• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi khusnudhon spiritual tour sebagai biro perjalanan wisata spiritual islam di Surakarta imam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi khusnudhon spiritual tour sebagai biro perjalanan wisata spiritual islam di Surakarta imam"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PERJALANAN WISATA SPIRITUAL ISLAM

DI SURAKARTA

Untuk melengkapi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Ahli Madya pada Program Pendidikan Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Imam Widyo Saputro

C9409034

PROGRAM PENDIDIKAN DIII USAHA PERJALANAN WISATA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

▸ Baca selengkapnya: contoh laporan perjalanan study tour

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv

MOTTO

“Menentukan tujuan hidup adalah langkah hidup terbesar yang akan membuat Anda mencapai kepuasan dan kebahagiaan. Sebab tujuan hidup yang jelas menjadi sebuah peta

(5)

commit to user

v

Karya sederhana yang tersusun dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan hati ini, kupersembahkan kepada :

Almamaterku, Universitas Sebelas Maret Surakarta dan D3 Usaha Perjalanan Wisata

Srimulyani (Ibuku), yang tidak pernah lelah berkorban, memberi semangat, menyayangi dan

mendoakan aku.

Sunaryo (Bapakku) Ayah yang tidak pernah lelah dalam berjuang dan berkarya demi kelangsungan

hidup dan masa depan keluarga.

(6)

commit to user

vi

Alhamdulilah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat, karunia dan ridlo-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lancar, sebagai syarat

menempuh mendapatkan gelar Ahli Madya dalam program studi DIII Usaha

Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Didalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak sekali mendapatkan

dorongan serta bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak

yang telah membantu, terutama kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Drs. Riyadi Santosa M.Ed.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dra. Hj. Isnaini Wijaya Wardhani, M.Pd selaku Ketua Program Studi D3 Usaha

Perjalanan Wisata, yang telah memberikan semangat dan nasehat - nasehatnya

sehingga mendorong terselesaikannya Tugas Akhir penulis.

4. Ibu Umi Yuliati, S.S, M.Hum selaku pembimbing Tugas Akhir penulis.

Terimakasih atas pembimbingan serta memberikan saran-saran dan support yang

cukup besar hingga pengesahan Tugas Akhir penulis ini.

5. Ibu Insiwi Febriary S, S.S, M.A selaku Pembimbing Akademik penulis.

(7)

commit to user

vii

Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan pengetahuannya.

7. Mbak Ifah dan Mbak Henny selaku petugas Tata Usaha yang telah memberikan

bantuan serta support nya.

8. Septandho Hijri Shafara selaku owner dan direktur Khusnudhon Spiritual Tour

yang memberikan bantuan serta menjadi inspirasi untuk menyelesaikan Tugas

Akhir penulis ini .

9. Rela Rasta Adytyana, yang tidak pernah lelah menemani, membantu, dan

menjadi inspirator hidupku.

10.Mahasiswa D3 UPW angkatan 2009 atas kebersamaan yang indah, waktu yang

terlewati bersama, dan kenangan yang tak terlupakan serta perjuangan bersama.

11.Keluarga, sahabat, dan seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan

Tugas Akhir yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari

sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang

membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan.

Semoga penulisan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca dan pihak-pihak yang memerlukan.

Surakarta, Juni 2012

(8)

commit to user

viii

Imam Widyo Saputro. 2012. C9409034. Strategi Khusnudhon Spiritual Tour

Sebagai Biro Perjalanan Wisata Spiritual Islam di Surakarta. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata. Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang apa yang melatarbelakangi berdirinya Biro Perjalanan Wisata Khusnudhon Spiritual Tour dan juga dijelaskan langkah strategis yang dapat dikembangkan oleh Khusnudhon Spiritual Tour dalam menjalankan usahannya mulai dari pengemasan paket-paket wisata religi dengan karakter yang berbeda dengan biro lainnya hingga kegiatan promosi yang akan dilakukan. Dalam hal ini, dibahas beberapa langkah yang dilakukan oleh Khusnudhon untuk dapat masuk dalam industri pariwisata.

Penulisan Tugas Akhir ini disajikan untuk memperoleh gambaran tentang Biro Perjalanan Wisata Khusnudhon Spiritual Tour yang tergolong baru didirikan. Metode pengumpulan data menggunakan studi dokumen ,observasi, wawancara, dan studi pustaka. Data yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis dan disajikan secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Khusnudhon Spiritual Tour meski tergolong BPW yang baru didirikan telah memiliki karakter usaha yang berbeda dengan dengan biro lainnya. Adapun karakter usaha tersebut adalah creative, educative, entertaint, funny dan religius. Sehingga diharapkan mampu memberi warna baru dalam dunia pariwisata.

(9)

commit to user

(10)

commit to user

x

B. Khusnudhon Spiritual Tour ... 22

1. Berdirinya Khusnudhon Spiritual Tour ... 22

2. Struktur Organisasi Khusnudhon Spiritual Tour ... 24

3. Logo Khusnudhon Spiritual Tour... 29

4. Tujuan Berdirinya Khusnudhon Spiritual Tour ... 30

5. Kerjasama Khusnudhon Spiritual Tour ... 31

BAB III STRATEGIS PENGEMBANGAN KHUSNUDHON SPIRITUAL TOUR ... 36

A.Langkah strategis Khusnudhon Spiritual Tour Dalam Melakukan Usaha Perjalanan Wisata Spiritual ... 36

1. Karakter Usaha Khusnudhon Spiritual Tour ... 36

2. Target Market Khusnudhon Spiritual Tour ... 38

3. Proses Kegiatan Peserta Wisata ... 42

4. Teknologi Khusnudhon Spiritual Tour ... 43

5. Dampak Positif (Segi Ekonomi) Khusnudhon Spiritual Tour... 44

6. Keunggulan Khusnudhon Spiritual Tour ... 46

7. Nilai Tambah dari Khusnudhon Spiritual Tour ... 47

8. Jasa Yang di Tawarkan Khusnudhon Spiritual Tour... 48

9. Promosi yang di Lakukan Khusnudhon Spiritual Tour ... 52

B.Langkah – langkah dalam Mengembangkan Usaha Khusnudhon Spiritual Tour ... 58

1. Beberapa Paket Wisata Yang Dapat diKembangkan Oleh Khusnudhon Spiritual Tour ... 58

2. Langkah – langkah Dalam Melakukan Promosi ... 63

3. Analisis SWOT Terhadap Khusnudhon Spiritual Tour ... 66

BAB V PENUTUP ... 71

A.Kesimpulan ... 71

B.Saran-saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA

(11)

commit to user

xi

Tabel 1 Banyaknya Pengunjung Obyek Wisata Menurut Kabupaten/Kota

di Jawa Tengah Tahun 2010………. 17

Tabel 2 Data Kunjungan Jumlah Armada Yang Berkunjung di Makam

(12)

commit to user

xii Lampiran 1 Daftar Informan

Lampiran 2 Paket Wisata Ziarah One Day

Lampiran 3 Paket Wisata Ziarah Wetan 1

Lampiran 4 Program Perjalanan Paket Wisata Ziarah Wetan 1

Lampiran 5 Paket Wisata Ziarah Wetan 2

Lampiran 6 Program Perjalanan Paket Wisata Ziarah Wetan 2

Lampiran 7 Paket Wisata Ziarah Kulon

Lampiran 8 Program Perjalanan Paket Wisata Ziarah Kulon

Lampiran 9 Paket Wisata Full Ziarah

Lampiran 10 Program Perjalanan Paket Wisata Full Ziarah

Lampiran 11 Paket Wisata Ziarah & Pengajian

Lampiran 12 Program Perjalanan Paket Wisata Ziarah & Pengajian

Lampiran 13 Paket Pengajian & Wisata

Lampiran 14 Program Perjalanan Paket Pengajian & Wisata

Lampiran 15 Paket Wisata Pengajian Transit

Lampiran 16 Program Perjalanan Paket Wisata Peengajian Transit

Lampiran 17 Paket Pengajian & Outbond

Lampiran 18 Program Perjalanan Umroh Via Saudi Arabia Airline

Lampiran 19 Program Perjalanan Umroh Via Garuda Indonesia

Lampiran 20 Rincian Biaya dan jadwal Umroh Haji Plus tahun 2012

Lampiran 21 Contoh Branding Spanduk & Poster

(13)

commit to user

xiii

Bagan 1. Struktur Organisasi Khusnudhon Spiritual Tour ... 25

Bagan 2. Struktur Badan Usaha Khusnudhon Spiritual Tour. ... 31

(14)

commit to user

xiv

Gambar 1. Contoh Banner Khusnudhon Spiritual Tour ... 52

Gambar 2. Contoh web desain Khusnudhon Spiritual Tour ... 53

Gambar 3. Contoh Iklan di Surat Kabar ... 54

Gambar 4. Contoh Brosur Wisata Ziarah ... 55

(15)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dinamika kehidupan modern seperti saat ini, terdapat sebuah

fenomena yang menarik. Kebanyakan orang bekerja keras untuk berjuang

mempertahankan hidup hingga rasanya kepentingan duniawi (materil) adalah

segalanya dan seolah-olah melupakan kebutuhan spiritual mereka. Masyarakat

sepertinya menganggap urusan rohani dapat sedikit diabaikan untuk sementara

waktu demi sukses karir.

