TUGAS AKHIR
ANALISIS PRODUKTIVITAS
TOWER CRANE
PADA PEMBANGUNAN KONSTRUKSI
PERKANTORAN IX LANTAI
Jln. KAPITEN PATTIMURA-MEDAN BARU MEDAN
OLEH :
NETANEL BANGUN 5103210029
PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRAK
Netanel Bangun, Nim: 5103210029, “ Analisis Produktivitas Tower Crane Pada Pembangunan Konstruksi Perkantoran IX Lantai”, Tugas Akhir, Medan : Fakultas Teknik, Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Negeri Medan, Maret 2014.
Pengadaan Tower Crane dalam pembangunan gedung tinggi merupakan hal yang sangat penting dilakukan, mengingat Tower Crane dapat disesuaikan dengan ketinggian gedung yang diinginkan sehingga sangat menunjang pekerjaan yang sedang berlangsung. Alat berat Tower Crane merupakan alat multifungsi karena dapat melakukan beberapa pekerjaan dalam menunjang kelancaran pekerjaan-pekerjaan konstruksi.
Penulisan laporan ini bertujuan untuk mengetahui, cara kerja, waktu per item pekerjaan yang dibutuhkan untuk pengangkatan material dan produktivitas yang dihasilkan oleh Tower Crane.
Laporan ini memperoleh data dari referensi dan melakukan observasi dilapangan sebuah proyek yang menggunakan Tower Crane dalam membantu kelancaran proyeknya.
Hasil observasi lapangan mendapatkan hasil setiap pengangkatan material membutuhkan waktu yang berbeda-beda setiap item pekerjaan dengan menggunakan panjang lengan Tower Crane adalah 45 m, adapun hasil tersebut adalah 16’ 49” pengangkutan balok kayu, 12’ 31” pengangkutan multiplek, 36’ 13” pengangkutan scaffolding, 17’55’’ pengangkutan pemasangan tulangan kolom, 15’ 34” pengangkutan bekisting kolom, 10’ 11’’ pengecoran kolom, 15’ 20’’ pengecoran tangga.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan TUGAS AKHIR ini dengan baik. Adapun judul laporan TUGAS
AKHIR ini adalah “ANALISIS PRODUKTIVITAS TOWER CRANE PADA
PEMBANGUNAN KONSTRUKSI PERKANTORAN IX LANTAI”. Laporan
TUGAS AKHIR ini merupakan syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik
Sipil D3 Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan, karena masih tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik
dan saran, penulis terima dengan segala keterbukaan dan kerendahan hati.
Selama penyusunan laporan ini, penulis mendapat banyak nasehat, bimbingan,
arahan, kritik, dan saran serta bantuan baik dalam bentuk moril maupun material dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Nono Sebayang selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir ini,
yang telah banyak memberikan waktu, tenaga, pikiran, ide, nasehat,
dan bimbingan. Sehingga, penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Tugas Akhir ini
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
v 3. Bapak Drs. Asri Lubis, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan sekaligus
sebagai pembimbing akademik penulis.
4. Ibu Syafiatun Siregar, S.T. M.T. sebagai Ketua Program Studi D-3
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
5. Bapak / Ibu Pegawai Administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan.
6. Bapak Dadiyanto, selaku konsultan dilapangan pada pembangunan
Perkantoran konstruksi lantai IX di Medan, yang telah memberi izin
kepada penulis untuk melakukan analisis dan penulis ucapkan terima
kasih banyak atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan yang sangat
berharga.
7. Bapak Kanif selaku pelaksana dari proyek yang telah memberi banyak
masukan kepada penulis tentang teknik-teknik dalam menjalakan alat
berat tersebut di lapangan.
8. Terima kasih Ayah dan Ibu tercinta Saktin Bangun dan Lesna Br Sitepu
yang sangat kusayang, yang telah banyak memberikan motivasi,
dorongan dan semangat untuk menuju masa depan yang lebih baik.
