• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH DAN PANCASILA DAN 1.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH DAN PANCASILA DAN 1.docx"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

UNDANG-UNDANG DASAR 1945

Disusun Oleh :

1.

Dhika Kurnia Sandi (1542620201)

2.

Dianayub Sondar S (1542620074)

3.

Dyah Ayu Kartika` (1542620206)

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

(2)
(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam hidup bernegara, kita tidak dapat lepas dari sesuatu yang disebut hukum. Tidak ada satupun negara tanpa hukum. Karena memang fungsinya sangatlah krusial dalam mengatur kehidupan bernegara.

R.M. Mac Iver dalam bukunya “The Modern state” halaman 250 menulis :”Even within the sphere of the state there are two kinds of law. There is the law, which governs the state and there is the law, by means of which the state governs. The former is constitutional law, the latter we may for the sake of distinction call ordinary law” ( Dalam linkungan negara, ada 2 macam hukum. Ada hukum yang memerintah negara dan ada hukum yang merupakan alat bagi negara untuk memerintah.hukum yang pertama adalah “Constitutional law” (Hukum tatanegara). Hukum yang kedua, untuk membedakannya dari hukum yang pertama, dapat kita namakan “Ordinary law” (Hukum biasa yang dipergunakan untuk bergerak, “actief dienend.”)1

Sejak 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memulai sejarahnya sebagai sebuah bangsa yang masih muda dalam menyusun pemerintahan, politik, dan administrasi negaranya. Landasan berpijaknya adalah ideologi Pancasila yang diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri beberapa minggu sebelumnya dari penggalian serta perkembangan budaya masyarakat Indonesia dan sebuah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pra Amandemen yang baru ditetapkan keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut mengatur berbagai macam lembaga negara dari Lembaga Tertinggi Negara hingga Lembaga Tinggi Negara. Konsepsi penyelenggaraan negara yang demokratis oleh lembaga-lembaga negara tersebut sebagai perwujudan dari sila keempat yang mengedepankan prinsip demokrasi perwakilan dituangkan secara utuh didalamnya. Kehendak untuk mengejawantahkan aspirasi rakyat dalam sistem

1Wirjono Prodjodikoro. Azas- Azas Hukum Tatanegara di Indonesia. (Jakarta: Dian Rakjat. 1983).

(4)

perwakilan, untuk pertama kalinya dilontarkan oleh Bung Karno, pada pidatonya tanggal 01 Juni 1945.

Pada era atau zaman modern ini sangat banyak warga Negara Indonesia sendiri baik itu orang tua, pemuda maupun anak-anak yang belum memahami tentang UUD 1945. Bagaimana pengertian UUD 1945 itu dan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945.

Oleh Karena itu, dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca agar dapat memahami tentang UUD 1945 maupun pokok-pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan di bahas dalam makalah ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut.

1. Apa faktor yang mendasari dibentuknya konstitusi dalam suatu negara ? 2. Bagaimana kedudukan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi

Negara Repubik Indonesia ?

3. Bagaimana implementasi UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan di capai dalam makalah ini dirumuskan dalam bentuk pernyataan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui faktor yang mendasari terbentuknya konstitusi dalam suatu negara.

2. Untuk mengetahui kedudukan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi konstitusi negara Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengimplementasian UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

(5)

PEMBAHASAN

2.1 Faktor yang Mendasari Dibentuknya Konstitusi 2.1.1 Pengertian Konstitusi

Kata Konstitusi berarti “pembentukan”, berasal dari kata kerja “Constituer” (bahasa Prancis) yang berarti membentuk. Yang dibentuk adalah sebuah negara. Maka, Konstitusi mengandung permulaan dari segala peraturan mengenai suatu negara

Bahasa Belanda menggunakan kata “Grondwet”, yang berarti suatu undang- undang yang menjadi dasar (grond) dari segala hukum. Sedangkan di Indonesia menggunakan kata “ Undang- Undang Dasar” seperti grondwet tadi.2

Menurut K. C. Wheare, konstitusi adalah kumpulan hukum, institusi dan adat kebiasaan, yang ditarik dari prinsip- prinsip rasio tertentu yang membentuk sistem umum, dengan mana masyarakat setuju untuk diperintah.3

Sedangkan Abu Daud Busroh membagi pengertian konstitusi menjadi 2 macam:

a. Konstitusi dalam arti luas adalah peraturan- peraturan yang membentuk, mengatur dan memerintah negara baik yang tertulis maupun tidak.

b. Konstitusi dalam arti sempit adalah peraturan negara yang tertuang dalam satu dokumen. 4

Dengan demikian, suatu konstitusi merupakan suatu peraturan pokok (fundamental) mengenai soko-soko guru atau sendi-sendi pertama untuk menegakkan bangunan besar yang bernama “Negara”5. sedangkan konstitusi di

Indonesia adalah Undang- Undang Dasar 1945.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa konstitusi adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana sesuatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat.

