• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... 10 DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Peneitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Konsep Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Teori-Teori Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1 Teori Belajar dari Benjamin Bloom... Error! Bookmark not defined. 2.2.2 Teori Belajar Dari Robert Gagne ... Error! Bookmark not defined.

2.2.3 Teori Belajar dari Albert Bandura.... Error! Bookmark not defined. 2.3 Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.3.1 Pengertian Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.3.2 Indikator Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... Error!

Bookmark not defined.

(2)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2.4.2 Indikator dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Guru ... Error! Bookmark not defined. 2.4.3 Ciri-Ciri Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.

2.4.4 Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar Error! Bookmark not

defined.

2.6 Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.6.1 Pengertian Motivasi Belajar... Error! Bookmark not defined. 2.6.2 Indikator Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.6.3 Prinsip-Prinsip Motivasi dalam Belajar . Error! Bookmark not defined. 2.6.4 Hubungan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Error! Bookmark

not defined.

2.7 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.8 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.9 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.

1.4. Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 1.5. Sumber dan Jenis Data ... Error! Bookmark not defined. 1.6. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

1.7. Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

(3)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3.9.2 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not

defined.

4.1 Gambaran Umum ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Gambaran Umum Responden ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Uji Asumsi Statistik ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Deskripsi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Deskripsi Variabel Kreativitas Kognitif Guru ... Error! Bookmark not

defined.

4.3.2 Deskripsi Variabel Kreativitas Non Kognitif Guru .... Error! Bookmark

not defined.

4.3.3 Deskripsi Variabel Motivasi Belajar Siswa ... Error! Bookmark not

defined.

4.3.4 Deskripsi Variabel Hasil Belajar Siswa . Error! Bookmark not defined.

4.4 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.4.1 Overall Model Fit... Error! Bookmark not defined. 4.4.2 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.5 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.5.1 Kreativitas Kognitif Guru (X1) dan Kreativitas Non Kognitif Guru (X2)

terhadap Motivasi Belajar Siswa(X3) ... Error! Bookmark not defined.

4.5.1 Kreativitas Kognitif Guru (X1), Kreativitas Non Kognitif Guru (X2)

dan Motivasi Belajar Siswa(X3) terhadap Hasil Belajar Siswa (Y) ... Error!

Bookmark not defined.

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

(4)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 NILAI RATA-RATA UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI DI KABUPATEN BANDUNG ... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Belajar ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas XI Jurusan IPS .... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.2 Klasifikasi SMA Negeri di Kabupaten Bandung berdasarkan Subrayon ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.3 Sampel Siswa Kelas XI ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.5 Pernyataan kuesioner ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.6 Validitas Kreativitas Kognitif Guru (X1) ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3.7 Validitas Kreativitas Kognitif Guru (X2) ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3.8 Validitas Motivasi Belajar Siswa (X3) .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.9 Uji reliabilitas Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.10 Skala Penafsiran Rata-Rata Skor Jawaban Responden ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 3.11 Perbedaan antara Model Analisis Jalur dengan Model Regresi ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.3 ... Error! Bookmark not defined.

(5)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.5 Deskripsi Setiap Indikator pada Variabel Kreativitas Non Kogitif Guru ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6 Deskripsi Setiap Indikator pada Variabel Motivasi Belajar Siwa.. Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi .... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.8 Ringkasan iteria ukuran GFT (Goodness of Fit Test) Model

Just-Identied ... Error! Bookmark not defined.

(6)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Interaksi antara Person, Environment dan Behavior ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Peta Kabupaten Bandung ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... Error! Bookmark not

defined.

(7)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan modal jangka panjang negara yang harus serta-merta ditingkatkan kualitas setiap saat. Amanat yang diberikan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 salah satunya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini berarti bahwa negara memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada seluruh rakyat Indonesia. Sehingga dunia pendidikan atau lembaga pendidikan harus dapat menciptakan lulusan yang berkualitas dan mampu menghadapi kehidupan secara kompetitif dan inovatif.

Upaya untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas tentunga tidak dapat dijalan semudah yang diperkirakan. Hal ini terbukti oleh kondisi pendidikan yang masih jauh dari harapan. Peningktan kualitas pendidikan telah dilakukan

oleh dunia pendidikan atau lembaga pendidikan melalui perbaikan kurikulum nasional, lokal, kinerja guru melalui pelatihan dan sertifikasi, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasara pendidikan, namun kesenjangan antara harapan dan kondisi kenyataannya.

Hal ini dapat dilihat dari kondisi saat ini yang menunjukkan bahwa meskipun berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan seperti pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kinerja guru melalui pelatihan, pengadaan dan perbaikan sarana serta prasarana pendidikan, yang dipandang belum maksimal.

Lembaga survei internasional UNDP tentang Human Development

Report atau Human Development Indeks menunjukkan diantara negara ASEAN,

(8)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

di posisi 30 (0,855). Begitu halnya dibandingkan IPM negara berkembang lainnya, seperti China menduduki peringkat 101 dengan skor 0,699, Meksiko di 61 (0,755), Korea di 12 (0,909) dan Turki di 90 (0,7222), Kolumbia di 91 (0,719), Mesir di 112 (0,662). IPM Indonesia hanya lebih baik dibanding IPM Myanmar yang menduduki posisi 149 (0,498) dan Filiphina 127 (0,617), Kamboja 138 (0,543), Timor Leste 134 (0,576). UNDP juga menyatakan, dalam jangka panjang

(1980-2012), tingkat kemajuan Indonesia dibanding dengan negara lain seperti China dan Thailand berbeda. IPM Indonesia tahun 2012 hanya 0,629, masih di bawah rata-rata skor negara-negara berkembang 0,64. Pencapaian Indonesia juga masih jauh di bawah negara-negara di Asia Timur dan Pasifik sebesar 0,683.