9. Seluruh keluargaku yang tersayang yang telah banyak memberikan
motivasi, semangat, dan doa’nya.
10. Rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi Program studi D-3 Teknik Sipil “10”
tanpa terkecuali, yang telah banyak memberikan masukan, dorongan dan
v Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih, mudah-mudahan
Laporan ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi perkembangan pendidikan
khususnya pada Program Studi D-3 Teknik Sipil Universitas Negeri Medan. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati kita senantiasa.
Medan, Maret 2014
Penulis,
NETANEL BANGUN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakanng Masalah 1
1.2 Indentifikasi Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 4
1.4 Rumusan Masalah 4
1.5 Tujuan 5
1.6 Manfaat 5
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Umum 6
2.2 Pengertian Tower Crane 10
2.3 Jenis-Jenis Tower Crane 11
b. Rail Mounted Crane 12
c. Tied In crane 13
d. Climbing Crane 14
2.4 Bagian-Bagian Tower Crane 14
a. Mast (Tiang utama) 14
b. Jib 15
c. Counter jib 15
d. Trolley 16
e. Tie ropes 16
f. Slewing ring 16
g. Climbing device 17
h. Tower top 17
i. Pondasi Tower Crane 17
j. Operator cab 18
k. Genset (Generator set) 19
2.5 Kriteria pemilihan Tower Crane 19
2.6 Pemasangan dan Pembongkaran Tower Crane 20
2.7 Produktivitas 21
2.8 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tower Crane 23
2.9 Manfaat Dari Tower Crane 27
2.10 Kerugian Dari Tower Crane 27
Bab III Metodelogi Penelitian
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 29
3.2 Jenis Penelitian 29
3.3 Sumber Data 29
a. Penulisan Kepustakaan (studi pustaka) 29
b. Penelitian di Lapangan 30
3.4 Metode Penulisan 30
3.5 Analisis Data 30
Bab IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Tower Crane 32
4.2 Cara Kerja Tower Crane Di Lapangan 33
4.3 Produktivitas Tower Crane 34
a.Produktivitas Pengangkutan ( Pengangkatan ) Material Pendukung 36
b.Produktivitas Pemasangan Tulangan Kolom Dan Bekisting Kolom 41
c.Produktivitas Pengecoran Dengan Tower Crane 45
Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan 49
5.2 Saran 51
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Free standing Tower Crane 12
Gambar 2.2 Rail mounted Tower Crane 13
Gambar2.3 Tied in Crane 13
Gambar 2.4 Climbing crane 14
Gambar 2.5 Mast (tiang utama) 14
Gambar 2.6 Jib 15
Gambar 2.7 Counter jib 15
Gambar 2.8 Trolley 16
Gambar 2.9 Slewing ring 16
Gambar 2.10 Climbing device 17
Gambar 2.11 Tower top 17
Gambar 2.12 Pondasi Tower Crane 18
Gambar 2.13 Operator cab 18
Gambar 4.1 Pengangkutan balok kayu 37
Gambar 4.2 Pengangkutan multiplek ke lantai kerja lantai 6 39
Gambar 4.3 Scafolding 41
Gambar 4.4 Proses pemasangan tulangan kolom dengan Tower Crane 43
Gambar 4.5 Proses pemasangan bekisting kolom dengan Tower Crane 44
Gambar 4.6 Proses melakukan pengecoran kolom dengan tower crane 46
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Produktivitas waktu pekerjaan pengangkutan balok kayu 36
Tabel 4.2 Produktivitas waktu pekerjaan pengangkutan multiplek 38
Tabel 4.3 Produktivitas waktu pekerjaan pengangkutan scafolding 40
Tabel 4.4 Produktivitas waktu pekerjaan pemasangan tulangan kolom 41
Tabel 4.5 Produktivitas waktu pekerjaan pemasangan bekisting kolom 43
Tabel 4.6 Produktivitas waktu pekerjaan pengecoran kolom 45
Tabel 4.7 Produktivitas waktu pekerjaan pengecoran tangga 46
