27/S1-Pkh/Agustus/2014
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENGOPTIMALKAN KOORDINASI MATA TANGAN DAN KAKI DALAM ASPEK
MOTORIK KASAR MELALUI PENERAPAN LATIHAN BERMAIN DRUM PADA
ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VI DI SLB ABCD MUHAMMADIYAH
CIPARAY
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Khusus
Oleh :
Moch. Anka Prie Satria
27/S1-Pkh/Agustus/2014
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
==================================================================
MENGOPTIMALKAN KOORDINASI MATA TANGAN DAN KAKI DALAM ASPEK
MOTORIK KASAR MELALUI PENERAPAN LATIHAN BERMAIN DRUM PADA
ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VI DI SLB ABCD MUHAMMADIYAH
CIPARAY
Oleh :
Moch. Anka Prie Satria 0901812
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
27/S1-Pkh/Agustus/2014
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
MOCH. ANKA PRIE SATRIA
0901812
MENGOPTIMALKAN KOORDINASI MATA TANGAN DAN KAKI DALAM ASPEK
MOTORIK KASAR MELALUI PENERAPAN LATIHAN BERMAIN DRUM PADA
ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VI DI SLB ABCD MUHAMMADIYAH
CIPARAY
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
PEMBIMBING I
Drs.H.M Umar Djani Martasuta, M.Pd
27/S1-Pkh/Agustus/2014
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PEMBIMBING II
Drs. H. Maman Abdurachman. SR, M.Pd
NIP. 1957061319850311001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Drs. Sunaryo, M.Pd
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR LAMPIRAN... vii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 5
C.Batasan Masalah ... 6
D.Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI A.Deskripsi Teori ... 9
1. Konsep Dasar Tunagrahita ... 9
B.Pengertian Perkembangan Motorik ... 17
1. Deteksi Dini Kemampuan Motorik Anak ... 20
2. Tahap Perkembangan Motorik Anak Secara Umum ... 23
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Karakteristik Anak dengan Kecerdasan Motorik Halus
Baik ... 26
C. Pengertian Koordinasi ... 28
D. Pengertian Musik Drum ... 30
1. Pengertian Musik ... 30
2. Terapi Musik ... 31
BAB III METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian ... 36
B.Lokasi dan Subyek Penelitian ... 38
1. Lokasi Penelitian ... 38
2. Subyek Penelitian ... 38
C.Instrumen Penelitian dan Tekhnik ……….. 39
Pengumpulan Data ... 39
D.Tekhnik Pengumpulan Data ... 49
1. Observasi ... 50
2. Wawancara ... 51
3. Studi Dokumentasi ... 53
4. Prosedur Penelitian ... 54
5. Tahap Pekerjaan Lapangan ... 54
6. Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data ... 56
7. Tahap Analisis Data ... 56
8. Pengujian Keabsahan Data ... 56
E. Teknik Analisis Data ... 58
1. Data Reduction (Reduksi Data) ... 59
2. Data Display (Penyajian Data) ... 59
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian ... 60
B.Pembahasan ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan ... 82
B.Rekomendasi ... 84
DAFTAR PUSTAKA... 85
LAPIRAN-LAMPIRAN... 86
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Klasifikasi Anak Tunagrahita berdasarkan
Derajat Keterbelakangannya... 15 Tabel 2.2 Deteksi Dini kemampuan Motorik Halus
dan motorik kasar………. 20
Tabel 3.1 Daftar Subjek Penelitian……… 39
Tabel 3.2 Tabel Kisi-Kisi Umum Instrumen Penelitian… 42
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara………. 43
Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Observasi……… 48
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 4 Kemampuan AD motorik kasar dan koordinasi
mata dan tangan……… 61
Tabel 4.1 Kemampuan FR motorik kasar dan koordinasi
mata dan tangan………. 64
Tabel 4.2 Kemampuan ER motorik dan koordinasi mata
dan tangan………. 66
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen dan Lembar Observasi Minat... 60
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik 1... 62
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pengembangan 2... 72
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pengembangan 3... 87
Lampiran 5 Hasil Pengamatan Minat Belajar dan Catatan Lapangan. 99
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
MENGOPTIMALKAN KOORDINASI MATA TANGAN DAN KAKI DALAM ASPEK
MOTORIK KASAR MELALUI PENERAPAN LATIHAN BERMAIN DRUM PADA
ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VI DI SLB ABCD MUHAMMADIYAH
CIPARAY
Oleh : Moch Anka Prie Satria (0901812)
Salah satu permalasahan siswa tunagrahita adalah kemampuan motorik. Motorik kasar anak tunagrahita terganggu dan membutuhkan penanganan khusus agar siswa ini mampu mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya. Penerapan latihan bermain drum, dinilai mampu mengoptinmalkan kemampuan motorik kasar, koordinasi mata tangan dan kaki pada anak tungrahita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap seberapa besar pengaruh latihan bermain drum yang dilakukan guru dalam mengoptimalkan motorik kasar koordinasi mata, tangan dan kaki siswa tungrahita kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di kelas VI SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay yang beralamat di jalan laswi 597 (633) Ciparay 40381-Kabupaten DT.II Bandung, dengan populasi siswa sebanyak tiga orang. Teknik hasil penelitian yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerepan latihan bermain drum mampu mengoptimalkan motorik kasar koordinasi, mata, tangan, dan kaki pada anak tunagrahita ringan kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay. Rekomendasi untuk guru, penerapan latihan bermain drum dapat menjadi bahan pertimbangan guru untuk mengoptimalkan motorik kasar koordinasi mata tangan dan kaki pada anak tunagrahita ringan sebagai metode yang dapat membantu permasalahan motorik kasar koordinasi mata tangan dan kaki. Rekomendasi pada peneliti selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penerapan latihan bermain drum dengan ragam materi dank el;as yang berbeda, sehingga penelitian selanjutnya merupakan penyempurnaan dari penelitian-penelitian yang sudah ada.
