• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Kampanye Perawatan Gigi dan Mulut Sejak Dini Melalui Media Interaktif Dua Dimensi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Kampanye Perawatan Gigi dan Mulut Sejak Dini Melalui Media Interaktif Dua Dimensi."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

COVER DALAM ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR DAN TERIMAKASIH ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... v

DAFTAR ISI ... vi

1.2.1 Ruang Lingkup Permasalahan ... 3

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Manfaat Perancangan ... 4

1.5 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data ... 4

1.6 Skema Perancangan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Desain Komunikasi Visual ... 7

2.1.1 Pengertian Komunikasi ... 7

2.1.2 Komunikasi Visual ... 8

2.1.3 Perkembangan Desain Komunikasi Visual ... 9

2.2 Kampanye ... 10

2.2.1 Pengertian Kampanye ... 10

2.2.2 Tujuan Kampanye ... 10

2.2.3 Jenis-Jenis Kampanye ... 11

2.2.4 Persuasi Sebagai Landasan Kampanye ... 12

2.3 Pendidikan Anak Usia Dini ... 13

2.3.1 Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini ... 13

(2)

2.3.3 Prinsip Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini ... 14

2.4 Kesehatan Gigi dan Mulut ... 15

2.5 Psikologi Perkembangan Anak ... 15

2.6 Bermain ... 16

2.7 Desain Game ... 17

2.7.1 Board Game ... 19

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ... 20

3.1.1 Perusahaan / Lembaga Terkait ... 20

3.1.2 Oral B ... 21

3.2 Data tentang Gejala / Fenomena yang Terjadi ... 21

3.3 Data tentang Permasalahan yang Dihadapi ... 22

3.3.1 Data Wawancara ... 22

3.3.2 Data Angket ... 26

3.3.3 Kutipan Koran Pikiran Rakyat ... 37

3.4 Data dari buku Gigi dan Penyakitnya ... 38

3.4.1 Bagian-Bagian Mulut ... 38

3.4.2 Anatomi Gigi ... 41

3.4.3 Fungsi Gigi ... 43

3.4.4 Jenis Gigi Manusia ... 44

3.4.5 Dua Set Gigi Manusia ... 45

3.4.6 Pertumbuhan Gigi ... 46

3.4.7 Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut ... 47

3.4.8 Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut ... 48

3.4.8.1 Menyikat Gigi ... 48

3.4.8.2 Flossing... 50

3.4.8.3 Pola Makan ... 51

3.4.8.4 Kunjungan Rutin ke Dokter Gigi ... 52

3.4.9 Masalah Gigi dan Mulut ... 53

3.4.9.1 Karies Gigi ... 53

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

3.4.9.3 Gigi Retak ... 55

3.4.9.4 Pewarnaan Gigi ... 55

3.4.9.5 Kehilangan Gigi ... 56

3.4.9.6 Penyakit Periodontal ... 57

3.4.9.7 Bau Mulut ... 57

3.5 Tinjauan Terhadap Proyek / Persoalan Sejenis ... 58

3.5.1 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis untuk Benchmarking ... 60

3.6 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 61

3.6.1 Analisis Berdasarkan SWOT ... 61

(4)

4.4.3.2 Kartu Tindakan Spesial ... 73

4.4.3.3 Kartu Penyebab ... 74

4.4.4 Boardgame ... 76

4.4.5 Kemasan Boardgame ... 77

4.4.6. Pion Board Game ... 77

4.4.7. Kemasan Kartu Tindakan dan Penyebab ... 78

4.4.8. Kemasan Pion Kuman ... 79

(5)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel I-1. Skema Perancangan ...6

Tabel II-1 Tabel Proses Pembuatan Game dengan Metode Iteratif ..18

Tabel III-1. Tabel Sikat Gigi ...27

Tabel III-2. Tabel gigi berlubang ...27

Tabel III-3. Tabel Cita-Cita ...28

Tabel III-4. Tabel ke Dokter Gigi ...29

Tabel III-5. Tabel kegiatan di waktu luang ...30

Tabel III-6. Tabel kesenangan anak ...30

Tabel III-7. Tabel mainan yang disukai anak ...31

Tabel III-8. Tabel cara belajar yang disukai...32

Tabel III-9. Tabel ke dokter gigi...32

Tabel III-10. Tabel alasan ke dokter gigi ...33

Tabel III-11. Tabel kesulitan merawat gigi anak ...33

Tabel III-12. Tabel dampak buruk tidak merawat kesehatan gigi ...34

Tabel III-13. Tabel pentingnya bermain sambil belajar ...34

Tabel III-14. Tabel penciptaan media pendukung ...35

Tabel III-15. Tabel media yang disukai anak ...35

Tabel III-16. Tabel board game ...36

Tabel III-17. Tabel membeli permainan edukatif board game ...36

Tabel III-18. Tabel upaya yang dilakukan ...37

Tabel III-19. Tabel Perbandingan untuk Bench Marking ...61

Tabel IV-1. Budgeting ...91

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar III-1. Logo Kummara ...20

