• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE KWL (KNOW, WANT TO KNOW, LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KERAJAAN KAB. PAKPAK BHARAT TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE KWL (KNOW, WANT TO KNOW, LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KERAJAAN KAB. PAKPAK BHARAT TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE KWL (KNOW, WANT TO KNOW, LEARNED)

TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK

CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

KERAJAAN KAB. PAKPAK BHARAT TAHUN

PEMBELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SARIDUMA SINAGA

NIM. 2112111016

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga proposal penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun judul proposal penelitian ini adalah “ Pengaruh Metode KWL (Know, Want to Know, Learned) terhadap Kemampuan

Memahami Unsur Intrinsik Cerpen oleh Siswa Kelas XI SMA N 1 Kerajaan Kab.

Pakpak Bharat Tahun Pembelajaran 2014/2015.

Penulisan Skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh

gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan

dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh

karena itu, rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan FBS Universitas Negeri Medan,

3. Drs. Syamsul arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

4. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa

Indonesia,

6. Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd., Pembimbing Skripsi,

7. Drs. Azhar Umar, M.Pd., Pembimbing Akademik,

8. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

9. Porman Manik, S.Pd., Kepala SMA N 1 Kerajaan dan seluruh Guru, Staf

dan juga Siswa SMA N 1 Kerajaan Kab. Pakpak Bharat yang telah

meluangkan waktu dan tenaganya dalam membantu penulis dalam

menyelesaikan penelitian,

10.Ayahanda D. Sinaga dan Ibunda A. Boang Manalu (almarhum) atas

(7)

yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada

penulis,

11.Abang dan adik-adik penulis tersayang K. D. Sinaga/L. Sipayung, Liza

Sarolina Sinaga, Lastri Anita Sinaga, Sunggul Mayda Sinaga, Saryanti

Sinaga, Putra Sinaga, Serly dan Angelina Sinaga yang telah bersedia

mendengarkan semua keluh hati serta memotivasi dan mendoakan

penulis,

12.KK Chole (Kak Iko, Devi Sihite, Devi Sihombing, Junita, Tri Wulanry,

Yusnita, dan Vricsilya), dan teman-teman seperjuangan Regular A dan

seluruh angkatan 2011 yang selalu membantu dan menyemangati.

Sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan lebih dari seorang saudara

(Beibh Family: Akdesia Oidiana, Devi Maria, Lita Sandora, Novry

Sitompul, Rita Damayanti, Tri Wulanry, Vricsilya), terimakasih buat

kenangan indah yang telah kita jalani.

13.Semua pihak yang turut membantu penyelesaian Skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah Yang Maha Esa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya

kepada kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan semoga Skripsi ini

bermanfaat dan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pembaca.

Medan, September 2015

Penulis,

Sariduma Sinaga

(8)

ABSTRAK

Sariduma Sinaga, NIM 2112111016. Pengaruh Metode KWL (Know, Want To Know, Learned) Terhadap Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik oleh Siswa Kelas XI SMA N 1 Kerajaan Kab. Pakpak Bharat Tahun Pembelajaran 2014/2015. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia/S-1, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode

KWL (Know, Want To Know, Learned) terhadap kemampuan memahami unsur

intrinsik cerpen oleh siswa kelas XI SMA N 1 Kerajaan Kab. Pakpak Bharat tahun pembelajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA N 1 Kerajaan Kab. Pakpak Bharat yang berjumlah 116 orang yang terbagi ke dalam empat kelas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan model one group pre-test post-test design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen sebelum menggunakan metode KWL (Know, Want To Know, Learned) adalah 63,83 termasuk dalam kategori cukup dengan standar deviasi sebesar 9,01 sedangkan nilai rata-rata kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen sesudah menggunakan metode KWL (Know, Want To Know, Learned) adalah 77,5 termasuk dalam kategori baik dengan standar deviasi sebesar 7,93. Berdasarkan perhitungan uji normalitas pada pre-test dan post-test didapat kedua hasil berdistribusi normal. Berdasarkan uji homogenitas yang telah dilakukan didapat bahwa varians populasi adalah homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, didapatlah to sebesar 6,15. Selanjutnya to diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikan 5% dengan df=N-1=30-1=29 dari df=30 diperoleh taraf signifikan 5%=2,04, karena to yang diperoleh lebih besar daripada tabel yaitu 6,15 > 2,04, maka hipotesis diterima.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas penggunaan metode KWL (Know, Want To Know, Learned) terhadap kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen oleh siswa kelas XI SMA N 1 Kerajaan kab. Pakpak Bharat tahun pembelajaran 2014/2015.