Kata kunci : latihan bermain drum, koordinasi mata tangan dan kaki, motorik kasar,
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
OPTIMIZE EYE COORDINATION IN THE HANDS AND FEET THROUGH THE IMPLEMENTATION ASPECTS OF MOTOR ROUGH PLAY DRUMS ON EXERCISE
children with intellectual challenges LIGHTER IN CLASS VI SLB ABCD MUHAMMADIYAH Ciparay
(Qualitative Research on Students Tunagrahita KelasVI SekolahDasar in SLB ABCD MUHAMMADIYAH Ciparay)
MOCH. ANKA PRIE SATRIA Indonesia University of Education
ABSTRACT
One is the ability to mentally retarded students permalasahan rough motorik.Motorik disturbed and mentally retarded children need special handling so that students are able to optimize the ability to play drums dimilikinya.Penerapan exercise, judged capable mengoptinmalkan gross motor skills, hand-eye coordination and foot in children tungrahita. The purpose of this research
is to reveal how much influence drumming exercises that teachers do in optimizing gross motor coordination eyes, hands and feet tungrahita sixth grade students at SLB ABCD
MUHAMMADIYAH. This study uses descriptive qualitative approach. This research was conducted in class VI SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay Laswi street address at 597 (633) 40
381-Ciparay DT.II Bandung District, with a student population of as many as three people. Research techniques used were interviews, observation, documentation, and field notes. The
results showed that playing the drums penerepan exercise able to optimize gross motor coordination, eyes, hands, and feet on the sixth grade mild mentally retarded children in special
schools for teachers Ciparay.Rekomendasi ABCD Muhammadiyah, the application of practice playing the drums can be considered a teacher to optimize gross motor coordination eye on the child's hands and feet mild mental retardation as a method that can help gross motor coordination
problems of the eyes the hands and feet. Recommendations on further research results of this study are expected to be input in future research related to the application of practice playing the
drums with a variety of materials dank el; different axles, so further research is a refinement of the studies that already exist.
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dilihat dari Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak Pasal 9 ayat 1 menyatakan bahwa, “ Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasan sesuai dengan minat dan bakatnya” Mengingat visi pendidikan nasoinal serta penjabaran undang-undang diatas, maka dalam menciptakan warga negara yang berkualitas dan mampu menjawab tantangan zaman selayaknya pendidikan dilakukan mulai jalur formal, non formal, dan informal. Oleh karena itu pendidikan tersebut menjadi hak setiap anak tidak terkecuali ABK ( Anak Berkebutuhan Khusus).
Musik ialah salah satu model pembelajaran yang dapat berperan penting dalam kehidupan manusia musik merupakan sitem nilai yang dijadikan alat oleh manusia untuk mendampingi suatu proses dalam kehidupannya. Proses tersebut merupakan alat berkomunikasi dengan Tuhan-Nya, dengan lingkungannya, maupun dengan sesama
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam melatih gerakan-gerakan ringan dalam mengoptimalkan motorik-motorik kasarnya.
Tidak dipungkiri bahwa pada umumnya anak Tungrahita dalam pembelajarannya musik disekolah ini masih kurang optimal dikarenakan beberapa hal. Diantaranya kurang lengkapnya fasilitas seperti ruang studio khusus untuk melakukan proses latihan bermain drum, karena dalam bermain drum ruangan khusus yang kedap suara sangat memiliki peran penting agar pada saat melakukan latihan bermain drum tidak mengganggu proses belajar siswa yang lain. Lalu kurangnya guru khusus yang menangani kebutuhan yang
lebih spesifik pada setiap anak contohnya, guru yang lebih paham betul mengenai bermusik, karena bila guru lain atau guru umum yang turun langsung menangani atau melatih proses bermain drum tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai secara maksimal yaitu mengoptimalkan motorik kasar koordinasi mata tangan dan kaki. Bila dilihat dari karakteristik anak tungrahita, anak ini memiliki kemampuan dan keterbatasan yang berbeda pada setiap anak. Tugas guru mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan anak. Disini peneliti mencoba mengangkat salah satu dari keterbatasan yang dimiliki anak. yaitu dalam aspek motorik kasar koordinasi mata, tangan dan kaki untuk anak tungrahita.
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peneliti mencoba meneliti langsung tentang penerapan metode bermusik sebagai alat yang dapat membantu dalam melatih koordinasi mata, tangan dan kakidengan menggunakan alat musik Drum. Drum merupakan alat musik perkustik yang terdiri dari beberapa bagian hingga membentuk drum set dan berfungsi untuk memberkan ritme juga warna dalam sebuah karya musik.
Drum mempunyi manfaat yang cukup besar terhadap perkembangan motorik anak khususnya anak tungrahita berikut ini adalah manfaat dalam bermain drum berdasarkan studi khusus oleh para profesiaonal di bidang terapi musik dan kesehatan mental, salah
satunaya oleh Barry Bitman. Berikut ini paparan manfaat dari bermain drum : mengurangi ketegangan, kecemasan dan stres, membantu mengontrol rasa sakit kronis, menciptakan sistem kekebalan tubuh, menghilangkan perasaan negatif, penyumbatan dan trauma emosional, menurunkan tekanan darah, mempunyai potensi untuk membunuh sel kanker, meningkatkan presentase untuk menghindarkan tubuh dari penyakit berat dan kronis seperti serangan jantung, stroke dan kerusakan kekebalan tubuh dalam (karena ketika bermain drum tubuh memproduksi endoprin dan opiat endorgen dan morfin alami dlam tubuh).
