ix Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
This study aims to determine: 1) the effect of innovation on company's performance; 2) the effect of management control system on company's performance; 3) the effect of management control system on innovation; and 4) the effect of moderating management control system on relationship beetwen innovation and company's performance.
This study uses primary data obtained by distributing questionnaires to employees of PT Telkom Witel Jabar Tengah. Data analysis method used is multiple linear regression with SPSS 20.0.
The results showed that: 1) innovation has no positive effect on the
company’s performance; 2) management control system affect the company's
performance with influences level of 61.53%; 3) management control system has no effect on innovation; and 4) moderating management control system is
negative and not significant on relationship beetwen innovation and company’s
performance, with influences level of 57.4% while the rest 42.6% is explained by other factors were not included in this study.
x Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh inovasi terhadap kinerja perusahaan; 2) pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja perusahaan; 3) pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap inovasi; dan 4) pengaruh moderasi sistem pengendalian manajemen terhadap hubungan inovasi dengan kinerja perusahaan.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada pegawai PT Telkom Witel Jabar Tengah. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS 20.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) inovasi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan; 2) sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan tingkat pengaruh sebesar 61,53%; 3) sistem pengendalian manajemen tidak berpengaruh terhadap inovasi; dan 4) moderasi sistem pengendalian manajemen negatif dan tidak signifikan terhadap hubungan inovasi dengan kinerja perusahaan, tingkat pengaruh yang dihasilkan sebesar 57,4% sedangkan sisanya sebesar 42,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian.
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...
HALAMAN PENGESAHAN ...
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELTIAN ...
KATA PENGANTAR ...
1.2 Identifikasi Masalah ... ...
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...
1.4Manfaat Penelitian ...
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
xii Universitas Kristen Maranatha
2.1.2.4 Teori Levers of Control (LOC) ...
2.1.3Kinerja Perusahaan ...
2.1.3.1Definisi Kinerja ...
2.1.3.2Penilaian Kinerja ...
2.1.3.3Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja ...
2.1.3.4 Definisi Kinerja Perusahaan ...
2.1.3.5Tujuan Pengukuran Kinerja Perusahaan ...
2.1.3.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
xiii Universitas Kristen Maranatha BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian ...
3.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Telekomunikasi Indonesia ...
3.1.2 Badan UsahaPT. Telekomunikasi Indonesia ...
3.1.3 Divisi atau DepartmentPT. Telekomunikasi Indonesia ...
3.1.4 Ruang Lingkup Divisi diPT. Telekomunikasi Indonesia ...
3.1.5Kegiatan UsahaPT. Telekomunikasi Indonesia Divisi
Regional III...
3.1.6 Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia Divisi
Regional III...
3.1.7 Struktur OrganisasiPT. Telekomunikasi Indonesia ...
3.2 Metode Penelitian ...
3.2.1 Jenis Penelitian ...
3.2.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ...
3.2.2.1 Populasi dan Sampel ...
3.2.2.2 Teknik Pengambilan Sampel ...
3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ...
xiv Universitas Kristen Maranatha 3.5.1 Analisis Regresi Berganda ...
3.5.2 Uji Hipotesis ...
3.5.3 Koefisien Korelasi ...
3.5.3 Koefisien Determinasi ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ...
4.1.3.3 Tanggapan Responden Tentang Sistem
xv Universitas Kristen Maranatha BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...
5.2 Saran ...
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)
108
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ... itian
Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia TBK
2013 ...
Gambar 3.2 Bagan Struktur Organisasi Telkom Witel Jabar Tengah ... 47
60
xvii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Matrix Penelitian Hubungan SPM Terhadap Kinerja ...
Tabel 2.2 Matrix Penelitian Hubungan Inovasi Terhadap Kinerja ...
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Inovasi ...
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Kinerja Perusahaan ...
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Sistem Pengendalian Manajemen ...
Tabel 3.4 Skor Penilaian Kuesioner ...
Tabel 3.5 Tingkat Keeratan Hubungan ...
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi (X) ...
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja(Y) ...
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Pengendalian Manajemen
(Moderasi) ...
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ...
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Tentang Teknologi Produk dan
Layanan ...
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Tentang Pengenalan Jasa Baru ...
Tabel 4.7 Tanggapan Responden TentangTeknologi Proses Produksi ...
Tabel 4.8 Tanggapan Responden TentangManajemen/Struktur
Organisasi ...
Tabel 4.9 Tanggapan Responden TentangProses administrasi ...
xviii Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.11 Tanggapan Responden TentangNilai Tambah Ekonomis ...
Tabel 4.12 Tanggapan Responden TentangNilai Tambah Ekonomis (2) ...
Tabel 4.13 Tanggapan Responden TentangPertumbuhan Pendapatan ...
Tabel 4.14Tanggapan Responden TentangPemanfaatan Aktiva ...
Tabel 4.15 Tanggapan Responden TentangBerkurangnya Biaya Secara
Signifikan ...
Tabel 4.16Tanggapan Responden TentangJumlah Customer Baru ...
Tabel 4.17 Tanggapan Responden TentangJumlah Customer Yang Menjadi
Non-Customer ...
Tabel 4.18 Tanggapan Responden TentangKecepatan Waktu Layanan
Customer ...
Tabel 4.19 Tanggapan Responden TentangTingkat Kepuasan Customer ...
Tabel 4.20 Tanggapan Responden TentangKetepatan Waktu Produksi ...
Tabel 4.21 Tanggapan Responden TentangKetepatan Pesanan ...
Tabel 4.22 Tanggapan Responden TentangPerputaran Keefektifan ...
Tabel 4.23 Tanggapan Responden TentangKetersediaan Informasi ...
Tabel 4.24 Tanggapan Responden TentangTingkat Kepuasan Karyawan ...
Tabel 4.25 Tanggapan Responden TentangTingkat Pemberdayaan
Karyawan ...
Tabel 4.26 Tanggapan Responden TentangTingkat Produktivitas
Karyawan ...
Tabel 4.27 Tanggapan Responden TentangPersentase Saran Yang
xix Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.28 Tanggapan Responden TentangTingkat Pencapaian Kriteria
Pendukung Keberhasilan Tim ...
Tabel 4.29 Tanggapan Responden TentangNilai Inti Perusahaan ...
Tabel 4.30 Tanggapan Responden TentangKomunikasi Manajer ...
Tabel 4.31 Tanggapan Responden TentangKesadaran Karyawan ...
Tabel 4.32 Tanggapan Responden TentangInspirasi Karyawan ...
Tabel 4.33 Tanggapan Responden TentangPerilaku Tepat ...
Tabel 4.34 Tanggapan Responden TentangPerilaku Di luar Batas ...
