Universitas Kristen Maranatha
PERANCANGAN DAN ANALISIS TRANSPORT OAN
(OPTICAL ACCESS NETWORK) SIEMENS DI DAERAH
SENTRAL DAGO
Yanti / 0622120
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia.
Email : th3_bassis@yahoo.com
ABSTRAK
Kebutuhan akan komunikasi yang semakin meningkat memerlukan perangkat yang mendukung untuk menyalurkannya. Selama ini kebutuhan komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan kabel tembaga yang dilewatkan pada sebuah perangkat LTC (Local Craft Terminal), tetapi sering mengalami gangguan .
Tugas akhir ini membahas tentang proses perubahan jalur transport yang semula menggunakan kabel tembaga menjadi transport menggunakan fiber optic dan dilewatkan pada OAN yang berada di daerah Dago. Proses pertama adalah memetakan dan menempatkan lokasi OAN. Proses kedua yaitu mendesain jalur optik dari STO sampai dengan OAN. Proses ketiga yaitu menghitung total loss yang meliputi loss akibat panjang kabel, splicing dan connector. Proses terakhir
adalah menganalisis performansi dari OAN dengan parameter-parameter total loss dan jumlah gangguan.
Total loss dari STO sampai dengan OAN kurang dari 28 dB, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh perangkat LTC dapat diganti dengan OAN. Performansi OAN lebih baik dibandingkan dengan LTC, karena jumlah gangguan yang terjadi berkurang dari 8 buah gangguan menjadi hanya satu gangguan.
Universitas Kristen Maranatha
DESIGN AND ANALYSIS OF TRANSPORT OAN (OPTICAL
ACCESS NETWORK) SIEMENS AT CENTER DAGO
Yanti / 0622120
Electrical Engineering Department, Faculty of Engineering, Maranatha Christian University
Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia.
Email : th3_bassis@yahoo.com
ABSTRACT
Nowadays communication is done by using cooper wires which is passed on a LTC ( Local Craft Terminal ) device. Unfortunately, this device often has interference.
This final project will discuss about transformation process of transport lines from copper wires to fiber-optic transports which will be passed on OAN in Dago area. The first process is mapping and determining the location of OAN on that area which transport will be modified. Second is designing Dago area optical pathways from STO to OAN. The third is calculating its amount of total loss which includes the loss due to its cable length, splicing and connectors. The last is analyzing parameters of the total loss and amount of interference in order to find out the performance of OAN.
After analyzing the transformation process, it is known that the total loss is
less than 28 dB. Moreover, interference of OAN’s performance is lesser than LTC
which is decrease from about 8 to 1 interference. So it can be concluded that OAN can replace the entire LTC device.
Universitas Kristen Maranatha
1.2 Identifikasi Masalah ...1
1.3 Perumusan Masalah ...2
1.4 Tujuan ...2
1.5 Batasan Masalah ...2
1.6 Sistematika Penulisan ...3
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi PON ...4
2.2 Pengertian Fiber Optic ...5
2.2.1 Struktur Fiber ...5
2.2.2 Jenis-jenis Fiber Optic ...6
2.2.3 Redaman Fiber Optic ...9
2.2.4 Perhitungan redaman dan jarak jangkau kabel optic ...11
2.2.5 Konektor Pada Fiber Optic...11
2.3 Sifat Optic ITU-T G.652 ...13
2.4 G.703 ...14
2.5 G.711 ...16
2.6 E1 dengan Sistem Transmisi HDSL ...16
2.7 Time Division Multiplexing ...18
Universitas Kristen Maranatha
BAB III PERANCANGAN DAN PENENMPATAN OAN MENURUT DATA KOORDINAT
3.1. Pemetaan Derah Dago ...20
3.2. Titik Koordinat RKFO dan OAN ...21
3.3. Perhitungan Jarak Penarikan Jalur Transport ...23
3.4. Diagram Alir Perancangan Sistem ...26
BAB IV ANALISIS DATA TRANSPORT OPTIK OAN DI SENTRAL DAGO 4.1 Perhitungan redaman pada perangkat OAN ...32
4.2 Analisis Performansi Gangguan ...39
4.2 .1 Gangguan Sebelum Prubahan Transport ...39
4.2 .2 Gangguan Setelah Perubahan Transport...46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ...54
5.2. Saran ….…… ...54
DAFTAR PUSTAKA….…… ...55
LAMPIRAN A Gambar Jalur Transport RKFO - OAN...1-A
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1.
Tabel Warna pada Konektor dan Artinya ... 12
Tabel 2.2.
Tabel spesifikasi G.652 ... 13
Tabel 2.3.
Tabel G-standard ... 14
Tabel 2.4.
Tabel Karakteristik co-directional (4-kawat) ... 15
Tabel 2.5.
Table karakteristik Central-directional (6 atau 8 kawat) ... 15
Tabel 2.6.
Tabel karakteristik contra-directional (8-kawat) ... 16
Tabel 2.7.
Tabel besar kapasitas tiap level ... 17
Tabel 3.1.
