• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

“IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISL M DI SEKOLAH ALAM”

(Studi Deskriptif di Sekolah Alam Bandung Tahun 2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islām

Oleh

Muhammad Rifsa Fikrissalam

0906069

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISL M

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013

(2)

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Muhammad Rifsa Fikrissalam

0906069

Implementasi Pendidikan Agama Isl m Di Sekolah Alam

(Studi Deskriptif di Sekolah Alam Bandung) DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing 1

Dr. H. Abas Asyafah, M. Pd.

NIP. 19581016 198601 1 001

Pembimbing 2

Dra. Hj. Kokom Siti Komariah, M. Pd.

NIP. 19620513 198803 2 002

Diketuai Oleh

Ketua Prodi Ilmu Pendidikan Agama Isl m

Dr. H. Endis Firdaus, M. Ag.

(3)

Skripsi ini telah diuji pada:

Hari/Tanggal : Kamis, 31 Oktober 2013

Tempat : Gedung FPIPS UPI

Panitia Ujian :

Ketua :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 197008141994021001

Sekretaris :

Dr. H. Endis Firdaus, M.Ag. NIP. 195703031988031001

Penguji :

Dr. H. Syamsu Rizal, M. Pd. NIP. 195510021986011001

Dr. H. Aceng Kosasih, M.Ag. NIP. 196509171990011001

(4)

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Implementasi Pendidikan Agama Islām Di Sekolah Alam (Studi Deskriptif Di Sekolah Alam Bandung Tahun 2013)”. Skripsi ini dilatarbelakangi oleh karena: 1) Pada saat ini bangsa Indonesia sedang carut-marut dengan berbagai masalah terutama kaitannya dengan dekadensi moral, sedangkan pendidikan konvensional pada saat ini dirasa belum bisa memberikan solusi dari masalah-masalah yang terjadi dewasa ini. 2) Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru menjadikan pembelajaran yang disampaikan kurang maksimal, sehingga guru tidak bisa menginternalisasikan apa yang sudah diajarkan kepada peserta didiknya. Oleh karena itu diperlukan pendidikan alternatif dengan metode pembelajaran yang lebih bervariasi dan berpusat pada peserta didik atau chlidren centered serta mengajarkan nilai-nilai keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui perencanaan Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung, 2) mengetahui pelaksanaan Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung, dan 3) mengetahui evaluasi Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik sampling yang digunakan menggunakan purposive sampling serta analisis data dengan mereduksi data, display data dan kemudian disimpulkan.

Pada pengolahan data hasil penelitian diketahui bahwa perencanaan yang ada di Sekolah Alam Bandung berupa kurikulum, silabus, weekly plan, dan lesson plan. Kurikulum khas Sekolah Alam Bandung yaitu akhlāqul karīmaħ, falsafah ilmu pengetahuan dan leadership dan dipadukan dengan kurikulum Diknas. Dalam pelaksanaan pembelajarannya metode yang digunakan adalah fun learning atau active learning dimana yang menjadi pusatnya adalah siswa. Media yang digunakan lebih memanfaatkan alam sekitar. Pendidikan Agama Islām yang ditekankan pada Sekolah Dasar (SD) ada tiga, yaitu „aqīdaħ, fikih dan taḥsin. Pembelajarannya menggunakan spider web atau tematik teaching, di mana beberapa mata pelajaran akan tertuju pada satu tema tertentu. Evaluasinya berupa tes tertulis, tes lisan dan praktek. Kemudian siswa akan menerima tiga raport, yaitu raport narasi, raport groovy dan raport Diknas.

Berdasarkan hasil penelitian secara umum dapat disimpulkan bahwa perencanaan yang ada di Sekolah Alam Bandung berupa silabus, lesson plan dan weekly plan. Selain itu, secara kreatifitas Sekolah Alam Bandung lebih baik daripada sekolah pada umumnya. Pada pelaksanaan Pendidikan Agama Islām sesuai dengan kurikulum dan tiga aspek yang ditekankan pada Sekolah Dasar, yaitu `aqīdaħ, fikih dan taḥsin. Sedangkan evaluasinya sudah mencakup tiga aspek utama yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL……….ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR BAGAN ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined. BAB II SISTEM PENDIDIKAN, KONSEP PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM

DAN SEKOLAH ALAM ... Error! Bookmark not defined.

(6)

vi Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islām . Error! Bookmark not defined.

3. Urgensi Pendidikan Agama Islām ... Error! Bookmark not defined. 4. Tujuan Pendidikan Agama Islām ... Error! Bookmark not defined. 5. Kurikulum Pendidikan Agama Islām ... Error! Bookmark not defined. 6. Pendidik dalam Pendidikan Agama Islām ... Error! Bookmark not defined.

7. Peserta didik dalam Pendidikan Agama Islām ... Error! Bookmark not defined.

8. Proses Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islām ... Error! Bookmark not defined.

9. Evaluasi dalam Pendidikan Agama Islām ... Error! Bookmark not defined.

C. Sekolah Alam ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Sekolah Alam ... Error! Bookmark not defined. 2. Latar Belakang berdirinya Sekolah Alam ... Error! Bookmark not defined.