Tabel 4.35 Tanggapan Responden TentangResiko Pekerjaan ...
Tabel 4.36 Tanggapan Responden TentangKesadaran Pada Kode Etik ...
Tabel 4.37 Tanggapan Responden TentangMeninjau Kemajuan ...
Tabel 4.38 Tanggapan Responden TentangMemantau Hasil ...
Tabel 4.39 Tanggapan Responden TentangMembandingkan Hasil Dengan
Harapan ...
Tabel 4.40 Tanggapan Responden TentangMengkaji Langkah Kunci
Keberhasilan ...
Tabel 4.41 Tanggapan Responden TentangMemperhatikan Pegawai ...
Tabel 4.42 Tanggapan Responden TentangMengandalkan Staf ...
Tabel 4.43 Tanggapan Responden TentangTerlibat Dalam SPM ...
Tabel 4.44 Tanggapan Responden TentangMenginterpretasi Informasi ...
Tabel 4.45 Hasil Uji Normalitas ...
Tabel 4.46 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...
xx Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.48 Hasil Regresi Moderasi ...
Tabel 4.49 Hasil Hasil Statistik Uji t ...
Tabel 4.50 Hasil Uji Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap
Inovasi ...
Tabel 4.51 Nilai Koefisien Determinasi Sebelum Moderasi ...
Tabel 4.52 Nilai Koefisien Determinasi Setelah Moderasi ... 102
103
104
105
xxi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN AKuesioner Penelitian
LAMPIRAN B Rekap DataResponden
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dunia bisnis saat ini menghadapi persaingan sangat ketat dan dinamis,
sehingga diperlukan adanya inovasi untuk memperkuat peranan dalam berinovasi
dan menciptakan ide-ide brilian dalam menembus market share. Inovasi dapat
berwujud apa saja, mulai dari bentuk jasa maupun produk yang bisa dilakukan
dengan mengamati produk atau jasa yang sudah ada, kemudian melakukan
modifikasi untuk membuat hasil yang lebih baik, dari modifikasi tersebut akan
melahirkan sebuah produk baru lagi. Salah satu metode inovasi adalah ala Jepang,
yaitu dengan pendekatan prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)(Kuncoro 2008:3-4).
Dalam prinsip ini, para pesaing melihat penerapan strategi inovasi yang dibuat oleh
perusahaan lain, lalu melakukan proses peniruan yang dikembangkan melalui
modifikasi dengan menambahkan atribut-atribut sebagai nilai pembeda atas
produk-produk yang dipasarkan (Siagian,2015).
Bukti menunjukkan bahwa perusahaan dunia yang sukses adalah perusahaan
yang memiliki inovasi yang kuat dalam mempertahankan kekuatan perusahaan untuk
bersaing dalam pasar yang sangat ketat (Siagian,2015). Dari berbagai hasil studi
mendalam terhadap berbagai perusahaan di dunia ditemukan fakta bahwa tiap-tiap
perusahaan yang inovatif tersebut memiliki budaya yang sangat unik dan
Universitas Kristen Maranatha bagi perusahaan untuk membentuk budaya inovasi perusahaan yang kokoh
(Siagian,2015).
Dalam berbagai kesempatan yang tersedia perusahaan harus mengambil sikap
bahwa sesuatu yang tidak pernah dibayangkan perlu dirancang dan diubah menjadi
keinginan yang dapat diwujudkan secara nyata. Beberapa waktu yang lalu, mungkin
tidak ada seorangpun pernah membayangkan bagaimana perangkat telepon selular
kemudian mengalami tambahan berbagai fungsi sehingga dapat digunakan menjadi
kamera digital, pemutar musik, perangkat untuk mencari informasi apapun dari
seluruh dunia (melalui internet), peta dan petunjuk jalan, memantau keamanan
tempat tinggal selama pemiliknya berada diluar rumah, mendeteksi
indikator-indikator utama kesehatan manusia dan bahkan dapat menjadi kamus lengkap serta
penyimpan informasi tentang isi berbagai kitab suci. Penambahan berbagai fitur luar
biasa dalam perangkat telepon selular kemungkinan besar masih akan berjalan dalam
masa depan. Perubahan berbagai penggunaan perangkat telepon selular inilah yang
kemudian menjadi suatu kepantasan untuk menyebutnya sebagai smartphone
(telepon pintar) (Faisal Hoque, 2014).
Selain itu, beberapa tahun yang lalu mungkin sulit dibayangkan bagaimana
orang awam (kebanyakan), dimanapun orang tersebut berada, yang tidak memiliki
pengetahuan yang cukup baik tentang teknologi informasi dan komunikasi
(information and communication technology) dapat terhubung melalui jaringan sosial
media ke seluruh dunia hanya dengan menggunakan suatu perangkat pribadi yang
berada dalam genggamannya. Dan masih banyak contoh-contoh mengagumkan
Universitas Kristen Maranatha Semua hal tersebut sangat terkait dengan apa yang disebut sebagai pemikiran dan
proses inovatif (Faisal Hoque,2014).
Menurut Gaspersz (2002) inovasi mengidentifikasi kebutuhan pelanggan
masa kini dan masa datang serta mengembangkan solusi baru untuk kebutuhan
pelanggan. Misalnya, solusi yang dilakukan adalah meluncurkan produk baru,
menambah features baru produk yang telah ada, memberikan solusi yang unik,
mempercepat penyerahan produk ke pasar dan lain-lain. Proses inovasi dapat
dilakukakan melalui riset pasar untuk mengidentifikasi ukuran pasar dan preferensi
atau kebutuhan pelanggan secara spesifik, sehingga perusahaan mampu menciptakan
dan menawarkan produk sesuai kebutuhan pelanggan dan pasar.
Sedangkan menurut Girona (2003) inovasi produk dipahami sebagai
perspektif output dan kebutuhan yang didefinisikan sebagai pengembangan dan
peluncuran produk yang baru dan beda dari produk yang sudah ada. Penelitian
mengenai inovasi dan kinerja yang dilakukan oleh Bisbe (2002), mengukur inovasi
menggunakan instrument yang digunakan Capon et. Al (1992), Thomson dan
Abernethy (1998) dan Scoot dan Tiesen (1999), mencakup delapan pertanyaan yang
berhubungan tentang financial (pertumbuhan penjualan, ROI, rasio laba dan
penjualan, dan perspektif konsumen (Customer satisfaction, Customer retention,
Customer Acquisition)dan peningkatan pangsa pasar). Hasil penelitian mereka
menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara inovasi dan kinerja.
