• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 101865 BATANG KUIS T.A. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 101865 BATANG KUIS T.A. 2013/2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

M

ME

EN

NI

IN

NG

GK

KA

AT

TK

K

AN

A

N

H

H

AS

A

SI

I

L

L

B

BE

EL

LA

AJ

JA

AR

R

S

SI

IS

SW

WA

A

D

DE

EN

NG

G

AN

A

N

M

ME

EN

NG

G

GU

G

UN

NA

AK

K

AN

A

N

M

MO

O

DE

D

EL

L

P

PE

EM

MB

BE

EL

LA

AJ

JA

AR

RA

AN

N

N

NU

UM

MB

BE

ER

R

HE

H

EA

AD

D

T

TO

OG

GE

ET

TH

H

ER

E

R

P

PA

AD

DA

A

MA

M

AT

TA

A

P

PE

EL

LA

AJ

J

AR

A

RA

AN

N

I

I

PS

P

S

K

K

EL

E

LA

AS

S

I

IV

V

S

SD

D

N

NE

EG

G

ER

E

RI

I

1

1

01

0

1

86

8

6

5

5

B

BA

A

TA

T

AN

NG

G

K

KU

UI

IS

S

T

T.

.A

A

.

.

2

2

01

0

1

3/

3

/2

2

01

0

14

4

S

SKKRRIIPPSSII

D

DiiaajjuukkaannuunnttuukkMMeemmeennuuhhiiPPeerrssyyaarraattaann M

MeemmppeerroolleehhGGeellaarrSSaarrjjaannaaPPeennddiiddiikkaann P

PaaddaaJJuurruussaannPPPPSSDDSS--11

O Olleehh::

YUANA

METAMI

GINTING

YUANA METAMI GINTING

N

NI

IM

M.

.

1

1

09

0

9

31

3

1

11

1

1

17

1

7

F

FA

AK

KU

UL

LT

TA

A

S

S

I

IL

LM

MU

U

P

PE

EN

ND

D

ID

I

D

IK

I

KA

AN

N

U

U

N

N

IV

I

V

ER

E

RS

SI

IT

TA

AS

S

N

N

E

E

G

G

E

E

R

R

I

I

M

M

ED

E

DA

A

N

N

2

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Skripsi yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Number Head Together Pada Mata

Pelajaran IPS kelas IV SD Negeri 101865 Batang Kuis T.A. 2013/2014”,

disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Sarjana

Pendidikan S1-PPSD FIP Unimed.

Penulis menyadari selama menyelesaikan skripsi ini banyak mengalami

berbagai hambatan dan kesulitan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan

pengalaman penulis dalam menulis skripsi. Penulis juga menyadari tidak akan

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu tanpa bimbingan,

saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. DR. Yusnadi, MS., selaku Pembantu Dekan I dan Bapak

Drs. Aman Simare-mare, MS., selaku Pembantu Dekan II FIP UNIMED.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra

Sekolah dan Sekolah Dasar (PPSD), dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed

selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan PPSD-FIP UNIMED.

5. Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, saran dan

motivasi kepada penulis mulai dari awal penyusunan proposal, seminar

proposal, melakukan penelitian di lapangan hingga terselesaikannya

(6)

6. Ibu Dra. Risma Sitohang, M.Pd., Ibu Dra. Herawaty Bukit, M.Pd., dan Ibu

Dra. Masta Ginting, M.Pd., selaku dosen penguji atau penyelaras yang

telah banyak memberikan saran, masukan dan arahan dalam penyusunan

skripsi ini.

7. Bapak Poniran, S.Pd., selaku Kepala SD Negeri 101865 Batang Kuis, dan

Ibu Noni Maharani Nasution, S.Pd., selaku mitra kolaborasi serta seluruh

siswa-siswa kelas IV di SD Negeri 101865 Batang Kuis yang telah banyak

membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

8. Teristimewa kepada Mama dan Papa serta adik-adikku yang telah banyak

memberikan bantuan baik materil maupun spritual serta do’a dan motivasi

kepada ananda selama menjalani studi hingga memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan S1 PGSD di Universitas Negeri Medan.