3. Tujuan Sekolah Alam ... Error! Bookmark not defined. 4. Kurikulum Sekolah Alam ... Error! Bookmark not defined. 5. Keunggulan Sekolah Alam ... Error! Bookmark not defined. D. Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

(7)

vii

E. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 1. Observasi ... Error! Bookmark not defined. 2. Wawancara ... Error! Bookmark not defined. 3. Studi Dokumen ... Error! Bookmark not defined. F. Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined. 1. Implementasi ... Error! Bookmark not defined. 2. Pendidikan Agama Islām ... Error! Bookmark not defined. 3. Sekolah Alam ... Error! Bookmark not defined. G. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 1. Reduksi Data ... Error! Bookmark not defined. 2. Display Data ... Error! Bookmark not defined. 3. Penarikan/ Verifikasi Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. H. Uji Keabsahan Data... Error! Bookmark not defined. 1. Kredibilitas (Validitas Internal) ... Error! Bookmark not defined. 2. Transferabilitas (Validitas Eksternal) . Error! Bookmark not defined. 3. Defendabilitas (Reliabilitas) ... Error! Bookmark not defined. 4. Konfirmabilitas (Objektivitas) ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not

defined.

A. Profil Sekolah Alam Bandung ... Error! Bookmark not defined. 1. Sejarah atau Latarbelakang Sekolah Alam Bandung Error! Bookmark not defined.

(8)

viii Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Filosofi Sekolah Alam Bandung ... Error! Bookmark not defined. 6. Lokasi dan Fasilitas Sekolah ... Error! Bookmark not defined. B. Pemaparan Data Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Perencanaan Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung Error! Bookmark not defined.

2. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung Error! Bookmark not defined.

3. Evaluasi Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung ... Error! Bookmark not defined.

C. Pembahasan Data Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Analisis Perencanaan Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung ... Error! Bookmark not defined. 2. Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung ... Error! Bookmark not defined. 3. Analisis Evaluasi Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung

Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Saran ... Error! Bookmark not defined. 1. Untuk Pembuat Kebijakan ... Error! Bookmark not defined. 2. Sekolah Yang Bersangkutan (Sekolah Alam Bandung) ... Error! Bookmark not defined.

3. Bagi Prodi IPAI ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jadwal Pelajaran Kelas 3 SD Sekolah Alam Bandung …….………

Tabel 4.2 Rincian kurikulum khas Sekolah Alam Bandung dengan tema The

Naturalist ………..………..…

Tabel 4.3 Aspek Penilaian dalam Raport Narasi Sekolah Alam Bandung ………....

84

(10)

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Analisis Data ………... Gambar 4.1. Lokasi Sekolah Alam Bandung………..……….

Gambar 4.2. Denah Lokasi Saung Sekolah Alam Bandung……….……

(11)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1. Proses kerja Sederhana Suatu Sistem …………...

Bagan 2.2. Kerangka Pendekatan Sistem ………..………. Bagan 2.3. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran ………..……….…… Bagan 4.1. Struktur Organisasi Sekolah Alam Bandung………..

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara ………...…………...

Lampiran 2 Deskripsi Hasil Observasi …..………..……….... Lampiran 3 kisi-kisi Instrument Penelitian…..………..……….…… Lampiran 4 Dokumen Hasil Penelitian ……….….. Lampiran 5 Surat-surat Perizinan………...….. Lampiran 6 Foto-foto Hasil Penelitian……….

Lampiran 7 Daftar Ralat………...

(13)

BAB I "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalīfaħ di muka bumi…" (Q.S Al-Baqar ħ [2]: 30).1

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa manusia dipercaya oleh All h untuk mengamban tugas menjadi khalīfaħ di bumi. Untuk menjadi khalīfaħ tentu manusia harus memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh mahluk ciptaan All h lainnya. Karena itu manusia dianugerahi All h berupa akal pikiran, dari sana manusia diberikan potensi, untuk didik dan mendidik. Oleh sebab itu manusia disebut oleh H.M. Said (Sauri, et.al, tt: 87) dengan mahluk pedagogic., „yakni homo educandum et educabile, atau mahluk yang dapat dididik dan memerlukan pendidikan‟.

Potensi yang dimiliki manusia itu tidak akan berkembang apabila tidak dididik dan dikembangkan, salah satu untuk mengembangkan potensi tersebut dengan pendidikan, itulah sebabnya mengapa Isl m mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, seperti diungkapkan dalam Ḥadiś (Sumarna, 2009: 21)

(14)

2

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Artinya : Dari Abdull h bin Mas‟ūd, berkata: Rasūlull h SAW bersabda: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim” (HR. Ṭabr nī).

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi manusia atau peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Secara detail, dalam Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional BAB I pasal I, dinyatakan sebagai berikut:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhl q mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Syahidin (2009: ix) “Pendidikan merupakan upaya strategis untuk membangun umat manusia. Karena itu, pendidikan memerlukan kesungguhan dalam pelaksanaanya, demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan yang dikehendaki”. Secara realita, pada saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa pengaruh dari kebudayaan barat atau nonisl m berkembang dengan sangat pesat terutama dari sisi negatifnya, dan perkembangannya dengan berbagai macam cara seperti melalui internet, televisi, majalah serta media media lainnya. Apabila tidak dicegah sejak dini maka akan mengakibatkan perilaku-perilaku yang tidak diinginkan. Disinilah peran PAI sangat sentral dan penting, karena PAI mempunyai tugas dan tanggung jawab agar anak didik tidak terbawa oleh kebudayaan barat yang negatif dan memiliki akhlāq yang mulia.

Salah satu dampak negatif dari globalisasi saat ini adalah merosotnya

akhlāq para pelajar atau peserta didik. Sebagaimana disebutkan dalam situs online OKEZONE, menurut data Badan dan Koordinasi Keluarga Berencana

(15)

3

penularan HIV dan AIDS, karena tiga permasalahan. Salah satunya yaitu meningkatnya seks pranikah 51 persen untuk kawasan Jabodetabek".