22 Wirjono Prodjodikoro. Azas- Azas Hukum Tatanegara di Indonesia. (Jakarta: DianRakjat.

1983). hlm.10

3 K. C Wheare. Konstitusi- Konstitusi Modern. (Surabaya: pustaka Eureka. 2003). hlm. 3 4 Abu Daud Busroh , Intisari Hukum Tatanegara Perbandingan Konstitusi 9 Negara. (Jakarta:

Bina Aksara). hlm. 14

5 Wirjono Prodjodikoro. Azas- Azas Hukum Tatanegara di Indonesia . (Jakarta: DianRakjat.

(6)

2.1.2 Isi Konstitusi

Berdasarkan pengertian diatas, sudah dapat dipastikan bahwa konstitusi memuat berbagaimacam hal yang sangat penting dalam terbentuknya suatu negara. Dengan melihat sekilas pada konstitusi- konstitusi dari berbagai negara, akan nampak jelas bahwa orang- orang berbeda pemikiran menyangkut apa yang harus menjadi isi konstitusi. Orang Norwegia mengatakan bahwa memerlukan kira- kira 25 halaman, sementara bangsa India membutuhkan kira- kira 250 halaman untuk konstitusi mereka tahun 1950.6

Sedangkan bangsa Indonesia sendiri membutuhkan 37 pasal7 untuk

merumuskan berbagaimacam hal yang fundamental dalam berdirinya NKRI. Secara global, isi UUD 1945 adalah sebagai berikut:

a) Bentuk dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. b) Sistem pemerintahan. kepentingan yang tersebar di tengah-tengah masyarakat .

Maka dari itu, tujuan konstitusi secara global adalah:

a. Mengadakan tata tertib dalam berbagai lembaga kenegaraan, baik dalam hal kewenangannya maupun cara bekerjanya.

b. Mengadakan tata tertib dalam hal hak-hak asasi manusia yang harus dijamin perlindungannya.8

Dalam satu situs mengatakan bahwa tujuan konstitusi adalah sebagai berikut:

6 K. C Wheare. Konstitusi- Konstitusi Modern. (Surabaya: Pustaka Eureka.2003). hlm. 49

7 Wirjono Prodjodikoro. Azas- Azas Hukum Tatanegara di Indonesia (Jakarta: DianRakjat.1983).

hlm. 11.

8 Wirjono Prodjodikoro. Azas- Azas Hukum Tatanegara di Indonesia (Jakarta: DianRakjat,1983).

(7)

1. Konstitusi menggambarkan struktur negara dan bekerjanya lembaga-lembaga negara.

2. Konstitusi menjelaskan kekuasaan dan kewajiban pemerintah.

3. Konstitusi membatasi kekuasaan pemerintah, karena itu juga berfungsi mencegah kekuasaan yg sewenang-wenang.

4. Konstitusi menetapkan dan melindungi hak-hak dasar warga negara.9

2.2 Kedudukan Undang-Undang Dasar 1945

2.2.1 Pengertian UUD 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD 1945 atau UUD '45, adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini. UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.10

Yang dimaksud dengan UUD 1945 adalah keseluruhan naskah yang terdiri dari dan tersusun atas 3 (tiga) bagian, yaitu:

1. Bagian pembukaan, terdiri atas 4 alinea

2. Bagian batang tubuh, terdiri dari 6 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan

pengalihan,

dan 2 ayat aturan tambahan.

3. Bagian penjelasan, yang meliputi penjelasan umum dan penjelasan pasal

demi pasal.

UUD disahkan olek PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 baru meliputi pembukaan dan batang tubuh saja, sedangkan penjelasan belum termasuk didalamnya. Setelah naskah resmi dimuat dan disiarkan dalam berita Republik Indonesia pada tanggal 15 Februari 1946, penjelasan terebut telah menjadi bagian daripadanya, sehingga pengertian UUD 45 seperti yang dinyatakan diatas meliputi pembukaan, batang tubuh, dan penjelasan.