9. Kepada teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima

kasih atas dukungannya selama ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari

segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya

khasanah ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga

skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.

Medan, Januari 2014 Penulis,

(7)

ABSTRAK

YUANA METAMI GINTING, NIM. 109311117, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Number Head

Together Pada Mata Pelajaran IPS kelas IV SD Negeri 101865 Batang Kuis

T.A. 2013/2014”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Number Head Together pada mata pelajaran IPS materi pokok sumber daya alam.

Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini siswa kelas IV SD Negeri 101865 Batang Kuis tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 34 siswa yang terdiri dari 19 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Penelitian dilakukan selama 2 siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan soal tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 25 soal pada materi sumber daya alam dan lembar format observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menujukkan bahwa dari hasil pretes (prasiklus) diperoleh rata-rata nilai sebesar 27,6 atau tergolong rendah dan dari 34 siswa tidak seorangpun (0%) yang dinyatakan tuntas dalam belajar. Pada siklus I, hasil belajar siswa meningkat dengan rata-rata nilai sebesar 65,8 dan jumlah siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 25 siswa atau 73,5% dan secara klasikal para siswa masih dinyatakan belum mencapai ketuntasan dalam belajar karena jumlah siswa yang tuntas masih kurang dari 85%. Rata-rata skor aktivitas guru selama siklus I sebesar 55,0 (cukup) sedangkan rata-rata aktivitas siswa selama siklus I sebesar 50,0 (kurang), sehingga masih perlu dilakukan tindakan siklus II. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II, dari hasil postes rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi sebesar 79,8 dan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 31 siswa atau 91,2% sehingga secara klasikal siswa dinyatakan telah berhasil mencapai ketuntasan dalam belajar. Rata-rata skor aktivitas guru selama siklus II sebesar 77,5 (baik) dan rata-rata aktivitas siswa selama siklus II sebesar 71,3 (baik).

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

RIWAYAT HIDUP ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Kerangka Teoritis ... 7

2.1.1 Hakikat Belajar IPS ... 7

2.1.2 Hakikat Hasil Belajar IPS ... 9

2.1.3 Pengertian Model Pembelajaran Number Head Together ... 12

2.1.4 Langkah-langkah Model Pembelajaran Number Head Together... 14

2.1.5 Penelitian Relevan ... 15

2.2 Kerangka Berpikir ... 16

2.3 Hipotesis Tindakan ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

3.1 Jenis Penelitian ... 19

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 19

(9)

3.5 Desain Penelitian ... 21

3.6 Prosedur Penelitian ... 21

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.8 Teknik Analisis Data ... 26

3.9 Jadwal Penelitian ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1 Hasil Penelitian ... 30

4.1.1Deskripsi Hasil Pretes (Prasiklus) ... 30

4.1.2Deskripsi Hasil Siklus I ... 33

4.1.2.1Perencanaan Siklus I ... 33

4.1.2.2Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 33

4.1.2.2.1 Pelaksanaan Pertemuan Pertama Siklus I ... 34

4.1.2.2.2 Pelaksanaan Pertemuan Kedua Siklus I ... 36

4.1.2.3Observasi Siklus I ... 40

4.1.2.4Refleksi Siklus I ... 42

4.1.3Deskripsi Hasil Siklus II ... 44

4.1.3.1Perencanaan Siklus II... 44

4.1.3.2Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 45

4.1.3.2.1.Pelaksanaan Pertemuan Pertama Siklus II ... 45

4.1.3.2.2.Pelaksanaan Pertemuan Kedua Siklus II ... 47

4.1.3.3Observasi Siklus II ... 52

4.1.3.4Refleksi Siklus II ... 54

4.2 Pembahasan ... 55

4.2.1Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa ... 57

4.2.2Kegiatan Guru Selama Proses Pembelajaran ... 58

4.2.3Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 63

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Klasifikasi Hasil Belajar Menurut Benyamin Bloom... 11