Permasalah tersebut menjelaskan bahwasannya dunia pendidikan nasional sedang menghadapi cobaan dan tantangan yang cukup berat, dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk menjalankan perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin canggih serta mampu bersaing di zaman globalisasi pada saat ini.

Salah satu masalah besar dalam terciptanya sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas adalah rendahnya kualitas pendidikan yang terbukti dari rerata prestasi belajar siswa, khususnya siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Upaya pemerintah dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan nasional dengan menerbitkan Permen No. 19 tahun 2005 yang berisikan Delapan Standar Nasional Pendidikan yang dapat dijadikan standar minimal ketercapaian sistem pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.

Standar nasional pendidikan ini terdiri dari Standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan, dan standar penilaian pendidikan. Akan tetapi dalam kenyataan yang ada bahwa

(9)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan standar nasional pendidikan Kabupaten Bandung masih belum mencapai standar tersebut. Berikut ini adalah nilai rata-rata hasil Ujian Nasional mata pelajaran Ekonomi pada SMA Negeri di Kabupaten Bandung.

Tabel 1.1

NILAI RATA-RATA UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI DI KABUPATEN BANDUNG

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, tahun 2012

(10)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwasannya siswa SMA Negeri di Kabupaten bandung pada tahun pelajaran 2012/2013 Ujian Nasional lulus 100%. Namun hasil 100% tidak diikuti oleh kualitas hasil UN tersebut. Dalam klasifikasi nilai ujian nasionalnya belum terlalu memuaskan. Nilai ujian nasional semua SMA Negeri di Kabupaten Bandung terklasifikasikan ada apa klasisfikasi B. Hal tersebut menunjukan bahwa SMA Negeri di Kabupaten Bandung belum

berkualitas secara maksimal dan tidak dapat bersaing di level propinsi ataupun levep nasional.

Selain berdasarkan klasifikasi, nilai ujian nasional SMA Negeri di Kabupaten Bandung, kualitas pendidikannya masih tertingggal oleh sekolah swasta yang ada di Kabupaten Bandung. Hal itu terlihat dari nilai UN SMA Negeri dibandingkan dengan Nilai UN SMA Swasta, hanya terdapat dua sekolah yang peringkatnya masuk 10 besar yaitu SMA N Cikancung dan SMA N Nagreg. Perolehan nilai ujian nasional tertinggal jauh pada peringkat nilai ujian nasional di Propinsi Jawa Barat, baik itu antar sekolah negeri ataupun dengan swata. Peringkat nilai ujian nasional SMA Negeri di Kabupaten Bandung pada tingkatan propinsi di sekolah negeri hanya terdapat tiga sekolah yang mampu menembus peringkat 100 besar, yaitu SMA N 1 Bojongsoang dengan rata-rata nilai ujian nasional sebesar 7,03 ada pada peringkat 68, SMA N 1 Cikancung dengan rata-rata nilai ujian nasional sebesar 7,08 ada pada peringkat 51, dan SMA N 1 Nagreg dengan rata-rata nilai ujian nasional sebesar 7,11 ada pada peringkat 41. Sedangkan peringkat nilai ujian nasional SMA Negeri di Kabupaten Bandung pada tingkatan propinsi di sekolah negeri dan swasta tidak ada sekolah yang dapat menembus 100 besar. Hal itu menandakan bahwa SMA Negeri di Kabupaten

Bandung belum bisa bersaing dalam kualitas proses pembelajarn sehingga menghasilkan output yang baik masih tertinggal oleh SMA Negeri atau Swasta di

Propinsi Jawa Barat.

(11)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

lama SMA Negeri di Kabupaten Bandung akan terus tertinggal oleh sekolah-sekolah di luat Kabupaten Bandung. Tidak dapat bersainya SMA Negeri di Kabupaten Bandung dengan SMA di luar Kabupaten bandung diduga disebabkan berbagai faktor. Secara teoritis menurut Slameto (2003:54), faktor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang tersebut adalah faktor internal (faktor fisiologi, faktor psikologi) dan faktor eksternal (faktor lingkungan, faktor

lingkungan fisik, faktor spiritual, dan lingkungan agama).

Selain itu Abin Syamsudin (2004:165), mengemukakan ada tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu (1) raw input ialah siswa dengan segala karakteristiknya seperti IQ, motivasi, motif, kebiasaan, emosi, fisik, dan lain-lain; (2) instrumental input ialah masukan instrumental seperti guru, kurikulum, sekolah, sarana dan prasarana, buku sumber, dan lain-lain; (3)

environmental input ialah masukan-masukan lingkungan seperti lingkungan

keluarga, sosial, masyarakat, dan lain-lain.

Selanjutnya Noehi Nasution (Syaiful Bahri Djamarah, 2002: 142) menyebutkan bahwa ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap proses belajar mengajar yaitu:

1. Komponen input yaitu pribadi siswa yang memiliki raw input yaitu diantarnya IQ, bakat, minat, motivasi, kebiasaan, dan lain-lain.