Selain itu, Dalam survei terakhir, Komisi Perlindungan Anak (KPA) mengungkapkan data bahwa 97 persen remaja di Indonesia pernah menonton atau mengakses pornografi, 93 persen pernah berciuman, 62,7 persen pernah berhubungan badan, serta 21 persen remaja telah melakukan aborsi (Pebriyanah, 2010). Masih banyak kenakalan-kenalakan yang lainnya, misalnya saja dari hal yang dianggap kecil seperti berbohong, apabila dari kecil seorang anak sudah terbiasa untuk berbohong kepada orang, besar kemungkinan saat dewasa nanti ia akan berbohong, bahkan yang lebih parah bisa menjadi seorang koruptor. Oleh karena itu PAI harus diajarkan sejak dini, karena pada usia dini ini menentukan karakter di masa depannya. Yusuf & Sughandi (2011: 68) mengutarakan bahwa:

“Periode usia sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama sebagai kelanjutan periode sebelumnya. Kualitas keberagamaan anak akan sangat dipengaruhi oleh proses pembentukan oleh pendidikan yang diterimanya, sehingga sekolah harus mengambil peran sentral ini, tentunya harus mampu merangkul peserta didik agar tertarik dengan pembelajaran di sekolah”.

Sedangkan Pendidikan di Indonesia saat ini masih banyak yang menggunakan metode konvensional yang dalam proses kegiatan belajar mengajarnya hanya berpusat pada guru atau teacher centered, dengan proses kegiatan belajar mengajar yang seperti itu siswa akan merasa bosan dan jenuh, metode dan media yang digunakan pun masih kurang, materi yang disampaikan pun tidak akan tersampaikan dengan baik karena suasana yang kurang kondusif. akibatnya output dan outcome yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan yaitu memiliki prilaku yang berakhlaq mulia.

Di sekolah, PAI merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ada dan diharapkan akan dapat merubah siswa menjadi pribadi yang memiliki al

akhlāqul karīmaħ dan berbudi pekerti luhur, karena al akhlāqul karīmaħ adalah gambaran keberhasilan dari PAI di sekolah.

(16)

4

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PAI saat ini dinilai terlalu banyak penekanannya pada aspek kognitif sedangkan aspek afektif dan psikomotornya kurang begitu diperhatikan, hanya dengan memperoleh nilai bagus maka pendidikan di sekolah dapat dikatakan berhasil. Pendidikan yang berhasil bukan hanya sebatas cerdas otaknya saja, tetapi pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang mengarah pada kecerdasan otak dan kecerdasan rohani. Pada dasarnya pendidikan bukan hanya sekadar transfer ilmu pengetahuan melainkan lebih dari itu yaitu bagaimana peserta didik itu bisa mengaplikasikan apa yang sudah diajarkan di sekolah dalam kehidupan sehari-hari.

Permasalahan PAI menurut Muhaimin (2008: 93) ternyata bukan hanya menyangkut masalah transformasi ajaran dan nilainya kepada pihak lain, tetapi masalahnya lebih kompleks dari itu. PAI juga akan berhadapan dengan masalah-masalah seperti masalah siswa dengan berbagai latarbelakangnya, menyangkut kondisi dan situasi pembelajaran itu sendiri, sarana dan prasarana pendukung kegiatan pembelajaran, metode dan kegiatan pembelajaran, seberapa jauh tingkat efektifitasnya, efisiensinya, serta upaya-upaya yang dilakukan untuk menimbulkan daya tarik bagi peserta didik.

Menurut beberapa pendapat sebagaimana dikutip dari Madjid & Andayani (2005: 165) sebagai berikut:

1. Hasil-hasil PAI di sekolah belum sesuai dengan tujuan-tujuan Pendidikan Agama Isl m

2. Sudijarto (Madjid & Andayani, 2005: 165): “Pendidikan nasional belum sepenuhnya mampu mengembangkan manusia Indonesia yang religius, berakhlaq, berwatak kesatria dan patriorik.”

3. Nurcholis Madjid: “kegagalan pendidikan agama disebabkan pembelajaran Pendidikan Agama Isl m lebih menitik beratkan pada hal-hal yang bersifat formal dan hafalan, bukan pada pemaknaannya, (Pikiran Rakyat 30 juni 2003).”

4. Husni Rahim: “Penyampaian materi akhlāq di sekolah oleh guru-guru yang diberikan kepada siswa hanya sebatas teori, padahal yang diperlukan adalah suasana keagamaan,” (Republika, 18/2000).

Menurut Madjid & Andayani (2005: 171) Rendahnya kualitas PAI sebagaimana pendapat di atas, disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

(17)

5

2. Proses belajar mengajar sampai saat ini hanya sekedar mengejar target pencapaian kurikulum

3. Pembelajaran PAI yang bukan diarahkan pada penguasaan dan pencapaian kompetensi, melainkan hanya terfokus pada aspek kognitif saja

4. Alokasi waktu yang tersedia sangat sedikit sedangkan muatan materi sangat padat

5. Terbatasnya sarana dan prasarana.

6. Penilaian hanya terfokus pada aspek kognitif.

Selain itu Madjid & Andayani (2005: 178) menegaskan:

kelemahan-kelemahan yang dimiliki sekolah dalam kaitan munculnya kesenjangan kurikulum Pendidikan Agama Isl m adalah terbatasnya sarana serta fasilitas yang disediakan untuk kepentingan kurikulumnya. Hubungan antara keterbatasan-keterbatasan yang ada dengan kegiatan penerapan kurikulum Pendidikan Agama Isl m di sekolah bersifat sistematik, sehingga pemenuhan pada salah satu sektor tertentu dari keterbatasan ini tidak dapat mengatasi persoalan kesenjangan secara keselurahan sebab terbentur oleh keterbatasan pada aspek lainnya seperti alokasi waktu yang disediakan sangat terbatas. Karena itu perlu dicari suatu bentuk perbaikan yang bersifat stategis, sehingga tanpa pengadaan sarana serta fasilitas pendukung di sekolah, tapi dengan suatu strategi yang dipandang tepat maka diharapkan akan dapat memperbaiki kesenjangan penerapan kurikulum Pendidikan Agama Isl m itu secara keseluruhan.

