• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT DISIPLIN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK BUNGA NCOLE TANJUNG MORAWA SKRIPSINEGERI MEDAN, 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT DISIPLIN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK BUNGA NCOLE TANJUNG MORAWA SKRIPSINEGERI MEDAN, 2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktu

yang telah ditentukan. Judul dari skripsi ini adalah “Hubungan Antara Pola Asuh

Orang Tua dengan Tingkat Disiplin ANak Usia 5-6 Tahun di TK Bunga Ncole

Tanjung Morawa TA 2012/2013”.

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

sebesar-besarnya kepada :

1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku rektor UNIMED

2.

Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S, sebagai Dekan FIP UNIMED

3.

Bapak Dr. Yusnadi, M.S, selaku PD I FIP UNIMED, Bapak Drs. Aman

Simare-mare, M.S, selaku PD II FIP UNIMED, dan Bapak Drs. Edidon

Hutasuhut, M.Pd, sebagai PD III FIP UNIMED

4.

Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku ketua jurusan PLS FIP UNIMED beserta

stafnya.

5.

Ibu Dra. Hj. Nasriah, M.Pd, sebagai Ketua Program Pendidikan PG.

PAUD

6.

Bapak Drs. Aman Simare-mare, MS selaku dosen pembimbing yang sabar

memberikan bimbingan kepada penulis dan telah banyak memberikan

bantuan, arahan, serta masukan yang sangat bermanfaat selama penelitian

dan penulisan skripsi ini, rasanya tiada kata yang pantas diucapkan selain

terima kasih yang tak terhingga

7.

Ibu Dra. Hj. Nasriah, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik (PA)

sekaligus dosen penyelaras dalam skripsi ini, Bapak Drs. Edward Purba,

MA dan Bapak Drs. Jasper Simanjuntak, M.Pd sebagai dosen penguji

yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam proses

penyelesaian skripsi ini

8.

Para Dosen, Staff Administrasi dan Perlengkapan di lingkungan FIP

UNIMED

(5)

ii

Takasi Ginting dan Kharisma akasi Ginting yang telah memberikan kasih

sayang, semangat, dorongan materi dan doa.

10.

Teman-teman jurusan PG. PAUD 2009, serta teman-teman lainnya yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan

dukungan yang telah membantu penulis di dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Tiada gading yang tak retak, andaipun retak jadikanlah sebagai ukiran,

begitupun dengan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat terbuka menerima kritik serta saran yang

membangun sehingga secara bertahap penulis dapat memperbaikinya. Penulis

mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya

dan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya Pendidikan Anak

Usia Dini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

(6)

ii

ABSTRAK

SRIWIRA WATI GINTING, NIM : 109113058, “ Hubungan Antara Pola

Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Disiplin Anak Usia 5-6 Tahun di TK

Bunga Ncole Tanjung Morawa”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

pola asuh orang tua dengan tingkat disiplin anak di sekolah . Penelitian ini

dilakukan di TK Bunga Ncole Kecamatan Tanjung Morawa dengan jumlah anak

sebanyak 20 orang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang

digunakan untuk mendeskripsikan serta mengkaji hubungan pola asuh orang tua

dengan tingkat disiplin anak. Penggumpulan data dilakukan dengan menggunakan

angket. Selanjutnya data dianalisis dengan análisis deskriptif dimana uji validitas

dan reabilitas angket terlebih dahulu dengan menggunakan rumus Product

Moment dan uji hipotesis penelitian digunakan rumus Chi-Kuadrat .

Berdasarkan análisis data penelitian, kecenderungan pola asuh orang tua

adalah permisif dan tingkat disiplin anak sedang. Dan secara statistik diperoleh

hasil

ďż˝

ℎ��2

= 11,85714, pada α= 95% sehingga dapat dilihat

ďż˝

�����2

pada Harga

Kritik Chi-Kuadrat yaitu 9, 49. sehingga dapat dijelaskan bahwa

ďż˝

ℎ�����2

(11.85714) >

ďż˝

�����2

(9,49) yang berarti hipotesis yang diajukan dapat diterima.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin orang tua memiliki pola asuh

demokratis, maka tingkat disiplin anak dalam mengikuti pembelajaran di sekolah

semakin tinggi, sebaliknya semakin orang tua menggunakan pola asuh permisif

maka tingkat disiplin anak dalam mengikuti pembelajaran disekolah semakin

rendah.