(9)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 8

1. Metode KWL (know, want to know, learned) ... 8

a. Pengertian Metode Pembelajaran ... 8

b. Pengertian Metode KWL (know, want to know, learned) ... 9

c. Langkah-Langkah Metode Pembelajaran KWL ... 10

d. Kelebihan dan Kelemahan Metode KWL ... 11

2. Memahami Unsur Intrinsik Cerpen (Cerita Pendek)... 13

1) Pengertian Cerpen (Cerita Pendek) ... 14

(10)

B. Kerangka Konseptual ... 21

C. Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

1. Populasi ... 23

H. Organisasi Pengolahan Data ... 32

I. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38

1. Kemampuan Siswa Kelas XI SMA dalam Memahami Unsur Intrinsik Cerpen Sebelum Menggunakan Metode KWL (Pre-test) ... 38

2. Kemampuan Siswa Kelas XI SMA dalam Memahami Unsur Intrinsik Cerpen sesudah menggunakan Metode KWL (Post-test) ... 40

3. Pengaruh Metode KWL (Know, Want To Know, Learned) terhadap kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen oleh siswa kelas XI SMA ... 43

(11)

a. Uji Normalitas Pre-test dan Post-test ... 44

b. Uji Homogenitas Pre-test dan post-test ... 48

c. Uji Hipotesis ... 49

C. Pemabahasan Hasil Penelitian ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 56

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kerajaan

Kab. Pakpak Bharat Tahun Pembelajaran 2014/2015... 24

Tabel 3.2 Desain Penelitian Two Group Post-Test Design ... 26

Tabel 3.3 Jalannya Eksperimen One Group Pre-Test dan Post-Test Design ... 26

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal ... 30

Tabel 3.5 Kategori Penilaian ... 31

Tabel 4.1 Nilai Pre-test ... 38

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Memahami Unsur Intrinsik Cerpen Sebelum Menggunakan Metode KWL (Pre-test) ... 39

Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-test ... 40

Tabel 4.4 Nilai Post-test ... 41

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Memahami Unsur Intrinsik Cerpen Sesudah Menggunakan Metode KWL (Post-test) ... 42

Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-test ... 42

Tabel 4.7 Uji Normalitas Pre-test ... 45

Tabel 4.8 Uji Normalitas Post-test ... 47

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 59

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 60

Lampiran 3 Teks Cerpen, Soal dan Kunci Jawaban Pre-test ... 63

Lampiran 4 Teks Cerpen, Soal dan Kunci Jawaban Post-test ... 73

Lampiran 5 Uji Validitas Tes Memahami Unsur Intrinsik Cerpen ... 84

Lampiran 6 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Butir Tes Memahami Cerpen ... 85

Lampiran 7 Perhitungan Indeks Kesukaan Butir Tes Memahami Cerpen ... 88

Lampiran 8 Nilai Pre-test ... 89

Lampiran 9 Nilai Pre-test ... 90

Lampiran 10 Nilai Post-test ... 91

Lampiran 11 Nilai Post-test ... 92

Lampiran 12 Lembar Kerja Siswa pada Tabel KWL ... 93

Lampiran 13 Nilai-Nilai r Product Moment... 94

Lampiran 14 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors ... 95

Lampiran 15 Tabel Wilayah Luas di bawah Kurva Normal 0 ke z ... 96

Lampiran 16 Tabel Nilai “t” ... 97

(14)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Karya sastra (cerpen) merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa

pengalaman, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran

kehidupan yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan

dalam bentuk tulisan. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa hasil karya para

sastrawan telah banyak beredar di tengah-tengah masyarakat baik berupa cerita

pendek, puisi maupun novel. Oleh karena itu siswa dituntut harus mampu memahami

setiap bentuk karya sastra Indonesia, termasuk cerpen. Cerpen banyak mengangkat

nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat yang patut untuk diteladani oleh siswa setelah

membaca dan memahaminya.