Drum set terdiri dari beberapa bagian. Umumnya drum set memiliki snare drum, tom-tom, floor tom, hi-hat cymbals, crash symbals, ride cymbals, dan bas drum. Ketika
bermain drum mata, tangan dan kaki semuanya bergerak. Tiap bagian mata, tangan dan kaki baik itu mata kanan dan kiri, tangan kanan dan kiri, kaki kanan dan kiri, masing-masing memiliki peran dan bagian yang berbeda dan tidak sama. Untuk melakukan itu dibutuhkan suatu singkronisme otak kita untuk mengatur gerak masing-masing bagian tubuh.
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan belum tepat sesuai yang diperintahkan guru, kurang baiknya koordinasi mata tangan dan kaki, jadi keadaan motorik anak sudah cukup baik dan bisa dilatih untuk lebih baik. contohnya mereka rata-rata sudah mampu menulis, mampu memegang pensil dengan benar, mampu melempar suatu benda, mereka sangat lincah ketika bermain disaat jam istirahat. Mengapa peneliti mengangkat masalah ini karena masalah yang nampak pada anak kelas VI di SLB ABCD MUHHAMADIYAH dalam koordinasi mata tangan dan kaki mereka belum mampu bekerja secara baik.
Apa yang dilihat terkadang selalu salah menerapkan atau melakukan sesuai apa
yang di respon oleh mata. Contoh dalam bermain drum, ketika mata bermaksud memukul bagian sner tapi ketika tangan memukul mereka selalu tidak tepat mengenai bagian tengah pada sner drum terkadang selalu memukul besi pinggiran dari bagian drum. Dalam menginjak kick drum mereka belum meiliki power. Anak yang sedang melakukan latihan bermain drum rata-rata pada mereka mengalami kesulitan di antaranya sulitnya memisahkan antara otot-otot saraf, sulit memisahkan kerja otot saraf tangan kanan dan tangan kiri, sulit memisahkan kerja otot saraf kaki kanan dan kaki kiri. mereka selalu memukul dan menginjak pedal secara bersamaan. Contohnya ketika tangan kiri memukul sneer drum, tangan kanan mereka selalu ikut memukul bersamaan dengan tangan kiri memukul. Lalu ketika kaki kanan menginjak kick drum kaki kiri mereka selalu bersamaan mnginjak hi-hat. Selain itu permasalahan yang sering muncul ketika jadwal latihan bermain drum yaitu berubahnya mood anak yang berpengaruh pada sulitnya anak mengikuti proses latihan bermain drum.
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memisahkan kerja otot saraf sangat berperan penting sebab dalam bermain drum setiap ketukan selalu berbeda-beda.
Diperlukan latihan rutin untuk mengoptimalkan setiap pukulan yang dihasilkan oleh tangan karena pada umumnya kekuatan otot tangan kanan dan tangan kiri selalu berbeda. Contohnya pada orang yang kidal kekuatan otot tangan kiri akan lebih kuat atau lebih keras dibandingkan tangan kanan, begitupun sebaliknya pada orang normal kekutan otot tangan kanan akan lebih kuat dan lebih keras saat memukul dibandingkan otot tangan kiri. Berbeda pada fungsi kaki, kaki kanan banyak digunakan untuk menginjak
pedal kick drum dan kaki kiri berfungsi untuk menginjak hi-hat. Kaki kanan harus lebih dominan lebih kuat untuk menginjak pedal kick drum dibandingkan menginjak hi-hat.
Pada anak tunagrahita guru tidak berharap anak mampu bermain drum dalam mengiri suatu musik, hanya saja anak diharpkan mampu mengoptimalkan motorik kasar pada tangan kanan dan kiri serta kaki kanan dan kiri disini anak hanya dilatih untuk mengoptimalkan koordinasi mata tangan dan kaki yang diaplikasikan dalam bermain drum karena dengan latihan bermain drum banyak sekali otot-otot yang bekerja dalam kegiatan latihan bermain drum. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin meneliti lebih lanjut mengenai pelaksanaan penerapan latihan bermain drum pada anak tunagrahita ringan dengan judul “Mengoptimalkan koordinasi mata tangan dan kaki dalam aspek motorik kasar melalui penerapan latihan bermain drum pada anak tunagrahita ringan kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay”
B. Identifikasi Masalah
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terpenuhinya sarana dan prasarana yang mendukung dalam proses kegiatan latihan bermain drum. Keterbatsan kemampuan anak tunagrahita dalam mengikuti proses latihan bermain drum. Adanya metode khusus yang diadaptasi bagi anak tunagrahita ringan untuk mengoptimalkan kemampuan koordinasi mata tangan dan kaki.
Kondisi dan motivasi belajar bermain drum. Bermain drum sering dianggap sulit oleh anak tunagrahita. Anak selalu menolak ketika di perintahkan untuk bermain drum dengan alasan tidak bisa.
Membaiknya mood anak ketika mengikuti latihan bermain drum. Anak terkadang
selalu sulit atau tidak mau mengikuti latihan bermain drum pada awal kegiatan maupun setelah kegiatan berlangsung.
Mudah merasakan bosan atau mengeluh ketika sedang berlatih bermain drum. Pada saat latihan bermain drum berlangsung anak sering memiliki alasan untuk berhenti bermain drum. Selalu mengucapkan kalimat “ cape pak”
C. Batasan Masalah
Berdasarkan banyak faktor yang dapat mengurangi optimalnya motorik kasar koordinasi mata tangan dan kaki pada anak tunagrahita ringan, maka penelitian ini dibatasi pada penerapan latihan bermain drum dalam upaya mengoptimalkan motorik kasar koordinasi mata tangan dan kaki pada anak tunagrahita ringan.
D. Rumusan Masalah
Menurut Nazir rumusan masalah (1983:143) adalah sebagai titik tolak penelitian dalam rumusan hipotesis penelitian. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pertanyaan penelitian diuraikan sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan program penerapan latihan bermain drum pada anak tunagrahita ringan kelas VI ?
