• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II SNVT (SATUAN NON VERTIKAL TERTENTU) PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR (PJPA) BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA II A. Sejarah Ringkas - Penerapan Sistem Akuntansi Instansi (Sai) Pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (Pjpa) Balai Wila

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II SNVT (SATUAN NON VERTIKAL TERTENTU) PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR (PJPA) BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA II A. Sejarah Ringkas - Penerapan Sistem Akuntansi Instansi (Sai) Pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (Pjpa) Balai Wila"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

SNVT (SATUAN NON VERTIKAL TERTENTU) PELAKSANAAN

JARINGAN PEMANFAATAN AIR (PJPA) BALAI WILAYAH SUNGAI

SUMATERA II

A. Sejarah Ringkas

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada

Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Balai Wilayah

Sungai Sumatera II "Pekerjaan Umum" adalah terjemahan dari istilah bahasa

Belanda "Openbare Werken" yang pada zaman Hindia Belanda disebut

"Waterstaat Swerken". Di lingkungan Pusat Pemerintahan dibina oleh Dep.Van Verkeer & Waterstaat (Dep.V&W), yang sebelumnya terdiri dari 2 Dept.Van

Guovernements Bedri jven dan Dept.Van Burgewrlijke Openbare Werken. Dep. V

dan W dikepalai oleh seorang direktur yang membawahi beberapa Afdelingen dan

Diensten sesuai dengan tugas/wewenang departemen ini.

Sesudah Pemerintahan Indonesia membentuk Kabinet yang pertama, maka

para menteri mulai menyusun organisasi serta sifatnya. Pekerjaan Umum pada

waktu itu (1945) berpusat di Bandung, dengan mengambil tempat bekas gedung

V&W (dikenal dengan nama "Gedung Sate"). Khusus pada permulaan

terbentuknya Negara Kesatuan RI, maka susunan Kementerian berbeda sebagai

berikut: Dalam masa prolog G 30 S.PKI terjadilah dalam sejarah Pemerintahan RI

suatu Kabinet yang besar disebut dengan nama Kabinet DwiKora atau Kabinet

(2)

Kementerian Pekerjaan Umum Medan berdiri pada tanggal 15 April 1948.

Sebelumnya, Sumatera Utara yang berpusat di kota Medan termasuk ke dalam

Provinsi Sumatera sesaat Indonesia merdeka pada tahun 1945. Tahun 1950

ProvinsiSumatera Utara dibentuk meliputi sebagian Aceh. Tahun 1956, Aceh

dipisahkan menjadi Daerah Otonom dari Provinsi Sumatera Utara.

Untuk lebih efektifnya pengelolaan Sumber Daya Air dan didasarkan kepada

Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara dan

Undang-Undang No. 1/2004 Tentang Perbendaharaan Negara serta Peraturan

Pelaksanaannya terbentuknya Balai Wilayah Sungai, adalah sebagai berikut:

1. Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara dan

Undang-Undang No. 1/2003 Tentang Perbendaharaan Negara serta Peraturan

Pelaksanaannya.

2. Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.

3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.: 286/PRT/M/2005 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dep.PU.

4. Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.

B/1616/M.PAN/6/2006.

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11A/PRT/M/2006 tentang Kriteria

dan Penetapan Wilayah Sungai.

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 12/PRT/M/2006 s/d No.

15/PRT/M/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan

(3)

7. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 385/KPTS/M/2006 Tentang

Pembebasan dan Pengangkatan Pejabat Pemimpin Eselon III.a pada Balai di

Lingkungan Dep. PU.

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 42 Tahun 2008 Tentang

Pengelolaan Sumber Daya Air

9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22/PRT/M/2008 Tentang Pedoman

Teknis Tatacara Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air.