Melihat permasalahan di atas, saat ini ada banyak sekolah alternatif yang ditawarkan oleh beberapa lembaga pendidikan untuk bisa mengoptimalkan PAI seperti Boarding School atau Sekolah Berasrama, Home Schooling, Sekolah Alam, dan pendidikan alternatif lainnya. Sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan alternatif tersebut tentu memiliki keunggulannya masing-masing, di samping kelemahan-kelemahannya.

Pendidikan pada peserta didik juga harus disesuaikan dengan perkembangan psikologis anak. Menurut Solehuddin dan Hatimah (Yusuf & Sughandi 2011: 48-49). Seorang anak memiliki karakteristik sebagai berikut, di antaranya:

(18)

6

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal.

3. Eksploratif dan berjiwa petualang. Terdorong oleh rasa ingin tahu yang kuat, anak lazimnya senang menjelajah, mencoba, dan mempelajari hal-hal baru. Selain itu, Fitri (2012: 12) mengemukakan bahwa:

“Anak yang terlalu dipaksakan untuk menguasai kemampuan kognitif akan menjadi stres karena terjadi ketidaksesuaian dengan usianya yang seharusnya banyak bermain dan bereksplorasi. Anggapan bahwa keberhasilan di sekolah ditentukan oleh kemampuan membaca dan berhitung anak pada usia dini, sebagaimana yang dipercayai para orang tua dan guru, tidaklah benar.”

Pada Sekolah Alam tidak memaksakan seorang murid untuk menguasai satu pelajaran tertentu. Metode yang digunakan pun berupa active learning artinya bahwa dalan proses kegiatan belajar mengajarnya tidak hanya berpusat pada guru, tetapi lebih kearah student centered. Selain itu anak juga akan sadar terhadap lingkungan. Sekolah Alam benar-benar membebaskan anak-anak untuk mengembangkan bakat pribadi yang mereka punya. Sehingga sejak masih usia dini anak-anak sudah diajarkan untuk menghargai berbagai perbedaan. Mereka pun jadi pribadi yang berkarakter namun tetap memiliki wawasan ilmu yang luas. Di Sekolah Alam tidak ada ruang kelas yang menggunakan gedung seperti sekolah pada umunya, hanya ada saung sebagai sarana untuk belajar. Di sana bukan hanya belajar di saung-saung saja tetapi banyak pula anak-anak yang melakukan aktifitas outbond, bercocok tanam, membuat grup serta kegiatan lainnya. Setiap anak belajar dengan suasana rileks, tanpa tekanan tapi juga penuh motivasi. Hal ini justru membuat anak-anak terpacu untuk memperlihatkan kemampuan mereka dalam berbagai hal.

(19)

7

Berdasarkan latar belakang di atas, Peneliti tertarik untuk meneliti tentang PAI yang dilaksanakan di Sekolah Alam. Oleh karena itu, maka penulis mengambil judul penelitian “IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISL M DI SEKOLAH ALAM” (Studi Deskriptif di Sekolah Alam Bandung Tahun 2013).

B. Rumusan Masalah

Masalah utama penelitian ini adalah bagaimana implementasi Pendidikan Agama Isl m di Sekolah Alam Bandung?

Adapun secara khusus dan operasional, masalah-masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum Sekolah Alam Bandung?

2. Bagaimana perencanaan Pendidikan Agama Isl m di Sekolah Alam Bandung?

3. Bagaimana proses pelaksanaan Pendidikan Agama Isl m di Sekolah Alam?

4. Bagaimana pelaksanaan evaluasi Pendidikan Agama Isl m di Sekolah Alam Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi Pendidikan Agama Isl m di Sekolah Alam.

Adapun secara khusus dan operasional, penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui gambaran umum Sekolah Alam Bandung?

2. Mengetahui perencanaan Pendidikan Agama Isl m di Sekolah Alam Bandung.

3. Mengetahui pelaksanaan Pendidikan Agama Isl m di Sekolah Alam. 4. Mengetahui evaluasi Pendidikan Agama Isl m di Sekolah Alam Bandung. D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

(20)

8

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perencanaan PAI, proses pelaksanaan, evaluasi serta hasil dari implementasi PAI.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, penelitian ini merupakan bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah sekaligus menjadi acuan dan refleksi untuk melaksanakan PAI di Sekolah Alam Bandung.

b. Bagi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) khususnya Prodi IPAI mempunyai dokumentasi tentang bagaimana Implementasi PAI di Sekolah Alam.

c. Bagi lembaga penelitian yang di teliti, penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur ketercapain PAI di Sekolah Alam.

E. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan dalam penelitian ini mengarah kepada maksud yang sesuai dengan judul, maka pembahasan ini penulis susun menjadi lima bab dengan rincian sebagai berikut:

1. BAB I membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

2. BAB II membahas tentang tinjauan teoretis tentang sistem pendidikan, konsep Pendidikan Agama Isl m, dan teori yang berhubungan dengan Sekolah Alam serta penelitian terdahulu.

