• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Potensi Pegawai Dan Kepuasan Masyarakat Terhadap Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Bpjs Di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Potensi Pegawai Dan Kepuasan Masyarakat Terhadap Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Bpjs Di Kota Medan"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

S KRIPS I

PENGARUH POTENS I PEGAWAI DAN KEPUAS AN MAS YARAKAT TERHADAP IMPLEMENTAS I PROGRAM

PELAYAN AN KES EHATAN BPJS DI KOTA MEDAN

OLEH:

YULI ANGGRAINI

110503041

PROGRAM S TUDI S TRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANS I FAKULTAS EKONOMI DAN BIS NIS UNIVERS ITAS S UMATERA UTARA

(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH POTENSI

PEGAWAI DAN KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP IMPLEMENTASI

PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN BPJS DI KOTA MEDAN” adalah

benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, atau yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin dan dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan penulisan etika ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi saya, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

M edan, September 2015 Yang membuat pernyataan,

(3)

ABS TRAK

PENGARUH POTENS I PEGAWAI DAN KEPUAS AN MAS YARAKAT TERHADAP IMPLEMENTAS I PROGRAM

PELAYAN AN KES EHATAN BPJS DI KOTA MEDAN

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari potensi pegawai dan kepuasan masyarakat terhadap implementasi program pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan di kota M edan. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui bagaimana potensi pegawai BPJS dan kepuasan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan implementasi program pelayanan kesehatan.

Penelitian ini merupakan penelitian kausal dengan metode pengumpulan data primer menggunakan kuesioner yang disebar kepada 100 orang pasien BPJS Kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode analisis data regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, potensi pegawai dan kepuasan masyarakat terhadap implementasi program pelayanan kesehatan. Secara parsial, diketahui bahwa potensi pegawai berpengaruh secara positif dan signifikan, begitu juga dengan kepuasan masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap program pelayanan kesehatan.

(4)

ABSTRACT

EFFECTS OF EMPLOYEES ’ POTENTIAL AND PEOPLE’S S ATIS FACTION TO IMPLEMENTATION OF

HEALTH S ERVIC E OF BPJS IN MEDAN

This research aim is to analyse the effects of employee’s potential and people’s satisfaction to implementation of health service of BPJS in M edan. This research is done to understand how are employees’ potentials and people’s satisfaction regarding implementation of health services.

This research is a causal research with primary data collection taken are using questionnaires with number of samples of 100 people. Research are done with multiple regression analyses as primary data analysis.

Research shows that employee’s potential and people’s satisfaction affecting positively and significantly to implementation of health service. Partially, both of variables also affecting positively and significantly to implementation of health service.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta ‘alla atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaian skripsi ini guna memperoleh Sarjana Ekonomi Akuntansi pada FEB USU. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar M aksum, M .Ec.Ac, Ak, CA, selaku Dekan FEB USU.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, M AFIS,Ak, selaku Ketua Departemen Akuntansi dan bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM ,Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi FEB USU.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M .Si,Ak, selaku Ketua Program Studi S-1 Akuntansi dan Ibu Dra. M utia Ismail, MM , Ak, selaku Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi FEB USU.

4. Bapak Drs. Rustam, M .Si, Ak,CA, selaku Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan perbaikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

(6)

Dosen Pambanding yang telah memberikan arahan, kritik, dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

6. Kedua orang tua penulis, Ayah saya tersayang Aliun dan Ibu saya tercinta Meniarty dan ketiga untuk kakak saya Wiwik Andayani,SS dan keponakan saya Zafran Hadi R. Terimakasih atas segala curahan kasih sayang, perhatian, doa, dukungan dan pengorbanan selama ini yang telah diberikan, motivasi utama penulis untuk terus berprestasi dan menjadi yang lebih baik.

7. Kepada rekan terbaik penulis Joko Setianto,Amd dan teman yang juga sedang berjuang menyelesaikan studi, Widari Putri, Ade, Fitri, Sri, Ayu, Novia , Eva Natalia dan Dian yang selalu ada bersama penulis sejak memasuki perkuliahan serta semua teman-teman FEB USU yang selalu memberikan dorongan nya agar saya tetap semangat dan berjuang untuk menyelesaikan study di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini juga masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

M edan, September 2015 Penulis,

(7)

DAFTAR IS I

HALAMAN

PERNYATAAN S KRIPS I ... ii

ABS TRAK ... iii

ABS TRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR IS I ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang M asalah ... 1

1.2 Rumusan M asalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian dan M anfaat Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 3

1.3.2 M anfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUS TAKA 2.1 Landasan Teori …... ... 6

2.1.1 Pengertian Pelayanan Kesehatan ………. 6

2.1.2 Potensi Pegawai ... ... 7

2.1.3 Kepuasan M asyarakat ... 9

2.1.4 Implementasi Program Pelayanan Kesehatan ... 10

2.1.5 Sejarah Perjalanan Jaminan Sosial di Indonesia ………. 12

2.1.6 Jaminan Kesehatan Nasional M elalui BPJS Kesehatan . 13

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu... 14

2.3 Kerangka Konseptual ... 15

2.4 Hipotesis Penelitian ... 16

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 18

3.2 Batasan Operasional ... 18

3.3 Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 18

3.3.1 Definisi Operasional... 18

3.3.2 Variabel Penelitian ... 19

3.3.2.1Variabel Dependen (Y) ... 19

3.3.2.2Variabel Independen (X) ... 20

3.3.2.2.1 Potensi Pegawai (X1)... ... 20

3.3.2.2.2 Kepuasan M asyarakat (X2) ... .. 21

(8)