Dalam dunia intelligensi pun saat ini berkembang 3 macam kecerdasan

yang berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang, yaitu kecerdasan intelegensi

(Inteligence Quotient) yang secara harafiah berasal dari dua kata ‘Inteligence’

yang berati kekuatan mental untuk memahami dan berpikir sedangkan

‘Quotient’ berati bagi hasil, pada intinya test Inteligence Quotient digunakan

untuk menguji apa yang tidak bisa dilakukan bukan apa yang bisa dilakukan.

Kecerdasan emosional (Emotional Quotient), kata emosi berasal dari bahasa

latin yaitu ‘emovere’ yang berati bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan

bahwa kecenderungan betindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Sedangkan

kecerdasan spiritual diyakini merupakan tingkatan tertinggi dari kecerdasan,

yang digunakan untuk menghasilkan arti dan nilai. Para ahli neurology

(16)

commit to user

spiritual, menyadari kehadiran Tuhan, dan memaknai kehidupan yang dikenal

dengan istilah God Spot. Dalam berbagai multiple intelligence test yang

dilakukan berkali-kali, diantara ketiga jenis kecerdasan tersebut ternyata

Spiritual Quotient yang paling dominan menentukan sukses tidaknya seseorang

dalam berkarir (Muhammad Rofiq, 2012: 13-21)

Spiritual Quotient bisa menjadi faktor penentu kesuksesan seseorang.

Hal ini karena Spiritual Quotient berkaitan hubungan langsung antara hamba

dengan Sang Pencipta, seperti kadar keimanan dan ketaqwaan, serta

kemampuan memahami ajaran agama untuk kemudian diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari dengan mengharap ridho Allah semata. Tidak bisa

dipungkiri, sekecil apapun hal dalam kehidupan ini telah ada Maha

Pengaturnya, termasuk berkaitan dengan rezeki, pangkat, dan jabatan.

“Manusia itu hanya memperoleh apa yang diusahakannya” (QS. An

Najm: 39). Agaknya ayat ini bisa menyentuh hati bahwa usaha dalam konteks

ini bukan hanya bekerja keras siang dan malam melainkan juga bertawakal

kepada Allah. Kewajiban manusia adalah berusaha, Allah-lah Maha Penentu

segala sesuatu. Diharapkan antara kehidupan duniawi dan akhirat seimbang

sehingga kebaikan kedua dunia tersebut dapat diraih.

Ada berbagai cara yang dilakukan oleh seseorang dalam mengamalkan

perbuatannya yang berkaitan dengan Spiritual Quotient. Salah satu diantaranya

(17)

commit to user

maupun anggota keluarga yang dicintai. Hal ini dilakukan sebagai salah satu

wujud pendekatan dan pengamalan nilai-nilai ibadah yang dilakukan oleh

seseorang kepada Tuhannya. Di Indonesia, ziarah dalam artian umum

merupakan kunjungan ke makam, Masjid, relik-relik tokoh agama, Raja serta

keluarganya, dan terutama ke makam para Wali penyebar agama Islam sebagai

wujud kecintaan.

Tradisi ziarah ke makam para Wali sudah cukup populer, terutama

Walisanga yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Para Wali itu di antaranya

Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Gresik, Sunan Bonang, Sunan

Gunung Jati, Sunan Kalijaga, Sunan Muria dan Sunan Kudus. Dengan pesatnya

perkembangan tradisi ziarah yang dilakukan masyarakat Indonesia pada

umumnya membuat tradisi ziarah menjadi sebagai salah satu bentuk wisata

minat khusus yang kemudian berkembang menjadi budaya wisata ziarah yang

akan terus berkembang. Jero Wacik (Menteri Kebudayaan & Pariwisata,

2004-2011) menyatakan, pengembangan wisata ziarah nantinya membawa serta

nilai-nilai edukasi yang luhur dalam bentuk keteladanan, penghargaan terhadap para

tokoh yang diziarahi karena jasa-jasanya terhadap kehidupan keagamaan dan

kemanusiaan, serta kesalehannya kepada Allah. “Karena itu, wisata ziarah akan

dibangkitkan lagi, terutama untuk menarik wisatawan domestik. Tahap awal

adalah pengembangan wisata ziarah makam Wali Songo. Obyek wisata ziarah

(18)

commit to user

mencanangkan Tahun Kebangkitan Wisata Ziarah bekerja sama dengan

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

PBNU akan berperan serta dalam membuat panduan agar aktivitas

peziarah tidak melanggar etika dan akhlak Islam. Menurut arkeolog Prof Dr

Hasan Muarif Ambary, pengembangan wisata ziarah seharusnya dititikberatkan

pada aktivitas yang diselenggarakan badan atau biro perjalanan wisata, dan

masyarakat pengguna jasa kepariwisataan sehingga wisata ziarah menjadi

kebutuhan pokok bersifat spiritual, relaksasi, dan rekreatif. Ketua PBNU KH

Hasyim Muzadi mengatakan, program itu hendaknya menjadi gerakan wisata

sehat lahir dan batin. “Dengan berwisata ziarah, kita bisa meneladani cara para

Wali dalam membawakan Islam secara damai dan moderat agar tidak ada

konflik antar-agama. Ini yang harus ditemukan kembali untuk membangun

bangsa ini”. (abril.susiloadhy.net, diakses tanggal 26 Maret 2012 pukul 17.00).

Selain itu pelaksanaan untuk menunaikan ibadah Haji dan Umroh pun juga di

perintahkan secara jelas. Mengerjakan Haji adalah kewajiban manusia terhadap

Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah

(Q.S Ali Imran: 96). Dan sempurnakanlah ibadah Haji dan Umroh karena Allah

(Q.S Al-Baqarah: 196)

Berdasar fenomena kehidupan inilah, Khusnudhon Spiritual Tour hadir

mencoba membantu memberikan alternatif solusi bagi yang ingin

menumbuhkembangkan kehidupan spiritual pribadi demi kebaikan dunia

(19)

commit to user

misalnya, yang penting sekuat apa niat dan kesadaran untuk lebih mengenal

Sang Khalik. Khusnudhon mengemas tujuan ini ke dalam program religi tour

(pesantren tour, pengajian tour, masjid dan industry Islam tour) dan ziarah wali

(ziarah walisanga) serta program Haji dan Umroh dengan konsep kegiatan yang

membuat mengembangkan pengetahuan agama tidak terdengar sulit dan berat

dilakukan. Selain itu, ziarah Walisanga dapat dilakukan secara insidental yang

ditepatkan dengan perayaan haul wali yang dikunjungi. Serta membantu dalam

menunaikan salah satu rukun islam yaitu perjalanan ibadah Haji sesuai dengan

musim Haji dan Umroh sesuai dengan permintaan.

Berdasar latar belakang diatas, maka diambilah Biro Perjalanan

Khusnudhon Spiritual Tour sebagai judul dan Tugas Akhir. Hal ini dikarenakan

masih banyaknya peluang akan wisata religi yang belum teroganisir dengan

baik dan belum ada satu pun BPW di Solo yang khusus menangani Perjalanan

Wisata Religi dengan berbagai alternatif pilihan progam spiritual yang

dibutuhkan oleh masyarakat dewasa ini.

Oleh karena itu penulis menyusun laporan Tugas Akhir dengan judul :

“Strategi Khusnudhon Spiritual Tour Sebagai Biro Perjalanan Wisata

(20)

commit to user

B. Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan Latar Belakang tersebut, maka pembahasan

permasalahan dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana latar belakang berdirinya sebuah Biro Perjalanan Wisata

Khusnudhon Spiritual Tour ?

2. Bagaimana strategi Biro Perjalanan Wisata Khusnudhon Spiritual Tour

dalam melakukan usahanya ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun suatu penelitian terdapat tujuan tertentu agar mendapatkan hal

yang diinginkan. Maka tujuan Penelitian ini adalah :

1. Ingin mengetahui latar belakang berdirinya sebuah Biro Perjalanan Wisata

Khusnudhon Spiritual Tour

2. Ingin mengetahui strategi yang dilakukan Biro Perjalanan Wisata

(21)

commit to user

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi tentang kegiatan apa saja yang dilakukan dalam

menunjang perjalanan wisata religi

b. memberikan alternatif solusi bagi masyarakat yang ingin

menumbuhkembangkan kehidupan spiritual pribadi demi kebaikan

dunia akhirat

c. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan

wisata religi

2. Manfaat Teoritis

a. Memberikan pengetahuan tentang potensi, keunggulan serta ciri khas

dari BPW Khusnudhon Spiritual Tour

b. Menambah referensi tentang jasa – jasa yang ditawarkan oleh BPW

Khusnudhon Spiritual Tour

c. Mengembangkan dan mempromosikan BPW Khusnudhon Spiritual

Tour sebagai BPW unggulan yang baru dan dapat diandalkan serta

(22)

commit to user

3. Manfaat Akademik

a. Sebagai salah satu syarat kelulusan program D3 Usaha Usaha Perjalanan

Wisata, Universitas Sebelas Maret Surakarta

b. Menambah ilmu pengetahuan tentang dunia usaha perjalanan wisata

dalam rangka pengembangan diri untuk mencapai kesuksesan dalam

dunia pekerjaan

c. Memberikan wawasan dan pengalaman yang lebih kepada penulis dan

dapat memberikan informasi kepada pembaca

E. Kajian Pustaka

1. Usaha Pariwisata

Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau

jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata

(UU No 10 th 2009, pasal 1 ayat 7).

2. Usaha Jasa Perjalanan Wisata

Usaha Jasa Perjalanan Wisata adalah usaha biro perjalanan wisata dan

usaha agen perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata meliputi usaha

penyediaan jasa perencanaan perjalanan dan/atau jasa pelayanan dan

penyelenggaraan pariwisata, termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah.

Usaha agen perjalanan wisata meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti

(23)

commit to user

perjalanan. (Penjelasan atas UU No 10 th 2009 pasal 14 ayat 1 huruf d

tentang Kepariwisataan)

3. Wisata Ziarah sebagai salah satu wisata minat khusus

Dalam terminologi Arab, perjalanan atau wisata diistilahkan sebagai

as-Safar atau az-Ziyarah. Jadi, wisata ziarah merupakan sebuah bentuk

kunjungan ritual dan dilakukan ke makam dan masjid bersejarah. Dari

prosesnya, wisata ziarah juga dipahami sebagai perjalanan batin seseorang,

sehingga memiliki muatan emosi dan kontemplasi tinggi. Sedangkan ziarah

wali ialah suatu kegiatan atau aktivitas mengunjungi makam para Wali yang

sudah cukup populer, terutama Walisanga yang menyebarkan agama Islam

di Jawa, hal ini untuk memperlihatkan bahwa di hampir semua daerah di

Indonesia pernah hidup dan berjuang seorang ulama besar. Kini, makam

para Wali di seluruh Indonesia hampir setiap hari dikunjungi umat sebagai

pertanda kecintaan terhadap para walinya. Sebagai dampak dari

berkembangnya budaya ziarah ke makam, terutama makam para Wali,

pemerintah maupun swasta merespons positif dengan mengembangkan

tempat ziarah sebagai obyek wisata ziarah. (abril.susiloadhy.net, diakses

tanggal 26 Maret 2012 pukul 17.00)

4. Haji

Haji menurut bahasa artinya menyengaja atau menuju, sedangkan

(24)

commit to user

untuk melaksanakan ibadah kepada Allah SWT dengan syarat dan rukun

yang telah ditentukan (Khuslan Haludhi, Ishomuddin, Abdurrohim Sa‟id,

2003: 124)

5. Umroh

Umrah menurut bahasa artinya berkunjung, sedangkan menurut istilah

ialah berkunjung ke Baitullah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT

dengan syarat dan rukun tertentu. Bedanya Umroh dengan Haji hanyalah

pada waktu mengerjakannya. Ibadah Haji dikerjakan pada bulan tertentu.

Umroh hukumnya fardu „ain bagi setiap muslim, baik laki – laki maupun

perempuan jika telah terpenuhi syarat – syaratnya dan waktunya tidak

tertentu. (Khuslan Haludhi, Ishomuddin, Abdurrohim Sa‟id, 2003: 133)

Dengan demikian BPW Khusnudhon Spiritual Tour didirikan untuk

memenuhi kebutuhan customer dalam melakukan perjalanan khususnya

dibidang spiritual dengan tujuan sebagai sarana yang dapat membantu untuk

lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dalam pelaksanaan wisata

religi dan membantu melaksanakan kewajiban ibadah, serta mempererat tali

silaturahmi antar peserta yang dapat mempertemukan arus spiritual dan

(25)

commit to user

F. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif-kualitatif yang menjelaskan data-data yang diperoleh melalui observasi selama

melakukan praktek kerja lapangan dan membandingkan dengan teori yang telah

didapat selama di bangku perkuliahan maupun dari literatur lainnya. Metode

yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan sejak bulan Juli 2011 dan lebih diperdalam lagi pada

saat melaksanakan On Job Training di Biro Perjalanan Wisata Creative

Entrepreneur Tour pada tanggal 16 Januari – 17 Maret 2012 yang berlokasi

di Jl.Melati no 7 (utara RS.Kasih Ibu) Purwosari, Solo.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Metode observasi sering disebut dengan metode pengamatan,

dalam arti melakukan penelitian secara cermat dan sistematik. Mengamati

secara langsung di kantor Lestude group yang menjadi perusahaan induk

yang akan membuka cabang usaha baru yaitu BPW Khusnudhon Spiritual

Tour. Penelitian di mulai sejak bulan Juli 2011 untuk mendapatkan data

tentang apa saja yang harus dipersiapkan serta melakukan kegiatan seperti

(26)

commit to user

program perjalanan wisata religi, dan sebagainya dalam usaha mendirikan

perusahaan BPW Khusnudhon Spiritual Tour pada tahun 2012 ini.

b. Metode Wawancara/interview

Metode wawancara adalah metode atau cara yang dipergunakan

seseorang untuk suatu tujuan tugas tertentu, mencoba mendapatkan

keterangan atau pendirian lisan dari seorang responden dengan bercakap –

cakap, berhadapan muka dengan orang itu (Koentjaraningrat, 1994 : 129).

Karena antara responden dan peneliti akan berhadapan secara langsung

ada baiknya peneliti akan memberikan kesan yang baik terlebih dahulu

kepada responden, sebab apabila hubungan kurang menyentuh maka

dapat dipastikan wawancara kurang berhasil. Dengan hubungan baik yang

dibina oleh peneliti terhadap responden maka wawancara dipastikan akan

berhasil. Berikut pihak - pihak yang penulis wawancarai adalah :

1. Ahmad Adib ( Owner Khusnudhon Spiritual Tour )

2. Septhando Hijri Shafara ( Direktur Khusnudhon Spiritual Tour )

3. Marwoto ( Koordinator Terminal Krapyak Kudus)

c. Studi arsip atau dokumen

Metode yang digunakan yaitu metode pengumpulan data dengan

cara mencari arsip ataupun dokumen yang berhubungan dengan data yang

diperlukan. Dokumen atau arsip yang digunakan berasal dari : proposal

(27)

commit to user

sebagai syarat dalam usaha pendirian BPW berikut surat ijin pendirian

usaha, akta notaris, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta data

– data yang diperlukan dalam usaha pendirian BPW Khusnudhon

Spiritual Tour.

d. Studi pustaka

Setiap penelitian memerlukan bahan yang bersumber dari

perpustakaan. Diantaranya buku – buku yang ada kaitannya tentang cara

penulisan laporan dan materi dalam pembuatan proposal ini. Metode ini

dilakukan untuk lebih menambah keakuratan data yang dibutuhkan.

Selain itu data juga diperoleh dari situs resmi lestude group serta

perpustakaan Diploma III Usaha Perjalanan Wisata dan perpustakaan

Fakultas Sastra dan Seni Rupa ataupun perpustakaan pusat Universitas

Sebelas Maret serta buku – buku umum sesuai dengan tema yang di

bahas.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

Bab I : Membahas mengenai pendahuluan yang meliputi latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian

(28)

commit to user

Bab II : Membahas mengenai latar belakang berdirinya Biro Perjalanan

Khusnudhon Spiritual Tour, yang meliputi tentang sejarah berdiri, tujuan

didirikan, arti dari logo, struktur organisasi, jalinan kerjasama serta jasa – jasa

yang ditawarkan.