Koordinat RKFO (Rumah Kabel Fiber Optik) Daerah Dago………21
Tabel 3.2.
Tabel Koordinat OAN Siemens Daerah Dago ... 22
Tabel 3.3.
Tabel Redaman Pada Jaringan Optic ... 23
Tabel 3.4.
Tabel Jarak RKFO ke STO Dago ... 24
Tabel 3.5.
Tabel Jarak OAN ke RKFO ... 24
Tabel 3.6.
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.1.
Tabel perhitungan besar redaman yang ditimbulkan oleh panjang kabel OAN - STO ... 33
Tabel 4.2.
Tabel besar Redaman Splicing setiap OAN ... 34
Tabel 4.3.
Tabel besar Redaman Connector ... 35
Tabel 4.4.
Tabel Kesimpulan Perancangan……….. ……..37
Tabel 4.5.
Tabel Gangguan Bulan Juli 2010……...………... .39
Tabel 4.6.
Tabel Gangguan bulan Agustus 2010 ……….……..41
Tabel 4.7.
Tabel Gangguan bulan September………..43
Tabel 4.8.
Tabel Gangguan Bulan Oktober ………..………..46
Tabel 4.9.
Tabel Gangguan Bulan Nopember ………..………..48
Tabel 4.10.
Tabel Gangguan Bulan Desember………..……..………..50
Tabel 4.11.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1
Struktur Fiber Optic ...6
Gambar 2.2
Step indeks multi mode fiber ...7
Gambar 2.3.
Multi mode Step Indeks ...8
Gambar 2.4.
Grade Indeks Multi Mode Fiber ...9
Gambar 2.5.
Gambar Karakteristik Redaman ...10
Gambar 2.6.
Gambar fiber optic dengan sambungan ...11
Gambar 3.1.
Peta wilayah dago ...19
Gambar 3.2.
Peta Dago dilengkapi dengan penempatan OAN dan RKFO ...20
Gambar 3.3.
Diagram Alir Perancangan Sistem……….......25
Gambar 3.4.
Transport Kabel Tembaga ...26
Gambar 3.5.
Gambar Mapping Exsisting……….27
Gambar 3.6.
Transport dengan fiber optic………28
Gambar 3.7.
Gambar Mapping Penggantian Transport………28
Gambar 4.1.
Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.2.
Gambar Diagram gangguan sebelum transport diubah…………45
Gambar 4.3.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR SINGKATAN
BER : Bit Error Rate
CAS : Channel Associated Signaling CCS : Common Channel Signaling CRC : Cyclic Redundancy Check DS : Distribution Point
DTE : Data Terminal Equipment FC : Fiber Connecter
FTTC : Fiber-to-the-Curb FTTH : Fiber-to-the-Home GeO2 : Germanium
HDSL : High bit-rate Digital Subscriber Line ITU-T : International Telecommunication Union
Telecommunication Standardization sector LTC : Local Craft Terminal
OAN : Optical Access Network ODN : Optical Distribution Network OLT : Optical Line Terminal
OMUX : Optical Multiplexer ONU : Optical Network Unit
PAM : Pulse Amplitude Modulation PCM : Pulse Code Modulation PON : Passive Optical Network RKFO : Rumah Kabel Fiber Optik SC : Subscriber Connector
SDM : Space Division Multiplexing SiO2 : Siika
Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN A
A-1 RA1 - FAC
A-2 RAE – FAA
A-3 RB1 - FAC
A-4 RB3 – FAC
A-5 RH1 – FAD
A-7 RM2 - TSEL
A-8 RN2 – TSEL
A-9 RQ1 - RQ
A-10 RR – RR
A-11 RT1 – RAF
A-13 RV1 – RV
A-14 RW1 – RV
A-15 RX – FAB
LAMPIRAN B
B-1 STO – FAA
B-2 STO – FAC
B-3 STO – RAF
B-4 STO – RR
B-5 STO – TSEL
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sampai saat ini kebutuhan dasar dari manusia adalah berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Kebutuhan akan komunikasi ini dirasakan semakin harus terus dipenuhi sehingga dilakukanlah berbagai cara untuk berkomunikasi. Salah satunya dengan cara mengirimkan data, suara(voice) atau video.
Pada awalnya pengiriman voice yang membutuhkan frekuensi sebesar 300-3600 Hz atau biasa dibulatkan menjadi 4 KHz dapat diatasi dengan transmisi data menggunakan kabel tembaga yang dilewatkan pada sebuah perangkat LTC
(Local Craft Terminal) dengan berbasiskan teknologi HDSL(High bit-rate Digital Subscriber Line) yang menggunakan kabel tembaga.
HDSL merupakan sebuah sistem yang lebih baik untuk mengirimkan E1 melalui saluran kawat twisted-pair. HDSL memerlukan bandwidth yang lebih kecil dan tidak memerlukan repeater. Dengan menerapkan teknik modulasi yang lebih baik, HDSL dapat mengirimkan data dengan transfer rate 1,544 Mbps untuk T1 dan 2,048 Mbps untuk E1 hanya dengan bandwidth sekitar 80 kHz hingga 240 kHz. Tetapi pengiriman data melaluli teknologi HDSL ini sering mengalami gangguan.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan yang ada yaitu:
2 Universitas Kristen Maranatha (Optical Access Netwok) Siemens di wilayah Sentral Dago agar gangguan
yang terjadi berkurang dan performansinya semakin baik.