Faisal Hoque (2014) menyarankan perusahaan yang bertekad memiliki
inovasi yang sukeses perlu menerapkan 5 hal penting yang saling berkaitan, yaitu:
Universitas Kristen Maranatha (collaboration), (4) struktur organisasi flat (go flat), (5) kesiapan dan keberanian
menerima kegagalan (embrace failure).
Perusahaan yang bertekad menumbuhkembangkan inovasi juga diperkirakan
seharusnya memiliki sistem pengendalian manajemen yang memadai (Faisal Hoque,
2014) misalnya struktur sistem pengendalian manajemen yang relatif flat cenderung
lebih sukses karena kelebihan dalam hal atau faktor pemanfaatan waktu (Faisal
Hoque, 2014). Struktur organisasi yang flat memungkinkan proses pengambilan
keputusan inovasi berjalan lebih cepat, pemangkasan birokrasi yang terlalu panjang
dapat dipangkas, serta mengurangi fenomena bottle-neck dan red-tape dalam proses
pengambilan keputusan bisnis (Faisal Hoque, 2014). Struktur organisasi yang flat
juga memudahkan proses penganggaran.
Penerapan sistem pengendalian manajemen yang interaktif juga diharapkan
mampu mengantisipasi ketidakpastian lingkungan sehingga perusahaan bisa terbuka
terhadap risiko ketidakpastian atau kegagalan (Simon,1985). Kesediaan perusahaan
menerima kegagalan juga merupakan bagian penting dari proses inovasi. Berbagai
fakta juga menunjukkan bahwa tidak semua rencana atau rancangan inovatif
memiliki kepastian untuk sukses dalam pasar. Namun perusahaan yang memiliki
sikap bersedia menerima kegagalan memiliki learning curve yang lebih besar
sehingga dalam proses-proses inovasi selanjutnya dapat dipersiapkan dengan lebih
baik dan matang. Dalam proses inovasi, kegagalan bukanlah jurang kehancuran
perusahaan dan malahan dalam banyak hal dapat diubah menjadi kekuatan nyata
yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya (Faisal Hoque, 2014).
Bagaimana peran sistem pengendalian manajemen (SPM) dengan akuntansi
Universitas Kristen Maranatha organisasi saat ini menjadi salah satu isu penelitian yang penting (Davila dkk., 2009;
Tucker dkk., 2009; Jankala,2010). Selama ini sistem pengendalian manajemen
dianggap sama dengan pengendalian mekanistik sehingga merupakan penghambat
kapasitas organisasi dalam melakukan inovasi (Davila, 2000; Bisbe dan Otley, 2004).
Pentingnya penelitian yang menguji hubungan sistem pengendalian
manajemen dan inovasi juga disebabkan oleh temuan penelitian terdahulu yang
belum konsisten (Bisbe dan Otley; 2004; Henri,2006; Davila dkk., 2009). Penelitian
terdahulu menunjukkan bawa sistem pengendalian manajemen berpengaruh negatif
(Damanpour, 1991; Henri, 2006), positif (Davila, 2000; Henri 2006), positif (Davila,
2000; Henri, 2006; Jankala, 2010), dan tidak berpengaruh terhadap inovasi (Bisbe
dan Otley, 2004; Henri, 2006). Bisbe dan Otley (2004) menyatakan bahwa
penelititan sebelumnya yang menemukan bahwa SPM berpengaruh negatif terhadap
inovasi adalah penelitian yang hanya memfokuskan pada penggunaan SPM
diagnostik dan mengabaikan implikasi penggunaan SPM interkatif.
Penelitian-penelitan yang menemukan bahwa SPM berpengaruh positif terhadap inovasi adalh
penelitan-penelititan yang lebih komprehensif mempertimbangkan adanya
penggunaan SPM interaktif.
Bisbe dan Otley (2004), Henri (2006), dan Davila dkk. (2009) menyarankan
penelitian mendatang untuk memfokuskan pada pengujian teori levers of control
(LOC) untuk dapat memberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang
ketidakkonsistenan temuan-temuan sebelumnya. Bisbe dan Otley (2004) telah
menggunakan teori LOC untuk menguji hubungan SPM, inovasi, dan kinerja.
Dengan mengacu pada teori yang dikembangkan Simons (1995a; 2000) tersebut,
Universitas Kristen Maranatha antara SPM, inovasi, dan kinerja. Temuan penelitian Bisbe dan Otley (2004)
menunjukkan dukungan terhadap model moderasi yaitu SPM merupakan variabel
pemoderasi hubungan antara SPM dan kinerja.
Meskipun demikian, Bisbe dan Otley (2004, hal. 730) menyatakan bahwa
temuan mereka belum konklusif karena dua keterbatasan. Pertama, definisi dan
pengukuran SPM dalam penelitian mereka hanya terbatas pada SPM interaktif. Oleh
karena itu, Bisbe dan Otley (2004) menyarankan penelitan mendatang untuk
menggunakan perspektif SPM yang lebih luas yaitu control package. Kedua, definisi
dan pengukuran inovasi terbatas pada inovasi produk. Bisbe dan Otley (2004)
menyarankan penelitian mendatang untuk menggunakan tipe inovasi lain seperti
inovasi proses dan inovasi manajemen.
Dalam rangka merespon saran Bisbe dan Otley (2004) tersebut, penelitian ini
bertujuan menguji kembali model moderasi dalam hubungan antara SPM, inovasi,
dan kinerja. Penelitian ini diharapkan berkontribusi pada literatur akuntansi
manajemen dengan melakukan beberapa perluasan penelitian Bisbe dan Otley
(2004). Pertama, definisi dan pengukuran SPM tidak hanya mencakup SPM
interaktif saja. Sesuai dengan proporsi teori LOC (Simons, 1995a; 2000),
pengendalian strategi yang efektif memerlukan empat sistem pengendalian yang
bekerja bersama-sama yaitu sistem keyakinan (belief system), sistem batasan
(boundary system), dan sistem pengendalian interaktif (interactive control system).
Oleh karena itu, penelitian ini mengintegrasikan keempat sistem tersebut dalam
sebuah control package.
Perluasan kedua dilakukan dengan menggunakan definisi dan pengukuran
Universitas Kristen Maranatha maupun inovasi administratif/non-teknikal. Damanpour (1987, 1991) menyatakan
bahwa tingkat adopsi yang seimbang antara inovasi administratif dan inovasi
teknikal akan lebih efektif bagi organisasi dalam mempertahankan atau
meningkatkan level kinerjanya dibandingkan adopsi salah satu tipe inovasi saja.