2. Komponen instrumental input yang berupa masukan atau fasilitas yang menunjang diantaranya berupa alat, sarana, media, metode, guru dan lain-lain.

3. Komponen environmental input yang berupa unsur lingkungan.

Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(Dirjen PMPTK) Depdiknas Baedhowi (Uno dan Mohamad, 2011: 162-163) mengatakan mengutarakan bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa,

maka seorang guru dituntut mampu menerapkan cara belajar yang menarik.

“Jiwa entrepreneurship yang dimiliki oleh seorang guru bukanlah

(12)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Baedhowi berpendapat bahwa praktik-praktik yang dilakukan oleh guru untuk mengembangkan kreativitasnya, yakni dengan kreatif dalam belajar dan berketerampilan.

Berdasarkan data empiris dan pendapat atau teori para ahli mengenai prestasi belajar, terdapat beberapa faktor utama yang mempengaruhi prestasi belajar, untuk selanjutnya disebut faktor-faktor penyebab prestasi belajar. Di

antara faktor-faktor penyebab prestasi belajar yang dominan tersebut adalah kreativitas guru dan motivasi belajar. Menemukan penyebab prestasi belajar ini sangat penting, karena setelah ditemukan organisasi dapat memulai proses evaluasi perbaikan berkelanjutan.

Kondisi di atas melatar belakangi penulis untuk menganalisis permasalahan dengan lebih mendalam apakah faktor-faktor penyebab prestasi belajar siswa yang terdiri dari, kreativitas guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.

Penulis berupaya memperjelas arah penelitian ini dengan mengambil judul

tesis: “PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI” (Survei pada

Siswa IPS Kelas XI SMA NEGERI di Kabupaten Bandung)”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah ;

1. Bagaimana gambaran tingkat kreativitas guru, tingkat motivasi belajar

siswa dan tingkat hasil belajar siswa dalam matapelajaran ekonomi di SMA Negeri di Kabupaten Bandung?

(13)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana pengaruh tingkat kreativitas guru non kognitif terhadap tingkat motivasi belajar siswa dalam matapelajaran ekonomi di SMA Negeri di Kabupaten Bandung?

4. Bagaimana pengaruh tingkat kreativitas guru kognitif terhadap tingkat hasil belajar siswa dalam matapelajaran ekonomi di SMA Negeri di Kabupaten Bandung?

5. Bagaimana pengaruh tingkat kreativitas guru non kognitif terhadap tingkat hasil belajar siswa dalam matapelajaran ekonomi di SMA Negeri di Kabupaten Bandung?

6. Bagaimana pengaruh tingkat motivasi belajar siswa terhadap tingkat hasil belajar siswa dalam matapelajaran ekonomi di SMA Negeri di Kabupaten Bandung?

1.3Tujuan Peneitian

Adapun tujuan pada penelitian ini adalah ;

1. Untuk mengetahui gambaran tingkat kreativitas kognitif guru, tingkat kreativitas non kognitif guru, tingkat motivasi belajar siswa dan tingkat hasil belajar siswa dalam matapelajaran ekonomi di SMA Negeri di Kabupaten Bandung.

2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kreativitas guru kognitif terhadap motivasi belajar siswa dalam matapelajaran ekonomi di SMA Negeri di Kabupaten Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kreativitas guru non kognitif terhadap motivasi belajar siswa dalam matapelajaran ekonomi di SMA Negeri di Kabupaten Bandung.

(14)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

5. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kreativitas guru non kognitif terhadap tingkat hasil belajar siswa dalam matapelajaran ekonomi di SMA Negeri di Kabupaten Bandung.

6. Untuk mengetahui pengaruh tingkat motivasi belajar siswa terhadap tingkat hasil belajar siswa dalam matapelajaran ekonomi di SMA Negeri di Kabupaten Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah: 1. Secara Teoritis

Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan untuk memberikan sumbangan fikiran mengenai pengaruh kreativitas kognitif guru dan

kreativitas non kognitif guru (variabel independen), terhadap motivasi belajar (variabel antara) serta hasil belajar (variabel dependen) pada mata pelajaran ekonomi

2. Secara Praktis

a. Untuk memberikan informasi menegenai pengaruh kreativitas kognitif guru dan kreativitas non kognitif guru (variabel independen), terhadap motivasi belajar (variabel antara) serta hasil belajar (variabel dependen) pada mata pelajaran ekonomi.

b. Untuk memberikan informasi kepada siswa agar penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar.

(15)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(16)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian adalah adalah variabel kreativitas guru kognitif dan kretivitas guru non kognitif sebagai variabel independent, tingkat hasil belajar

siswa dalam mata pelajaran ekonomi sebagai variabel dependent, dan minat belajar siswa menjadi variabel antara. Sedangkan yang menjadi unit analisis dalam penelitiannya adalah siswa kelas XI IPS sekolah menengah atas negeri di Kabupaten Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa serta menginterpretasikan data. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berpijak pada masalah dan tujuan yang telah dirumuskan, maka dalam penelitian ini digunakan metode survey. Metode penelitian survei merupakan metode penelitian yang menyoroti adanya hungungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran kemudian dirumuskan suatu hipotesis. Hal tersebut sependapat dengan Klinger (Riduwan, 2010: 49) menyatakan bahawa penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Sesuai yang diutarakan oleh Masri Singarimbun (2008: 3) bahwa penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

(17)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Sugiyono (2010:117) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”. Menurut Wiratna Sujarweni (2012: 13) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau sabjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah para siswa kelas XI pada SMAN di Kabupaten Bandung.

