• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA OLEH SISWA KELAS XI SMA SWASTA DIPANEGARA TEBING TINGGI TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA OLEH SISWA KELAS XI SMA SWASTA DIPANEGARA TEBING TINGGI TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Windy Wijaya, NIM 208311134. Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual Terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Dipanegara Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran audiovisual terhadap kemampuan menulis naskah drama oleh siswa SMA Swasta Dipanegara Tebing Tinggi tahun pembelajaran 2012/2013. Untuk menjawab permasalahan penelitian ini, data penelitian diambil dari 120 populasi dengan sampel 60 orang, 30 orang untuk kelas eksperimen dan 30 orang untuk kelas kontrol.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode post test only one design group, yang dilaksanakan pada dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen dengan menggunakan media pembelajaran audiovisual, dan kelas kontrol menggunakan media pembelajaran konvensional. Alat atau instrument penelitian ini adalah test unjuk kerja. Dari perhitungan analisis data, diketahui bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 78,2, sedangkan untuk kelas kontrol adalah 69,97. Dengan demikian, diketahui bahwa nilai rata-rata kemampuan menulis naskah drama kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari perhitungan uji hipotesis, diperoleh thitung = 3,72, selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikan 5% dengan df = (N1 +N2) - 2 = 58. Pada tabel t dengan df = 58 diperoleh ttabel pada taraf signifikan 5% = 2,00. Kriteria pengujian adalah H0 ditolak jika t0 > tt dan H0 diterima jika t0 < tt. Dari hasil pengujian, terbukti bahwa t0 (3,72) > tt (2,00) pada α = 0,05. Ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini membuktikan bahwa Ha (hipotesis alternatif), yakni “kemampuan menulis naskah drama siswa yang diajarkan dengan menggunakan media audiovisual lebih baik daripada kemampuan menulis naskah drama siswa yang diajarkan dengan menggunakan media konvensional” dengan demikian diterima.

(6)

iv

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Kemampuan Menulis Naskah Drama ... 9

a. Pengertian Menulis Naskah Drama ... 9

b. Pengertian Drama ... 9

c. Jenis-jenis Drama... 11

d. Pengertian Naskah Drama ... 13

e. Teknik Menulis Naskah Drama ... 15

f. Unsur-unsur Naskah Drama ... 16

2. Media Pembelajaran Audiovisual ... 22

a. Pengertian Media ... 22

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 23

c. Kegunaan Media Pembelajaran ... 24

d. Pemilihan Media Pembelajaran ... 25

e. Media Audiovisual... 26

f. Jenis-Jenis Media Audiovisual ... 27

g. Media Audiovisual dalam Menulis Naskah Drama... 30

(7)

v

D. Definisi Operasional ... 38

E. Desain Penelitian ... 39

F. Jalannya Eksperimen ... 40

G. Instrumen Penelitian ... 41

H. Organisasi Pengolahan Data ... 43

I. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data ... 49

1. Data Kelas Eksperimen ... 49

2. Data Kelas Kontrol ... 50

B. Deskripsi Data ... 51

1. Deskripsi Data Kelas Eksperimen ... 51

2. Deskripsi Data Kelas Kontrol ... 55

C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 59

1. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen ... 59

2. Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ... 61

3. Uji Homogenitas ... 63

D. Pengujian Hipotesis ... 65

E. Temuan Penelitian ... 66

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 69

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(8)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

3.1 Distribusi Jumlah Siswa ... 36

3.2 Desain Eksperimen Post-Test Only Design Group ... 40

3.3 Jalannya Eksperimen ... 40

3.4 Aspek Penilaian Kemampuan Menulis Naskah Drama ... 42

3.5 Rentang Skor dan Kategori Penilaian Menulis Naskah Drama ... 42

4.1 Hasil Post-Test Menulis Naskah Drama dengan Media Audiovisual Di Kelas Eksperimen (X)... 49

4.2 Hasil Post-Test Menulis Karangan Narasi dengan Media Konvensional Di Kelas Kontrol (Y) ... 50

4.3. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Naskah Drama Menggunakan Media Audiovisual di Kelas Eksperimen (X) ... 52

4.4 Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen ... 54

4.5 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Naskah Drama Mengunakan Media Konvensional Di Kelas Kontrol (Y) ... 55