Meskipun demikian, penelitian selama ini hanya mengacu pada inovasi
teknikal serta hanya sedikit penelitian tentang inovasi organisasional dengan
memandang kedua tipe secara komprehensif (Santos-Vijande dan Alvarez-Gonzalez,
2007). Hal ini mungkin disebabkan karena Henri (2006) mendefinisikan inovasi
sebagai keinovasian organisasional (organizational innovativeness) dan
menghipotesiskannya sebagai anteseden dari kinerja organisasional. Literatur inovasi
menyatakan bahwa anteseden dari kinerja adalah inovasi
organisasional(organizational innovation), bukan keinovasian (Hurley dan Hult,
1998; Santos-Vijande dan Alvarez-Gonzalez, 2007). Keinovasian merupakan
orientasi atau niat untuk melakukan inovasi sehingga belum menunjukkan tingkat
inovasi riil suatu organisasi.
PT. Telekomunikasi Indonesia. Tbk (Telkom) adalah BUMN ( Badan Usaha
Milik Negara) yang bergerak dibidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan
terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, dalam menghadapai persaingan yang ketat,
PT.Telkom dituntut untuk melakukan inovasi-inovasi kepada para konsumen dalam
mengembangkan usahanya dalam menghadapi persaingan tersebut. Dalam hal ini
seluruh karyawan perusahaan mulai dari manajer puncak sampai bawahan harus
mampu meningkatkan kinerjanya agar bisa mencapai target perusahaan yang
Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian diatas, penulis berkeinginan untuk meneliti bagaimana
pengaruh inovasi terhadap kinerja manajerial di PT.Telkom dengan menggunakan
sistem pengendalian manajemen sebagai variabel moderasi.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada
PT.Telekomunikasi dengan judul “Pengaruh Moderasi Sistem Pengendalian
Manajemen dan Inovasi Terhadap Kinerja Perusahaan” studi kasus pada
PT.Telkom Witel Jabar Tengah Bandung.
1.2Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis
akan mengindentifikasi masalah yang nantinya akan dilakukan analisis sebagi
berikut:
1. Apakah inovasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan pada
PT.Telkom Witel Jabar Tengah Bandung?
2. Apakah sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap kinerja pada
PT.Telkom Witel Jabar Tengah Bandung?
3. Apakah sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap inovasi pada
PT.Telkom Witel Jabar Tengah Bandung?
4. Apakah moderasi sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap
hubungan inovasi dengan kinerja perusahaan pada PT.Telkom Witel Jabar
Universitas Kristen Maranatha 1.3Maksud dan tujuan penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran bahwa sistem
pengendalian manajemen dan inovasi berpengaruh dalam meningkatkan kinerja
manajerial.
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh positif inovasi terhadap kinerja perusahaan pada
PT.Telkom Witel Jabar Tengah Bandung.
2. Untuk mengetahui hubungan sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja
pada PT.Telkom Witel Jabar Tengah Bandung.
3. Untuk mengetahui hubungan sistem pengendalian manajemen terhadap inovasi
pada PT.Telkom Witel Jabar Tengah Bandung.
4. Untuk mengetahui pengaruh moderasi sistem pengendalian manajemen
terhadap hubungan inovasi dengan kinerja perusahaan pada PT.Telkom Witel
Jabar Tengah Bandung.
1.4Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik secara
langsung maupun tidak langsung bagi pihak-pihak sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Penelitian ini berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman
baru tentang masalah yang diteliti sehingga memperoleh gambaran nyata
mengenai efek moderasi sistem pengendalian manajemen terhadap hubungan
Universitas Kristen Maranatha membandingkan teori yang diperoleh mengenai inovasi, sistem pengendalian
manajemen, dan kinerja perusahaan.
2. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi aktivitas perusahaan dalam
pengambilan keputusan dan kebijakan yang berhubungan dengan sistem
pengendalian manajemen, kinerja manajerial, dan dapat mengetahui seberapa
besar pengaruh inovasi yang dilakukan oleh para manajer dalam organisasi
perusahaan.
3. Bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan
wawasan bagi pihak lain sebagai bahan referensi, pemahaman, pembanding
atau sebagai dasar penelitian lebih lanjut khususnya pada topik yang berkaitan
75 Universitas Kristen Maranatha
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan analisis korelasi Pearson Product
Moment yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan
jumlah dari tiap skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item
tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut.
Syarat tersebut menurut Sugiyono (2013:174 )yang harus dipenuhi yaitu
harus memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Jika r ≥ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah valid
b. Jika r ≤ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid
Hasil uji validitas instrumen variabel dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi (X)
Item Pernyataan
Validitas
Korelasi Pearson Kriteria Kesimpulan
1 0,926 0,30 Valid
2 0,912 0,30 Valid
3 0,949 0,30 Valid
4 0,833 0,30 Valid
5 0,882 0,30 Valid
6 0,717 0,30 Valid
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan tentang inovasi
Universitas Kristen Maranatha instrumen-instrumen untuk mengukur variabel inovasi dinyatakan valid dan dapat
digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y)
Item Pernyataan
Validitas
KorelasiPearson Kriteria Kesimpulan
1 0,730 0,30 Valid
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan tentang kinerja
memiliki nilai korelasi lebih besar dari kriteria 0,30. Dapat disimpulkan bahwa
instrumen-instrumen untuk mengukur variabel kinerja dinyatakan valid dan dapat
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Pengendalian Manajemen (Moderasi)
Item Pernyataan
Validitas
KorelasiPearson Kriteria Kesimpulan
1 0,842 0,30 Valid
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan tentang sistem
pengendalian manajemen memiliki nilai korelasi lebih besar dari 0,30. Dapat
disimpulkan bahwa instrumen-instrumen untuk mengukur variabel sistem
pengendalian manajemen dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji
reliabilitas instrumen penelitian ini akan menggunakan teknik Cronbach Alpha.
Universitas Kristen Maranatha diproses pada tahap selanjutnya jika nilai Cronbach Alpha > 0,7. Jika instrumen alat
ukur memiliki nilai Cronbach Alpha < 0,7 maka alat ukur tersebut tidak reliabel.
Berikut ini hasil uji reliabilitas variabel penelitian:
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian
Variabel Cronbach
Alpha Kriteria Kesimpulan
Inovasi 0,937 0,7 Reliabel
Kinerja 0,909 0,7 Reliabel
Sistem Pengendalian Manajemen 0,952 0,7 Reliabel
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji reliabilitas variabel inovasi memiliki nilai
koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,937. Variabel kinerja memiliki nilai koefisien
Cronbach Alpha sebesar 0,909. Variabel sistem pengendalian manajemen memiliki
nilai koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,952. Berdasarkan hasil tersebut, nilai-nilai
koefisien Cronbach Alpha seluruh variabel penelitian lebih besar dari 0,7. Dapat
disimpulkan bahwa seluruh butir kuesioner dikatakan handal untuk mengukur
variabelnya masing-masing.