Bab III : Membahas mengenai strategi Biro Perjalanan Wisata

Khusnudhon Spiritual Tour dalam melakukan usahanya yang berkaitan dengan

kondisi real BPW Khusnudhon Spiritual Tour sampai saat ini, dan beberapa

langkah strategis bagi pengembangan BPW Khusnudhon Spiritual Tour yang

meliputi pengelolaannya, produk – produk yang ditawarkan dan upaya

pemasaran yang dilakukan dalam memasuki dunia usaha yang baru dibidang

usaha perjalana wisata

Bab IV : Merupakan bab terakhir yang berisi penutup. Dalam Penutup ini

diuraikan kesimpulan dari berbagai uraian yang telah dibahas dalam bab

(29)

commit to user

15

LATAR BELAKANG BERDIRINYA

KHUSNUDHON

SPIRITUAL TOUR

A. Wisata Religi Menjadi Wisata Pilihan

Salah satu upaya mewujudkan suatu wilayah menjadi daerah tujuan

wisata adalah perlunya dikembangkan upaya-upaya pemberdayaan seluruh

potensi yang ada untuk ditampilkan sebagai atraksi wisata. Untuk itu perlu

dilakukan eksplorasi kreatif guna mengenali potensi lain yang terpendam.

Upaya ini dimaksudkan agar dapat memperkaya khasanah daya tarik wisata.

Tingkat keanekaragaman daya tarik akan sangat penting artinya bagi

kelangsungan industri pariwisata suatu daerah. Semakin banyak jenis daya

tarik yang ditawarkan akan semakin banyak pangsa yang akan dirambah dan

akan lebih punya peluang "memaksa" wisatawan untuk tinggal lebih lama di

suatu tempat.

Industri pariwisata dengan karakteristik yang unik dirasa cukup

memberikan peluang pemanfaatan situs arkeologi secara berkelanjutan

karena salah satu keharusan dalam pengelolaan objek wisata adalah upaya

pelestarian (preservasi) terhadap daya tarik wisata tersebut. Jika situs

arkeologi yang akan dijadikan daya tarik wisata, maka upaya pelestarian

objek tersebut harus terjaga. Dengan demikian pariwisata akan dapat

berperan sebagai alat bantu upaya preservasi daya tarik wisata yang berupa

tinggalan arkeologi. Saat ini arah pembangunan pariwisata dunia tidak lagi

(30)

commit to user

Mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar dalam praktek mass tourism

tidak lagi menjadi tujuan utama para pelaku bisnis pariwisata. Karena hal itu

disadari beresiko tinggi terhadap keberlanjutan tatanan sosial, budaya,

ekonomi, dan lingkungan di daerah tujuan wisata. Peralihan pada alternative

tourism menjanjikan keberlanjutan tatanan sosial, budaya, ekonomi, dan

lingkungan di daerah tujuan wisata. Karena kualitas dan kuantitas

wisatawan yang datang sangat berpengaruh terhadap 'keutuhan' dari apa

yang disajikan dan yang dinikmati wisatawan dalam bisnis pariwisata.

Kesadaran akan pentingnya keberlanjutan pariwisata (sustainable

tourism) menepis kekhawatiran akan terjadinya kasus 'tourism kill tourism'.

Berbagai pemikiran muncul berkaitan dengan upaya penyelamatan

kepariwisataan di Indonesia. Maka dari itu muncul wacana-wacana ilmiah

kepariwisataan yang mulai dikenal seperti pariwisata budaya (cultural

tourism), pariwisata etnis (ethnic tourism), pariwisata spiritual/ziarah

(pilgrimage tourism), pariwisata pertanian (agro tourism), pariwisata

pedesaan (rural tourism), pariwisata lingkungan (eco tourism), dan lain-lain

yang kesemuanya merupakan alternative tourism.

Sebagai wilayah teritorial yang didominasi masyarakat religius

berbagai agama, Indonesia mempunyai potensi untuk dikembangkan

pariwisata spiritual/ziarah (pilgrimage tourism). Pilgrimage dapat diartikan

sebagai perjalanan suci mengunjungi tempat suci bagi penganut suatu

(31)

commit to user

agamanya. Sebagai contoh, penganut agama Islam merasa perlu melakukan

perjalanan ke tanah suci Mekah (Arab Saudi) sebaga salah satu ritual agama

yang diyakini sebagai seorang muslim. Pemahaman mengenai kegiatan

ziarah ke tempat-tempat suci tidak hanya sebagai wujud pelaksanaan ajaran

agama semata, namun sudah menjadi budaya bersifat rutin yang harus

dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Bahkan dalam kurun waktu satu

dasawarsa terakhir terjadi suatu trend perjalanan ziarah dikemas dalam

suatu paket perjalanan wisata ziarah (wisata pilgrimage). Pada umumnya

perjalanan wisata pilgrimage dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat

suci seperti bangunan peribadatan (masjid) makam orang/tokoh suci

keagamaan atau ke suatu tempat yang dapat membangkitkan aura ritual

keagamaan. (arkeologi.web.id, diakses tanggal 21 April 2012 pukul 17.30)

Banyak di dalam tradisi ziarah biasanya dilakukan terhadap leluhur,

orangtua, maupun anggota keluarga yang dicintai. Di Indonesia, ziarah

dalam artian umum merupakan kunjungan ke makam, masjid, relik-relik

tokoh agama, raja dan keluarganya, dan terutama ke makam para Wali

penyebar agama Islam sebagai wujud kecintaan. Tradisi ziarah ke makam

para Wali sudah cukup populer, terutama Walisanga yang menyebarkan

agama Islam di Jawa. Khususnya di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki

berbagai tujuan destinasi wisata religi yang cukup banyak dan sering

dikunjungi oleh wisatawan. Beberapa kota yang menjadi destinasi wisata

religi antara lain Semarang, Demak dan Kudus. Beberapa kota tersebut

(32)

commit to user

dibanding dengan beberapa kota tujuan wisata lainnya. Tentunya pernyataan

ini juga didukung dengan data kunjungan wisatawan yang berkunjung di

Jawa Tengah pada tahun 2010.

(33)

commit to user

wisatawan yang berkunjung di kota Semarang, Demak dan Kudus yang

biasa menjadi destinasi wisata religi pun tidak kalah dengan beberapa kota

lain yang ada di Jawa Tengah, bahkan ketiga kota tersebut bisa masuk

dalam peringkat sepuluh besar kota dengan jumlah wisatawan yang

berkunjung paling banyak di Jawa Tengah.

Dalam hal ini Pemprov Jateng diminta untuk melakukan sinergitas

dengan kabupaten/kota yang memiliki objek wisata religi untuk

meningkatkan pengembangan potensi pariwisata tersebut menjadi sebuah

destinasi yang saling terkait. Di Jateng, terutama di Semarang dan

sekitarnya memiliki potensi wisata religius yang menarik dan sangat banyak

variasinya. Salah satu destinasi wisata religi yang paling banyak dikunjungi

adalah Masjid Agung Jawa Tengah. Berdasarkan catatan pemerintah

daerah, lanjutnya untuk Kota Semarang saja sebanyak 845.000 mengunjungi

objek wisata religi, jumlah tersebut mencapai 44,47% dari total wisatawan

pada 2010 yang mencapai 1,9 juta. (bisnis-jateng.com, diakses tanggal 8 Juli

2012 pukul 19.30).

Bahkan Masjid Agung Jawa Tengah selama tahun 2011 telah

dikunjungi oleh 332.560 orang dari berbagai daerah di Indonesia. Jumlah

kunjungan tersebut meliputi seluruh bagian Masjid, seperti Menara Al

Husna, penginapan, perpustakaan, dan acara yang digelar di sana. Personalia

Direktorat Operasional Badan Pengelola MAJT, Deddy Sugiarto,

mengatakan jumlah pengunjung dari bulan ke bulan pada tahun 2011

(34)

commit to user

120.607 orang, dan empat bulan terakhir mencapai 124.264 orang.

(suaramerdeka.com, diakses tanggal 8 Juli 2012 pukul 19.35).

Kepariwisataan merupakan sektor basis yang dapat mendatangkan

devisa bagi daerah apabila sektor ini dikembangkan dengan baik. Menurut

informasi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, selama tahun 2009

tercatat tercatat 1.034.358 orang yang mengunjungi obyek wisata. Jumlah

pengunjung ini terdiri atas 1.033.154 pengunjung dalam negeri dan 1.204

pengunjung dari luar negeri yang berasal dari Perancis, Australia, Inggris,

Jepang, Belanda dan negara lainnya. Ada dua obyek wisata utama di

Kabupaten Demak yang banyak mendatangkan devisa bagi daerah, yaitu

obyek wisata Masjid Agung Demak dan Makan Sunan Kalijaga Kadilangu.