Tugas Pokok Balai Wilayah Sungai adalah melaksanakan pengelolaan

Sumber Daya Air yang meliputi:

1. Perencanaan

2. Pelaksana konstruksi

3. Pendayagunaan Sumber Daya Air

4. Operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi Sumber Daya Air

5. Pengendalian daya rusak air

Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II, kegiatan pengelolaan SDA ditangani

beberapa Satuan Kerja yaitu:

1. SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Sumatera II Provinsi

Sumatera Utara

2. SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Sumatera II Provinsi

Sumatera Utara

3. Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sumatera II

Sedangkan SNVT (Satuan Non Vertikal Tertentu) disini bisa diartikan

(4)

SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Balai Wilayah Sungai

Sumatera II mempunyai tugas:

1. Meningkatkan kemampuan sumber daya air serta untuk meningkatkan

persediaan air guna memenuhi kebutuhan sumber daya air secara efektip dan

efisien.

2. Meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktifitas sumber daya air.

3. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk berpartisipasi dalam

pengoperasian dan pemeliharaan prasarana Sumber Daya Air

Dimana tugas tersebut merupakan pelaksanaan Tugas Balai Wilayah Sungai

yang menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan pola pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai

2. Penyusunan rencana pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai

3. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung Sumber

Daya Air pada wilayah sungai

4. Pelaksanaan pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai

5. Penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian izin atas penyediaan,

peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan Sumber Daya Air pada wilayah

sungai

6. Pelaksanaan O & P Sumber Daya Air pada wilayah sungai

7. Pengelolaan sistem hidrologi pada wilayah sungai

8. Penyelenggaraan sistem informasi Sumber Daya Air pada wilayah sungai

9. Fasilitasi kegiatan koordinasi pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah

(5)

10.Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan Sumber Daya Air

11.Pelaksanaan ketatausahaan balai wilayah sungai

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah salah satu hal yang penting bagi organisasi

yangselalu menekankan kepada hubungan kerjasama untuk mencapai tujuan

bersamadimana memuat pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab agar

tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai.

Satuan Kerja PJPA berada dibawah pembinaan dan tanggung jawab Direktur

Jenderal Sumber Daya Air melalui Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera

II.Satuan Kerja PJPA berkedudukan di Jalan Jenderal Besar DR.A.H.Nasution

No.30 Pkl. Masyhur Medan. Tujuan dan tugas pokok Satuan Kerja PJPA adalah :

1. Meningkatkan kemampuan sumber daya air serta untuk meningkatkan

persediaan air guna memenuhi kebutuhan sumber daya air secara efektif dan

efisien

2. Meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktifitas sumber daya air

3. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengoperasian

dan pemeliharaan prasarana sumber daya air.

Susunan organisasi satuan kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum

terutama pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan dan Pemanfaatan Air Balai

Wilayah Sungai Sumatera II terdiri dari Penanggung Jawab program yakni

Direktur Jenderal Sumber Daya Air, kemudian atasan langsung kepala satuan

(6)

satuan kerja yang mendelegasikan sebagian tugasnya kepada pejabat pembuat

komitmen. Pada satuan kerja ini kepala satuan kerja yang melakukan tindakan

yang mengakibatkan pengeluaran anggaran biaya sebagai pimpinan satker,

mendelegasikan sebagian tugasnya dan memerintahkan kepada para asistennya

(7)

C. Job Description (Uraian Tugas)

Secara umumtugas dan tanggungjawab dari setiap bagian dalam Satuan Kerja

Pelaksanaan Jaringan dan Pemanfaatan Air Balai Wilayah Sungai Sumatera II

dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera II

Atasan langsung satuan kerja yang melakukan pengawasan umum terhadap

pelaksanaan tugas kepala satuan kerja dalam rangka pelaksanaan rencana kerja

(8)

yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam DIPA, melaporkan hasil

pelaksanaan program yang berada dibawah koordinasinya kepada Direktur

Jenderal Sumber Daya Air selaku pengguna anggaran/barang dalam rangka

mencapai tujuan rencana strategis kementerian, serta melaporkan organisasi

dan pembantu pejabat inti satuan kerja. Kepala balai juga bertanggung jawab

terhadap keberhasilan program yang berada dibawah koordinasinya serta

bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air yang nantinya

berujung pada tanggung jawab kepada Menteri Pekerjaan Umum.

2. Kepala Satuan Kerja (Satker)

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a) Menetapkan Rencana Umum Pengadaan

b) Mengumumkan secara luas Rencana Umum Pengadaan paling kurang di

website PU net.

c) Menetapkan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, Panitia Peneliti

Kontrak

d) Memberikan pengarahan dan petunjuk kepada pejabat inti satuan kerja

untuk kelancaran pelaksaaan kegiatan dan bertanggung jawab atas realisasi

keuangan dan pencapaian keluaran yang telah ditetapkan

e) Memimpin, mengawasi dan bertanggungjawab ataspelaksanaan seluruh

rencana kerja sesuai anggaran yang dituangkandalam DIPA serta

bertanggung jawab kepada pengguna anggaran melalui atasan langsung

f) Menyampaikan laporan keuangan dan laporan lainnya sesuai dengan

(9)

kerugian Negara menurut bentuk dan cara yang ditetapkan dan

bertanggung jawab atas semua penerimaan/pengeluaran anggaran satuan

kerja yang membebani APBN

g) Menyelesaikan perselisihan antara PPK dengan Pejabat Pengadaan, dalam

hal terjadi perbedaan pendapat

h) Mengawasi peyimpanan, pemeliharaan seluruh dokumen pengadaan

barang/jasa dan menerima hasil pekerjaan baik dalam bentuk hardcopy

dan softcopy dan bertanggung jawab terhadap penatausahaan dan pemeliharaan BMN Satker

i) Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satuan Kerja Tahunan yang

merupakan sebagian dari Rencana Kerja dan Anggaran

Kementerian/Lembaga (RKA-KL) untuk tahun berikutnya

3. Asisten Program dan Pelaporan Pengelolaan SDA

Membantu melaksanakan sebagian tugas Kepala Satker PJPA dengan

melakukan pembinaan program dan kegiatan pada masing-masing unit

pelaksana pengelolaan air, menyiapkan konsep arah kebijakan program

kegiatan tahunan, melakukan pengawasan dan evaluasi secara administrasi dan

fisik terhadap arah dan kinerja pelaksanaan program, dan memberikan saran

juga kritikan kepada Kepala Satker PJPA baik diminta atau tidak.

4. Asisten Binlak Bidang Irigasi, Rawa dan Air Baku

Membantu melaksanakan sebagian tugas Kepala Satker PJPA dengan

melakukan pembinaan program dan kegiatan pada masing–masing unit

(10)

program kegiatan tahunan, meneliti dan membantu penyusunan perencanaan

pengadaan barang/jasa kegiatan irigasi, rawa dan air baku, melakukan

pengawasan dan evaluasi secara administrasi dan fisik terhadap arah dan

kinerja pelaksanaan kegiatan irigasi, rawa dan air baku serta memberikan saran

juga kritikan kepada Kepala Satker PJPA baik diminta atau tidak.

5. Asisten Koordinator LOAN

Membantu melaksanakan sebagian tugas Kepala Satker PJPA dengan

melakukan koordinasi seluruh kegiatan yang sumber dananya berasal dari

LOAN serta melaporkan hasilnya kepada Kepala Satker PJPA dan memonitor,

mengevaluasi terhadap kegiatan yang sumber dananya dari LOAN dan

menyusun laporannya.

6. Asisten Administrasi

Melaksanakan tugas–tugas penatalaksanaan kepegawaian dan meyusun

rencana pengadaan kebutuhan administrasi umum seperti kebutuhan peralatan,

bahan,perlengkapan kantor, kerumahtanggaan dan administrasi BMN Satker

PJPA serta tugas–tugas lain yang diberikan Kasatker. Dalam Pelaksanaan

tugasnya dibantu oleh staf.

7. Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a) Menerima, memeriksa kelengkapan berkas SPP, serta keabsahan dokumen

yang disampaikan oleh Pejabat Yang Melakukan Tindakan Yang

(11)

b) Memeriksa kesediaan pagu anggaran dalam DIPA agar diketahui bahwa

tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran dan memeriksa kebenaran

atas hak tagih.

c) Menandatangani pencapaian tujuan yang tercantum dalam DIPA sesuai

spesifikasi tekni dalam kontrak

d) Menandatangani dan menerbitkan SPM sekurang–kurangnya dalam

rangkap 6 dimana salah satunya disampaikan ke KPPN Medan I

e) Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukan sesuai DIPA dan

menyampaikannya kepala Kasatker PJPA

f) Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pengujian dan perintah

pembayaran serta akibat yang timbul meliputi aspek hokum,

perundang-undangan dan tujuan pengeluaran

8. Bendahara Pengeluaran

Tugas dan tanggung jawab:

a) Menyelenggarakan pembukuan seluruh transaksi keuangan yang dilakukan

Satker.

b) Menyiapkan rincian jumlah Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran

Uang Persediaan (SPP-UP), SPP-TUP, SPP-GUP dan dokumen

pendukung lainnya.

c) Menandatangani SPP-UP yang diajukan PPK selanjutnya menyampaikan

kepada Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran dan

menandatangani SPP-LS yang pembayaranyya melalui rekening

(12)

d) Menguji kebenaran tagihan pembayaran UP dan melakukan pembayaran

melalui UP atas persetujuan Pejabat Yang Melakukan Tindakan Yang

Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja Satker PJPA

e) Menerima dan menyetorkan ke Rekening Kas Negara Atas pajak dan

penerimaan lainnya dan wajib menolak perintah bayar dari Kuasa

Pengguna Anggaran apabila persyaratan pembayaran tidak terpenuhi

f) Menyelenggarakan tata kearsipan bukti pembukuan dan membuat serta

menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara kepada

KPPN Medan I, BPK RI dan Menteri Pekerjaan Umum.

g) Bertanggung jawab atas pengelolaan UP dan kerugian keuangan Negara

yang berada dalam pengurusannya

9. Penanggung jawab Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA)

Dalam pelaksanaannya UAKPA dibantu oleh staf. UAKPA memiliki tugas dan

tanggung jawab sebagai berikut:

a) Menyusun LRA dan Neraca Satker PJPA sesuai SAI yang telah ditentukan

b) Melakukan rekonsiliasi peneriman dan pengeluaran dengan KPPN I

Medan

c) Menyampaikan LRA dan Neraca kepada UAPPA-W beserta ADK secara

tepat waktu

d) Bertanggung jawab atas kebenaran materi LRA dan Neraca sesuai Standar

Akuntansi Pemerintah dan bertanggung jawab langsung kepada Kasatker.

(13)

Dalam pelaksanaannya UAKPA dibantu oleh staf. UAKPA memiliki tugas

dan tanggung jawab sebagai berikut :

a) Menyusun LRA dan Neraca Satker PJPA sesuai SAI yang telah ditentukan

b) Melakukan rekonsiliasi peneriman dan pengeluaran dengan KPPN I

Medan

c) Menyampaikan LRA dan Neraca kepada UAPPA-W beserta ADK secara

tepat waktu

d) Bertanggung jawab atas kebenaran materi LRA dan Neraca sesuai

StandarAkuntansi Pemerintah dan bertanggung jawab langsung kepada

Kasatker.

D.Jaringan Kegiatan

Dalam rangka akuntabilitas kinerja penyelenggaraan bidang sumber daya air

diperlukan pengukuran kinerja jaringan kegiatan dan sasaran untuk menilai

keberhasilan dan kegagalan dalam mewujudkan visi, misi, dan strategi Balai

Wilayah Sungai Sumatera II.Pengukuran kinerja merupakan hasil dari suatu

penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja

jaringan kegiatan berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat,

dan dampak.

Indikator yang disepakati pada Renstra Balai Wilayah Sungai Sumatera II

adalah indikator keluaran (output) untuk kegiatan serta indikator hasil (outcome) untuk sasaran. Yang dimaksud dengan indikator kinerja kegiatan adalah ukuran

(14)

yang telah ditetapkan. Proses penetapan indikator kinerja jaringan kegiatan

merupakan proses identifikasi, pengembangan, seleksi dan konsultasi tentang

indikator kinerja atau ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan kegiatan dan

program-program instansi.

Adapun yang dimaksud dengan indikator kinerja sasaran adalah ukuran

tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun

bersangkutan.Setiap indikator kinerja sasaran disertai dengan rencana tingkat

capaiannya (targetnya) masing-masing.Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai

dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan

tujuan yang ditetapkan dalam renstra.

Tingkat keberhasilan suatu kegiatan ditunjukkan dengan indikator kinerja

output. Adapun indikator kinerja output SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Balai Wilayah Sungai Sumatera II adalah sebagai berikut:

1. Jumlah bulan layanan Perkantoran;

2. Jumlah debit sarana/prasarana penyediaan air baku yang dibangun

/ditingkatkan;

3. Jumlah luas jaringan irigasi yang dibangun /ditingkatkan;

4. Jumlah luas jaringan irigasi yang di rehabilitasi;

5. Jumlah luas jaringan reklamasi rawa yang direhabilitasi.

Indikator kinerja outcome adalah mengukur manfaat dari suatu kegiatan terhadap sasaran-sasaran yang telah ditetapkan di lingkungan SNVT Pelaksanaan

Jaringan Pemanfaatan Air Balai Wilayah Sungai Sumatera II, yaitu adalah sebagai

(15)

1. Cakupan Layanan Pendukung dalam Pengelolaan Sumber Daya Air;

2. Kapasitas debit layanan sarana/prasarana air baku untuk air minum yang

dibangun/ditingkatkan

3. Luas cakupan layanan jaringan irigasi yang dibangun/ditingkatkan;

4. Luas cakupan layanan jaringan irigasi yang direhabilitasi;

5. Luas cakupan layanan jaringan reklamasi rawa yang direhabilitasi.

E. Kegiatan Terkini

Evaluasi kinerja akan menguraikan hasil evaluasi pencapaian anggaran.

Progres keuangan secara keseluruhan mencapai 89,70% sedang progress fisik

mencapai 93,32%, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pencapaian kinerja keuangan SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air

Balai Wilayah Sungai Sumatera II dalah 89,70% dan progres fisik mencapai

93,32%. Pencapaian target tersebut diperoleh dari kinerja keuangan PPK antara

lainnya :

• PPK Irigasi dan Rawa I sebesar 92,08%

• PPK Irigasi dan Rawa II sebesar 63,50%

• PPK Irigasi dan Rawa III sebesar 99,96%

• PPK Irigasi dan Rawa IV sebesar 76,09%

• PPK Irigasi dan Rawa V sebesar 99,85%

• PPK Penyediaan Air Baku sebesar 97,52%

2. SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Balai Wilayah Sungai Sumatera

(16)

63,50% sedang kinerja keuangan tertinggi oleh PPK Irigasi dan Rawa III

sebesar 99,96%.

Progres Fisik

Progres fisik SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera II Prov.

Sumatera Utara bahannya dikumpulkan dari beberapa sumber Pejabat Pembuat

Komitmen dilingkungan SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera

II Prov. Sumatera Utara antar lain:

• PPK Irigasi dan Rawa I sebesar 86,47%

• PPK Irigasi dan Rawa II sebesar 100,00%

• PPK Irigasi dan Rawa III sebesar 100,00%

• PPK Irigasi dan Rawa IV sebesar 91,89%

• PPK Irigasi dan Rawa V sebesar 100,00%

• PPK Penyediaan Air Baku sebesar 100,00%

Adapun alasan tidak terserapnya dana disebabkan beberapa hal, antara lain :

a. Penarikan dana pekerjaan multiyears lanjutan dibiayai PHLN Loan IP-510 baru

dapat dilaksanakan pada akhir bulan Mei dikarenakan menunggu perpanjangan

masa efektif Loan IP-510.

b. Penarikan dana pekerjaan multiyears lanjutan dibiayai PHLN Loan IP-546

tidak terserap sebesar Rp.5.169.433.000,- hal ini dikarenakan Cash Flow

Kontraktor (putusan pailit PT. Istaka Karya) dan juga disebabkan masalah

(17)

c. Perubahan Peraturan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan

diberlakukannya Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan

diberlakukannya system pelelangan secara elektonik (Full E-procurement)

aturan dari LKPP sehingga penandatanganan kontrak yang bersumber dana

APBN baru dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni 2011.

d. Adanya proses sanggah banding peserta lelang pada beberapa paket yang

dilelangkan.

e. Adanya 1 (satu) paket pekerjaan yang direlokasi pada kegiatan penyedian air

baku sehingga penandatanganan kontrak baru dilaksanakan pada bulan Agustus

2011.

f. Proses Pencairan dana blokir sebesar Rp.10.000.000.000,- baru di sah kan pada

tanggal 29 September 2011, sehingga penandatanganan kontrak baru

dilaksanakan 03 Oktober 2011, dan dalam pelaksanaan Pekerjaan terkontrak

sebesar Rp.7.379.024.000,- sehingga terdapat sisa tender sebesar

Rp.2.620.976.000,-. Namun dalam perjalanan pelaksanaan pekerjaan kontrak

hanya bisa terealisasi sebesar 73,39% atau Rp.5.415.445.000,- disebabkan

masalah dimana masyarakat meminta ganti rugi untuk tanah dan tanaman

dilokasi pembuatan saluran gendong sehingga pekerjaan terhenti total dana

tidak terserap pada pekerjaan ini sebesar Rp.4.584.555.000,- (sisa tender dan

sisa kontrak).

g. Adanya dana untuk Ganti Rugi Tanah tidak terserap sebesar

Rp.4.400.000.000,- disebabkan Panitia Pembebasan Tanah tidak bisa

(18)

Pembayaran Ganti Rugi/Pemberian Santunan dikarenakan masyarakat tidak

mau menerima pembayaran sesuai Peraturan Gubernur tersebut.

Analisis Akuntabilitas Kinerja

Pengukuran tingkat capaian kinerja SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan

Air Balai Wilayah Sungai Sumatera II dilakukan dengan cara membandingkan

antara target dan realisasi pada masing-masing indikator kinerja dari seluruh

kegiatan yang telah dilaksanakan serta membandingkan antara target dengan

realisasi masing-masing indikator kinerja outcome.

Dari hasil analisis, secara umum pencapaian indikator kinerja outcome telah

erhasil dengan baik, namun juga terdapat beberapa indikator kinerja outcome ang

masih belum berhasil mencapai target yang telah direncanakan pada tahun ini.

Dimana pencapaian indikator kinerja outcome SNVT Pelaksanaan Jaringan

Pemanfaatan Air Balai Wilayah Sungai Sumatera II adalah sebagai berikut:

Tabel II.1

Tabel Pencapaian Indikator Kinerja Outcome SNVT PJPA Balai Wilayah Sungai

Sumatera II

No. Program/ Sasaran Strategis Uraian Indikator

Kinerj a Outcome

Target Realisasi Capaian

%

Program Pengelolaan Sumber Daya Air

1. Meningkat nya luas dan

t ingkat layanan j aringan

irigasi dan rawa melalui

Luas Jaringan

Irigasi Yang

Dibangun

(19)

hasil pembangunan,

peningkat an,

rehabilit asi sert a OP

j aringan irigasi dan rawa

/ Dit ingkat kan

ket ersediaan air baku

unt uk kebut uhan pokok

sehari-har i, perkot aan

dan indust ri

Pencapaian kinerja keuangan dan fisik SNVT Pelaksanaan Jaringan

Pemanfaatan Air Balai Wilayah Sungai Sumatera II adalah sebagai berikut:

Tabel II.2

Tabel Pencapaian Kinerja Keuangan dan Fisik SNVT PJPA Balai

(20)

No

142.950.325,- 128.222.139,-

89,70

Kinerja keuangan SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Balai

Wilayah Sungai Sumatera II mencapai 89,70% dan dalam pelaksanaan fisiknya

mencapai 93,32%, dana yang dialokasikan kepada SNVT Pelaksanaan Jaringan

Pemanfaatan Air Balai Wilayah Sungai Sumatera II tidak sepenuhnya terserap

dimana pagu DIPA setelah revisi akhir sebesar Rp.142.950.325.000,- yang terdiri

dari :

(21)

b. PHLN Loan JBIC sebesar Rp.54.804.280.000,- atau 38,34% yang terdiri

dari:

- IP-510 Rp.45.923.000.000,- atau 32,13%

- IP-546 Rp.8.881.280.000,- atau 6,21%

dan realisasi DIPA dana Rupiah Murni sebesar Rp.78.589.265.000,- (54,98%) dan

realisasi DIPA dana PHLN sebesar Rp.49.632.874.000,- (34,72%) dengan sisa

anggaran sebesar Rp.14.728.186.000,- (Rupiah Murni sebesar Rp.9.556.780.000,-

dan PHLN Rp.5.171.406.000,-).

F. Rencana Kegiatan

Pembangunan infrastruktur mempunyai peran yang sangat penting dan menjadi bagian

integral dari pembangunan nasional.Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan

ekonomi.Melalui kegiatan pengelolaan sumber daya air, yang berkelanjutan dalam menentukan

tingkat ketahanan pangan, infrastruktur PU sangat signifikan dalam mewujudkan kesejahteraan

masyarakat.

Secara umum capaian kinerja SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Balai

Wilayah Sungai Sumatera II

Untuk peningkatan kinerja SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air

Balai Wilayah Sungai Sumatera II di masa mendatang, beberapa hal yang perlu

mendapatkan perhatian antara lain: (1) Pengembangan kapasitas staf terkait

dengan pengadaan barang/jasa pemerintah; (2) Perlu adanya pelatihan

telah banyak mencapai keberhasilan. Beberapa keberhasilan

yang patut dicatat disini adalah keberhasilan dalam mendukung Ketersediaan air baku untuk

kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat, untuk mendukung produksi pertanian, untuk mendukung

industri, dan dalam pelaksanaan pengendalian daya rusak air dengan upaya secara terus menerus

(22)

peningkatan kapasitas staf dalam menghadapi kegiatan yang sangat padat dengan

waktu yang relatif singkat. Pelatihan tersebut dapat berbentuk achievment motivation training atau pun pelatihan keterampilan pengelolaan kegiatan-kegiatan kantor. Untuk stafyang memenuhi syarat dapat pula diikutkan dalam

program pendidikan S1, S2 maupun S3; dan (3) Dalam rangka mengantisipasi

keterlambatan keluarnya dokumen kegiatan seperti POK, persiapan dilakukan

dengan menyusun seluruh rencana kegiatan secara matang, sehingga ketika POK

keluar, kegiatan sudah siap diselenggarakan; serta (4) perlu adanya

kegiatan-kegiatan yang melibatkan semua komponen dalam bentuk rapat koordinasi dan

Gambar

Gambar II.1 PELAKSANA
Tabel Pencapaian Indikator Kinerja Outcome SNVT PJPA Balai Wilayah Sungai
Tabel II.2

Referensi

Dokumen terkait

JADWAL ACARA PRE-DEPARTURE ARFI DAN POSFI DOSEN PTAI TAHUN 2013.. DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN

Sebagai contoh orang yang terlibat dalam kasus penemuan kitab suci Yahudi yang ditulis dengan bahasa Ibrani (TALMUD). Meskipun demikian, berbagai tugas yang menuntut.. seseorang

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan analisis dan prestasi belajar siswa kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 2 Surakarta pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan

TIMOR TENGAH UTARA SMK KATOLIK ST... 2 NUSA TENGGARA

Alat pengumpul data dengan tes tendangan mawashi geri .Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditarik simpulan bahwa terdapat pengaruh hasil latihan antara agkle

Dilihat dari hasil penelitian bahwa stress kerja mayoritas ringan (55,2%) di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan, hal ini di karenakan adanya sikap empati perawat

o Tumor yang terdiri dari stroma jaringan ikat longgar pada bagian tengah dan mengandung pembuluh darah. o Pada bagian tepi dilapisi