4.1.3 Hasil Tanggapan Responden
4.1.3.1Tanggapan Responden Tentang Inovasi
Tabel 4.5
Tanggapan Responden Tentang Teknologi Produk dan Layanan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 27,8
Setuju 24 66,7
Ragu-Ragu 1 2,8
Sangat Tidak Setuju 1 2,8
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.5 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Perusahaan sudah memiliki perangkat dan layanan telekomunikasi melalui uji
laboratorium dan riset teknologi canggih”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 24
orang atau dengan persentase sebesar 66,7% adalah responden yang menjawab
“Setuju”, dan minoritas adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu” dan “Sangat
Tidak Setuju” yaitu sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar 2,8%.
Tabel 4.6
Tanggapan Responden Tentang Pengenalan Jasa Baru
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 12 33,3
Setuju 22 61,1
Ragu-Ragu 1 2,8
Sangat Tidak Setuju 1 2,8
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.6 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Perusahaan sudah mengenalkan program layanan jasa telepon, internet, tv kabel
yang terbaru dan inovatif dalam 2 tahun terakhir”. Mayoritas responden yaitu
sebanyak 22 orang atau dengan persentase sebesar 61,1% adalah responden yang
menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu”
dan “Sangat Tidak Setuju” yaitu sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar
2,8%.
Tabel 4.7
Tanggapan Responden Tentang Teknologi Proses Produksi
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 11 30,6
Setuju 23 63,9
Ragu-Ragu 1 2,8
Sangat Tidak Setuju 1 2,8
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.7 menunjukkan tanggapan mengenai pernyataan “Perusahaan sudah
menerapkan teknologi canggih untuk menghasilkan peralatan dan jasa
telekomunikasi”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 23 orang atau dengan
persentase sebesar 63,9% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas
adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu” dan “Sangat Tidak Setuju” yaitu
sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar 2,8%.
Tabel 4.8
Tanggapan Responden Tentang Manajemen/Struktur Organisasi
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 27,8
Setuju 22 61,1
Ragu-Ragu 3 8,3
Tidak Setuju 1 2,8
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.8 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Perusahaan melakukan perubahan susunan manajemen atau struktur organisasi
melalui seleksi SDM yang profesional dan berkualitas”. Mayoritas responden yaitu
sebanyak 22 orang atau dengan persentase sebesar 61,1% adalah responden yang
menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah responden yang menjawab “Tidak Setuju”
yaitu sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar 2,8%.
Tabel 4.9
Tanggapan Responden Tentang Proses administrasi
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 6 16,7
Setuju 27 75,0
Ragu-Ragu 1 2,8
Tidak Setuju 2 5,6
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.9 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan “Proses
administrasi yang dijalankan perusahaan mengalami perubahan yang efektif dalam 2
tahun terakhir, lebih lancar dan tidak lama dari segi waktu”. Mayoritas responden
sebanyak 27 orang atau dengan persentase sebesar 75% adalah responden yang
menjawab “Setuju”, sedangkan minoritas adalah responden yang menjawab “
Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar 2,8%.
Tabel 4.10
Tanggapan Responden Tentang Aktivitas Organisasi
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 21 58,3
Setuju 14 38,9
Tidak Setuju 1 2,8
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.10 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan “Sudah
melakukan pemisahan fungsi dan koordinasi antar unit”. Mayoritas responden yaitu
sebanyak 21 orang atau dengan persentase sebesar 58,3% adalah responden yang
menjawab “Sangat Setuju”, dan minoritas adalah responden yang menjawab “Tidak
Setuju” yaitu sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar 2,8%.
4.1.3.2Tanggapan Responden Tentang Kinerja
Tabel 4.11
Tanggapan Responden Tentang Nilai Tambah Ekonomis
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 7 19,4
Setuju 27 75,0
Ragu-Ragu 2 5,6
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.11 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Perusahaan mampu memberikan nilai tambah ekonomis pada produk jasa
telekomunikasi”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 27 orang atau dengan
persentase sebesar 75% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas
adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 2 orang atau dengan
persentase sebesar 5,6%.
Tabel 4.12
Tanggapan Responden Tentang Nilai Tambah Ekonomis (2)
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 8 22,2
Setuju 27 75,0
Ragu-Ragu 1 2,8
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.12 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Investasi modal pada proyek dengan tingkat pengembalian tinggi sudah mampu
memberikan keuntungan lebih besar bagi pemegang saham”. Mayoritas responden
yaitu sebanyak 27 orang atau dengan persentase sebesar 75% adalah responden yang
menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu”
yaitu sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar 2,8%.
Tabel 4.13
Tanggapan Responden Tentang Pertumbuhan Pendapatan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 8 22,2
Setuju 25 69,4
Ragu-Ragu 3 8,3
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.13 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pertumbuhan pendapatan cenderung meningkat dalam 2 tahun terakhir”. Mayoritas
responden yaitu sebanyak 25 orang atau dengan persentase sebesar 69,4% adalah
responden yang menjawab “Setuju”, sedangkan minoritas adalah responden yang
menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 3 orang atau dengan persentase sebesar
8,3%.
Tabel 4.14
Tanggapan Responden Tentang Pemanfaatan Aktiva
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 11 30,6
Setuju 24 66,7
Ragu-Ragu 1 2,8
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.14 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan “
Aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan sudah dimanfaatkan dengan maksimal, sehingga
pengembalian atas aset positif dan meningkat”. Mayoritas responden yaitu sebanyak
24 orang atau dengan persentase sebesar 66,7% adalah responden yang menjawab
“Setuju”, dan minoritas adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu
sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar 2,8%.
Tabel 4.15
Tanggapan Responden Tentang Berkurangnya Biaya Secara Signifikan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 6 16,7
Setuju 24 66,7
Ragu-Ragu 6 16,7
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.15 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan “
Biaya-biaya yang dikeluarkan selama 2 tahun terakhir cenderung semakin berkurang dari
tahun sebelumnya”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 24 orang atau dengan
persentase sebesar 66,7% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas
adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 6 orang atau dengan
persentase sebesar 16,7%.
Tabel 4.16
Tanggapan Responden Tentang Jumlah Customer Baru
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 7 19,4
Setuju 26 72,2
Ragu-Ragu 3 8,3
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.16 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Perusahaan berhasil meningkatkan jumlah pelanggan baru secara signifikan setiap
bulan”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 26 orang atau dengan persentase sebesar
72,2% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah responden
yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 3 orang atau dengan persentase sebesar
8,3%.