Selama tahun 2009 tercatat 440.128 pengunjung mendatangi obyek wisata

Masjid Agung Demak dengan jumlah uang yang masuk sebesar 440,13 juta

rupiah. Sedang untuk obyek wisata Makam Sunan Kalijaga Kadilangu

tercatat ada 594.230 pengunjung dengan jumlah uang masuk 297,12 juta

rupiah. (www.demakkab.go.id, diakses tanggal 8 Juli 2012 pukul 19.40)

Selain itu kota Kudus juga diminati oleh para wisatawan religi,

khususnya yang ingin melakukan ziarah di makam salah satu sunan yang

sudah sangat terkenal yaitu Sunan Kudus dan masjidnya yang unik yaitu

masjid Menara Kudus yang memiliki arsitektur Islam dan Hindu. Kuatnya

paham aliran masyarakat yang ingin melakukan wisata ziarah khsusnya di

makam sunan Kudus dan Masjid Menara Kudus ini pun cukup besar.

(35)

commit to user

berikut.

Tabel 2

Data Kunjungan Jumlah Armada Yang Berkunjung di Makam Sunan Kudus dan Masjid Menara Kudus

BULAN ARMADA TOTAL

BUS MAKRO BUS MIKRO MOBIL/MOTOR

Januari 774 - - 774 Agustus Ramadhan Ramadhan Ramadhan - September 837 252 202 1.291

Oktober 782 289 256 1.327 November 404 206 220 830 Desember 1023 540 603 2.166

Sumber : Bapak Marwoto, Koordinator Terminal Krapyak Kudus Tahun 2012

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah wisatawan yang

berkunjung ke makam Sunan Kudus dan Masjid Menara Kudus semakin

meningkat terlebih pada hari-hari sebelum bulan Ramadhan dikarenakan

bertepatan dengan Haul Walisanga dan tentunya kebiasaan serta adat

masyarakat Islam di Jawa pada khususnya dan Indonesia pada umumnya

untuk melakukan ziarah sebelum melaksanakan ibadah puasa dibulan

Ramadhan.

Berdasar dari fenomena inilah, wisata religi menjadi suatu hal yang

dapat dijadikan pilihan wisata alternatif bagi masyarakat yang ingin

menumbuhkembangkan kehidupan spiritual pribadi demi kebaikan dunia

(36)

commit to user

terhadap para tokoh yang diziarahi karena jasa-jasanya terhadap kehidupan

keagamaan dan kemanusiaan. Tentunya hal ini juga perlu didukung dengan

pengembangan wisata ziarah yang seharusnya dititikberatkan pada aktivitas

yang diselenggarakan oleh biro perjalanan wisata, untuk membantu

memberi kemudahan dalam peningkatan kehidupan spiritual melalui

program-program wisata religi maupun Umroh & Haji yang menyenangkan

sehingga pengetahuan spiritual dan ibadah dari masyarakat pengguna jasa

kepariwisataan dapat terpenuhi sehingga wisata ziarah dapat menjadi

kebutuhan pokok yang bersifat spiritual, relaksasi, dan rekreatif.

B. Khusnudhon Spiritual Tour

1. Berdirinya Khusnudhon Spiritual Tour

Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik

(2004-2011), dalam pencanangan Tahun Kebangkitan Wisata Ziarah 2006 di

Lamongan, Jawa Timur, akhir tahun lalu, menjelaskan, wisata ziarah

merupakan bagian dari wisata budaya yang berpotensi besar dari sisi jumlah

dan daya tarik obyek yang tersebar di pelosok Tanah Air. Karena itu, wisata

ziarah perlu terus dikembangkan sebagai salah satu program unggulan

pariwisata nasional.

Menurut arkeolog Prof Dr Hasan Muarif Ambary dalam bukunya

Menemukan Peradaban, Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia,

(37)

commit to user

masyarakat pengguna jasa wisata, dan obyek wisata yang meliputi alam,

sejarah, dan arkeologi. Sayangnya, hingga kini sebagian besar kunjungan

peziarah masih bersifat spontan atau tidak terorganisasi. Hal ini diperparah

oleh masih rendahnya tingkat pengelolaan aspek informasi yang menjadi

latar belakang kesejarahan dari peninggalan-peninggalan itu, baik yang

dimiliki agen perjalanan atau para pemandu, informan, termasuk juru kunci

dan juru pelihara. Sebagian besar wisatawan ziarah Islam tidak memiliki

pengetahuan yang benar dan lengkap terhadap obyek-obyek yang

dikunjungi. Ditambah lagi, faktor pihak penyelenggara atau informan di

lokasi kunjungan juga tidak memberikan penjelasan dengan baik.

Akibatnya, nilai informasi yang disampaikan pada wisatawan belum

optimal.

Kunjungan wisatawan ke obyek wisata ziarah itu beraneka ragam.

Ada yang hanya ingin berziarah, ada juga yang ingin berziarah sekaligus

rekreasi, serta memperoleh tambahan informasi langsung untuk penelitian.

Bahkan, di sejumlah obyek wisata ziarah Islam, makam dijadikan sebagai

media untuk berdoa meminta rezeki, jodoh, menebak kode buntut, dan

kesembuhan penyakit. Maka dari itu, pengelolaan obyek wisata ziarah

masih memerlukan penerangan lebih lanjut dari aparat terkait, termasuk

lembaga-lembaga keagamaan dan organisasi kemasyarakatan Islam. Hal ini

bertujuan untuk menjauhkan obyek-obyek wisata ziarah Islam dari hal-hal

yang mengarah pada sikap permisif terhadap pelanggaran nilai, etika, dan

(38)

commit to user

2012)

Saat ini belum adanya biro perjalanan yang khusus menangani

perjalanan religi di kota Solo membuat perkembangan dan keinginan

masyarakat dalam melakukan kunjungan ke berbagai tempat lain yang

berada di luar kota eks karisidenan Surakarta sedikit mengalami kesulitan

karena keterbatasan sarana aksesibilitas dan kurang mengetahui akan

informasi yang lebih detail mengenai perjalanan untuk melakukan

kunjungan ataupun wisata religi. Mengingat antusias masyarakat di eks

Karisidenan Surakarta untuk melakukan perjalanan religi juga begitu besar.

Selama ini biro-biro perjalanan yang ada di Solo dan sekitarnya pun

kebanyakan hanya melayani perjalanan yang bersifat umum, kalaupun ada

beberapa biro yang juga khusus menyelanggarakan perjalanan Umroh dan

Haji saja. Tentunya hal ini membuat masyarakat khususnya yang ingin

melakukan kunjungan juga akan mengalami kesulitan.

Berdasar dari latar belakang diatas maka Khusnudhon Spiritual Tour

didirikan pada tanggal 15 Januari 2011, untuk membantu dalam peningkatan

kehidupan spiritual melalui program-program wisata religi maupun Umroh

& Haji yang menyenangkan sehingga pengetahuan spiritual dan ibadah pun

diharapkan dapat dengan mudah diterima dan diserap olah para peserta.

2. Struktur Organisasi Khusnudhon Spiritual Tour

Struktur Organisasi yang dimiliki oleh Khusnudhon Spiritual Tour

sebagai Biro Perjalanan Wisata yang tergolong baru dirintis dinilai sudah

(39)

commit to user

Khusnudhon ini sendiri masih ditempati oleh SDM yang sama yang dimiliki

Creative Entrepreneur Tour yang juga sama-sama sebagai anak perusahaan

dari Lestude Group. Dalam jalinan kerjasama tersebut Khusnudhon Spiritual

Tour tergabung dengan Creative Enterpreneur Tour yang merupakan satu

bidang usaha yang sama di bawah perijinan akta notaris dan dilegalkan

dengan nama CV. Kreatif Wirausaha Indonesia. Adapun struktur Organisasi

dari Khusnudhon Spiritual Tour :

Bagan 1.

Struktur Organisasi Khusnudhon Spiritual Tour

(40)

commit to user

Owner / Rapat Umum : 1. Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph. D.

Pemegang Saham 2. Septandho Hijri Shafara S.Sn

Direktur : Septandho Hijri Shafara S.Sn

 Administrasi : Mitha

 Umroh & Haji : Septandho Hijri Shafara S.Sn

Tour Planner : Imam Widyo Saputr o

Tour Leader : Rela Rasta Adytyana

Marketing : Nia Fauziah A & Miftah

*Sumber : Khusnudhon Spiritual Tour

Khusnudhon Spiritual Tour Surakarta sudah memiliki struktur

organisasi yang begitu jelas. Masing-masing posisi dari departemen yang

ada dalam stuktur organisasi tersebut mempunyai tugas dan tanggung

jawab sendiri-sendiri. Adapun tugas dan tanggung jawab dari

masing-masing posisi tersebut adalah :

1) Tugas Direktur :

a. Bertanggung jawab kepada owner

b. Membawahi Administration Departement , Tour Departement ,

Travel Departement, Haji & Umroh dan marketing

c. Membuat rencana untuk pengembangan Khusnudhon Spiritual

(41)

commit to user

yang sama, misal menjalin kerjasama dengan PT Uswah Tour dan

Yayasan Saqifah dalam penyelenggaran Umroh dan Haji

2) Tugas Divisi Administrasi dan Keuangan :

a. Bertanggung jawab penuh mengurusi segala masalah keuangan

Khusnudhon Spiritual Tour.

b. Melakukan pembukuan dan akuntansi

c. Melakukan pembuatan invoice dan pembayaran kepada pemasok

d. Merencanakan anggaran perusahaan

e. Mengarsipkan dokumen perusahaan

f. Bertanggung jawab kepada Direktur

3) Tugas Tour Departement :

a. Merencanakan program serta menyiapkan penghitungan harga

(untuk keperluan produk khusus, agent tarif, dan atas pesanan) baik

untuk paket yang sudah siap maupun paket atas dasar permintaan.

b. Menjaga agar info tarif selalu up to date /terbaru

c. Menerima pemesanan jasa dan melakukan proses penyiapan

layanan ke supplier (transport, hotel, restoran, dll.)

d. mempresentasikan paket tour kepada calon konsumen/calon

wisatawan.