Tabel 3.1

Populasi Siswa Kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri Kabupaten Bandung

No Sekolah Jumlah siswa

1 SMA N 1 Ciwidey 180

2 SMA N 1 Soreang 197

3 SMA N 1 Katapang 132

4 SMA N 1 Margahayu 106

5 SMA N 1 Banjaran 205

6 SMA N 2 Majalaya 117

7 SMA N 1 Pangalengan 127 8 SMA N 1 Margaasih 123 9 SMA N 1 Bojongsoang 70 10 SMA N 1 Dayehkolot 156 11 SMA N 1 Baleendah 106

12 SMA N 1 Ciparay 125

13 SMA N 1 Majalaya 148 14 SMA N 1 Kertasari 62 15 SMA N 1 Cicalengka 188 16 SMA N 1 Rancaekek 162 17 SMA N 1 Cikancung 52 18 SMA N 1 Cileunyi 202

(18)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Jumlah Siswa 2523

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayan Jawa Barat

Berdasarkan pengertian di atas tampak bahwa yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan IPS SMAN di Kabupaten Bandung. Tabel 3.1 populasi siswa kelas XI jurusan IPS di SMAN Kabupaten Bandung.

3.3.2 Sampel

Sugiyono (2010:118) menyatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan

menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) “Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti”.

Dalam penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut : (Riduwan 2004: 65)

Keterangan :

n = ukuran sampel keseluruhan N = ukuran populasi

E = persen kelonggaran ketidaktelitian kesalahan

Dengan menggunakan rumus diatas didapat sampel siswa sebagai berikut :

= 345 Siswa

(19)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Dari perhitungan diatas, diperoleh ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 345 orang.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Stratified Random Sampling, menurut Singarimbun (2008: 162) stratified random

sampling yaitu pengambilan sampel yang bertujuan agar dapat menggambarkan

secara tepat sifat populasi yang heterogen. Teknik penarikan sampel dilakukan beberapa tahap sebagai berikut:

3.3.2.1 Sampel Sekolah

Seluruh SMA Negeri yang ada di Kabupaten Bandung dapat diklasifikasikan kedalam lima subrayon. Dalam penentuan jumlah sampel sekolah dilakukan secara proporsional dimana setiap subrayon diwakili oleh satu sekolah yang dipilih sebagai sampel penelitian. Teknik penentuan sampel dilakukan melalui metode Stratified Random Sample, yaitu sampel yang ditarik dengan memisahkan elemen-elemen populasi dalam kelompok-kelompok yang disebut strata dan kemudian memilih sebuah sampel secara random dari tiap strata. Nama sekolah yang keluar pertama keluar yang digunakan sebagai sampel sekolah. Dengan cara ini setiap sekolah memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Berikut ini adalah sampel sekolah yang terpilih:

Tabel 3.2

Klasifikasi SMA Negeri di Kabupaten Bandung berdasarkan Subrayon

No Sekolah Subrayon Jumlah siswa Sampel Sekolah

(20)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

11 SMA N 1 Baleendah 106 merupakan sekolah dari subrayon 1, SMA N 1 Banjaran yang merupakan sekolah dari subrayon 2, SMA N 1 Baleendah yang merupakan sekolah dari subrayon 3, SMA N 1 Ciparay yang merupakan sekolah dari subrayon 4, dan SMA N 1 Rancaekek yang merupakan sekolah dari subrayon 5.

3.3.2.2 Sampel Siswa

Langkah selanjutnya setelah penarikan sampel sekolah adalah penarikan sampel siswa. Jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 400 siswa. Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara acak menggunakan metode

proporsional random sampling, yang dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Sampel Siswa Kelas XI

SMA Negeri di Kabupaten Bandung

No Nama Sekolah Jumlah Siswa Sampel Siswa

1 SMA N 1 Margahayu 106 106/704 x 345 = 52

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayan Jawa Barat diolah

(21)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

siswa yang ada maka keseluruhan siswa di kelas tersebut akan dijadikan sebagai sampel siswa dalam penelitian. Maka berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa siswa SMA Negeri di Kabupaten bandung yang menjadi sampel penelitian sebanyak 345 siswa dari jumlah populasi 2523 siswa dijadikan objel penelitian.

1.4.Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas empat variabel. Dua variabel bebas yaitu kreativitas kognitif guru dan kreativitas non kognitif guru, satu variabel antara yaitu motivasi belajar dan satu variabel terikat yaitu hasil belajar siswa.

Tabel 3.4

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoretis

Konsep

Empiris Konsep Analisis Skala

Kreativitas

Skor kreativitas guru kategori kognitif meliputi:

- kelancaran

memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal. selalu memikirkan lebih

dari satu jawaban. - keluwesan

menghasilkan jawaban atau pertanyaan yang bervariasi.

dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.

- elaborasi

memilih metode mengajar yang sesuai dengan materi pelajaran

(22)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

maupun kondisi siswa yang ada.

menciptakan media atau alat peraga yang menarik minat siswa.

- orisinalitas

mencetuskan gagasan dengan cara yang asli. Kreativitas menemukan hal-hal yang baru.

- kepribadian kreatif

Memahami kondisi masing-masing siswa.

