IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN PADA MASA TANGGAP
DARURAT BENCANA ERUPSI GUNUNG SINABUNG
TAHUN 2014
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Minat Studi Manajemen Kesehatan Bencana pada Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Oleh
MIKA VERA ARITONANG 127032266/IKM
PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Judul Tesis : IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG
KESEHATAN PADA MASA TANGGAP DARURAT BENCANA ERUPSI GUNUNG SINABUNG
TAHUN 2014
Nama Mahasiswa : Mika Vera Aritonang
Nomor Induk : 127032266
Program Studi : S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi : Manajemen Kesehatan Bencana
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Dr. Muslich Lufti, M.B.A, I.D.S) (Abdul Muthalib Lubis, S.H, M.A.P)
Ketua Anggota
Dekan
(Dr. Drs. Surya Utama, M.S)
Telah Diuji
pada Tanggal : 21 Juli 2014
PANITIA PENGUJI TESIS:
Ketua : Dr. Muslich Lufti Nasution, M.B.A, I.D.S Anggota : 1. Abdul Muthalib Lubis, S.H., M.A.P
PERNYATAAN
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN PADA MASA TANGGAP
DARURAT BENCANA ERUPSI GUNUNG SINABUNG
TAHUN 2014
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis di dalam tesis ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Medan, Oktober 2014
ABSTRAK
Kementerian Kesehatan telah menetapkan kebijakan kesehatan tentang pedoman penanggulangan bencana bidang kesehatan dalam KMK Nomor 145 Tahun 2007 yang menguraikan tentang pedoman penanggulangan bencana pada pra, saat dan pasca bencana dimulai pada situasi bencana skala nasional, provinsi, kabupaten hingga kecamatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan penanggulangan bencana pada masa tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung pada Tahun 2014.
Metode penelitian ini adalah kualitatis dengan studi fenomenologi. Teknik pengumupulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Informan penelitian adalah Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Rumah Sakit Umum Daerah, Kepala Puskesmas Payung, Kepala Puskesmas Tiganderket, dan Kepala Puskesmas Brastagi di Kabupaten Karo. Untuk keabsahan data dilakukan teknik triangulasi data dan sumber informasi.
Hasil penelitian diperoleh bahwa implementasi pedoman penanggulangan bencana bidang kesehatan menurut KMK Nomor 145 Tahun 2007 pada masa tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung tidak optimal. Kelemahan implementasi terdapat pada kekurangan tenaga kesehatan seperti dokter, entomolog, dan pskiater maupun psikolog, kurang memahami wewenang dan tanggungjawabnya dalam penyelenggaraan kebijakan, belum memperhatikan aspek hak asasi manusia, martabat dan perlindungan kekerasan dengan sasaran kelompok rentan. Pelaksanaan kegiatan sanitasi, gizi, promosi kesehatan, imunisasi da surveilans yang belum sesuai dengan standar kedaruratan bencana. Hal yang mendukung implementasi adalah Budaya seperti marga, aron dan keberadaan jambur yang menimbulkan rasa persaudaraan. Faktor yang menghambat adalah kurang koordinasi antara Dinas Kesehatan dengan instansi lain yang terkait dan ketiadaan SOP.
Saran: Dinas Kesehatan perlu membuat SOP Penanggulangan bencana yang sesuai dengan karakteristik daerah Kabupaten Karo. Pendidikan dan pelatihan serta membuat SOP bersama akan membantu koordinasi dalam penanggulangan bencana kedepannya.
ABSTRACT
The Minister of Health has made a policy on the guidance for cooperative handling of health in of the KMK (Decree of the Minister of Health) No. 145/2007 which states that the guidance for handling the pre-, during, and the post-disaster in the levels of central government, provincial government, District, and Subdistrict. The objective of the research was to analyze the implementation of the policy in handling disaster during the emergency responsiveness of Mount Sinabung eruption in 2014.
The research used qualitative method, and the data were gathered by conducting in-depth interviews, observation, and documentation study. The informants of the research were the Head of the Health Service, the Head of the General Hospital, the Head of the Health Service Department, the Head of Tigaderket Puskesmas, the Head of Payung Puskesmas, and the Head of Brastagi Puskesmas. The technique of triangulation of data and information sources were used to obtain the validity of data.
The result of the research showed that the implementation of KMK No. 145/2007 on the Guidance for Handling Disaster in the Health Field in the disaster of Mount Sinabung eruption was not optimal. The weaknesses in the its implementation were on the lacks of health care providers, training about disaster, commitment from the regional government, implementation of the activities in nutrition sanitation, and health promotion, the ineffectiveness of inter-sectoral coordination, the immunization and surveillance which did not meet the standard of emergency responsiveness, and the budget which was not allocated properly. The supporting factors for the implementation were culture such as ‘aron’ which emphasized on community self-help, ‘marga’ and ‘jambur’ which increased the sense of brotherhood between the evacuees and the health care providers so that health service could be done maximally in the evacuation camps, and the sense of supporting to one another between the staffs and the manager during the disaster.
It is recommended that the government provide training and commitment to help improve the skill of health care providers in implementing this policy in the future.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat dan anugrahNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Implementasi Kebijakan Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan pada Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Sinabung Tahun 2014”.
Tesis ini dibuat sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dengan minat studi Manajemen Kesehatan Bencana.
Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh karena itu Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Drs. Surya Utama, M.S, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3. Dr. Dra. Evawany Aritonang, M.Kes selaku Sekretaris Program Studi Pasca Sarjana llmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
4. Dr. Muslich Lufti Nasution, M.B.A., I.D.M, selaku Pembimbing I yang telah membimbing, memotivasi, dan memberikan arahan dalam penyusunan tesis ini, 5. Abdul Muthalib Lubis, S.H., M.A.P selaku pembimbing II yang telah
6. dr. Heldi BZ, M.P.H, selaku penguji I yang memberikan saran dan kritik kepada penulis.
7. Suherman, S.K.M, M.Kes, selaku penguji II yang memberikan saran dan kritik kepada penulis.
8. Kepala BPBD Kab.Karo, Kepala Dinas Kesehatan Kab.Karo, dr. Jansen Peranginangin, dan Kepala RSUD Kab.Karo, dr. Jasura Pinem, M.Kes yang telah memberikan ijin sekaligus sebagai informan penelitian tesis. Bapak Kawal Maha, Apt, M.Kes (Ka. Bid. Yankes Dinkes Kabupaten Karo), dr. Rahmenda (Ka.Puskesmas Brastagi), dr. Fredy Aslan Sitepu (Ka. Puskesmas Payung), dr. Deddy A. Pinem (Ka. Puskesmas Tiganderket) sebagai informan utama penelian. 9. Kepada Bapak Zulkifli dari Polres Tanah Karo, Bapak Baron selaku camat Tiganderket, Bapak A.Silalahi mewakili PMI dan Kepala Basarnas yang bersedia menjadi triangulasi sumber dalam penelitian ini.
10. Terimakasih atas doa dan dukungan keluargaku tercinta, Bapak A.Aritonang, Ibu St.P.Br.Ginting, abang Effendy dan keluarga, Nani, Eva, Esra serta pendukung terbaik Yayang Martua Naibaho.
Penulis menyadari kekurangan dalam penyusunan tesis ini, maka Penulis berharap tesis ini dapat menjadi referensi untuk perbaikan di masa yang akan dating.
Medan, Oktober 2014 Penulis
RIWAYAT HIDUP
Mika Vera Aritonang, lahir pada tanggal, 05 Juli 1986 di Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi. Anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Bapak A.Aritonang dan Ibu St.P.Br.Ginting. Mika Vera Aritonang beragama Kristen Protestan dan bertempat tinggal di Jalan Sisingamangaraja No.94 Sidikalang, Kabupaten Dairi.
Pendidikan penulis dimulai dari Sekolah Dasar di SD Negeri 030306 Barisan Nauli Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi selesai tahun 1998, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 3 Sidikalang Kabupaten Dairi selesai tahun 2001, Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Sidikalang Kabupaten Dairi selesai tahun 2004. Menempuh pendidikan S1 Keperawatan di Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara selesai tahun 2009, kemudian pada tahun 2009 melanjutkan pendidikan profesi Ners di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, selesai tahun 2010. Pada tahun 2012 melanjutkan pendidikan pada program studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sampai sekarang.
DAFTAR ISI
2.1.1. Pengertian Implementasi Kebijakan ... 10
2.1.2. Pengertian Kebijakan Publik ... 11
2.1.3. Tahapan Kebijakan Publik ... 13
2.1.4. Teori dan Konsep Implementasi Kebijakan ... 15
2.1.5. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Implementasi Kebijakan 17 2.1.6. Evaluasi Implementasi Kebijakan Publik ... 19
2.2. Kebijakan Kesehatan ... 21
2.2.1. Pengertian Kebijakan Kesehatan ... 21
2.2.2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 145 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan ... 24
2.2.3. Erupsi Gunung Sinabung ... 28
2.2.4. Klassifikasi Gunung Api di Indonesia ... 29
3.4. Sumber Data ... 35
4.7.4. Implementasi Kebijakan Berdasarkan Analisa Segitiga Kebijakan ... 75
4.7.5. Implementasi Kebijakan Berdasarkan Fungsi Evaluasi Menurut Dunn ... 121
BAB 5. PEMBAHASAN ... 131
5.1. Implementasi Kebijakan Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan Pada Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung Berdasarkan Analisa Segitiga Kebijakan ... 131
5.1.1. Konteks ... 132
5.1.2. Aktor ... 135
5.1.3. Isi (Substansi) ... 137
5.1.4. Proses ... 156
5.2. Implementasi Kebijakan Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan Pada Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung Berdasarkan Fungsi Evaluasi Menurut Dunn ... 158
5.2.1. Eksplanasi ... 159
5.2.2. Kepatuhan ... 164
5.2.4. Akunting ... 165
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ... 167
6.1. Kesimpulan ... 167
6.2. Saran ... 170
DAFTAR PUSTAKA ... 173
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 33
4.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2012 ... 43
4.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin, Rasio Jenis Kelamin dan Kecamatan Tahun 2012 ... 44
4.3 Jumlah Penduduk dan RumahTangga menurut Kecamatan Tahun 2012 ... 45
4.4 Jumlah penduduk Kabupaten Karo Berdasarkan Usia Tahun 2012 ... 46
4.5 Partisipasi penduduk untuk Sekolah Berdasarkan Usia (Dalam Persen) ... 47
4.6 Jumlah Penduduk yang Bersekolah per Kecamatan Tahun 2013 ... 47
4.7 Rekapitulasi Tenaga Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karo Tahun 2013 ... 52
4.8 Jenis dan Jumlah Ketenagaan RSU Kabanjahe berdasarkan Pendidikan Tahun 2013 ... 55
4.9 Jenis Pelayanan Rawat Inap dan Jumlah Tempat Tidur yang Ada di RSU Kabanjahe ... 57
4.10 Sepuluh Penyakit Tertinggi Rawat Inap RSU Kabanjahe Tahun 2013 ... 58
4.11 Data Pengungsi berdasarkan Usia ... 59
4.12 Kegiatan Pelayanan Kesehatan sampai dengan Desember 2013 ... 61
4.13 Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung ... 71
4.14 Pendapat Informan tentang Konteks Kebijakan ... 76
4.15 Pendapat Informan tentang Diri Mereka Sendiri sebagai Aktor Kebijakan .. 83
4.17 Pendapat Informan tentang Tenaga Kesehatan... 90
4.18 Tabel Pendapat Informan tentang Obat dan Perbekalan ... 95
4.19 Tabel Pendapat Informan tentang Pembentukan Satgas ... 99
4.20 Pendapat Informan ttentang Mobilisasi SDM dengan Sektor Lain yang Terkait ... 100
4.21 Tabel Pendapat Informan tentang Bantuan/Donasi ... 103
4.22 Tabel Pendapat Informan tentang Biaya Pelayanan Kesehatan ... 106
4.23 Tabel Pendapat Informan tentang Pengorganisasian Kegiatan Selama Masa Tanggap Darurat Tingkat Kabupaten ... 108
4.24 Pendapat Informan tentang Pelaksanaan Kegiatan di Tingkat Kabupaten ... 111
4.25 Laporan Hasil Imunisasi Bulan Oktober Tahun 2013 ... 116
4.26 Pendapat Informan tentang Proses Implementasi Kebijakan ... 117
4.27 Pendapat Informan tentang Eksplanasi ... 121
4.28 Tabel Pendapat Informan tentang Kepatuhan ... 124
4.29 Pendapat Informan tentang Audit ... 127
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Kebijakan William Dunn dalam Winarno (2007) ... 15
2.2 Faktor yang Memengaruhi Implementasi Kebijakan Menurut Edwards III dalam Subarsono (2005) ... 18
2.3 Implementasi Kebijakan menurut Dunn (2003) ... 19
2.4 Segitiga Analisis Kebijakan menurut Walt dan Gibson dalam Buse (2005) . 23 2.5 Kerangka Pikir Penelitian ... 32
4.1 Peta Kabupaten Karo ... 41
4.2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Karo ... 51
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1 Pedoman Wawancara ... 179
2 Kebijakan Nomor 145 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan. ... 189
3 Izin Penelitian ... 203
4 Balasan Telah Melakukan Penelitian ... 209
5 Surat Keputusan ... 212
6 Kegiatan Dinas Kesehatan ... 227