• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMATANGAN KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS X SMA SWASTA AL-ULUM MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMATANGAN KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS X SMA SWASTA AL-ULUM MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMATANGAN

KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA

KELAS X SMA SWASTA AL ULUUM MEDAN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh: K H A I R A N I NIM: 8116121011

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRACT

KHAIRANI. NIM. 8116121011. The Effect of Learning Strategies and Cognitive Maturity of Islamic Learning Outcomes in Xth Class SMA Swasta Al Uluum Medan of academic year 2013/2014. Thesis: Graduate Program, State University of Medan, 2013.

This study aims to: (1) the result of Islamic learning students who learned with Quantum Teaching learning strategies is higher than that learned with Murder learning strategies; (2) the result of Islamic learning outcomes of students who have high cognitive maturity is higher than with a low cognitive maturity; (3) the interaction between learning strategy based on the results of cognitive maturity of Islamic learning.

The research was carried out at Xth class SMA Swasta Al Uluum Medan in first semester of academic year 2013/2014. Population of 218 students. Sampling was done by cluster random sampling amount to 76 samples consisting of 38 samples of class X-4 learned with Quantum Teaching and learning strategies class X-5 is learned with Murder learning strategies. Cognitive maturity questionnaire conducted to classify students who had high levels of cognitive maturity and low. The research method used was a quasi experiment with 2 x 2 factorial design. Item try-out of learning outcomes are validity by point biserial, reliability by KR-20, difficulty indext, differential indext and distractor. Item try-out of cognitive maturity are validity by product moment correlation dan reliability by alpha. Statistical tests conducted were descriptive statistics to present the data and proceed with inferential statistics using ANOVA two lines with significant level α = 0.05 which was followed by Scheffe test. Previous analysis of the test in the form of tests of normality and homogeneity tests.

(6)

ii ABSTRAK

KHAIRANI. NIM. 8116121011. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kematangan Kognitif Terhadap Hasil Belajar PAI Siswa Kelas X SMA Swasta Al Uluum Medan Tahun Pelajaran 2013/2014. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Quantum Teaching lebih tinggi dibandingkan yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Murder, (2) mengetahui hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi lebih tinggi dibandingkan yang memiliki kematangan kognitif rendah, (3) mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran berdasarkan kematangan kognitif terhadap hasil belajar pendidikan agama islam.

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas X SMA Swasta Al Uluum Medan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Populasi berjumlah 218 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling berjumlah 76 sampel yang terdiri dari 38 sampel kelas X-4 dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Quantum Teaching dan kelas X-5 yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Murder. Angket kematangan kognitif dilakukan untuk mengelompokkan siswa yang mempunyai tingkat kematangan kognitif tinggi dan rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Uji coba instrumen dilakukan sebelum uji statistik. Uji coba instrumen hasil belajar yaitu validitas menggunakan point biserial, reliabilitas menggunakan KR-20, daya pembeda, taraf kesukaran dan pengecoh. Instrumen kematangan kognitif yaitu validitas menggunakan korelasi product moment dan reliabiltas menggunakan alpha. Uji statistik yang dilakukan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan α = 0.05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe. Sebelumnya dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang atas rahmat dari-Nyalah, tesis yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kematangan Kognitif Terhadap Hasil Belajar PAI Siswa Kelas X SMA Swasta Al Uluum Medan Tahun Pelajaran 2013/2014” dapat diselesaikan. Tesis ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan di Program Studi Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penulisan tesis ini penulis dalam segala keterbatasannya menghadapi kendala dan tantangan, namun berkah arahan, dorongan dan inovasi dari berbagai pihak untuk keberhasilan studi mencapai gelar Magister Pendidikan.

Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, dan Prof. Dr. H. Sukirno, M.Pd., sebagai pembimbing I dan pembimbing II, Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd, Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M. Pd dan Dr. R. Mursid M. Pd selaku narasumber atas kesediaan untuk meluangkan waktu yang sangat berharga dalam memberikan bimbingan, komentar dan wawsan pengetahuan yang luas untuk kesempurnaan tesis ini.

(8)

iv

M.Pd, dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan : Dr. R. Mursid, M.Pd dan kak Noni sebagai Tata Usaha di kantor Program Studi Teknologi Pendidikan, atas segala bantuan dalam memenuhi persyaratan-persyaratan akademis dan proses penyelesaian administrasi.

Proses pengumpulan data tesis ini, penulis mendapat izin dan dukungan dari Kepala Sekolah SMA Swasta Al Uluum Medan: Drs. Sofyan Siregar S, Ag, guru Agama Islam SMA Swasta Medan : Drs. Rahmat Nasrun dan Dra. Erlina dan seluruh guru-guru SMA Al Uluum Medan yang telah membantu memberikan kesempatan informasi data dari hasil pelaksanaan penelitian .

Keinginan penulis untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan ini sangat mendapat dukungan moril dan material dan doa dari Ayahanda dan Ibunda tercinta Drs. H. A. Darwis Lubis, Ibu Hj. Nasrah Lubis serta adik yang ku sayangi mendukung studiku Muhammad Irsyad Lubis, serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungannya. Selanjutnya keceriaan dalam mengikuti perkuliahan adalah berkah persahabatan yang sangat indah dari teman-teman di Program Pascasarjana Angkatan XX Program Studi Teknologi Pendidikan di Kelas A. Terima kasih atas kebersamaan kita dalam melewati hari-hari yang penuh dengan tugas.

Akhir kata tidak ada hasil kerja yang sempurna tetapi kesempurnaan itu adalah proses yang panjang, semoga tesis ini sebagai suatu karya akademik bermanfaat bagi peningkatan proses pembelajaran.