Undang-undang dasar merupakan sumber hukum, peraturan atau keputusan pemerintah termasuk kebijaksanaan pemerintah harus berlandaskan dan

9www.laohamutuk.org/surat/konstbahasa.pdf

(8)

bersumberkan pada peraturan yang lebih tinggi, dan pada akhirnya dapat dipertanggungjawabkan pada ketentuan UUD 1945.

UUD sebagai hukum tertulis mempunyai kerangka tata aturan atau tata tingkatan norma hukum yang berlaku dan menempati kedudukan yang tinggi, yang mempunyai fungsi sebagai alat pengontrol bagi norma hukum yang kedudukannya lebih rendah, apakah sudah sesuai dengan Undang-Undang Dasar.

Selain UUD sebagai hukum dasar tertulis, masih ada hukum lainnya yang tidak tertulis, yaitu dalam penjelasan UUD 1945 dinyatkan sebagai “Aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan Negara, meskipun tidak tertulis’ yang dikenal dengan sebutan konvensi. Konvensi merupakan aturan-aturan pelengkap yang mengisi kekosongan yang timbul dalam praktik kenegaraan yang tidak terdapat dalam Undang-Undang Dasar. Dengan adanya konvensi itu tidak boleh bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar.

Isi daripada UUD 1945 bersifat singkat, yaitu hanya berisikan sebanyak 37 pasal, ditambah dengan 4 pasal aturan peralihan, dan 2 ayat tambahan. Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan UUD Negara lain seperti misalnya UUD Philipina, demikian pula jika dibandingkan dengan konstitusi RIS (1946) dan UUDS (1950). Selain bersifat singkat, UUD 1945 juga bersifat supel.

Sifat singkat dan supel dari UUD 1945 ini dinyatakan dalam penjelsan yang memuat alas an sebagai berikut;

1. UUD sudah cukup apabila memuat aturan pokok saja, yaitu hanya

memuat garis-garis besar sebagai instruksi kepada pemerintah pusat dan lain-lain penyelenggara Negara untuk menyelenggarakan kehidupan Negara dan kesejahteraan sosial. Sedangkan penyelenggaraan aturan-aturan pokok tersebut diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah caranya membuat, mengubah dan mencabut.

2. Masyarakat dan Negara Indonesia masih harus berkembang dan hidup

secara dinamis, karena harus melihat segala gerak-gerik kehidupan masyarakat, dan tidak perlu tergesa-gesa memberikan kristansi.

3. Sifat dari aturan tertulis itu mengikat, karena itu makin supel (elastis) sifat

(9)

ketinggalan zaman dan jangan sampai membuat undang-undang yang lekas usang.

Adanya sifat dari UUD 1945 tidak berarti bahasa UUD tidak lengkap atau mengabaikan kepastian hukum, karena untuk aturuan-aturan pokok atau penyelenggaraannya lebuh lanjut dapat diserahkan pada aturan-aturan yang kedudukannya lebih rendah meskipun UUD itu tidak sempurna. Apabila semangat penyelenggara pemerintah itu baik, UUD itu tentu tidak akan merintangi jalannya Negara.

2.2.2 Kedudukan UUD 1945

Sebagai hukum dasar yang tertulis, maka :

a. UUD 1945 mempunyai kekuatan yang mengikat bagi: 1. Pemerintah

2. Lembaga-lembaga negara 3. Lembaga-lembaga masyarakat 4. Warga negara

5. Penduduk

Hal ini mempunyai arti bahwa baik pemerintah, Lembaga-lembaga negara, Lembaga-lembaga masyarakat, Warga negara, maupun setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah Indonesia harus mentaati hukum tersebut. b. Undang-Undang Dasar 1945 berisikan norma-norma dasar. Karena hanya

berisi norma-norma dasar saja, maka UUD 1945 dikenal sebagai Undang-Undang Dasar yang bersifat singkat tetapi supel.

c. UUD 1945 merupakan hukum tertinggi bila dibandingkan dengan peraturan perundang-undangan lain yang ada di Indonesia sesuai dengan UU No.12 Tahun 2011.

(10)

undangan yang lain dan dengan demikian peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945.11

2.3 Implementasi UUD 1945

2.3.1 Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945

Setiap alenia pembukaan UUD 1945 memiliki makna yang harus terimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, makna dari setiap alenia pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut ;

a. Alinea Pertama Berbunyi :

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.

Hal ini menunjukan kuatnya pendirian dan keteguhan bangsa Indonesia menghadapi masalah kemerdekaan melawan penjajah serta untuk menentang dan menghapuskan penjajahan ditas dunia.

Alinea ini mengungkapkan tentang suatu dalil objektif yaitu bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, sehingga harus ditentang dan dihapuskan agar semua bangsa didunia dapat merasakan hak asasinya.

b. Alinea kedua berbunyi :

“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.

Alinea ini menunjukan adanya ketepatan dan ketajaman penilaian,yaitu: 1) Bahwa perjuangan pergerakan di Indonesia telah sampai kepada

tingkat yang menentukan.

2) Bahwa momentum yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan.

11 Hudiarini,Sri, dkk. Pendidikan Pancasila. (Malang : Aditya Media Publishing.2016).

(11)

3) Bahwa kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan akhir tetapi

masih harus diisi dengan mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

c. Alinea ketiga berbunyi :

“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

Alinea ini memuat motivasi spiritual yang luhur serta pengukuhan dari proklamasi kemerdekaan. Dan alinea ini juga mewujudkan ketaqwaan bangsa Indonesia kepada Tuhan Yang Maha Esa.

d. Alinea keempat berbunyi :

“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdakaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berdaulat rakyat dengan berdasarkan kepada ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

Dengan rumusan yang panjang dan padat ini mengandung adanya penegasan :

1)Negara Indonesia mempunyai fungsi yang sekaligus menjadi tujuannya, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdakaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

2) Negara berbentuk Republik dan berkedaulatan Rakyat.

(12)

a. Ketuhanan Yang Maha Esa

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab c. Persatuan Indonesia

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.3.2Pokok-Pokok Pikiran yang Terkandung dalam Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945

Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang diciptakan dan dijelmakan dalam batang tubuh UUD 1945. Pokok-pokok pikiran yang dimaksud terdiri dari empat pokok pikiran yaitu :

a. Pokok pikiran pertama : Persatuan

“Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasarkan atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Dalam pengertian ini diterima pengertian Negara persatuan, Negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Jadi, Negara mengatasi segala macam paham golongan atau perseorangan. Negara menurut pengertian ini menghendaki persatuan meliputi segenap bangsa Indonesia seluruhnya. Inilah yanag menjadi suatu dasar negara yang tidak boleh dilupakan.

b. Pokok pikiran kedua : “Keadilan Sosial”

Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Ini merupakan pokok pikiran “Keadilan Sosial”yang didasarkan pada kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat. c. Pokok pikiran ketiga : “Kerakyatan”

(13)

undang-undang dasar harus berdasarkan kedaulatan rakyat dan berdasar atas permusyawaratan /perwakilan.

Alinea ini sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia, pokok pikiran “kedaulatan rakyat” yang menyatakan kedaulatan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Namun hasil amandemen UUD 1945 yang tercantum dalam pasal 6A ”Presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu pasangan langsung oleh rakyat”. Hal ini membuktikan adanya perubahan kedaulatan rakyat yang tadinya dilakukan sepenuhnya oleh MPR, khusus untuk memilih presiden dan wakil presiden dilakukan sendiri oleh seluruh rakyat.

d. Pokok pikiran keempat : “ Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan

yang adil dan beradab”

Yang terkandung dalam “Pembukaan UUD 1945” Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, Undang-Undang Dasar harus mengandung isi mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara lain untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur. Hal ini menegaskan pokok pikiran “Ketuhanan Yang Maha Esa menurut kemanusiaan yang adil dan beradab”, ini membuktikan bahwa pokok pikiran ini merupakan dasar falsafah Negara Pancasila.

(14)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Faktor yang mendasari dibentuknya konstitusi dalam suatu negara.