2. Bagaimana pelaksanaan latihan bermain drum pada anak tunagrahita ringan kelas VI ?
3. Kesulitan apa yang ditemukan dalam pelaksanaan latihan bermain drum ? 4. Bagaimana mengatasi kesulitan dalam proses latihan bermain drum ? 5. Bagaimana evaluasi dalam menilai keberhasilan bermain drum ?
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Umum
Adapun yang menjadi tujuan dan kegunaan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan latihan bermain drum dalam upaya mengoptimalkan kemampuan motorik kasar koordinasi mata tangan dan kaki pada anak tunagrahitaringan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui perencanaan program penerapan latihan bermain drum pada anak tunagrahita ringan kelas VI
b. Untuk mengetahui pelaksanaan latihan bermain drum pada anak tunagrahita ringan kelas VI
c. Untuk mengetahui kesulitan apa yang ditemukan dalam pelaksanaan latihan bermain drum
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat/kegunaan secara langsung maupun tidak langsung yaitu:
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan guru dan orang tua untuk mengoptimalkan motorik kasar koordinasi mata tangan dan kaki
b. Memberikan sumbangan pemikiran dan informasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang pendidikan khusus tentang
latihan bermain drum dalam mengoptimalkan motorik kasar koordinasi mata tangan dan kaki pada anak tunagrahita ringan
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Kegiatan keilmuan itu dilandasi oleh metode. Dengan cara ilmiah ini diharapkan data yang diperoleh lebih objektif, valid, dan reliabel. Secara harfiah kata metode dapat diartikan sebagai cara yang telah diatur dan terfikir baik-baik
untuk mencapai suatu maksud dalam ilmu pengetahuan dan. Sedangkan penelitian dapat diartikan suatu kegiatan mengamati, menilai, mengolah dan menyimpulkan terhadap satu atau lebih permasalahan yang dilakukan dengan cermat, seksama, dan hati-hati. Jadi, metode penelitian dapat diartikan sebagai urutan cara/langkah yang telah dipersiapkan/direncanakan dengan baik untuk melakukan pemecahan satu atau lebih masalah secara cermat dan seksama dalam ilmu pengetahuan.
Berkenaan dengan penjelasn di atas, pada penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian menggunakan metode deskriptif karena peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan apa yang berlaku atau terjadi saat ini. Sugiyono (2013 : 347) mengemukakan bahwa :
Penelitian kualitatif berarti proses eksplorasi dan memahami makna perilaku individu dan kelompok, menggambarkan masalah social atau masalah kemanusiaan. Proses penelitian mencakup membuat pertanyaan penlitian dan proisedur yang masih bersifat sementara, mengumpulkan data pada seting partisipan, analisis data secara induktif, membangun data yang parsial kedalam tema, dan selanjutnya memberikan interpretasi terhadap makna suatu data. Kegiatan akhir adalah membuat laporan kedalam struktur yang fleksibel.
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan teknik-teknik pengumpulan data, sehingga keilmiahan dan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan dan diyakini kebenarannya, objektif, dan akurat.
Metode penelitian kualitatif, dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasan pada filsafat postpositivisme/enterpretive, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Sugiyono ( 2013:347 )
Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinanterhadap masalah yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Diantaranya adalah :
1. Yang pertama, masalah yang dibawa oleh peneliti tetap sehingga sejak awal sampai kahir penelitian sama. Dengan demikian judul proposal dan judul penelitian akan sama.
2. Masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian menjadi berkembang, yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang telah dipersiapkan. Dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan, sehingga judul penelitian cukup disempurnakan.
3. Masalah yang dibawa oleh peneliti setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus mengganti masalah. Dengan demikian judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan judulnya diganti.
Selain itu dikarenakan peneliti ingin mengungkap sebuah permasalahan yang ditemukan dilapangan yang berupa sebuah kasus maka peneliti menggunakan metode deskriptif studi kasus. Kasus yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu siswa tunagrahita ringan kelas VI yang mengalami kurang optimalnya koordinasi mata tangan dan kaki, kemudian peneliti ingin mengungkap upaya guru untuk menangani kekurangan yang dimiliki oleh siswa.
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Memiliki subjek yang bersifat ilmiah tanpa ada perlakuan (sebagai lawannya adalah eksperimen)
b. Data bersifat deskriptif yaitu data yang dikumpulkan lebih banyak dalam bentuk kata-kata (deskripsi) atau gambaran dibanding angka-angka.
c. Peneliti bertindak sebagai instrument uatama atau instrument kunci d. Hasil penelitian lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi.
Secara umum metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini bermaksud untuk
memahami, mengungkap, dan menjelaskan berbagai gambaran atas fenomena-fenomena yang ada di lapangan dan kemudian dirangkum menjadi kesimpulan deskriptif berdasarkan data penelitian yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti.
B. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SLB ABCD MUHAMMADIYAH CIPARAY yang beralamat di jalan laswi 597 (633) Ciaparay 40381- Kabupaten DT.II Bandung. Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada kebutuhan data penelitian.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang terkait dalam penerapan latihan bermain drum, dan yang bersedia dalam memberikan informasi-informasi berisi data dan keterangan penting yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
murid yang ikut terlibat dalam menambahkan informasi yang membantu dalam penelitian ini.
Tabel 3.1
Daftar Subjek Penelitian
No Subjek Penelitian Jumlah
1. Guru/Pelatih Drum 1
2. Siswa 3
C. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti sebagai instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai intrumen meliputi validasi terhadap
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kualitiatif, penguasaan teori dan wawasan tentang bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan.”
Peneliti kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data, penilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.
Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang dicari dari objek penelitian, belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang diharapkan semuanya
belum jelas. rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang ketika peneliti memasuki obyek penetian. Selain itu, dalam memandang realitas, penelitian kualitatif berasumsi bahwa realitas itu bersifat menyeluruh, dinamis, tidak dapat pisahkan ke dalam variable-variabel penelitian. Kalaupun dapat dipisah-pisahkan, variabelnya akan banyak sekali. Dengan demikian dalam penelitian kualitatif ini belum dapat dikembangkan instrument penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas sama sekali. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif , peneliti merupakan instrument kunci dalam penelitian kualitatif.
Selanjutnya Sugiyono (2013:373) menyatakan :
Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai intrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti sebelumnya. Segala sesuatunya masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu, dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui hasil catatan lapangan dan wawancara.
Selanjutnya Sugiono (2013:374) menyatakan lebih spesifik tentang peneliti sebagai instrumen penelitian serasi untuk penelitian yang serupa karena memeliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulasi dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.
b. Penelitian sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap aspek keadaan dan dapat
mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.
c. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada instrumen berupa tes atau angket yang dapat mengungkap keseluruhan situasi, kecuali manusia.
d. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita perlu sering merasakan, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.
e. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk mentes hipotesis yang timbul seketika.
f. Hanya manusia sebagai instrumen yang dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau pelakan.
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang diteliti.
Tabel 3.2
Tabel Kisi-Kisi Umum Instrumen Penelitian
Penerapan Latihan Bermain Drum dalam mengoptimalkan Motorik Kasar
Koordinasi Mata Tangan Dan Kaki Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI Di
SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
No Fokus Penelitian Tujuan Teknik
Pengumpulan Data
Sumber Data
1. Gambaran bagaimana perencanaan program yang digunakan guru dalam pelaksanaan latihan bermain drum. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan program yang digunakan guru dalam pelaksanaan latihan bermain drum.
Wawancara, studi dokumentasi dan catatan lapangan.
guru.
2. Gambaran bagaimana minat anak terhadap latihan bermain drum
Untuk mengetahui bagaimana minat anak terhadap latihan bermain drum Wawancara, studi dokumentasi dan catatan lapangan. guru
3. Gambaran bagaimana metode, media
Untuk mengetahui metode, media dan evaluasi pelaksanaan
Wawancara, studi dokumentasi dan catatan lapangan.
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan evaluasi
pelaksanaan latihan bermain drum.
latihan bermain drum.
4. Gambaran sejauhmana keberhasilan program latihan bermain drum .
Untuk mengetahui sejauhmana
keberhasialan program latihan bermain drum .
Wawancara, studi dokumentasi dan catatan lapangan. guru Tabel 3.3 Pedoman Wawancara
No Aspek Pertanyaan Subjek
Aspek perencanaan penerapan latihan bermain drum
dalam mengoptimalkan motorik kasar koordinasi mata
tangan dan kaki pada anak tunagrahita ringan kelas VI
Guru
1.
2.
3.
4.
Apakah yang mendasari pelaksanaan penerapan latihan
bermain drum pada anak kelas VI?
Apakah tujuan utama pelaksanaan penerapan latihan bermain drum di kelas VI ?
Apakah pelaksanaan penerapan latihan bermain drum ditentukan di dalam kurikulum?
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. (RPP)?
Bagaimana cara menentukan alokasi waktu penerapan latihan bermain drum tersebut?
Bagaimana cara menentukan materi latihan bermain drum tersebut?
Apakah dalam latihan bermain drum tersebut guru
menggunakan buku atau panduan belajar drum secara khusus? Bila menggunakan buku atau panduan belajar khusus drum, buku apa yang digunakan guru/ pelatih drum?
Metode dan pendekatan apa yang digunakan guru dalam pelaksanaaan penerapan latihan bermain drum?
Dari manakah alat dan sumber pembelajaran latihan bermain drum yang digunakan untuk menunjang keberhasilan
pelaksanaan penerapan latihan bermain drum?
Apakah sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
penerapan latihan bermain drum di sekolah cukup mendukung atau membantu dalam keberhasilan penerapan latihan bermain drum tersebut?
Adakah peran sekolah yang membantu dalam keberhasilan penerapan latihan bermain drum tersebut?
Apakah yang menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan latihan bermain drum tersebut?
Bagaimana cara mengajar yang efektiv untuk anak tunagrahita ringan agar mencapai keberhasilan yang diharapkan?
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 16.
17.
18.
19.
pelaksanaan latihan bermain drum?
Bagaimana cara menerapkan aturan kelas bermain drum yang digunakan guru/ pelatih?
Bagaimana cara menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan bagi anak tungrahita ringan agar anak tidak merasa bosan?
Bagaimana cara guru/pelatih bila dalam proses latihan anak tiba-tiba mengalami kebosanan atau berubah mood nya? Bagaimana cara guru/pelatih saat pertama mengajak atau memulai kegiatan bermain drum?
20.
21.
22.
23.
24.
Aspek Pelaksanaan Penerapan Latihan Bermain Drum Dalam Mengoptimalkan Motorik Kasar Koordinasi Mata Tangan Dan Kaki Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI
Adakah persiapan yang lakukan dalam pelaksanaan penerapan latihan bermain drum?
Bagaimana cara menerapkan proses belajar bermain drum pada anak tunagrahita ringan kelas VI?
Apa yang diutamakan dalam proses latihan bermain drum yang dilaksanakan pada anak kelas VI?
Bagaimana cara aamengoptimalkan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam pelaksanaan penerapan latihan bermain drum?
Metode dan pendekatan apa yang selalu ibu gunakan dalam proses belajar bermain drum?
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.
Apakah guru menggunakan media lain untuk membantu ketercapaian tujuan yang diharapkan?
Media apakah yang digunakan dalam proses belajar bermain drum tersebut?
Bagaimana cara mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh setiap anak?