Medan, 23 Desember 2013 Penulis,

Khairani

(9)

v

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13

A. Kajian Teoretis ... 13

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 13

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 16

a. Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 19

b. Strategi Pembelajaran Murder ... 24

3. Hakikat Kematangan Kognitif ... 31

4. Penelitian yang Relevan ... 37

B. Kerangka Berpikir ... 39

1. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching Lebih Tinggi daripada Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam yang Diajarkan dengan strategi pembelajaran Murder ... 39

2. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Tinggi Lebih Tinggi daripada Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Rendah ... 41 3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dengan

(10)

vi

Pendidikan Agama Islam ... 43

C. Pengajuan Hipotesis ... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 47

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 47

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 48

D. Variabel dan Definisi Operasional ... 49

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 51

1. Prosedur Perlakuan ... 51

2. Pelaksanaan Perlakuan ... 51

F. Pengontrolan Perlakuan ... 53

G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 55

1. Teknik Pengumpulan Data ... 55

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 56

a. Instrumen Hasil Belajar ... 56

1) Pengembangan Instrumen ... 56

2) Ujicoba Instrumen ... 58

a) Analisis Butir ... 58

b) Validitas Tes ... 62

c) Reliabilitas Tes ... 64

b. Instrumen Kematangan Kognitif ... 67

1) Konsep Pengembangan Instrumen

1. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 75

2. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder ... 77

3. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Tinggi ... 80

4. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Rendah ... 82 5. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan

(11)

vii

Quantum Teaching ... 84

6. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 86

7. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitf Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder ... 89

8. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Murder ... 91

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 93

1. Uji Normalitas Data ... 93

2. Uji Homogenitas Varians Sampel ... 96

C. Pengujian Hipotesis ... 98

1. Perbedaan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembejaran Quantum Teaching dengan Strategi Pembelajaran Murder ... 99

2. Perbedaan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Memiliki Kematangan Kognitif Tinggi dengan Siswa yang Memiliki Kematanan Kognitif Rendah ... 100

3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dengan Kematangan Kognitif Terhadap Hasil Belajar Agama Islam Siswa ... 102

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 109

1. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa antara Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Strategi Pembelajaran Murder ... 109

2. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Memiliki Kematangan Kognitif Tinggi dengan Kematangan Kognitif Rendah ... 114

3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Kematangan Kognitif dalam Mempengaruhi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 116

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 : Nilai Rata-rata UAS Pendidikan Agama Islam SMA Swasta

Al Uluum Medan ... 5

Tabel 2.1 : Perbedaan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Murder ... 40

Tabel 2.2 : Perbedaan Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah ... 42

Tabel 2.3 : Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kematangan Kognitif ... 45

Tabel 3.1 : Rancangan Eksperimen Desain Faktorial 2 x 2 ... 49

Tabel 3.2 : Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Quantum Teaching .... 51

Tabel 3.3 : Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Murder ... 53

Tabel 3.4 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Sebelum Dilakukan Ujicoba Instrumen ... 57

Tabel 3.5 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Setelah Dilakukan Ujicoba Instrumen ... 66

Tabel 3.6 : Kisi-kisi Angket Kematangan Kognitif Sebelum Dilakukan Ujicoba Instrumen ... 68

Tabel 3.7 : Kisi-kisi Angket Kematangan Kognitif Setelah Dilakukan Ujicoba Instrumen ... 72

Tabel 4.1 : Kriteria Kategori Penilaian Ideal ... 75

Tabel 4.2 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 76

Tabel 4.3 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Murder ... 78

Tabel 4.4 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Tinggi ... 80

Tabel 4.5 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Rendah ... 82

Tabel 4.6 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 84

Tabel 4.7 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 87

Tabel 4.8 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder ... 89

Tabel 4.9 : Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder ... 92

Tabel 4.10 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran QuantumTeaching dan Strategi Pembelajaran Murder ... 94 Tabel 4.11 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Pendidikan Agama

(13)

ix

dan Kematangan Kognitif Rendah ... 94

Tabel 4.12 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran Berdasarkan Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah ... 95

Tabel 4.13 : Ringkasan Hasil Perhitungan Uji F Strategi Pembelajaran ... 96

Tabel 4.14 : Ringkasan Hasil Perhitungan Uji F Kematangan kognitif ... 97

Tabel 4.15 : Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Populasi ... 97

Tabel 4.16 : Rangkuman Data Hasil Perhitungan Analisa Deskriptif ... 98

Tabel 4.17 : Ringkasan Perhitungan Anava 2 x 2 ... 99

Tabel 4.18 : Ringkasan Hasil dengan Menggunakan Uji Scheffe ... 104

Tabel 6.1 : Hasil Ujicoba Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, Daya Pembeda dan Pengecoh Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 186

Table 6.2 : Content Validity Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 198

Tabel 6.3 : Construct Validity Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 200

Tabel 6.4 : Perhitungan Daya Pembeda Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 206

Tabel 6.5 : Perhitungan Taraf Kesukaran Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 208

Tabel 6.6 : Distribusi Pengecoh Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 210

Tabel 6.7 : Angket Kematangan Kognitif Siswa ... 214

Tabel 6.8 : Hasil Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Angket Kematangan Kognitif ... 218

Tabel 6.9 : Content Validity Angket Kematangan Kognitif ... 222

Tabel 6.10 : Construct Validity Angket Kematangan Kognitif ... 223

Tabel 6.11 : Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Murder ... 229

Tabel 6.12 : Data Angket Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah Siswa ... 230

Tabel 6.13 : Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam siswa Melalui Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dengan Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah ... 232

Tabel 6.14 : Data Hasil Belajar Agama Islam Melalui Strategi Pembelajaran Murder Siswa dengan Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah ... 233

Tabel 6.15 : Data Hasil Belajar Aama Islam Siswa Ditinjau dari Kematangan Kognitif ... 234

Tabel 6.16 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 236

Tabel 6.17 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder... 238

Tabel 6.18 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dengan Kematangan Kognitif Tinggi ... 241

(14)

x

Tabel 6.20 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Mengunakan Strategi Pembelajaran

Quantum Teaching dengan Kematangan Kognitif Tinggi ... 246

Tabel 6.21 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dengan Kematangan kognitif Rendah ... 249

Tabel 6.22 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder dengan Kematangan Kognitif Tinggi ... 251

Tabel 6.23 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder dengan Kematangan Kognitif Rendah ... 254

Tabel 6.24 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 257

Tabel 6.25 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Murder... 258

Tabel 6.26 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Memiliki Kematangan Kognitif Tinggi ... 259

Tabel 6.27 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Memiliki Kematangan Kognitif Rendah... 260

Tabel 6.28 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Kematangan Kognitif Tinggi ... 261

Tabel 6.29 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Kematangan Kognitif Rendah ... 262

Tabel 6.30 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Murder dan Kematangan Kognitif Tinggi ... 262