1.3. Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah:
Bagaimana merancang dan menganalisis transport kabel fiber optic untuk meningkatkan performansi dari saluran pengiriman data yang berupa suara (voice) di daerah Sentral Dago agar gangguan yang terjadi berkurang dan performansinya semakin baik?
1.4. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah:
Merancang dan menganalisis suatu sistem pengiriman data suara (voice) dengan teknologi HDSL (High bit-rate Digital Subscriber Line) yang berbasiskan kabel tembaga mejadi teknologi transport fiber optik pada perangkat OAN (Optical Access Netwok) Siemens di wilayah Sentral Dago agar performasinya menjadi lebih baik.
1.5. Batasan Masalah
Pembatasan masalah pada tugas akhir ini meliputi:
1. Perancangan dan analisis pada perangkat OAN (Optical Access Netwok) Siemens.
2. Perancangan transport yang diubah adalah transport data pada E1 yang semula menggunakan kabel tembaga menjadi fiber optic.
3. Studi kasus yang dilakukan hanya untuk daerah Sentral Dago.
3 Universitas Kristen Maranatha 1.6. Sistematika Penulisan
Agar penulisan laporan Tugas Akhir ini dapat lebih terarah dan terstruktur maka laporan ini akan dibagi dalam lima bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi pembahasan mengenai pengertian fiber optic,jenis-jenis fiber optic yang digunakan dan teori-teori yang mendukung perencanaan dan analisis dari sistem yang akan diubah.
BAB III PERANCANGAN DAN PENENMPATAN OAN MENURUT DATA KOORDINAT
Berisi pembahasan mengenai perancangan sistem secara keseluruhan yang meliputi perancangan daerah yang akan dirancang transport opticnya,letak dari OAN dan RKFO yang akan dianalisa sesuai dengan letak koordinat yang telah ditentukan.
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN TRANSPORT OPTIK OAN DI SENTRAL DAGO
Berisi analisis data, perbandingan performansi dari hasil pengamatan setelah perangkat diubah transport optic-nya dan hasil percobaan yang dilakukan di lapangan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
54 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Dari hasil penelitian Tugas Akhir yang telah dilakukan, dapat dihasilkan beberapa hal pokok sebagai berikut :
Hasil perubahan transport kabel tembaga menjadi transport fiber optic:
Jumlah gangguan semakin berkurang yaitu dari yang berjumlah 8 buah gangguan menjadi hanya 1 buah gangguan, sehingga dapat disimpulkan bahwa performansi OAN lebih baik dibandingkan dengan LTC.
Hasil perhitungan total loss dari STO sampai dengan OAN kurang dari 28 dB sehingga dapat disimpulkan bahwa seuruh perangkat LTC dapat diganti dengan perangkat OAN.
5.2.Saran
Untuk lebih menyempurnakan Tugas Akhir ini, penulis memberikan beberapa masukan dan saran, sebagai berikut :
55 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
[1] Andre,Girard. (2005). FTTx PON Technology and Testing. EXFO, Inc.
[2] Agrawal, G.P., 2002, Fiber-optic communication systems, Ed. 3, New-York: John Wiley & Sons, Inc.
[3] Comet, William, 1998. "Global Highways: Come to Town". [4] Diktat kuliah Dasar Telekomuikasi Telkom
[5] Fujitsu, White Paper Wave Division Multiplexing, Fujitsu Network Communications Inc.
[6] ITU-T (2009). "ITU-T Newslog - Voice codec gets new lossless
compression"
[7] Keiser G. Optical Fiber Communication. Singapore, Mc Graw-Hill Publishing Company. (2000)
[8] Marcatili, E.A.J., Objectives of early fibers: Evolution of fiber types, in S.E. Miller and A.G. Chynoweth, eds., Optical Fiber Telecommunication, Academic, New York, 1979.
[9] Prof. Dr. Zuhal M.Sc.EE, Ir. Zhanggischan, “Prinsip Dasar
Elektroteknik”, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004
[10] PT.Telekomunikasi Indonesia. Dasar Sistem Komunikasi Optik.2004
[11] Stallings, W. Data and Computer Communications, Prentice-Hall, New Jersey, Sixth Edition, 2000.
[12] Signaling System No. 7 (SS7/C7): Protocol, Architecture, and Services,
Lee Dryburgh, Jeff Hewett, 2004
[13] TELECOMUNICATION STANDARDIZATION SECTOR OF ITU (2004). www.ITU.INT/ITU-T.com
[14] TELKOMRisTI (R & D Center) . 2004 . PL 1.1 - Dasar Sistem
Komunikasi Optik. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
[15] White, Curt (2007). Data Komunikasi dan Jaringan Komputer . Boston, MA: Thomson Course Technology.
[16] http://www.omanfiber.com “ Oman Fiber Optic “