Bagaimana cara mengetahui tingkat penguasaan materi oleh anak pada pelaksanaan penerapan latihan bermain drum?
Adakah reinforcement yang dilakukan dalam pelakssanaan latihan bermain drum?
Adakah reward yang dilakukan dalam pelaksanaan latihan bermain drum?
Reward seperti apa yang dilakukan dalam pelaksanaan latihan bermain drum?
Bagaimana cara melaksanakan suasana yang membuat anak nyaman mengikuti proses latihan bermain drum?
Bagaimanakah cara mengatasi siswa yang lain yang menunggu giliran bermain drum?
Adakah pembelajaran yg lain untuk siswa yang menunggu giliran latihan bermain drum?
Bagaimana cara bila ada anak yang menunggu giliran bermain drum itu berubah mood?
Bagaimana cara yang lebih optimal agar anak yang menunggu giliran bermain drum dapat memperhatikan temannya yang sedang berlatih bermain drum?
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 38. Bila anak sudah tidak mau sama sekali mengikuti proses
latihan belajar drum, apa yang dilakukan guru agar anak dapat mengikuti kembali proses latihan belajar kembali?
38.
39. 40.
41.
Aspek hambatan yang dialami pada pelaksanaan
penerapan latihan bermain drum dalam mengoptimalkan
motorik kasar koordinasi mata tangan dan kaki pada
anak tunagrahita ringan kelas VI
Adakah hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan penerapan latihan bermain drum?
Jika ada, hambatan apa yang dihadapi? Darimanakah sumber hambatan tersebut?
Hambatan seperti apa yang membuat siswa tidak mau mengikuti proses latihan bermain drum?
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 42.
43.
Aspek upaya mengatasi hambatan pada pelaksanaan
penerapan latihan bermain drum dalam mengoptimalkan
motorik kasar koordinasi mata tangan dan kaki pada
anak tunagrahita ringan kelas VI
Upaya apa saja yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan penerapan latihan bermain drum?
[image:33.612.103.537.66.262.2]Bagaimana efektifitas upaya yang telah dilakukan tersebut?
Tabel 3.4
KISI-KISI PEDOMAN OBSERVASI
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penerapan latihan
bermain drum dalam mengoptimalkan
motorik kasar koordinasi mata tangan
dan kaki pada anak
tungrahita ringan kelas VI di SLB ABCD
Muhammdaiyah Ciparah
Pelaksanaan penerapan latihan bermain drum
1. Persiapan yang dilakukan guru sebelum pelaksanaan latihan
bermain drum. 2. Kegiatan awal
pelaksanaan latihan
bermain drum. 3. Kegiatan inti
penerapan latihan
bermain drum.
4. Kegiatan akhir penerapan latihan
bermain drum
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
latihan
bermain drum.
2. Uapaya dalam mengatasi hambatan
yang dialami.
1. Upaya yang dilakukan guru dalam
mengatasi hambatan pada pelaksanaan penerapan latihan
bermain drum.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standra data yang ditetapkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai seting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setingnya, data dapat dikumpulkan pada seting alamiah pada labolaturium dengan metode eksperimen, disekolah tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan, dijalan dengan berbagai responden pada suatu seminar, diskusi, dijalan dan lain-lain.
Bila dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat menggunakan
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lewat dokumen. selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan) interview (wawnacara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.
Untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka dibutuhkan teknik dalam pengumpulan data karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :
1. Observasi
Selain wawancara, teknik pengumpulan data lain yang digunakan adalah observasi. Sugiyono (2013:377) menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Selain itu, Marshall dalam Sugiono (2012:226) menyatakan bahwa “melalui pengamatan, peneliti mempelajari perilaku dan makna yang melekat pada perilaku tersebut.”
Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna yang melekat pada prilaku mereka. Adapun observasi yang dilakukan berupa observasi non partisipatif, yaitu dengan memperhatikan kegiatan pembelajaran tematik dikelas persiapan yang tengah berlangsung, namun tidak terlibat didalamnya. Observasi dilakukan untuk melengkapi data yang dilakukan oleh peneliti yang mungkin belum didapatkan dari proses wawancara.selain itu juga untuk menguatkan data yang telah diperoleh dari proses wawancara, karena dengan melakukan observasi peneliti dapat melihat situasi-situasi yang berkaitan dengan penggunaan komunikasi totatal (Komtal).
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disusun pedoman observasi. Selama melakukan kegiatan observasi peneliti tidak lupa untuk mencatat hal-hal penting yang ditemukan selama menjalankan observasi.
2. Wawancara
Wawancara merupakan bentuk komunikasi verbal untuk mendapatkan keterangan/informasi mengenai data yang dibutuhkan dalam penelitian. Wawancara ini dapat digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh melalui observasi.
Menurut Sugiyono (2013 : 385) bahwa :
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti akan melakukan studi pendahualuan untuk menemuklan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila terhenti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan sendiri.
Dalam hal ini peneliti membuat pedoman wawancara sesuai dengan
informasi data yang akan diungkapkan dari responden. Namun jika terdapat hal lain pada saat wawancara terdapat data yang perlu diungkap dari orang yang diwawancarai maka peneliti langsung melakukan wawancara dengan pertanyaan yang tidak terdapat dalam pedoman wawancara yang telah dibuat (emergency).