Berdasarkan pernyataan di atas, pembelajaran bahasa Indonesia pada

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas kelas XI

terdapat kompetensi dasar yang mengharuskan siswa mampu mengidentifikasi alur,

penokohan, dan latar dalam cerpen. Artinya, siswa diharapkan mampu untuk

memahami unsur intrinsic cerpen yang telah dibaca. Jika dikaitkan dengan empat

kemampuan berbahasa, memahami termasuk ke dalam kemampuan membaca.

Kemampuan membaca merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting,

dengan tujuan mendapatkan informasi dari teks yang dibaca. Lebih dari itu melalui

kegiatan membaca diharapkan mampu memahami, menerapkan dan menganalisis

(15)

Tujuan pengajaran sastra khususnya cerpen adalah agar siswa mampu

memahami cerpen secara keseluruhan termasuk unsur-unsur yang membangunnya.

Unsur pembangun cerpen salah satunya adalah unsur intrinsik (tema, penokohan,

alur, sudut pandang, latar, amanat, dan gaya bahasa). Namun, pada umumnya siswa

kurang memahami akan pentingnya memahami unsur instrinsik cerpen yang sangat

penting untuk membentuk pribadinya agar memeproleh hal yang positif. Untuk dapat

memahami cerpen dengan mudah, maka hal yang perlu diperhatikan adalah

penggunaan metode pembelajaran yang digunakan dalam pengajaran sastra

khususnya cerpen oleh guru bahasa Indonesia.

Metode pembelajaran merupakan sebuah alat atau fasilitas untuk

mengantarkan bahan pembelajaran untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu,

bahan pelajaran yang disampaikan tanpa memperhatikan metode pembelajaran yang

digunakan akan mempersulit guru dalam mencapai tujuan pembelajarannya.

Dikatakan demikian karena metode pembelajaran dapat mempengaruhi jalannya

kegiatan belajar mengajar sehingga mengkhususkan guru berupaya memilih salah

satu metode pembelajaran yang menurutnya mampu untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan di atas perlu suatu metode pembelajaran yang dapat

membantu siswa memahami sebuah karya sastra secara menyenangkan yaitu metode

pembelajaran KWL (Know. Want to Know, Learned).

Metode KWL adalah salah satu metode pembelajaran membaca yang

(16)

Metode KWL merupakan metode yang menuntut peran aktif siswa, karena dalam

metode ini siswa diajak berperan aktif sebelum membaca, saat membaca, dan setelah

membaca. Metode ini membantu guru menghidupkan latar belakang pengetahuan

dan minat siswa pada suatu topik. Metode KWL terdiri dari tiga langkah, yaitu K-

What I Know (apa yang telah saya ketahui), langkah W- Want to Know (apa yang

ingin saya pelajari), dan langkah L- Learned (apa yang saya pelajari), sehingga

dapat diterapkan dalam pembelajaran membaca. Metode KWL ini dibuat dalam

bentuk tabel yang disebut dengan tabel KWL. Metode ini sangat cocok digunakan

untuk pemahaman unsur intrinsik cerpen, karena sangat menuntut peran aktif siswa

sebelum, saat, dan setelah membaca cerpen.

Berbagai penelitian tentang membaca telah banyak dilakukan, salah satunya

adalah penelitian yang dilakukan oleh Risca Olistiani dalam jurnal pendidikan dengan

judul “Penerapan Metode KWL (know - want to know – learned)dalam Pembelajaran

Membaca Intensif Tajuk Rencana pada Siswa Kelas XI SMA”, menemukan bahwa

kemampuan siswa dalam membaca intensif teks tajuk rencana tergolong rendah

karena kedua kelas mendapatkan nilai rata-rata masing-masing 53,77 dan 54,05 yang

hasil penelitiannya terdiri dari kelas kontrol dan eksperimen. Setelah menerapakan

metode KWL (Know – Want to Know –Learned) di kelas eksperimen, nilai rata-rata

mengalami peningkatan menjadi 69,94 dan di kelas kontrol yang menggunakan

metode tanya jawab juga mengalami peningkatan menjadi 63,74. Rendahnya

perolehan nilai yang dilakukan sebelum menggunakan metode KWL tersebut

(17)

