• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Delignifikasi dan Hidrolisis Lignoselulosa Ampas Tebu Menggunakan Sistem Cairan Ionik Kolin Klorida

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proses Delignifikasi dan Hidrolisis Lignoselulosa Ampas Tebu Menggunakan Sistem Cairan Ionik Kolin Klorida"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

PERHITUNGAN DAN DATA HASIL PENELITIAN

Pada penelitian ini, dilakukan dua analisa yaitu analisa kadar

selulosa, hemiselulosa, dan lignin terhadap pulp yang dihasilkan pada proses

delignifikasi serta analisa kadar glukosa terhadap kadar glukosa yang di

hasilkan pada proses hidrolisa.

L.1 Tahap Delignifikasi

L.1.1Perhitungan Kadar Hemiselulosa

Kadar hemiselulosa dihitung dengan rumus:

×

100 %

1. Kadar hemiselulosa (blanko 1)

Berat a = 0,9748 gr

Berat b = 0,8940 gr

Kadar hemiselulosa =

×

100 % = 8,08 %

2. Kadar hemiselulosa (Run 2)

Berat a = 0,9639 gr

Berat b = 0,8537 gr

Kadar hemiselulosa =

×

100 % = 10,02 %

3. Kadar hemiselulosa (Run 5)

Berat a = 0,9519 gr

Berat b = 0,8062 gr

Kadar hemiselulosa =

×

100 % = 14,57 %

4. Kadar hemiselulosa (Run 8)

Berat a = 0,9392 gr

Berat b = 0,7811 gr

(2)

1.2 Perhitungan Kadar Selulosa

Kadar selulosa dihitung dengan rumus :

×

100 %

1. Kadar Selulosa (blanko 1)

Berat b = 0,8940 gr

Berat c = 0,6518 gr

Kadar selulosa

=

×

100 % = 24,22 %

2. Kadar Selulosa (Run 2)

Berat b = 0,8537 gr

Berat c = 0,5553 gr

Kadar selulosa =

×

100 % = 29,48 %

3. Kadar Selulosa (Run 5)

Berat b = 0,8062 gr

Berat c = 0,4517 gr

Kadar selulosa =

×

100 % = 35,45 %

4. Kadar Selulosa (Run 8)

Berat b = 0,7811 gr

Berat c = 0,3887 gr

Kadar selulosa =

×

100 % = 39,24%

1.3 Perhitungan Kadar Lignin

Kadar lignin dihitung dengan rumus :

×

100 %

1. Kadar lignin (blanko 1)

Berat c = 0,6518 gr

(3)

Kadar lignin =

×

100 % = 19,40 %

Maka,hasil dari keseluruhan hasil pada proses delignifikasi dapat dilihat

pada tabel L1.1:

Tabel L1.1 Hasil Analisa Kadar Hemiselulosa, Selulosa dan Lignin

(4)

5 14,57 35,45 6,52

6 16,09 37,54 5,35

7 12,95 38,76 4,98

8 15,81 39,24 3,77

9 18,59 39,80 3,62

*Larutan blanko adalah larutan yang hanya menggunakan larutan NaOH

2. Tahap Hidrolisa

Pada percobaan ini, dilakukan analisa kadar glukosa menggunakan

metode Luff:

1. Rumus Perhitungan Kadar Glukosa

% Glukosa =

Keterangan :

W1 = Berat glukosa (mg)

Fp = Faktor pengenceran dari volume larutan Luff yang digunakan

W = Bobot contoh (mg)

2. Rumus Perhitungan Volume Na2SO4 Menurut Metode Luff

Volume Na2SO4 = ( Vblanko - Vtio ) x Normalitassesungguhnya/

Normalitascontoh

Wsampel = 2,0271 gr = 2027,1 mg

Vblanko = 24,95 ml

Vtio = 16,85 ml

Ntio = 0,0990 N

(5)

Volume Na2SO4 = ( 24,95 ml – 16,85 ml ) x = 8,019 ml

Table L.1.2 Penetapan gula menurut Luff Schoorl berdasarkan SNI

01-2892-1992

Penentuan berat glukosa menurut metode Luff dilakukan dengan

menggunakan interpolasi dari yang tertera pada Table L.1.2.

(6)

Dimana :

X (Vol Tio) ml Y (Berat Glukosa) mg

X1 8 Y1 19,8

X 8,019 Y 19,849

X2 9 Y2 22,4

Berat glukosa = 19,8 ml + (0,019 mg x 2,6 mg) = 19,849 mg

Maka kadar glukosa =

Dan untuk run selanjutnya akan dilanjutkan dengan cara seperti di atas.

1. Sampel pada menit 60 dengan cairan ionik 10 %.

Wsampel = 1,9918 gr = 1991,8 mg

Vblanko = 24,95 ml

Vtio = 13,75 ml

Ntio = 0,0990 N

Faktor Pengenceran = 250/10

Volume Na2SO4 = ( 24,95 ml – 13,75 ml ) x = 11,088 ml

Berat Glukosa = 27,6 mg + ( 0,088 mg x 2,7 mg ) = 27,8376 mg

Kadar Glukosa =

2. Sampel pada menit 60 dengan cairan ionik 15 %.

Wsampel = 2,0653 gr = 2065,3 mg

Vblanko = 24,95 ml

Vtio = 13,10 ml

(7)

Faktor Pengenceran = 250/10

Volume Na2SO4 = ( 24,95 ml – 13,10 ml ) x = 11,731 ml

Berat Glukosa = 27,6 mg + ( 0,731 mg x 2,7 mg ) = 29,5750 mg

Kadar Glukosa =

3. Sampel pada menit 60 dengan cairan ionik 20 %.

Wsampel = 2,1094 gr = 2109,4 mg

Vblanko = 24,95 ml

Vtio = 12,45 ml

Ntio = 0,0990 N

Faktor Pengenceran = 250/10

Volume Na2SO4 = ( 24,95 ml – 12,45 ml ) x = 12,05 ml

Berat Glukosa = 30,3 mg + ( 0,05 mg x 2,7 mg ) = 30,435 mg

Kadar Glukosa =

Maka hasil dari semua analisa pada proses hidrolisa dapat dilihat pada Tabel

L 1.3.

(8)

Run Kadar Glukosa (%)

Blanko 1 (30 menit) 24,48

Blanko 2 (60 menit) 28,13

Blanko 3 (90 menit) 30,87

1 35,3

2 36,1

3 37,4

4 36,7

5 38,6

6 39,4

7 35,9

8 37,3

9 38,3

(9)

LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI PENELITIAN

L 2.1 Gambar Proses Penggilingan Ampas Tebu

Gambar L 2.1 Penghancuran (penggilingan) Ampas Tebu Menggunakan

Ball Mill

L 2.2 Gambar Proses Pengayakan Serbuk Ampas Tebu

Gambar L 2.2 Pengayakan Serbuk Ampas Tebu Menggunakan Ayakan 60

(10)

L 2.3 Gambar Serbuk Ampas Tebu yang Sudah Diayak

Gambar L 2.3 Serbuk Ampas Tebu yang Sudah Diayak

L 2.4 Gambar Hasil Proses Pemasakan Menggunakan ChCl

Gambar L 2.4 Hasil Proses Pemasakan Menggunakan ChCl

L 2.5 Gambar Penyaringan Serbuk Ampas Tebu Hasil Pemasakan

Gambar L 2.5 Proses Penyaringan Serbuk Ampas Tebu Hasil Pemasakan

(11)

L 2.6 Gambar Proses Pemasakan dengan Menggunakan Oven

Gambar L 2.6 Proses Pemasakan dengan Menggunakan Oven

L 2.7 Gambar Serbuk Ampas Tebu Hasil Delignifikasi

Gambar L 2.7 Hasil Delignifikasi Gambar L 2.8 Hasil Delignifikasi

Gambar

Tabel L1.1 Hasil Analisa Kadar Hemiselulosa, Selulosa dan Lignin
Gambar L 2.1 Penghancuran (penggilingan) Ampas Tebu Menggunakan
Gambar L 2.5 Proses Penyaringan Serbuk Ampas Tebu Hasil Pemasakan
Gambar L 2.6 Proses Pemasakan dengan Menggunakan Oven

Referensi

Dokumen terkait

Dapat memberikan informasi tentang pengaruh cairan ionik yang digunakan dalam proses delignifikasi tandan kosong kelapa sawit terhadap kadar selulosa yang didapat dari

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh hidrolisis selulosa hasil delignifikasi tandan kosong kelapa sawit dan menentukan kondisi terbaik hidrolisis

lignin, bagian yang lain dari TKKS adalah selulosa.. Ketersediaannya yang cukup melimpah,

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh hidrolisis selulosa hasil delignifikasi tandan kosong kelapa sawit dan menentukan kondisi terbaik hidrolisis

Pada percobaan ini, dilakukan analisa kadar glukosa menggunakan Metode Luff dengan rumus :. Data dapat dilihat dari

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kadar selulosa tertinggi yang terdapat pada TKKS dan menentukan pengaruh hidrolisis selulosa hasil delignifikasi tandan

Perkembangan teknologi terbaru saat ini, dengan menggunakan cairan ionik telah memperlihatkan hasil hidrolisis yang lebih baik sebagai pelarut yang efesien untuk

Analisis pengaruh waktu pretreatment dan konsentrasi NaOH terhadap kandungan selulosa, lignin dan hemiselulosa enceng gondok pada proses pretreatment pembuatan