• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DI DESA AEK HITETORAS KECAMATAN MARBAU KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DI DESA AEK HITETORAS KECAMATAN MARBAU KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA

DI DESA AEK HITETORAS KECAMATAN MARBAU KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

RAMAYUNI 308311064

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA

DI DESA AEK HITETORAS KECAMATAN MARBAU KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

RAMAYUNI 308311064

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

RAMAYUNI, NIM. 308311064. PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DI DESA AEK HITETORAS KECAMATAN MARBAU KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Masyarakat Terhadap Perkawinan Poligami Menurut Hukum Islam dan Hukum Perdata Di Desa Aek Hitetoras Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhan Batu Utara.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif. Untuk memperoleh data, penulis menggunakan alat pengumpulan data yaitu: observasi, angket, dan wawancara. Penelitian ini dilakukan di desa Aek Hitetoras Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhan Batu Utara. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat desa Aek Hitetoras yang berjumlah300 KK.Maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 10% dari 300 KK yaitu 30 keluarga yang akan diteliti.

Teknis analisis data yang yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriftif yang di ujikan dalam bentuk tabel frekuensi setelah data terkumpul, maka peneliti mengolah data dengan menabulasi jawaban responden.

(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmannirrohim,

Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat

Allah SWT, karena atas berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan Skripsi penelitian ini.

Adapun maksud dan tujuan penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi

salah satu syarat bagi mahasiswa program S-1 dalam menyelesaikan studi guna

meraih gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Skripsi ini berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Perkawinan Poligami Menurut Hukum Islam dan Hukum Perdata Di Desa Aek Hitetoras Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhan Batu Utara”.

Dalam penyusunanSkripsi ini terdapatberbagai kendala dan hambatan,

Sehingga sejak perencanaan sampai selesainya Skripsi ini, penulis telah banyak

menerima masukan dan bantuan berupa bimbingan, motivasi, tenaga dan waktu

dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor

Universitas Negeri Medan (UNIMED).

2. Bapak Drs. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS)

UNIMED.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas

(7)

4. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu

Sosial (FIS) UNIMED.

5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Ilmu Sosial (FIS) UNIMED

6. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn).

7. Bapak Parlaungan G Siahaan SH.M Hum selaku Seketaris Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn).

8. Ibu Dra. Siti Bunga Sitohang, M. Hum selaku dosen Pembimbing

penulis.

9. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH sebagai dosen Pembimbing Akademik

dan pembimbing penulis.

10.Ibu Lemta Tarigan, SH. M. Hum sebagai penguji sekripsi penulis.

11.Bapak Suady Husin, SH, MS sebagai penguji skripsi penulis.

12.Bapak/Ibu Dosen jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(PP-Kn) yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis

selama dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

13.Kepada Kepala Desa Aek Hitetoras Kecamatan Marbau yaitu bapak

Budiman.

14.Kepada masyarakat Desa Aek Hitetoras Kecamatan Marbau yang telah

memberikan sedikit waktunya dalam perolehan data dilapangan untuk

(8)

15.Yang teristimewa kepada orang tua penulis, Ayahanda Salam dan

Ibunda tersayang Suratmi yang paling saya cintai karena berkat selama

ini selalu memberikan dukungan semangat dan doa serta moril dan

materil kepada penulis.

16.Buat Kakak dan Abang serta sepupu-sepupu tercinta yang telah

memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

17.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Aby tercinta Bripka

Syafa’ad Syafi’i Adlin, SH (yang tersayang Umi, kak Eva, Dhika dan

Yanti) yang telah memberikan support untuk kelancaran skripsi ini.

18.Buat teman-teman PPLT di SMK N 2 Pematang Siantar yaitu Vero,

Ulan, Tiur, Putra, Dongan, Albert, Nico, Reza, Auldra dan Lylys yang

telah memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini

19.Kepada sahabat dan teman-temanku yang telah banyak membantu

penulis khususnya Husna, Unah, Shita, Devi, Zahrina, Fauziah, Rico,

Gia, adek Aisyah USU, Kak Srik, Wiyah, dan kepada semua teman

yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Didalam penulisan ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis

menerima masukan dan dukungan yang membangun, karena kesempurnaan

adalah milik Allah SWT dan kekurangan adalah milik kita manusia dan akhir kata

penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan, Mei 2012

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal

Tabel 1. Pengetahuan responden mengenai perkawinan poligami ... 27

Tabel 2. Pengetahuan responden tentang perkawinan poligami itu baik atau tidak ... 28

Tabel 3. Pengetahuan responden tentang bahwa perkawinan adalah untuk membentuk perkawinan yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan YME yang tertuang dalam hukum perdata dan hukum islam ... 29

Tabel 4. Pendapat responden yang menyatakan bahwa perkawinan yang dijalani merupakan ikatan lahir dan bathin ... 31

