• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Harga dan Likuiditas Saham (Periode 2006-2011).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Harga dan Likuiditas Saham (Periode 2006-2011)."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study purposes to know the influence of Stock Split towards stock price and stock liquidity. The study was conducted on 40 companies who did stock split period March 2006 to October 2011 at Indonesian Stock Exchange. This study used Pair Samples T-Test as a method of data analysis. The result show that stock split has influence on stock price and stock liquidity.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Stock Split terhadap harga dan likuiditas saham. Penelitian dilakukan pada 40 perusahaan yang sahamnya mengalami stock split pada periode Maret 2006 sampai dengan Oktober 2011 di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan Pair Samples T-Test sebagai metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stock split memiliki pengaruh terhadap harga saham dan likuiditas saham.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 13

1.4 Manfaat Penelitian ... 13

2 K BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 15

2.1 Investasi ... 15

2.1.1 Pengertian Investasi ... 15

2.1.2 Tujuan Investasi ... 15

2.2 Pasar Modal ... 16

2.2.1 Pengertian Pasar Modal ... 16

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Pasar Modal... 19

2.2.3 Peranan Pasar Modal ... 20

2.2.4 Pelaku Utama Pasar Modal ... 22

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.2.4.2Investor ... 23

2.3 Efisiensi Pasar Modal ... 24

2.3.1 Teori Efisiensi Pasar ... 24

2.3.2 Bentuk-bentuk Efisien Pasar ... 25

2.3.3 Alasan-alasan Pasar Efisien Dan Tidak Efisien ... 27

2.3.4 Karakteristik Pasar Efisien ... 29

2.4 Saham ... 30

2.4.5.1Saham Biasa (Common Stock) ... 36

2.4.5.1.1 Hak Pemegang Saham Biasa ... 37

2.4.5.2Saham Preferen (Preferred Stock)... 39

2.4.5.2.1 Karakteristik Saham Preferen ... 40

2.4.5.2.2 Macam-macam Saham Preferen ... 41

2.4.6 Harga Saham ... 42

2.5 Pemecahan Saham (Stock split) ... 43

2.5.1 Pengertian... 43

2.5.2 Tujuan Pemecahan Saham ... 45

2.5.3 Beberapa Hal Penting Bagi Pemegang Saham ... 47

2.5.4 Kerugian Pemecahan Saham ... 48

2.5.5 Jenis Pemecahan Saham ... 49

2.5.6 Teori Motivasi Pemecahan Saham ... 50

2.5.6.1Signaling Theory (Teori Signal) ... 50

2.5.6.2Trading Range Theory ... 52

2.6 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 53

3 Sad BAB III METODE PENELITIAN ... 57

3.1 Objek Penelitian ... 57

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.2 Metode Penelitian ... 91

3.2.1 Metode yang Digunakan ... 91

3.2.2 Variabel Penelitian ... 91

3.2.3 Model Penelitian ... 94

3.2.4 Populasi Penelitian ... 94

3.2.5 Metode Pengambilan Sampel... 94

3.2.6 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 96

3.2.7 Hipotesis... 98

3.2.8 Uji Normalitas ... 99

3.2.9 Metode Analisis Data ... 101

4 Asd BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 104

4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 104

4.2 Analisis Harga Saham Relatif ... 106

4.3 Analisis Likuiditas Saham ... 108

4.4 Uji Normalitas ... 110

4.4.1 Uji Normalitas Harga Saham Rata-Rata Sesudah dan Sebelum Stock Split ... 111

4.4.2 Uji Normalitas Likuiditas Saham Rata-Rata Sesudah dan Sebelum Stock Split ... 112

4.5 Analisis Data ... 114

(6)
(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GRAFIK

Halaman

(10)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Daftar Harga Saham Lima Hari Sebelum dan Sesudah Stock

Split ... 127 Lampiran B Daftar Volume Saham Lima Hari Sebelum dan Sesudah Stock

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya, perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Dana bisa diperoleh dari dalam perusahaan ataupun dari luar perusahaan. Dari dalam perusahaan, dana dapat diperoleh dari modal milik pribadi atau dari laba yang ditahan, sedangkan dari luar perusahaan dana dapat diperoleh dari pinjaman/hutang dari pihak lain.

