PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN HIDROKARBON UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA
Oleh :
Romiandi NIM 4103131060
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul ”Penerapan Metode Inkuiri Dalam Pembelajaran Hidrokarbon Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini selesai dengan baik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si, Drs. Rahmat Nauli, M.Si dan Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini, juga kepada Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si selaku dosen PA, serta seluruh dosen dan staf pegawai di Jurusan Kimia FMIPA UNIMED. Penghargaan juga disampaikan kepada Kepala Sekolah dan guru-guru kimia di SMA Negeri 2 Bandar yang sudah banyak membantu selama penelitian ini.
v
dan teman seperjuangan (Yosefina Tarigan, Anggi, Juni Manalu dan Sonri Silalahi) yang senantiasa memberi motivasi kepada penulis. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada orang yang sangat berarti dalam hidup penulis yaitu Novarida Sianipar yang telah banyak memberikan dukungan moril, doa dan motivasi selama masa penyusunan skripsi ini berlangsung.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.
Medan, September 2014
Penulis
iii
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN HIDROKARBON UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR KIMIA SISWA SMA
Romiandi (NIM. 4103131060) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan rata-rata hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan hidrokarbon yang dilihat dari hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan metode inkuiri dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan metode ceramah. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil dengan teknik sampling purposif. Sampel penelitian kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 masing-masing berjumlah 30 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Berdasarkan analisis data hasil penelitian, rata-rata nilai pretes-postes yang diperoleh pada eksperimen I adalah 28,5; 77,16, sedang rata-rata nilai pretes-postes pada kelas eksperimen II adalah 32,8; 65,83. Pada uji normalitas dengan teknik Uji Chi Kuadrat pada tingkat signifikansi 0,05, data penelitian ini tidak berdistribusi normal. Pada uji homogenitas dengan teknik Fhitung pada tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan data ini adalah homogen. Dengan demikian, berdasarkan uji beda nyata dengan teknik statistik-t pada tingkat signifikansi 0,05 dapat dinyatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode inkuiri lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode ceramah pada pokok bahasan hidrokarbon.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ... i
Riwayat Hidup ... ii
Abstrak ... iii
Kata Pengantar ... iv
Daftar Isi ... vi
Daftar Gambar ... ix
Daftar Tabel ... x
Daftar Lampiran ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 4
1.3. Batasan Masalah ... 5
1.4. Rumusan Masalah ... 5
1.5. Tujuan Penelitian ... 5
1.6. Manfaat Penelitian ... 5
1.7. Defenisi Operasional ... 6
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kerangka Teoritis ... 7
2.1.1. Belajar dan Hakekat Belajar Kimia ... 7
2.1.2. Hasil Belajar Kimia ... 8
2.1.3. Pengertian Pembelajaran ... 9
2.1.4. Metode Ceramah ... . 9
2.2. Metode Pembelajaran ... 10
2.2.1. Pengertian Metode Pembelajaran ... 10
2.2.2. Tujuan Metode Pembelajaran ... 10
vii
2.3. Metode Mengajar ... 15
2.3.1. Inkuiri ... 15
2.3.2. Langkah-Langkah Metode Inkuiri ... 16
2.3.3. Tujuan Metode Inkuiri ... 17
2.3.4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Inkuiri... . 17
2.3.4.1. Kelebihan Metode Inkuiri... 17
2.3.4.2. Kelemahan Metode Inkuiri... 18
2.4. Prinsip-Prinsip Penggunaan Inkuiri ... 18
2.5. Analisis Materi ... 19
2.6. Kerangka Konseptual ... 20
2.7. Hipotesis ... 21
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 22
3.3. Rancangan Penelitian ... 22
3.4. Pengumpulan Data Pada Instrumen Penelitian ... 23
3.5. Teknik Analisis Data ... 27
3.5.1. Normalitas Test ... 27
3.5.2. Uji Homogenitas Test ... 27
3.5.3. Uji Hipotesis ... 28
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 30
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian ... 30
4.1.1.1. Uji Validitas Tes ... 30
4.1.1.2. Uji Reliabilitas Tes ... 30
4.1.1.3. Uji Tingkat Kesukaran Tes ... 31
4.1.1.4. Uji Daya Beda Tes ... 31
4.1.2. Analisis Data Hasil Penelitian ... 31
viii
4.1.2.2. Uji Homogenitas Tes ... 32 4.1.2.3. Uji Hipotesis ... 33 4.2. Pembahasan ... 34 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ... 37 5.2. Saran ... 37
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Desain penelitian ... 23
Tabel 4.1. Uji Normalitas Hasil Belajar (Pretest dan Postest) ... 32
Tabel 4.2. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas ... 33
Tabel 4.3. Pengujian Hipotesis ... 34
Tabel 2.1. Nama Akhiran Senyawa Hidrokarbon ... 67
