ANALISIS WASTE PENGGUNAAN BETON READY
MIX PADA PEKERJAAN PONDASI RUMAH SAKIT X
Johan Wijaya NRP: 1121007
Pembimbing: Deni Setiawan, S.T., M.T.
ABSTRAK
Keadaan lingkungan di dunia saat ini sudah mulai memprihatinkan yang dapat mengancam kehidupan di muka bumi. Salah satu sumber terjadinya ketidakharmonisan antara alam dan makhluk hidup adalah limbah dari pekerjaan konstruksi. Material ready mix merupakan material yang banyak digunakan dalam konstruksi bangunan dan sayangnya jika material ini sudah tidak digunakan lagi, maka tidak dapat di daur ulang untuk menjadi sesuatu yang berguna untuk kedepannya yang berarti akan menimbulkan limbah tak teruraikan. Konstruksi Hijau (Green Construction) didefinisikan sebagai suatu perencanaan dan pelaksanaan proses – proses konstruksi yang didasarkan pada dokumen kontrak untuk meminimalkan dampak negatif proses konstruksi terhadap lingkungan agar terjadi keseimbangan antara kemampuan lingkungan dan kebutuhan hidup manusia untuk generasi sekarang dan mendatang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuantitas sisa material beton ready mix, seberapa besar biaya dari limbah (waste) beton ready mix dan perencanaan yang dilakukan pekerjaan proyek rumah sakit x. Penelitian ini diawali dengan melakukan kajian yang mendalam berbasiskan konstruksi hijau, data primer dan sekunder untuk mengetahui sebaran informasi tentang limbah proyek yang terjadi di lapangan. Selanjutnya data dan informasi tersebut dikaji secara mendalam secara kuantitatif. Data penelitian diperoleh melalui survey dilapangan pada rumah sakit x. Hasil dari penelitian ini adalah seberapa besar limbah yang dihasilkan pada pekerjaan pondasi rumah sakit x.
ANALYSIS OF THE USE OF WASTE READY MIX
CONCRETE FOUNDATION WORK IN
”X” HOSPITAL
Johan Wijaya NRP: 1121007
Supervisor: Deni Setiawan., S.T., M.T.
ABSTRACT
`
Environmental conditions in the world now beginning to concern that could threaten life on earth. One source of the disharmony between nature and living things is a waste of the construction work. Ready mix material is a material that is widely used in building construction and unfortunately if this material is not used anymore, it can not be recycled into something useful for the future, which means it will generate waste irreducibly. Green Construction is defined as a planning and implementation process - a process that is based on the construction contract documents to minimize the negative impact of the construction process on the environment for a balance between the environment and the ability of human needs for present and future generations. The purpose of this study was to determine the quantity of waste material ready mix concrete, how much the cost of waste and ready mix concrete planning of project work “x” hospital This study begins by conducting in-depth study based on green construction, primary and secondary data to determine the distribution of information about waste projects in the field. Further information and data is quantitatively studied in depth. Data were obtained through field survey on “x” hospital. Results from this study is whether the process of green construction reached the “x” hospital construction work. Results from this study is how much waste is generated at the “x” hospital foundation work.
DAFTAR ISI
. 2.1 Limbah Proyek Konstruksi...6
2.1.1 Sumber Limbah Konstruksi...7
2.2 Sisa Material Konstruksi...9
2.3 Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Sisa Material...10
2.4 Biaya Pembuangan Limbah...10
2.5 Siklus Hidup Material...11
2.6 Konstruksi Hijau...13
2.7 Material Dalam Proyek Hijau...17
2.8 Faktor Dalam Konstruksi Hijau...18
2.9 Proses Konstruksi Hijau...19
2.9.1 Pekerjaan Persiapan...20
2.10 Beton...22
2.10.1 Beton Ready Mix...22
2.11 Pondasi...23
2.11.1 Pondasi Bored Pile...23
2.12 Pekerjaan Galian Tanah...24
2.13 Prosedur Pengumpulan Data...25
2.14 Sumber Data...26