Tabel 6.31 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Murder dan Kematangan Kognitif Rendah ... 263

Tabel 6.32 : Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Murder ... 264

Tabel 6.33 : Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah ... 265

Tabel 6.34 : Ringkasan Perhitungan Homogenitas Varians Populasi Uji Bartlett ... 265

Tabel 6.35 : Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa dengan Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Murder Berdasarkan Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah ... 267

Tabel 6.36 : Ringkasan Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan Murder Berdasarkan Kematangan Kognitif Tinggi dan Rendah ... 268

Tabel 6.37 : Rangkuman Analisis Varians (ANAVA) ... 270

Tabel 6.38. : Tabel Hasil Uji Lanjut dengan Menggunakan Uji Scheffe ... 273

Tabel 6.39 : Distribusi r Product Moment ... 275

(15)

xi

Tabel 6.41 : Tabel Luas Di Bawah Lengkungan Kurva Normal

(16)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi

Pembelajaran Quantum Teaching ... 77 Gambar 4.2. : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi

Pembelajaran Murder ... 79

Gambar 4.3 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Memiliki Kematangan Kognitif Tinggi ... 81 Gambar 4.4. : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Memiliki Kematangan Kognitif Rendah ... 83 Gambar 4.5. : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

dengan Kematangan Kognitif Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum

Teaching ... 85 Gambar 4.6. : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum

Teaching ... 88 Gambar 4.7. : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

dengan Kematangan Kognitif Tinggi yang Dibelajarkan

dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder ... 90 Gambar 4.8. : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan

dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder ... 93 Gambar 4.9. : Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kematangan Kognitif

Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa ... 108

Gambar 6.1 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi

Pembelajaran Quantum Teaching ... 236

Gambar 6.2 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi

Pembelajaran Murder ... 239

Gambar 6.3 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Memiliki Kematangan Kognitif Tinggi ... 241

Gambar 6.4 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

yang Memiliki Kematangan Kognitif Rendah ... 244

Gambar 6.5 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

(17)

xiii

dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum

Teaching ... 247

Gambar 6.6 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Quantum

Teaching ... 249

Gambar 6.7 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

dengan Kematangan Kognitif Tinggi yang Dibelajarkan

dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Murder ... 252

Gambar 6.8 : Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

dengan Kematangan Kognitif Rendah yang Dibelajarkan

(18)

xiv

Lampiran 3 : Soal Test Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam... 174

Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 184

Lampiran 4 : Ujicoba Instrumen Hasil Belajar ... 185

Hasil Ujicoba Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda Taraf Kesukaran dan Pengecoh Hasil Belajar Agama Islam ... 186

Content Validity Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 198

Construct Validity Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 200

Perhitungan Daya Pembeada, Taraf Kesukaran dan Pengecoh Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 206

Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ... 212

Lampiran 5 : Instrumen Kematangan Kognitif ... 213

Lembar Angket Kematangan Kognitif ... 214

Lampiran 6 : Hasil Ujicoba Angket Kematangan Kognitif ... 217

Hasil Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Angket Kematangan Kognitif ... 218

Content Validity Angket Kematangan Kognitif ... 222

Construct Validity Angket Kematangan Kognitif ... 223

Perhitungan Reliabilitas Angket Kematangan Kognitif ... 227

Lampiran 7 : Hasil Analisis Data Penelitian ... 228

Data Induk Penelitian ... 229

Perhitungan Distribusi Frekuensi dan Statistik Dasar ... 235

Perhitungan Uji Normalitas Data ... 257

Perhitungan Uji Homogenitas Data ... 264

Pengujian Hipotesis ... 267

Lampiran 9 : Pedoman Penggunaan Strategi Pembelajaran ... 285

(19)

xv

Lampiran 11 : Surat Undangan Keputusan Pembimbing Tesis Program

Studi Teknologi Pendidikan ... 312

Lampiran 12 : Undangan Seminar Proposal Tesis ... 313

Lampiran 13 : Surat Keterangan Validasi Penelitian ... 314

Lampiran 14 : Surat Izin Melakukan Ujicoba Instrumen... 320

Lampiran 15 : Surat Izin Melakukan Penelitian Lapangan dari Pascasarjana Unimed ... 321

Lampiran 16 : Izin Melakukan Penelitian ke Tempat yang Dituju ... 322

Lampiran 17 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Dari Tempat Penelitian ... 323

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dan merupakan

modal utama untuk seseorang yang harus ditingkatkan dalam rangka

melaksanakan pembangunan suatu negara serta untuk mengikuti perkembangan

zaman yang semakin maju sehingga dapat memperoleh informasi dengan cepat

dan mudah. Era globalisasi menuntut pendidikan agar tanggap terhadap situasi

persaingan global dan memiliki pendidikan untuk dapat membentuk pribadi yang

mampu belajar seumur hidup.

Pemerintah telah mempercepat pencanangan Millenium Development

Goals, yang semula dicanangkan tahun 2020 dipercepat menjadi 2015. Millenium

Development Goals adalah era pasar bebas atau era globalisasi sebagai era

persaingan mutu atau kualitas, siapa yang berkualitas dialah yang akan maju dan

mampu mempertahankan eksistensinya (Mulyasa, 2007: 2). Oleh karena itu,

pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas merupakan suatu

keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Hal tersebut mutlak diperlukan

karena akan menjadi penopang utama pembangunan nasional yang mandiri serta

menjadi jalan keluar bagi bangsa Indonesia dari multidimensi krisis, kemiskinan

dan kesenjangan.

Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

(21)

2

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UURI-SISDIKNAS, 2011: 11-12).

Didalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pendidikan dasar

dan menengah wajib memuat: (1) pendidikan agama; (2) pendidikan

kewarganegaraan; (3) bahasa; (4) matematika; (5) ilmu pengetahuan alam; (6)

ilmu pengetahuan sosial; (7) seni dan budaya; (8) pendidikan jasmani dan

olahraga; (9) keterampilan/kejuruan; dan (10) muatan lokal (UURI-SISDIKNAS,

2011: 26).

Mata pelajaran pendidikan agama islam adalah mata pelajaran yang

berisi tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan

hidup perorangan dan bersama serta lebih banyak menekankan kepada perbaikan

sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan

sendiri maupun orang lain.