Gambar III-2. Logo Oral B ...21

Gambar III-3. Kegiatan menyikat Gigi ...48

Gambar III-4. Dental Floss dan Flossing ...50

Gambar III-5. Karies Gigi ...53

Gambar III-6. Gigi retak ...55

Gambar III-7. Pewarnaan pada Gigi ...55

Gambar III-8. Kehilangan Gigi ...56

Gambar III-9. Penyakit Periodontal ...57

Gambar III-10. Kampanye Pepsodent Sikat gigi Pagi + Malam ...58

Gambar III-11. Kampanye Pepsodent Sikat gigi Pagi + Malam ...59

Gambar IV-1. Konsep Komunikasi ...65

Gambar IV-2. Ilustrasi Kartun dengan gaya Jepang ...66

Gambar IV-3. Logo...69

Gambar IV-4. Color Guide ...70

Gambar IV-5. Font ...70

Gambar IV-6. Panel Kondisi Gigi ...70

Gambar IV-7. Kuman-Kuman ...71

Gambar IV-8. Karakter Manusia ...72

Gambar IV-9. Kartu Tindakan ...72

Gambar IV-10. Kartu Tindakan Spesial ...73

Gambar IV-11. Belakang Kartu Tindakan ...73

Gambar IV-12. Kartu Penyebab ...74

Gambar IV-13. Belakang Kartu Penyebab...75

Gambar IV-14. 1 set Board Game ...76

Gambar IV-15. Board Game ...76

Gambar IV-16. Kemasan Board Game ...77

Gambar IV-17. Pion Board Game ...77

Gambar IV-18. Kemasan Kartu Tindakan dan penyebab ...78

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

Gambar IV-20. Poster ...80

Gambar IV-21. Leaflet ...81

Gambar IV-22. Spanduk ...81

Gambar IV-23. X-Banner...82

Gambar IV-24. Umbul-Umbul ...83

Gambar IV-25. Cover ...84

Gambar IV-26. Halaman 1 dan 2...84

Gambar IV-27. Halaman 3 dan 4...84

Gambar IV-28. Halaman 5 dan 6...85

Gambar IV-29. Halaman 7 dan 8...85

Gambar IV-30. Halaman 9 dan 10 ...85

Gambar IV-31. Halaman 11 dan 12 ...86

Gambar IV-32. Halaman 13 dan 14 ...86

Gambar IV-33. Halaman 15 dan 16 ...86

Gambar IV-34. Halaman 17 dan 18 ...87

Gambar IV-35. Halaman 19 dan 20 ...87

Gambar IV-36. Pin...88

Gambar IV-37. Paper Bag ...88

Gambar IV-38. Stiker...89

Gambar IV-39. Gantungan Kunci ...89

Gambar IV-40. Mug ...90

(8)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mensana In Corporesano”, merupakan pepatah yang berbahasa Yunani,

memiliki arti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat merupakan

pepatah yang tepat di dalam dunia kesehatan, karena jika tidak memiliki tubuh

yang sehat, aktivitas maupun pertumbuhan badan pun akan terhambat, terlebih

anak-anak. Masalah kesehatan manusia merupakan masalah yang sudah umum

didengar dan dipelajari dalam ilmu kedokteran. Walaupun demikian, di

Indonesia masalah kesehatan merupakan masalah yang dianggap remeh oleh

sebagian besar orang. Hal tersebut menyebabkan kurangnya perhatian dari

pemerintah maupun masyarakat umum. Berdasarkan hasil riset kesehatan yang

dilakukan oleh Riskesdas, kondisi kesehatan gigi dan mulut anak sangat

mengkhawatirkan, sehingga sebanyak 87% anak berusia 5-6 tahun menderita

penyakit gigi dan mulut. Salah satu penyakit gigi dan mulut yang diderita

anak-anak karena kurangnya perhatian orang tua adalah karies gigi.

Selain pentingnya menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan kesehatan

gigi dan mulut adalah suatu bagian penting yang harus diperhatikan

kesehatannya. Karena segala masalah yang terjadi pada tubuh manusia bisa saja

berasal adanya masalah pada kesehatan gigi dan mulut yang terganggu.

Khususnya pada anak, jangan menganggap remeh kesehatan gigi dan mulutnya

karena hal ini akan mengakibatkan proses tumbuh kembang anak yang tidak

(9)

Universitas Kristen Maranatha 2

terganggunya fungsi bicara, penyerapan gizi yang kurang maksimal, dan

mudah terserang penyakit. Anak adalah sosok yang masih mudah untuk

menerima dan menyerap informasi yang diberikan kepadanya. Dengan

mengajari dan mengenalkan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut

sejak kecil, anak tentunya akan mengingat dan menjalankannya sampai ia

dewasa nanti. Hal ini dapat dimulai dari hal yang sangat sederhana yaitu

bermain.

Mainan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk bermain.

Sebagian anak merasa mereka perlu bermain untuk berbagai alasan, entah itu

hanya sekedar sarana untuk membuat perasaan rileks, belajar, atau menjadi

sebuah kegemaran. Permainan edukatif merupakan mainan yang baik untuk

perkembangan anak pada usia dini. Permainan yang mengandung nilai edukatif

dapat membuat anak secara tidak langsung belajar dengan cara yang lebih

mudah serta menyenangkan. Terdapat beberapa jenis mainan, diantaranya

adalah boardgame. Boardgame merupakan salah satu jenis mainan yang

menggunakan papan untuk memainkannya dan melibatkan beberapa individu

untuk memainkannya. Menurut A. Spenser, kegiatan jasmani manusia dalam

bentuk permainan merupakan penyaluran kelebihan energi syarafnya. Oleh

karena itu, dengan mainan edukatif yang mudah dimengerti dan menarik,

anak-anak akan lebih mudah menerima dan memahami pentingnya menjaga

kesehatan gigi dan mulutnya.

Dengan disiplin ilmu desain komunikasi visual yang penulis pelajari,

penulis akan membuat sebuah perancangan kampanye untuk mengenalkan

(10)

3

yang menarik dan interaktif. Anak-anak tidaklah peduli akan permainan apa

yang mereka mainkan, asalkan bermain mereka akan merasa terhibur dan

gembira. Maka, di sinilah penulis ada untuk membuat sebuah media yang dapat

mengajarkan anak akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijabarkan di atas,

penulis akan menguraikan masalah apa saja yang perlu di bahas :

1. Bagaimana merancang kampanye akan pentingnya menjaga kesehatan

gigi dan mulut untuk anak-anak?

2. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran anak-anak dalam menjaga

kesehatan gigi dan mulutnya?

1.2.1. Ruang Lingkup Permasalahan

Ruang Lingkup yang dipilih penulis dalam proses perancangan ini

adalah membatasi masalah dengan lebih terfokus pada kampanye dan

pembuatan media kampanye sebagai sarana pengenalan pentingnya

merawat kesehatan gigi dan mulut sejak dini.

1.3. Tujuan Perancangan

Sesuai dengan masalah yang sudah dibahas diatas maka ada pula

(11)

Universitas Kristen Maranatha 4

1. Menciptakan perancangan kampanye desain komunikasi visual untuk

anak-anak yang mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya

menjaga kesehatan gigi dan mulut.

2. Mensosialisasikan cara meningkatkan kesadaran anak-anak dalam

menjaga kesehatan gigi dan mulutnya dengan cara yang interaktif dan

menarik.

1.4. Manfaat Perancangan

Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis yaitu, untuk menciptakan

sebuah kampanye anak-anak yang mampu meningkatkan kesadaran akan

pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini. Desain yang menarik

dan interaktif pun diharapkan dapat membuat anak-anak lebih menyukai cara

untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.

1.5. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

Dalam proses pembuatan tugas akhir ini penulis mengumpulkan data dari

hasil wawancara dengan nara sumber yang berhubungan dengan topik yang

dipilih, kwesioner yang ditujukan untuk orang tua dan anak guna menguatkan

data dan fakta yang diperlukan , observasi langsung agar penulis dapat lebih

mendalami situasi dan kondisi yang ada di masyarakat, serta studi literatur

sebagai acuan untuk mendapatkan teori dan ilmu yang mendukung tugas akhir

(12)

5

1.6. Skema Perancangan

Dalam Bab I yaitu Bab Pendahuluan, penulis menguraikan latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancanagan, sumber

data dan teknik pengumpulan data, dan skema perancangan.

Dalam Bab II yaitu Bab Landasan Teori, penulis memperkenalkan teori

teori tentang kampanye, kesehatan gigi dan mulut, DKV, bermain, dan

boardgame anak.

Dalam Bab III yaitu Bab Data dan Analisis Masalah, penulis menguraikan

data dan fakta tentang kesehatan gigi dan mulut anak, fenomena yang terjadi di

masyarakat, dan kampanye tinjauan karya sejenis yang pernah ada.