3. BAB III membahas lokasi dan subjek penelitian, pendekatan yang digunakan, metode penelitian, teknik pengumpulan data, analisa data, dan uji keabsahan data.

4. BAB IV membahas hasil penelitian yaitu gambaran umum Sekolah Alam Bandung, implementasi perencanaan PAI, pelaksanaan PAI dan evaluasi PAI di Sekolah Alam Bandung.

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kualitatif, Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip oleh (Basrowi dan Suwandi, 2008: 21) “pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.

Moleong (2010: 6) menyatakan bahwa: „penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain‟.

Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan data yang ada di lapangan dengan cara menguraikan dan menginterpretasikan sesuatu seperti apa adanya, dan menghubungkan sebab akibat terhadap sesuatu yang terjadi pada saat penelitian, agar diperoleh gambaran realita mengenai Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode deskriptif, sebagaimana menurut Suryabrata (2010: 76) metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Menurutnya juga bahwa “metode deskriptif adalah akumulasi data dasar berupa deskripsi, tidak perlu mencari atau menerangkan korelasi, menguji hipotesis, atau mencari implikasi”.

B. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian

(22)

64

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

itu, anak didik dibiasakan menjalankan şolat ḍuḥa. Kedua, metode yang digunakan berupa active learning sehingga dalam pembelajarannya siswa dilatih untuk bisa aktif. Ketiga, Sekolah Alam Bandung mengedepankan al akhlāqul karīmaħ.

Kemudian subjek penelitian dalam penelitian ini adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (2006: 145) yaitu:

„Subjek penelitian adalah benda, hal atau orang dan tempat dimana data yang dipermasalahkan melekat, selanjutnya dijelaskan perbedaan antara responden penelitian dan sumber data responden penelitian adalah orang yang dapat merespon memberikan informasi tentang data penelitian‟. Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek informan adalah pihak-pihak yang bertanggung jawab, benar-benar mengetahui, menguasai dan banyak terlibat dalam kegiatan pembelajaran yaitu kepala sekolah Sekolah Alam Bandung, Staf guru Sekolah Alam Bandung, dan para siswa Sekolah Alam Bandung. Penelitian ini mengambil sampel siswa SD kelas 3. Sedangkan yang menjadi subjek sosialnya adalah kegiatan PAI di Sekolah Alam Bandung.

C. Desain Penelitian

Menurut Nasution (2009:23) desain penelitian adalah rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study atau studi kasus. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nasution (2009:27) case study adalah bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya.

D. Instrument Penelitian

(23)

65

melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Hal senada juga disampaikan oleh Nasution (Sugiyono, 2012: 223) menurutnya:

“Dalam penelitian kualitaif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya”.

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Sebagaimana menurut (Sugiyono, 2012: 305) peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemehaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian.

(24)

66

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data-data tentang Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung. (3) peneliti tertarik dengan Sekolah Alam karena peneliti menyukai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan alam, diantaranya peneliti aktif sebagai anggota GENTRAPALA yaitu komunitas pencinta alam.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang akurat diperlukan beberapa teknik untuk mengumpulkan data, sehingga data yang diperoleh berfungsi sebagai data yang valid dan objektif serta tidak menyimpang. Maka metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik observasi yakni peneliti mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Teknik ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langung keadaan dilapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti (Basrawi & Suwandi, 2008 : 94). Peneliti menggunakan teknik observasi ini untuk mencari data tentang pelaksanaan Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung. Adapun lokasi yang dijadikan objek observasi diantaranya saung belajar dimana peneliti mengikuti kegiatan yang dilakukan didalam kelas dalam 1 minggu dilakukan 5 kali, selanjutnya adalah observasi lapangan dimana peneliti akan mengamati kegiatan yang dilakukan diluar saung belajar selama 2 bulan.

2. Wawancara

(25)

67

3. Studi Dokumen

Studi dokumen merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan (Basrawi & Suwandi, 2008: 158).

Dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data tentang perencanaan PAI, jumlah keseluruhan peserta didik, guru dan tenaga kependidikan disamping juga letak geografis, peta-peta, foto-foto kegiatan, dll. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya yaitu, kurikulum, lesson plan, weekly plan, raport.

F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kerancuan dalam pemahaman dan menghindari pemaknaan ganda dalam penelitian ini, maka perlu diberikan penegasan akan maksud dari judul yang dikemukakan penulis yaitu sebagai berikut :

1. Implementasi

Kata “Implementasi” dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) berarti pelaksanaan; penerapan; maksud dari kata “implementasi” dalam penelitian ini adalah pelaksanaan Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung.

2. Pendidikan Agama Islām

Pendidikan Agama Islām adalah salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah. Sedangkan maksud dari kata Pendidikan Agama Islām dalam penelitian ini adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh pendidik (guru) untuk membantu peserta didik dalam menanamkan nilai-nilai keislāman dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Sekolah Alam

(26)

68

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan tiga pilar, al akhlāqul karīmaħ, falsafah ilmu pengetahuan dan leadership.