Muchtar Buchori (dalam Alhamuddin, 2012: 22) menilai pelaksanaan

mata pelajaran pendidikan agama di SMA masih gagal. Kegagalan ini disebabkan

karena dalam prakteknya pendidikan agama hanya memperhatikan aspek kognitif

semata dari pertumbuhan kesadaran nilai-nilai agama, dan mengabaikan

pembinaan aspek afektif dan psikomotorik, yakni kemauan dan tekad untuk

mengamalkan nilai-nilai ajaran agama. Dengan perkataan lain, mata pelajaran

pendidikan agama islam lebih berorientasi pada belajar tentang agama, dan kurang

berorientasi pada belajar bagaimana cara beragama yang benar. Akibatnya, terjadi

kesenjangan antara pengetahuan dan pengamalan, antara gnosis dan praxis dalam

(22)

3

berubah menjadi pengajaran agama, sehingga tidak mampu membentuk

pribadi-pribadi bermoral, padahal inti dari mata pelajaran pendidikan agama islam adalah

pendidikan moral. Amin Abdullah (dalam Alhamuddin, 2012: 21)

mengungkapkan:

Mata pelajaran pendidikan agama selama ini lebih terkonsentrasi pada persoalan-persoalan teoritis keagamaan yang bersifat kognitif, dan

kurang concern terhadap persoalan bagaimana mengubah pengetahuan

agama yang kognitif menjadi ”makna” dan ”nilai” yang perlu

diinternalisasikan dalam diri siswa lewat berbagai cara, media, maupun forum.

Demikian juga dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam

di Sekolah Menengah Atas Swasta (SMA Swasta) Al Uluum Medan masih

menunjukkan berbagai permasalahan yang kurang menyenangkan. Seperti

pembelajaran saat ini masih sebatas sebagai proses penyampaian pengetahuan

tentang pendidikan agama islam. Hanya sedikit yang arahnya pada proses

internalisasi nilai-nilai islam pada diri siswa. Hal ini dapat dilihat dari proses

pembelajaran yang dilakukan guru masih dominan ceramah karena dapat disajikan

dengan mudah, waktu yang terbatas dan keterbatasan alat serta guru dapat

menguasai arah pembicaraan seluruh kelas serta pengorganisasian kelas yang

sederhana. Tetapi proses internalisasi tidak secara otomatis terjadi ketika

nilai-nilai tertentu sudah dipahami oleh siswa. Artinya, metode ceramah yang

digunakan guru ketika mengajar pendidikan agama islam berpeluang besar

gagalnya proses internalisasi nilai-nilai pendidikan agama islam pada diri siswa,

hal ini disebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar materi pendidikan

agama islam.

Begitu juga selama ini banyak berbagai kritik terhadap pelaksanaan

(23)

4

bahwa pendidikan agama islam di sekolah lebih bersifat verbalistik dan formalis

atau merupakan tempelan saja. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran

pendidikan agama islam tidak kunjung berubah sejak dulu hingga sekarang,

padahal masyarakat yang dihadapi sudah banyak mengalami perubahan.

Pendekatan pendidikan agama islam cenderung normatif tanpa dibarengi ilustrasi

konteks sosial budaya, sehingga siswa kurang menghayati nilai-nilai agama

sebagai nilai yang hidup dalam keseharian.

Dari hasil pengamatan yang ada di lapangan, sebagian besar strategi dan

suasana pembelajaran di sekolah yang digunakan para guru cenderung banyak

menghambat untuk memotivasi potensi otak, proses internalisasi dalam diri siswa

dan konteks sosial budaya. Sebagai contoh, seorang siswa hanya disiapkan

sebagai seorang anak yang harus mau mendengarkan, mau menerima seluruh

informasi dan mentaati segala perlakuan gurunya. Dan yang lebih parah lagi

adalah fakta bahwa semua yang dipelajari dibangku sekolah itu ternyata tidak

integratif dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan tak jarang realitas sehari-hari

yang mereka saksikan bertolak belakang dengan pelajaran di sekolah. Budaya dan

mental semacam ini pada gilirannya membuat siswa tidak mampu mengaktivasi

kemampuan otaknya. Sehingga mereka tidak memiliki keberanian menyampaikan

pendapat, lemah penalaran dan tergantung pada orang lain.

Seperti halnya strategi pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan

agama islam yang selama ini lebih ditekankan pada hafalan, akibatnya siswa

kurang memahami kegunaan dan manfaat dari apa yang telah dipelajari dalam

materi pendidikan agama islam yang menyebabkan tidak adanya motivasi siswa

(24)

5

belajar pendidikan agama islam siswa di SMA Swasta Al Uluum Medan pada

Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Nilai Rata-rata UAS Pendidikan Agama Islam SMA Swasta Al Uluum Medan

Tahun Ajaran Nilai KKM

2007/2008 66.00 70

2008/2009 65.50 70

2009/2010 70.55 70

2010/2011 68.97 70

2011/2012 71.35 70

Sumber: Tata Usaha SMA Swasta Al Uluum

Perolehan nilai ini menggambarkan bahwa kemampuan pembelajaran

pendidikan pendidikan agama islam siswa pada ranah kognitif secara umum

masih tergolong rendah. Para siswa masih kesulitan dalam pembelajaran

pendidikan agama islam khususnya pada materi manusia dan tugasnya sebagai

khalifah dan keikhlasan dalam beribadah. Permasalahan mengenai kurangnya

kemampuan siswa dalam memahami konsep manusia dan tugasnya sebagai

khalifah dan keikhlasan dalam beribadah dapat dilihat dari sulitnya siswa

menjawab soal yang diberikan. Sehingga siswa tidak mampu menemukan sendiri

konsep belajarnya dan membuat pembelajaran menjadi tidak bermakna.

Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar

pendidikan agama islam siswa, salah satunya adalah ketidaktepatan penggunaan

strategi pembelajaran yang digunakan guru di kelas dan karakteristik siswa yang

kurang diperhatikan. Kenyataan menunjukkan bahwa selama ini kebanyakan guru

menggunakan strategi pembelajaran yang bersifat konvensional dan banyak

didominasi guru. Penggunaan strategi pembelajaran yang bersifat konvensional

sangat praktis dari sisi persiapan dan media yang digunakan, efisien dari sisi

(25)

6

mudah mengontrol kelas. Kelemahan dari strategi pembelajaran yang bersifat

konvensional yaitu terlalu banyak materi yang harus diingat, tidak efektif untuk

tujuan pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan sikap dan keterampilan,

dan komunikasi guru dan siswa cenderung satu arah. Maka pembelajaran seperti

ini harus diubah untuk menggiring siswa mencari ilmunya sendiri. Guru hanya

sebagai fasilitator, sedangkan siswa harus menemukan konsep-konsep secara

mandiri.

Untuk mengantisipasi masalah ini, guru dituntut mencari dan

menemukan suatu cara yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Pengertian ini mengandung makna bahwa guru diharapkan dapat mengembangkan

suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan

mengembangkan, menemukan, menyelidiki dan mengungkapkan ide siswa

sendiri.

Untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut perlu diterapkan suatu

cara alternatif guna mempelajari pendidikan agama islam dengan suasana yang

cenderung dinamis sehingga memotivasi siswa untuk mengembangkan potensi

otaknya dan terjadi proses internalisasi nilai-nilai pendidikan agama islam pada

diri siswa sehingga siswa dapat mempraktekkan pengetahuan yang diperolehnya

dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah

dengan penerapan suatu paradigma baru dalam pembelajaran di kelas yaitu

dengan pemberian keterampilan berpikir kepada siswa. Hingga saat ini,

keterampilan berpikir siswa di Indonesia belum begitu membudaya. Kebanyakan

siswa terbiasa melakukan kegiatan belajar berupa menghafal tanpa dibarengi

(26)

7

menyikapi permasalahan ini maka perlu dilakukan upaya pembelajaran

berdasarkan teori kognitif yang di dalamnya termasuk teori belajar konstruktivis.

Menurut teori konstruktivis, keterampilan berpikir dapat dikembangkan

jika siswa melakukan sendiri, menemukan, dan memindahkan kekompleksan

pengetahuan yang ada. Dalam hal ini, secara spontanitas siswa akan mencocokkan

pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang dimilikinya kemudian

membangun kembali aturan pengetahuannya jika terdapat aturan yang tidak

sesuai. Oleh karena itu guru hendaknya mampu menciptakan suasana belajar yang

dapat membantu siswa untuk berlatih.

Strategi pembelajaran yang dapat membantu siswa berlatih untuk

mengasah kemampuan berpikirnya, mengubah pengetahuan kognitif menjadi

”makna” dan ”nilai” yang perlu diinternalisasikan dalam diri siswa dan sesuai

dengan konteks sosial budaya adalah strategi pembelajaran Quantum Teaching

dan Mood, Understand, Recall, Ditect, Elaborate, Review (Murder). Pembelajaran

melalui strategi Quantum Teaching adalah belajar yang memadukan semua aspek

kehidupan manusia yaitu pikiran, perasaan, bahasa tubuh, pengetahuan, sikap,

keyakinan dan persepsi masa depan. Sedangkan pembelajaran melalui strategi

Murder adalah pembelajaran dimana siswa siap melakukan olah pikir, rasa dan

raga dalam menjalani kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran melalui

strategi Murder ditekankan pemahaman konsep yang kuat, pengulangan materi

dangan menyelesaikan soal-soal yang terkait dengan konsep yang telah dipelajari,

pendeteksian kesalahan atau kekuranglengkapan solusi dari permasalahan yang

(27)

8

sehingga siswa terbiasa mengaitkan dan menganalisis suatu permasalahan dengan

konsep yang terkait.

Selain faktor eksternal yaitu melalui perbaikan strategi pembelajaran,

faktor internal dalam pembelajaran harus diperhatikan guru, yaitu karakteristik

setiap siswa. Menganalisis karakteristik siswa dimaksudkan untuk mengetahui

ciri-ciri perseorangan siswa. Beberapa yang termasuk didalamnya adalah bakat,

kematangan tingkat berpikir, komunikasi dan kemampuan awalnya (Hamid, 2009:

18). Menganalisis karakteristik siswa diperlukan guru untuk mengetahui tingkat

pertumbuhan, perkembangan, aspirasi dan kebutuhan siswa. Melihat

perbedaan-perbedaan karakteristik dalam pembelajaran juga dituntut agar diperoleh hasil

belajar yang optimal. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana

mengakomodasi perbedaan karakteristik individu dalam pembelajaran.

Permasalahan berikutnya adalah komponen-komponen pembelajaran yang mana

saja dapat diadaptasikan dengan karakteristik individu yang amat beragam.

Dalam hal ini faktor internal yang harus diperhatikan guru adalah

kematangan kognitif siswa karena dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk

memaksimalkan kemampuan berpikirnya sehingga siswa dapat membangun

sendiri konsep pembelajarannya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, penelitian ini

mengungkapkan tentang perbaikan pembelajaran pendidikan agama islam untuk

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pelajaran pendidikan agama

islam dengan menerapkan strategi pembelajaran Quantum Teaching dan Murder.

(28)

9

dengan karakteristik pembelajaran pendidikan agama islam dan karakteristik

kematangan kognitif siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat

diidentifikasi masalah berkenaan dengan penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah

pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam di SMA Swasta Al Uluum

Medan? (2) Apakah guru menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dalam

pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam? (3) Apakah penggunaan

strategi pembelajaran mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar pendidikan

agama islam siswa? (4) Bagaimanakah menyampaikan materi yang tepat pada

pelajaran pendidikan agama islam? (5) Bagaimanakah pemahaman siswa tentang

pengembangan materi pendidikan agama islam? (6) Apakah tujuan pembelajaran

yang berbeda memerlukan strategi pembelajaran yang berbeda juga? (7) Apakah

dalam pelaksanaan pembelajaran guru memerhatikan karakteristik siswa di SMA

Swasta Al Uluum Medan? (8) Apakah karakteristik siswa yang berbeda

memerlukan strategi pembelajaran yang berbeda pula? (9) Apakah penerapan

strategi pembelajaran Quantum Teaching dan Murder dapat meningkatkan hasil

belajar pendidikan agama islam siswa di SMA Swasta Al Uluum? (10) Apakah

kematangan kognitif memengaruhi hasil belajar siswa? (11) Apakah terdapat

(29)

10

C. Pembatasan Masalah

Banyak faktor yang memengaruhi hasil belajar siswa, agar penelitian ini

terfokus, dapat dikaji lebih mendalam dan tujuan dalam penelitian ini dapat

tercapai dengan jelas, maka penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup lokasi

penelitian, subjek penelitian dan variabel penelitian.