4.6 Identifikasi Kecenderungan Kelas Kontrol ... 57

4.7 Rangkuman Hasil Analisis Data Kelas Eksperimen (X) dan Kelas Kontrol (Y) ... 58

4.8 Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen (X) ... 59

4.9 Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol (Y) ... 61

4.10 Hasil Pengujian Normalitas Data Penelitian... 63

4.11 Harga-Harga yang Perlu Untuk Uji Barltlet ... 63

4.12 Hasil Pengujian Homogenitas Penelitian... 65

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 73

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 76

Lampiran 3 Naskah Drama ... 79

Lampiran 4 Intrumen Penelitian... 88

Lampiran 5 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 89

Lampiran 6 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 90

Lampiran 7 Daftar Harga X2 (Chi Kuadrat) ... 91

Lampiran 8 Tabel Nilai t ... 92

Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian ... 93

Lampiran 10 Lembar Postes di Kelas Eksperimen ... 95

Lampiran 11 Lembar Postes di Kelas Kontrol ... 101

Lampiran 12 Surat Izin Penelitian... 107

(10)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

4.1 Histogram Data Kemampuan Menulis Naskah Drama Kelas Eksperimen ... 53

4.2 Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen (X) ... 54

4.3 Histogram Data Kemampuan Menulis Naska Drama Kelas Kontrol ... 56

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi oleh karena itu, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Siswa tidak hanya diharapkan mampu memahami informasi yang disampaikan secara lugas atau langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara terselubung atau tidak secara langsung.

Menurut Tarigan (1983:1) keterampilan berbahasa mencakup 4 segi yaitu menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speacking Skill), Membaca (Reading Skill), dan Menulis (Reading Skill). Menulis merupakan suatu keterampilan

(12)

Berdasarkan pengalaman peneliti semasa PPL menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa dan Sastra khususnya mengenai sastra kurang diminati oleh siswa, sehingga tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia belum terpenuhi. Hal ini mungkin karena kurangnya media yang dipergunakan oleh guru, sebab selama ini guru masih menggunakan metode lama dalam mengajar. Metode mempunyai andil yang besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevasian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Metode yang dapat dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar bermacam-macam. Penggunaannya tergantung dari rumusan tujuan.

Guru Bahasa dan Sastra Indonesia masih mengajar dengan menyuruh siswa menghapal materi-materi pelajaran, demikian juga dengan pengajaran menulis naskah drama. Harusnya siswa tidak hanya mampu membaca drama tetapi hendaknya mampu juga dalam menulis naskah drama secara kreatif karena hal ini juga merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi dalam kurikulum SMA bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas XI, tepatnya pada kompetensi dasar dikatakan bahwa siswa diharapkan mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan dalam berbagai bentuk tulisan sastra melalui menulis naskah drama.

(13)

perkembangan kognitif, psikomotorik, atau efektifnya. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan siswa akan merasa bahwa belajar bahasa dan sastra, khususnya menulis sama sekali tidak penting.

Pada umumnya, menulis naskah drama sering digunakan oleh para guru adalah dengan metode pengajaran konvensional yakni siswa dipandang sebagai subjek yang belum mengetahui satu apapun dan hanya menerima dari gurunya. Sumber belajar adalah guru dan bahan pelajaran. Dalam model pembelajaran ini guru adalah seseorang yang serba tahu dan mengakibatkan siswa dalam keadaan pasif. Dari latar belakang tersebut peneliti mencoba meneliti penggunaan media audiovisual sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama.

Dalam proses belajar mengajar, media memiliki fungsi yang sangat penting. Secara umum fungsi media adalah sebagai penyalur pesan. Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya (Sudjana dan Rivai 2001:2). Selain itu, media pembelajaran dapat menambah efektivitas komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar (Pranggawidagda 2002:145).

Penelitian tentang pembelajaran menulis naskah drama sebelumnya pernah dilakukan oleh Apriani Kartini dengan judul Kemampuan Menulis Naskah Drama oleh Siswa Kelas XI SMA Tamansiswa Medan Tahun Pembelajaran

2009/2010. Setelah dilakukan analisis data ternyata diperoleh nilai rata-rata

(14)

akhir 9 (sangat baik) ada 3 orang atau 8,3 % dari 36 siswa,yang mendapat nilai akhir 7 (baik) ada 5 orang atau 13,8 % dari 36 siswa, yang mendapat nilai akhir 6 (sedang) ada 14 orang atau 38,8 % dari 36 siswa, yang mendapat akhir nilai 5 (kurang) ada 7 orang atau 19,4 % dari 36 siswa, yang mendapat nilai akhir 3 (sangat kurang) ada 3 orang atau 8,3 % dari 36 ssiswa, yang mendapat nilai akhir 2 (sangat kurang) ada 1 orang atau 2,7 % dari 36 siswa, yang meendapat nilai 1 (sangat kurang) ada 3 orang atau 8,3 % dari 36 siswa.