Skor motivasi belajar dengan skala likert, meliputi :

1. Durasi dan frekuensi belajar ekonomi 2. Kesungguhan

mengulang pelajaran di rumah

3. Memiliki waktu luang belajar ekonomi di luar rumah

4. Mengikuti pelajaran dengan penuh perhatian 5. Pengorbanan uang,

tenaga, pikiran

(23)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

8. Belajar dengan tekun dan serius untuk meraih cita-cita

1.5.Sumber dan Jenis Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:172) yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh. Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Guru SMA Negeri di Kabupaten Bandung 2. Angket kepada siswa

3. Internet

Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari jawaban dari angket yang diberikan kepada siswa, dan data sekunder berupa dokumentasi nilai yang dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di SMA Negeri di Kabupaten Bandung.

1.6.Teknik dan Alat Pengumpulan Data

(24)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1. Angket (kuesioner)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono 2010:199).

Pernyataan dalam Kuesioner disusun dengan alternative jawaban Skala Likert lima point. Kuesioner dikembangkan berdasarkan indikator masing-masing

variabel penelitian. Masing-masing jawaban dari 5 alternatif jawaban yang tersedia diberi bobot nilai seperti pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Pernyataan kuesioner

No. Jawaban Responden Skor

Positif Negatif

1. Selalu 5 1

2. Sering 4 2

3. Kadang-kadang 3 3

4. Jarang 2 4

5. Tidak Pernah 1 5

2. Studi literatur

Studi literatur adalah studi atau teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh atau mengumpulkan data dari buku-buku, laporan, majalah, dan media cetak lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dikaji.

1.7.Pengujian Instrumen Penelitian

Penelitian yang dilakukan dalam pengumpulan data mengenai kreativitas kognitif guru dan kreativitas nonkognitif guru terhadap motivasi belajat dan implikasinya terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi dengan menyebarkan angket sebagai instrumen. Penggunaan instrumen dalam penelitian

ini dijadikan suatu alat pengukuran pengetahuan, keterampilan, sikap dan dapat berupa tes, angket ataupun wawancara.

(25)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

diperoleh melalui mekanisme angket, terdapat dua jenis data yaitu ordinal dan interval. Dengan adanya dua jenis data tersebut maka terlebih dahulu data ordinal terlebih dahulu harus diubah menjadi interval dengan menggunakan Methode of

Succesive Interval (MSI) karena dalam pengukuran sikap, salah satu kegunaan

MSI adalah untuk meningkatkan pengukuran dari ordinal ke interval. Untuk melakukan transformasi data melalui MSI langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut :

a. Perhatikan tiap butir pertanyaan dalam angket.

b. Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak responden yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4 dan 5 yang disebut frekuensi.

c. Mencari skor terbesar dan terkecil. d. Mencari nilai rentangan (R). e. Mencari banyaknya kelas (BK).

f. Membuat tabulasi dengan tabel penolong. g. Mencari rata-rata (Mean).

h. Mencari simpangan baku (standar deviasi).

i. Mengubah data ordinal menjadi data interval dengan rumus sebagai berikut :

j.

Dimana : T = data interval

X = data ordinal yang akan dinaikan menjadi data interval X = rata-rata (mean)

S = simpangan baku (standar deviasi)

Agar hasil penelitian tidak bias dan tidak diragukan kebenarannya, maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itu, maka dilakukan dua macam test yaitu uji validitas dan test uji realibilitas.

3.7.1 Uji Validitas

Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

(26)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2006:173). Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi produk moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

(Riduwan, 2010:110)

Keterangan : rxy = koefisen korelasi

n = jumlah responden uji coba x = skor tiap item

y = skor keseluruhan item responden uji coba

Kusnendi (2008: 94) menyebutkan item pertanyaan atau pernyataan diindikasi memiliki validitas apabila item tersebut berkolerasi secara positif dan signifikan (nilai P –hitung ≤0,05) dengan skor totalnya. Jika koefesien korelasi antara skor item dengan skor total tidak signifikan (nilai P-hitung >0,05) atau bernilai negatif hal ini tersebut menunjukan item yang bersangkutan tidak valid.

Setelah dilakukan tabulasi data ke dalam tabel induk penelitian dilakukan pengujian validitas menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 21 sebagai berikut.

Tabel 3.6

Validitas Kreativitas Kognitif Guru (X1)

Variabel Keputusan Valid Keputusan Tidak Valid

Kreativitas Kognitif Guru (X1) 16 0

Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 3.6 menunjukkan bahwa semua item hasil pengujian diindikasi memiliki validitas karena berkolerasi secara positif dan signifikan (nilai

(27)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7

Validitas Kreativitas Kognitif Guru (X2)

Variabel Keputusan Valid Keputusan Tidak Valid

Kreativitas Non Kognitif Guru (X2) 13 0

Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 3.7 menunjukkan bahwa semua item hasil pengujian diindikasi memiliki validitas karena berkolerasi secara positif dan signifikan (nilai

P –hitung ≤ 0,05) dengan skor totalnya. Dengan demikian, instrument penelitian untuk variabel kreativitas non kognitif guru terdiri dari 13 item pernyataan.