G. Analisis Data

Nasution (Sugiyono, 2012: 245) menyatakan bahwa “analisis dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian”. Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisis data diperoleh dari hasil wawancara, hasil observasi dan hasil dokumentasi dengan cara dideskripsikan atau digambarkan secara narasi sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data dengan model Miles dan Huberman. Dimana Miles dan Huberman (Emzir, 2011: 129-135) menyebutkan ada tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu: 1. Reduksi Data

Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi dan pertransformasian “data mentah” yang terjadi dalam catatan lapangan tertulis. Reduksi data terjadi secara kontinu melalui kehidupan suatu proyek yang diorientasikan secara kualitatif. Reduksi data bukanlah sesuatu yang terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari analisis. Pilihan-pilihan peneliti potongan-potongan data untuk diberi kode, untuk ditarik ke luar, dan rangkuman pola-pola sejumlah potongan, semua merupakan potongan-potongan analitis. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memokuskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara, di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan.

(27)

69

Dokumen = D). Koding untuk jenis responden (Kepala Sekolah = KS, Wali Kelas = WK, Siswa = S). Untuk lokasi observasi (Saung = SG, Lapangan = L). Kategorisasi dalam penelitian ini didasarkan pada istilah-istilah pengumpulan data di lapangan dan setelah keseluruhan data terkumpul melalui teknik pengumpulan data. Adapun kategorisasi dalam penelitian ini berdasarkan istilah-istilah seperti Perencanaan Pendidikan (PP), Proses Pelaksanaan (PL), Pelaksanaan Evaluasi (PE).

2. Display Data

Setelah data direduksi langkah selanjutnya adalah menyajikan data (display data). Menurut Sugiyono (2012: 249) penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya, dan teks yang bersifat naratif. Display data

dalam penelitian ini berupa teks naratif dan ditambahkan dengan tabel dan bagan pada bagian hasil penelitian yaitu tabel tentang lesson plan Sekolah Alam Bandung, bagan pada penelitian ini yaitu bagan tentang denah Sekolah Alam Bandung.

3. Penarikan/ Verifikasi Kesimpulan

(28)

70

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Analisis Data (Emzir, 2011: 134). H. Uji Keabsahan Data

Nasution (2003: 149-151) menyatakan bahwa “tingkat keabsahan proses maupun hasil penelitian kualitatif tergantung kepada; (1) kredibilitas (validitas internal), (2) transferabilitas (eksternal), (3) defendabilitas (reliabilitas), dan

(4) konfirmabilitas (objektivitas)”. Adapun penjelasan dari keempat hal tersebut ialah sebagai berikut:

1. Kredibilitas (Validitas Internal)

Kredibilitas dalam penelitian kualitatif menggambarkan kecocokan

konsep peneliti dengan konsep yang ada pada sumber penelitian atau responden. Dalam memperoleh hal tersebut kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kriterianya adalah sebagai berikut:

a. Memanfaatkan waktu penelitian dengan sebaik-baiknya. Peneliti berupaya mempergunakan waktu selama proses penelitian dengan efektif dengan tidak mengganggu kegiatan narasumber yang diteliti. b. Triangulasi, yakni peneliti melakukan pengecekan kebenaran data dan

membandingkannya dengan data yang diperoleh dari responden yang lain. Adapun upaya yang dilakukan dalam teknik triangulasi adalah sebagai berikut:

1) Membandingkan hasil wawancara dengan hasil pengamatan

Data Collection

Data

(29)

71

2) Memperbanyak sumber untuk setiap pertanyaan penelitian

3) Pembicaraan dengan seseorang yang dianggap mampu membahas penelitian secara objektif. Dalam hal ini peneliti membicarakan dengan rekan sejawat di jurusan Imu Pendidikan Agama Islām sehingga dapat memberikan gambaran yang netral dan objektif terhadap hasil penelitian

4) Penggunaan referensi, yakni peneliti sejak awal penelitian menggunakan catatan kecil untuk mencatat dan merekam hasil pengamatan agar tidak hilang dari ingatan peneliti

5) Mengadakan member-check, yakni pada setiap akhir wawancara dilakukan konfirmasi dengan seluruh responden, apabila ada kekeliruan dapat diperbaiki dan bila ada kekurangan dapat segera ditambah dengan informasi baru.

2. Transferabilitas (Validitas Eksternal)

Dalam penelitian naturalistik, bermakna sejauh mana hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. Transferabilitas dalam penelitian kualitatif menurut Nasution, (2009: 150) adalah “bagi peneliti kualitatif, transferabilitas tergantung kepada si pemakai, yakni sampai manakah hasil penelitian itu dapat mereka gunakan dalam konteks dan situasi tertentu”. Oleh karena itu transferabilitas hasil penelitian ini diserahkan kepada kalangan penggunanya.

3. Defendabilitas (Reliabilitas)

Defendabilitas adalah kesamaan hasil penelitian apabila penelitian itu

diulang/dilakukan lagi oleh peneliti yang lain dengan menggunakan metode yang sama atau memiliki kekonsistenan penelitian. Namun karena hakikatnya situasi/manusia bersifat selalu mengalami perubahan dan sulit untuk direkonstruksi kembali seperti semula. Oleh karena itu sangat sulit mengukur konsistensi hasil penelitian.

4. Konfirmabilitas (Objektivitas)

Konfirmabilitas dalam penelitian ini merupakan objektifitas hasil

(30)

72

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti dalam menghimpun data, maka keobjektivitasan data sangat bergantung kepada peneliti sendiri.

Dalam menjaga konsistensi dan objektivitas hasil penelitian, peneliti melakukan pemeriksaan data guna meyakinkan bahwa hal-hal yang dilaporkan itu memang demikian adanya. Oleh karena itu, peneliti melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Menyusun data mentah hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi baik dalam bentuk catatan, tape recorder maupun dalam bentuk dokumen

b) Menyusun unit analisis sebagai penjabaran dari pertanyaan penelitian c) Mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagai langkah awal

untuk menganalisis data

d) Melaporkan keseluruhan proses penelitian mulai dari studi orientasi e) Merumuskan tafsiran dan menarik kesimpulan

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan dalam BAB I, yaitu (a) Gambaran Umum Sekolah Alam Bandung;

(b) Perencanaan Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung; (c) Pelaksanaan Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung; (d) Evaluasi Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung.