Tabel 4.17
Tanggapan Responden Tentang Jumlah CustomerYang Menjadi Non-Customer
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 5 13,9
Setuju 25 69,4
Ragu-Ragu 5 13,9
Tidak Setuju 1 2,8
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.17 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pelanggan yang berhenti memakai jasa perusahaan dan beralih ke perusahaan lain
jumlahnya sedikit”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 25 orang atau dengan
persentase sebesar 69,4% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas
adalah responden yang menjawab “Tidak Setuju” yaitu sebanyak 1 orang atau
dengan persentase sebesar 2,8%.
Tabel 4.18
Tanggapan Responden Tentang Kecepatan Waktu Layanan Customer
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 5 13,9
Setuju 24 66,7
Ragu-Ragu 4 11,1
Tidak Setuju 3 8,3
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.18 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pelanggan tidak melakukan komplain atas kecepatan proses pelayanan”. Mayoritas
responden yaitu sebanyak 24 orang atau dengan persentase sebesar 66,7% adalah
responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah responden yang menjawab
“Tidak Setuju” yaitu sebanyak 3 orang atau dengan persentase sebesar 8,3%.
Tabel 4.19
Tanggapan Responden Tentang Tingkat Kepuasan Customer
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 3 8,3
Setuju 26 72,2
Ragu-Ragu 6 16,7
Tidak Setuju 1 2,8
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.19 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pelanggan puas dengan penyediaan sarana telekomunikasi dan sistem perbaikan/
pemeliharaannya”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 26 orang atau dengan
persentase sebesar 72,2% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas
adalah responden yang menjawab “Tidak Setuju” yaitu sebanyak 1 orang atau
dengan persentase sebesar 2,8%.
Tabel 4.20
Tanggapan Responden Tentang Ketepatan Waktu Produksi
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 7 19,4
Setuju 25 69,4
Ragu-Ragu 4 11,1
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.20 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Perangkat-perangkat dan software telekomunikasi sudah diproduksi perusahaan
secara tepat waktu”. Mayoritas responden yaitu masing-masing sebanyak 25 orang
atau dengan persentase sebesar 69,4% adalah responden yang menjawab “Setuju”,
dan minoritas adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 4
orang atau dengan persentase sebesar 11,1%.
Tabel 4.21
Tanggapan Responden Tentang Ketepatan Pesanan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 2 5,6
Setuju 31 86,1
Ragu-Ragu 2 5,6
Tidak Setuju 1 2,8
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.21 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pemasangan sambungan baru dan mutasi telekomunikasi sudah sesuai dengan
waktu yang ditentukan”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 31 orang atau dengan
persentase sebesar 86,1% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas
adalah responden yang menjawab “Tidak Setuju” yaitu sebanyak 1 orang atau
dengan persentase sebesar 2,8%.
Tabel 4.22
Tanggapan Responden Tentang Perputaran Keefektifan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 6 16,7
Setuju 26 72,2
Ragu-Ragu 4 11,1
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.22 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Perputaran kas, piutang, dan persediaan perusahaan sudah berjalan dengan efektif”.
Mayoritas responden yaitu sebanyak 26 orang atau dengan persentase sebesar 72,2%
adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah responden yang
menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 4 orang atau dengan persentase sebesar
11,1%.
Tabel 4.23
Tanggapan Responden Tentang Ketersediaan Informasi
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 5 13,9
Setuju 30 83,3
Ragu-Ragu 1 2,8
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.23 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pegawai memahami dengan baik informasi tentang sistem dan prosedur kerja di
perusahaan”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 30 orang atau dengan persentase
sebesar 83,3% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah
responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 1 orang atau dengan
persentase sebesar 2,8%
Tabel 4.24
Tanggapan Responden Tentang Tingkat Kepuasan Karyawan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 5 13,9
Setuju 28 77,8
Ragu-Ragu 3 8,3
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.24 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pegawai puas dengan wewenang dan tanggung jawab pada jabatan yang
dipegangnya”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 28 orang atau dengan persentase
sebesar 77,8% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah
responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 3 orang atau dengan
persentase sebesar 8,3%.
Tabel 4.25
Tanggapan Responden Tentang Tingkat Pemberdayaan Karyawan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 8 22,2
Setuju 26 72,2
Ragu-Ragu 2 5,6
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.25 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pegawai memiliki kemandirian dalam menyelesaikan pekerjaan dan tidak hanya
menunggu perintah dari pemimpin”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 26 orang
atau dengan persentase sebesar 72,2% adalah responden yang menjawab “Setuju”,
dan minoritas adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 2
orang atau dengan persentase sebesar 5,6%.
Tabel 4.26
Tanggapan Responden Tentang Tingkat Produktivitas Karyawan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 11 30,6
Setuju 22 61,1
Ragu-Ragu 3 8,3
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.26 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pegawai menyelesaikan pekerjaan secara efisien dan tepat waktu sesuai standar
yang ditetapkan perusahaan”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 22 orang atau
dengan persentase sebesar 61,1% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan
minoritas adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 3 orang
atau dengan persentase sebesar 8,3%.
Tabel 4.27
Tanggapan Responden Tentang Persentase Saran Yang Diimplementasikan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 7 19,4
Setuju 27 75,0
Ragu-Ragu 2 5,6
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.27 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
Universitas Kristen Maranatha Mayoritas responden yaitu sebanyak 27 orang atau dengan persentase sebesar 75%
adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah responden yang
menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 2 orang atau dengan persentase sebesar
5,6%.
Tabel 4.28
Tanggapan Responden Tentang Tingkat Pencapaian Kriteria Pendukung Keberhasilan Tim
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 25 69,4
Setuju 10 27,8
Ragu-Ragu 1 2,8
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.28 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan “Rekan
kerja satu divisi dan antar divisi saling koordinasi untuk mencapai tujuan”. Mayoritas
responden yaitu sebanyak 25 orang atau dengan persentase sebesar 69,4% adalah
responden yang menjawab “Sangat Setuju”, dan minoritas adalah responden yang
menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar
2,8%
4.1.3.3Tanggapan Responden Tentang Sistem Pengendalian Manajemen
Tabel 4.29
Tanggapan Responden Tentang Nilai Inti Perusahaan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 27,8
Setuju 25 69,4
Ragu-Ragu 1 2,8
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.29 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan“Pihak
perusahaan mensosialisasikan visi dan misi organisasi kepada para pegawai”.
Mayoritas responden yaitu sebanyak 25 orang atau dengan persentase sebesar 69,4%
adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah responden yang
menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar
2,8%.