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ... 22

3.5.1 Populasi... 22

3.5.2 Sampel ... 23

3.6 Jenis Data Primer ... 23

3.7 Teknik Pengumpulan Data Primer... 23

3.8 Validitas dan Reliabilitas ... 24

3.8.1 Uji Validitas ... 24

3.8.2 Uji Reliabilitas ... 26

3.9 M etode Analisis Data ... 27

3.9.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 27

3.9.2 Analisis Deskriptif ... 29

3.9.3 Pengujian Hipotesa ... 29

BAB IV HAS IL PENELITIAN DAN PEMBAHAS AN 4.1 Gambaran umum BPJS kesehatan ... 32

4.2 Hasil Penelitian ... 34

4.2.1 M etode Analisis Deskriptif ... 34

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 46

4.2.3 Uji Hipotesis ... 52

4.2.3.1 Uji F (Simultan) ... 52

4.2.3.2 Uji-t ( Parsial) ... . 53

4.2.3.2 Uji Koefisien Determinan (R2) ... 55

4.3 Pembahasan ... 56

BAB V KES IMPULAN DAN S ARAN 5.1 Kesimpulan ... . 58

5.2 Saran ... 58

DAFTAR PUS TAKA ... .. 60

(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu... 14

3.1 Defenisi Operasional ... 19

3.2 Uji Validitas XI ... 25

3.3 Uji Validitas X2 ... 25

3.4 Uji Validitas Y ... 25

3.5 Uji Relibialitas ... 27

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... . 35

4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... . 35

4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan ... 36

4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan ... 37

4.5 Distribusi Jawaban Responden (X1)... 38

4.6 Distribusi Jawaban Responden (X2)... 41

4.7 Distribusi Jawaban Responden (Y) ... 44

4.8 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ... 48

4.9 Uji Glejser ... 51

4.10 Uji M ultikolineritas ... 51

4.11 Hasil Uji F ... 53

4.12 Hasil Uji t ... 54

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ………... 16

4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas ... 47

4.2 Grafik Normal P-P Plot Uji Normalitas ... 47

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

(12)

ABS TRAK

PENGARUH POTENS I PEGAWAI DAN KEPUAS AN MAS YARAKAT TERHADAP IMPLEMENTAS I PROGRAM

PELAYAN AN KES EHATAN BPJS DI KOTA MEDAN

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari potensi pegawai dan kepuasan masyarakat terhadap implementasi program pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan di kota M edan. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui bagaimana potensi pegawai BPJS dan kepuasan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan implementasi program pelayanan kesehatan.

Penelitian ini merupakan penelitian kausal dengan metode pengumpulan data primer menggunakan kuesioner yang disebar kepada 100 orang pasien BPJS Kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode analisis data regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, potensi pegawai dan kepuasan masyarakat terhadap implementasi program pelayanan kesehatan. Secara parsial, diketahui bahwa potensi pegawai berpengaruh secara positif dan signifikan, begitu juga dengan kepuasan masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap program pelayanan kesehatan.

(13)

ABSTRACT

EFFECTS OF EMPLOYEES ’ POTENTIAL AND PEOPLE’S S ATIS FACTION TO IMPLEMENTATION OF

HEALTH S ERVIC E OF BPJS IN MEDAN

This research aim is to analyse the effects of employee’s potential and people’s satisfaction to implementation of health service of BPJS in M edan. This research is done to understand how are employees’ potentials and people’s satisfaction regarding implementation of health services.

This research is a causal research with primary data collection taken are using questionnaires with number of samples of 100 people. Research are done with multiple regression analyses as primary data analysis.

Research shows that employee’s potential and people’s satisfaction affecting positively and significantly to implementation of health service. Partially, both of variables also affecting positively and significantly to implementation of health service.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pemerintah memiliki peranan untuk melaksanakan fungsi pelayanan dan pengaturan warga negara. Untuk mengimplementasikan fungsi tersebut pemerintah melakukan aktivitas pelayanan, pengaturan, pembinaan, koordinasi dan pembangunan dalam berbagai bidang. Pelayanan disediakan pada berbagai lembaga institusi pemerintah dengan aparat sebagai pemberi pelayanan secara langsung kepada masyarakat. Kehidupan masyarakat yang semakin kompleks menuntut adanya suatu pelayanan yang semakin berkualitas, yang mana dalam hal ini pemerintah sebagai penyedia harus lebih intensif didalam memperhatikan pelayanan tersebut karena diberbagai kesempatan pemerintah senantiasa menjanjikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat.

(15)

bertahap. Pada awal 2014, PT Askes akan menjadi BPJS Kesehatan, selanjutnya pada 2015 giliran PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan.

Dengan adanya program BPJS diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan pengobatan. Dan mendapatkan jaminan kesehatan yang layak dari pemerintah. Pada pelaksanaanya, pelaksanaan program BPJS sampai saat ini masih banyak menuai respon positif maupun negatif dari masyarakat kota M edan. Jika dibandingkan dengan respon positif, respon negatif masyarakat terhadap program Jaminan Kesehatan Nasional ini lebih banyak terasa. Bukannya kenyamanan dan kelancaran fasilitas kesehatan yang dirasakan tetapi kerumitan sistem dan kesulitan masyarakat saat mengajukan pelayanan kesehatan menjadi salah satu alasan utama.

Tetapi Hingga kini, pelaksanaan BPJS yang dilakukan oleh PPK I (Puskesmas dan klinik) maupun PPK II (Rumah Sakit) di lapangan masih banyak menemui permasalahan. Beberapa fakta seperti terlantarnya pasien BPJS saat mencari pengobatan di Puskesmas dan Rumah Sakit, sulitnya mencari ruang perawatan Rumah Sakit, lambatnya penanganan terhadap pasien BPJS, bahkan pasien yang dibuang oleh petugas ambulans. Banyaknya kasus penolakan Rumah Sakit terhadap pasien BPJS sampai saat ini masih menjadi masalah dalam pelaksanaan program BPJS.

(16)

perlakuan yang tidak pantas dilakukan oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK), dapat membentuk pola pikir negatif di masyarakat tentang sistem pelayanan kesehatan yang digagas pemerintah tersebut. Sudah selayaknya pihak pemerintah melakukan pengawasan ketat dan juga perbaikan sistem pelaksaaan BPJS, khususnya sistem yang mengatur tentang Pemberi Pelayanan Kesehatan seperti Rumah Sakit.

Sesuai dengan permasalahan diatas dalam pelaksanaan Program Jaminan kesehatan BPJS yang telah dijelaskan khususnya untuk wilayah kota M edan maka perlu dilakukan pengkajian ulang terhadap implementasi program pelayanan kesehatan khususnya program BPJS di Kota M edan. Dengan melihat uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti “ Pengaruh Potensi Pegawai dan Kepuasan Masyarakat Terhadap Implementasi Program Pelayanan Kesehatan BPJS di Kota Medan “

1.2 Rumusan masalah

Begitu luas dan kompleksnya permasalahan yang dapat muncul dari uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang menjadi fokus perhatian dalam hal ini adalah sebagai berikut.

(17)

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Dengan pokok permasalahan penelitian yang dimaksudkan sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan signifikan antara Potensi pegawai kesehatan dengan implementasi program pelayanan kesehatan BPJS di Kota M edan.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan signifikan antara kepuasan masyarakat kesehatan dengan implementasi program pelayanan kesehatan BPJS di Kota M edan.

3. Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama (simultan) dan signifikan antara potensi pegawai dan kepuasan masyarakat terhadap implementasi program pelayanan kesehatan BPJS di Kota M edan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain adalah sebagai berikut:

(18)

2. Bagi peneliti, penelitian ini memberikan kesempatan baik dalam menerapkan teori, khususnya teori di bidang kemampuan dan kepuasan dan implementasi program pelayanan kesehatan BPJS ke dalam dunia praktek yang sebenarnya dan untuk mengembangkan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian.

(19)

BAB II

TINJAUAN PUS TAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Definisi pelayanan kesehatan adalah sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif ( peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat (Notoatmodjo, 2003: 42). M enurut Levey dan Loomba, pelayanan kesehatan juga dapat diartikan sebagai upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat (Azwar, 1996 : 23).

(20)

• Pengorganisasian pelayanan, apakah dilaksanakan secara sendiri atau

secara bersama-sama dalam suatu organisasi.

• Ruang lingkup kegiatan, apakah hanya mencakup kegiatan

pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan atau kombinasi dari padanya (Republik Indonesia, 2009)

Kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya derajat kesehatan adalah seberapa besar tingkat pembiayaan untuk sektor kesehatan (Sujudi, 2003:76). Besarnya belanja kesehatan berhubungan positif dengan pencapaian derajat kesehatan masyarakat. Semakin besar belanja kesehatan yang dikeluarkan pemerintah maka akan semakin baik pencapaian derajat kesehatan masyarakat. Dengan kata lain jika meningkatnya anggaran kesehatan maka pelayanan kesehatan akan semakin lebih baik sehingga meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatannya.

2.1.2 Potensi Pegawai

(21)

Keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan oleh mutu tenaga kesehatan. Tuntutan output tenaga kesehatan yang berkualitas semakin mendesak karena semakin kompleks permasalahan kesehatan di Negara kita. Seorang tenaga kesehatan yang professional, seharusnya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik mutunya kepada semua pengguna tanpa kecuali. Layanan kesehatan yang bermutu adalah layanan kesehatan yang selalu berupaya memenuhi harapan masyarakat sehingga masyarakat akan selalu puas akan pelayanan yang diberikan oleh seorang tenaga kesehatan.

Rendahnya kualitas SDM kesehatan dan kompetensi tenaga kerja berdampak pada rendahnya kualitas pelayanan yang diberikan dan lemahnya daya saing bangsa. Oleh sebab itu, diperlukannya suatu lembaga standarisasi dan sertifikasi kompetensi kerja yang bersifat nasional dan diakui oleh semua pihak. Hal ini akan menjadikan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Adanya standar kompetensi juga akan menjadikan pengembangan karir di tempat kerja lebih mudah dan terarah.

(22)

2.1.3 Kepuasan masyarakat

Kepuasan M asyarakat Kepuasan masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan keberhasilan suatu badan usaha karena masyarakat adalah konsumen dari produk yang dihasilkannya. Oleh karena itu, badan usaha harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga mencapai kepuasan masyarakat dan lebih jauh lagi kedepannya dapat dicapai kesetiaan masyarakat. Sebab, bila tidak dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat sehingga menyebabkan ketidakpuasan masyarakat mengakibatkan kesetiaan masyarakat akan suatu produk menjadi luntur dan beralih ke produk atau layanan yang disediakan oleh badan usaha yang lain. M enurut M endelsohn (1998:42) ada 2 keuntungan bagi badan usaha dengan adanya kepuasan masyarakat, yaitu : ”First, retaining customers is less expensive

than acquiring new ones. Second, increasing competition in the form of product,

organizations, and distributing outlets means fierce pressure for costumers. And

costumners satisfaction is viable strategy to maintain market share against the

competitions”.