Tabel 5. Pendapat responden perkawinan yang dilaksanakan berdasarkan hukum islam ... 32

Tabel 6. Pendapat responden menyatakan bahwa penyrbab perkawinan poligami adalah merupakan kesalahan dari istri ... 33

Tabel 7. Pendapat responden bahwa penyebab perkawinan poligami terjadi dikarenakan hasrat seksual suami yang tinggi ... 34

Tabel 8. Pendapat responden bahwa korban dari perkawinan poligami adalah anak-anak ... 35

Tabel 9. Yang paling tersiksa akibat perkawinan poligami adalah istri... 37

Tabel 10. Pendapat responden bahwa perkawinan poligamimembawa dampak negatif bagi anak ... 38

Tabel 11. Pernyataan bahwa poligami dibenarkan dalam hukumIslam ... 39

Tabel 12. Pendapat responden yang mengetahui sah atau tidaknya perkawinan poligami menurut hukum Perdata ... 40

(10)

Tabel 14. Jawaban responden apabila poligami dihapuskan ... 42

Tabel 15. Poligami merupakan ikatan yang salah atau tidak ... 43

Tabel 16. Masyarakat yang memahami syarat-syarat untuk melakukan poligami ... 44

Tabel 17. Pengahsilan suami yang layak untuk melakukan poligami... 45

Tabel 18. Pendapat responden apabila seorang istri yang tidak mempunyai keturunan apakah akan memberikan izin suaminya untuk berpoligami ... 46

Tabel 19. Jawaban responden apabila istri yang tidak mempunyai keturunan apakah seorang suami akan melakukan poligami ... 47

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Angket

2. Daftar Wawancara

3. Nota tugas

4. Surat Mengadakan Penelitian dari Jurusan

5. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas

6. Surat Penelitian dari Tempat Penelitian

7. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Jurusan

8. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari UNIMED

9. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PP-Kn

10. Kartu Bimbingan Skripsi

11. Pernyataan Keaslian Tulisan

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkawian poligami ialah perkawian yang lebih dari satu istri. Menurut

Hukum Islam poligami diatur dalam Al-Qur’an surah An-Nissa’ ayat 3

(Q.IV:3) yang maksudnya, ‘Dan jika kamu takut tidak dapat beraku adil

terhadap (hak-hak) wanita yatim (jika kamu mengawininya), maka kawinilah

wanita-wanita (lain) yang kamu senangi; dua, tiga atau empat. Kemudian jika

kamu takut tidak dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja’. Kata adil

dimaksudkan dapat memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya, sandang

pangan, tempat kediaman, giliran mengunjungi, pemeliharaan dan pendidikan

anak-anak, budi pekerti dan agama mereka tanpa ada kericuhan secara

terus-menerus.

Hukum perkawinan yang baik seharusnya adalah hukum perkawinan

yang bisa menjamin dan memelihara hakekat perkawinan yaitu untuk

menghadapi segala keadaan yang terjadi atau mungkin akan terjadi nantinya.

Kesepakatan antara suami istri untuk saling setia dan menjaga keharmonisan

rumah tangga yang utuh adalah dambaan dan keinginan untuk kesempurnaan

rohani tiap individu. Akan tetapi, kesempurnaan rohani tidak dapat dipaksakan

oleh kekuatan hukum. Keutamaan disini bukan dimaksudkan bahwa suami

mencukupkan diri untuk beristri satu, karena ketidakmampuannya untuk

beristri dua atau tiga, keutamaan disini maksudnya adalah bahwa apabila

seorang suami yang mampu untuk beristri lebih dari satu akan tetapi Ia tidak

(13)

kebahagiaan spiritual atau keimanan yang baik dalam cara pandangnya yaitu

terletak dari sikapnya yang berusaha menjauhkan diri dari poligami.

Perkawinan poligami menurut hukum islam adalah monogami, yaitu

seorang laki-laki hanya diperbolehkan mempunyai seorang istri, akan tetapi

tidak menutup kemungkinan dengan adanya suatu sebab tertentu maka laik-laki

diperbolehkan untuk mempunyai istri lebih dari satu, tentunya harus dengan

syarat-syarat yang ada dalam syari’at Islam dan peraturan perundang

-undangan.

Sedangkan poligami dalam hukum Perdata adalah dalam pasal 27

(dalam waktu yang sama seorang laki-laki hanya diperbolehkan mempunyai

satu orang perempuan sebagai istrinya, dan seorang perempuan mempunyai

satu orang laki-laki sebagai suaminya) dan dalam pasal 28 ( asas perkawinan

menghendaki adanya kebebasan kata sepakat antara kedua calon suami-istri).

KUH Perdata tempaklah bahwa asas perkawinan adalah monogami serta

menganut adanya asas kebebasan kata sepakat diantara para calon suami istri

melarang adanya poligami.

Pada umumnya apabila ditinjau mengenai perkawinan poligami, maka

yang lebih diunggulkan yaitu pada laki-laki dan menguntungkan laki-laki juga

dikarenakan boleh menikah lagi dengan dua, tiga atau empat istri. Meskipun

perkawinan poligami yang dilakukan suami sesuai dengan syarat dan

ketentuan, akan tetapi yang paling dirugikan yaitu perempuan. Masyarakat

memandang poligami merendahkan martabat perempuan. Apabila seorang

(14)

kekurangan dari sang istri maka disini kedudukan istri sangat terhina. Belum

lagi dampak dari poligami yaitu anak menjadi kurang kasih sayang. Dengan

demikian dampak dari poligami sangat banyak sekali.

Pekawinan poligami seharusnya bukan dilakukan oleh orang yang

mempunyai keimanan dan ilmu yang tinggi, melainkan dilakukan oleh orang

yang kurang memahami bagaimana cara memahami dan menghargai hak asasi

wanita dengan mencari jalan keluar apabila terdapat kekurangan didalam suatu

perkawinan dan melengkapinya tanpa ada yang tersakiti. Dengan adanya latar

belakang masalah diatas, maka hal tersebut mendorong penulis untuk

melakukan penelitian mengenai : “Persepsi Masyarakat Pada Perkawinan Poligami Terhadap Tanggung Jawab Penuh Suami Menurut Hukum IslamDan Hukum Perdata Di Desa Aek Hitetoras Kec. Marbau Kab. Labuha Batu Utara.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latarbelakang penelitian tersebut maka dapat di

identifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Persepsi masyarakat tentang perkawinan poligami.

2. Perkawinan yang sah pada umumnya dimata Hukum.

3. Poligami menurut Hukum Islam dan Hukum Perdata.

4. Syarat-syarat melakukan perkawinan poligami.

5. Faktor-faktor yang menghambat berlangsungkannya pekawinan

(15)

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah bertujuan agar permasalahan lebih spesifik dan

terarah. Arikunto dalam prosedur penelitian suatu pendekatan praktek (2006:

49) menyatakan bahwa “Pembatasan masalah sering diartikan sebagai

pembatasan pengertian perlu ditambahkan pada rancangan penelitian untuk

pedoman kerja bagi peneliti sendiri dan bagi orang lain yang akan membantu

untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah”.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka yang menjadi pembatasan

masalah dalam penelitian ini yaitu:

a. Persepsi masyarakat terhadap perkawinan poligami.

b. Perkawinan poligami menurut Hukum Islam dan Hukum Perdata.

D. Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah syarat-syarat melakukan perkawinan poligami.

2. Bagaimanakah faktor-faktor yang menghambat berlangsungnya

perkawinan poligami.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap

perkawinan poligami menurut hukum islam dan hukum perdata di desa Aek

(16)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat bermanfaat

untuk :

1. Bahan masukan dan sekaligus pemikiran bagi masyarakat terhadap

poligami menurut hukum islam dan hukum perdata di desa Aek

Hitetoras Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhan Batu Utara.

2. Bahan masukan bagi mahasiswa dalam meneliti masalah yang sama

pada lokasi yang berbeda.

3. Menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan berpikir penulis,

khususnya dalam bidang penelitian.

4. Sebagai sumbangsih bagi pembangunan Bangsa dan Negara Indonesia

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Melalui hasil penelitian dan pengolahan data serta pengkajian lebih

dalam mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Perkawinan Poligami Terhadap

Hukum Islam dan Hukum Perdata di desa Aek Hitetoras Kecamatan Marbau

Kabupaten Labuhan Batu Utara adalah tidak setuju, meskipun jawaban responden

terkadang masih ada yang mengatakan kurang setuju dikarenakan dalam hukum

Islam dan Hukum Perdata juga sah sehingga tidak dapat dipungkiri lagi akan

tetapi secara bathiniyah masyarakat tidak setuju, hal ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Perkawinan poligami adalah perkawinan yang dilakukan oleh seorang

suami dimana seorang suami tersebut beristrikan lebih dari satu orang

dalam waktu yang bersamaan.

2. Perkawinan yang sah adalah perkawinan yang sah di muka Hukum Islam

atau agamanya dan di mata hukum, yaitu menyatakan bahwa syarat-syarat

mendapatkan sahnya suatu perkawinan, ialah: Kedua belah pihak harus

telah mencapai umur yang ditetapkan dalam Undang-undang, yaitu untuk

seorang lelaki 18 tahun dan untuk seorang perempuan 15 tahun, Harus ada

persetujuan bebas antara kedua belah pihak, Untuk seorang perempuan

yang sudah pernah kawin harus lewat 300 hari dahulu sesudahnya putusan

perkawinan pertama, Tidak ada larangan bagi Undang-undang bagi kedua

belah pihak, Untuk pihak yang masih dibawa umur, harus ada izin dari

(18)

3. Poligami menurut hukum Islam adalah perkawinan yang sah dengan syarat

seorang suami dapat berlaku adil dan mampu menafkahi istrinya tanpa ada

berat sebelah, sedangkan perkawinan poligami menurut hukum perdata

juga sah asalkan telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan yaitu

yang lebih utama adalah persetujuan dari sang istri.