Tabel 2.2. Nama Awalan Senyawa Alkana ... 67
Tabel 2.3. Sifat Fisika Beberapa Senyawa Alkana ... 72
Tabel 2.4. Hubungan Antara Struktur Molekul dan Titik Didih ... 73
Tabel 2.5. Sifat Fisika Senyawa Alkena ... 73
ix
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran... 40
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 44
Lampiran 3. Analisis Kisi - Kisi Instrumen Soal ... 54
Lampiran 4 Instrumen Penelitian ... 55
Lampiran 5. Kunci Jawaban... 63
Lampiran 6. Analisis Materi... 64
Lampiran 7. Soal Bahan Diskusi... 77
Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Bahan Diskusi... 79
Lampiran 9. Data Hasil Belajar Siswa ... 81
Lampiran 10. Data Uji Daya Beda Tes ... 82
Lampiran 11. Data Uji Reliabilitas ... 83
Lampiran 12. Hasil Pengujian Soal Instrumen ... 84
Lampiran 13. Tabulasi Nilai Pre-tes Kelas Eksperimen I ... 85
Lampiran 14. Tabulasi Nilai Pre-tes Kelas Eksperimen II ... 86
Lampiran 15. Tabulasi Nilai Post-tes Kelas Eksperimen I ... 87
Lampiran 16. Tabulasi Nilai Post-tes Kelas Eksperimen II ... 88
Lampiran 17. Tabulasi Hasil Tes Siswa... 89
Lampiran 18. Simpangan Baku ... 90
Lampiran 19. Uji Normalitas ... 92
Lampiran 20. Uji Homogenitas ... 96
Lampiran 21. Uji Hipotesis ... 98
Lampiran 22. Tabel Nilai-Nilai r-Product Momen ... 101
Lampiran 23. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (x2) ... 102
Lampiran 24. Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel-t) ... 103
Lampiran 25. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 104
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama ditentukan oleh proses pembelajaran yang dialami siswa. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan baik dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap (Sanjaya, 2011).
Menurut Oemar Hamalik (2006), Salah satu pendukung untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan memperhatikan kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan tersebut. Perbedaan yang paling menonjol antara kurikulum 2004 (KBK) dengan kurikulum 2006 (KTSP) adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan karangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Jadi, pengembangan perangkat pembelajaran, seperti silabus dan sistem penilaian merupakan kewenangan satuan
pendidikan (sekolah) dibawah koordinasi dan supervisi pemerintah
Kabupaten/Kota.
KTSP ini merupakan bentuk implementasi dari UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan tujuh standar nasional pendidikan, yaitu: (1)standar isi, (2)standar proses, (3)standar kompetensi lulusan, (4)standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5)standar sarana dan prasarana, (6)standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan (7)standar penilaian pendidikan (M. Joko Susilo, 2007).
2
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokkratis dan bertanggumg jawab’’.
Untuk melaksanakan fungsi di atas, salah satu komponen yang paling penting dalam suatu sistem pendidikan adalah adanya sebuah kurikulum. Karena melalui kurikulum lah peserta didik diantar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, segenap potensinya dikembangkan seoptimal mungkin melalui proses pembelajaran. Maka dari itu, muncul lah kurikulum 2013 ini yang bertujuan untuk mewujudkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 pasal yang ketiga tersebut yaitu tentang Sistem Pendidikan Nasional (Abdullah Idi, 2011).
3
Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator (Suprihatiningrum, 2013). Sedangkan menurut Slameto (2010), Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.
Menurut Sabri (2010), pembelajaran inkuiri adalah suatu pembelajaran yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa bagaimana cara meneliti permasalahan atau pertanyaan terhadap fakta-fakta. Pembelajaran inkuiri memerlukan lingkungan kelas dimana siswa merasa bebas untuk berkarya, berpendapat, membuat kesimpulan dan membuat dugaan. Suasana seperti itu amat penting karena keberhasilan pembelajaran bergantung pada kondisi pemikiran siswa. Dengan kata lain, inkuiri berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang terfokus pada pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu.
4
Berdasarkan hasil penelitian yang relevan berikut ini, Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar dan perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada pokok bahasan hidrokarbon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode inkuiri terbimbing lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa (Hendryarto, J.2012).
Rasmawan (2010), telah melakukan penelitian dengan judul “Penerapan
Metode Inkuiri Pada Topik Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Mahasiswa”. Dari hasil penelitian tersebut, Rahmat Rasmawan menyatakan bahwa terdapat hasil penelitian yang signifikan antara kemampuan awal mahasiswa sebelum pembelajaran Inkuiri dengan kemampuan akhir mahasiswa setelah pembelajaran Inkuiri pada materi asam basa.
Purnamasari dkk (2013), telah melakukan penelitian dengan judul “Studi
Komparasi Pembelajaran Kooperatif Inkuiri Dan Make A Match (MM) Pada
Materi Koloid Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri
Kebakkramat”. Dari hasil penelitian tersebut, Mustika Purnamasari menyatakan
bahwa prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012 menggunakan metode Inkuiri lebih baik daripada metode MM pada materi koloid diukur dari aspek kognitif, prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012 menggunakan metode Inkuiri lebih baik daripada metode MM pada materi koloid diukur dari aspek afektif.
Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan penelitian yang berjudul: “Penerapan Metode Inkuiri Dalam Pembelajaran Hidrokarbon Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka peneliti
5
Masalah-masalah yang diidentifikasi tersebut secara keseluruhan tidak memungkinkan sekali terungkap melalui penelitian ini. Maka beberapa hal dalam masalah tersebut harus dibatasi karena keterbatasan waktu, dana, dan fasilitas yang mendukung penelitian ini.
1.3. Batasan Masalah
Pada penelitian ini masalah dibatasi pada pengaruh metode pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar kognitif siswa pada pokok bahasan tata nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna dalam hidrokarbon.
1.4. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode inkuiri lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode ceramah pada pokok bahasan hidrokarbon ?
1.5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode inkuiri dan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode ceramah pada pokok bahasan hidrokarbon.
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.7. Defenisi Operasional
Hasil belajar adalah kemampuan kognitif yang dimiliki siswa setelah menerima pembelajaran yang kemudian dapat diketahui melalui tes.
37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai dengan thitung > ttabel (4,321 > 2,002) pada taraf signifikan α = 0,05 dan db = 58.
Hal ini berarti tolak Ho dan terima Ha sehingga rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode inkuiri lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode ceramah pada pokok bahasan hidrokarbon.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan metode pembelajaran inkuiri dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
38
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. 1998. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Aulia. 2011. Mengajarkan Balita Anda Membaca. Magelang : Intan Media. Dwivedi, A. 2004. Metodologi Penelitian Partisipatif. Yogyakarta : Pondok
Edukasi.
Hamalik, Oemar. 2006. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung :
Remaja Rosda Karya.
Haryati, Mimin. 2007. Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta : Gunung Persada Press.
Hendryarto, J. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri untuk Melatih Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa pada Materi Pokok Laju Reaksi. Jurnal Unesa. (Online), (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/journal-of-chemical-education/article/view/2758jurnal.upi.edu/file/Hokcu.pdf), diakses 13 Juni 2013.
Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Surabaya.
Idi, Abdullah. 2011. Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktik. Yogyakarta: Arruz Media.
Joyce, Bruce, M. Weil, dan E. Calhoun. 2009. Models of Teaching. Edisi delapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Lie, Anita. 2008. Cooperatif Learning. Jakarta : Grasindo.
Mustaghfiroh. 2010. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Diskusi Course Review Horay Di Kelas VIIB SMP IT Masjid Syuhada Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 hal 15
Parning, dkk. 2012. Kimia SMA kelas X. Yudhistira : Jakarta.
39
Rosmawan. 2010. Penerapan Metode Inkuiri Pada Topik Asam Basa Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Mahasiswa, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol.1 No.1 :55-64.
Sabri, H. Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar dan Mikro Teaaching. Ciputat : PT. Ciputat Press.
Sanjaya, H. Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Saragih, Verawati. 2010. Perbandingan Pembelajaran Kooperatf Tipe STAD
Dengan Kooperatif Tipe TGT Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Dikelas X SMA YPK Budi
Murni 3 Medan, Skripsi. Medan : FMIPA, Unimed
Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajagafindo Persada.
Silitonga, P.M. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian. Medan : FMIPA, Unimed.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning, Theory, Riset and Practive.
Bandung : Nusa Media.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran : Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta :Ar-Ruzz Media.
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning, Teori Dan Aplikasi Paikem. Surabaya : Pustaka Pelajar.
Susilo, M. Joko. 2007. KTSP, Manajemen Pelaksanaan dan kesiapan sekolah.
Jakarta : Pustaka Belajar Offset.
Suyitno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jawa Timur : Masmedia Buana Pustaka.
Tambunan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Medan : FMIPA, Unimed.
Tim Pendidikan Kimia. 2008. Kimia Umum I. Medan : FMIPA, Unimed.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Perdana Group.