M enurut Kotler dan Keller (2009:177), “kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan”. Kepuasan pasien telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktek pemasaran, serta merupakan salah satu tujuan penting bagi aktifitas bisnis.

(23)

mengetahui sejauh mana pelayanan yang kita berikan dapat memenuhi harapan pasien.

Ada beberapa cara mengukur kepuasan pelanggan menurut Kotler dalam Umar (2005:286)

1. Complain and suggestion system (system keluhan dan saran)

Banyak perusahan membuka kotak saran dan menerima keluhan yang dialami oleh pelanggan.

2. Customer satisfaction surveys (survey kepuasan pelanggan), dalam hal ini, perusahan melakukan survey untuk mendeteksi komentar pelanggan. Survey ini dapat dilakukan melalui pos, telepon, atau wawancara pribadi, atau pelanggan diminta mengisi angket.

3. Ghost shopping (pembeli bayangan), dalam hal ini perusahan menyuruh orang tertentu sebagai pembeli ke perusahan lain atau ke perusahannya sendiri.

4. Lost customer analysis (analisa pelanggan yang lari), langganan yang hilang dicoba dihubungi. M ereka disuruh mengungkapkan mengapa mereka berhenti, pindah keperusahaan lain, adakah sesuatu masalahyang terjadi yang tidak bisa diatasi atau lambat diatasi.

2.1.4 Implementasi Program Pelayanan Kesehatan

(24)

tahap tadi. Jika terdapat pertentangan dari pelaksana, maka kebijakan tersebut akan diabaikan dan terdistorsi

Implementasi merupakan setiap kegiatan yang dilakukan menurut rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Upaya untuk memahami adanya perbedaan antara yang diharapkan dengan fakta yang telah terjadi menimbulkan kesadaran mengenai pentingnya suatu pelaksanaa.

Konsep Implementasi yang dikemukakan M azmanian dan Sabatier, yaitu implementasi adalah melaksanakan sebuah keputusan kebijakan, biasanya dikaitkan dengan sebuah perundang- undangan, disusun oleh pemerintah baik eksekutif maupun keputusan peradilan.

Secara umum pengertian program adalah penjabaran dari suatu rencana. Dalam hal ini, program merupakan bagian dari perencanaan sering pula diartikan bahwa program adalah kerangka dasar dari pelaksanaan suatu kegiatan. M enurut Tjokromidjojo, dalam buku Pengantar Administrasi Pembangunan (1990:19) “prorgram adalah cara untuk memilih dan menghubungkan dalam merumuskan tindakan yang kita anggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan”.

(25)

(pencegahan), kuratif (penyembuhan), rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat, lingkungan. Yang dimaksud subsistem disini adalah input, proses, output, dampak, serta umpan balik.

• Input adalah beberapa sub-elemen yang diperlukan sebagai masukan

untuk berfungsinya sistem.

• Proses adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah masukan

sehingga menghasilkan sesuatu (keluaran) yang direncanakan.

• Output adalah hal-hal yang dihasilkan oleh proses.

• Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran setelah beberapa waktu lamanya.

• Umpan balik adalah hasil dari proses yang sekaligus sebagai masukan untuk sistem tersebut.

2.1.5 Sejarah Perjalanan Jaminan S osial di Indonesia

(26)

Begitu pula dengan resiko kecelakaan dan kematian. Suatu peristiwa yang tidak kita harapkan namun mungkin saja terjadi kapan saja dimana kecelakaan dapat menyebabkan merosotnya kesehatan, kecacatan, ataupun kematian karenanya kita kehilangan pendapatan, baik sementara maupun permanen. Belum lagi menyiapkan diri pada saat jumlah penduduk lanjut usia dimasa datang semakin bertambah. Pada tahun Pada 2030, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia adalah 270 juta orang. 70 juta diantaranya diduga berumur lebih dari 60 tahun. Dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2030 terdapat 25% penduduk Indonesia adalah lansia. Lans ia ini sendiri rentan mengalami berbagai penyakit degenerative yang akhirnya dapat menurunkan produktivitas dan berbagai dampak lainnya.

2.1.6 Jaminan Kesehatan Nasional melalui BPJS Kesehatan

(27)

dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang layak. 6 Kementerian Kesehatan RI. 2014. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penerapan program Jaminan Kesehatan Nasional adalah sebagai berikut7 : 1) Prinsip kegotongroyongan; artinya peserta mampu membantu peserta yang kurang mampu dan peserta yang sehat membantu peserta yang sakit. Hal ini karena kepesertaan bersifat wajib bagi seluruh penduduk tanpa pengecualian. 2) Prinsip Nirlaba; artinya pengelolaan dana BPJS adalah nirlaba bukan untuk mencari laba. 3) Prinsip keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas. 4) Prinsip portabilitas; dimaksud untuk memberikan jaminan yang berkelanjutan kepada peserta sekalipun mereka berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah NKRI 5) Prinsip kepesertaan bersifat wajib; artinya wajib bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi peserta JKNBPJS

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berikut disajikan beberapa tinjauan hasil penelitian terdahulu untuk mendukung kerangka konseptual penelitian.

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1. Chotimah (2008) Persepsi Pengguna jaminan kesehatan M asyaraka t(JAMKE SM AS) Terhadap pelayanan kesehatan di rumah Variabel Independen: Persepsi pengguna jaminan kesehatan masyarakat Variabel dependen: Pelayanan

(28)

No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

sakit Haji M edan

kesehatan tingkat lanjutan (RJT L) menjadi responden puas

2 Rahmatul lah (2013) Implement asi program pelayanan kesehatan Kota M akassar kebijakan publik dalam implementa si Kebijakan Variabel dependen: Program pelayanan kesehatan

Isi Kebijakan dalam Implementasi Program Jaminan Kesehatan Daerah di Rumah Sakit Umum Daya Kota Makassar

Pihak-pihak yang terkait dalam proses Implementasi program Jamkesda di RSU Daya Kota Makassar sudah jelas, akan tetapi dari pihak Rumah Sakit sendiri masih memiliki kesulitan dalam pengelolaan data klaim yang memperlambat proses pelayanan di Rumah Sakit tersebut.

3 Antariksa (2014) Faktor-faktor yang mempenga ruhi kepuasan pasien pengguna Jampersal terhadap pelayanan kesehatan di Kelurahan Tegal Sari M andala III Kec. M edan Denai Variabel Independen : Faktor-faktor yang mempengar uhi kepuasan pasien pengguna Jampersal Variabel dependen: Pelayanan kesehatan

pelayanan kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden pengguna Jampersal menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan dimana mayoritas responden pengguna Jampersal pada setiap faktor juga menyatakan puas terhadap faktor akses, mutu, proses, dan sistem layanan kesehatan yang diberikan.

Sumber: Diolah Penulis

2.3 Kerangka Konseptual

(29)

teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntuan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan sebagai tempat penelitian untuk memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian. Penelitian ini membahas mengenai Potensi Pegawai dan Kepuasan M asyarakat dalam mempengaruhi implementasi Program Pelayanan Kesehatan BPJS.

Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan penelitian terdahulu maka dapat disimpulkan kerangka konseptual sebagai berikut:

H1 H2

H3

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 menjelaskan tentang hubungan kausal antara Potensi Pegawai berpengaruh secara parsial terhadap Implementasi Program Pelayanan Kesehatan BPJS, dan Kepuasan M asyarakat berpengaruh secara parsial terhadap Implementasi Program Pelayanan Kesehatan BPJS. Secara silmutan kedua variabel Independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah. Erlina (2011:30), “M enyatakan hipotesis adalah proporsiyang dirumuskan dengan

implementasi Program Pelayanan Kesehatan BPJS

(Y) Kepuasan M asyarakat (X2)

(30)

maksud untuk diuji secara emoiris”. Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Dengan demikian hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.

Berdasarkan tujuan teoritis, rumusan masalah serta kerangka konseptual yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian ini adalah: H1 : Potensi pegawai berpengaruh terhadap Implementasi Program Pelayanan

Kesehatan BPJS di Kota M edan

H2 : Kepuasan masyarakat berpengaruh terhadap Implementasi Program Pelayanan Kesehatan BPJS di Kota M edan

(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Desain Penelitian

Desain penlitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal, yakni desain yang digunakan untuk penelitian yang mempunyai hubungan sebab akibat antara variabel independen dengan variabel dependen yang diteliti. M enurut Erlina (2011:29), “penelitian asosiatif kausal adalah hubungan antara dua variabel atau lebih”.

3.2Batasan Operasional

Penelitian ini dibatasi , Adapun yang menjadi batasan oprasional yaitu: 1. Penelitian dilakukan pada Kota M edan.

2. Peneitian di lakukan hanya untuk implementasi program pelayanan kesehatan BPJS di kota medan.

3.3Definisi Operasional dan Variabel Penelitian 3.3.1 Definisi Operasional

(32)
[image:32.595.104.509.146.402.2]

Tabel 3.1

Defenisi Operasional dan S kala Pengukuran Variabel Penelitian

3.3.2 Variabel Penelitian

M enurut Kerlinger dalam Idrus, (2009:77) mengartikan “variabel sebagai suatu konsep atau segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian dan sering sekali variabel penelitian itu dinyatakan sebagai gejala yang akan diteliti”. Sementara Erlina (2011:36) mendefenisikan “variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai. Dimana nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek atau orang yang sama, atau nilai dapat berbeda pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda”.

3.3.2.1 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen disebut juga sebagai variabel terikat atau variabel tidak bebas, variabel output, criteria atau konsekuen, dan Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Skala implementasi

Program Pelayanan Kesehatan BPJS (Y)

setiap kegiatan kesehatan yang dilakukan menurut rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Kuesioner Interval

Potensi Pegawai (X1)

Potensi yang dimiliki oleh seorang pegawai sehingga orang tersebut mampu bekerja dan melayani keluhan penyakit dari masyarakat, juga

mengobati secara berdaya guna dan berhasil guna sehingga hasilnya optimal

Kuesioner Interval

Kepuasan M asyarakat

(X2)

perasaan senang, puas individu karena terpenuhinya harapan dan keinginan dalam program pelayanan kesehatan

(33)

menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Variabel terikat atau variabel tidak bebas merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau variabel bebas (Erlina, 2011:36).Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Implementasi Program Pelayanan Kesehatan.

Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat. Namun dalam penelitian ini program pelayanan hanya dilihat berdasarkan kegiatan pelayanan yang telah dijalankan dalam laporan hasil cakupan kegiatan di BPJS Kota M edan.

3.3.2.2Variabel Independen (X) 3.3.2.2.1 Potensi Pegawai (X2)

Kinerja medis adalah hasil kerja yang diperoleh tenaga medis pada rumah sakit yang diukur dari kemampuan tenaga medis dalam melaksanakan tugas dalam memberikan pelayanan, diukur dari:

1. Kemampuan tenaga medis dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya

(34)

3. Kemampuan tenaga medis sesuai dengan keahlian yang dimilikinya

4. Kemampuan tenaga medis sesuai dengan pengalaman yang dimilikinya.

Kemampuan/kompetensi adalah kemampuan bersikap, berfikir dan bertindak secara konsistensi sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki.Kemampuan dapat bersumber dari pendidikan, pengalaman, pelatihan dan pengembangan yang pernah diikuti.

3.3.2.2.2 Kepuasan Mayarakat (X3)

Kepuasan M asyarakat adalah perasaan senang, puas individu karena terpenuhinya harapan dan keinginan dalam menerima jasa pelayanan kesehatan. Untuk mengetahui bagaimana respon penilaian responden terhadap masing-masing variabel yang diteliti digunakan teknik klasifikasi ekor total seluruh responden. Langkah-langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Nilai Indeks Kepuasan M asyarakat dihitung dengan menggunakan “nilai rata-rata tertimbang” dari masing-masing unsur pelayanan. Rumus A.

(35)

3. Untuk memudahkan interprestasi terhadap nilai IKM yaitu antara 25-100, maka hasil penelitian tersebut pada butir 2 , akandikonversikan dengan nilai dasar 25. Rumus C.

− =

= ! "! ! #$ $% ! %$ & ' $ ! ! × )

IKM Unit Pelayanan × 25

3.4 Fokus Penelitian

Untuk mempermudah dan memperjelas pemahaman terhadap konsep-konsep penting yang digunakan dalam penelitian ini, maka dikemukakan fokus penelitian sebagai berikut:

Implementasi program adalah suatu tindak lanjut setelah suatu program (BPJS) ditetapkan, baik strategi-strategi maupun operasionalnya guna mencapai tujuan program tersebut.

3.5 Populasi dan S ampel Penelitian 3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2008:72).

(36)

memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang terdaftar menjadi anggota BPJS .

3.5.2 S ampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian yang dapat dianggap mewakili kondisi atau keadaan populasi. M enurut Erlina (2011:82), “sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”. M etode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Accidental Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara mncari objek yang akan diteliti. Objek yang kebetulan bertemu pada saat mencari objek yang akan diteliti, maka dijadikan sebagai sampel penelitian.

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah BPJS Di Kota M edan dan 100 responden yang terdaftar dalam keanggotaan program pelayanan kesehatan BPJS Dikota M edan.

3.6 Jenis Data Primer

Data primer diperoleh dengan kuestioner, dilakukan dengan menyebarkan sejumlah daftar pertanyaan kepada responden menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu

3.7 Teknik Pengumpulan Data Primer

(37)

3.8 Validitas dan Reliabilitas

Data pada sebuah penelitian merupakan faktor yang paling menentukan valid atau tidaknya sebuah penelitian, sehingga dalam pengolahan data harus dikelola dengan sebaik mungkin. Valid tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrument pengumpulan data. Istrumen pengumpulan data yang baik harus memenuhi 2 (dua) syarat penting yaitu validitas dan reliabilitas.

3.8.1. Uji Validitas

Pengujian validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas berarti menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrument sebagai alat ukur variable penelitian. Jika instrument valid/benar maka hasil pengukuranpun kemungkinan akan benar. Teknik statistic yang dapat digunakan adalah korelasi sebagai berikut:

= ∑ -. − /∑-0/∑ .0

12 ∑ -3− /∑ -0342 ∑ .3− /∑ .034

Keterangan:

r = koefisien korelasi n = jumlah responden x = skor tiap item

y = skor seluruh item responden uji coba

(38)
[image:38.595.165.457.109.634.2]

Tabel 3.2 Uji Validitas X1

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

1 0.403 0.361 Valid

2 0.597 0.361 Valid

3 0.517 0.361 Valid

4 0.605 0.361 Valid

5 0.460 0.361 Valid

6 0.411 0.361 Valid

7 0.543 0.361 Valid

8 0.735 0.361 Valid

9 0.573 0.361 Valid

10 0.472 0.361 Valid

11 0.699 0.361 Valid

12 0.640 0.361 Valid

13 0.571 0.361 Valid

14 0.380 0.361 Valid

15 0.406 0.361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan S PSS (Agustus 2015) Tabel 3.3

Uji Validitas X2

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

1 0.492 0.361 Valid

2 0.375 0.361 Valid

3 0.612 0.361 Valid

4 0.722 0.361 Valid

5 0.679 0.361 Valid

6 0.585 0.361 Valid

7 0.600 0.361 Valid

8 0.484 0.361 Valid

9 0.749 0.361 Valid

10 0.740 0.361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan S PSS (Agustus 2015) Tabel 3.4

Uji Validitas Y

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

1 0.718 0.361 Valid

2 0.687 0.361 Valid

3 0.730 0.361 Valid

4 0.647 0.361 Valid

(39)

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

6 0.505 0.361 Valid

7 0.705 0.361 Valid

8 0.633 0.361 Valid

9 0.572 0.361 Valid

10 0.537 0.361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2015)

Berdasarkan hasil uji validitas di atas, diketahui bahwa selur uh pernyataan sudah

valid, sehingga penelitian dapat dilanjutkan ke tahapan uji reliabilitas.

3.8.2. Uji Reliabilitas

Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrument penelitian merupakan instrument yang handal dan dapat dipercaya. Pengujian realibilitas, peneliti dapat menggunakan split half, yaitu mengkorelasikan skor genap dengan skor ganjil kemudian memasukkan nilai korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spearman Brown.

5=563

Keterangan:

r1 = nilai koefisien reliabilitas r = nilai korelasi

(40)
[image:40.595.199.424.108.209.2]

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Potensi Pegawai 0.865

Kepuasan Pasien 0.870

Implementasi 0.894

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2015)

Berdasarkan Tabel 3.5 diketahui bahwa seluruh variabel sudah lulus uji reliabilitas, sehingga penelitian dapat dilanjutkan.

3.9 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan metode analisis statistik yakni menggunakan software statistik SPSS. M etode dan teknik analisis dilakukan sebagai berikut:

3.9.1 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum model regresi digunakan dalam penelitian hipotesis, telebih dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak. Penggunaan model analisis regresi dalam statistic harus bebas dari asumsi-asumsi klasik.Adapun asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji mutlikolinearitas dan heteroskedatisitas

a. Uji Normalitas

(41)

a) Nilai sig. atau signifikan profitabilitas ditentukan sebesar 0,05, apabila p > 0,005 maka distribusi data normal.

b) Nilai sig. atau signifikan profitabilitas ditentukan sebesar 0,05, apabila p < 0,005 maka distribusi data tidak normal.

b. Uji Multikolineritas

Suatu model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen, untuk mengetahui apakah ada gejala multikolineritas atau model regresi yakni dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIP). Ghozali (2006:92) mengatakan bahwa “nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineritas adalah nilai Tolerance < 0,1 atau sama dengan nilai VIF > 10 ”.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatter-Plot. Grafik Scatter-Plot menggunakan dasar analisis sebagai berikut:

Jika ada plot tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas.

(42)

3.9.2 Analisis deskriptif

Pada prinsipnya analisis ini digunakan untuk menguraikan kebutuhan akan pengaruh alokasi anggaran kesehatan, kemampuan pegawai, dan kepuasan masyarakat terhadap Implementasi Program Pelayanan Kesehatan BPJS di Kota M edan.

3.9.3 Pengujian Hipotesa

Untuk mengetahui besarnya pengaruh alokasi anggaran kesehatan, kemampuan pegawai, dan kepuasan masyarakat terhadap Implementasi Program Pelayanan Kesehatan BPJS di Kota M edan secara simultan maka akan digunakan:

1. Analisis regresi linear berganda

Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y’ = a + b1X1+ b2X2+e

Keterangan:

Y’ = program pelayanan kesehatan X1 = Kemampuan pegawai

X2 = Kepuasan masyarakat

(43)

b = Koefisien regresi (nilai kenaikan atau penurunan) e = Kesalahan residual

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

M enurut Ghozali (2005:84) “Uji statistic F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen”. Uji ini dilakukan untuk membandingkan signifikansi Fhitung dengan Ftabel.

Hipotesis:

H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya, Kemampuan Pegawai (X1), dan Kepuasan M asyarakat (X2), secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Implementasi Program Pelayanan Kesehatan (Y) pada masyarakat yang menjadi perserta BPJS di Kota M edan.

H0 : b1 = b2 = b3 # 0, artinya Kemampuan Pegawai (X1), dan Kepuasan M asyarakat (X2), secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Implementasi Program Pelayanan Kesehatan (Y) pada pada masyarakat yang menjadi perserta BPJS di Kota M edan.

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: H0 diterima apabila Fhitung< Ftabel pada (7 = 5%)

Ha diterima apabila Fhitung> Ftabel pada (7 = 5%) 3. Uji Signifikansi Individual (Uji t)

(44)

H0 : b1 = 0, artinya Kemampuan Pegawai (X1), dan Kepuasan M asyarakat (X2), secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Implementasi Program Pelayanan Kesehatan (Y) pada masyarakat yang menjadi persetra BPJS di Kota M edan.

H0 : b1 # 0, artinya Kemampuan Pegawai (X1), dan Kepuasan M asyarakat (X2), secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Implementasi Program Pelayanan Kesehatan (Y) pada masyarakat yang menjadi perserta BPJS di Kota M edan.

Dengan Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: H0 diterima apabila thitung< ttabel pada (7 = 5%)

Ha diterima apabila thitung> ttabel pada (7 = 5%) 4. Koefisien Determinan (R2)

(45)

BAB IV

HAS IL PENELITIAN DAN PEMBAHAS AN

4.1 Gambaran Umum BPJS Kesehatan

BPJS merupakan badan hukum nirlaba. Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011, BPJS akan menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada di Indonesia yaitu lembaga asuransi jaminan kesehatan PT Askes Indonesia menjadi BPJS Kesehatan dan lembaga jaminan sosial ketenaga kerjaan PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Transformasi PT Askes dan PT Jamsostek menjadi BPJS dilakukan secara bertahap. Pada awal 2014, PT Askes akan menjadi BPJS Kesehatan, selanjutnya pada 2015 giliran PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan.