(7)

ii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teori ... 9

2.1.1 Pola Asuh Orang Tua ... 9

2.1.2 Disiplin ... 21

2.2 Kerangka Pemikiran ... 32

2.3 Hipotesis ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Jenis Penelitian ... 35

3.2 Populasi dan Sampel ... 35

3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 36

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.5 Teknik Analisis Data ... 42

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Hasil Penelitian ... 45

(8)

ii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

5.1 Kesimpulan ... 53

5.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(9)

ii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

2.1 Pola Asuh Negatif dan Pola Asuh Positif ... 20

Tabel

3.1 Alternatif Jawaban ... 38

Tabel

3.2 Kisi-kisi Angket Pola Asuh Orang Tua ... 38

Tabel

3.3 Kisi-kisi Angket Disiplin Diri Anak ... 39

Tabel

3.4 Kriteria Reabilitas ... 42

Tabel

4.2 Perhitungan Kategori Tingkat Disiplin Anak ... 47

(10)

ii

DAFTAR GAMBAR

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut dinyatakan dalam

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 14. Masa

pra-sekolah merupakan pengalaman awal yang sangat berpengaruh pada kualitas bangsa di

masa yang akan datang karena usia dini merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis

dalam tahapan kehidupan anak. Pada masa ini merupakan suatu waktu yang tepat untuk

meletakkan dasar-dasar bagi pengembangan berbagai potensi anak serta pendidikan

mengenai disiplin. Untuk itu suatu lingkungan dan keluarga seharusnya mampu memberikan

fungsi pengasuhan, kasih sayang dan dukungan untuk meningkatkan disiplin diri anak.

Anak berdisiplin diri dimaksudkan sebagai keteraturan perilaku berdasarkan nilai

moral yang telah memperibadi dalam dirinya tanpa tekanan atau dorongan dari faktor

eksternal.

Hurlock dalam Bambang Sujiono (2005.29) mengartikan disiplin sebagai berikut:

“Perilaku disiplin yakni perilaku seorang yang belajar dari atau secara suka rela mengikuti seorang pemimpin. Orang tua dan guru merupakan pemimpin, sedangkan anak merupakan murid yang belajar dari orang dewasa tentang hidup yang menuju kea rah kehidupan yang berguna dan bahagia di masa datang. Jadi disiplin merupakan cara masyarakat mengajar anak untuk berperilaku moral yang disetujui kelompok”.

Sekolah mengajarkan anak-anak untuk membina sikap disiplin dalam segala hal.

Salah satu contoh sikap disiplin yang diterapkan di sekolah taman kanak-kanak yaitu

penataan tempat duduk anak. Anak diberikan pemahaman bahwa anak tidak diizinkan untuk

(12)

tenang ditempatnya masing-masing terkecuali jika kegiatan bermain berlangsung. Sikap

tenang dan tertib dalam kelas merupakan salah satu contoh sikap disiplin yang di berikan

pada anak taman kanak-kanak. Contoh lain dalam berpakaian, setiap hari sudah ada ketentuan

tentang seragam yang harus dipakai oleh anak. Menggunakan seragam merupakan salah satu

peraturan dan contoh sikap disiplin yang diberikan pada taman kanak-kanak.

Proses perkembangan disiplin anak dan perhatian orang tua memiliki hubungan yang

sangat dekat. Anak-anak akan berkembang secara optimal apabila mendapat perhatian

sepenuhnya dari orang tua yang memahami psikologi perkembangan anak dan memiliki

waktu yang cukup.

Pola asuh orang tua dalam membantu anak untuk mengembangkan disiplin diri adalah

upaya orang tua yang diaktualisasikan terhadap penataan lingkungan fisik, lingkungan sosial

internal dan eksternal, pendidikan internal dan eksternal, dialog dengan anak-anaknya,

suasana psikologis, sosiobudaya, perilaku yang ditampilkan pada saat terjadinya “pertemuan”

dengan anak-anak, kontrol terhadap perilaku anak-anak, menentukan nilai-nilai moral sebagai

dasar berperilaku dan yang diupayakan kepada anak-anak.

Pada dasarnya orang tua menginginkan anaknya untuk menjadi cerdas, dan hal

tersebut terlihat ketika para orang tua bangga menceritakan anaknya jika memiliki prestasi

dan nilai yang baik di sekolah. Pada saat yang sama, hal yang memprihatinkan terjadi.

