• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SUBSTITUSI KONSENTRAT DENGAN AMPAS AREN FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA DOMBA EKOR TIPIS JANTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SUBSTITUSI KONSENTRAT DENGAN AMPAS AREN FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA DOMBA EKOR TIPIS JANTAN."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Domba ekor tipis jantan merupakan salah satu bangsa domba yang banyak dipelihara di

Indonesia, karena pemeliharaannya yang tidak sulit. Mulyono (2010) menyatakan bahwa

sekitar 97% domba dipelihara oleh peternak kecil secara tradisional yang hanya diberi pakan

seadanya, sehingga produktivitasnya rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan

produktivitas domba adalah peningkatan kualitas pakan, karena pakan merupakan faktor

utama yang menentukan produktivitas domba. Menurut Soetanto (2001) sebelum menyusun

ransum secara benar diperlukan pengetahuan tentang bahan pakan, bahan pakan alternatif dan

ketersediaan bahan pakan sepanjang tahun.

Kebutuhan pakan ternak ruminansia dipenuhi dengan hijauan sebagai komponen utama

dan konsentrat sebagai penguat (Murtidjo, 1993). Namun penggunaan konsentrat dalam

usaha peternakan dapat meningkatkan biaya produksi, karena biaya pakan mencapai 60–70%

dari total biaya produksi (Wulandari, 2008). Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha untuk

menekan biaya pakan yaitu dengan memanfaatkan bahan–bahan yang belum lazim

digunakan, ketersediaannya melimpah dan masih memiliki kandungan nutrien yang cukup.

Salah satu bahan yang belum dimanfaatkan sebagai pakan ternak adalah ampas aren. Ampas

aren (Arenga pinnata) merupakan limbah dari industri tepung aren yang keberadaannya

dianggap sebagai sumber pencemaran lingkungan, sehingga mendorong inisiatif untuk

digunakan sebagai bahan pakan alternatif.

Menurut Firdayati et al. (2005) tepung aren digunakan untuk membuat aneka produk

makanan, seperti soun, cendol dan bakmi. Pembuatan tepung aren dilakukan dengan terlebih

dahulu menebang batang pohon aren yang kemudian dipotong-potong sepanjang 1,25–2

meter. Batang tersebut dibelah menjadi 4 bagian dan dihilangkan kulitnya yang keras,

kemudian diparut dan hasilnya adalah parutan batang aren berbentuk seperti serbuk gergaji.

Setelah dipisahkan serabutnya, serbuk batang aren direndam kemudian disaring sehingga

didapatkan pati aren. Setelah didapatkan pati aren kemudian dilakukan pemutihan sehingga

didapatkan produk tepung aren. Sisa (limbah) dari pembuatan tepung aren yang berupa

serbuk serat aren inilah yang digunakan sebagai bahan pakan ternak.

Ampas aren mengandung bahan kering (BK) sebesar 26,47%, protein kasar (PK) sebesar

3,19% dan serat kasar (SK) sebesar 31,90% (Umiyasih et al., 2008). Kandungan nutrien

terutama protein kasar yang rendah menjadi kendala penggunaan ampas aren sebagai bahan

pakan ternak. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengayaan nilai nutriennya, salah satunya

(2)

dengan menggunakan bantuan mikroorganisme. Substrat yang digunakan dalam proses

fermentasi harus mengandung unsur karbon (C) dan nitrogen (N) yang dibutuhkan

mikroorganisme untuk pertumbuhan. Teknologi fermentasi dilakukan untuk meningkatkan

kandungan nutrien terutama PK. Kandungan nutrien ampas aren setelah dilakukan proses

fermentasi yaitu BK sebesar 30,30%, PK sebesar 4,60% dan SK sebesar 26,54% (Umiyasih

et al., 2008). Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan kajian mengenai pengaruh substitusi

konsentrat dengan ampas aren fermentasi dalam ransum terhadap performa domba ekor tipis

(3)

24

26

V. SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa substitusi

konsentrat dengan AAF sampai level 12,82 % atau penggunaan 5 % dalam

ransum tidak menurunkan performa domba ekor tipis jantan.

B.Saran

Saran yang diberikan oleh peneliti adalah substitusi konsentrat dengan

AAF dalam ransum tidak ekonomis untuk diaplikasikan sebagai pakan domba

ekor tipis jantan.

Referensi

Dokumen terkait

Ampas kulit nanas merupakan hasil samping proses produksi nanas kaleng yang sangat potensial dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Bahan tersebut memiliki kadar serat yang tinggi

Rata–rata nilai Nutritive Value Index bahan organik pada domba lokal jantan yang mendapat pakan perlakuan yang berbeda tercantum dalam tabel 9.

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat atau peternak tentang seberapa jauh penggunaan dedak kasar fermentasi sebagai bahan

Penggemukan domba dengan pakan fermentasi merupakan salah satu cara yang sangat baik dalam meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan ternak domba, bahan pakan ini

Salah satu pakan alternatif yang bisa digunakan adalah ampas kelapa yang.. dapat dimanfaatkan sebagai pakan domba, kambing dan unggas

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecernaan bahan kering dan bahan organik ampas sagu yang difermentasi sebagai pakan alternatif teterhadap domba jantan

Kulit kopi adalah salah satu limbah pengolahan kopi yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji respon performa pertumbuhan domba