• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Ritual Ngalap Berkah Apem Kukus Keoang MAs dan Dampaknya Bagi MAsyarakat (Studi Kasus di Kawasan Wisata Pengging Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Ritual Ngalap Berkah Apem Kukus Keoang MAs dan Dampaknya Bagi MAsyarakat (Studi Kasus di Kawasan Wisata Pengging Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali)."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Latar Belakang Masalah

Kawasan Wisata Pengging kabupaten Boyolali merupakan kawasan yang memiliki banyak obyek wisata unggulan seperti makam Yosodipuro, wisata alam tirta Pengging. Sejak Zaman Majapahit hingga bangkitnya Islam Pengging selalu tertera dalam putaran sejarah dan banyak peninggalan bernilai budaya luhur, yang apabila digali dan dilestarikan niscaya akan menjadi aset budaya daerah dan aset pariwisata yang potensial.

Salah satu tradisi yang dapat diangkat adalah tradisi berebut makanan dengan perwujudan menerima pembagian kue terbungkus janur yang telah didukung dengan mantera dan doa oleh para kyai Ulama yang berlokasi di makam Astono Luhur Yosodipuro yang dilakukan pada malam Jum’at Pahing pertengahan bulan Sapar dan kue kemudian dibagikan pada Jum’at siang setelah sholat Jum’at.

Kegiatan atau event Ngalap Berkah dengan perwujudan berebut pembagian apem kukus dan berbagi rangkaiannya ini juga dalam rangka upaya menggali potensi kepariwisataan di Kabupaten Boyolali, yang dilatarbelakangi sejarah yang diambil dari berbagai sumber dan telah mendapat koreksi sekilas dari Ketua Pusat Trah Yosodipuro (Sujitno, 2004:1-2).

(2)

untuk menunjukan tingkat tauhid Allah SWT sehingga bagi pejiarah dapat menimbulkan sugesti dalam dirinya, yaitu keyakinan akan mendapat berkah dari Allah SWT atas bimbingan spiritual dan metafisis dari almarhum R.Ng. Yosodipuro.

Kegiatan ritual ini dilaksanakan sudah dari zaman dahulu hingga saat ini. Berangkat dari cerita para sesepuh/pinisepuh yang dipercaya kebaikannya serta obsesinya Bp. Dr. Djaka Srijanta Bupati Boyolali untuk menghidupkan tradisi Ngalap Berkah di lingkungan Makam Astono Luhur Yosodipuro pada Jum’at Paing pada bulan Sapar setiap tahunnya, maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali melaksanakan event ini dengan membagikan kue apem kukus, lepet, dan kupat luwar.

Kegiatan ini diharapkan akan menjadi agenda event routine setiap tahun, penyelenggaraan kegiatan ini dilaksanakan pada malam Jumat Pahing. Karena hari Jumat Pahing merupakan hari yang paling diminati dan banyak pengunjung yang datang berziarah ke Makam Yosodipuro. Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih mengaktifkan lagi tradisi Nalap berkah paringan apem kukus keong Emas agar dapat segera tersebar informasinya dan menjadikan satu tradisi kebudayaan yang akan menarik bagi para wisatawan domestik maupun manca negara sehingga akan menambah pendapatan daerah kabupaten Boyolali.

B. Identifikasi Masalah

(3)

anggota mesyarakat untuk menjalankan pedoman tersebut. Ada beberapa masalah sehubungan dengan pedoman yang dapat dikemukakan, antara lain :

1. Mengapa warga masyarakat menganggap bahwa Prosesi Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas adalah tradisi warisan leluhur yang perlu dilestarikan ?

2. Bagaimana cara warga masyarakat menghormati Prosesi Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas tersebut?

3. Larangan-larangan apa saja yang tidak boleh dilanggar oleh warga masyarakat sebelum atau sesudah melaksanakan Prosesi Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas?

4. Manfaat apa yang dapat diambil oleh masyarakat setelah melakukan Prosesi RitualNgalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas tersebut?

5. Bagaimanakah partisipasi masyarakat terhadap prosesi ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas tersebut?

6. Bagaimanakah dampak dari adanya Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas?

7. Bagaimanakah pemahaman masyarakat terhadap Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas?

C. Pembatasan Masalah

(4)

penafsiran yang berbeda-beda dan akan mengakibatkan penyimpangan terhadap judul di atas, maka perlu adanya pembatasan dan pemfokusan masalah, sehingga persoalan yang akan diteliti pun menjadi jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari. Peneliti membatasi ruang lingkup dan fokus masalah yang diteliti sebagai berikut: 1. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah aspek-aspek dari subyek penelitian yang menjadi sasaran penelitian, meliputi:

a. Pemahaman masyarakat tentang Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas?

b. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas?

c. Dampak pelaksanaan Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas?

