viii ABSTRAK
Nama : Livia Agustia
Program Studi : Sastra China
Judul : Peran Sempoa Sebagai Media Ajar Mental
Aritmatika
Skripsi ini membahas peran sempoa sebagai media ajar mental aritmatika, serta manfaat dan pengaruh sempoa bagi masyarakat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, wawancara, observasi dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui mental aritmatika, sempoa memiliki peran penting bagi masyarakat, khususnya dalam pendidikan anak dan pengoptimalisasi fungsi otak kanan dan kiri. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan adanya perubahan penggunaan sempoa dari metode sempoa satu tangan menjadi metode sempoa dua tangan. Melalui peran sempoa maka dapat dilihat bahwa sempoa memiliki manfaat dan pengaruh yang penting bagi masyarakat khususnya orangtua, guru, dan anak.
Kata kunci:
ABSTRACT
Name : Livia Agustia
Study Program : Chinese Literature
Title : The Role of the Abacus as Mental Arithmetic’s
Instructional Media
This graduating paper discusses the role of the abacus as mental
arithmetic’s instructional media, also the benefit and influence of abacus’
function for society. This graduating paper is a descriptive qualitative research. The methods used in this graduating paper are literaturey studies, interview, observation, and questionnaire. The results show that through mental arithmetic, abacus has an important role in society, especially in child education and to optimize left and right brain’s function. Moreover,
the results also indicate a change in the use of abacus, from ‘one hand abacus’ method to ‘two hands abacus’ method. Through the role of the
abacus, it can be seen that abacus has many important benefits and influences for society, especially for parents, teacher, and children.
Key words:
x 摘要
姓名 :林妍琳 专业 :中文系
论文题目 : 算盘的角色作为珠心算的教学媒体
本论文探讨算算盘的角色作为珠心算的教学媒体及算盘对人民带来的 效益和影响 项研究是定性研究,收集数据的方法是文献分析法 访谈法 观察法和问卷调查法 研究成果展示,通过珠心算,在社会 中算盘有重要的作用,特别是在儿童教育和优化左右脑的功能 外 ,研究成果 展示,算盘的使用方法改变了从 一只手算盘 的方法 变成了 两只手算盘 的方法 通过算盘的角色可以证明了其实算盘 对人民可以带来效益和 面影响,尤其是父母,教师和儿童
关键词:
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 3
1.3Tujuan Penelitian ... 3
1.4Manfaat Penelitian ... 3
1.5Metode Penelitian... 4
1.6Pembatasan Masalah ... 5
BAB 2 LANDASAN TEORI ... 6
2.1Definisi Sempoa ... 6
2.2Sempoa Sistem 1-4 ... 8
2.3Fungsi Sempoa ... 9
2.4Pengertian Mental Aritmatika Sempoa ... 10
2.5Manfaat Mental Aritmatika Sempoa ... 12
BAB 3 DATA DAN PEMBAHASAN ... 15
3.1Mental Aritmatika Sempoa ... 15
3.2Perubahan Penggunaan Sempoa Dari Metode Sempoa Satu Tangan Menjadi Metode Sempoa Dua Tangan ... 17
3.3Peran Mental Aritmatika Sempoa Dalam Pendidikan Anak ... 20
xii
3.5Manfaat Mental Aritmatika Sempoa Dalam Mengoptimalisasi Fungsi Otak ... 23
3.6Manfaat dan Pengaruh Sempoa Bagi Khususnya Orang Tua, Guru dan Anak ... 24
BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN ... 30
4.1Simpulan ... 30
4.2Saran ... 33
DAFTAR PUSTAKA ... 35
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Sempoa Tiongkok ... 6
Gambar 2 Lukisan Sempoa Pada Gulungan Panjang Along the River During the Qingming Festival (清明上河图) ... 7
Gambar 3 Sempoa Sistem 1-4 ... 7
Gambar 4 Nama Bagian-Bagian Sempoa ... 8
Gambar 5 Nilai Biji Sempoa ... 8
xiv Daftar Lampiran
Lampiran 1 Contoh Hasil Wawancara ... 39
Lampiran 2 Pertanyaan Kuesioner ... 44
Lampiran 3 Jawaban Kuesioner Responden 1 ... 45
Lampiran 4 Jawaban Kuesioner Responden 2 ... 46
Lampiran 5 Jawaban Kuesioner Responden 3 ... 47
Lampiran 6 Jawaban Kuesioner Responden 4 ... 48
Lampiran 7 Jawaban Kuesioner Responden 5 ... 49
Lampiran 8 Jawaban Kuesioner Responden 6 ... 50
Lampiran 9 Jawaban Kuesioner Responden 7 ... 51
Lampiran 10 Jawaban Kuesioner Responden 8 ... 52
Lampiran 11 Jawaban Kuesioner Responden 9 ... 53
Lampiran 12 Jawaban Kuesioner Responden 10 ... 54
Lampiran 13 Jawaban Kuesioner Responden 11 ... 55
Lampiran 14 Jawaban Kuesioner Responden 12 ... 56
Lampiran 15 Jawaban Kuesioner Responden 13 ... 57
Lampiran 16 Jawaban Kuesioner Responden 14 ... 58
Lampiran 17 Jawaban Kuesioner Responden 15 ... 59
Lampiran 18 Jawaban Kuesioner Responden 16 ... 60
Lampiran 19 Jawaban Kuesioner Responden 17 ... 61
Lampiran 20 Jawaban Kuesioner Responden 18 ... 62
Lampiran 21 Jawaban Kuesioner Responden 19 ... 63
Lampiran 22 Jawaban Kuesioner Responden 20 ... 64
Lampiran 23 Jawaban Kuesioner Responden 21 ... 65
Lampiran 24 Jawaban Kuesioner Responden 22 ... 66
Lampiran 25 Jawaban Kuesioner Responden 23 ... 67
Lampiran 26 Jawaban Kuesioner Responden 24 ... 68
Lampiran 27 Jawaban Kuesioner Responden 25 ... 69
Lampiran 28 Jawaban Kuesioner Responden 26 ... 70
Lampiran 29 Jawaban Kuesioner Responden 27 ... 71
Lampiran 30 Jawaban Kuesioner Responden 28 ... 72
Lampiran 31 Jawaban Kuesioner Responden 29 ... 73
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tiga ribu tahun yang lalu muncul alat hitung tradisional bernama suanpan
(算盘) yang membantu masyarakat dalam hal hitung-menghitung (Ida, 2006).
Bagi masyarakat etnis Tionghoa rasanya sudah tidak asing lagi mendengar kata
suanpan (算盘). Suanpan (算盘) adalah alat kuno untuk berhitung yang dibuat
dari rangka kayu dengan sederetan poros berisi susunan biji-bijian yang dapat
digeser-geser (Ida, 2006). Suanpan (算盘) merupakan warisan budaya Tiongkok
yang sangat berharga. Suanpan (算盘) digunakan untuk mempermudah proses
perhitungan sehingga seringkali dipakai dalam bisnis perdagangan di Tiongkok
sejak zaman dahulu.
Suanpan (算盘) dikatakan sebagai kalkulator pertama bagi umat manusia
dan dengan alat ini kecepatan kita dalam menyelesaikan hitungan aritmatika dapat
meningkat dengan pesat. Suanpan (算盘) dipelajari oleh seluruh wargaTionghoa
dari anak-anak hingga dewasa, untuk mempertajam ilmu matematika. “Teknik Suanpan (算盘) kemudian berkembang ke negara-negara tetangga, salah satunya
adalah Jepang (pada abad ke-16)”(Carl, 2007:212).Di Jepang, alat ini dikenal dengan istilah soroban, sedangkan di Indonesia dikenal dengan istilah sempoa.
Setelah Blaise Pascal berhasil menciptakan kalkulator pada tahun 1642,
fungsi sempoa digantikan oleh kalkulator dalam membantu masyarakat berhitung
(Ida, 2006). Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan kalkulator yang paling
sederhana pun lebih mudah digunakan dibandingkan dengan sempoa. Seiring
dengan waktu, sangat merepotkan jika kita selalu membawa sempoa ke mana pun
kita pergi saat ingin digunakan untuk menghitung, lagi pula saat ini sudah ada
kalkulator di setiap handphone yang selalu dibawa ke mana pun saat berpergian.
Pada zaman modern ini kepraktisan menggunakan sempoa dalam hal
Namun, meskipun fungsi sempoa telah dikalahkan oleh kalkulator, tetapi
saat ini masyarakat Tiongkok telah mengembangkan fungsi sempoa dengan
memunculkan zhu xinsuan (珠心算). Zhu xinsuan (珠心算) adalah ilmu hitung di
luar kepala dengan membayangkan sempoa, atau istilah yang digunakan oleh
masyarakat Indonesia adalah sempoa bayangan. Selanjutnya, muncul suatu
fenomena dengan didirikannya kursus atau tempat pembelajaran sempoa yang
khusus mengajari anak-anak mempelajari sempoa bayangan. Di Indonesia, kursus
yang khusus mempelajari sempoa bayangan disebut mental aritmatika sempoa.
Mental aritmatika sempoa ini telah didirikan di beberapa kota, seperti Jakarta,
Bandung, Solo, Surabaya, dan kota lainnya. Didirikannya kursus mental
aritmatika sempoa membuktikan bahwa sempoa memiliki manfaat yang penting
bagi masyarakat.
Selain itu, sempoa juga ternyata memiliki manfaat dalam
menyeimbangkan penggunaan otak kiri dan kanan serta mengoptimalkannya
untuk mencapai tingkat berpikir yang analitis, memiliki logika berpikir yang
benar, terlatihnya daya pikir dan konsentrasi, serta menumbuhkembangkan
imajinasi sehingga kreatifitas anak lebih berkembang. Sempoa tidak hanya
memiliki manfaat dalam menyeimbangkan penggunaan otak kiri dan kanan,
bahkan masih banyak manfaat-manfaat lainnya. Oleh karena itu, banyak orangtua
yang memasukkan anak-anaknya yang masih berusia 4-12 tahun untuk mengikuti
kursus menggunakan sempoa. Maka ini menunjukkan bahwa sebenarnya sempoa
masih memiliki fungsi dan kegunaan, karena tidak mungkin orangtua membiarkan
anaknya mengikuti kursus sempoa apabila tidak ada tujuan sama sekali. Pada
kenyataannya, saat ini sempoa memiliki peran penting di dalam masyarakat
khususnya sebagai media ajar mental aritmatika.
Namun, sangat disayangkan apabila tidak semua masyarakat mengetahui
peran sempoa sebagai media ajar mental aritmatika. Oleh karena itu, berdasarkan
latar belakang permasalahan ini, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai peran sempoa di dalam masyarakat sebagai media ajar mental
1.2 Rumusan Masalah
Ada dua permasalahan yang ingin diteliti oleh penulis di dalam penelitian
ini, yaitu:
1. Apakah sempoa memiliki peran yang penting sebagai media ajar mental
aritmatika?
2. Manfaat dan pengaruh apa yang bisa didapatkan masyarakat melalui peran
sempoa?
1.3 Tujuan Penelitian
Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penelitiannya ini,
yaitu:
1. Untuk mengetahui peran sempoa sebagai media ajar mental aritmatika.
2. Untuk mengetahui manfaat dan pengaruh sempoa bagi masyarakat.
1.4 Manfaat Penelitian
Ada dua kategori manfaat yang diperoleh penulis dengan adanya
penelitian ini, yaitu:
1. Secara teoritis
Penulis berharap dapat berbagi wawasan mengenai peran sempoa serta
manfaat dan pengaruhnya bagi masyarakat. Wawasan ini tidak hanya
bermanfaat bagi masyarakat yang belum mengetahui manfaat sempoa,
tetapi juga bisa menambah wawasan bagi masyarakat yang telah
mengetahui manfaat sempoa melalui mental aritmatika.
2. Secara praktis
Penulis berharap dapat memberikan gambaran kepada masyarakat tentang
manfaat dan pengaruh penting sempoa yang didapatkan melalui peran
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan analisis proses dari
proses berpikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan
antarfenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah (Imam,
2013:80).
Selain itu, Cresswell (1995) juga menyatakan bahwa penelitian yang
dibimbing oleh paradigma kualitatif didefinisikan sebagai suatu proses penelitian
untuk memahami masalah-masalah manusia atau sosial dengan menciptakan
gambaran menyeluruh dan kompleks yang disajikan dengan kata-kata,
melaporkan pandangan terinci yang diperoleh dari para sumber informasi, serta
dilakukan dalam latar yang alamiah (Imam, 2013:83).
Oleh karena itu, pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis adalah
pendekatan kualitatif, dimana jenis penelitiannya tidak menggunakan prosedur
kuantifikasi, perhitungan statistik, atau bentuk cara-cara lainnya yang
menggunakan ukuran angka, tetapi penelitian ini diungkapkan dan dijelaskan
melalui linguistik, bahasa, atau kata-kata.
1.5.2 Tempat dan Waktu Penelitian
1.5.2.1Tempat
Tempat Penelitian akan dilaksanakan di tempat mental aritmatika sempoa
yang pertama dan terbesar di kota Bandung, yaitu Mental Aritmatika Ceria, Pusat
di Radio Maestro Jalan Kacapiring No. 12, atau cabang di Komplek Kopo Permai
II Blok B1 No.7, Bandung.
1.5.2.2Waktu
Waktu penelitian akan dilaksanakan dari bulan Januari 2015 hingga Mei
1.5.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis pakai adalah dengan survei
literatur/studi kepustakaan yang digunakan untuk memperoleh dan
mengumpulkan data dan informasi-informasi melalui bermacam-macam buku
yang memberikan landasan bagi penulisan penelitian dalam pembahasan teoritis
(Rosida, 2006:75).
Selain melalui studi kepustakaan penulis juga mengumpulkan data melalui
survei lapangan yang dilakukan dengan observasi, wawancara, dan kuesioner.
Penulis mewawancarai 5 orang dan memberikan kuesioner kepada 30 orang.
Orang pertama yang akan penulis wawancarai adalah pemilik dari Mental
Aritmatika Ceria di Jalan Kacapiring No.12 Bandung, selain itu penulis juga akan
mewawancarai 4 guru yang mengajarkan mental aritmatika. Selanjutnya penulis
memberikan kuisioner kepada 30 orangtua murid yang mengikuti pembelajaran
sempoa di Mental Aritmatika Ceria. Penulis juga akan mengamati dari
perkembangan murid yang telah mempelajari sempoa sehingga penulis bisa
melihat perkembangan dan manfaat apa yang bisa didapat melalui pembelajaran
sempoa.
1.6 Pembatasan Masalah
Menganalisa segala sesuatu yang berhubungan dengan sempoa seperti
sejarah dan perkembangan sempoa sangatlah luas aspeknya, sehingga tidak
memungkinkan bagi penulis untuk meneliti keseluruhannya. Pada saat ini, dapat
dikatakan bahwa fungsi sempoa telah dikalahkan oleh kalkulator, namun saat ini
telah didirikan tempat kursus mental aritmatika sempoa yang khusus mengajarkan
berhitung menggunakan sempoa sehingga ini membuktikan sempoa masih
memiliki peran yang pentig bagi masyarakat. Tempat kursus mental aritmatika
sempoa telah didirikan di beberapa kota yang ada di Indonesia dan salah satunya
di Kota Bandung. Oleh karena itu, penulis membatasi masalah dengan meneliti
lebih lanjut mengenai peran sempoa sebagai media ajar mental aritmatika,
30 BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Sempoa merupakan suatu warisan kebudayaan dari Tiongkok dan
merupakan penemuan terbesar dalam sejarah dunia. Namun, pada zaman modern
ini kepraktisan menggunakan sempoa dalam hal hitung-menghitung tentu saja
telah dikalahkan oleh kalkulator. Hal tersebut dapat menyebabkan masyarakat
berpikir bahwa sempoa sebenarnya hanyalah sebuah warisan kebudayaan semata
dan tidak banyak digunakan lagi sebagai alat hitung masa kini. Namun, ini semua
tidaklah benar, sempoa ternyata memiliki manfaat dan kegunaan bagi masyarakat.
Hal ini telah membuktikan bahwa sempoa memiliki peran yang penting bagi
masyarakat.
Melalui mental aritmatika sempoa, maka dapat terlihat sempoa memiliki
peran yang penting. Pada saat ini sempoa tidak hanya sebagai alat bantu hitung
semata seperti kalkulator, karena sekarang sudah dibuka tempat kursus yang
khusus mengajari teknik berhitung menggunakan sempoa dan salah satu
tempatnya adalah Mental Aritmatika Ceria yang ada di Bandung.
Selanjutnya muncul suatu perubahan di dalam cara penggunaan sempoa.
Perkembangan itu adalah metode sempoa satu tangan menjadi metode sempoa
dua tangan. Metode sempoa dua tangan ini merupakan perkembangan sempoa
yang dikembangkan oleh Tiongkok. Metode sempoa satu tangan adalah dimana
hanya tangan kanan yang digunakan saat menghitung menggunakan sempoa
sedangkan tangan kiri tidak digunakan, sedangkan metode sempoa dua tangan
adalah dimana tangan kanan dan tangan kiri sama-sama digunakan saat
menghitung menggunakan sempoa.
Metode sempoa dua tangan telah membuat anak menghitung jauh lebih
cepat dan bisa mengurangi kesalahan dalam menghitung, adanya perubahan dari
menghitung lebih cepat 2 kali lipat daripada sempoa satu tangan. Hal ini telah
dibuktikan melalui hasil wawancara dengan guru-guru mental aritmatika.
Selain itu, melalui hasil wawancara dapat diketahui bahwa sempoa sangat
cocok digunakan oleh anak-anak. Ciri anak-anak adalah ingin tahu dan mengenal
sesuatu secara subjektif sedangkan sempoa merupakan alat hitung yang nyata dan
berbentuk sehingga bagi anak-anak sempoa merupakan alat belajar, alat peraga
sekaligus alat bermain. Cara menghitung sempoa singkat dan jelas, biji sempoa
untuk menentukan bilangan, tiang sempoa menentukan posisi desimal. Cara
penggunaan sempoa juga sangat jelas, yaitu di dalam penambahan ada
pengurangan, di dalam pengurangan terdapat penambahan, kali dan bagi saling
berbalik, cara dan metode menghitung jelas dan mudah dimengerti, mudah
dipelajari dan mudah diingat oleh anak-anak, sehingga mudah diterima oleh
mereka.
Seperti yang telah kita ketahui, pada awal belajar anak-anak diajarkan
dengan sempoa kongkret yang mempunyai bentuk, bunyi, dan warna kemudian
beralih pada sempoa bayangan yang tidak mempunyai bentuk, bunyi, maupun
warna. Sempoa bayangan paling cocok diajarkan pada anak usia 4-12 tahun,
karena pada usia ini merupakan periode terbaik dalam pengembangan
kemampuan otak. Pada periode ini juga tugas belajar anak-anak masih ringan,
sehingga harus diambil kesempatan untuk diberikan pendidikan sempoa sehingga
dapat terhindar dari masa puncak belajar yang semakin bertambah berat.
Pada kenyataannya, sempoa berfungsi dalam mengoptimalisasi fungsi
otak. Sudah banyak anak yang mengikuti pendidikan mental aritmatika sempoa
terlihat lebih kreatif, mudah mengerti saat menyimak pelajaran sekolah, sering
berimajinasi dan berangan-angan saat mereka melihat suatu gambar dan saat
bercerita, mudah mengingat hal yang ada disekitarnya, bisa berpikir dengan
menggunakan logika saat diberikan suatu pertanyaan dan meningkatkan
konsentrasi anak. Perkembangan ini bisa membuktikan bahwa sempoa memiliki
Melihat dari penjelasan di atas yang didapatkan melalui hasil penelitian,
kita dapat melihat bahwa sempoa memiliki peran yang penting sebagai media ajar
mental aritmatika serta manfaat bagi masyarakat. Berikut adalah manfaat dan
pengaruh sempoa yang diketahui melalui hasil penelitian, khususnya bagi
anak-anak yang telah mengikuti pendidikan sempoa:
1. Melalui pendidikan sempoa yang dapat mengoptimalisasi fungsi otak,
secara otomatis maka anak akan menjadi lebih pintar.
2. Kecepatan menghitung anak jauh lebih cepat dan memiliki daya ingat
yang kuat.
3. Tidak hanya nilai matematika yang menjadi cemerlang, pelajaran lainnya
seperti bahasa, pengetahuan alam dan sebagainya, sehingga muncul efek
berantai “satu pelajaran unggul, pelajaran lain mengikuti”. 4. Anak lebih bisa berkonsentrasi saat menyimak pelajaran.
5. Imajinasi dan kreatifitas anak lebih meningkat, ini terlihat pada anak yang
tertarik pada suatu hal yang membutuhkan daya imajinasi dan kreatifitas.
Tentu saja dengan manfaat yang didapatkan oleh anak melalui pendidikan
sempoa, secara tidak langsung orang tua dan guru juga mendapatkan manfaat
yang nyata seperti lebih mudah mengajari anak pelajaran sekolah saat di sekolah
maupun di rumah karena kepintaran anak telah meningkat. Di dalam kelas tidak
mungkin murid lebih pintar dibandingkan dengan gurunya, namun dalam kelas
mental aritmatika sempoa akan terlihat murid bisa lebih pintar dibandingkan
dengan gurunya, terutama bagi anak yang mempelajari penggunaan sempoa
secara teratur dan benar.
Pendidikan sempoa telah membuktikan bahwa metode ini mempunyai
pengaruh dan manfaat terhadap pengembangan pendidikan anak. Maka dapat
disimpulkan, bahwa dengan adanya peran sempoa sebagai media ajar mental
aritmatika dapat meningkatkan kualitas budaya manusia dan menimbulkan
4.2 Saran
Sempoa yang dianggap hanya sebagai warisan budaya Tiongkok semata
dan sempat tidak digunakan di Indonesia, karena pada zaman modern ini
kepraktisan menggunakan sempoa dalam hal hitung-menghitung tentu saja telah
dikalahkan oleh kalkulator. Namun, anggapan ini ternyata salah, karena telah
muncul kesadaran tinggi tentang pengaruh dan manfaat sempoa dengan adanya
peran sempoa bagi masyarakat.
Dengan munculnya mental aritmatika sempoa, maka masyarakat tentu bisa
merasakan sempoa sangat bermanfaat, namun sekitar tahun 2009, minat
masyarakat mulai berkurang terhadap pendidikan sempoa, ini terbukti dengan
lebih dikenalnya metode kumon dan sakamoto di kalangan masyarakat. Saat ini,
beberapa guru-guru mental aritmatika juga menyatakan bahwa sekarang tujuan
dari pendidikan sempoa adalah hanya untuk persaingan dalam bidang ekonomi
dan bisnis semata sehingga melenceng dari tujuan utama. Terlebih lagi saat ini,
yang mengikuti kursus mental aritmatika tidak banyak seperti saat pertama kali
dibuka mental aritmatika, salah faktornya adalah kurangnya perkenalan mengenai
sistem mental aritmatika terhadap masyarakat sehingga membuat masyarakat saat
ini kurang mengenal mental aritmatika. Apabila banyak masyarakat yang belum
mengenal pendidikan sempoa khususnya melalui mental aritmatika sempoa, bisa
mengakibatkan masyarakat akan melupakan kembali fungsi dan manfaat sempoa.
Oleh karena itu, kita harus bisa mengenalkan kembali manfaat sempoa kepada
masyarakat melalui mental aritmatika.
Selain itu dikatakan bahwa dengan metode sempoa dua tangan bisa
menghitung lebih cepat dibandingkan dengan metode sempoa satu tangan, tetapi
sangat disayangkan apabila tidak semua pendidikan sempoa tidak menggunakan
metode sempoa dua tangan. Metode sempoa dua tangan ini seharusnya telah
digunakan oleh semua tempat kursus yang membuka pendidikan sempoa.
Namun yang paling disayangkan adalah sempoa yang memiliki manfaat di
dalam pendidikan anak, tapi masih banyak sekolah yang tidak membiarkan
dengan mempelajari sempoa akan membuat anak hanya bisa menghitung lebih
cepat dan membuat siswa tidak mau menggunakan rumus menghitung dasar
matematika yang selalu diajarkan di sekolahan. Sebenarnya ini semua salah,
karena siswa yang mempelajari sempoa tetap bisa diajarkan rumus menghitung
dasar matematikayang selalu diajarkan di sekolahan. Alangkah lebih baik jika
sempoa tidak hanya diajarkan di tempat kursus, tetapi juga diajarkan di sekolahan.
Meskipun pendidikan sempoa baik diajarkan kepada anak yang masih
berusia 4-12 tahun, tapi bukan berarti orang dewasa tidak bisa mempelajari
sempoa, karena tidak salahnya apabila setiap orang bisa menggunakan sempoa
dan bisa mengajarkannya kembali kepada generasi selanjutnya. Oleh karena itu,
penulis berharap dengan adanya karya tulis ini bisa bermanfaat dan berbagi
Daftar Pustaka
I. BUKU
Basirun, Chabib. (2001). Menjadi Jagoan Sempoa. Jakarta: Grasindo.
Boyer, Carl B. (2007). Sejarah Matematik.( Institut Terjemahan Negara
Malaysia Berhad, Penerjemah). Malaysia :ITBM
Dadi Rosadi, Dani. (2010). Aplikasi Ajar Mental Aritmatika. Jurnal.
Bandung: STMIK Mardira Indonesia.
DePorter, B dan Mike. (1999). Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
Gunawan, Imam. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Jupri, Al. (2010). Ngobrol Mat. Jakarta: Gagas Media.
Kamisa. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika.
Li Chaojin李绵军. (2005). “Shenmo zhuxinsuan”神墨珠心算(Shenmo
mental arithmetic).Beijing: Zhongguo chengshi chubanshe.
Lia, Sukarti, dan Indahria. (2006). Pengaruh Pelatihan Sempoa
Terhadap Minat Belajar Matematika Pada Siswa Kelas 3
Sekolah Dasar. Naskah Publikas. Yogyakarta: Fakultas
Psikolog, Universitas Islam Indonesia.
Liu Qinying. (2013). Microsoft Power Point 2007 [Computer
Software]. Beijing Shenmo Education Institution.
Naga, Dali S. (1980). Berhitung, Sejarah, dan Pengembangannya.
Nurmalasari, Irma (2012). Pengaruh Media Sempoa Terhadap
Kreativitas Siswa dan Hasil Belajar Matematika Siswa. Skripsi.
Tulungagung: Program Studi Matematika, Sekolah Tinggi
Agama Islam.
Poerwadarminta W.J.S. (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Rachmawati, Ida. (2006). Mudah Menggunakan Komputer. Jakarta :
Kawan Pustaka.
Rosida T. (2006). Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: DSU.
Setiabudhi, T dan Hardywinoto. (2002). Anak Unggul Berotak Prima.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Siswanto. (2002). Mental Aritmatika Sempoa. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Soemanto, Wasty. (1990). Psikologi Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta.
Supriyono dan Supriyanto. (2000). Abakus 2: Berhitung Cepat dan
Tepat untuk Sekolah Dasar Kelas 3. Surabaya:SIC
Tian Huisheng 田慧生, Wang Chaocai 王朝才.(2012).
“Zhuxinsuan yi nianji (Shangce)” 珠心算一年级 册
(Abacus first grade (The first volume)). Beijing: Jiaoyu kexue
chubanshe.
Tian Huisheng 田慧生, Wang Chaocai 王朝才. (2012).
“Zhuxinsuan yi nianji (Xiace)”珠心算一年级 册 (Abacus
first grade(The second volume)). Beijing: Jiaoyu kexue
chubanshe.
Tim Pustaka Familia. (2006). Warna-Warni Kecerdasan Anak dan
Wiratna,A. (1999). Perkembangan Dunia Dalam Otak Anak. Makalah
Seminar Yayasan Aritmatika Indonesia. Jakarta:Yayasan
Aritmatika Indonesia.
Yayasan Aritmatika Indonesia. (1999). Pengenalan Aritmatika. Jakarta:
Yayasan Aritmatika Indonesia
II. WEBSITE
Edukasi.kompasiana.com.(2011, Juli 17). Optimalisasi Fungsi Otak Melalui Sempoa. Diambil dari:
http://edukasi.kompasiana.com/2011/07/17/optimalisasi-fungsi-otak-melalui-pendidikan-mental-aritmetika-381544.Html
(10Februari 2015).
International Mental Arithmetic. (2007, Oktober 7). Sejarah IMA Indonesia. Diambil dari:
https://imabdg.wordpress.com/2007/10/02/sejarah-ima-indonesia
(15 Februari 2015).
Martzloff. (2006). A History of Chinese Mathematics. SpringerBerlin Heidelberg.
Diambil dari :http://en.wikipedia.org/wiki/Suanpan (15 Februari
2015)
Marry. (2012). Suanpan, the fifth invention in Chinese history. Diambil dari:
http://www.cits.net/china-guide/china-traditions/chinese-abacus.html (15 Februari 2015)
Nugroho, Nanang Budi. (2011, November 14).Mental Aritmatika Sebagai Pembentuk Konsep-Konsep Berfikit Kreatif Dalam Belajar
Matematika. Diambil dari :
Sempoa Indonesia Pratama. (2010). Sejarah Sempoa. Diambil dari: http://profilechen.blogspot.com/2009/12/sejarah-sempoa.html
(15Februari 2015)
Suanpan Mental Arithmetic. (2011). Mental Arithmetic System. Diambil dari: http://www.suanpanserbia.com/?q=79&l=3&h=80 (10
Februari 2015)
Wikipedia Bahasa Indonesia. (2013, Juli26). Sempoa.
Diambil dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Sempoa(8Maret 2014). Yamin. (2014). Chapter II.pdf- USU Institutional
Repository-Universitas Sumatera Utara.
Diambil dari:
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41841/4/Chapter%20II.pd