4. Syarat melakukan poligami menurut hukum Islam yaitu menyatakan

bahwa persyaratan bila seorang ingin menikah lebih dari seorang istri

yaitu: Dia memiliki kemampuan kekayaan yang cukup untuk membiayai

berbagai kebutuhan dengan bertambahnya istri yang dinikahinya itu. Dia

harus memperlakukan semua istrinya itu dengan adil. Setiap istri

diperlakukan secara sama dalam memenuhi hak perkawinan mereka serta

hak-hak lainnya. Sedangkan menurut Hukum Perdata yaitu Istri tidak

dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri, Istri mendapat cacat badan

atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan Istri tidak dapat

melahirkan keturunan.

5. Faktor penghambat terjadinya perkawinan poligami yaitu ada atau

tidaknya persetujuan isteri, baik persetujuan lisan maupun tertulis, apabila

persetujuan itu merupakan persetujuan lisan maka persetujuan itu harus

diucapkan di depan sidang pengadilan dan ada atau tidaknya kemampuan

suami untuk menjamin keperluan hidup isteri-isteri dan anak-anak dengan

memperhatikan surat-surat keterangan mengenai penghasilan suami yang

(19)

penghasilan; atau surat keterangan lain yang dapat diterima oleh

pengadilan

B. Saran

Dengan penelitian yang telah dilaksanakan di desa Aek Hitetoras Kec.

Marbau Kabupaten Labuhan Batu Utara mengenai perkawinan poligami maka

harapan yang paling mendalam bahwa agar semua masyarakat yang membaca

skripsi ini untuk lebih mengerti bahwa perkawinan yang baik dan yang paling

di idam-idamkan semua orang itu adalah perkawinan yang sekali kemudian

kekal sampai maut memisahkan. Dan janganlah sebagai kaum pria untuk

melakukan poligami apabila istri tidak memberikan keikhlasan, dikarenakan

begitu sakitnya apabila hak seorang istri itu diperlakukan sedemikian

rupa.Sebagai manusia yang terlahir di zaman yang berkembang tetntu saya

(20)

DAFTAR PUSTKA

Arto, Mukti / Praktek Perkara Perdata (Pada Pengadilan Agama). Penerbit Pustaka Pelajar Offset. Yogyakarta. 2000.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: P.T. Rineka Cipta.P

Akbar, Purnomo. Pengantar Statistik. 2000. Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Dradjad, Zakiah. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Handikusuma, Hilman. 2007. Hukum Perkawinan Indonesia. Penerbit: Mandar Maju. Bandung.

Martinus, S. 2001. Kamus Kata Serapan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Ramulyo.Mohd.Idris.2004. Hitam Putih Poligami Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Sarong, A. 2005. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia. Penerbit: Yayasan Pena Divisi Penerbitan P. O BOX 93. Banda Aceh.

Sudarsono,1991 & 1994.Hukum Perkawinan Nasional. Penertbit: Rineka Cipta.

Subekti. 1995. Pokok-pokok Hukum Perdata. Jakarta. Penerbit: Intermasa .

Slameto.2010. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukardi, Ph.D, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

Tabel  14. Jawaban responden apabila poligami dihapuskan  ...........................

Referensi

Dokumen terkait

Dr. Agus Firmansyah, M.Pd.. Penelitian ini berjudul “ Pelatihan Angklung Sunda di Sanggar Bambu Wulung di Kecama tan Situraja Kabupaten Sumedang” yang di dalamnya pelatihan

There are 5 stages of the value chain: business identification, qualitative and quantitative mapping, determination of market segments and key market success goals by

54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangDasa Pemerintah yang terakhir dirubah dengan Peraturan Presiden No, 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya, maka dengan

Harga Penaw aran Terk or ek si.. Raya

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan yang diterapkan dalam menangani keluhan klien dan mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan

sebagai dasar untuk menganalisa data yang meliputi : pengertian manajemen personalia, pengertian upah insentif, pengertian jaminan. sosial, pengertian produktivitas kerja

Grouted macadam has been recognised to have properties that more like bituminous pavement than a concrete pavement (Anderton 2000), so that the design of flexible pavement is

i g ttint r+.e should held study tour regularly in order the other shrdents who never join the study tour can follow this program.) Because this program is good for