Banyak sarana lain yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mendapatkan dana, salah satunya adalah pasar modal. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk menghimpun dana yang berfungsi untuk membiayai secara langsung kegiatan perusahaan. Perusahaan mendapatkan dana di pasar modal dengan menerbitkan saham. Perusahaan yang menerbitkan saham merupakan perusahaan yang go public. Sekarang ini telah banyak perusahaan telah go public sehingga pasar modal pun sering dimanfaatkan oleh perusahaan.

Pasar modal berfungsi sebagai perantara untuk mempertemukan pemilik modal (investor) dengan pihak-pihak yang berupaya mendapat tambahan dana melalui penjualan sahamnya sehingga masyarakat diikutsertakan secara langsung didalamnya. Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat yang menanamkan dananya ke dalam suatu perusahaan, dengan cara membeli saham dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ataupun di Bursa Efek Surabaya.

(12)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha yang kelebihan dana sehingga pihak-pihak tersebut menginvestasikan dananya untuk memeroleh return. Oleh sebab itu para pihak tersebut tentulah tidak akan mengambil keputusan secara sembarangan dalam mengivestasikan dananya. Mereka akan memilih return yang terbaik dengan tingkat risiko tertentu. Return yang terbaik dapat diperoleh dari perusahaan yang memiliki kinerja yang terbaik pula. Untuk mengetahui perusahaan yang terbaik maka pihak investor sangat membutuhkan informasi. Dengan adanya informasi tersebut, diharapkan para investor dapat mengurangi ketidakpastian dan meminimalisasi sejumlah risiko-risiko yang mungkin dapat terjadi.

Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor dalam melakukan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pemilihan portofolio investasi yang paling menguntungkan dengan tingkat risiko tertentu. Informasi dapat mengurangi tingkat ketidakpastian yang terjadi, sehingga keputusan yang diambil diharapkan akan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dengan tingkat risiko tertentu. Informasi yang dibutuhkan oleh pemegang saham sangat banyak dan dapat diperoleh di dalam pasar modal. Informasi yang beredar di pasar modal mengenai kinerja suatu perusahaan akan memengaruhi harga saham yang ditawarkan ke publik dan dapat memengaruhi profitabilitas perusahaan di masa depan.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha kompensasi manajemen, pemberian dividen kepada pemegang saham, dan lain sebagainya (Martusa, 2007, 253-272).

Laporan keuangan berguna bagi investor dalam mengambil keputusan apakah investor harus membeli, menahan atau menjual saham tertentu serta berfungsi untuk membentuk portofolio agar menghasilkan return dan mengurangi risiko-risiko yang ada. Dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1 terdapat dua tujuan pelaporan keuangan. Pertama, memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, investor potensial, kreditor dan pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa lainnya. Kedua, memberikan informasi tentang prospek arus kas untuk membantu investor dan kreditur dalam menilai prospek arus kas bersih perusahaan (FASB, 1978). Oleh sebab itu sangat diharapkan bahwa laporan keuangan dapat berfungsi dengan memberikan informasi bagi para investor dalam mengambil keputusannya.

Laporan keuangan disebut mengandung informasi apabila publikasi informasi tersebut menimbulkan reaski pasar. Reaksi pasar ini terdiri pada perilaku investor dan perilaku pasar lainnya untuk melakukan transaksi (baik dengan cara membeli atau menjual saham) sebagai tanggapan atas keputusan penting emiten yang disampaikan ke pasar. Reaksi pasar ini akan ditunjukkan dengan adanya perubahan dari harga saham yang bersangkutan.

(14)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha permintaannya akan meningkat. Tingginya harga saham akan mengurangi kemampuan para investor untuk membeli saham tersebut. Hukum permintaan dan penawaran kembali akan berlaku, dan sebagai konsekuensinya, harga saham yang tinggi tersebut akan menurun sampai tercipta posisi keseimbangan yang baru. Hal ini dikemukakan menurut Ewijaya (1999) dalam Irfana (2008: 2).

Harga saham yang rendah bisa dianggap bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja yang kurang baik, sedangkan harga saham yang tinggi biasanya kurang diminati. Harga saham bisa mengalami kenaikan yang tinggi. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik serta dapat memberikan prospek profitabilitas yang baik di masa depan yang dapat diidentifikasi dari dari tingginya nilai earnings per share (EPS). Harga saham adalah gambaran atau refleksi dari nilai perusahaan. Harga saham yang tinggi memberikan dampak yang berbeda bagi perusahaan dan investor, yaitu meningkatkan keuntungan bagi perusahaan dengan memberikan jumlah dana yang lebih banyak dengan harga saham yang tinggi tersebut, sedangkan para investor yang ingin melakukan investasi atas saham tersebut harus mengeluarkan tambahan modal yang lebih banyak.

(15)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha Untuk menghindari hal tersebut, maka perusahaan harus mengupayakan suatu tindakan agar dapat menempatkan kembali harga saham pada suatu jangkauan tertentu dengan cara menurunkan harga saham pada kisaran harga yang tidak terlalu tinggi namun juga tidak terlalu rendah. Sehingga dapat memunculkan kembali minat investor untuk membeli. Salah satu cara yang dapat dipakai perusahaan adalah dengan melakukan stock split.

Pemecahan saham (stock split) adalah memecah selembar saham menjadi banyak lembar saham. Harga per lembar saham baru setelah stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya. Dengan demikian, sebenarnya stock split tidak menambah nilai perusahaan atau dengan kata lain stock split tidak mempunyai nilai ekonomis (Jogiyanto, 2003: 415).

Stock split adalah pemecahan nilai nominal saham menjadi pecahan yang lebih kecil, misalnya dari Rp 1000 per saham menjadi Rp 500 per saham atau Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham (Darmadji dan Fakruddin, 2001: 131).

Pemecahan saham merupakan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang Go Public untuk menaikkan jumlah saham yang beredar dimana aktivitas tersebut biasanya dilakukan pada saat harga saham dinilai terlalu tinggi sehingga akan mengurangi kemampuan investor untuk membelinya (Brigham dan Gapenski (1994) dalam Mila, 2010: 1).

(16)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha sehingga stock split itu sendiri tidak memiliki nilai ekonomis. Namun hanya sebagai salah satu usaha manajemen dalam memoles saham perusahaannya agar dapat diminati oleh investor.

Stock split memberikan dampak serta pandangan positif dan negatif. Dampak yang positif, harga saham menjadi lebih murah sehingga saham tidak menjadi statis namun banyak yang mulai berminat kembali untuk membeli saham tersebut. Dari dampak negatifnya saham menjadi lebih murah sehingga menimbulkan pertanyaan yang mempertanyakan kinerja dari perusahaan tersebut. Selain itu juga para investor harus melakukan penyusunan kembali portofolio investasi yang dimilikinya. Investor rasional atau pada umumnya akan mengambil keputusan untuk memilih investasi yang mempunyai risiko terkecil bila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat return sama.

Setiap teori pasti ada yang mendukung dan juga ada yang tidak mendukung. Beberapa peneiliti ada yang tidak terlalu mendukung stock split karena berdasarkan kesimpulan beberapa peneliti, stock split merupakan fenomena yang masih menjadi teka teki di bidang ekonomi. Hal tersebut sebenarnya stock split tidak menambah ekonomis bagi perusahaan atau tidak secara langsung memengaruhi cash flows perusahaan. Tetapi masih saja dilakukan oleh perusahaan-perusahaan emiten.

(17)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

kedalam suatu “optimal trading range”. Harga saham yang terlalu tinggi

menyebabkan kurang efektifnya perdagangan saham sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan pemecahan saham, dengan melakukan pemecahan saham diharapkan semakin banyak investor yang melakukan transaksi. Pemecahan saham yang dilakukan oleh perusahaan akan diinterpretasikan oleh investor sebagai sinyal bahwa manajer perusahaan tersebut memiliki sinyal yang menguntungkan dimana hal tersebut ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang positif disekitar pengumuman split. Alasan sinyal yang positif ini didukung oleh kenyataan bahwa perusahaan yang melakukan stock split merupakan perusahaan yang memiliki kinerja yang baik (Jogiyanto, 2003: 419). Menurut Copeland (1979) dalam Jogiyanto (2003: 401), stock split mengandung biaya yang harus dibayar, maka hanya perusahaan yang memiliki prospek bagus saja yang mampu menanggung biaya ini dan sebagai akibatnya pasar akan bereaksi positif terhadapnya.

Selain itu, menurut Konrandus (1999) dalam Rahayu (2006: 5) menyatakan bahwa hasil kompilasi Sigma Research, menunjukkan bahwa gelombang stock split yang melanda BEI tersebut merupakan terobosan baru untuk membangkitkan gairah investasi di BEI dan merupakan strategi jangka pendek perusahaan untuk meningkatkan likuiditas sahamnya di pasar bursa. Karena suatu saham yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, akan mendorong investor untuk terus melakukan transaksi, karena investor mempercayai bahwa cash-flowsnya akan menjadi lebih baik.

(18)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha Banyak sekali hipotesis yang sudah diajukan untuk menjelaskan mengapa perusahaan melakukan stock split. Hasil penelitian sebelumnya memberikan hasil yang tidak konsisten. Sebagian peneliti menyimpulkan bahwa pemecahan saham tidak mempunyai dampak terhadap saham sehingga tidak terlalu mendukung stock split, namun ada sebagian peneliti yang mendukung stock split dan menyimpulkan bahwa ternyata stock split mempunyai pengaruh yang signifikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Marwata (2001) dalam Fortuna (2010: 3) menyimpulkan bahwa salah satu tujuan stock split adalah untuk mengembalikan harga per lembar saham pada tingkat perdagangan yang optimal sehingga meningkatkan likuiditas. Dampak split terhadap keuntungan investor dijelaskan pula oleh Grinblatt, Masulis dan Titman menyatakan bahwa disekitar pengumuman split menunjukkan adanya perilaku harga saham yang abnormal. Hal ini bertentangan dengan teori yang mengatakan bahwa stock split hanya merupakan kosmetika serta tidak memiliki nilai ekonomis.

(19)

BAB I PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha Penelitian lain yang dilakukan oleh Mc. Gough (1993) dalam Mila (2010: 4) mengemukakan bahwa pemecahan saham bermanfaat untuk menurunkan harga saham yang selanjutnya menambah daya tarik untuk memiliki saham tersebut sehingga membuat saham lebih likuid untuk diperdagangkan dan menambah investor odd lot menjadi investor round lot. Odd lot merupakan kondisi yang menunjukkan investor membeli saham di bawah 500 lembar (1 lot), sedangkan investor round lot adalah investor yang membeli saham minimal 500 lembar (1 lot).

Penelitian yang dilakukan oleh Copeland (1983) menjelaskan bahwa alasan dilakukannya pemecahan saham berkaitan dengan likuiditas perdagangan saham

adalah “optimal range” harga saham, dimana memindahkan surat berharga ke dalam

batas ini dikatakan akan membuat pasar perdagangan menjadi lebih luas atau lebih lebar dengan demikian terjadi lebih banyak likuiditas perdagangan. Namun, hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Murray (1985) yang menyatakan bahwa pemecahan saham tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan saham maupun bid ask spread.

Dalam mendokumentasikan dan mengkaji penelitian tentang Trading Range Theory dan Signalling Theory, tidak semua penelitian mempunyai kesamaan dan keselarasan hasil. Perbedaan data, cara ataupun alat dalam suatu penelitian ini dapat membuat suatu hasil yang disajikan berbeda pula antara satu peneliti dengan peneliti yang lainnya. Dengan kata lain ada yang mendukung teori ini dan ada pula yang tidak mendukung teori ini. Keadaan seperti ini menunjukkan bahwa fleksibilitas dalam suatu penelitian.

(20)

BAB I PENDAHULUAN 10

Universitas Kristen Maranatha saat dan meningkatkan efisiensi pasar, sehingga akan menarik investor menengah dan kecil untuk melakukan investasi. Oleh sebab itu, perusahaan harus menunjukkan kredibilitasnya. Salah satu caranya adalah dengan menunjukkan kinerja keuangan yang bagus.

Berikut adalah penelitian sebelumnya yang mendukung stock split, yaitu Khomsiyah dan Sulistyo (2001) dalam Irfana (2008: 20) menemukan adanya reaksi positif atas pengumuman pemecahan saham karena pasar melihat perusahaan yang melakukan pemecahan saham adalah perusahaan yang mempunyai kinerja baik. Pemecahan saham memerlukan biaya, maka hanya perusahaan yang mempunyai prospek baik saja yang mampu melakukan stock split (Marwata, 2001 dalam Ifrana, 2010: 19).

Penelitian tentang pengaruh stock split terhadap harga saham pernah dilakukan oleh beberapa peneliti oleh Bar dan Brown (1977), Charest (1978), Foster dan Vickey (1979), Woolright (1983) dan Grinblatt (1984) dalam Fortuna (2010:20) yang menyimpulkan harga saham bereaksi positif terhadap pengumuman stock split.

Menurut Johnson (1966) dalam Fortuna (2010: 20) harga saham bereaksi positif signifikan terhadap pengumuman stock split namun dividen tidak signifikan mempengaruhi harga saham. Asquith et. al. (1989) dalam Fortuna (2010: 21) juga menyatakan bahwa harga saham bereaksi positif terhadap stock split tetapi bukan karena informasi pembagian dividen.

(21)

BAB I PENDAHULUAN 11

Universitas Kristen Maranatha Barker (1956) dan Lamoureux dan Poon (1987) dalam Fortuna (2010:21) menyimpulkan bahwa jumlah pemegang saham menjadi lebih banyak setelah split. Kenaikan tersebut disebabkan karena dengan menurunnya harga, volatilitas harga saham menjadi bertambah besar sehingga menarik investor untuk memperbanyak jumlah saham yang dipegang. Dengan demikian likuiditas saham meningkat akibat semakin banyak investor yang dapat menjual atau membeli saham. Bertolak belakang dengan penelitian tersebut, penelitian Sri Fatmawati dan Marwan Asri (1999) yang menyimpulkan bahwa likuiditas saham mengalami penurunan setelah pemecahan saham yaitu terlihat dari volume perdagangan saham yang lebih rendah.

Namun secara berlawanan pihak yang menentang stock split berkeyakinan bahwa tingkat harga sekarang belum cukup pasti untuk menjamin berhasilnya split karena adanya kepastian bisnis. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Copeland (1979), Conroy, Harris dan Benet (1990) dalam Fortuna (2010: 21) menemukan adanya penurunan likuiditas setelah split dengan masing-masing menggunakan volume perdagangan dan bid ask spread sebagai proaksi.

Ewijaya dan Indriantoro (1999) dalam penelitian mengambil kesimpulan bahwa pemecahan saham berpengaruh negatif signifikan terhadap perubahan harga saham relatif. Variabel laba tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada perubahan harga saham relatif. Saham perusahaan kurang likuid jika harga sahamnya mahal.

(22)

BAB I PENDAHULUAN 12

Universitas Kristen Maranatha stock split melainkan lebih dipengaruhi oleh pengumuman dividen oleh perusahaan yang melakukan pemecahan saham.

Model Brennan dan Hughes (1991) dalam Sri Fatmawati dan Marwan Asri (1999) berasumsi bahwa investor hanya akan berinvestasi pada saham yang benar-benar diketahui secara pasti segala sesuatunya (know about) dan akan melakukan perdagangan melalui broker yang menganalisis perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Aktivitas split yang dilakukan oleh perusahaan akan diiterprestasikan oleh investor sebagai sinyal bahwa manajer memiliki informasi yang menguntungkan dimana abnormal return yang positif di sekitar pengumuman split. Semakin tinggi tingkat komisi saham dengan semakin rendahnya harga saham menyebabkan bertambahnya biaya yang harus dikeluarkan perusahaan yang perusahaan akibat stock split. Tingkat komisi saham yang semakin tinggi merupakan daya tarik atau insentif bagi broker untuk benar-benar melakukan analisis setepat mungkin agar harga saham berada pada tingkat perdagangan yang optimal serta mampu memberikan informasi yang menguntungkan bagi investor.

(23)

BAB I PENDAHULUAN 13

Universitas Kristen Maranatha yaitu semakin banyak saham yang terjual maka jumlah pemegang saham akan semakin bertambah.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mencoba untuk mendapatkan bukti secara empiris bagaimana pengaruh stock split terhadap harga saham dan

likuiditas saham dengan judul “Analisis Pengaruh Stock split Terhadap Harga

Dan Likuiditas Saham (Periode 2006-2011)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah;

1. Apakah terdapat perbedaan harga saham sebelum dan setelah perusahaan melakukan stock split di BEI?

2. Apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan setelah perusahaan melakukan stock split di BEI?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan harga saham sebelum dan setelah perusahaan melakukan stock split di BEI.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan setelah perusahaan melakukan stock split di BEI.

1.4 Manfaat Penelitian

(24)

BAB I PENDAHULUAN 14

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi yang bermanfaat untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta cara untuk menanggulangi harga saham yang tinggi.

2. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan bahan evaluasi dan informasi dalam pengambilan keputusan investasi saham serta untuk memberikan gambaran mengenai keterkaitan antara peristiwa stock split dengan volatilitas harga dan volume perdagangan saham relatif.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(25)

120 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dengan

menggunakan bantuan dari SPSS Statistics versi 17.0, yaitu dengan pair samples

t-test dengan hasil penelitian yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat

diambil kesimpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini.