Dapat disimpulkan bahwa perencanaan di Sekolah Alam Bandung secara administratif masih belum maksimal, karena minimal untuk perencanaan sekurang-kurangnya harus memuat kurikulum, silabus, prota, promes/prosem, dan RPP sebagaimana yang dikemukakan oleh Sagala. Namun secara kretifitas, guru memiliki kretifitas yang lebih dibandingkan dengan guru-guru di sekolah lain. Sekolah Alam Bandung memiliki kurikulum khas yaitu

al akhlāqul karīmaħ, falsafah ilmu pengetahuan dan leadership. Kurikulum

khas ini mengembangkan tiga pilar yaitu taqwā, ilmu pengetahuan dan akhlāq.

Tujuannya adalah untuk mendidik manusia yang beriman dan bertaqwā pada

Allāh SWT serta berakhlaqul karimah atau insan yang raḥmatan lil `ālamīn.

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam Bandung sangat

baik, hal ini terlihat dari banyaknya kegiatan pendidikan keagamaan. Kegiatan keagamaan yang paling menonjol seperti kegiatan pembiasaan dan ṣalāt ḍuha dan ṣalāt żuhur berjamā`aħ. Metode pembelajaran yang digunakan adalah tematik teaching dengan pendekatn spider web. Spider web adalah mengaitkan satu tema dengan beberapa mata pelajaran. Materi pelajaran PAI yang ditekankan di Sekolah Alam Bandung yaitu, ‘aqīdaħ, fikih, dan taḥsin. Aspek aqidah terlihat dari bagaimana siswa diajak bertafakkur atau tadabur alam. Aspek tahsin terlihat dari kegiatan pembiasaan atau talaqi yang dilakukan di pagi dan sore hari /sebelum pulang. Aspek fikih terlihat dari bagaimana anak

diajarkan cara melaksanakan berwūḍu yang baik, dan melaksanakan kegiatan

(32)

135

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Evaluasi di Sekolah Alam mengacu pada tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian dilakukan dengan cara observasi oleh guru sepanjang kegiatan pembelajaran dan juga dengan melakukan tes baik itu tes tulis dan lisan serta praktek. Hasil dari evaluasi atau penilaian tersebut dimasukkan kedalam tiga raport. Pertama adalah raport groovy, yaitu berupa parameter seperti belum tampak, berkembang atau mandiri. Kedua adalah raport narasi, yaitu raport yang berupa narasi. Dalam raport tersebut dijelaskan bagaimana perkembangan anak didik. Sehingga orang tua bisa mengetahui perkembangan dari anaknya. Ketiga adalah raport Diknas, yaitu raport yang berupa nilai-nilai seperti raport di sekolah pada umumnya.

B. Saran

1. Untuk Pembuat Kebijakan

a. Hasil penelitian tentang implementasi Pendidikan Agama Islām di Sekolah Alam ini dianjurkan untuk dikembangkan agar dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui pengembangan kurikulum yang belandaskan nilai-nilai Islām khususnya di sekolah -sekolah yang ada di Jawa Barat dan umumnya seluruh -sekolah yang ada di Indonesia.

b. Hasil penelitian ini dianjurkan untuk diterapkan di sekolah umum, sehingga sekolah pada umumnya bisa mencontoh model pendidikan yang diterapkan di Sekolah Alam Bandung. Dengan cara mengadopsi kurikulum khasnya, bahkan metode-metode pembelajarannya.

2. Sekolah Yang Bersangkutan (Sekolah Alam Bandung)

a. Mempertahankan dan bahkan mengembangkan kurikulum khas Sekolah Alam Bandung. Sehingga Sekolah Alam Bandung dapat menjadi sekolah yang unggul, baik dari segi kecerdasan, akhlāq, dan kepemimpinan.

b. Senantiasa melahirkan inovasi-inovasi dalam upaya memperkaya

model pendidikan anak dan metode pendidikan islām dalam menghasilkan peserta didik yang rahmatan lil `ālamīn sebagaimana

(33)

136

3. Bagi Prodi IPAI

(34)

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

_______Al Qur`ān (Penerjemah) Yayasan Penyelenggara penerjemah/penafsir Al Qur`an Departemen Agama RI. (2009). Bandung: PT Sygma Examedia

Arkanleema.

Al-Hilali, M. (2011). Agar Al-Qur`An Menjadi Teman Rahasia Menghayati Kitab Suci untuk Perubahan Diri. Jakarta: Zaman.

Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Basrowi, & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta.

Daulay, H. P. (2009). Pemberdayaan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.

Djiwandono, S. E. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Edy. (2012). Membangun Indonesia Yang Kuat Dari Keluarga! Renungan Untuk Ayah Dan Bunda. Jakarta: PT. Tangga Pustaka.

Emmy, R. (2008). Menjadi Ortu Cerdas Tips Mendampingi Anak Belajar. Yogyakarta: Kanisius.

(35)

137

Fitri, A. Z. (2012). Reinventing Human Character Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika. Jogjakarta: Ar-rizz Media.

Hamalik, O. (2011). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2010). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hawa, S. (2012). Intisari Ihya' Ulumuddin Al-Ghazali Mensucikan Jiwa. Jakarta: Robbani Press.