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Gambar dan Tipe Tower Crane
Lampiran 2 Time schedule
Lampiran 3 Surat permohonan judul dan pembimbing Tugas Akhir
Lampiran 4 Surat permohonan izin observasi (penelitian)
Lampiran 5 Surat penugasan dosen pembimbing Tugas Akhir
Lampiran 6 Surat tanda terima observasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Perkembangan pembangunan belakangan ini sangat pesat sekali, sehingga hal
tersebut menimbulkan masalah bagi para pekerja dibidang kontraktor. Karena
bangunan-bangunan yang akan didirikan atau dikerjakan bukan bangunan-bangunan
kecil melainkan bangunan-bangunan besar dan tinggi sehingga tidak akan mungkin
dilaksanakan dengan hanya mengandalkan tenaga manusia saja menurut jadwal yang
sudah direncanakan dalam proses pelaksanaan pembangunan. Dalam hal ini
dibutuhkan strategi penanggulangannya sehingga pembangunan dapat dilaksanakan
dengan cepat dan efisien. Oleh karena itu dibutuhkan alat untuk membantu seluruh
pekerja (manusia) yang bekerja dalam bidang konstruksi sipil, dengan catatan alat
tersebut harus sebanding dengan hasil yang didapat sehingga para pemborong tidak
mengalami kerugian.
Dalam hal ini dibutuhkan perencanaan yang matang dari pelaksana untuk
memilih alat yang ingin dipergunakan dalam pembangunan sehingga dapat
menunjang kelancaran proyek, bernilai ekonomis, dan mendapat hasil yang sesuai
rencana sehingga semua pihak dapat diuntungkan.
Alat berat yang dikenal dalam dunia Teknik Sipil adalah alat berat yang
digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan
suatu struktur. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama
2
manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat
tercapai dengan lebih mudah dengan menggunakan waktu yang lebih singkat.
Pada saat proyek akan di mulai maka seorang kontraktor akan memilih alat
berat yang akan dipergunakan pada proyek tersebut. Pemilihan alat berat merupakan
faktor yang sangat penting dalam keberhasilan proyek. Alat berat yang digunakan
harus sesuai dengan kebutuhan proyek, karena saat ini proyek konstruksi bangunan
bertingkat semakin berkembang, dalam pelaksanaannya segala sesuatu perlu
direncanakan dengan tepat dan cermat. Salah satunya adalah perencanaan
penggunaan peralatan konstruksi yang tepat agar dapat menunjang kelancaran
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Kesalahan dalam memilih pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek
menjadi tidak lancar, hal ini akan mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek
sehingga terjadi pembengkakan biaya proyek. Produktivitas yang kecil dan tenggang
waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal
yang menyebabkan biaya yang lebih besar.
Salah satu alat berat yang sering digunakan pada proyek pembangunan
gedung bertingkat banyak adalah Tower Crane (TC). Alat ini digunakan sebagai alat
pengangkut material (materialhandling equiptment) dari satu tempat ke tempat yang
lain baik secara vertical maupun horizontal. Tower Crane banyak digunakan karena
ketinggian Tower Crane dapat disesuaikan dengan tinggi bangunan dan juga
memiliki jangkauan yang luas.
Pengadaan Tower Crane dalam pembangunan gedung tinggi merupakan hal
yang sangat penting dilakukan, mengingat Tower Crane dapat disesuaikan dengan
3
sedang berlangsung. Alat berat Tower Crane merupakan alat multifungsi karena
dapat melakukan beberapa pekerjaan dalam menunjang kelancaran
pekerjaan-pekerjaan konstruksi.