1. Perbedaan harga saham sebelum dan setelah perusahaan melakukan stock split

di BEI

Berdasarkan uji pair samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95% dapat

disimpulkan bahwa variabel harga saham rata-rata terdapat perbedaan yang

signifikan antara harga saham rata-rata lima hari sebelum dan lima hari

sesudah stock split dengan nilai signifikan sebesar 0,001 ≤ α (dengan nilai α =

0,05). Hal ini membuktikan bahwa pemecahan saham memberikan pengaruh

terhadap harga saham sehingga harga saham dapat menurun.

2. Perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan setelah perusahaan

melakukan stock split di BEI

Berdasarkan uji pair samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95% dapat

disimpulkan bahwa variabel volume saham rata-rata terdapat perbedaan yang

signifikan antara volume saham rata-rata lima hari sebelum dan lima hari

sesudah stock split dengan nilai signifikan sebesar 0,002 ≤ α (dengan nilai α =

(26)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 121

Universitas Kristen Maranatha terhadap tingkat volume perdagangan saham sehingga volume saham dapat

meningkat.

5.2 Saran

Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan

beberapa saran yaitu sebagai beriku:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat membuktikan kebenaran mengenai teori pemecahan

saham. Perusahaan yang memiliki harga saham yang tinggi dapat disarankan

untuk melakukan pemecahan saham agar dapat menurunkan harga saham.

Harga saham yang menurun akan meningkatkan minat investor dan

kemampuan investor sehingga semakin banyak investor yang melakukan

tindakan investasi. Maka dengan demikian, likuiditas saham akan semakin

meningkat. Perusahaan akan semakin banyak memiliki peluang untuk

memeroleh dana yang dibutuhkan dalam menjalankan aktivitas operasinya.

Namun pemecahan saham tidak dapat dilakukan secara sembarangan, karena

membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga hanya perusahaan yang

memiliki kinerja yang baik saja yang dapat melakukan pemecahan saham.

2. Bagi investor

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perusahaan yang melakukan pemecahan

saham dapat menunjukkan bahwa kinerja yang dimiliki perusahaan tersebut

adalah baik karena dibutuhkan biaya yang cukup besar. Sehingga investor yang

memiliki dana berlebih disarankan untuk memperhatikan kebijakan-kebijakan

(27)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 122

Universitas Kristen Maranatha saham dapat digunakan sebagai salah satu informasi dalam mengambil

keputusan untuk memeroleh keuntungan. Selain itu, investor harus tetap

memperhatikan kebijakan-kebijakan perusahaan lainnya serta

mempertimbangkan faktor-faktor eksternal sepeti faktor ekonomi dan politik,

kondisi pasar, karena hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi harga

saham.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian ini, diharapkan

peneliti dapat menguji kembali variabel-variabel lain yang dipengaruh

pemecahan saham seperti dividen dan return dengan memperpanjang periode

pengamatan yang akan lebih mencerminkan reaksi pasar. Semakin banyak

variabel yang dijelaskan dalam penelitian bertujuan untuk memperjelas

pembuktian teori sehingga akan membuat penelitian yang akan datang menjadi

(28)

123 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Akhbar, Taufiq. (2010). Analisis Perbandingan Rata-Rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Stock Split pada Nonreportter Firm di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Padjadjaran, Bandung (tidak dipublikasikan).

Andriani, Rini N. (2010). Analisis Pengaruh Earning Per Share dan Price Earning Ratio Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia). Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Padjadjaran, Bandung (tidak dipublikasikan).

Arikunto, S. (1997). Prosedur Penelitian dengan Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.

Basir, Saleh dan Fakhrudin Hendy. (2005). Aksi Korporasi (Strategi untuk Meningkatkan Nilai Saham Melalui Aksi Korposasi), Salemba Empat, Jakarta.

Copeland, T. (1983). Information Effects on the Bid-Ask Spread. Journal of Finance, 37, hal. 1457-1469.

Darmadji, T. & Fakhruddin Hendy. (2001). Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab, Salemba Empat, Jakarta.

Ewijaya dan Indriantoro, Nur. (1999). Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Perubahan Harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 1 (2).

Fabozzi, Frank J. (1995). Manajemen Investasi, Salemba Empat, Jakarta.

Fama, E.F. (1970). Efficient Capital Markets: A Review Theory And Empirical Works. Journal Of Finance, May.

Fatmawati, Sri dan Asri, Marwan. (1999). Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham yang Diukur dengan Besarnya Bid-Ask Spread di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 14 (4).

Fortuna, Chotyahani. (2010). Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang (tidak dipublikasikan).

(29)

124

Universitas Kristen Maranatha Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gulo, W. (2004). Metode Penelitian, Gramedia, Jakarta.

http://andriksupriadi.wordpress.com/2010/04/03/hubungan-kausal/ Perusahaan PT Bursa Efek Jakarta (2007))

Husnan, Suad. (2003). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Indiranto, Nur dan Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi pertama, BPFE, Yogyakarta.

Irfana, Ajeng. (2008). Analisis Pengaruh Publikasi Stock Split Terhadap Perubahan Harga Saham dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (tidak dipublikasikan).

(30)

125

Universitas Kristen Maranatha Jogiyanto. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan

Pengalaman-Pengalaman, BPFE, Yogyakarta.

Jones, Charles P. (2010). Investments principles and concepts, 11th edition, John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd. Hoboken, New Jersey.

Mardalis. (2003). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Edisi Pertama, Bumi Aksara, Jakarta.

Martusa, R. (2007). Pengaruh Dividend Yield Dan Price Earnings Ratio Terhadap Return Saham Dengan Investment Opportunity Set Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 9 (3), hal. 253-272.

Marzuki. (1995). Metodologi Riset, BPFE, Yogyakarta.

Maulana, Firman. (2010). Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat Secara Informasi: Analisis Pemgumuman Right Issue Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Padjadjaran, Bandung (tidak dipublikasikan).

Mila, I Gusti Ayu. (2010). Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Volume Perdagangan Saham Dan Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2007 – 2009. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang (tidak dipublikasikan).

Murray, D. (1985). Dividend Policy Under Assymetric Information. Journal of Finance, 40, hal 1031-1051.

Pasar Modal Masih Jauh dari Efisien. 12 Mei 2011. Harian Kompas.

Rahayu, Indah Retno. (2006). Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split Yang

Terjadi Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Skripsi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (tidak dipublikasikan).

Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta.

(31)

126

Universitas Kristen Maranatha Sudjana, Nana. (2010). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Sinar Baru Algensindo,

Bandung.

Sunariyah. (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Surakhmad, Winarto. (1988). Paper Skripsi Thesis Disertai Buku Pegangan Cara Merencanakan, Cara Menulis, Cara Menilai, Tarsito, Bandung.

Sutrisno, Wang. (2000). Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 2 (2).

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, Kanisius, Yogyakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal.

Usman, Marzuki, Singgih Riphat & Syahrir Ika. (1997). Pengetahuan Dasar Pasar Modal, Institut Bankir Indonesia, Jakarta.

www.duniainvestasi.com

www.financeyahoo.com

www.idx.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Dalam upaya untuk mengoptimalkan hasil dari kegiatan reklamasi, perusahaan melalui Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) bidang agribisnis melakukan pemberdayaan

Pasal 2 peraturan Menteri Agraria No 9 Tahun 1965 menentukan: “jika penguasaan atas tanah negara yang diberikan kepada departemen-departemen, direktorat-direktorat, dan

Alternatif yang digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan menggunakan model Diskursus Multy Reprecentacy berbantuan

Semakin tinggi kekuatan beton maka panjang bagian linier semakin bertambah (Edward G nawy, 1990).Pada kurva tegangan regangan bahwa sampai dengan 40% dari f c pada umumnya

Kesimpulan dari skripsi ini adalahHakim di dalam membuat putusan perkara anak wajib mencantumkan pula amar pertimbangan yang telah memeriksa Laporan Penelitian

 Pendayagunaan sumber air berbasis pada WS untuk melayani kawasan perkotaan nasional dan kawasan andalan yang dapat dilakukan WS lintas provinsi yang meliputi WS

Setelah meninggakan istana Surakarta pada tahun 1746, Pangeran Mangkubumi telah kembali untuk mencari perlindungan kepada VOC berdasarkan saran berkali-kali dan

Penelitian ini berjudul Syair Gulung Ketapang: Sebuah Kajian Lévi-Strauss. Didasari dari pemahaman bahwa syair sebagai satu produk budaya, menurut Lévi-Strauss, fenomena kebudayaan