Tabel 3.8

Validitas Motivasi Belajar Siswa (X3)

Variabel Keputusan Valid Keputusan Tidak Valid

Kreativitas Motivasi Belajar

Siswa (X1) 18 0

Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 3.7 menunjukkan bahwa semua item hasil pengujian diindikasi memiliki validitas karena berkolerasi secara positif dan signifikan (nilai

P –hitung ≤ 0,05) dengan skor totalnya. Dengan demikian, instrument penelitian untuk variabel motivasi belajar siswa terdiri dari 18 item pernyataan.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data tersebut menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Pengujian reabilitas instrumen dianalisis dengan rumus Alpha Chonbach sebagai berikut:

(Kusnendi, 2008: 97)

Keterangan:

k = jumlah item

(28)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

= varians skor total

Koefisien alpha Cronbach merupakan statistik uji yang paling umum digunakan para peneliti untuk menguji reabilitas suatu istrumen penelitian. Menurut statistika alpha Cronbach, suatu instrumen penelitian diidentifikasikan memiliki reabilitas yang memadai jika koefesien alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,70.

Berdasarkan Tabel 3,9 menunjukkan bahwa instrument penelitian pada kreativitas kognitif guru, kreativitas non kognitif guru dan motivasi belajar siswa memiliki reliabilitas yang tinggi karena angka reliabilitasnya lebih dari 0,70

(Kusnendi, 2008:96). Jadi seluruh instrument dalam penelitian ini merupakan instrument yang dapat dipercaya.

Tabel 3.9

Uji reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel

Koefisien

Cronbach’s

Alpha

Standar Cronbach

Alpha

Keputusan

Kreativitas Kognitif Guru 0,868 0,70 Reliabel Kreativitas Non Kognitif Guru 0,718 0,70 Reliabel

Motivasi Belajar Siswa 0,840 0,70 Reliabel

Sumber: Lampiran 6

3.7.3 Statistik Deskripsi

(29)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dijadikan sebagai acuan dalam melakukan interpretasi untuk masing-masing variabel.

Sebelum menghitung skor, terlebih dahulu ditentukan range intervalnya, yaitu dengan rumus berikut:

Sesuai dengan skor alternative jawaban angket yang terentang dari 1 sampai dengan 5, banyak kelas interval ditentukan sebanyak 5 kelas, sehingga diperoleh panjang kelas interval sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden seperti tampak pada tabel berikut.

Tabel 3.10

Skala Penafsiran Rata-Rata Skor Jawaban Responden

Rentang Penafsiran

1,00 – 1,79 Sangat rendah

1,80 – 2,59 Rendah

2,60 – 3,39 Cukup tinggi

3,40 – 4,19 Tinggi

4,20 – 5,00 Sangat tinggi

3.8 Teknik Analisis Data dengan Path Analysis

Teknik analisis jalur (path analysis) ini digunakan untuk menguji besarnya koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1

dan X2 terhadap X3 dan implikasinya terhadap Y. Pada dasarnya analisis jalur

(30)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.11

Perbedaan antara Model Analisis Jalur dengan Model Regresi

Peninjauan Model Regresi Model Analisis Jalur

Tujuan Memprediksi nilai sebuah

variabel dipenden atas dasar nilai tertentu satu atau beberapa variabel  Berapa besar variasi perubahan variabel

 Berapa besar pengaruh langsung dan tidak langsung, total maupun pengaruh bersama variabel penyebab X1,

X2… Xi terhadap

variabel terikat Yi?

Jenis dan Input data Metric (skala pengukuran interval-rasio), skor data mentah

Sekurang-kurangnya interval

Hubungan yang dianalisis Bersifat tunggal Persamaan regresi multiple;  Tidak ada autokolerasi

(31)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu atau residual bersifat independen

definite

 Model yang akan di uji dibangun atas dasar teori yang kuat dan hasil penelitian yang relevan

 Variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung

Sumber: Kusnendi 2008:148

Secara manual, statistik analisis jalur dihitung dengan basis data matriks korelasi. Kusnendi (2008: 154) menjelaskan langkah-langkah menguji path

analysis adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan model yang akan diuji dalam sebuah diagram jalur lengkap adapun diagram jalur lengkap adalah pada penelitian ini ditunjukkan pada gambar 3.1

Keterangan :

X1 = Kreativitas Kognitif Guru

X2 = Kreativitas Non Kognitif Guru

X3 = Motivasi Belajar Siswa

Y = Hasil Belajar Siswa

Gambar 3.1. Struktur Kausal antar Variabel Penelitian

2. Menghitung koefisien korelasi antar variabel penelitian dengan rumus

X2

X1

(32)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(33)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Menyatakan koefisien korelasi antar variabel tersebut dalam sebuah matriks korelasi (R)

Y1 Y2 X1 X2 …. Xk

1 rY1Y2 rY1X1 rY1X2 …. rY1Xk

1 rY2X1 rY2X2 …. rY2Xk

R = 1 rX1X2 …. rX1Xk

1 …. rX2Xk

….

1

3. Menghitung determinasi matriks korelasi R antar variabel penyebab untuk menentukan ada tidaknya problem multikolinearitas dalam data sampel. 4. Mengidentifikasi model atau sub struktur yang akan dihitung koefisien

jalurnya dan merumuskan persamaan struktural.

5. Identifikasi matriks korelasi anatar variabel penyebab yang sesuai dengan sub-sub struktur atau model yang diuji.

6. Menghitung matriks invers korelasi antar variabel penyebab untuk setiap model yang akan diuji dengan rumus:

Ri-1 = (adj.Ri)

7. Menghitung semua koefisien jalur yang ada dalam model yang akan diuji dengan rumus:

ρYiXk = (Ri-1) (r YiXk)

dimana ρYiXk menunjukkan koefisien jalur, Ri-1 adalah matriks invers korelasi antar variabel eksogen dalam model yang dianalisis, dan r YiXk

koefisien korelasi antara variabel eksogen dan endogen dalam model yang dianalisis.