Terdapat berbagai faktor yang mendasari dibentuknya suatu konstitusi dalam suatu negara. Salah satunya adalah makna atau perngertian konstitusi itu sendiri yaitu keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana sesuatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat. Selain hal tersebut faktor yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan suatu konstitusi adalah isi dan tujuan dari konstitusi. Adapun isi dan tujuan tersebut antara lain adalah ;

1. Konstitusi menggambarkan struktur negara dan bekerjanya lembaga-lembaga negara.

2. Konstitusi menjelaskan kekuasaan dan kewajiban pemerintah. 3. Konstitusi membatasi kekuasaan pemerintah, karena itu juga

berfungsi mencegah kekuasaan yang sewenang-wenang.

4. Konstitusi menetapkan dan melindungi hak-hak dasar warganegara

2. Kedudukan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi Negara Repubik Indonesia.

(15)

hukum tertinggi bila dibandingkan dengan peratursn perundang-undangan lain yang ada di Indonesia sesuai dengan UU No.12 Tahun 2011.

3. Implementasi UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Implementasi UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terdapat pada setiap sisi atau unsur dari UUD 1945 itu sendiri. Dari segi pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 implementasi UUD 1945 adalah ;

1. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita harus bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap adil, dan mematuhi segala hukum.

2. Penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan tentunya hal ini menyangkut tentang HAM.

3. kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan akhir tetapi masih harus diisi dengan mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

3.2 Saran

Setelah menyimpulkan hasil pembahasan dari makalah ini berdasarkan teori-teori yang ada, maka Kami mencoba untuk memberikan masukan atau saran sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah, kami menyarankan agar berhati-hati dalam melakukan perubahan ataupun melaksanakan Undang-Undang agar tetap terjalin keselarasan antara Dasar Negara dan Konstitusi.

2. Bagi pembaca, kami menyarankan agar dapat mengambil hal-hal positif dari makalah ini untuk pembelajaran dan lebih banyak membaca buku yang berkaitan dengan Dasar Negara dan Konstitusi agar lebih memahami makna dari kedua hal tersebut.

3. Bagi penulis, untuk selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 pada khusunya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan memperdalam lagi pengetahuan tentang UUD 1945.

(16)

penulis. Penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun isi dari makalah ini .

DAFTAR PUSTAKA

Al-Mursadi, Subandi. Pancasila dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi. Redaksi karya Anda, Surabaya: Kamus Internasional

Prodjodikoro, Wirjono. 1983. Azas- Azas Hukum Tatanegara di Indonesia. Jakarta: Dian Rakjat.

Wheare, K. C.2003. Konstitusi- Konstitusi Modern.Surabaya: Pustaka Eureka. Busroh, Abu Daud.2005. Intisari Hukum Tatanegara Perbandingan Konstitusi 9

Negara. Jakarta: Bina Aksara

Hudiarini, Sri, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila. Malang : Aditya Media Publising

Sumber Relevan Lainnya :

http://www.wikipedia.Undang-Undang Dasar 1945// https:// www.laohamutuk.org/surat/konstbahasa.pdf

http://putra-putri-indonesia.com

http://asagenerasiku.blogspot.com//

http://www.kuliah.info

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan ayat-ayat dalam pasal 31 tersebut diatas secara KDUDÀDK VXGDK GDSDW GLSDVWLNDQ ELOD EDQ\DN VHNDOL SHUXEDKDQ dari pasal 31 sebelum amandemen, pasal 31

Sebelum diberikan terapi rendam kaki air hangat pada penderita hipertensi di Wilayah Kedinding Tengah Jaya Kecamatan Kenjeran Kotamadya Surabaya adalah didapatkan

Melakukan koordinasi dan supervisi atas pelaksanaan pengawasan pengapalan, penjualan, dan pengangkutan/pengapalan (bagi yang sudah produksi) dan pemberian sanksi bagi semua pelaku

Oleh karena itu lebih lanjutnya perlu diketahui pengaruh penggunaan fly ash sebagai pengganti agregat terhadap kuat tekan paving block, yaitu dengan dilakukan

Pemerintah juga mendukung pemberian kesempatan penampilan minat dan bakat anak disabilitas pada setiap acara terbuka di depan masyarakat seperti peringatan hari disabilitas

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat dan anugrahNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Implementasi Kebijakan

Berdasarkan paparan tersebut dan dikaitkan dengan esensi teori pencegahan, dapat disimpulkan bahwa pidana denda dan sanksi tindakan merupakan bentuk sanksi yang

• Terdiri atas resisitor film kabon, resisitor film logam, resistor film oksida logam, secara umum terbuat dari logam murni seperti nikel atau filem oksida diatas.. batang