Tabel 4.30
Tanggapan Responden Tentang Komunikasi Manajer
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 7 19,4
Setuju 27 75,0
Ragu-Ragu 2 5,6
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.30 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pimpinan perusahaan memberikan komunikasi dan arahan yang tepat tentang
nilai-nilai organisasi”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 27 orang atau dengan
persentase sebesar 75% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas
adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 2 orang atau dengan
persentase sebesar 5,6%.
Tabel 4.31
Tanggapan Responden Tentang Kesadaran Karyawan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 8 22,2
Setuju 23 63,9
Ragu-Ragu 2 5,6
Tidak Setuju 3 8,3
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.31 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pegawai menjalankan nilai-nilai organisasi sebaik-baiknya walaupun tanpa
pengawasan”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 23 orang atau dengan persentase
sebesar 63,9% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah
responden yang menjawab “Tidak Setuju” yaitu sebanyak 3 orang atau dengan
persentase sebesar 8,3%.
Tabel 4.32
Tanggapan Responden Tentang Inspirasi Karyawan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 8 22,2
Setuju 27 75,0
Ragu-Ragu 1 2,8
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.32 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan “Visi
dan Misi perusahaan mampu menjadi inspirasi dan acuan pegawai dalam pekerjaan”.
Mayoritas responden yaitu masing-masing sebanyak 27 orang atau dengan persentase
sebesar 75% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah
responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 1 orang atau dengan
persentase sebesar 2,8%.
Tabel 4.33
Tanggapan Responden Tentang Perilaku Tepat
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 11 30,6
Setuju 24 66,7
Ragu-Ragu 1 2,8
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.33 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan “Kode
etik perusahaan memberikan gambaran yang jelas mengenai perilaku yang tepat bagi
para pegawai”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 24 orang atau dengan persentase
sebesar 66,7% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah
responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 1 orang atau dengan
persentase sebesar 2,8%.
Tabel 4.34
Tanggapan Responden Tentang Perilaku Di luar Batas
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 7 19,4
Setuju 24 66,7
Ragu-Ragu 5 13,9
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.34 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan“Kode
etik perusahaan menginformasikan tentang perilaku-perilaku yang di luar batas dan
tidak bisa ditolerir”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 24 orang atau dengan
persentase sebesar 66,7% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas
adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 5 orang atau dengan
persentase sebesar 13,9%.
Tabel 4.35
Tanggapan Responden Tentang Resiko Pekerjaan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 6 16,7
Setuju 28 77,8
Ragu-Ragu 2 5,6
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4.35 menunjukkan tanggapan responden mengenai
pernyataan“Perusahaan mengkomunikasikan resiko-resiko yang harus dihindari para
pegawai dalam pekerjaan”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 28 orang atau
dengan persentase sebesar 77,8% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan
minoritas adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 2 orang
atau dengan persentase sebesar 5,6%.
Tabel 4.36
Tanggapan Responden Tentang Kesadaran Pada Kode Etik
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 8 22,2
Setuju 25 69,4
Ragu-Ragu 3 8,3
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.36 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan“Semua
pegawai sudah memiliki kesadaran yang tinggi pada kode etik perusahaan”.
Mayoritas responden yaitu sebanyak 25 orang atau dengan persentase sebesar 69,4%
adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah responden yang
menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 3 orang atau dengan persentase sebesar
8,3%.
Tabel 4.37
Tanggapan Responden Tentang Meninjau Kemajuan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 7 19,4
Setuju 25 69,4
Ragu-Ragu 4 11,1
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.37 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pimpinan perusahaan meninjau kemajuan perusahaan dalam jangka panjang untuk
mencapai tujuan”. Mayoritas responden yaitu masing-masing sebanyak 25 orang atau
dengan persentase sebesar 69,4% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan
minoritas adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 4 orang
atau dengan persentase sebesar 11,1%.
Tabel 4.38
Tanggapan Responden Tentang Memantau Hasil
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 12 33,3
Setuju 23 63,9
Ragu-Ragu 1 2,8
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.38 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pimpinan perusahaan memantau hasil pencapaian perusahaan secara rutin”.
Mayoritas responden yaitu sebanyak 23 orang atau dengan persentase sebesar 63,9%
adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah responden yang
menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar
2,8%.
Tabel 4.39
Tanggapan Responden Tentang Membandingkan Hasil Dengan Harapan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 14 38,9
Setuju 20 55,6
Ragu-Ragu 2 5,6
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.39 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pimpinan perusahaan membandingkan hasil pencapaian dengan target yang sudah
direncanakan”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 20 orang atau dengan persentase
sebesar 55,6% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah
responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 2 orang atau dengan
persentase sebesar 5,6%.
Tabel 4.40
Tanggapan Responden Tentang Mengkaji Langkah Kunci Keberhasilan
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 36,1
Setuju 20 55,6
Ragu-Ragu 3 8,3
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.40 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pimpinan perusahaan meninjau langkah-langkah strategis bagi keberhasilan
perusahaan”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 20 orang atau dengan persentase
sebesar 55,6% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah
responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 3 orang atau dengan
persentase sebesar 8,3%.
Tabel 4.41
Tanggapan Responden Tentang Memperhatikan Pegawai
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 12 33,3
Setuju 23 63,9
Ragu-Ragu 1 2,8
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.41 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pimpinan perusahaan mengembangkan diskusi dengan atasan, bawahan, dan rekan
kerja”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 23 orang atau dengan persentase sebesar
63,9% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan minoritas adalah responden
yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar
2,8%.
Tabel 4.42
Tanggapan Responden Tentang Mengandalkan Staf
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 12 33,3
Setuju 22 61,1
Ragu-Ragu 2 5,6
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.42 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Pimpinan memberikan kebebasan bagi pegawai untuk mengeluarkan ide, gagasan,
dan kritik yang membangun”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 22 orang atau
dengan persentase sebesar 61,1% adalah responden yang menjawab “Setuju”, dan
minoritas adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu” yaitu sebanyak 2 orang
atau dengan persentase sebesar 5,6%.
Tabel 4.43
Tanggapan Responden Tentang Terlibat Dalam SPM
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 10 27,8
Setuju 24 66,7
Ragu-Ragu 1 2,8
Tidak Setuju 1 2,8
Total 36 100,0
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.43 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan “Pihak
manajemen memberikan solusi dan dorongan agar pegawai mampu bekerja secara
maksimal”. Mayoritas responden yaitu masing-masing sebanyak 24 orang atau
dengan persentase sebesar 66,7% adalah responden yang menjawab “Setuju” dan,
sedangkan minoritas adalah responden yang menjawab “Ragu-Ragu” dan “Tidak
Setuju” yaitu sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar 2,8%.