2.14.1 Data Primer...26
2.14.2 Data Sekunder...27
Bab III...27
3.1 Diagram Alir...29
3.2 Permodelan Analisis...30
3.3 Data Primer...30
Bab IV...32
4.1 Data Volume...32
4.2 Analisis Volume...32
4.3 Hasil Observasi...34
4.3.1 Wawancara...35
4.3.2 Perencanaan...35
4.3.3 Biaya...36
4.3.4 Pengelolaan Limbah...37
4.3.5 Siklus Hidup Material...45
4.3.6 Gambar Perbandingan...46
Bab V...51
5.1 Simpulan...51
5.2 Saran...51
DAFTAR PUSTAKA...53
LAMPIRAN I...54
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian...4
Gambar 2.1 Aktivitas Konstruksi Penghasil Limbah...6
Gambar 2.2 Siklus Hidup Material Bangunan...12
Gambar 2.3 Keterkaitan Tahap Pelaksanaan Dengan Tahap Lainnya...14
Gambar 2.4 Skema Definisi Konstruksi Hijau...15
Gambar 2.5 Manfaat Konstruksi Hijau...17
Gambar 2.6 Pondasi Bored Pile...24
Gambar 3.1 Diagram Alir Analisis...29
Gambar 3.2 Permodelan Data Lapangan...30
Gambar 4.1 Kantor dan Keamanan Menjadi Satu...34
Gambar 4.2 Jalan Sementara 1...37
Gambar 4.3 Jalan Sementara 2...38
Gambar 4.4 Jalan Sementara 3...39
Gambar 4.5 Kelebihan Material 1...40
Gambar 4.6 Kelebihan Material 2...40
Gambar 4.7 Kelebihan Material 3...41
Gambar 4.8 Proses Penggalian Lahan Untuk Jalan Sesungguhnya...42
Gambar 4.9 Proses Penggalian Jalan Sementara...42
Gambar 4.10 Lapisan Jalan Sementara Dengan Tanah...43
Gambar 4.11 Proses Pengurugan Material...44
Gambar 4.12 Jalan Sementara Sudah Diurug Dengan Material...44
Gambar 4.13 Bored Pile Diameter 1200 mm...46
Gambar 4.14 Bored Pile Diameter 1000 mm...47
Gambar 4.15 Bored Pile Diameter 800 mm...48
Gambar 4.16 Bored Pile Diameter 600 mm...49
DAFTAR TABEL
DAFTAR NOTASI
F Volume Beton Teoritis
G Volume Tanah
I Kelebihan Material Beton
J Kelebihan Material Beton Bersih K Persen Nilai Waste
F` Total Volume Beton Teoritis H` Total Volume Beton Eksisting
a Volume Beton Teoritis D1200mm
b Volume Beton Teoritis D1000mm
c Volume Beton Teoritis D800mm d Volume Beton Teoritis D600mm e Volume Beton Teoritis D500mm a` Volume Beton Eksisting D1200mm b` Volume Beton Eksisting D1000mm c` Volume Beton Eksisting D800mm d` Volume Beton Eksisting D600mm e` Volume Beton Eksisting D500mm
f Faktor Keamanan
r Jari-jari Tiang Bored Pile
π phi (22/7 atau 3,14)
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Situasi lingkungan global dan lokal saat ini sudah mulai memprihatinkan
yang dapat mengancam kehidupan di muka bumi. Salah satu sumber terjadinya
masalah antara alam dan makhluk hidup adalah limbah dari pekerjaan konstruksi
yang belum ada pemecah permasalahannya. Bagian pekerjaan yang sering kali
terjadinya kelebihan, sisa atau limbah terhadap material adalah pekerjaan
mendasar, yaitu pekerjaan pondasi. Material yang sering kali terjadinya berlebih
adalah beton ready mix. Material beton ready mix adalah istilah beton yang sudah
siap untuk digunakan tanpa perlu lagi pengolahan dilapangan. Beton ready mix
merupakan salah satu bahan bangunan yang masih sangat banyak dipakai dalam
pembangunan fisik bangunan besar bahkan hampir seluruh bagian bagunan
menggunakan beton ready mix khususnya pondasi.
Menurut Abduh, M, (2007), berdasarkan pada data yang disampaikan oleh
Lean Construction Institute, pemborosan pada industri konstruksi sekitar 57%
sedangkan kegiatan yang memberikan nilai tambah hanya sebesar 10%. Masalah
lain yang sering dihadapi dalam proyek konstruksi adalah seberapa baikpun
perencanaan yang telah dilakukan, pada tahap pelaksanaan selalu terjadi
perubahan yang mengakibatkan keterlambatan penyelesaian. Banyak faktor yang
dapat mengakibatkan terjadinya kelebihan, sisa atau limbah dalam pekerjaan
pondasi pada konstruksi proyek diantaranya tahapan kerja yang tidak dibutuhkan,
gerakan pekerja yang tidak perlu, terjadinya keruntuhan terhadap dinding pondasi
saat pengeboran, kelalaian pekerja saat melakukan pengecoran, pekerja menunggu
dan produk yang tidak sesuai dengan permintaan customer.
Pada proses kontruksi, penggunaan material oleh pekerja-pekerja di
lapangan dapat menimbulkan sisa material yang cukup besar. Berdasarkan
sisa material konstruksi yang dihasilkan mencapai 20% hingga 30 % berat dari
total material di lokasi. Sisa material konstruksi tidak hanya penting dari sudut
pandang efisiensi, tetapi juga berpengaruh pada lingkungan. Sisa material
kontruksi dapat mencapai 15 % hingga 30% dari sampah kota, sehingga upaya
meminimalisir sisa material amat sangat penting dilakukan dan diterapkan oleh
para pelaku konstruksi.
Usaha penanggulangan maupun pengurangan sisa-sisa material konstruksi
dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Beberapa negara maju
melakukan penelitian cara penanggulangan dengan metode daur ulang sisa
material, studi dampak dari pembakaran, penggunaan kembali dan mencari cara
mengurangi selama proses konstruksi. Metode daur ulang masih sangat sulit
dilakukan di Indonesia karena pada umumnya tempat sampah di Indonesia belum
dipilah-pilah atau dipisah-pisahkan menurut jenis sampahnya sehingga semua
sampah dijadikan satu dalam satu tempat penampungan. Selain itu, kemajuan
teknologi di Indonesia belum dapat menyamai teknologi di negara maju karena
membutuhkan biaya yang tinggi dan hasil daur ulang belum diteliti untuk dapat
dimanfaatkan kembali. Metode pembakaran akan mengakibatkan dampak buruk
baru lingkungan terutama udara. Pada metode penggunaan kembali sisa material,
biasanya terbatas pada material yang tidak menjadi bagian dari struktur bangunan,
misalnya bekisting dan perancah. Cara penanggulangan sisa-sisa material yang
mungkin dilakukan di Indonesia adalah dengan cara manajemen material untuk
meminimalisir sisa material yang terjadi, hal ini karena pertimbangan segi biaya,
teknologi yang masih sederhana dan juga sekaligus wawasan ramah lingkungan.
Hasil penelitian kuantitas sisa material di proyek bangunan yang telah
dilakukan oleh para peneliti di beberapa negara telah disimpulkan, antara lain :
penelitian di Inggris yang dilakukan pada 114 bangunan industri dari tahun 1960
sampai 1970, hasil penelitian menyimpulakam bahwa kesalahan manajemen
material di lapangan menyebabkan terjadinya sisa material antara 2% sampai 15%
dari material yang direncanakan. Penelitian di Hong Kong dilakukan pada 32
bangunan konstruksi sejak bulan Juni 1992 sampai bulan Februari 1993,
penelitian ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya sisa material yang lebih
material antara 2,4% sampai 26,5% dari material yang dibeli. Penelitian di
Belanda yang dilakukan pada 5 bangunan rumah tinggal sejak bulan April 1993
sampai bulan Juni 1994, hasil penelitian menyimpulkan terjadinya sisa material
antara 1% sampai 10% dari material yang dibeli. Penelitian di Australia dilakukan
pada 15 bangunan rumah tinggal, sisa bangunan yang terjadi antara 2,5% sampai
22% dari material yang dibeli dan penelitian di Brazil dilakukan pada 3 bangunan
rumah tinggal pada tahun 1986 sampai 1987, hasil penelitian menunjukkan sisa
material antara 11% sampai 17%. (Intan S dkk, 2005)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat limbah atau waste,
biaya yang dikeluarkan, perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan limbah
material beton ready mix pada pekerjaan konstruksi rumah sakit x. Diharapkan
agar hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun pihak
lainnya agar dapat mengurangi tingkat pencemaran yang sangat tinggi di
pekerjaan konstruksi serta dapat meminimalisir terjadinya kerugian dalam
pekerjaan konstruksi. Diharapkan dapat dikembangkan kembali dengan
metode-metode lainnya agar konstruksi hijau dapat segera terlaksana di negara Indonesia.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa nilai kuantitatif waste
material beton ready mix pada proyek rumah sakit x.
1.3 Batasan Penelitian
Batasan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Analisis limbah penggunaan beton ready mix meliputi perencanaan, biaya,
dan peleloaan limbah di lapangan.
2. Analisis volume beton rencana tanpa mengurangi volume tulangan yang
1.4 Metodologi Penelitian
Metode penelitian laporan tugas akhir ini disusun berdasarkan tahapan
berikut :
1. Studi literatur, yaitu mencari data dan keterangan yang dibutuhkan serta
mempelajari buku-buku referensi dan teori-teori yang mempunyai
hubungan dengan pokok bahasan penelitian.
2. Diagram alir penelitian.
3. Tahap penulisan, meliputi analisis data, penyusunan, dan konsultasi
dengan dosen pembimbing.
Mulai
Survey Lokasi
Pengumpulan Data
Data Primer
Analisa Data
Simpulan dan Saran
Selesai
Data Sekunder
Data Volume Beton Eksisting
Wawancara Data Volume
Beton Rencana Wawancara
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan penelitian, ruang
lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II : Tinjauan Literatur, berisi tentang penjelasan limbah konstruksi,
sumber limbah, siklus hidup material, konstruksi hijau, beton
ready mix, pondasi dan prosedur pengumpulan data.
BAB III : Metodologi Penelitian, berisi tentang diagram alir penelitian,
permodelan analisis, data primer dan data sekunder.
BAB IV : Analisis Data, berisi tentang volume beton ready mix rencana,
volume beton ready mix eksisting, jumlah nilai waste dan biaya
yang dikeluarkan, pengelolaan limbah serta perencanaan
proyek.
BAB V : Simpulan dan Saran, berisi simpulan dan saran dari hasil
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Total Volume Beton Teoritis: 1.271,658 m3
2. Total Volume Beton Eksisting: 1.500 m3
3. Total Volume Beton Waste Kotor: 228,34 m3
4. Total Volume Beton Waste Bersih: 205,51 m3
5. Persentase Waste: 13,70%
6. Biaya Waste Bersih: Rp180.847.920,00
Disimpulkan bahwa pekerjaan pondasi pada rumah sakit x ini:
1. Terjadinya kesalahan pada perencanaan pengadaan material beton ready
mix untuk pondasi.
2. Waste material beton yang digunakan sebagai jalan sementara yang
dibongkar menjadi bongkahan besar digunakan kembali untuk urugan
pada lahan yang memiliki elevasi lebih rendah dapat merusak lingkungan
karena tanah menjadi terkontaminasi dengan reaksi kimia dan resapan air
yang kurang baik.
3. Timbulnya kerugian yang cukup besar dengan total biaya
Rp180.847.920,00 karena perencanaannya yang kurang matang untuk
volume beton pekerjaan pondasi dan keputusan pembuatan jalan
sementara yang tidak ada desain lebih lanjut.
4. Faktor terjadinya kelebihan, sisa atau limbah dalam pekerjaan pondasi
pada konstruksi ini diantaranya adalah faktor pengadaan material,
penanganan material, pelaksanaan dan perencanaan yang kurang baik.
5.2 Saran
Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diberikan saran-saran
sebagai berikut:
1. Untuk analisis selanjutnya dapat dihitung dengan mengurangi volume
ditinjau sehingga didapat volume yang lebih tepat dengan lebih sedikit
kemungkinan terjadinya kelebihan material.
2. Menganalisis jumlah volume beton yang tertinggal saat menggunakan
mesin pompa beton.
3. Menambahkan variasi pekerjaan pengecoran seperti plat, kolom dan
balok.
4. Digunakan banyak sampel agar dapat mengakuratkan dan menjadi
perbandingan sehingga dapat menghasilkan nilai efektivitas yang
DAFTAR PUSTAKA
1. Ballard, G.,”Lean Project Delivery System”, White Paper 8, Lean
Construction Institute, 2000a.
2. Ballard, G., “The Last Planner System of Production Kontrol.” Ph.D.
Dissertation, School of Civil Engineering, Faculty of Engineering, the
University of Birmingham, 2000b.
3. Suryanto Intan, Lie Arijanto, Ratna S. Alifen, Analisa Dan Evaluasi Sisa
Material Konstruksi: Sumber Penyebab, Kuantitas dan Biaya. Civil
Engineering Dimension. Vol. 7 No. 1. 36 – 45 March 2005
4. Muhamad Abduh, Konstruksi Ramping: Memaksimalkan Value Dan
Meminimalkan Waste.
5. Muhamad Abduh, Konstruksi Ramping Untuk Mencapai Konstruksi Yang
Berkelanjutan.
6. O’Brien, London, Vrijhoef. ”Construction Supply Chain Modeling: A
Research Review and Interdisciplinary Research Agenda”, Proc: 10th
Annual Conf. of the International Group for Lean Construction, 2002.
7. Skoyles, E.F., Material wastage: A misuse of resources, Building Research
and Practice, July/April 1976, pp. 232–243.
8. Wulfram I. Ervianto, 2012, Selamatkan Bumi Melalui Konstruksi Hijau,
Perencanaan, Pengadaan Konstruksi & Operasi. Andi Yogyakarta.