(34)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ΡYiXk = (Ri-1)(rYiXk)

dan

ρei =

9. Uji kebermaknaan koefisien determinasi dengan statistik uji F sebagai berikut:

F = (n-k-1)

K (1- )

Dimana k menunjukkan banyak variabel penyebab dalam model yang dianalis, dan n menunjukkan ukuran sampel. Hipotesis statistiknya dirumuskan sebagai berikut:

H0: ρYiX1= ρ YiXk= …=ρYiXk= 0: Yi tidak dipengaruhi X1,X2,…Xk

H1: ρYiX1= ρ YiXk= …=ρYiXk≠ 0: sekurang-kurangnya Yi dipengaruhi oleh

salah satu variabel X1,X2,..Xk

Atau dengan rumus :

H0: RYiX1 = 0: Variasi yang terjadi pada Yi tidak dipengaruhi Xk

H1: RYiX1 ≠ 0: Variasi yang terjadi pada Yi sekurang-kurangnya

dipengaruhi oleh salah satu variabel Xk.

10. Melakukan pengujian individual terhadap setiap koefisien jalur yang diperoleh dengan statistik uji t sebagai berikut:

ti = ρYiX1 =

SE

ρYiX1

(35)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Dimana ρYiX1 menunjukkan koefisien jalur antara variabel eksogen terhadap

variabel endogen yang terdapat dalam model yang dianalisis, SE menunjukkan

standar error koefisien jalur yang diperoleh untuk model yang dianalisis, n adalah

ukuran sampel, k adalah banyak variabel penyebab dalam model yang dianalisis dan Ckk menunjukkan elemen matriks invers korelasi variabel penyebab untuk

model yang dianalisis. Hipotesis statistik pengujian individual dirumuskan

sebagai berikut:

H0 : RYiX1 = 0 : Secara individual Xk tidak berpengaruh terhadap Yi

Hi : RYiX1 > 0 : Secara individual Xk berpengaruh positif terhadap Yi, atau

H1 : RYiX1 < 0 : Secara individual Xk berpengaruh negatif terhadap Yi.

Karena model atau hipotesis penelitian yang akan diuji melalui analisis jalur adalah model yang telah mendapat justifikasi teori yang kuat dan hasil-hasil penelitian yang relevan maka pengujian individual dalam format analisis jalur sifatnya akan merupakan uji satu arah (direksional).

Persoalan apakah uji satu arah itu positif atau negatif sepenuhnya ditentukan oleh kajian teori yang digunakan. Jika dari hasil uji individual terdapat koefisien jalur yang tidak signifikan, maka model perlu diperbaiki. Perbaikan model dilakukan melalui trimming. Menurut Heise, ada dua cara yang dapat ditempuh dalam melakukan trimming. Pertama, melepaskan atau mendrop jalur yang secara statistik tidak signifikan. Kedua, melepaskan atau mendrop jalur yang secara statistik signifikan, tetapi menurut pandangan peneliti pengaruhnya dipandang sangat lemah. Cara pertama biasanya ditempuh jika ukuran sampel penelitian relatif kecil, dan cara kedua jika ukuran sampel penelitian relatif besar. Apabila terjadi trimming, maka perhitungan untuk memperoleh estimasi parameter diulang.

11.Melakukan pengujian overall model fit dengan statistik Q dan atau W

(36)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Q = 1 – R2m

1 – M

Dimana R2m menunjukkan koefisien variasi terjelaskan seluruh model, dan M menunjukkan koefisien variasi terjelaskan setelah koefisien jalur yang tidak signifikan dikeluarkan dari model yang diuji. Koefisien R2m dan M dihitung dengan rumus sebagai berikut:

R2m = M =1- (1- R21)( 1- R22)…( 1- R2p)

Statistik Q berkisar antara 0 dan 1. Jika Q=1 menunjukkan model yang diuji

fit dengan data. Dan jika Q<1, maka untuk menentukan fit tidaknya model

statistik Q perlu diuji dengan statistik W yang dihitung dengan rumus berikut:

W = -(n-d)loge(Q) = -(n-d)ln(Q)

Dimana n adalah ukuran sampel dan d adalah derajat kebebasan (df) yang dittunjukkan oleh jumlah koefisien jalur yang tidak signifikan.

Melakukan diskusi statistik untuk menjawab masalah penelitian yang diajukan.

3.9 Pengujian Hipotesis

Uji F statistik digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen secara simultan. Rumus yang digunakan adalah:

Hasil F hitung dibandingkan dengan distribusi F-Sendecor, apabila F hitung 

F tabel maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian secara

(37)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Ho : PYX

1 = PYX2 = PYX3 = 0

Hi : Sekurang-kurangnya ada sebuah PYXi0, i = 1, 2, dan 3.

3.9.1 Pengujian Hipotesis Parsial

Pengujian hipotesis parsial menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut:

t mengikuti distribusi t-Student dengan derajat kebebasan n-k-1. Secara statistik hipotesis yang akan di uji berada pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan (n-k - 1). Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

1. H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh kreativitas kognitif guru terhadap

motivasi belajar siswa.

H1 : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh positif kreativitas kognitif guru terhadap

motivasi belajar siswa

2. H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh kreativitas non kognitif guru

terhadap motivasi belajar siswa

H2 : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh positif kreativitas non kognitif guru

terhadap motivasi belajar siswa.