(42)

commit to user

hingga akhir perjalanan.

g. Memesan segala kebutuhan perusahaan

h. Bertanggung jawab kepada Direktur.

4) Tugas Travel Departement :

a. Mengatur setiap jadwal agar setiap perjalanan wisata berjalan

lancar

b. Bertanggung jawab atas kelancaran selama perjalanan

c. Bertanggung jawab atas para peserta tour

d. Bertanggung jawab kepada Direktur.

5) Tugas Divisi Umroh & Haji :

a. Menjalin komunikasi & kerjasama dengan perusahaan kerjasama

b. Update perkembangan terbaru mengenai biaya Umroh & Haji

c. Bertanggung jawab kepada Direktur.

6) Tugas Divisi Marketing :

a. Memasukkan dan menawarkan proposal penawaran kepada

instansi, kelompok-kelompok pengajian ataupun calon konsumen.

b. Follow up kepada calon konsumen.

c. Bertanggung jawab kepada Direktur.

(43)

commit to user

a. Dasar Bentuk Logo :

Logo Khusnudhon Spiritual Tour diilhami dari huruf manual

yang bercirikan arabic yaitu bernuansa Islami sesuai dengan

penggunaan logo tersebut untuk biro perjalanan spiritual khususnya

yang berhungan dengan agama Islam.

b. Warna :

Warna yang dipakai Khusnudhon adalah warna kuning

keemasan, perusahaan menggunakan warna tersebut karena warna

kuning keemasan melambangkan kejayaan atau bisa disebut Glory,

menggunakan warna tersebut agar perusahaan ini terus berjaya

berkembang, dan terus dapat melayani para penikmat traveling

khususnya orang yang ingin berwisata religi, Umroh & Haji.

c. Nilai Visual Logo :

Element yang terkandung dalam logo Khusnudhon hanya

menggunakan fontype saja, huruf yang mempunyai karakter arabic

(44)

commit to user

tersebut akan berpikir bahwa logo tersebut ada kaitannya dengan

keagamaan, selain itu pembuatan logo yang pengerjaannya secara

manual akan memilik ciri khas tersendiri sehingga orang lain akan

mudah mengingatnya jika melihat logo tersebut. (wawancara dengan

ownerKhusnudhon Spritual Tour, tanggal 27 Maret 2012)

4. Tujuan Berdirinya Khusnudhon Spiritual Tour

Dalam usahanya mendirikan sebuah biro perjalanan wisata

spiritual yang baru dirintis khususnya di kota Solo, Khusnudhon Spiritual

Tour memiliki beberapa tujuan utama dalam menjalankan usahanya

antara lain sebagai berikut :

a) Sebagai wadah masyarakat muslim, mahasiswa, dan pendidik pada

khususnya serta masyarakat luas pada umumnya untuk

menyelenggarakan berbagai macam perjalanan wisata religi, baik

bersama keluarga, instansi maupun kelompok-kelompok pengajian.

b) Sebagai sarana yang dapat membantu untuk lebih mendekatkan diri

kepada Sang Pencipta dalam pelaksanaan wisata religi maupun Umroh

& Haji dan mempererat tali silaturahmi antar peserta.

c) Sebagai alternatif biro jasa usaha perjalanan wisata religi, ticketing,

rumahmakan, catering, dan reservasi hotel

d) Memberikan informasi perjalanan kepada masyarakat bagi yang ingin

melaksanakan perjalanan religi maupun Umroh & Haji

(45)

commit to user

Bagan 2

Struktur Badan Usaha Khusnudhon Spiritual Tour

Keterangan :

: Lestude Group (perusahaan yang bergerak dibidang

desain) mendirikan CV Kreative Wirausaha Indonesia

yang di dalamnya terdapat dua perusahaan yang bergerak

(46)

commit to user

Tour (CET)

: Perusahaan yang kedua adalah Khusnudhon Spiritual Tour

: Jenis usaha yang sudah terealisasi dari CET, yaitu

kunjungan industri dan wisata, kegiatan wisata, konsultasi

perjalanan wisata, dan sebagainya

: Jenis usaha perjalanan dari CET yang masih dalam proses

perancangan dan belum terealisasi

: Jenis usaha perjalanan dari Khusnudhon Spiritual Tour

yang masih dalam proses perancangan dan belum

terealisasi, seperti kunjungan industri, wisata ziarah,

Umroh & Haji, oleh-oleh Haji, dan sebagainya

: Jalinan kerjasama antara CET dengan Khusnudhon

Spiritual Tour yang dapat dilakukan untuk sementara ini

adalah kedua BPW ini sama-sama memiliki SDM yang

sama dalam pengelolaannya, Memiliki beberapa target

market yang sama seperti halnya sekolah-sekolah Islam

sehingga dapat dilakukan dua penawaran sekaligus dalam

kegiatan marketing, memiliki komponen-komponen yang

sama dalam kegiatan perjalanan wisata baik religi maupun

umum seperti obyek wisata yang dituju, armada yang

digunakan, hotel, tempat makan, pemandu wisata, tour

leader dan sebagainya.

(47)

commit to user

Creative Enterpreneur Tour yang merupakan satu bidang usaha yang sama

di bawah perijinan akta notaris akhirnya dilegalkan dengan nama CV.

Kreatif Wirausaha Indonesia melalui notaris Roro Indradi Sarwo Indah,

SH. No. 007/ 15 Januari 2011. Sebagai sekutu aktif Septandho Hijri

Shafara S.Sn sekaligus sebagai Direktur perusahaan dari Creative

Entrepreneur Tour dan Khusnudhon Spiitual Tour dengan sekutu pasif

Ahmad Adib, Ph.D yang juga sebagai pemilik dari perusahan Lembaga

Studi Desain (Lestude) group.

Bisnis perjalanan wisata yang dijalankan saat ini adalah

Khusnudhon Spiritual Tour yang memiliki konsep peningkatan kehidupan

spiritual dengan segmen umat Islam melalui program-program wisata

religi maupun Umroh & Haji yang menyenangkan dalam setiap

perjalanan. Adapun Khusnudhon Spiitual Tour merupakan hasil kerjasama

dengan Lembaga Studi Desain (Lestude) dengan persentase 50:50. Dengan

pembagian tanggungjawab, pihak Khusnudhon Spiitual Tour membantu

sebagai operasional dan pihak Lestude menyediakan tempat (kantor).

Dikarenakan hingga saat ini masih dalam tahap prepare (persiapan), maka

Khusnudhon Spiitual Tour masih memberikan kesempatan untuk

bekerjasama dengan pihak manapun. Meskipun ide Khusnudhon Spiitual

Tour lahir dari group yang sama yaitu Lestude Group.

Selain itu Khusnudhon Spiritual Tour juga menjalin kerjasama

(48)

commit to user

kerjasamanya sebagai berikut.

Bagan 3

Jalinan Kerjasama Khusnudhon Spiritual Tour

Keterangan :

PT Uswah Dinamika : Pihak Pertama

Yayasan Saqifah Ar Rasyid : Pihak Kedua

KHUSNUDHON Spiritual Tour : Pihak Ketiga

Umroh & Haji : Produk jasa kerjasama

Khusnudhon Spiritual Tour berkapasitas sebagai pihak ke-3 yang

membantu memasarkan produk Haji dan Umroh yang dijalanakan PT. UMROH

& HAJI

Proses

handling

pelanggan dilimpahkan

kembali ke Pihak 1 TOU R

U S W A H T O U R

YAYASAN SAQIFAH AR RASYID

(49)

commit to user

Rasyid. Sehingga kompensasi yang didapatkan adalah prosentase 5 %

keuntungan bersih tiap mendapatkan 1 jamaah. Untuk kebutuhan promosi

di wilayah Solo Raya logo Yayasan Saqifah Ar Rasyid, PT. Uswah

Dinamika dan Khusnudhon selalu tampil bersama. Dengan pertimbangan

Khusnudhon Spiritual Tour adalah penawaran di wilayah Solo Raya.