Tabel 4.44
Tanggapan Responden Tentang Menginterpretasi Informasi
Tanggapan Responden Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 17 47,2
Setuju 16 44,4
Ragu-Ragu 2 5,6
Sangat Tidak Setuju 1 2,8
Total 36 100,0
Sumber: Hasil Olah Data 2015
Tabel 4.44 menunjukkan tanggapan responden mengenai pernyataan
“Manajemen perusahaan menginformasikan dengan jelas ukuran keberhasilan
pegawai dalam pekerjaan”. Mayoritas responden yaitu sebanyak 17 orang atau
dengan persentase sebesar 47,2% adalah responden yang menjawab “Sangat Setuju”,
dan minoritas adalah responden yang menjawab “Sangat Tidak Setuju” yaitu
sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar 2,8%.
4.1.4 Uji Asumsi Klasik
4.1.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal
Universitas Kristen Maranatha normal atau tidak adalah dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov Smirnov
Test.
Kriteria penerimaan/penolakan:
a. Apabila Asymp. Sig. > 0.05 Data residual berdistribusi normal
b. Apabila Asymp. Sig. ≤ 0.05 Data residual tidak berdistribusi normal
Hasiluji normalitas data penelitianmenggunakan One-Sample Kolmogorov
Smirnov Testdapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.45
Asymp. Sig. (2-tailed) ,611
Sumber : Hasil Olah Data 2015
Hasil uji normalitas pada tabel 4.45 menunjukkan bahwa nilai asymp.
sig.(probabilitas) yang diperoleh adalah sebesar 0,611. Nilai tersebut lebih besar
dibandingkan tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 0,05. Berdasarkan kriteria uji
normalitas, dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal.
4.1.4.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan
Universitas Kristen Maranatha yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas
(Sunjoyo, 2013:69). Dalam penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah uji
Glejser.
Kriteria penerimaan/penolakan:
a. Apabila Asymp. Sig. > 0.05 Tidak ada heteroskedastisitas
b. Apabila Asymp. Sig. ≤ 0.05 Ada heteroskedastisitas
Tabel 4.46
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig
Inovasi SPM
0,703 0,255
Sumber : Hasil Olah Data 2015
Hasil ujiheteroskedastisitas pada tabel 4.46 menunjukkan bahwa nilai sig.
variabel inovasi sebesar 0,703 dan nilai sig. variabel moderasi sistem pengendalian
manajemen adalah 0,255. Kedua variabel memiliki nilai sig.lebih besar dari tingkat
signifikansi yaitu 0,05. Berdasarkan kriteria uji heteroskedastisitas dapat disimpulkan
bahwa tidak ada heteroskedastisitas pada model regresi yang digunakan.
4.1.5 Analisis Data
4.1.5.1 Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda merupakan kajian terhadap hubungan satu
variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel)
Universitas Kristen Maranatha pertama disebut juga sebagai variabel terikat dan variabel kedua disebut juga sebagai
variabel bebas. Disebut berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan
dikenakan kepada variabel terikat.
Hasil analisis regresi linier disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.47
Hasil Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Zero-order
B Std. Error Beta
1
(Constant) 32,499 7,157 4,541 ,000
Inovasi -,188 ,184 -,114 -1,024 ,313 ,050
SPM ,687 ,096 ,796 7,172 ,000 ,773
Sumber : Hasil Olah Data 2015
Persamaan regresi menjadi kinerja = 32,499 -0,188 X1 + 0,687 X2
Berdasarkan persamaan regresi berganda tersebut, hasil ini dapat diartikan bahwa:
1. a = 32,499 positif, artinya jika tidak ada inovasi dan sistem pengendalian
manajemen maka kinerja perusahaan bernilai positif.
2. b1< 0 atau bernilai -0,188 (negatif), artinya inovasi mempunyai hubungan negatif
terhadap kinerja. Jika inovasi ditingkatkan maka kinerja perusahaan akan
menurun, dengan asumsi sistem pengendalian tetap.
3. b2>0 atau bernilai 0,687 (positif), artinya sistem pengendalian manajemen
mempunyai hubungan positif terhadap kinerja. Jika sistem pengendalian
ditingkatkan maka kinerja perusahaan juga akan meningkat, dengan asumsi
Universitas Kristen Maranatha 4.1.5.2 Hasil Regresi dengan Moderasi
Tabel 4.48
Hasil Regresi Moderasi
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 25,584 41,911 ,610 ,546
Inovasi ,118 1,835 ,071 ,064 ,949
SPM ,778 ,549 ,901 1,416 ,166
Moderasi -,004 ,024 -,231 -,168 ,868
Sumber : Hasil Olah Data 2015
Berdasarkan tabel 4.48 diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut :
y = a + b1X1 + b2X2 + b3X1X2
Kinerja = 25,584 + 0,118 X1 + 0,778 X2 - 0,004 X1X2
1. Uji F (Simultan)
Uji F dilakukan untuk menguji signifikansi antara variabel-variabel bebas dan
variabel terikat secara keseluruhan. Untuk mendapatkan hasil yang menyakinkan
maka akan dilakukan pengujian dengan tingkat signifikansi 0.05 atau 5%.
Hipotesis yang akan dibuktikan dengan uji F adalah:
H4 : Terdapat pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap hubungan
inovasi dengan kinerja perusahaan.
Berdasarkan persamaan regresi moderasi pada tabel 4.48, hasil ini menyimpulkan
bahwa variabel moderasi memperlemah pengaruh inovasi terhadap kinerja
perusahaan karena nilai koefisien -0,004 (negatif) dan sig. 0,868 lebih besar dari
Universitas Kristen Maranatha untuk memprediksi kinerja perusahaan melalui inovasi dan sistem pengendalian
manajemen.
2. Uji t (Parsial)
Statistik uji t disebut juga sebagai uji signifikansi parsial. Uji ini
menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap
variabel dependen.
Hipotesis yang akan dibuktikan dengan uji t adalah:
H1 : Terdapat pengaruh positif inovasi terhadap kinerja perusahaan.
H2 : Terdapat pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja
perusahaan.
H3 : Terdapat pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap inovasi.
Kriteria pengambilan keputusan dalam uji t:
1. Jika sig. < 0,05, maka H1, H2, dan H3 diterima
2. Jika sig. > 0,05, maka H1, H2, dan H3 ditolak
Hasil statistik uji t dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.49
Hasil Statistik Uji t
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta Zero-order
1
(Constant) 32,499 7,157 4,541 ,000
Inovasi -,188 ,184 -,114 -1,024 ,313 ,050
SPM ,687 ,096 ,796 7,172 ,000 ,773
Sumber : Hasil Olah Data 2015