3. H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh kreativitas kognitif guru terhadap

hasil belajar siswa

H3 : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh positif kreativitas kognitif guru terhadap

(38)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4. H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh kreativitas non kognitif guru

terhadap hasil belajar siswa.

H4 : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh positif kreativitas non kognitif guru

terhadap hasil belajar siswa.

5. H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh motivasi belajar siswa guru

terhadap hasil belajar siswa.

6. H5 : ρ ˃ 0, artinya terdapat pengaruh positif motivasi belajar siswa guru

terhadap hasil belajar siswa.

3.9.2 Koefisien Determinasi

Perhitungan R2Y (X1, X2, X3) yaitu koefisien yang menyatakan

determinasi total X1, X2, X3 terhadap Y dengan rumus:

R2Y (X1, …, X3) =

  

 

  

 

3 1

3 1... ...

YX YX

YX YX

r r

P P

(39)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan pada Bab IV, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat kreativitas kognitif guru yang terdiri atas indikator kelancaran, keluwesan, elaborasi dan orisinalitas termasuk pada kategori tinggi. Tingkat kreativitas non kognitif guru terdiri atas indikator motivasi sikap dan kepribadian belajar termasuk pada kategori cukup tinggi. Dan tingkat motivasi belajar siswa termasuk dalam kategori cukup tinggi. Artinya tingkat kreativitas kognitif guru, tingkat kreativitas non kognitif guru dan tingkat motivasi belajar siswa yang dimiliki guru ekonomi dan siswa IPS di SMA Negeri Kabupaten Bandung dapat meningatkan tingkat hasil belajar siswa terbukti dengan mayoritas siswa IPS di SMA Negeri Kabupaten Bandung memperoleh ketuntasan dalam pelajaran ekonomi 2. Tingkat kreativitas kognitif guru memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap tingkat motivasi belajar siswa. Artinya tingkat kreativitas kognitif guru merupakan faktor penting terhadap perubahan tingkat motivasi belajar siswa.

3. Tingkat kreativitas non kognitif guru memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat motivasi belajar siswa. Artinya tingkat kreativitas non kognitif guru merupakan faktor penting terhadap perubahan tingkat motivasi belajar siswa.

4. Tingkat kreativitas kognitif guru memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat hasil belajar siswa. Artinya kreativitas kognitif guru bukan indikator penting dalam peningkatan hasil belajar siswa.

(40)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kognitif guru bukan indikator penting dalam peningkatan hasil belajar siswa.

6. Tingkat motivasi belajar siswa memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa. Artinya tingkat motivasi belajar siswa merupakan faktor penting terhadap perubahan tingkat hasil belajar siswa.

5.2 Rekomendasi

Kesimpulan hasil penelitian dijadikan acuan dalam merumuskan dan mengusulkan beberapa rekomendasi baik untuk instansi terkait ataupun untuk peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai tema dan topik yang berkaitan dengan variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa rekomendasi yang diajukan peneliti sebagai berikut:

1. Sekolah atau pemerintah harus dapat meningkatkan kreativitas guru baik kreativitas kognitif guru atau kreativitas non kognitif guru dengan cara memberikan pelatihan atau diikut sertakan dalam seminar yang membahas mengenai kreativitas guru sehingga kreativitas guru dapat berkontribusi dalam memperbaiki proses belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Meningkatkan motivasi belajar bagi siswa harus dilakukan bukan hanya tanggung jawab guru disekolah, tetapi juga oleh keluarga dan lingkungan sekitarnya.

3. Sekolah senantiasa menciptakan dan membangun hubungan baik dengan pihak orang tua, wali siswa dengan membuat program rutin pertemuan orang tua dengan pihak sekolah untuk membuat strategi tepat bagi

keberhasilan pendidikan.

4. Guru ekonomi senantiasa berusaha mendorong prestasi belajar siswa

(41)

Fazar Nuriansyah, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATAPELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

hubungan antara satu bahan pengajaran yang lalu, menjelaskan tujuan dari pembelajaran, dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

5. Pihak pemerintah hendaknya memberikan program-program penunjang keberhasilan pembelajaran khususnya matapelajaran ekonomi yaitu dengan memberikan fasilitas berupa buku-buku ekonomi, pembuatan media-media pembelajaran serta pendidikan dan memberikan pelatihan

serta beasiswa bagi guru-guru ekonomi untuk meningatkan kualitas proses pembelajaran.

Gambar

Tabel 1.1  NILAI RATA-RATA UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas XI Jurusan IPS
Tabel 3.2 Klasifikasi SMA Negeri di Kabupaten Bandung berdasarkan Subrayon
Tabel 3.3 Sampel Siswa Kelas XI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis..

Persepsi Masyarakat Kotamadya Banda Aceh Terhadp Pembukaan Bank Syariah BNI Cabang Banda Aceh.. Jakarta: Universitas

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Efektivitas Komunikasi Antar Pegawai Pada Bagian Tata Usaha Puslitbang Tek mira Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada

Fakta bahwa pelepasan endometrium selama menstruasi menghasilkan peningkatan kontraksi dari miometrium, lapisan otot polos dari uterus, dalam kasus berat

kelompok dengan cara menjumlahkan skor yang didapat siswa di dalam kelompok tersebut. kemudian dihitung

adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah de-oksigen.. dari tubuh

B Kotoran sapi tingkatkan kesejahteraan