Dalam Bab IV yaitu Bab Pemecahan Masalah, penulis menguraikan

konsep – konsep yang kreatif dan hasil-hasil karya visual tentang kampanye

kesehatan gigi dan mulut anak melalui media permainan yang menarik dan

interaktif.

Dalam Bab V yaitu Bab Penutup, penulis merangkum hasil-hasil

(13)

Universitas Kristen Maranatha 6

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesehatan mulut dan gigi anak adalah suatu hal yang patut diperhatikan

kondisinya, hal ini dikarenakan apabila hal tersebut terabaikan akan berdampak

buruk pada proses pertumbuhkembangan anak yang tidak maksimal. Akan tetapi

fenomena yang terjadi di masyarakat pada saat ini adalah masih kurangnya

perhatian orang tua dan pemerintah akan pentingnya merawat kesehatan gigi dan

mulut anak sejak dini. Maka untuk mensosialisasikan pengetahuan tentang

pentingnya merawat kesehatan mulut dan gigi pada anak sejak dini, penulis

merancang sebuah kampanye dengan media board game sebagai media yang

berisikan pengetahuan tentang kesehatan mulut dan gigi yang diperlukan oleh

anak. Dengan menggunakan media papan permainan diharapkan anak akan lebih

tertarik dan lebih mudah menyerap informasi yang akan disampaikan kampanye.

Perancangan papan permainan dibuat mensimulasikan fakta yang terjadi antara

hubungan manusia dengan kuman di mulutnya.

5.2. Saran Penulis

Boardgame tentang pengenalan cara merawat kesehatan gigi dan mulut

sejak dini merupakan salah satu cara baru yang dapat digunakan oleh khalayak

umum. Saran dari penulis untuk membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut

anak sejak dini melalui media boardgame adalah orang tua lebih memperhatikan

kesehatan gigi dan mulut anak, dan diharapkan dengan media baru ini akan

membantu para orang tua dalam menangani kesulitan mengingatkan anak untuk

(15)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Brathwaite, Brenda, Ian Schreiber. 2009. Challenges for Game Designers. USA :

Course Technology.

Fullerton, Tracy, Christhopher Swaine, Steven Hoffman. 2004. Game Design

Workshop. USA : CMP Books.

Kartono, Kartini. 1990. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung :

Mandar Maju.

Koran Pikiran Rakyat 13 Februari 2011 halaman 5, 87% usia 5-6 tahun derita karies

gigi.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Jogjakarta : Andi.

Ramadhan, Gilang Ardyan. 2010. Serba Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta :

Bukune.

Siswanto, Dr.Hadi, MPH. 2010. Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini. Jogjakarta :

Pustaka Rihama.

Soebroto, Ikhsan. 2009. Apa yang Tidak Dikatakan Dokter tentang Kesehatan Gigi

Anda. Jogjakarta : Bookmarks.

Venus, Drs. Antar, M.A. 2009. Manajemen Kampanye. Jakarta : Simbiosa Rekatama

Media.

http://media-ide.bajingloncat.com/2005/07/10/pepo-dan-sigi/

http://www.unilever.co.id/id/aboutus/newsandmedia/siaranpers/2009/pepsodent_pagi

Gambar

Tabel I-1. Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

perangkat pembelajaran, sekaligus melatihkan kepada guru suatu model pembelajaran yang berbasis aktivitas siswa. Sehingga guru tidak terlalu mendominasi pembelajaran

Hal ini berarti bahwa pemberian secara gavage dengan akuades, flavonoid daun benalu dengan dosis 300 mg/ kgbb dan dosis 400 mg/ kgbb pada induk Mus musculus

Pirmiausia buvo siekiama nustatyti, kurie Seimo nariai apskritai kalbėjo svarstant Nepilnamečių apsaugos įstatymą ir kurie iš jų – ilgiausiai (1 lentelė, laikas

#paila ana( sudah menun)u((an masa pe(a & (ematangan ' untu( erhitung ma(a orang tua dan guru di +, harus tanggap untu( segera memeri(an la1anan dan imingan

Pada proses tersebut senyawa yang tidak larut, dalam hal ini resin menerima ion positif atau negatif tertentu dari larutan dan melepaskan ion lain kedalam

dimaksud dengan tradisi Selamatan Suroan ialah suatu kebiasaan yang telah dilakukan sejak dahulu dalam suatu kelompok untuk menyambut bulan Muharram atau Suro yang dilakukan

Keterkaitan langsung dengan penyelenggaran RPIJM bidang keciptakaryaan diantaranya adalah Dinas Pekerjaan Umum Dan Sumber Daya Mineral sebagai instansi perencana,