Sementara itu, Septiani Nurul Melti Indah juga pernah melakukan penelitian tentang penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran menulis cerpen. Penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen

Melalui Teknik Pengandaian Diri sebagai Tokoh dalam Cerita dengan Media

Audio Visual pada Siswa Kelas X4 SMA N 2 Tegal Tahun Pembelajaran

2007/2008” membuktikan adanya peningkatan sebesar 11,63 atau 18,30 %. Hasil

(15)

Perubahan tersebut ditunjukan dengan perilaku siswa yang kelihatan lebih serius dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan menulis cerpen.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk menggunakan media audiovisual dalam menulis naskah drama pada siswa SMA. Media ini dapat membantu siswa dalam belajar menulis naskah drama karena media audiovisual yang digunakan dalam penelitian ini berupa video compact disc merupakan perpaduan antara media suara (audio) dan media gambar (visual) yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajarannya dan dapat digunakan untuk merangsang daya imajinasi siswa sehingga siswa dapat dengan mudah menuangkan gagasan-gagasan dan ide-idenya ke dalam sebuah rangkaian kata-kata indah hingga menjadi sebuah cerita yang dapat dinikmati.

(16)

Menulis naskah drama merupakan salah satu bentuk keterampilan. Tidak semua siswa mampu menulis drama sebagaimana yang diharapkan. Mengapa demikian? hal ini menimbulkan pertanyaan bagi kita dimana letak kesalahan tersebut. Apakah ketidakmampuan itu disebabkan siswa kurang tertarik pada drama? Atau bosan dengan metode konvensional? dan bagaimana dengan penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran menulis naskah drama?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka perlu diadakan penelitian. Jika penelitian menghasilkan dampak positif maka hasil dari penelitian tersebut perlu diterapkan dalam pembelajaran menulis naskah drama agar tercapainya tujuan kurikulum.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual Terhadap Kemampuan

Menulis Naskah Drama Oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Dipanegara Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini terdapat lima hal.

1. Pengajaran sastra kurang diminati oleh siswa terutama dalam pembelajaran menulis naskah drama.

2. Kurikulum KTSP menuntut siswa mampu menulis naskah drama. 3. Kemampuan menulis naskah drama siswa sangat rendah.

(17)

5. Melihat pengaruh penggunakan media audiovisual terhadap kemampuan menulis naskah drama.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh penggunaan media pembelajaran audiovisual terhadap kemampuan menulis naskah drama oleh siswa kelas XI SMA Swasta Dipanegara Tebing Tinggi tahun pembelajaran 2012/2013. Penelitian ini dibatasi pada penulisan naskah drama dengan tema bebas,sebanyak satu babak.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti diuraikan di bawah ini.

1. Bagaimana kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan media konvensional oleh siswa SMA Swasta Dipanegara Tebing Tinggi tahun pembelajaran 2012/2013?

2. Bagaimana kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan media audiovisual oleh siswa SMA Swasta Dipanegara Tebing Tinggi tahun pembelajaran 2012/2013?

(18)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk melihat kemampuan menulis naskah drama siswa SMA Swasta Dipanegara Tebing Tinggidengan menggunakan media konvensional. 2. Untuk melihat kemampuan menulis naskah drama SMA Swasta

Dipanegara Tebing Tinggi dengan menggunakan media audiovisual. 3. Untuk melihat pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap

kemampuan menulis naskah drama siswa SMA Swasta Dipanegara Tebing Tinggi.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dirumuskan dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini :

1. Sebagai gambaran dan bahan informasi bagi sekolah untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menulis naskah drama.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama.

3. Sebagai sumbangsih untuk kemajuan dunia pendidikan bahasa dan sastra serta dunia sastra Indonesia.

(19)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh media audiovisual terhadap kemampuan menulis naskah drama oleh siswa kelas XI SMA Swasta Dipanegara Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013 maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan media konvensional oleh siswa kelas XI SMA Swasta Dipanegara Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013 berada pada kategori cukup yaitu rata-rata 69,97.

2. Kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan media audiovisual oleh siswa kelas XI SMA Swasta Dipanegara Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013 berada pada kategori baik yaitu rata-rata 78,2.

3. Hasil belajar menulis naskah drama menggunakan media pembelajaran audiovisual berpengaruh positif dibanding hasil belajar menggunakan media konvensional oleh siswa kelas XI SMA Swasta Dipanegara Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013. Hal ini terbukti dengan hasil uji “t” pada pengujian hipotesis. Hasil uji “t” menunjukkan bahwa thitung

(20)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman peneliti pada saat meneliti, maka peneliti menyampaikan saran-saran seperti di bawah ini.

1. Tenaga pendidik hendaknya menggunakan media pembelajaran untuk mengajarkan materi menulis naskah drama sebagai salah satu media pembelajaran kepada siswa karena terbukti bahwa nilai rata-rata siswa lebih tinggi dibanding menggunakan media konvensional.

2. Seorang guru yang ingin menerapkan media pembelajaran audiovisual seharusnya memperhatikan keafektifan siswa dan alokasi waktu agar diperoleh tujuan yang akan dicapai karena dalam penggunaan media pembelajaran ini, guru harus mempertontonkan secara keseluruhan pementasan drama agar siswa dapat memahami drama secara keseluruhan.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain guna memberi masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kemampuan menulis naskah drama oleh siswa.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan dkk. 1991. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Aminuddin. 1990. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Barulgensindo

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Arsyad, A. 2000. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Depdikbud. 1985. Kamus Istilah Seni Drama. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Depdikbud

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka

Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kulaitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Hasanudin. 1991. Drama Karya dalam Dua Dimensi:Kajian Teori, Sejarah, dan Analisis. Bandung : Angkasa

Kartika, Apriani. 2009. Kemampuan Mengembangkan Menulis Naskah Drama Oleh Siswa Kelas XI SMA Tamansiswa Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010. Skripsi. Medan: FBS Unimed

Kosasih, E. 2004. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung : Yrama Widya

Mulyana, Yoyo. 1997. Pengajaran Bahasa dan Sastra Sekolah. Jakarta : Depdiknas

Pranggawidagda, Suwara. 2002. Strategi Penguasaan Bahasa. Yogyakarta : Adi Cita

Prasmadji. 1984. Teknik Menyutradarai Drama Konvensional. Jakarta: Balai Pustaka

Semi, Atar. 1998. Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung : Angkasa

(22)

Septiani. 2007. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Melalui Teknik Pengandaian Diri Sebagai Tokoh Dalam Cerita dengan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas X4 SMA Negeri 2 Tegal Tahun Pembelajaran 2007/2008. Skripsi. Medan: FBS Universitas Negeri Semarang

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistika Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius Sumardjo, Jakob. 1991. Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama

Indonesia. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti Sudjana, N. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Sudjana, Nana dan Achmad Rivai. 2001. Media Pengajaran. Jakarta : Sinar Baru Algensindo

Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa Bandung

Waluyo, Herman J. 2001. Drama Teori dan Pengkajiannya. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya

Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia

Gambar

TABEL  3.1 3.2
GAMBAR HALAMAN

Referensi

Dokumen terkait

1) Pajak Progresif mulai berlaku di Jawa Timur khususnya Kota Malang pada bulan Januari 2011. 2) Petugas dari Kantor Bersama Samsat Malang Kota melakukan pendataan

Experimental Research in the Tenth Grade Students of SMA Negeri 1 Binangun, English Education Department, Graduate School, Sebelas Maret University of Surakarta..

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besarkah dampak penagihan utang pajak dengan surat paksa terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama

Apakah Infra Red, Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation, dan terapi latihan William Flexion Exercise dapat mengurangi nyeri akibat spondylosis?.. Apakah Infra Red,

Berpijak dari keadaan tersebut bahwa kondisi siswa yang sangat bervariasi dalam menerima materi dan menguasai materi pembelajaran dari guru serta dewasa ini metode

T ujuan dari penelitian ini adalah mengetahui urutan prioritas dan kondisi bangunan kecamatan, yang berguna sebagai acuan dalam kegiatan pemeliharaan.. D ata sekunder

[r]

Program MEA mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satu kelebihannya adalah para pengusaha makro maupun mikro yang ada di Indonesia dapat leluasa memasarkan produk