(50)

commit to user

36

STRATEGIS PENGEMBANGAN

KHUSNUDHON SPIRITUAL

TOUR

A. Langkah Strategis Khusnudhon Spiritual Tour Dalam Melakukan

Usahanya

1. Karakter Usaha Khusnudhon Spiritual Tour

Khusnudhon Spiritual Tour memiliki karakter yang sangat kompleks

dan saling berhubungan dengan bidang apapun. Creative, Educative,

Entertaint, Funny dan Religius. Kelima pembangun karakter tersebut semakin

membuat Khusnudhon Spiritual Tour berbeda dengan biro – biro pariwisata

pada umumnya. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

a. Creative atau Kreatif

Dalam sebuah kemasan perjalanan khususnya wisata religi dibutuhkan

kreatifitas yang tinggi supaya peserta tidak mengalami kejenuhan dan

kebosanan setelah beberapa kali melakukan perjalanan karena dihadapkan

pada hal-hal yang bersifat sama dan monoton. Oleh karena itu

Khusnudhon Spiritual Tour berusaha untuk melakukan inovasi dalam

setiap paket yang ditawarkan kepada masyarakat. Kreatifitas yang

ditawarkan oleh Khusnudhon Spiritual Tour disini adalah peserta tour

diarahkan kepada obyek-obyek wisata yang spiritual, entertaint, serta

educative, seperti mengunjungi makam Walisanga, pondok pesantren,

Lembaga Pemasyarakatan berkonsep Islam, Masjid-masjid unik,

(51)

commit to user

Karakter inilah yang menjadi titik berat dalam Khusnudhon Spiritual Tour,

dengan muatan pendidikan ilmu keagamaan dan sosial diharapkan peserta

dapat lebih memahami ilmu agama serta informasi-informasi umum

mengenai tempat-tempat kunjungan. Adapun selama perjalanan akan

didampingi oleh Tour Leader yang berpengalaman serta ustadz yang akan

memberikan kajian-kajian Islami baik pada saat pra kegiatan,

berlangsungnya kegiatan , pasca kegiatan, sehingga program perjalanan

dirasa memiliki muatan edukatif dan semakin menyenangkan.

c. Entertaint atau Menghibur

Dalam sebuah perjalanan khususnya wisata, hiburan adalah harga pokok

yang tidak bisa ditawar lagi, karena ada beberapa faktor yang membuat

peserta jenuh, diantaranya lamanya perjalanan, jauh dari keluarga, jarak

tempuh yang tidak dekat dan lain sebagainya. Berdasarkan hal tersebut

Khusnudhon Spiritual Tour akan memberikan sebuah hiburan yang dapat

membuat peserta tetap nyaman selama perjalanan. Hiburan yang disajikan

disini selain merupakan fasilitas dari armada transportasi seperti musik,

film, tv tetapi juga dari kemampuan Tour leader untuk mencairkan

suasana dengan joke-joke yang diberikan ataupun metode tanya jawab

dengan para peserta selama diperjalanan dengan diberikan pertanyaan

yang bersifat humoris.

d. Funny atau Menyenangkan

Sebuah kesan logis yang sudah pasti akan dirasakan oleh peserta yaitu rasa

(52)

commit to user

harus dilakukan untuk membuat peserta merasa lebih nyaman selama

perjalanan. Suasana seperti inilah yang akan selalu dibangun oleh

Khusnudhon Spiritual Tour sehingga kesan dan kenangan terindah akan

terlekat dalam benak setiap peserta.

e. Religius

Religius atau bernuansa Islami adalah hal mutlak yang akan diberikan oleh

Khusnudhon Spiritual Tour selama kegiatan perjalanan yang akan

diselenggarakan. Adanya karakter yang religius inilah sebagai pedoman

dalam melaksanakan setiap kegiatan perjalanan. Dengan mengutamakan

sholat tepat waktu dan dilakukan secara berjamaah, pembagian kamar

sesuai dengan makhramnya, serta menciptakan suasana yang harmonis dan

religius selama berlangsungnya kegiatan perjalanan adalah beberapa hal

yang tentunya akan terus diperhatikan oleh Khusnudhon Spiritual Tour

dalam menyelenggarakan program perjalanannya. (Wawancara dengan

Septandho Hishaf, tanggal 30 Maret 2012)

2. Target Market Khusnudhon Spiritual Tour

Dlihat dari jenis usahanya, pangsa pasar Khusnudhon Spiritual Tour

dapat dilihat melalui pemetaan target dan segmentasi yang dapat di bagi

(53)

commit to user

1) Dilihat dari jenis kelamin

Besarnya target pasar Khusnudhon Spiritual Tour dilihat dari jenis

kelamin dapat diproyeksikan dengan persentase 20% untuk laki-laki

dan 80 % untuk perempuan.

2) Dilihat dari faktor usia

Besarnya target pasar Khusnudhon Spiritual Tour dilihat dari faktor

usia dapat diproyeksikan dengan persentase 10% untuk usia < 16 tahun,

10 % untuk usia 16-24 tahun, 30 % untuk usia 25-45 tahun, dan 50%

untuk usia >45 tahun.

3) Dilihat dari status perkawinan

Besarnya target pasar Khusnudhon Spiritual Tour dilihat dari status

perkawinan dapat diproyeksikan dengan persentase 25% untuk yang

belum menikah dan 75 % untuk yang sudah menikah.

4) Dilihat dari rata-rata penghasilan

Besarnya target pasar Khusnudhon Spiritual Tour dilihat dari rata-rata

penghasilan dapat diproyeksikan dengan persentase 20% untuk

penghasilan <Rp. 750.000 , 40 % untuk penghasilan Rp.750.000

-1.500.000 dan 40% untuk penghasilan >Rp. -1.500.000.

b. Target Peserta

1) Kelompok-kelompok pengajian

2) Instansi

3) Pelaku usaha

(54)

commit to user

1) Kolektif

Peserta di atas 30 orang dan waktu keberangkatan sesuai dengan yang

disepakati oleh kedua pihak.

2) Reguler

Peserta terbatas sesuai kuota yang ditentukan ( 10 - 30 orang ), waktu

keberangkatan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Khusnudhon

Spiritual Tour.

3) Individual

Peserta minimal 1 orang, waktu keberangkatan sesuai dengan yang

disepakati oleh kedua pihak.

d. Segmentasi Pemasaran

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa segmentasi pemasaran

Khusnudhon Spiritual Tour sendiri meliputi :

1) Segmentasi Geografis :

Wilayah Eks Karisidenan Surakarta (Solo, Karanganyar, Klaten,

Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri)

2) Segmentasi Demografis :

 Agama : Islam (untuk wisata ziarah dikhususkan yang sesuai dengan

mahdzabnya)

 Umur : 5 – 70 tahun

(55)

commit to user

 Pekerjaan : Pelajar, mahasiswa, karyawan, wiraswasta, pegawai

pemerintahan, dan lain-lain

 Pendapatan : <Rp. 750.000,- hingga >Rp. 1.500.000,-

3) Segmentasi Psikografis :

Kebanyakan masyarakat yang ingin melakukan perjalanan wisata

religi memiliki tujuan untuk beribadah, dengan mengamalkan nilai-nilai

agama dan sejarah yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu

Khusnudhon Spiritual Tour hadir tentunya dengan tujuan yang sama

namun dengan manfaat yang lebih banyak yaitu ingin memperoleh

ilmu, menyegarkan pikiran, menumbuhkembangkan keyakinan dan

yang paling mendasar ialah mendapatkan kepuasan batin dan

pembentukan akhlak agar lebih kuat dalam menghadapi kehidupan.

Tidak hanya berwisata tetapi juga menumbuhkan dan meningkatkan

keimanan serta ketakwaan seorang hamba terhadap Tuhannya.

4) Segmentasi Perilaku :

Membuat masyarakat supaya lebih mengenal dan mengetahui

tentang adanya wisata religi. Dengan adanya wisata religi diharapkan

dapat memacu masyarakat yang sudah pernah melakukan perjalanan

wisata religi supaya dapat kembali melakukannya bahkan bisa

mengajak orang lain seperti keluarga, saudara, teman dan sebagainya

untuk ikut serta. Sehingga akan munculah sebuah kebiasaan yang harus

(56)

commit to user

Dalam menjalankan bisnis usahanya Khusnudhon Spiritual Tour

memiliki beberapa tahapan penting yang sudah menjadi standar perusahaan

dalam menjalankan perjalanan wisata religi. Tahapn-tahapan tersebut nantinya

akan menjadi suatu hal yang dapat ditawarkan kepada peserta, Berikut adalah

tahapan-tahapan yang menjadi acuan perusahaan setiap ada perjalanan :

a. Pra Kegiatan

1) Peserta akan diberikan pengarahan terkait tempat – tempat yang akan

dikunjungi dan juga kondisi di lapangan.