keterampilan siswa dalam membaca teks wacana sehingga sulit untuk memahami isi

teks. Kedua, Ketika siswa diminta untuk membaca wacana dan menjawab

pertanyaan yang sudah disediakan oleh guru, siswa tersebut hanya membaca untuk

menemukan jawaban tanpa memahami isi dari wacana tersebut. Hal tersebut

dikarenakan oleh siswa menganggap remeh kegiatan membaca. ketiga, siswa merasa

bosan dengan kegiatan membaca sehingga mereka tidak tertarik dengan kegiatan

tersebut.

Penelitian lain yang dapat dijadikan rujukan adalah penelitian yang dilakukan

oleh Dewi, dkk (2014) dengan judul “Penerapan Strategi KWL (Know, Want To

Know, Learned) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Intensif Siswa di Kelas

VII D Smp Negeri 1 Sawan.” Hasil penelitian tersebut menunjukkan nilai

kemampuan peserta didik dalam membaca intensif sebelum menggunakan metode

pembelajaran terpadu adalah dengan skor rata-rata 69,92 dan sesudah menggunakan

metode pembelajaran KWL nilai menjadi 84,60. Artinya, kemampuan siswa dalam

pemahaman teks wacana yang dibaca setelah menerapkan metode KWL meningkat.

Peneliti tertarik untuk menggunakan metode ini terhadap pemahaman membaca

cerpen, apakah berpengaruh atau tidak.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode KWL (Know, Want to Know,

Learned) terhadap Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Cerpen oleh Siswa Kelas

(18)

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparka di atas, peneliti

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa dalam memahami bacaan masih sangat rendah,

2. Seringkali siswa menganggap remeh kegiatan membaca.

3. Siswa sering membaca kembali bacaan ketika dihadapkan dengan

pertanyaan,

4. Metode yang selama ini digunakan oleh guru dalam pembelajaran

membaca masih kurang efektif.

C.Batasan Masalah

Melihat banyaknya masalah yang ada maka dalam penelitian ini perlu

diadakan pembatasan masalah dengan maksud untuk mempertegas sasaran yang

hendak diteliti dan untuk mencegah salah penafsiran. Adapun yang menjadi masalah

dalam penelitian ini adalah tentang pengaruh metode pembelajaran yang kurang

efektif dan kurang mendukung materi dalam pembelajaran membaca.

D.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini terdiri dari tiga hal.

1. Bagaimana kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen oleh siswa

kelas XI SMA Negeri 1 Kerajaan Kab. Pakpak Bharat sebelum

(19)

2. Bagaimana kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen oleh siswa

kelas XI SMA Negeri 1 Kerajaan Kab. Pakpak Bharat sesudah

menggunakan metode KWL (know, want to know, learned)?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan penerapan metode KWL (know,

want to know, learned) terhadap kemampuan memahami unsur intrinsik

cerpen oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kerajaan Kab. Pakpak Bharat?

E.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut,

a. Untuk mengetahui kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen oleh

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kerajaan Kab. Pakpak Bharat sebelum

menggunakan metode KWL (know, want to know, learned).

b. Untuk mengetahui kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen oleh

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kerajaan Kab. Pakpak Bharat sesudah

menggunakan metode KWL (know, want to know, learned).

c. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan penerapan metode KWL

(know, want to know, learned)terhadap kemampuan memahami unsur

intrinsik cerpenoleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kerajaan Kab. Pakpak

Bharat.

F. Manfaat Penelitian

Setelah mencapai tujuan yang di atas. Diharapkan hasil penelitian ini

memberikan manfaat praktis, baik bagi guru, siswa, maupun mahasiswa, ketiga hal

(20)

1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran dalam menciptakan suasana

belajar mengajar bahasa dan sastra Indonesia khususnya memahami unsur intrinsik

cerpen secara bervariasi sehingga tidak menimbulkan rasa jenuh atau bosan pada

siswa.