Walaupun telah terjadi peningkatan IQ, namun tidak terjadi peningkatan kecerdasan

emosional atau emotional intelligence (EQ). Perkembangan karakter atau perilaku baik

sangatlah penting karena karakter adalah kualitas yang dibawa oleh seseorang yang akan

membedakannya dengan orang lain, salah satu karakter yang positif tersebut adalah disiplin.

Yang berperan besar dalam mengembangkan karakter atau perilaku positif tersebut adalah

orang tua yang dimulai dari rumah. Perhatian, perilaku dan cara yang diberikan orang tua

(13)

Shochib M. (2010:15) menyatakan bahwa pola asuh adalah pola perilaku yang

diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsistensi dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini

dapat dirasakan oleh anak baik dari segi negatif maupun positifnya. Berhasil tidaknya orang

tua membentuk tingkah laku anak sangat bergantung bagaimana pola asuh orang tua yang

dirasakan anak itu sendiri. Menurut Septriani (2012:170-171) ada tiga macam pola asuh

orang tua, yaitu:

1) Demokratis, pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu dalam mengendalikan mereka. Orang tua dengan perilaku ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. 2) Otoriter, Pola asuh ini sebaliknya cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman 3) Permisif, Pola asuh ini memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya.

Kenyataan yang ada di masyarakat dan Taman Kanak-kanak Bunga Ncole Tanjung

Morawa, terdapat beberapa anak yang tidak menggunakan seragam sekolah seperti yang

telah ditetapkan dan disepakati oleh pihak sekolah dan orang tua, terdapat beberapa anak

tidak mau ikut ambil bagian merapikan mainan ketika selesai bermain, dan ada beberapa anak

yang tidak dapat duduk tenang di bangkunya, ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

Dari hasil observasi peneliti diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat disiplin anak

masih randah.

Dan pola asuh orang tua anak cenderung permisif, karena gaya pengasuhan yang

diberikan orang tua rendah dalam kontrol dan komunikasi, membebaskan anak tanpa batas,

tidak mengendalikan anak, membiarkan dan tidak melibatkan anak. Hal ini mempengaruhi

perkembangan disiplin anak, sehingga anak terbawa-bawa ke dalam lingkungan sekolah.

Menurut Shochib M. (2010:29), Orangtua dalam keluarga berperan sebagai guru, penuntun,

pengajar, serta sebagai pemimpin pekerjaan dan pemberi contoh. Disamping itu, lingkungan

(14)

umumnya kegiatan anak-anak usia taman kanak-kanak adalah bermain dengan teman-teman

sebayanya.

Pola asuh yang digunakan orang tua dalam menerapkan disiplin dapat membentuk

karakter anak. Pola asuh otoriter dapat mengakibatkan anak menjadi penakut, pencemas,

menarik diri dari pergaulan, kurang adaptif, kurang tujuan, curiga kepada orang lain dan

mudah stress. Pola asuh permisif dapat menyebabkan anak agresif, tidak patuh pada orang

tua, sok kuasa, kurang mampu mengontrol diri. Sedangkan pola asuh demokratis dapat

membentuk anak mandiri, mempunyai kontrol diri, mempunyai kepercayaan diri yang kuat,

mampu menghadapi stres, dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik, patuh,

dan disiplin. Pada prinsipnya, pola pengasuhan yang tepat adalah demokratis. Dimana orang

tua mendorong anak untuk mandiri dan disiplin.

Lingkungan rumah pada dasarnya hanya sebagai tempat untuk beristirahat, namun

pada dasarnya sekecil apapun sikap orangtua kepada anak akan memberikan pengaruh besar

buat perkembangan kepribadiannya. Lingkungan rumah yang dimaksudkan disini yaitu

lingkungan keluarga sebagai orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan

masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling

mempengaruhi, memperhatikan dan menyerahkan diri. Peran orangtua atau lingkungan

terhadap tumbuhnya kedisiplinan pada anak sejak usia dini merupakan suatu hal yang

penting. Hal ini mengingat bahwa kedisiplinan pada anak tidak bisa terjadi dengan

sendirinya. Anak perlu dukungan, seperti sikap positif dari orangtua dan latihan-latihan

keterampilan menuju kedisiplinannya.

Orangtua yang lebih bertanggung jawab mengembangkan keseluruhan potensi dan

sikap kedisiplinan anak. Hal ini bisa dilakukan dengan memberi teladan, nasehat, dan

tugas-tugas yang ada di lingkungan keluarga sesuai dengan tingkat usianya, karena dari

(15)

luar. Dari sini nampak peran orangtua di dalam lingkungan keluarga sangat penting

yaitu untuk membimbing anak agar bisa melakukan segala tugas dan kewajiban dengan

kesadaran sendiri.

Dari latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Disiplin Anak

Usia 5-6 Tahun di TK. Bunga Ncole Tanjung Morawa”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang

berhubungan dengan Pola asuh orang tua dengan tingkat disiplin AUD antara lain:

1. Pola asuh orang tua dalam keluarga cenderung permisif

2. Kurangnya perhatian orang tua terhadap disiplin anak

3. Rendahnya tingkat disiplin anak

1.3Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah maka peneliti merasa perlu adanya batasan

masalah. Adapun masalah yang diteliti dibatasi pada “Pola asuh orang tua dan tingkat

disiplin anak usia 5-6 tahun di Tk. Bunga Ncole Tanjung Morawa”.

1.4 Rumusan masalah

Berdasarkan indentifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi

rumusan masalah ini adalah:

1. Bagaimana kecendrungan pola asuh orang tua anak usia 5-6 tahun di TK Bunga Ncole

Tanjung Morawa

2. Bagaimana tingkat disiplin anak usia 5-6 tahun di TK Bunga Ncole Tanjung Morawa

3. Apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat disiplin anak usia 5-6

(16)

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui gambaran pola asuh yang diterapkan oleh orang tua anak usia 5-6 tahun di

TK Bunga Ncole Tanjung Morawa

2. Mengetahui tingkat disiplin pada anak usia 5-6 tahun di TK Bunga Ncole Tanjung

Morawa

3. Mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua terhadap tingkat disiplin anak usia 5-6

tahun di TK Bunga Ncole Tanjung Morawa

1.6Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

a. Kegunaan Teoritis

Sebagai bahan masukan untuk pengembangan ilmu pendidikan anak usia dini dan

psikologi perkembangan anak. Terutama yang terkait dengan pola asuh orang tua dan

disiplin anak usia dini.

b. Kegunaan Praktis

1. Sebagai bahan informasi bagi orang tua cara membimbing dan membina kedisiplinan

anak dengan baik

(17)
(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang

tua dengan tingkat disiplin anak dalam mengikuti pembelajaran disekolah TK Bunga Ncole

Tanjung Morawa. Hal ini diketahui dari hasil perhitungan diperoleh harga (11.85714)

> (9,49) . Jadi hipotesa yang berbunyi: “Ada hubungan yang signifikan antara pola

asuh orang tua dengan tingkat siplin anak usia 5-6 tahun di TK Bunga Ncole Tanjung

Morawa”, dapat diterima.

Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa kecenderungan pola asuh orang tua

adalah permisif dan tingkat disiplin anak rendah. Sebaiknya orang tua lebih memperhatikan

kecenderungan pola asuhnya yaitu demokratis. Karena semakin orang tua memiliki pola

asuh demokratis, maka tingkat disiplin anak dalam mengikuti pembelajaran di sekolah

semakin tinggi, sebaliknya semakin orang tua menggunakan pola asuh permisif maka tingkat

disiplin anak dalam mengikuti pembelajaran disekolah semakin rendah. Orang tua dapat

menanamkan benih kebatinan yang sesuai dengan kebatinannya sendiri ke dalam jiwa

anak-anaknya. Sehubungan dengan ini, disiplin diri sangat diperlukan bagi anak agar ia memiliki

budi pekerti yang baik. Bantuan yang diberikan oleh orang tua adalah lingkungan

kemanusiawian yang disebut pendidikan disiplin diri.

5.2 Saran

(19)

1. Bagi orang tua, agar lebih memperhatikan pola asuh terhadap anak di rumah. Agar

orang tua leih peduli dan proaktif dalam pemberian rangsangan dan motivasi kepada

anak agar tingkat disiplin anak dapat meningkat.

2. Bagi guru, agar lebih memperhatikan cara mengajar(strategi), metode, media

pengajaran dan intonasi dalam mendidik anak di sekolah sehingga anak dapat lebih

tertarik dan berpengaruh positif terhadap kedisiplinan anak.

3. Bagi anak, semoga tingkat kedisiplinan anak lebih diperhatikan oleh orang tua dan guru

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, N. 2008. Permainan Kreatif Asah Kecerdasan Logis-Matematis Balita. Bandung : PT Karya Kita

Amanyaulady . 2011. Tepatkah Pembelajaran Calistung pada anak usia dini. (Online) dalam (http://mjeducation.co/calistung-untuk-anak-usia-dini-tepatkah/, diakses 20 Februari 2013)

Arif, Saiful. 2010. Peran Penting Keluarga dalam Pendidikan. (Online) dalam

(http://www.jelajahbudaya.com/kabar-budaya/peran-penting-keluarga-dalam-pendidikan.html, diakses tanggal 22 Februari 2013)

Arikunto, S … (dkk). 2006. Penelitian TIndakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi

Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Boeana, R. 2010. Mengembangkan Kecerdasan Logika matematika. (Online) dalam (http://reksaboeana.blogspot.com, diakses 20 Februari 2013)

Burns. 2007. Langkah Penyajian Media Manipulatif (Online) dalam

(www.contentscholastic.com, diakses 24 Februari 2013)

Corner. 2013. Kelebihan dan Kelemahan Media Manipulatif. (Online) dalam (http://baliteacher.blogspot.com, diakses 1 Maret 2013)

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan. Pasca Sarjana Unimed

Fadlillah, M. 2012. Desain Pembelajaran PAUD. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Indriyani. 2012. Mengasah Kecerdasan Matematis Logis sejak usia dini. (Online) dalam

(http://tkinsancita.blogspot.com, diakses 20 Februari 2013)

James, I. 2009. Media Manipulatif dan Permainan. (Online) dalam (www.ayo-belajar-mat.com, diakses 24 Februari 2013)

Musfiroh, T. 2008. Cerdas Melalui Bermain (Cara Mengasah Multiplle Intelligence pada

Anak Sejak Usia Dini). Jakarta: Grafindo

(21)

Nurlaila N.Q. dan Yul, I. 2004. Pendidikan Anak Dini Usia (PADU) untuk mengembangkan Multipel Inteligensi. Jakarta: Dharma Graha Group.

Rini Mulyani, 2006, Permainan Edukatif Dalam Perkembangan Logic-Smart Anak (skripsi), FIP, Universitas Negeri Semarang.

Rivai, A. 2002. Media Pengajaran. Bandung:Sinar Baru Algensindo

Sadiman, A … (dkk). 2006. Media Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Sadirman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak Jilid 1.Jakarta: Erlangga

Seefeldt, W. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:PT Indeks

Sudjana, N dan Rivai, A. 2002. Media Pengajaran. Bandung:C.V. Sinar Baru

Tim Mata Kuliah. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Medan FIP UNIMED

UU RI SISDIKNAS. 2003. Jakarta: Sinar Grafika

Yasira. 2010. Peran Keluarga dalam Mencapai Tujuan Pendidikan. (Online) dalam

(http://id.shvoong.com/writers/yasira/, diakses tanggal 22 Februari 2013.

Gambar

Tabel 2.1 Pola Asuh Negatif dan Pola Asuh Positif .........................................................
Gambar  2.1   Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Disiplin Anak Usia 5-6 Tahun

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 9 (a) diatas terlihat struktur pearlite dan ferrite yang kasar dan tidak homogen. Perbedaan antara baja Raw Material dan baja Normalizing jelas terlihat dari

[r]

Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi yang mencirikan ketahanan kekeringan pada beberapa varietas kedelai dan perbedaan ketahanan beberapa varietas

6 UKM-F (Unit Kegiatan Mahasiswa-Fakultas) diantaranya yaitu; JAZWA yang bergerak dalam bidang keagamaan, ESENSI yang bergerak dibidang jurnalistik, TEATER MOMENTO

Tabel 1. Dari hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar mulai menunjukkan aktivitas yang berarti. Disamping itu

Adapun fokus penelitian ini adalah menentukan perbandingan eceng gondok dan air (1:2, 1:3, 1:4, dan 1:5) yang optimum untuk mengkaji banyaknya jumlah biohidrogen

dari lembaga kolektif dalam mengawasi pelaksanaan dan memantau setiap perjanjian lisensi oleh lagu ciptaan yang dilakukan oleh pencipta lagu / pemegang hak cipta

The writer uses the Multiple-Choice because it recovers the micro skills: understanding given information stated in the passage, to recognize the communicative