Sugiyono (2013:386) mengemukakan bahwa beberapa macam wawancara yaitu wawancra terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Terdapat tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, menurut Sugiyono (2013:289) diantaranya :
a. Menetapkan pada siapa wawancara itu akan dilakukan.
b. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Melangsungkan alur wawancara
e. Mengkonfirmasikan inti hasil wawancara dan mengakhirinya f. Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan
[image:38.612.127.484.115.518.2]g. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh
TABEL 3.5
Format Catatan Lapangan
CATATAN LAPANGAN
A. Pertemuan Pertama Hari /Tanggal : Waktu :
Tempat :
B. Pertemuan Kedua Hari/Tanggal : Waktu : Tempat :
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya karya monumental dari seseorang. Sugiyono (2013:396). Dokumen sendiri terdiri dari tulisan seperti buku harian, surat-surat dan dokumen resmi. Dalam studi dokumentasi ini peneliti memanfaatkan segala sumber data yang telah disebutkan di atas(juka ada) sebagai penambah dan penjelasan data yang diperoleh peneliti lewat observasi dan wawncara.
4. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti membuat empat tahapan dalam prosedur penelitian, keempat tahapan tersebut yaitu :
a. Tahap Pralapangan
b. Menyusun Rancangan Penelitian
Kegiatan ini merupakan tahap awal dari rangkaian proses penelitian. Awalnya yaitu kegiatan penyusunan rencangan penelitian yang harus diajukan dalam bentuk propoal skripsi, dimana calon peneliti mengajukan kepada Dewan Skripsi Jurusan Pendidikan Khusus. Setelah disetujui oleh Dewan Skripsi kemudian proposal penelitian tersebut diseminarkan. Untuk melengkapi dan menyempurnakan rancangan penelitian , maka penelitian melakukan konsultasi dan bimbingan dengan Dosen Pembimbing. Setelah itu peneliti menyusun rencana untuk ke lapangan yang sesuai dengan latar penelitian.
c. Memilih Lapangan Penelitian
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABCD Muhammadiyah Ciparay. Berdasarkan haltersebut peneliti berkeinginan untuk mendapatkan deskripsi mengenai penerapan latihan bermain drum dalam mengoptimalkan motorik kasar koordinasi mata tangan dan kaki pada anak Tunagrahita Ringan.
d. Menyiapkan Peralatan Penelitian
Pada tahap ini peneliti menyiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk mempermudah, memperlancar. Dan memperjelas kegiatan pengumpulan data yang diperoleh dari lapangan. Kegiatan pada tahap ini
adalah mempersiapkan instrumen penelitian yang terdiri atas pedoman wawancara dan pedoman observasi.
5. Tahap Pekerjaan Lapangan
a. Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri 1) Pembatasan latar penelitian
Pembatasan latar penelitian ini sangatlah penting, sehingga pengumpulan data akan menjadi efektif. Adapun latar penelitian ini dibatasi pada lokasi SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay.
2) Penampilan
Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan penampilannya dalam berpakaian dan juga berusaha untuk tampil sopan dan bertutur kata dengan formal
3) Pengenalan hubungan peneliti di lapangan
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4) Jumlah waktu penelitian
Peneliti mengalokasikan waktu penelitian dilapangan kurang lebih tiga bulan, dengan harapan jumlah waktu yang terbatas ini berbagai informasi dan data yang dibutuhkan dapat terkumpul dengan baik.
b. Memasuki Lapangan 1) Keakraban hubungan
Keakraban hubungan peneliti dengan lingkungan di tempat penelitian senantias selalu dijaga oleh peneliti, sehingga pmempermudah dan
memperlancar dalam pengumpulan data dan informasi penelitian yang dibutuhkan
2) Mempelajari bahasa
Kegiatan penelitian ini sangan mudah dan nyaman dengan menggunakan bahasa indonesia, maka sangat penting pula untuk mempelajari bahasa agar mempermudah dan memperlancar proses penelitian.
3) Peranan peneliti
Peranan peneliti dalam aktifitas yang ada di tempat penelitian tidak besar, karena penelitian ini melalui pengamatan langsung tanpa adanya peran serta dari peneliti, sehingga sebisa mungkin peneliti tidak terlibat dalam aktifitas yang ada, karena dihawatirkan juga peneliti mempengaruhi berbagai kondisi dan prilaku yang terjadi di tempat penelitian
c. Berpartisifasi Sekaligus Mengumpulkan Data 1) Kegiatan pembatasan studi
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Mencatat Data
Kegiatan mencatan data ini dilakukan pada saat dan sudah pengumpulan data, baik pada saat kegiatan wawancara maupun pada saat dan sesudah kegiatan observasi. Data yang dicatat adalah data hasil wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini data yang dicatat dari wawancara dan observasi bersumber dari sumbjek penelitian yaitu pembimbing dan siswa SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
6. Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data
Pada tahap pemeriksaan keabsahan data peneliti melakukan dengan tiga teknik yaitu Triangulasi, Member Check dan perpanjangan pengamatan.
7. Tahap Analisis dan Penafsiran Data
Terakhir adalah tahapan analisis. Disini peneliti melakukan reduksi data, penyajian data dan terakhir adalah penarikan kesimpulan data dan verifikasi.
8. Pengujinan Keabsahan Data
Pengujian keabsahaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perpanjangan pengamatan, triangulasi sumber melalui teknik wawancara kepada beberapa sumber, dan member check.
a) Perpanjangan Pengamatan
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
semakin terbentuk semakin akrab, semakin terbuka, dan saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan.
Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih malu, masih belum terlalu terbuka, ditakutkan ada kata-kata yang menyinggung dan menyita waktu subjek penelitian serta orang yang akan memberikan data. Dengan perpanjangan pengamatan inilah peneliti nantinya akan mengecek data yang diperoleh, dan jika data yang diperoleh tidak sesuai dengan data yang sebenarnya maka peneliti akan terus melakukan penelitian secara luas dan mendalam
sehingga data yang diperoleh benar- benar sama dengan data yang sebenarnya yang ada dilapangan.
b) Triangulasi
Sugoyono (2013:439) “triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber, dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.” Triangulasi yang peneliti gunakan disini adalah triangulasi sumber data, maksudnya dari beberapa sumber melalui teknik wawancara seperti wawancara yang dilakukan terhadap guru kelas, guru atau pelatih drum yang ada di sekolah. kemudian data tersebut di deskripsikan , dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, mana pandangan yang berbeda, dan mana spesifik dari kedua sumber data tersebut. Data kemudian dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang selanjutrnya dimintakan kesempatan (member check) dengan tiga sumber tersebut.