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah masyarakat pelaku Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas.

D. Perumusan Masalah

(5)

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:

1. Mengapa warga masyarakat menganggap bahwa Prosesi Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas adalah tradisi warisan leluhur yang perlu dilestarikan?

2. Bagaimana cara warga masyarakat menghormati Prosesi Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas tersebut?

3. Larangan-larangan apa saja yang tidak boleh dilanggar oleh warga masyarakat sebelum atau sesudah melaksanakan Prosesi Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas?

4. Manfaat apa yang dapat diambil oleh masyarakat setelah melakukan Prosesi RitualNgalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas tersebut?

5. Bagaimanakah partisipasi masyarakat terhadap prosesi ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas tersebut?

6. Bagaimanakah dampak dari adanya Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas?

7. Bagaimanakah pemahaman masyarakat terhadap Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas?

E. Tujuan Penelitian

(6)

akan dapat bekerja secara terarah dalam mencari data sampai pada langkah pemecahan masalah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pemahaman masyarakat mengenai ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas di Pengging Boyolali.

2. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas di Pengging Boyolali.

3. Untuk mengetahui dampak pelaksanaan Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas di Pengging Boyolali.

F. Manfaat Atau Kegunaan Penelitian 1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis

Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai Prosesi Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas pada masyarakat kawasan wisata Pengging, kecamatan Banyudono, kabupaten Boyolali sebagai bagian dari budaya bangsa Indonesia, yang secara langsung telah menyentuh kehidupan sosial budaya dan ekonomi masyarakat sekitarnya. Disamping itu dapat diperoleh gambaran riil mengenai latar belakang, rangkaian tata cara pelaksanaan, upaya-upaya masyarakat dalam melestarikan tradisi, serta dampak yang ditimbulkan oleh Prosesi Ritual tersebut bagi masyarakat.

2. Manfaat atau Kegunaan Praktis

(7)

G. Sistematika Penulisan

Pembaca supaya mudah dalam memahami isi skripsi ini, maka sangat perlu bagi penulis untuk mengemukakan sistematikannya. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut.

Bagian awal meliputi: Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Halaman Pengesahan, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Lampiran dan Abstrak.

Bagian pokok skripsi ini diperinci dalam lima bab. Bab I Pendahuluan mencakup Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat atau Kegunaan Penelitian, Manfaat atau Kegunaan Teoritis, Manfaat atau Kegunaan Praktis, Sistematika Penulisan

(8)

Kemudian dilanjutkan dengan uraian mengenai Dampak Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas yang mencakup: Pengertian Dampak, dan Dampak Ngalap Berkah Paringan apem Kukus Keong Emas, yang didalamnya membahas mengenai Dampak dalam Bidang Ekonomi, Dampak dalam Bidang Sosial Budaya, dan Dampak Dalam Bidang Religius yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Kerangka Pemikiran.

Bab III Metode Penelitian berisi uraian: Tempat dan Waktu Penelitian, Bentuk dan Strategi Penelitian, Identifikasi Variabel, Sumber Data, Sampling, Teknik Pengumpulan Data yang mencakup Wawancara Mendalam dan Observasi Langsung, Validitas Data, Teknik Analisis Data, serta Prosedur Penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian yang berisi uraian meliputi: Deskripsi Lokasi Penelitian, Diskripsi Permasalahan Penelitian yang mencakup Pemahaman Masyarakat Tentang Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Mas, Partisipasi Masyarakat Dalam Upacara Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Mas, Dampak Ritual Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Mas, Serta Temuan Studi yang dihubungkan dengan Kajian Teori.

Referensi

Dokumen terkait

(2014) conducted a design research about addition of fractions and her study suggests that the use of models (paper strip and bar model) help students to develop their

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan pada uraian bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat kontribusi yang signifikan antara sarana proses

Translasi adalah transformasi yang mengubah kedudukan suatu objek dengan jarak dan arah tertentu dengan tidak mengubah bentuk dan ukuran objek tersebut (Web 1). Dalam

Berdasarkan data Luas Tanam Akhir (LTA), Luas Panen (LP), dan Hasil per Hektar gabah (HH) dalam kurun waktu tertentu akan dianalisis menggunakan Pemrograman Kuadratik

Queue Tree berfungsi untuk melimit bandwidth pada mikrotik yang mempunyai 2 koneksi internet karna packet marknya lebih berfungsi daripada di Simple Queue

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan terhadap masalah penelitian yang berkenaan dengan Peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan

Bentuk gelombang tegangan dan arus input/ output serta spectrum harmonisa untuk metode Kontrol Fase ditunjukkan pada Gambar 12 dan 13. Tegangan output metode Kontrol