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 29

Tabel 4.1. Hasil Pretes Siswa Pada Materi Sumber Daya Alam ... 31

Tabel 4.2. Rangkuman Nilai Pretes Siswa ... 32

Tabel 4.3. Hasi Belajar (Postes) Siswa Setelah Tindakan Siklus I ... 38

Tabel 4.4. Rangkuman Nilai Postes Siswa Pada Siklus I ... 39

Tabel 4.5. Hasil Observasi Kegiatan Guru (Peneliti) Menggunakan Model Pembelajaran NHT Selama Proses Pembelajaran Siklus I ... 40

Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus I ... 41

Tabel 4.7. Hasi Belajar (Postes) Siswa Setelah Tindakan Siklus II ... 50

Tabel 4.8. Rangkuman Nilai Postes Siswa Pada Siklus II ... 51

Tabel 4.9. Hasil Observasi Kegiatan Guru (Peneliti) Menggunakan Model Pembelajaran NHT Selama Proses Pembelajaran Siklus II ... 52

Tabel 4.10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus II ... 53

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Peta Konsep Kerangka Penelitian ... 17

Gambar 3.1. Desain PTK Model Hopkins ... 21

Gambar 4.1. Lokasi Penelitian SD Negeri 101865 Batang Kuis ... 30

Gambar 4.2. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Hasil

Pretes ... 32

Gambar 4.3. Guru (Peneliti) Sedang Menjelaskan Materi di Depan

Kelas ... 35

Gambar 4.4. Guru (Peneliti) Sedang Membimbing Diskusi Kelas ... 37

Gambar 4.5. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Tindakan

Siklus I ... 39

Gambar 4.6. Guru (Peneliti) Sedang Memberikan Penjelasan atau

Pengarahan ... 46

Gambar 4.7. Guru (Peneliti) Sedang Memberikan Pengarahan Sebelum

Diskusi ... 49

Gambar 4.8. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Tindakan

Siklus II ... 51

Gambar 4.9. Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar IPS Siswa ... 57

Gambar 4.10. Peningkatan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Secara

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 – Siklus I .... 66

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 – Siklus I .... 71

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 – Siklus II ... 76

Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 – Siklus II ... 81

Lampiran 5: Format Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran ... 86

Lampiran 6: Format Lembar Observasi Kegiatan Guru Selama Proses Pembelajaran ... 87

Lampiran 7: Soal Tes Hasil Belajar ... 88

Lampiran 8: Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar ... 93

Lampiran 9: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran ... 94

Lampiran 10:Hasil Observasi Kegiatan Guru (Peneliti) Selama Proses Pembelajaran ... 98

Lampiran 11:Data Pretes Siswa Sebelum Diberikan Tindakan (Prasiklus) ... 102

Lampiran 12:Data Postes Siswa Setelah Tindakan Siklus I ... 103

Lampiran 13:Data Postes Siswa Setelah Tindakan Siklus II ... 104

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan diri individu dari

kepribadian seseorang yang dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab

untuk dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai

sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dalam UU Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan

bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Salah satu indikator pendidikan

yang berkualitas adalah perolehan hasil belajar siswa di sekolah, di mana kualitas

pendidikan yang baik merupakan tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Namun kenyataan yang ada, kualitas pendidikan saat ini termasuk di SD

Negeri 101865 Batang Kuis masih tergolong rendah, hal ini tampak dari

rendahnya perolehan hasil belajar siswa salah satunya pada mata pelajaran IPS.

Hasil observasi penulis di SD Negeri 101865 Batang Kuis, berdasarkan daftar

nilai mata pelajaran IPS yang diperoleh dari guru wali kelas IV ditemukan bahwa

hasil belajar IPS siswa kelas IV pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013

masih sangat rendah dengan rata-rata nilai sebesar 65,6 atau lebih rendah

dibandingkan nilai KKM mata pelajaran IPS yang telah ditetapkan di SD Negeri

101865 Batang Kuis yaitu 70. Selanjutnya dari 34 siswa kelas IV terdapat hanya

(14)

2

29 orang atau 59% memperoleh nilai kurang dari 70 atau belum tuntas sehingga

perlu diberikan remedial oleh guru.

Rendahnya perolehan hasil belajar IPS siswa dapat dikarenakan proses

pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas masih kurang efektif sehingga

pemahaman siswa pada materi yang diajarkan guru juga sangat kurang. Dari hasil

observasi awal atau pengamatan penulis tentang proses pembelajaran IPS yang

dilakukan guru di dalam kelas tampak bahwa: 1) proses pembelajaran IPS masih

bersifat tradisional dimana guru mengajarkan materi-materi IPS dengan hanya

menggunakan metode ceramah di depan kelas, 2) guru kurang melibatkan siswa

secara aktif dalam proses pembelajaran, 3) sumber belajar juga kurang

dikembangkan dimana materi-materi IPS yang diajarkan guru hanya dari apa yang

ada di dalam buku termasuk soal-soalnya, 4) selama proses pembelajaran guru

juga jarang menggunakan media atau alat bantu mengajar selain buku pegangan

yang ada, 5) aktivitas siswa selama proses pembelajaran hanya duduk, diam

memperhatikan guru menjelaskan materi, menghafal dan mencatat hal-hal penting

dari apa yang disampaikan guru dan mengerjakan soal-soal yang ada di buku

ketika disuruh guru.

Secara keseluruhan dari hasil pengamatan penulis selama melakukan

observasi di SD Negeri 101865 Batang Kuis dapat disimpulkan bahwa proses

pembelajaran IPS yang dilakukan guru di dalam kelas masih kurang interaktif

dimana guru cenderung mendominasi kelas tanpa melibatkan siswa aktif dalam

belajar dan materi yang diajarkan masih kurang aplikatif pada kejadian sehari-hari

atau belum dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga pemahaman

siswa terhadap materi yang diajarkan juga masih sangat kurang yang berakibat

(15)

3

Agar siswa dapat mempelajari dan memahami materi pelajaran IPS jadi

lebih bermakna dan dapat meningkatkan pemahaman atau hasil belajar IPS siswa,

maka guru diharapkan untuk kreatif menemukan metode atau model pembelajaran

yang tepat, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan dengan efektif.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk melibatkan siswa

secara aktif dalam belajar dan dapat meningkatkan pemahaman atau hasil belajar

siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads

Together (NHT). Melalui model pembelajaran NHT, proses pembelajaran yang

selama ini lebih didominasi oleh keaktifan guru dalam menyampaikan materi akan

diubah menjadi proses pembelajaran yang lebih menekankan keterlibatan siswa

secara aktif dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran NHT termasuk salah satu model pembelajaran

kooperatif yang pada dasarnya merupakan sebuah variasi diskusi kelompok

dengan ciri khasnya adalah guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili

kelompoknya tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili

kelompoknya tersebut dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru, sehingga

cara ini menjamin keterlibatan total semua siswa. Selain itu, menurut Jauhari

(2011:63) kelebihan model pembelajaran NHT adalah siswa dapat meningkatkan

perolehan nilai kemampuan akademik dan keterampilan sosial, setiap siswa

memiliki kesiapan belajar, dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa baik

secara individu maupun kelompok, dan melatih siswa untuk meningkatkan

keterampilan berkomunikasi.

Sehubungan dengan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis

(16)

4

model pembelajaran NHT dengan mengangkat judul “Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Number Head

Together Pada Mata Pelajaran IPS kelas IV SD Negeri 101865 Batang Kuis

T.A. 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan terkait proses pembelajaran IPS di sekolah, antara lain:

1. Rendahnya hasil belajar IPS siswa.

2. Proses pembelajaran IPS yang dilakukan guru masih bersifat tradisional

dimana guru mengajarkan materi-materi IPS dengan hanya menggunakan

metode ceramah di depan kelas

3. Selama proses pembelajaran guru juga jarang menggunakan media atau alat

bantu mengajar selain buku pegangan yang ada

4. Guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, perlu dilakukan pembatasan

masalah agar masalah yang akan diteliti lebih terarah. Pada penelitian ini masalah

yang diteliti adalah meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Number Head Together pada mata pelajaran IPS materi pokok

sumber daya alam dan kegiatan ekonomi setempat di kelas IV SD Negeri 101865

(17)

5

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

“Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Number Head Together

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi pokok

sumber daya alam dan kegiatan ekonomi setempat di kelas IV SD Negeri 101865

Batang Kuis T.A. 2013/2014?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Number Head Together pada mata pelajaran IPS materi pokok

sumber daya alam di kelas IV SD Negeri 101865 Batang Kuis T.A. 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak, sebagai berikut:

1. Bagi siswa, diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan keaktifan siswa

dalam belajar khususnya keaktifan siswa dalam bekerjasama dan tanggung

jawab sebagai anggota kelompok melalui pembelajaran NHT dan diharapkan

juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru, diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan umpan balik

dalam memperbaiki dan mengembangkan proses pembelajaran IPS dalam

upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan efektivitas pembelajaran melalui

(18)

6

3. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat

dalam menentukan kebijakan untuk memperbaiki dan mengembangkan

profesionalisme dan kinerja guru dalam menggunakan metode pembelajaran

yang tepat untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.

4. Bagi peneliti sendiri secara pribadi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan informasi dan pelatihan untuk mengembangkan dan menerapkan model

pembelajaran NHT dalam melibatkan siswa secara aktif dalam belajar dan

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian disimpulkan bahwa penggunaan

model pembelajaran Number Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi pokok sumber daya alam di kelas IV

SD Negeri 101865 Batang Kuis T.A. 2013/2014. Peningkatan hasil belajar IPS

siswa dapat dilihat dari rata-rata nilai dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal.

1. Hasil pretes (prasiklus) diperoleh rata-rata nilai sebesar 27,6 atau tergolong

rendah dan dari 34 siswa tidak seorangpun (0%) yang dinyatakan tuntas dalam

belajar.

2. Pada siklus I, hasil belajar siswa meningkat dengan rata-rata nilai sebesar 65,8

dan jumlah siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 25 siswa atau 73,5%. Hal

ini berarti secara klasikal para siswa masih dinyatakan belum mencapai

ketuntasan dalam belajar karena jumlah siswa yang tuntas masih kurang dari

85%, sehingga masih perlu dilakukan tindakan siklus II. Rata-rata skor

aktivitas guru selama siklus I sebesar 55,0 atau tergolong cukup. Rata-rata

aktivitas siswa selama siklus I sebesar 50,0 atau tergolong kurang.

3. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II, dari hasil postes

rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi sebesar 79,8 dan jumlah siswa

yang tuntas belajar sebanyak 31 siswa atau 91,2% sehingga secara klasikal

siswa dinyatakan telah berhasil mencapai ketuntasan dalam belajar. Rata-rata

skor aktivitas guru selama siklus II sebesar 77,5 atau tergolong baik. Rata-rata

(20)

63

5.2 Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka

diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada guru diharapkan untuk dapat merancang metode atau model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran, salah satunya dengan merancang dan mengembangkan model

pembelajaran Number Head Together (NHT) untuk diterapkan di dalam kelas.

2. Kepada kepala sekolah diharapkan untuk lebih memperhatikan efisiensi dan

efektivitas proses pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas, dengan

meminta para guru menyusun dan menyiapkan perencanaan pembelajaran

yang kreatif dan inovatif dengan menggunakan metode atau model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam belajar sehingga

para siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini

agar diperoleh hasil yang lebih menyeluruh sehingga dapat dijadikan sebagai

penyeimbang teori maupun reformasi bagi dunia pendidikan khususnya dalam

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z., Jaiyaroh, S., Diniati, E., dan Khotimah, K., 2010. Penelitian Tindakan

Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK, Bandung: Yrama Widya.

Depdiknas. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Departemen Pendidikan Nasional: Badan

Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Elsi, M.S. 2011. Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran Sains

dengan Menggunakan Model Pembelajaran Number Head Together (NHT) di Kelas IV SD Negeri 101777 Saentis. Skripsi. Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Hamalik, O. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Huda, M. 2011. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model

Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jauhari, M. 2011. Implementasi PAIKEM Dari Behavioristik Sampai

Konstruktivistik: Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching & Learning). Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Juwito. 2012. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Number Head Together (NHT) Pada Siswa Kelas IV SD Madugowongjati 02 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. FKIP - Universitas Negeri Kristen Satya Wacana Salatiga. http://repository.library.uksw.edu.

Lie, A. 2010. Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik,

Implementasi dan Inovasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Nasution, S. 2009. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Pribadi, B.A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.

Riyanto, M. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Refrensi Bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas,

Jakarta: Kencana.

Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran, Untuk Membantu

(22)

65

Sanjaya, W. 2010. Penelitian Tind.akan Kelas, Jakarta: Kencana.

Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Ulfa, I., Neni, H., dan Lazim. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Number Head Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV di SDN 94 Pekanbaru. http://repository.unri.ac.id.

Uno, H.B., 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Vera, Y.E. 2012. Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Bagi Siswa Kelas IV SDN Sompokan, Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5909.

Wardhani, IGAK. 2007. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka.

Yamin, M. 2008. Paradigma Pendidikan Konstruktivistik: Implementasi KTSP

dan UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Gaung

(23)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Yuana Metami Ginting

b. Tempat/Tanggal Lahir : Medan / 01 Juli 1990

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Alamat : Jl. Tanjung Balai No. 3 F Sunggal Kanan

Medan

e. Agama : Khatolik

f. Nama Ayah : D. Ginting

g. Nama Ibu : N. Sembiring

h. Perkerjaan Ayah : Polri

i. Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

2. Riwayat Pendidikan

a. SD Negeri 104181 Sunggal Kanan Medan lulus tahun 2002

b. SLTP Santo Thomas 30 Medan lulus tahun 2005

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Perilaku sosial di kelompok B1 TK Kemala Bhayangkari 01 PIM STAF Besusu Tengah dari semua aspek yang diamati yang paling menonjol yaitu aspek mau berbagi

Dalam rangka mendukung Visi dan Misi Pemerintah Republik Indonesia dalam bidang akademik sehingga mampu menciptakan Sumber Daya Manusia yang handal, berdaya saing, cerdas, inovatif

Dengan demikian pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan penerapan alat peraga telah meningkatkan hasil belajar matematika materi kubus dan balok pada siswa

Jadi, berdasarkan teori ini, kurikulum PERMATA menekankan bahawa perkembangan kognitif kanak-kanak pada peringkat ini bukan pada penguasaan mereka terhadap

Model fungsi transfer pada TR 450VA dan 1300VA setelah dilakukan analisis deteksi outlier memiliki hasil parameter yang signifikan, uji asumsi residual white noise

174.999.200,- ( Seratus tujuh puluh empat juta sembilan ratus. sembilan puluh sembilan ribu dua

Pertama , periode diskursus kenabian ( Prophetic Discourse ), di mana al-Qur’an lebih suci, lebih autentik, dan lebih dapat dipercaya dibanding ketika dalam bentuk