Berkaitan dengan lokasi penelitian, penelitian ini dilakukan di SMA

Swasta Al Uluum Medan. Berkaitan dengan variabel penelitian, penelitian ini

memiliki variabel bebas yaitu strategi pembelajaran Quantum Teaching dan

Murder. Variabel moderatornya yaitu kematangan kognitif siswa. Sedangkan

variabel terikatnya adalah hasil belajar pendidikan agama islam siswa pada pokok

bahasan manusia dan tugasnya sebagai khalifah dan keikhlasan dalam beribadah

yang dibatasi pada ranah kognitif pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis dan evaluasi di kelas X SMA Swasta Al Uluum Medan Tahun Pelajaran

2013/2014.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan diatas, maka

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut?

1. Apakah hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang diajar dengan

menggunakan strategi Quantum Teaching lebih tinggi daripada siswa yang

diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Murder?

2. Apakah hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang memiliki

kematangan kognitif tinggi lebih tinggi daripada siswa memiliki

(30)

11

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kematangan

kognitif siswa terhadap hasil belajar pendidikan agama islam siswa?

E. Tujuan Penelitian

Dengan melihat masalah yang diteliti, maka penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui keefektifan penerapan strategi pembelajaran Quantum Teaching

dan Murder dan kematangan kognitif sehingga dapat:

1. Mengetahui hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang diajar dengan

menggunakan strategi Quantum Teaching lebih tinggi daripada siswa yang

diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Murder.

2. Mengetahui hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang memiliki

kematangan kognitif tinggi lebih tinggi daripada siswa memiliki

kematangan kognitif rendah.

3. Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kematangan kognitif

terhadap hasil belajar pendidikan agama islam siswa.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah:

a. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

peningkatan kompetensi belajar siswa dan peran serta siswa dalam proses

pembelajaran.

(31)

12

menggunakan strategi pembelajaran Quantum Teaching dan Murder dan

kematangan kognitif siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Sekolah yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan

strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.

b. Guru memberikan informasi mengenai manfaat pembelajaran melalui

strategi pembelajaran Quantum Teaching dan Murder serta kematangan

kognitif siswa dalam meningkatkan peran serta siswa dalam proses

pembelajaran.

c. Siswa yaitu untuk lebih meningkatkan kompetensi belajar siswa dengan

(32)

120 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan strategi pembelajaran Quantum Teaching lebih tinggi

(rata-rata 38,13) dibandingkan dengan yang dibelajarkan dengan menggunakan

strategi pembelajaran Murder (rata-rata 34,45).

2. Hasil belajar pendidikan agama islam siswa yang memiliki kematangan

kognitif tinggi (rata-rata 39,55) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa

yang memiliki kematangan kognitif rendah (rata-rata 33,13).

3. Ada interaksi antara strategi pembelajaran dan kematangan kognitif

terhadap hasil belajar pendidikan agama islam. Hasil belajar pendidikan

agama islam siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Quantum Teaching (rata-rata

43,30) lebih tinggi daripada hasil belajar pendidikan agama islam siswa

yang memiliki kematangan kognitif rendah dengan strategi pembelajaran

yang sama (rata-rata 32,17). Demikian juga bila dibandingkan dengan

hasil belajar pendidikan agama islam yang memiliki kematangan kognitif

tinggi (rata-rata 35,83) dan rendah (rata-rata 33,50) yang dibelajarkan

(33)

121

pendidikan agama islam dengan kematangan kognitif tinggi dengan

strategi pembelajaran Quantum Teaching

B.Implikasi

Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya

pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran

Quantum Teaching lebih efektif dari pada strategi pembelajaran Murder.

Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil

belajar pendidikan agama islam berimplikasi kepada guru pendidikan agama islam

untuk melaksanakan strategi pembelajaran Quantum Teaching. Dengan

menggunakan strategi pembelajaran Quantum Teaching diharapkan guru dapat

membangkitkan dan memotivasi keterlibatan partisipasi aktif siswa terhadap

pembelajaran pendidikan agama islam dan dapat menciptakan suasana belajar

yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Implikasi

dari penerapan strategi pembelajaran Quantum Teaching bagi para pengajar

adalah guru berkewajiban untuk selalu berupaya memunculkan isu-isu dan

memanfaatkan lingkungan sekitar serta berbagai pengalaman siswa selama

pembelajaran yang tentunya berkaitan dengan materi pelajaran yang akan dibahas,

oleh karena itu guru diharapkan dapat memperluas dan menambah wawasan ilmu

pengetahuannya.

Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kematangan kognitif

siswa berpengaruh terhadap hasil belajar pendidikan agama islam siswa.

(34)

122

pendidikan agama islam siswa berimplikasi pada guru pendidikan agama islam

untuk melakukan identifikasi dan prediksi didalam menentukan kematangan

kognitif yang dimiliki siswa. Apabila kematangan kognitif siswa dapat

dikelompokkan maka guru dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan

strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, disamping

itu juga guru dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa

dengan kematangan kognitif tinggi diberikan materi pengayaan dan soal-soal

dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi dan untuk siswa dengan kematangan

kognitif rendah diberikan materi-materi remedial yang bertujuan memberikan

pemahaman dan penguasaan kepada siswa terhadapa materi pelajaran pendidikan

agama islam. Dengan demikian siswa diharapkan mampu membangun dan

menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya dalam

menyelesaikan persoalan untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan

dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari segi kematangan

kognitif mengisyaratkan kepada guru untuk memilih strategi pembelajaran harus

mempertimbangkat tingkat kematangan kognitif siswa. Dengan adanya

kematangan kognitif dalam diri siswa akan berperan terhadap reaksi positif atau

negatif yang akan dilakukannya dalam pembelajaran yang berlangsung. Oleh

karena itu strategi pembelajaran yang diterapkan guru akan efektif atau tidak

tergantung kepada karakteristik siswa.