Dengan mempelajari karakteristik dan spesifikasi Tower Crane beserta observasi
lapangan akan ditinjau optimasi jumlah yang dapat membantu kontraktor untuk
menghitung produktivitas penggunaan Tower Crane pada proyek bangunan
bertingkat. Perkiraan waktu penggunaan Tower Crane mencakup waktu untuk
gerakan vertikal (hoist), berputar (swing) dan horisontal (trolley) dapat dihitung
secara matematis untuk setiap jenis pekerjaan Tower Crane, dengan
memperhitungkan faktor kondisi pekerjaan. Dengan begitu pentingnya penerapan
Tower crane dalam membangun bangunan tinggi maka dari itu penulis terfikir untuk
membuat tugas akhir ini dengan judul “ANALISIS PRODUKTIVITAS TOWER
CRANE PADA PEMBANGUNAN KONSTRUKSI PERKANTORAN IX
LANTAI”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis mengidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan apa saja yang dapat dilakukan dengan menggunakan alat berat Tower
Crane?
2. Apakah keunggalan dalam penggunaan alat berat Tower Crane dalam proses
pembangunan konstruksi gedung?
3. Apa peranan Tower Crane sehingga dapat menunjang kelancaran pekerjaan
4
4. Bagaimana cara kerja Tower Crane ?
5. Mengapa harus memilih Tower Crane dalam pembangunan bangunan tinggi?
6. Bagaimana teknik pemasangan Tower Crane dilapangan?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan uraian masalah di atas tentang analisis produktivitas Tower Crane
pada pembangunan kontruksi 9 lantai, maka masalah ini akan dibatasi untuk
memperpadat isi laporan penulis. Adapun batasan masalahnya adalah Untuk
mengetahui cara kerja, waktu siklus per-item pekerjaan, dan produktivitas Tower
Crane ( TC ) pada pekerjaan material dalam pembangunan perkantoran IX lantai
pada lantai VI.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di
atas maka permasalahan yang dibahas harus dirumuskan. Dalam penulisan ini
rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah cara kerja setiap bagian – bagian Tower Crane dalam
pembangunan konstruksi IX lantai pada lantai VI?
2. Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk setiap item pekerjaan yang dilakukan
Tower Crane pada pembangunan konstruksi IX lantai pada lantai VI ?
3. Bagaimana produktivitas Tower Crane dalam proses pembangunan gedung IX
5
1.5 Tujuan
Sesuai dengan pemasalahan yang telah dirumuskan di atas, perlu diketahui apa
tujuan dari penulisan ini. Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara kerja Tower Crane dalam pembangunan konstruksi IX
lantai pada lantai VI
2. Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk setiap item pekerjaan yang
dilakukan Tower Crane pada pembangunan konstruksi IX lantai pada lantai VI
3. Untuk mengetahui produktivitas Tower Crane dalam proses pembangunan
gedung IX lantai pada lantai VI
1.6 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Tulisan ini dapat sebagai alat pertimbangan bagi kontraktor dalam pemilihan alat
yang harus diterapkan dalam proyeknya, dalam hal ini proyek yang berlantai
enam (6) atau lebih
2. Tulisan ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam dunia teknik sipil untuk
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan observasi lapangan yang penulis lakukan
pada proyek pembangunan konstruksi perkantoran IX lantai, dengan menganalisis
produktivitas Tower Crane pada proyek tersebut maka penulis dapat memberikan
kesimpulan sebagai berikut :
a. Tower Crane dijalankan oleh seorang opertor dan dibantu oleh beberapa orang
dalam melakukan pengangkatan material, pembantu dan operator alat ini
berkomunikasi dengan alat radio panggil.
b. Dalam setiap pengangkatan material dengan Tower Crane akan membutuhkan
waktu yang berbeda-beda pada setiap jenis materialnya 16’49’ pengangkutan
balok kayu, 12’31” pengangkutan multiplek, 36’13” pengangkutan scaffolding,
17’55’’ pengangkutan pemasangan tulangan kolom, 15’ 34” pengangkutan
bekisting kolom, 10’ 11’’ pengecoran kolom, 15’ 20’’ pengecoran tangga, hal
ini dipengaruhi oleh faktor-faktor situasi lapangan dalam pangangkatan
meterial tersebut.
c. Produktivitas yang penulis dapat dalam melakukan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Pengankutan balok kayu dengan bantuan Tower Crane pada proyek
ini menghasilkan ± 3,8 ton balok kayu dengan 19 kali angkatan
50
2. Pengangkutan multiplek kelantai kerja dengan bantuan Tower Crane
pada proyek ini dapat menghasilkan 558,25 m3 dengan jumlah sekitar
1.250 lembar multiplek dalam 25 kali pengangkatan dengan 8 jam
kerja satu hari pekerjaan
3. Pengangkutan scafolding dapat melakukan 9 kali angkatan untuk
scafolding dan mengsilkan 3,6 ton angkatan. Jika di nyatakan dalam
jumlah maka Tower Crane dapat menghasilkan = 40 x 9 = 360 batang
scafolding dengan waktu 8 jam kerja satu hari pekerjaan.
4. Produktivitas tower crane dapat memasang 17 tulangan. Dari 17 kali
pemasangan ini dapat menghasilkan ± 3,4 ton besi dengan waktu 8
jam kerja satu hari pekerjaan.
5. Didapat produktivitas tower crane dapat mengangkat 20 kali angkatan
untuk pemasangan bekisting kolom pada lantai 6 pada pembangunan
konstruksi dengan waktu 8 jam kerja satu hari pekerjaan.
6. Produktivitas tower crane dapat mengecor kolom 24 m3 dengan waktu
8 jam kerja satu hari pekerjaan
7. Produktivitas tower crane dapat mengecor tangga 16 m3 dengan waktu
51
5.2 Saran
Ada beberapa hal yang dapat penulis sampaikan sebagai saran yaitu sebagai
berikut :
a. Seharusnys Operator TC juga dapat memperbaiki TC jika sewaktu-waktu alat
ini terjadi kerusakan, sehingga proses pembangunan tidak terlalu lama terhenti.
b. Sebaiknya pembantu operator Tower Crane adalah orang-orang yang sudah
berpengalaman dalam membantu operator Tower Crane agar dalam
pengangkatan material tersebut dapat bekerja dengan cepat. Baik operator dan
dan pembantu operator harus memiliki satu bahasa dan kode yang sama dan
saling mengerti sehingga pekerjaan berjalan dengan baik.
c. Seharusnya produktivitas yang didapat dari pengamatan dan penelitian
penulis masih bisa lebih baik lagi, karena keterbatasan lantai kerja dalam
pembangunan sehingga Tower Crane tidak dapat bekerja maksimal setiap
Daftar pustaka
Bonay, Steven A. (2011-10-22). “ Tinjauan Jumlah Tower Crane Yang Digunakan Pada Gedung Bertingkat”. Diperoleh 5 Desember 2013, Dari
http://elib.unikom.ac.id/file/disk1/523/jbptunikompp-gdl-abrahamste-26110-5-unikom_a-3.pdf
Djoko, Wilopo, Motode Konstruksi Dan Alat-Alat Berat, Penerbit : Universitas Indonesia (UI- Press), Jakarta, 2009
Frick, H., Peralatan Pembangunan konstruksi, Penggunaan dan Pemeliharaan, Penerbit : Kanisius, Yogyakarta, 1990.
Ilmusipil.com, 2013-12-20.”Tower Crane Proyek Gedung”. Diperoleh 29 Desembaer 2013, Dari http://www.ilmusipil.com/tower-crane-proyek-gedung
“Tower Crane Elemen Penting Dalam Pekerjaaan Teknik Sipil” Diperoleh 29 Desember 2013, Dari http://www.ilmusipil.com/tower-crane-elemen-penting-dalam-pekerjaan-teknik-sipil
Rostiyanti, Fatena S, Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, Penerbit : PT Rineka Cipta, Jakarta, 2002.