2) Peserta akan dibekali konsep – konsep keagamaan terlebih dahulu,

sehingga saat berada di lokasi dapat mengerti dan memahami apa yang

harus dilakukan, misalnya mengenai pembekalan tata cara ziarah,

manasik Haji terlebih dahulu sebelum melaksanankan Umroh & Haji

dan lain sebagainya.

3) Cek kesehatan dan kesiapan masing – masing peserta. Sebelum

berangkat misalnya pada perjalanan Umroh atau Haji, peserta di cek

dulu kesehatan fisik maupun kesiapan mentalnya. Apalagi peserta akan

menempuh perjalanan jauh yang membutuhkan waktu yang lama dan

cukup menguras tenaga.

b. Berlangsungnya Kegiatan

1) Peserta akan diajak mengunjungi tempat – tempat yang memiliki nilai

(57)

commit to user

rekreatif sehingga peserta tidak mengalami kejenuhan dalam melakukan

perjalanan.

2) Peserta akan dibawa ke sentral oleh – oleh khas daerah yang di

kunjungi baik dalam wisata ziarah, wisata masjid, wisata kunjungan

ataupun dalam pelaksanaan Umroh dan Haji plus.

3) Peserta akan diajak mengunjungi bangunan bersejarah peninggalan

Wali ataupun Nabi, serta bangunan modern yang bernuansa islam

maupun pusat industri Islam untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan

dan motivasi dalam hidup

c. Pasca Kegiatan

1) Peserta akan diikutsertakan dalam sebuah komunitas pengajian ataupun

Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI)

2) Memberikan alternatif solusi secara gratis bagi peserta yang ingin

melakukan perjalanan wisata religi

3) Setiap akhir tahun dapat diadakan pengajian Akbar untuk menyatukan

komunitas-komunitas pengajian yang pernah ditangani oleh

Khusnudhon Spiritual Tour

*Sumber : Proposal Pendirian Khusnudhon Spiritual Tour

4. Teknologi Khusnudhon Sporitual Tour

Dalam melaksanakan bisnis pelayanan jasa tidak begitu membutuhkan

(58)

commit to user

manusia itu sendiri. Sehingga teknologi yang diperlukan hanyalah teknologi

informasi dan teknologi yang membantu dalam proses penulisan konsep usaha

baik secara manual maupun komputerisasi serta mendukung operasional

selama menjalankan bisnis usaha. Adapun bebrapa teknologi yang tersedia

adalah :

a. Administrasi (komputer, scanner, LCD, dan printer)

b. Filling Cabinet (lemari tempat untuk menyimpan file-file penting, seperti

disposisi, contract rate, MOU, dan arsip penting lainnya)

c. Komunikasi (Telepon, Faxsimile, Email, Handphone)

d. Operasional seperti camera digital, handycam, wireless, handy talky,

mega phone, (untuk handy talky, wireless dan megaphone masih

menyewa)

e. Promosi (website, brosur, iklan, banner, branding, dan lain-lain)

*Sumber : Data inventaris Lestude Group

5. Dampak Positif ( Segi Ekonomi ) Khusnudhon Spiritual Tour

Dengan hadirnya Khusnudhon Spiritual Tour diharapkan mampu

memberikan kontribusi dalam dunia pariwisata di negara ini. Ada pun beberapa

dampak positif yang dapat dirasakan baik secara langsung atupun tidak

langsung ialah :

a. Banyaknya pihak yang akan diuntungkan, dalam hal ini

komponen-komponen pariwisatalah yang akan memiliki pengaruh paling besar,

seperti akomodasi, transportasi, restoran, obyek wisata, pemandu wisata,

(59)

commit to user

dengan PO. Harta Sanjaya yang juga baru memiliki armada pariwisata,

disamping juga melakukan kerjasama dengan perusahaan otobus

pariwisata lainnya yang sudah lebih dulu ada seperti PO Blue Star, PO

Bimo, PO Queen, dsb. Selain itu juga dengan mengajukan contract rate ke

beberapa hotel yang biasa digunakan dalam setiap melakukan perjalanan

wisata spiritual seperti hotel Gripta di Kudus, hotel Lautze di Jakarta,

wisma remaja di Surabaya, dan masih banyak lagi. Serta melakukan

kerjasama dengan mengajak pemandu wisata dan ustadz/ustadzah untuk

mendampingi setiap kegiatan perjalanan wisata religi. Jika dilihat secara

mendetail lagi masing-masing dari komponen wisata tersebut memiliki

tenaga kerja yang sangat diuntungkan dengan adanya perjalanan wisata

yang dikemas oleh Khusnudhon Spiritual Tour.

b. Meningkatkan penjualan industri – industri kecil di pusat kerajinan

industri Islam ataupun didaerah tujuan wisata religi yang juga banyak

menjual kerajinan-kerajinan produk dari industri Islam seperti tasbih,

miniatur bedug, miniatur masjid, sajadah, sarung, mukena, kaligrafi dan

sebagainnya. Dengan membawa peserta Khusnudhon Spiritual Tour ke

tempat – tempat tersebut secara otomatis peserta akan membeli produk

kerajinan yang menjadi ciri khas di daerah itu. Dengan seringnya

membawa konsumen ke tempat-tempat tersebut maka secara tidak

langsung akan meningkatkan penjualan serta semangat produksi mereka

(60)

commit to user

Dalam menjalankan usahannya, Khusnudhon Spiritual Tour memiliki

beberapa keunggulan yang tidak dapat di temukan di beberapa biro lainnya.

Dengan adanya beberapa keunggulan ini memberikan nilai plus tersendiri yang

dapat lebih menarik masyarakat umum. Diantara beberapa keunggulan tersebut

adalah sebagai berikut.

Khusnudhon Spiritual Tour merupakan biro perjalanan wisata di kota

Solo yang khusus melayani perjalanan wisata spiritual Islam.

 Setiap rombongan wisata religi peserta akan didampingi

ustadz/ustadzah pembimbing yang akan memberikan bimbingan

mengenai tata cara ziarah, Umroh & Haji serta pembekalan ilmu agama.

 Dilaksanakan secara insidental pada momentum-momentum yang tepat

antara lain untuk menyambut liburan panjang, haul (hari lahir

walisanga), dan hari raya Islam, contoh : bertepatan dengan tradisi

“Buka Luwur” yaitu tradisi pergantian kain penutup makam Sunan

Kudus yang biasa dilakukan setiap satu tahun sekali pada tanggal 1

Muharam (1 Syuro) dalam rangka memperingati haul Sunan Kudus.

 Tempat tujuan wisata menyesuaikan permintaan peserta atau bertepatan

dengan event-event menarik yang ada di masing-masing tempat tujuan,

misal di Kota Kudus bertepatan dengan event “Dandangan” yang sering

diadakan setiap satu tahun sekali dalam rangka menyambut bulan suci

Ramadhan, acara ini biasa dilakukan setiap dua minggu sebelum puasa

dan bertempat di sekitar kompleks makam Masjid Menara Kudus,

Gambar

Tabel 2  Data Kunjungan Jumlah Armada Yang Berkunjung di Makam
Gambar 3.  Contoh Iklan di Surat Kabar .........................................................
Tabel 1
Tabel 2
+6

Referensi

Dokumen terkait

mereka dengan cara yang lebih positif dan adaptif. Penelitian Terry et al

Dari hasil analisi jalur, diperoleh variabel pesan iklan, ilustrasi cerita, musik iklan, dan bintang iklan secara keseluruhan berpengaruh signifikan dan simultan

Umpan balik adalah bagian dari pengawasan yang menilai apakah manajer perlu mengambil keputusan baru atau tidak. Keputusan strategis selalu terdiri dari risiko,

Ada beberapa pengalaman dimana owner salah memilih orang yang mengakibatkan proyek tersebut tidak berjalan dengan baik dan biaya membengkak tinggi

Untuk memperbaiki dimensi impact pada iklan televisi Telkomsel dan XL yaitu pada indikator menjadikan produk tersebut pilihan pertama yang berada pada kategori

Game yang sering disebut ding-dong di Indonesia, biasanya berada di daerah khusus dan memiliki box atau mesin yang memang khusus di design untuk jenis video games tertentu dan

Sebagai imbalannya, pendapatan yang diterima Perusahaan dan Entitas Anak tersebut yang berasal dari perjanjian-perjanjian ini untuk periode yang berakhir pada

(2) Pendistribusian dan pendayagunaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan syariat Islam