Hidayat, D. R., et.al. (2007). Pendidikan Agama: Urgensi dan Tantangan. Dalam t. P. Fip-upi, Ilmu & Aplikasi Pendidikan Bagian 3 Pendidikan Disiplin Ilmu (hal. 4-5). Bandung: Imtina.

Homepage Sekolah Alam Bandung: www.sekolahalambandung.sch.id

Ismail, A. (2009). Education Games Panduan Praktis yang Menjadikan Anak Anda Cerdas, Kreatif, dan Saleh. Yogyakarta: Pro-U Media.

Madjid, A., & Andayani, D. (2005). Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

(36)

138

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muchsin, B., et.al. (2010). Pendidikan Islam Humanistik Alternatif Pendidikan Pembebasan Anak. Bandung: PT. Refika Aditama.

Muhaimin. (2006). Nuansa Baru Pendidikan Islam Mengurai Benang Kusut Dunia Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Muhaimin. (2008). Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muhaimin. (2007). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nasution, S. (2003). Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, S. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Nata, A. (2005). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Nata, A. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Prenada Media Group.

Pidarta, M. (2005). Perencanaan Pendidikan Parsipatori Dengan Pendekatan Sistem (Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta.

(37)

139

Qomar, M. (2005). Epistimologi Pendidikan ISLAM dari Metode Rasional hingga Metode Kritik. Jakarta: Erlannga.

Riyanto, Y. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Saksono, I. G. (2008). Pendidikan yang Memerdekakan Siswa. Yogyakarta: CV. Diandra Primamitra Media.

Salim, M. H., & Kurniawan, S. (2012). STUDI ILMU PENDIDIKAN ISLAM. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Santoso, S. B. (2010). Sekolah Alternatif, Mengapa Tidak...?! Diva Press: Jogjakarta.

Sa'ud, U. S., & Makmun, A. S. (2005). Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sauri, S., Firmansyah, H., & Rizal, A. S. (tt). Filsafat Ilmu Pendidikan Agama. Bandung: CV Afrino Jaya.

Shihabuddin. (2005). Mendidik Anak Secara Islami. Dalam J. M. Awwad, Manhajul Islam Fit Trabiyatil Athfal. Jakarta: Gema Insani.

(38)

140

Muhammad Rifsa Fikrisalam,2013

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLĀM DI SEKOLAH ALAM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumarna, E. (2009). Kumpulan Hadis Ta'lim-Muta'allim Sebuah Konsep tentang Ilmu dan Ta'lim dalam Perpsepktif Sunnah. Bandung: Ipai Press.

Suryabrata, S. (2010). Metodoligi Penelitian. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Suryana, T., et.al. (2006). Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara.

Syafi'i, S. J. (2006). Tha Power Of Shalat. Bandung: MQ Publishing.

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syahidin. (2009). Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur’an. Bandung: Alfabeta, CV.

Tafsir, A. (2011). Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Tafsir, A. (2010). Filsafat Pendidikan Islami Integrasi Jasmani, Rohani dan Kalbu Memanusiakan Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(39)

141

Thohir, A. (2010). Implementasi Model Sekolah Alam di Pendidikan Anak Usia Dini Ar Ridho Semarang Dalam Tinjauan Pendidikan Islam. Semarang: IAIN

Walisongo Semarang.

Ulan, Pebriyanah. (2010). Pendidikan Agama Bentengi Remaja Berbuat Mesum.

[Online]. Tersedia di:

http://news.okezone.com/read/2010/05/27/338/336959/pendidikan-agama-bentengi-remaja-berbuat-mesum [diakses pada tanggal 25 November 2013].

Umar, H. (2008). Desain Penelitian Msdm Dan Perilaku Karyawan Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah . Jakarta: PT. Rajagrafindo

Persada.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. (2012). Bandung: Fokusindo

Mandiri.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Uno, H. B. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Yusuf, S., & Sughandi, N. M. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wirakusuma, K. Yudha. (2010). BKKBN: Separuh Remaja di Jabodetabek Tak

Perawan. [Online]. Tersedia di:

Gambar

Tabel 4.2  Rincian kurikulum khas Sekolah Alam Bandung dengan tema The
Gambar 4.2. Denah Lokasi Saung Sekolah Alam Bandung…………….……
gambaran realitas PAI di Sekolah Alam mulai dari implementasi
Gambar 3.1 Analisis Data (Emzir, 2011: 134).

Referensi

Dokumen terkait

Confirmation and classification of carbapenemases according to Ambler can be done with combination of phenotypic methods, i.e., Modified Hodge Test (MHT), Sodium

Tahap seleksi meliputi pemilihan indikator yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang kemudian dikembangkan dengan pemilihan konsep dan nilai yang diintegrasikan dengan

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan panitia penguji skripsi Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Dilaksanakan

Jurnal ini berisikan hasil karya dengan tema yang sama (tema yang diminati anak), dengan demikian dapat terlihat perkembangan dan kemajuan peserta didik dari karya

Demikian Penetapan ini, apabila ternyata terdapat kekeliruan akan dilakukan perubahan. Probolinggo, 26

[r]

Pengaruh Kompetensi bidan Di desa Dalam Manajemen Penatalaksanaan Kasus gizi buruk Pada Anak Balita Terhadap Pemulihan Kasus Gizi buruk Tahun 2008 (studi kasus di dinas

Dataran rendah Australia terdapat di bagian tengah dan Selatan, tepatnya di sebelah Utara Teluk Australia Besar yang disebut dengan Dataran Nurlabor ( Nurlabor Plain ), di kawasan