Adanya perbedaan kematangan kognitif siswa ini berimplikasi guru

didalam memberikan motivasi, minat dan keaktifan siswa dalam belajar

(35)

123

menjadi sebuah kesulitan bagi guru dalam memotivasi, membangkitkan minat dan

mengaktifkan siswa selama pembelajaran, tetapi dengan siswa yang memiliki

kematangan kognitif rendah maka guru memberikan perhatian yang lebih kontinu

didalam memberikan motivasi, membangkitkan minat dan keaktifan siswa dalam

belajar. Dapatlah dimaklumi bahwa pemberian motivasi dan membangkitkan

minat dan keaktifan siswa akan efektif jika hubungan antara guru dan siswa

tercipta dan terjalin secara kondusif.

Ketiga, hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara strategi

pembelajaran dengan kematangan kognitif siswa terhadap hasil belajar pendidikan

agama islam siswa. Konsekuensi logis dari perbedaan hasil interaksi antara

strategi pembelajaran dan kematangan kognitif siswa berimplikasi terhadap guru

dan siswa. Untuk guru agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan dengan

baik penerapan strategi pembelajaran Quantum Teaching dalam pembelajaran di

kelas karena dalam penelitian ini terbukti lebih efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi. Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah

memberikan hasil belajar pendidikan agama islam yang lebih baik melalui

penerapan strategi pembelajaran Murder dari pada siswa yang memiliki

kematangan kognitif rendah malalui strategi pembelajaran Quantum Teaching.

C.Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka

disarankan beberapa hal yaitu :

1. Kepada guru perlu melihat karakteristik siswa didalam menerapkan

(36)

124

a. Penerapan stategi pembelajaran Quantum Teaching menunjukkan hasil

belajar yang lebih baik daripada penerapan strategi pembelajaran

Murder.

b. Siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi memiliki hasil belajar

yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki kematangan kognitif

rendah.

c. Siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi lebih tepat

dibelajarkan dengan menggunakan strategi belajar Quantum Teaching.

d. Siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah lebih tepat

dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Murder.

2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajaran Quantum Teaching dan Murder

mengharuskan guru menyesuaikan isi materi dan penggunaan waktu jam

pelajaran, sehingga hal ini juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa

khususnya pada hasil belajar pendidikan agama islam.

3. Hendaknya pada penelitian selanjutnya memperhatikan faktor lain yang

dapat mempengaruhi hasil belajar pendidikan agama islam siswa, karena

hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukkan:

a. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran

Quantum Teaching berada pada kriteria penilaian ideal tinggi, kriteria

penilaian ideal ini bukanlah kriteria ideal yang baku. Maka penelitian

selanjutnya harus dapat memberikan peningkatan terhadap kriteria

(37)

125

b. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran

Murder berada pada kriteria penilaian ideal cukup, hasil ini

menunjukkan bahwa hasil belajar pendidikan agama islam siswa harus

dapat ditingkatkan melalui perbaikan proses pembelajaran sehingga

hasil belajar siswa berada pada kriteria ideal tinggi.

c. Hasil belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi berada

pada kriteria penilaian ideal tinggi, kriteria penilaian ideal ini bukanlah

kriteria ideal yang baku. Maka penelitian selanjutnya harus dapat

memberikan peningkatan terhadap kriteria penilaian ideal.

d. Hasil belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah pada

kriteria penilaian ideal cukup, hasil ini menunjukkan bahwa hasil

belajar pendidikan agama islam siswa harus dapat ditingkatkan melalui

perbaikan proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa berada

pada kriteria ideal tinggi.

e. Hasil belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Quantum Teaching berada

pada kriteria penilaian ideal tinggi, kriteria penilaian ideal ini bukanlah

kriteria ideal yang baku. Maka penelitian selanjutnya harus dapat

memberikan peningkatan terhadap kriteria penilaian ideal.

f. Hasil belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Quantum Teaching berada

pada kriteria penilaian ideal cukup, hasil ini menunjukkan bahwa hasil

(38)

126

perbaikan proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa berada

pada kriteria ideal tinggi.

g. Hasil belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif tinggi yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Murder berada pada kriteria

penilaian ideal tinggi, kriteria penilaian ideal ini bukanlah kriteria ideal

yang baku. Maka penelitian selanjutnya harus dapat memberikan

peningkatan terhadap kriteria penilaian ideal.

h. Hasil belajar siswa yang memiliki kematangan kognitif rendah yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Murder berada pada kriteria

penilaian ideal cukup, hasil ini menunjukkan bahwa hasil belajar

pendidikan agama islam siswa harus dapat ditingkatkan melalui

perbaikan proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa berada

pada kriteria ideal tinggi.

4. Hendaknya pada pembelajaran pendidikan agama islam pemahaman antara

konsep, teori, dan praktek berjalan beriring sehingga dapat memacu pola

pikir siswa ke jenjang yang lebih tinggi.

5. Bahan/materi yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada

beberapa materi. Kepada peneliti slanjutnya disarankan agar kiranya

diadakan penelitian lebih lanjut, yaitu pada materi lain atau dapat

melanjutkan penelitian ini, hal ini sangat penting agar hasil penelitian ini

bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun reformasi dunia

(39)

127

6. Dikarenakan tes hasil belajar yang disusun hanya mengukur ranah

kognitif, disarankan penelitian lanjutan juga mengukur ranah psikomotorik

(40)

128

DAFTAR PUSTAKA

Alhamuddin. 2012. Pengembangan Kurikulum Jurusan Pendidikan Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Upaya Mencetak Guru Agama Profesional

(Sebuah Analisis Deskriptif dalam Konteks UUGD). “Al-Furqan”

Jurnal: Studi Pendidikan Islam. 1(1): 21

A.M. Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar Cet. Ke-19. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Ed. Revisi) Cet. Ke-10. Jakarta. Bumi Aksara

Asmin & Abil Mansyur. 2012. Pengukuran dan Hasil Belajar dengan Analisis Klasik dan Modern. Medan: Larispa Indonesia

Ayriza, Yulia. 1995. Teori Perkembangan Kognitif Piaget Sebagai Alat Bantu Petunjuk dalam Pelaksanaan Pendidikan Dasar 9 Tahun. Cakrawala Pendidikan: 159-160