1) Member check
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid sehingga semakin kredibel atau dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus mengubah temuannya. Sugiyono (2013:443) “pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu temuan atau kesimpulan.”
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Sugiyono (2013:402) menyatakan bahwa “ analsis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang graundid”.
Namun, analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data dari setelah penelitian selai. Sebelum memasuki lapangan, penelitian telah terlebih dahulu melakukan analisis data yaitu terhadap data sekunder dyang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun, fokus penelitian ini dapat bersifat sementara dan dapt berkembang setelah penelitian masuk dan selama berada di lapangan.
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Data Reduction ( Reduksi Data)
Data yang telah diperoleh dari lapangan sangat banyak jumlahnya, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin banyak peneliti dilapangan, maka data yang diperoleh semakin banyak dan semakin kompleks. Oleh karena itu harus dilakukan analisis data dengan reduksi. Mereduksi data berarti merangkum, meilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu Sugiyono (2013:405).
2. Data Display ( Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data ini bertujuan agar data terorganisasi, tersusun dalam pola yang berhubungan sehingga akan lebih mudah untuk dipahami. Penyajian data dalam penelitian ini dengan teks yang bersifat bnaratif dan tabel.
3. Conclution Drawing/Verification
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Melihat kondisi motorik pada anak kelas VI bila di lihat ketika kegiatan olahraga pada saat anak di suruh melemparkan bola anak masih belum tepat mengenai sasaran yang diperintahkan guru, lalu dalam memukul bola anak masih melakukan kesalahan atau meleset, rata-rata anak ketika disuruh memukul bola, bila bola dengan sengaja dilempar kesamping anak, anak selalu diam dan tidak mau melangkahkan kakinya mengikuti arah bola itu. Bila pada saat melakukan berjalan cepat di tangga buatan, anak masih terlihat takut dan selalu mencari pegangan terkadang memegang tembok ataupun memegang tangan guru.
Berdasarkan data hasil wawancara yang diperoleh dari subjek, perencanaan mengoptimalkan koordinasi mata tangan dan kaki dalam aspek motorik kasar koordinasi mata tangan dan kaki pada anak tunagrahita ringan kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay ini di susun oleh seorang guru yang juga mengajarkan latihan bermain drum di sekolah ini. Dalam penyusunan program latihan bermain drum ini guru merumuskan tujuan latihan bermain drum terlebih dahulu. Dalam merumuskan tujuan pada dasarnya memerlukan asesmen agar mengetahui kemampuan dan ketidak mampuan
anak, akan tetapi disini guru tidak melakukan asesmen terlebih dahulu. Hanya terlihat saat awal anak mengenal alat musik drum, mereka hfanya bisa memukuli drum tanpa
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diantaranya untuk mengoptimalkan motorik kasar, mengoptimalkan koordinasi mata tangan dan kaki dan untuk mengenalkan alat musik drum pada anak.
Dalam pelaksanaan bermain drum langkah pertama yang dilakukan oleh guru adalah menjelaskan nama-nama alat yang ada pada drum sambil sesekali melakukan tanya jawab, lalu setelah itu masuk pada materi. Guru memberikan contoh gerakan bermain drum sedangkan anak-anak dieprintahkan untuk menyimak. Setelah itu anak diinstruksikan untuk menirukan apa yang sudah dicontohkan guru dengan posisi guru berada di hadapan posisi anak sambil sesekali mengoreksi proses latihan anak.
Kesulitan yang ditemui dalam proses latihan diantaranya sering berubahnya posis drum dan stick drum seringkali hilang. Lalu kesulitan yang sering nampak pada saat pelakasanaan yaitu tidak stabilnya emosi anak.
Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang ditemui, guru mengajarkan kepada anak untuk bersikap disiplin setelah latihan bermain drum, supaya alat drum bisa dipakai kembali untuk sesi latihan selanjutnya. Untuk mengatasi emosi anak yang berubah-ubah, guru sesekali melakukan demontrasi permainan drum untuk menstimulus rasa ingin tahu dan perhatian anak.
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rekomendasi
1. Untuk Guru
Mengacu pada keberhasilan penelitian, Penerapan Llatihan bermain drum dapat menjadi bahan pertimbangan guruuntuk mengoptimalkan motorik kasar
koordinasi mata tangan dan kaki pada anak tunagrahita ringan dapat dimanfaatkan sebagai metode yang dapat membantu permasalahan motorik kasar koordinasi pada anak tunagrahita ringan.
2. Peneliti selanjutnya
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Moch. Anka Prie Satria, 2014
Mengoptimalkan Koordinasi Mata Tangan dan Kaki dalam Aspek Motorik Kasar Melalui Penerapan Latihan Bermain Drum pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI di SLB ABCD Muhammadiyah Ciparay
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Astati, (2001). Terapi Musik Bagi Anak Tunagrahita. Bandung : CV Pendawa Bandung
Astati (2010). Bina Diri Anak Tunagrahita. Bandung : CV. Catur Karya Mandiri
Mangunsong, (2009). Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta : LPSP3 UI
Somantri, T. Sutjihati. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : PT. Refika Aditama – Bandung
Hallahan, D. P., & Kauffman, J. M (2006). Exceptional Learner: An Indroduction to Special Education (International Edition: 10th ed). Boston : Allyn and Bacon.
Hallahan, Daniel P., dan Kauffman, James M. (1983). Exceptional Children. New York: Prentice-hall Inc.
Depdikbud. (1994). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka