• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN

SIMULASI KOMPUTER

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Fisika

Oleh

HILDA AINI NUGRAHA 1005310

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

(2)

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3)

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN

SIMULASI KOMPUTER

Oleh

Hilda Aini Nugraha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

© Hilda Aini Nugraha 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

(4)

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

(5)

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HILDA AINI NUGRAHA

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI

SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI

KOMPUTER

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Dr. Ida Kaniawati, M.Si.

NIP. 196807031992032001

Pembimbing II,

Endi Suhendi, S.Si., M.Si.

NIP. 197905012003121001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Fisika

(6)

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN

SIMULASI KOMPUTER

Hilda Aini Nugraha NIM. 1005310

Pembimbing I : Dr. Ida Kaniawati, M.Si. Pembimbing II: Endi Suhendi, S.Si., M.Si.

Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA-UPI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa pada konsep usaha dan energi dan tingkat miskonsepsi siswa setelah setelah diterapkan pembelajaran kooperatif menggunkakan simulasi komputer. Sejalan dengan tujuan tersebut, pada penelitian ini digunakan metode penelitian quasi experiment. Penelitian ini dilakukan pada salah satu kelas XI IPA di SMAN 15 Bandung. Alat pengumpul data miskonsepsi yang digunakan berupa tes pilihan ganda berjumlah 15 soal yang disertai tingkat keyakinan menjawab atau Certainly Response Index (CRI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa cenderung mengalami miskonsepsi pada konsep usaha positif dan usaha negatif, usaha total oleh gaya konservatif dan gaya non konservatif, serta hukum konservasi energi mekanik. Rata-rata persentase miskonsepsi siswa pada topik usaha dan energi setelah pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi komputer sebesar 23,66%.

(8)

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The purpose of this research is to find out the student’s misconception on work

and energy after the cooperative learning with computer simulation applied to them. The samples in this research were students of class XI Science in one of Senior High School in Bandung which were taken by purposive sampling technique. The method used in this study was a quasi experiment research. This research used multiple choice test with Certainly Response Index (CRI). The results showed that student’s misconception area are positive work and negative work, total work done by conservative force and non conservative force, also conservation of mechanical energy. The mean of student’s misconception on work and energy after the cooperative learning with computer simulation applied to them was 23,66%.

(9)

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Penelitian………. 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian…….……… 4

C. Rumusan Masalah Penelitian……… 4

D. Tujuan Penelitian……….. 5

E. Manfaat Penelitian ………... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi………... 5

BAB II ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER ………...... 7

A. Miskonsepsi ………... 7

B. Pembelajaran Kooperatif Menggunakan Simulasi Komputer………… 14 C. Tinjauan Materi Usaha dan Energi ……….……... 20

D. Penelitian yang Relevan ……… 23

E. Asumsi ………... 26

F. Kerangka Pemikiran ……….. 26

BAB III METODE PENELITIAN ……… 28

A. Metode dan Desain Penelitian……… 28

(10)

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Definisi Operasional ………...…... 29

D. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya ………. 29

E. Prosedur Penelitian ………. 34

F. Teknik Pengumpulan Data ………. 35

G. Teknik Analisis Data ……….. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 38

A. Data Tes ...……….. 38

B. Data Observasi ……….48

C. Data Angket ……….49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 51

A. Kesimpulan ……… 51

B. Saran ……….. 52

DAFTAR PUSTAKA ……….... 53

(11)

1

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 41 Tahun

2007 mengenai standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah,

paradigma mengenai pengajaran beralih menjadi pembelajaran. Adapun

pembelajaran yang diharapkan yaitu pembelajaran yang interaktif,

menyenangkan, meningkatkan minat siswa, memberikan ruang untuk siswa

bergerak aktif, mengembangkan kreativitas sesuai dengan minat dan bakat

sehingga tercapainya tujuan pembelajaran. Melalui proses pembelajaran seperti

itu diharapkan hasil belajar siswa dapat memenuhi Standar Kompetensi Lulusan

(SKL) yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Depdiknas, 2007).

Fisika merupakan salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains. Tujuan

pembelajaran fisika di tingkat sekolah menengah adalah menguasai konsep dan

prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap percaya diri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari dan sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang

lebih tinggi (Depdiknas, 2004). Artinya, salah satu tuntutan terhadap siswa setelah

pembelajaran fisika adalah siswa diharapkan dapat menguasai konsep-konsep

fisika yang sesuai dengan pengertian ilmiah. Namun, berdasarkan banyak

penelitian diketahui bahwa banyak siswa dari berbagai tingkat pendidikan

memiliki konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang

diterima para pakar (miskonsepsi). Sebagai contoh, hasil penelitian yang

dilakukan oleh Kamaluddin (1998: 38) menunjukkan bahwa taraf kesalahan

konsep pada siswa di salah satu SMA Negeri mencapai 76,89%. Hasil penelitian

lain yang dilakukan oleh Supriyadi (2003: 165) juga menunjukkan bahwa siswa

SMA mengalami kesalahan konsep sebesar 67,5% pada pokok bahasan Mekanika

(12)

2

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2006: 30) yang mengungkapkan bahwa tingkat kesalahan konsep siswa SMA

pada konsep mekanika mencapai 51%.

Miskonsepsi bisa terjadi di semua tingkatan sekolah, dari tingkat sekolah

dasar hingga universitas. Tidak hanya siswa yang mengalami miskonsepsi, guru

pun bisa mengalami miskonsepsi. Adanya miskonsepsi pada diri siswa dapat

menghambat efektivitas belajar dan mengganggu penerimaan siswa terhadap

pengetahuan baru. Gangguan ini dapat menyebabkan buruknya hasil belajar

siswa. Oleh karena itu, miskonsepsi merupakan suatu masalah dalam

pembelajaran yang perlu diatasi. Topik Usaha dan Energi merupakan salah satu

topik yang kompleks karena konsep-konsep di dalamnya saling berkaitan,

sehingga besar kemungkinan adanya miskonsepsi pada topik ini. Penelitian

Khasanah (2010) di salah satu SMA menunjukkan tingkat miskonsepsi topik

Usaha dan Energi mencapai 71,62%.

Hasil studi pendahuluan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung

menunjukkan bahwa tingkat miskonsepsi siswa pada topik Usaha dan Energi

mencapai 20,22%. Siswa yang dilibatkan pada studi pendahuluan adalah siswa

kelas XII yang telah mempelajari Usaha dan Energi di kelas XI. Berdasarkan

wawancara yang dilakukan terhadap salah satu siswa kelas XII tersebut diketahui

bahwa guru menerangkan materi tersebut dengan metode ceramah.

Menurut Suparno (2010:50), metode mengajar yang hanya berupa

ceramah merupakan salah satu penyebab terjadinya miskonsespsi. Pendapat ini

diperkuat oleh Clements yang menyatakan bahwa miskonsepsi tidak akan hilang

dengan metode mengajar yang klasik, yaitu metode ceramah.

Terkait dengan banyaknya konsep yang abstrak dalam fisika, kehadiran

multimedia pembelajaran berupa simulasi komputer yang dapat memperjelas

konsep abstrak tersebut sangat bermanfaat. Simulasi komputer dapat digunakan

untuk mempertajam penjelasan atau bahkan menggantikan peran alat peraga yang

tidak mungkin dilakukan secara nyata di dalam kelas, baik karena alatnya sulit

(13)

3

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara teman sangat membantu siswa untuk mengembangkan dan memeriksa

kembali konsep dan pengetahuan yang telah mereka konstruksikan dengan

membandingkannya dengan konsep teman-teman lain. Oleh karena itu, model

pembelajaran kooperatif yang menuntut partisipasi aktif siswa merupakan pilihan

yang sangat baik. Pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi komputer dapat

memfasilitasi siswa untuk mengungkapkan miskonsepsinya dan memperjelas

konsep abstrak yang menimbulkan miskonsepsi.

Penelitian yang dilakukan Sahrul (2006) menunjukkan bahwa penggunaan

simulasi komputer dapat mengatasi miskonsepsi. Dalam simulasi komputer itu,

siswa dapat memanipulasi, mengumpulkan, dan menganalisis data untuk

selanjutnya menarik sebuah kesimpulan. Bila data yang ditemukan siswa pada

simulasi berbeda dengan yang mereka pikirkan, siswa akan mengalami konflik

dalam pikirannya. Konflik pemikiran yang berulang-ulang ini akan menghasilkan

perubahan konsep dalam diri siswa. Penggunaan simulasi komputer sangat

menguntungkan karena siswa dapat melakukan manipulasi berkali-kali sehingga

siswa akan lebih cepat mengubah pemikiran mereka yang tidak benar.

Faktor penyebab miskonsepsi bisa datang dari siswa, guru, konteks, buku

atau bahan ajar, maupun dari metode mengajar. Metode mengajar yang

menyebabkan miskonsepsi adalah metode yang menempatkan siswa hanya

sebagai penerima informasi. Siswa menjadi pasif selama pembelajaran. Aktivitas

siswa selama pembelajaran adalah mendengarkan informasi dari guru kemudian

mencatatnya. Metode mengajar yang diusulkan peneliti adalah metode mengajar

yang menggiring siswa menjadi siswa aktif. Siswa harus menemukan sendiri

fakta-fakta dan mengkonstruknya menjadi sebuah konsep.

Pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi komputer merupakan

salah satu cara mengajar yang dapat menggiring siswa menjadi siswa aktif.

Melalui pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi komputer siswa

mengumpulkan fakta-fakta setelah melakukan rekayasa pada simulasi komputer.

(14)

4

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendapat pengalaman langsung yang membuat pembelajaran menjadi lebih

bermakna. Selanjutnya siswa mendiskusikan fakta-fakta tersebut sehingga

terbentuk suatu konsep dalam diri siswa.

Banyak guru yang telah menerapkan pembelajaran kooperatif, namun

belum banyak yang mengkombinasikannya dengan penggunaan simulasi

komputer. Oleh karena itu, untuk melihat miskonsepsi yang terjadi setelah

pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi komputer penulis merancang

suatu penelitian berjudul “Analisis Miskonsepsi Topik Usaha dan Energi Siswa Kelas XI Setelah Pembelajaran Kooperatif Menggunakan Simulasi Komputer”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah pada penelitian ini

sebagai berikut.

1. Miskonsepsi terjadi pada setiap tingkat pendidikan.

2. Miskonsepsi terjadi pada banyak bahasan, terutama mekanika.

3. Topik Usaha dan Energi merupakan materi yang kompleks karena

keterkaitan antarkonsep di dalamnya.

4. Tingkat miskonsepsi topik Usaha dan Energi setelah pembelajaran

menggunakan metode ceramah adalah 20,22%.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, batasan masalah

penelitian ini ditentukan sebagai berikut.

1. Penelitian ini dibatasi pada sub konsep usaha dan hukum konservasi energi

mekanik.

2. Identifikasi miskonsepsi menggunakan instrumen tes pilihan ganda serta

teknik CRI skala enam (0-5).

3. Fokus penelitian ini adalah miskonsepsi yang terjadi persentase

miskonsepsi berdasarkan tes setelah siswa melakukan pembelajaran

kooperatif menggunakan simulasi komputer.

(15)

5

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan

dipecahkan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana miskonsepsi topik Usaha dan Energi siswa kelas XI setelah pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi

komputer?”

Rumusan masalah di atas dapat dirinci ke dalam pertanyaan-pertanyaan

penelitian berikut.

1. Apa saja miskonsepsi yang sering dialami siswa pada konsep usaha dan

energi?

2. Berapa persen tingkat miskonsepsi siswa pada topik Usaha dan Energi

setelah diterapkan pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi

komputer?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Menganalisis miskonsepsi yang sering dialami siswa pada topik Usaha dan

Energi.

2. Menganalisis tingkat miskonsepsi siswa pada topik Usaha dan Energi

setelah diterapkan pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi

komputer.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun secara praktis terhadap beberapa pihak terkait, diantaranya

sebagai berikut.

1. Memberi masukan kepada guru agar dapat mengantisipasi faktor penyebab

miskonsepsi berupa metode mengajar dan sumber ajar.

2. Memberi informasi miskonsepsi fisika, terutama pada topik Usaha dan

(16)

6

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Memberi informasi penggunaan simulasi komputer dalam pembelajaran

kooperatif sebagai alternatif cara mengajar.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan sistematis, penulis

menggunakan struktur organisasi skripsi berdasarkan pedoman penulisan skripsi

yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia. Struktur organisasi

skripsi pada penelitian ini terinci sebagai berikut.

Bab I diawali dengan latar belakang masalah yang berisi tingginya tingkat

miskonsepsi serta solusi untuk mengatasinya berdasarkan hasil penelitian

terdahulu. Identifikasi dan perumusan masalah yang dijabarkan berdasarkan hasil

studi pendahuluan. Tujuan dan manfaat pembelajaran mengacu pada perumusan

masalah. Terakhir, dijabarkan struktur organisasi skripsi. Bab II berisi kajian

pustaka terkait miskonsepsi dan pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi

komputer. Pada bab II ini dituliskan pula penelitian-penelitian terdahulu yang

relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, asumsi, dan kerangka

pemikiran. Bab III membahas metode dan desain penelitian, populasi dan sampel

penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik

pengumpulan data, dan teknik menganalisis data yang telah terkumpul. Bab IV

berisi pemaparan data tes, keterlaksanaan pembelajaran selama penelitian

berdasarkan hasil observasi, dan data angket. Bab V berisi kesimpulan dari hasil

penelitian yang menjawab rumusan masalah dan rekomendasi untuk penelitian

(17)

28

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi experiment atau

eksperimen semu. Alasan pemilihan metode ini adalah pada penelitian ini subjek

penelitian (siswa) tidak memungkinkan untuk diambil secara acak dari kelompok

yang ada (kelas). Siswa secara alami telah terbentuk dalam kelas tersebut.

penelitian ini menggunakan seluruh subjek dalam kelas untuk diberikan suatu

perlakuan.

Desain yang digunakan pada penelitian ini yaitu one-shot case study

Desain ini dipilih karena penelitian ini meneliti satu kelompok yang diberi

perlakuan dan diuji hasilnya satu kali.

Desain ini dapat digambarkan seperti gambar 3.1.

Gambar 3.1 Pola Desain Penelitian

Keterangan:

X = perlakuan berupa penerapan pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi

komputer.

O = tes

Kelompok penelitian diberi perlakuan selama empat kali pertemuan

dengan menerapkan pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi komputer.

Setelah diberi perlakuan, kelompok ini diberi tes.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA tahun ajaran

2013/2014 di salah satu Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung yang terdiri

dari lima kelas, sedangkan sampelnya adalah satu kelas yang jumlah siswanya 36

(18)

29

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling karena

pemilihan subjek penelitian didasarkan pada adanya tujuan tertentu. Kelas

tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan hasil ulangan harian fisika di kelas

tersebut menunjukkan banyak siswa yang salah dalam menjawab soal konsep.

Kelas tersebut dianggap cocok dijadikan subjek penelitian untuk melihat hasil dari

perlakuan yang diberikan. Alasan peneliti memilih sekolah tersebut adalah

peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah tersebut.

Dengan begitu, peneliti bisa lebih memahami masalah dan kondisi subjek

penelitian.

C. Definisi Operasional

1. Pembelajaran Kooperatif Menggunakan Simulasi Komputer

Pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi komputer yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah pengelolaan kelas oleh guru dimana

siswa dikelompokkan ke dalam kelompok beranggotakan lima orang. Setiap

anggota kelompok dinomori 1-5. Siswa mempelajari suatu bahan

bersama-sama melalui media ajar berupa simulasi komputer. Simulasi komputer yang

digunakan pada penelitian ini adalah simulasi yang menggunakan software

macromedia flash terkait topik Usaha dan Energi. Keterlaksanaan

pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi komputer dinyatakan dalam

persentase keterlaksanaan pembelajaran yang diukur melalui observasi

berdasarkan lembar observasi.

2. Miskonsepsi

Miskonsepsi yang dimaksud pada penelitian ini adalah kombinasi

jawaban salah dengan tingkat keyakinan tinggi yang diolah berdasarkan teknik

CRI yang dikembangkan oleh Saleem Hasan. Miskonsepsi diukur melalui tes

menggunakan instrumen tes pilihan ganda. Miskonsepsi yang dialami siswa

(19)

30

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya

Dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian berupa instrumen

tes dan angket.

1. Instrumen Tes

Instrumen tes berupa soal pilihan ganda mengenai konsep-konsep

pada Usaha dan Energi. Jumlah soal pada instrumen ini adalah 15 butir.

Pada instrumen ini disediakan juga kolom tingkat keyakinan sehingga

siswa tidak hanya memilih jawaban, melainkan harus menentukan tingkat

keyakinan mereka. Instrumen ini digunakan untuk mengumpulkan data

miskonsepsi pada siswa setelah pembelajaran kooperatif menggunakan

simulasi komputer.

Pengembangan instrumen ini melalui tiga tahapan berikut.

a. Pembuatan Kisi-kisi

Sebelum membuat kisi-kisi, peneliti menganalisis SK dan KD terkait

topik Usaha dan Energi kelas XI berdasarkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP). Peneliti juga mencari informasi

miskonsepsi yang sering dialami siswa pada topik Usaha dan Energi.

Selanjutnya peneliti membuat kisi-kisi instrumen. Terakhir, peneliti

membuat soal dan jawaban berdasarkan kisi-kisi instrumen.

b. Judgment

Setelah instrumen tes dibuat, instrumen tersebut dikonsultasikan

kepada dosen pembimbing. Setelah mengalami beberapa kali revisi,

instrumen tersebut dijudgment oleh salah satu dosen Jurusan

Pendidikan Fisika yang direkomendasikan oleh tim skripsi.

Berdasarkan arahan dosen penjudgment, instrumen tes tersebut

kembali direvisi.

(20)

31

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen diujicobakan kepada siswa kelas XII salah satu SMA di

Kota Bandung. Uji coba ini diikuti oleh 30 siswa.

d. Hasil Uji Coba Instrumen

Data hasil uji coba digunakan untuk mengukur validitas, realibilitas,

daya pembeda, tingkat kesukaran dan fungsi pengecoh instrumen.

Penghitungan realibilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan fungsi

pengecoh dilakukan dengan bantuan program AnatestV4.

Penghitungan validitas tiap butir soal dilakukan manual berdasarkan

persamaan:

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan y N = Jumlah peserta uji coba

X = Skor tiap butir soal

Y = Skor total tiap butir soal

Interpretasi besarnya koefisien korelasi rxy menurut Arikunto (2010: 319) ditampilkan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Interpretasi Validitas Butir Soal Koefisien Korelasi Kriteria

Masih menurut Arikunto, interpretasi daya pembeda, tingkat kesukaran,

(21)

32

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal

Nilai DP Kriteria

Negatif Soal Dibuang

0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali

Tabel 3.3 Interpretasi Tingkat Kesulitan Soal

Nilai DP Kriteria

0,00 – 0,200 Sangat sulit 0,200 – 0,400 Sulit 0,400 – 0,600 Sedang 0,600 – 0,800 Mudah

0,800 – 1,00 Sangat mudah

Tabel 3.4 Interpretasi Reliabilitas Tes Koefisien Korelasi Kriteria

(22)

33

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil uji coba instrumen disajikan pada tabel 3.5

Tabel 3.5 Hasi Uji Coba Instrumen

No. Aspek Uji

Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesulitan Realibilitas

1 SR J SS

Tingkat kesulitan : SS = sangat sulit

S = sulit

(23)

34

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Instrumen Angket

Instrumen angket dibagikan kepada siswa untuk mengetahui penilaian

siswa terhadap aspek efek pembelajaran, komunikasi, dan desain teknis dari

simulasi komputer yang digunakan serta pendapat siswa mengenai

penggunaan simulasi komputer dalam pembelajaran.

3. Instrumen Observasi

Instrumen observasi digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian

pelaksanaan pembelajaran dengan RPP, berupa instrumen observasi terhadap

guru maupun siswa selama pembelajaran.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, dan tahap akhir. Berikut rincian untuk setiap tahapan.

1. Tahap Perencanaan

a. Menelaah materi Usaha dan Energi kelas XI.

b. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.

c. Studi literatur terhadap jurnal, buku, dan skripsi mengenai

miskonsepsi, teknik CRI, dan penggunaan simulasi komputer.

d. Menyusun instrumen tes, kemudian mengkonsultasikannya ke dua

orang dosen pembimbing dan dosen Fisika lain.

e. Merevisi instrumen tes.

f. Melakukan uji coba instrumen di sekolah bersangkutan. Uji coba

dilakukan pada siswa kelas XII.

g. Menganalisis validitas, realibilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda

dan fungsi pengecoh data hasil uji coba.

2. Tahap Pelaksanaan

(24)

35

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Memberi perlakuan berupa pembelajaran kooperatif menggunakan

simulasi komputer.

c. Melaksanakan tes.

3. Tahap Akhir

a. Mengolah data tes, observasi, dan angket.

b. Menganalisis hasil pengolahan data.

c. Menarik kesimpulan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini dikumpulkan data kuantitatif dan data kualitataif.

Data kuantitatif berupa hasil tes diagnosis miskonsepsi sedangkan data

kualitatif berupa hasil angket siswa dan hasil observasi.

1. Tes

Tes ini merupakan alat untuk mengukur tingkat miskonseps siswa. Tes ini

berupa tes pilihan ganda tentang konsep-konsep pada bab Usaha dan

Energi. Untuk mengukur miskonsepsinya digunakan teknik CRI.

2. Angket

Selesai pembelajaran, siswa diminta untuk mengisi angket. Melalui angket

ini diperoleh informasi pendapat siswa tentang efek pembelajaran,

komunikasi, dan teknik desain dari simulasi komputer yang digunakan

serta respon siswa terhadap penggunaannya.

3. Observasi

Pada teknik observasi, observer mengamati secara langsung proses

pembelajaran. Observer memberi tanda cek pada kolom YA atau TIDAK

di lembar observasi berdasarkan yang terjadi selama pembelajaran.

(25)

36

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Klasifikasi Jawaban Siswa

Jawaban siswa diklasifikasikan ke dalam kriteria paham konsep, lucky

guess, miskonsepsi, dan tidak tahu konsep berdasarkan kombinasi CRI

dan salah benarnya jawaban siswa. Setelah diklasifikasi, dihitung

jumlah untuk masing-masing kriterianya.

b. Rata-rata Persentase Kriteria Jawaban

Untuk menghitung rata-rata persentase masing-masing kriteria

jawaban digunakan persamaan:

̅ ∑

dengan:

̅ = rata-rata persentase kriteria jawaban = jumlah jawaban subjek ke-i

= banyak subjek

2. Angket

Untuk menganalisis data angket, peneliti melakukan langkah-langkah

berikut.

a. Mengkuantitatifkan data angket.

b. Menghitung persentase tiap sub variabel berdasarkan persamaan:

Dengan:

P(s) = persentase subvariabel

S = skor tiap subvariabel

N = jumlah skor maksimum

c. Menetukan kriteria kualitatif dengan cara:

1) Menentukan skor maksimum (100%)

2) Menentukan skor minimum (0%)

(26)

37

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Menentukan banyak kelas yang dikehendaki (ada empat, yaitu

tidak baik, kurang, cukup, dan baik).

5) Menghitung panjang kelas (25).

Berdasarkan langkah di atas, interpretasi kriteria kualitatif disajikan

pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Kualitatif Range Kriteria

Untuk menganalisis hasil observasi, peneliti melakukan langkah-langkah

berikut.

a. Menghitung jumlah jawaban YA yang ditandai observer.

b. Menghitung prsentase keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan

persamaan:

c. Menginterpretasi persentase keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan

rubrik keterlaksanaan pembelajaran pada tabel 3.7

Tabel 3.7 Rubrik Keterlaksanaan Pembelajaran Indikator Rubrik

Kesesuaian kegiatan pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi

(27)

38

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

komputer yang

implementasinya

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT

keterlaksanaan pembelajaran 75%.  TIDAK SESUAI jika tahap

(28)

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berikut kesimpulan hasil analisis konsep-konsep yang miskonsepsi

pada topik usaha dan energi siswa kelas XI setelah pembelajaran kooperatif

menggunakan simulasi komputer.

1. Miskonsepsi pada konsep usaha positif dan usaha negatif berupa konsepsi

siswa bahwa usaha positif dan usaha negatif tergantung pada arah

perpindahan partikel. Rata-rata persentase miskonsepsi pada konsep usaha

positif dan usaha negatif adalah 37,10%.

2. Miskonsepsi pada konsep gaya konservatif dan gaya non konservatif

berupa konsepsi siswa usaha total yang dilakukan oleh gaya konservatif

maupun gaya non konservatif pada suatu lintasan tertutup tidak mungkin

sama dengan nol. Rata-rata persentase miskonsepsi pada konsep gaya

konservatif dan gaya non konservatif adalah 30,64%.

3. Miskonsepsi pada konsep hubungan energi potensial, energi kinetik, dan

energi mekanik meliputi: energi potensial gravitasi suatu patikel di

ketinggian sebelum jatuh lebih kecil dari energi kinetik partikel saat

menumbuk tanah; energi mekanik suatu partikel selalu berkurang jika

energi potensial gravitasinya beerkurang; energi kinetik bertambah selama

benda bergerak ke atas. Rata-rata persentase miskonsepsi pada konsep

hubungan energi potensial, energi kinetik, dan energi mekanik adalah

18,71%.

4. Miskonsepsi pada konsep hukum konservasi energi mekanik meliputi:

kelajuan partikel jatuh bebas dipengaruhi massa partikel tersebut; usaha

oleh gaya konservatif untuk memindahkan suatu partikel dari suatu

ketinggian ke ketinggian tertentu dan energi kinetik akhir partikel yang

(29)

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

miskonsepsi persentase miskonsepsi pada konsep hukum konservasi energi

mekanik adalah 20,97%.

5. Rata-rata persentase miskonsepsi siswa pada topik usaha dan energi

setelah pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan simulasi

komputer sebesar 23,66%.

B.Saran

Untuk perbaikan penelitian selanjutnya peneliti menyarankan:

1. Pelaksanaan setiap tahap pembelajaran dilaksanakan lebih baik lagi.

Peneliti perlu memastikan siswa mengikuti setiap tahap pembelajaran

dengan baik.

2. Peneliti perlu menguatkan kembali konsep yang benar kepada siswa jika

siswa menjawab salah atau terlihat masih bingung pada tahap menjawab

pertanyaan.

3. Konsep-konsep abstrak pada simulasi komputer perlu dibuat lebih nyata.

4. Simulasi komputer yang digunakan sebaiknya dapat mengakomodasi

(30)

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amryanti. (2012). Cara Mengatasi Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika. [Online]. Tersedia di http://fisika-esbach.blogspot.com/2012/04/cara-mengatasi-miskonsepsi-dalam.html. Diakses 30 Mei 2013.

Ariasdi. (2008). Panduan Pengembangan Multimedia Pembelajaran. [Online]. Tersedia di http://ariasdimultimedia.wordpress.com/2008/02/12/panduan-pengembangan-multimedia-pembelajaran/. Diakses 25 Februari 2014.

Arikunto, S. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

DEPDIKNAS. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:

DEPDIKNAS

Hukum, I. (2011). Simulasi Permodelan. [Online]. Tersedia di http://simulasi-permodelan.blogspot.com/. Diakses 25 Februari 2014.

Istiyanto. (2012). Pengertian dan Manfaat Multimedia Pembelajaran. [Online]. Tersedia di http://istiyanto.com/pengertian-dan-manfaat-multimedia-pembelajaran/. Diakses 30 Mei 2013.

Kaniawati, dkk. (2012). Pengembangan Simulasi Komputer dalam Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meminimalisir Miskonsepsi Fisikap pada Siswa SMA Di Kota Bandung. Usul Penelitian Hibah Bersaing, Fakultas Pendidikan Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia.

Kawakiby, S. (2011). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai Upaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika. Skripsi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendididkan Indonesia.

Kamaluddin, N. (1998). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kesalahan Konsep Fisika Pada Siswa SMUN di Kotamadya Palu. Palu: Lembaga Penelitian UNTAD.

Khasanah, N. (2010). Penggunaan Pendekatan Konflik Kognitif untuk Remediasi Miskonsepsi Pembelajaran Usaha dan Energi (Studi Kasus di MAN I Madiun Kelas XI IPA Semester I Tahun Ajaran 2008/2009). Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.

(31)

Nugraha, Hilda A. 2014

ANALISIS MISKONSEPSI TOPIK USAHA DAN ENERGI SISWA KELAS XI SETELAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mosik & Maulana, P. (2010). Upaya Mengurangi Terjadinya Miskonsepsi Fisika Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Konflik Kognitif. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6 (2010), hlm. 98-103.

Nasution, S. (2009). Metode Research (Penenlitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Rahadi, A. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: DEPDIKNAS.

Rahmah, N. (2013). Efektivitas Penggunaan Media Simulasi Komputer pada Pendekatan Pembelajaran Konseptual Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran Fisika. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Rini, C. (2011). Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa SMP

pada Ranah Kognitif. Skripsi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia.

Saehana & Haerudin. (2006). Pengembangan Simulasi Komputer dalam Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meminimalisir Miskonsepsi Fisika pada Siswa SMA di Kota Palu. Prosiding Pertemuan ilmiah XXV HFI Jateng & DIY, hlm. 286-290.

Singh, C & Schuun, C. (2009). Connecting Three Pivotal Concepts in K-12 Science State Standard and Maps of Conceptual Growth to Research in Physics Education. Journal of Physics Teacher Education Online, 5 (2), hlm. 16-42.

Suparno, P. (2010). Miskonsepsi & Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: Gramedia.

Suprijono, A. (2012). Cooperative Learnig (Teori & Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Supriyadi. (2003). Penerapan Teori Elaborasi pada Pembelajaran Fisika di SLTP dalam Konteks Manajemen Berbasis Sekolah. Tesis, Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Gambar

Tabel 3.1 Interpretasi Validitas Butir Soal
Tabel 3.2  Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal
Tabel 3.5 Hasi Uji Coba Instrumen
Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Kualitatif

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentiflkasi ada tidaknya miskonsepsi, mengidentifikasi miskonsepsi konsep-konsep sistem respirasi dan ekskresi yang dialami oleh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendiskripsikan profil miskonsepsi yang dimiliki oleh siswa kelas XI SMA N 1 Kebumen pada konsep

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perkembangan kognitif siswa dalam pelajaran IPA materi konsep energi. Dari penelitian sebelumnya, peneliti lebih banyak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun instrumen tes diagnostik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi Fisika siswa kelas XI SMA pada materi

Hasil analisis postest siswa pada setiap item soal untuk melihat rata-rata siswa yang tidak tahu konsep (LK), memahami konsep (KCC), menebak (LG), miskonsepsi (Mis) dan

Penelitian ini bertujuan, 1) menganalisis miskonsepsi siswa pada submateri invertebrata menggunakan Two Tier Test , 2) mendeskripsikan miskonsepsi yang dialami siswa pada

IMPLEMENTASI SIMULASI FISIKA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KUANTITAS MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP ELASTISITAS.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Tabel 1 Persentase Tingkat Miskonsepsi Siswa Kategori Miskonsepsi Miskonsepsi Siswa Kelas Model Pembelajaran Langsung Kelas Model Pembelajaran ECIRR Jumlah Persentase