 5

T (Time) : hilang timbul

DO : Pasien nampak memegang kepala, pasien nampak meringis saat menahan nyeri 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan musculoskeletal dan

neuromuskuler. Ditandai dengan :

DS : Pasien mengatakan lemas, pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas sendiri dan semua aktivitas dibantu oleh orang lain,

Do : pasien nampak lemas, terpasang terpasang oksigen 3L/menit, pasien terlihat bad rest total, pasien nampak sulit bergerak, kekuatan otot kanan 2 kiri 5

3. Defisit pengetahun berhubungan dengan ketidaktahuan tentang penyakitnya. Ditandai dengan :

(13)

Rencana Keperawatan

17 Februari 2015 N

o

Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Rasional TT D 1.

2.

Ketidakefektifan perfusi jaringan : serebral

berhubungan dengan gangguan transfer oksigen

Hambatan mobilitas fisik berhubungan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan :

1. Melaporkan skala nyeri 2 2. Pasien

mengatakan sudah lebih nyaman

3. Tanda-tanda vital dalam rentan yang

diharapkan : TD 120/80 mmHg nadi

70-85x/menit suhu 36⁰ C-37,5⁰C respirasi 12-20x/menit

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan : orang lain) menjadi 0

O : Observasi karakteristik nyeri

Kaji TTV Kaji tingkat kesadaran N : beri posisi nyaman Tinggikan kepala sampai dengan 30º sesuai kondisi Memberikan terapi oksigen 3L/menit E : ajarkan teknik relaksasi distraksi dan napas dalam C : kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat mempertahanka n perfusi serebral yang adekuat ditempat tidur : miring kanan-miringkiri E : ajarkan pasien untuk teknik ambulasi dan berpindah yang aman bagi

-Mengetahui cara pasien untuk

(14)

3.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x15 menit diharapkan :

1. Pasien dapat menjelaskan pengertian hipertensi, tanda gejala hipertensi 2. Pasien dapat

menjelaskan diet yang harus dijalankan 3. Pasien dapat

melakukan

fisioterapi untuk melakukan program latihan

O : Kaji pengetahuan pasien tentang penyakit pasien untuk menghindari makanan yang mengandung garam tinggi C : kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi :

Amplodipine

melakukan aktifitas dan tidak

tergantung pada orang lain

-untuk melatih otot pasien agar

(15)

IMPLEMENTASI Tanggal/

Jam

No.d x

Implementasi Evaluasi Respon Pasien TT D

Memberikan posisi nyaman 30⁰

Memberikan terapi oral

Memonitor pemberian oksigen

Memberikan terapi

injeksi :

Inj. Ondancentron 4mg Teranol 30mg

Bralin 500mg Neurotam 3gr Ranitidin 1 amp

Asam tranexamat 500mg Manitol 150 cc

Mengukur TTV dan

Kesadaran somnolens Pasien nampak banyak tidur, kontak/komunikasi malas

DO : tidak terlihat tanda-tanda alergi obat

DS : Pasien mengatakan udara pada selang masih terasa

DO : Terapi oksigen yang diberikan 3L/menit

DS : Pasien mengatakan nyeri saat obat masuk melalui selang infus DO : Terapi injeksi masuk melalui selang infus Tidak terlihat tanda-tanda alergi terhadap obat DS = Pasien mengeluh pusing

P (penyebab) :

(16)

14.00

Mempertahankan posisi 30⁰

Membantu pasien untuk melakukan aktifitas : mandi dan

melakukan ambulasi :

miringkanan miring kiri

Memberikan terapi injeksi : Asam tranexamat 500mg

Memberikan terapi injeksi : Inj. Ondancentron 4mg Teranol 30mg

Neurotam 3gr Ranitidin 1 amp

Mengajarkan napas dalam

Mengukur TTV dan mengkaji keluhan pasien

DO = Pasien nampak menahan pusing

Tekanan Darah : 150/100 mmhg

Nadi : 64 x/menit irreguler Pernapasan : 20x/menit Suhu : 37⁰ Celcius mengikuti perintah untuk melakukan miring kanan dan miring kiri dan dibantu

Sudah dilakukan tindakan personal hygiene : mandi Pasien nampak lebih segar DS :

-DO : injeksi masuk melalui selang infus Tidak nampak tanda-tanda alergi obat

DS : pasien mengatakan agak nyeri saat obat dimasukan melalui selang infus

DO : injeksi masuk melalui selang infus Tidak nampak tanda-tanda alergi obat

DS : pasien mengatakan akan melakukan napas dalam jika pusing

DO : pasien terlihat bisa melakukan teknik napas dalam

Pasien terlihat lebih nyaman

DS = Pasien mengeluh pusing

P (penyebab) :

(17)

21.00

18-2-2015 01.00

03.00

04.30

Memberikan terpai injeksi : Asam tranexamat 500mg Oralin 500mg

Memberikan terapi injeksi : Teranol 30mg dan ranitidin 1amp

Memberikan terapi injeksi : Asam tranexamat 500mg

Mengukur TTV dan mengkaji keluhan pasien

R ( Regio) : Kepala bagian belakang

S (Skala) : 5 T (Time) : hilang timbul

DO = Pasien nampak menahan pusing

Tekanan Darah : 150/90mmhg

Nadi : 64x/menit irreguler Pernapasan 20: /menit Suhu : 36,4 Celcius DS :

-DO : tersapi injeksi masuk melalui selang infus

Tidak ada tanda-tanda alergi terhadap obat DS :pasien mengatakan pegel

DO : injeksi masuk melalui selang infus. Tidak tampak tanda-tanda alergi

DS :

-DO : injeksi masuk melalui selang infus. Tidak tampak tanda-tanda alergi

DS : Pasien mengatakan masih pusing dan lemes

P (penyebab) :

gangguan transfer oksigen Q (Tipe Nyeri) : Senut-senut

R ( Regio) : Kepala bagian belakang

S (Skala) : 5 T (Time) : hilang timbul

DO : Pasien nampak menahan pusing

Tekanan Darah : 160/90mmhg

(18)

05.00 melakukan aktifitas : mandi dan

melakukan ambulasi :

miringkanan miring kiri

Mengobservasi keadaan umum pasien dan mempertahankan pemberian O2 3L/menit

Memberikan obat oral :

Memberikan terapi injeksi : Ranitidin 1 amp

Teranol 30 mg Bralin 500 mg Ondansentron 4 mg Asam tranexamat 500mg Neurotam 3 g

Mengukur TTV dan mengkaji tingkat kesadaran pasien

DS : pasien mengatakan susah memiringkan badannya

DO : Pasien nampak mengikuti perintah untuk melakukan miring kanan dan miring kiri secara pelan dan dibantu

Sudah dilakukan tindakan personal hygiene : mandi Pasien nampak lebih segar

DS : pasien mengatkan pusingnya berkurang dan tidak mual

DO : KU Lemah,

cenderung tidur tapi saat diajak komunikasi menjawab dan perlahan membuka mata

DS :

-DO : obat oral masuk, tidak ada tanda alergi terhadap obat

DS : pasien mengatakan pegel

DO : injeksi masuk melalui selang infus dan tidak terlihat tanda-tanda alergi terhadap obat DS : Pasien mengatakan pusing berkurang dan masih lemas

P (penyebab) :

gangguan transfer oksigen Q (Tipe Nyeri) :

Ketika diajak komunikasi pasien membuka mata,

(19)

12.30 menganjurkan pasien untuk beristirahat

Membantu mandi dan melakukan miring kanan-miring kiri

Memberikan terapi injeksi : Asam tranexamat 500g

Memberikan terapi injeksi : Ondansentron 4mg

Teranol 30mg Neurotam 3g Ranitidin 1 amp

Mengukur TTV dan mengkaji keadaan umum pasien

berkomunikasi dengan baik

Tekanan Darah : 150/80mmhg

Nadi : 70x/menit irreguler Pernapasan : 20x /menit Suhu : 36,6 Celcius DS :

-DO : obat oral masuk Tidak ada tanda alergi terhadap obat

Pasien terlihat ingin beristirahat

DS : pasien mengatakan lebih segar

DO : pasien nampak bisa melakukan miring kanan-miring kiri sendiri secara pelan dan hati-hati

Pasien nampak lebih segar setelah mandi

DS

:-DO : injeksi masuk melalui selang infus Tidak ada tanda alergi terhadap obat

DS

:-DO: injeksi masuk melalui selang infus

DS : Pasien mengatakan pusing berkurang dan masih lemas

P (penyebab) :

gangguan transfer oksigen Q (Tipe Nyeri) :

Ketika diajak komunikasi pasien membuka mata,

dan mampu

(20)

19.05

Memberikan terapi oral

Mempertahankan terapi oksigen sesuai program 3L/menit dan mempertahankan posisi 30⁰ Memberikan terapi injeksi : Asam tranexamat 500mg Bralin 500mg

Mengajarkan teknik relaksasi distraksi ,napas dalam dan menganjurkan pasien untuk istirahat

Memberikan terapi injeksi : teranol 30mg

Neurotam 3gr Ranitidin 1 amp

Memberikan injeksi : asam tranexamat 500mg

Mengukur TTV dan menanyakan keluhan pasien

Tekanan Darah : 140/90mmhg

Nadi : 68x/menit irreguler Pernapasan : 20x /menit Suhu : 36,6 Celcius DS :

-DO: obat oral masuk, tidak ada tanda alergi terhadap obat

DS : pasien mengatakan udara sudah terasa DO : pasien nampak nyaman dengan posisi 30⁰ DS : pasien

mengatakan agak sedikit pusing DO : injeksi masuk melalui selang infus DS : pasien

mengatakan pusing berkurang dan lebih nyaman

Pasein mengatakan ingin beristirahat DO : pasien nampak rileks

Pasein bisa sudah bisa melakukan teknik napas dalam Pasien terlihat ingin beristirahat

DS

:-DO : injeksi masuk melalui selang infus tidak terlihat tanda alergi terhadap obat

DS

:-DO: injeksi masuk melalui selang infus DS : pasien

mengatakan pegel pada tengkuk, sudah tidak pusing, pasien mengatakan masih lemas

P (penyebab) :

(21)

05.00

Memberikan obat oral

Memberikan terapi injeksi : Neurotam 3gr

Ondansentron 1amp Teranol 30mg Bralin 500mg Ranitidin 1amp

Asam tranexamat 500mg

Mengukur TTV dan menanyakan keluhan pasien

Ketika diajak komunikasi pasien membuka mata,

dan mampu

berkomunikasi dengan baik

Tekanan Darah : 150/90mmhg

Nadi : 64x/menit irreguler Pernapasan : 20x /menit Suhu : 36,4 Celcius DS : pasien mengatakan lebih segar

DO : pasien nampak bisa melakukan miring kanan-miring kiri sendiri secara pelan dan hati-hati

Pasien nampak lebih segar setelah mandi

pasien nampak

menggerakkan ekstremitas sebelah kiri

DS

:-DO: obat oral masuk Tidak ada tanda alergi obat

Ds:-DO : injeksi masuk melalui selang infus

DS : pasien sudah tidak pusing, pasien mengatakan ingin cepat pulang

P (penyebab) :

gangguan transfer oksigen Q (Tipe Nyeri) : Senut-senut

(22)

12.00

12.15

14.00

14.05

Mempertahankan terapi oksigen 3L/menit dan mempertahankan posisi 30⁰

Memberikan terapi oral

Mengkaji pengetahuan tentang penyakit : hipertensi

Memberikan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga

bagian belakang S (Skala) : 3 T (Time) : jika bergerak

DO : Pasien nampak masih lemas

Pasien sudah

berkomunikasi dengan baik

Tekanan Darah : 130/90mmhg

Nadi : 68x/menit irreguler Pernapasan : 20x /menit Suhu : 36,4 Celcius

DS

:-DO: terapi oksigen 3L/menit dan posisi tempat tidur 30⁰, pasien nampak beristirahat dengan nyaman

DS

:-DO :obat oral masuk, tidak ada tanda alergi terhadap obat

DS: pasien

mengatakan darah tinggi dikarenakan karena makanan yang asin

DO : pasien hanya mengetahui faktor yang menyebabkan hipertensi

pasien telihat agak bingung

DS : Pasien dan keluarga

mengatakan sudah mengerti faktor dan rentan tekanan darah yang termasuk darah tinggi

(23)

14.50

15.00

17.00

18.00

20.00

Memberikan injeksi : Asam tranexamat 500mg

Membantu pasien untuk melakukan aktifitas : mandi dan

melakukan ambulasi :

miringkanan miring kiri

Memberikan terapi injeksi : Neurotam 3gr

Ondansentron 1amp Teranol 30mg Ranitidin 1amp Mengukur ttv

Mempertahankan O2 3L/menit dan memposisikan 30⁰

mengurangi konsumsi garam DO : pasien dan keluarga terlihat ingin mengetahui penjelasan tentang penyakit

pasien bisa

menjelaskan factor yang menyebabkan darah tinggi

DS:-DO: injeksi masuk melalui selang infus DS : pasien mengatakan lebih segar

DO : pasien nampak bisa melakukan miring kanan-miring kiri sendiri secara pelan dan hati-hati

Pasien nampak lebih segar setelah mandi

pasien nampak

menggerakkan ekstremitas sebelah kiri

DS:-DO: injeksi masuk melalui selang infus, tidak ada tanda alergi

DS : pasien

mengatakan sudah membaik, sudah tidak pusing

P (penyebab) :

gangguan transfer oksigen Q (Tipe Nyeri) :

(24)

Nadi : 70x/menit irreguler Pernapasan : 20x /menit Suhu : 36 Celcius DS :

-DO : pasien nampak sedang beristirahat Pasien terlihat nyaman

EVALUASI

Tanggal/Jam No.dx SOAP Paraf

17 Februari 2015

18 Februari 2015

1

2

1

S : Pasien mengeluh pusing

P (penyebab) : gangguan transfer oksigen Q (Tipe Nyeri) : Senut-senut

R ( Regio) : Kepala bagian belakang S (Skala) : 5

T (Time) : hilang timbul

O : Pasien nampak menahan pusing,Kesadaran somnolens , Pasien nampak banyak tidur, kontak/komunikasi malas Tekanan Darah : 150/90mmhg

Nadi : 64x/menit irreguler Pernapasan 20: /menit Suhu : 36,4 Celcius

A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi S : pasien mengatakan lemas

O: Pasien nampak mengikuti perintah untuk melakukan miring kanan dan miring kiri dengan cara dibantu

Pasien nampak bedrest total A: masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi

S: Pasien mengatakan pusing berkurang dan masih lemas

P (penyebab) : gangguan transfer oksigen Q (Tipe Nyeri) : Senut-senut

R ( Regio) : Kepala bagian belakang S (Skala) : 3

T (Time) : jika bergerak

(25)

19 Februari 2015

2

1

2

3

komunikasi pasien membuka mata, dan mampu berkomunikasi dengan baik

Tekanan Darah : 140/90mmhg Nadi : 68x/menit irreguler Pernapasan : 20x /menit Suhu : 36,6 Celcius

A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi

S : pasien mengatakan masih lemas

O : pasien nampak bisa melakukan miring kanan-miring kiri sendiri secara pelan dan hati-hati

A: masalah teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi

S : pasien mengatakan sudah membaik, sudah tidak pusing

P (penyebab) : gangguan transfer oksigen Q (Tipe Nyeri) : Senut-senut

R ( Regio) : Kepala bagian belakang S (Skala) : 3

T (Time) : jika bergerak, kadang-kadang O :

Tekanan Darah : 130/90mmhg Nadi : 70x/menit irreguler Pernapasan : 20x /menit Suhu : 36 Celcius

A: masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi

S : pasien mengatakan lebih segar

O : pasien nampak bisa melakukan miring kanan-miring kiri sendiri secara pelan dan hati-hati

Pasien nampak lebih segar setelah mandi pasien nampak menggerakkan ekstremitas sebelah kiri

A:masalah teratasi P: hentikan intervensi

S : Pasien dan keluarga mengatakan sudah mengerti faktor dan rentan tekanan darah yang termasuk darah tinggi

Keluarga pasien mengatakan akan mengurangi konsumsi garam

O : pasien dan keluarga terlihat ingin mengetahui penjelasan tentang penyakit

pasien bisa menjelaskan factor yang menyebabkan darah tinggi

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Definisi seni: karawitan sendiri adalah musik Indonesia yang berlaras non diatonis (dalam Definisi seni: karawitan sendiri adalah musik Indonesia yang berlaras non

(. 0imbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. 0imbah cair rumah sakit adalah semua air buangan termasuk tinja

Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan rata-rata ABI pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan tindakan konvensional sesuai standar rumah sakit di dapatkan nilai

Kencana, Jakarta, hlm.. memaksakan sebuah penyelesaian tertentu. Dari sini terlihat jelas perbedaan antara upaya damai melalui mediasi dengan upaya damai yang diatur

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu metode penelitian, khususnya mengenai gambaran

Untuk mengetahui gambaran struktur dan komunitas tumbuhan penutup tanah, dilakukan analisis vegetasi terhadap parameter yang meliputi Indeks Nilai Penting (INP), Indeks

i Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2016, yang