Azwar, Saifuddin. 2013. Penyusunan Skala Psikologi (Ed. Ke 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Borg, W. R and Gall, M. D. 1978. Educational Research: An Introduction (7th ed). Boston: Allyn & Bacon

Bruner, Jerome S. 1999. The Process of Education (2nd ed). London. Harvard University Press

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran Cet. Ke-1. Jakarta: Rineka Cipta

Butler, Paul. 2012. Sensational Study Buddy (2nd ed). www.outofthebox.co.nz. Diakses 20 Januari 2013

Carey, Dick Walter, Lou Carey & James O. Carey. 2005. The Systematic Design of Instruction (6th ed), New York: Pearson

DePorter, Bobbi & Mike Hernacki. 2011. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman Menyenangkan Cet. Ke-29. Bandung: Kaifa

(41)

129

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru & Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif Cet. Ke-3. Jakarta: Rineka Cipta

Eggen, Paul & Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir (Ed. VI) Cet. I. Jakarta: Indeks

Gage & David C Berliner. 1984. Educational Psychology (3rd ed). Boston: Houghton Mifflin Company

Gordon, Dryden & Jeanette Vos. 2001. Revolusi Cara Belajar (The Learning Revolution) Belajar Akan Efektif Kalau Anda dalam Keadaan "Fun". Cet. Ke-3. Bandung: Kaifa

Hamid K, Abdul & Inayah Hanum. 2009. Perencanaan dan Evaluasi Pembelajaran Berbasis Aneka Sumber. Jurnal Teknologi Pendidikan. 2 (1): 18

Hergenhahn, B.R & Mattew H. Olson. 2012. Theories of Learning (Teori Belajar) Cet. IV (ed. Ke-7). Jakarta: Kencana

Kemp. Jerrold E. 1977. Instructional Design: A Plan for Unit and Course Development (2nd ed). California: Fearon Publishers

Kuswoyo, Pandi. 2012. Ketuntasan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Melalui Metode Kisah: Jurnal Pendidikan Islam. 1(1): 74

Mager, Robert F. 1975. Preparing Instructional Objectives (2nd ed). California: Pitman Learning

Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Ed. 1) Cet. Ke-4. Jakarta: Kencana

Mӧnks, F.J, A.M.P Knoers & Siti Rahayu Haditono. 2004. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya Cet. Ke-15. Yogyakarta: UGM Press

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan Praktis Cet. Ke-2. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nasution, S. 2011. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar Cet. Ke-15. Jakarta: Bumi Aksara

Patton, Patricia. 2011. EQ Karir Sukses Menyelaraskan Apa yang Kita Ketahui dan yang Kita Lakukan Cet. Ke-11. Jakarta: Delapratasa

(42)

130

Richey, Rita C. 1986. The Theoretical and Conceptual Bases of Instructional Design. New York: Nichols Publishing Company

Rose, Colin & Malcolm J Nichooll. 2009. Accelerated larning For The 21st Century: Cara Cepat Belajar Abad XXI Cet. Ke-3 . Bandung: Nuansa

Ruseffendi, E.T. 2005. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan & Bidang Non-Eksakta Lainnya, Bandung. Tarsito

Said, M & Miftahul Jihan. Tanpa Tahun. Kiat Mengajar dengan Quantum Teaching. Konsorsium Pendidikan Islam (Education Quality Improvement Center)

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Cet. Ke-7. Jakarta: Kencana

Santyasa, I Wayan. 2008. Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif. Makalah disajikan dalam Pelatihan tentang Pembelajaran dan Asesmen Inovatif bagi Guru-guru Sekolah Menengah di Kecamatan Nusa Penida. F-MIPA Universitas Pendidikan Ganesha. Nusa Penida. 22, 23 dan 24 Agustus

Seels, Barbara B & Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya. Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Cet. Ke-4. Bandung. Alfabeta

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan (Ed. 1). Cet. Ke-18. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sudjana. 2005. Metoda Statistika (Ed. Ke-6) Cet. Ke-3. Bandung: Tarsito

Suparman, Atwi. 2001. Desain Instruksional (Ed. Revisi) Cet.Ke-1. Jakarta: Universitas Terbuka

Suparmin, Mamin. 2010. Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Jurnal Ilmiah Spirit. 10 (2): 35

Suparno, Paul. 2012. Teori Perkembangan Kongnitif Jean Piaget Cet. Ke-7. Yogyakarta: Kanisius

Surya, Mohammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Jakarta: Pusataka Bani Quraisy

(43)

131

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Cet. Ke-3. Jakarta: Kencana

Tuckman, Brucwe W. 1978. Conducting Educational Research (2nd ed). New York: Harcourt Brace Jovanovich Publishers

Tyler, Ralph W. 1949. Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago: The University of Chicago Press

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2011. Tangerang. SL. Media

Uno, Hamzah B. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran Cet. Ke-1, Jakarta: Bumi Aksara

Gambar

Tabel 6.41 : Tabel Luas Di Bawah Lengkungan Kurva Normal
Gambar 6.6 :  Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa
Tabel 1.1. Nilai Rata-rata UAS Pendidikan Agama Islam SMA Swasta

Referensi

Dokumen terkait

1) Bagi peneliti : dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang analisa kinerja dan tarif angkutan umum berdasarkan BOK (Biaya Operasional Kendaraan) khususnya

[r]

1.. Yetty Sarjono, M.Si., selaku pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama menempuh studi di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui teknik permainan dapat meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa dari pra tindakan ke tindakan siklus I dan

UJI ANTIBAKTERI FRAKSI AKTIF EKSTRAK ASETON KULIT BATANG Shorea acuminatissima terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosai.

Bagi peneliti lain, sebagai bahan kajian untuk penelitian yang akan datang, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan aktualisasi diri, kematangan emosi dan self-disclosure

Sebanyak 14 sampel tanah ini dikeringudarakan untuk selanjutnya dilakukan isolasi, sehingga diperoleh masing-masing 14 isolat bakteri penitrifikasi, yaitu bakteri pengoksidasi

Jika rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba di masa yang akan datang, temuan ini tentu akan menjadi pengetahuan yang cukup berguna bagi para pemakai