2. Bagi Siswa

Penggunaan metode KWL (know, want to know, learned) dapat memotivasi

siswa untuk mengatasi kendala ketika memahami unsur intrinsik cerpen.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan bahan rujukan bagi

(21)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, tentang

Pengaruh Metode KWL (Know, Want To Know, Learned) terhadap Kemampuan

Mamahami Unsur Intrinsik Cerpen oleh Siswa Kelas XI SMA N 1 Kerajaan

Tahun Pembelajaran 2014/2015, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen oleh siswa kelas XI SMA

N 1 Kerajaan Kab. Pakpak Bharat tahun pembelajaran 2014/2015

sebelum menggunakan metode KWL (Know, Want To Know, Learned)

berada pada kategori cukup. Hal ini terlihat pada nilai rata-rata 63,83.

2. Kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen oleh siswa kelas XI SMA

N 1 Kerajaan Kab. Pakpak Bharat Tahun Pembelajaran 2014/2015

sesudah menggunakan metode KWL (Know, Want To Know, Learned)

berada pada kategori baik. Hal ini terlihat pada nilai rata-rata 77,5.

3. Kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen sesudah menggunakan

metode KWL (Know, Want To Know, Learned) oleh siswa kelas XI SMA

N 1 Kerajaan Kab. Pakpak Bharat Tahun Pembelajaran 2014/2015

memiliki pengaruh yang signifikan. Ini terbukti dari pengujian hipotesis, yaitu thitung > ttabel (6,15>2,04) telah membuktikan bahwa

(22)

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan:

1. Simpulan di atas menunjukkan bahwa hasil memahami unsur intrinsik

cerpen dengan metode KWL (Know, Want To Know, Learned)

memberikan pengaruh yang signifikan (positif) terhadap kemampuan

memahami unsur intrinsik cerpen oleh siswa kelas XI SMA N 1

Kerajaan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Oleh karena itu, guru

bahasa Indonesia hendaknya dapat menggunakan metode KWL (Know,

Want To Know, Learned) sebagai salah satu metode pembelajaran

dalam upaya meningkatkan kemampuan memahami unsur intrinsik

cerpen.

2. Para siswa perlu meningkatkan minat dan perhatian terhadap

pembelajaran memahami, khususnya pembelajaran memahami unsur

intrinsik cerpen. Hal ini berguna untuk meningkatkan kemampuan

berkomunikasi secara tertulis.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjut oleh peneliti lain guna member

masukan yang komunikatif bagi dunia pendidikan khususnya dalam

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Dewi, N. Candra, dkk. 2014. Penerapan Strategi KWL (Know, Want To Know,

Learned) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Intensif Siswa di Kelas VII D SMP Negeri 1 Sawan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNDIKSHA. Dalam e-Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha, Vol. 2, No. 1, Juni 2014; 1-11

Farida, Rahim. 2007. Pembelajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara

Kosasih, E. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan Cermat Berbahasa

Indonesia. Bandung : Yrama Widya

Mursini. 2011. Pembelajaran Apresiasi Prosa Fiksi dan Puisi Anak-Anak. Medan : UNIMED

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Olistiani, Risca. 2013. Penerapan Metode KWL (Know - Want To Know

Learned) dalam Pembelajaran Membaca Intensif Tajuk Rencanapada Siswa Kelas XI SMA. FPBS, UPI

Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada

Tampubolon, D. 1978. Kemampuan Membaca. Bandung: Angkasa

Referensi

Dokumen terkait

Nilai-nilai karakter bangsa itu berkaitan erat dengan hajat hidup dan kehidupan manusia Indonesia yang tidak hanya mengejar kepentingan diri sendiri, tetapi juga berkaitan

Kedua, menentukan profil pembelajaran dengan mengkaji upaya proses pembelajaran untuk menghadirkan bahan ajar secara otentik dan konkrit, sehingga akan ditemukan adanya

[r]

[r]

PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Universitas Pendidikan Indonesia |

Apabila Ibu/Saudari bersedia ikut dalam penelitian ini, maka kami akan memohon kesediaannya untuk dapat menandatangani surat persetujuan menjadi peserta penelitian:...

Oleh karena itu penulis mencoba menuangkan informasi mengenai anjing trah kecil ini melalui Visualisasi Macromedia Flash MX dengan harapan agar informasi ini bermanfaat dan