(46)

RI. 2014. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penerapan program Jaminan Kesehatan Nasional adalah sebagai berikut7 : 1) Prinsip kegotongroyongan; artinya peserta mampu membantu peserta yang kurang mampu dan peserta yang sehat membantu peserta yang sakit. Hal ini karena kepesertaan bersifat wajib bagi seluruh penduduk tanpa pengecualian. 2) Prinsip Nirlaba; artinya pengelolaan dana BPJS adalah nirlaba bukan untuk mencari laba. 3) Prinsip keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas. 4) Prinsip portabilitas; dimaksud untuk memberikan jaminan yang berkelanjutan kepada peserta sekalipun mereka berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah NKRI 5) Prinsip kepesertaan bersifat wajib; artinya wajib bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi peserta JKNBPJS.

Visi BPJS Kesehatan

CAKUPAN SEM ESTA 2019

Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya.

Misi BPJS Kesehatan

(47)

2. M enjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan yang efektif, efisien dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas kesehatan.

3. M engoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung kesinambungan program.

4. M embangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja unggul.

5. M engimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan evaluasi, kajian, manajemen mutu dan manajemen risiko atas seluruh operasionalisasi BPJS Kesehatan.

6. M engembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif

(48)

a. Analisis Deskriptif Responden

Berdasarkan data yang telah disebar dan diolah kepada 100 orang responden, telah diketahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, golongan usia, pendidikan, dan pekerjaan.

[image:48.595.144.480.261.398.2]

1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin GENDER

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid PRIA 28 28.0 28.0 28.0

WANITA 72 72.0 72.0 100.0

T otal 100 100.0 100.0 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2015)

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa mayoritas responden berjenis kelamin wanita, sebanyak 72 orang atau 72%, sedangkan 28% lainnya atau sejumlah 28 orang berjenis kelamin pria.

2. Karakteristik Responden berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden berdasarkan Usia USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid <18 T HN 1 1.0 1.0 1.0

18-25 T HN 2 2.0 2.0 3.0

26-35 T HN 1 1.0 1.0 4.0

36-45 T HN 22 22.0 22.0 26.0

46-55 T HN 2 2.0 2.0 28.0

>55 T HN 72 72.0 72.0 100.0 T otal 100 100.0 100.0

(49)

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa mayoritas responden berusia diatas 55 tahun sebanyak 72 responden, kemudian berusia 36-45 tahun sebanyak 22 resonden, kemudian sisanya sebanyak 1 orang berusia di bawah 18 tahun, 2 orang berusia 18-25 tahun, dan 1 orang berusia 26-35 tahun, dan 2 orang berusia 46-55 tahun.

[image:49.595.143.481.277.451.2]

3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Tabel 4.3

Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SMP 24 24.0 24.0 24.0

SLT A 10 10.0 10.0 34.0

DIPLOMA 21 21.0 21.0 55.0

S1 19 19.0 19.0 74.0

S2 26 26.0 26.0 100.0

T otal 100 100.0 100.0 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2015)

(50)
[image:50.595.135.488.141.317.2]

4. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.4

Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan PROFESI

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid PELAJAR 1 1.0 1.0 1.0

WIRASWAST A 19 19.0 19.0 20.0

PEGAWAI 29 29.0 29.0 49.0

IRT 41 41.0 41.0 90.0

LAINNYA 10 10.0 10.0 100.0

T otal 100 100.0 100.0

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2015)

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar responden berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 41 orang, kemudian pegawai sebanyak 29 orang, wiraswasta 19 orang, dan 1 orang pelajar.

b. Analisis Deskriptif Variabel

(51)
[image:51.595.150.478.122.435.2]

1. Variabel Potensi Pegawai Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden No

Item

S TS TS KS S SS

F % F % F % F % F %

1 3 3.0 56 56.0 32 32.0 9 9.0 0 0.0 2 4 4.0 52 52.0 32 32.0 12 12.0 0 0.0 3 3 3.0 35 35.0 39 39.0 22 22.0 1 1.0 4 9 9.0 25 25.0 41 41.0 25 25.0 0 0.0 5 0 0.0 47 47.0 31 31.0 22 22.0 0 0.0 6 0 0.0 57 57.0 33 33.0 9 9.0 1 1.0 7 2 2.0 48 48.0 42 42.0 8 8.0 0 0.0 8 2 2.0 39 39.0 39 39.0 20 20.0 0 0.0 9 14 14.0 37 37.0 38 38.0 10 10.0 1 1.0 10 4 4.0 28 28.0 46 46.0 22 22.0 0 0.0 11 0 0.0 43 43.0 38 38.0 19 19.0 0 0.0 12 5 5.0 32 32.0 48 48.0 15 15.0 0 0.0 13 5 5.0 21 21.0 44 44.0 30 30.0 0 0.0 14 3 3.0 41 41.0 31 31.0 25 25.0 0 0.0 15 2 2.0 24 24.0 34 34.0 40 40.0 0 0.0

Sumber : Hasil Pengolahan S PSS (Agustus 2015) Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa:

1. Pada butir pernyataan 1 mengenai tenaga kesehatan memberikan pelayanan dengan cepat, diketahui ada 56 orang menyatakan tidak setuju, 32 orang menyatakan kurang setuju, 9 orang menyatakan setuju, dan 3 orang menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pada butir pernyataan 2 mengenai tenaga kesehatan memeriksa pasien dengan seksama, diketahui ada 52 orang menyatakan tidak setuju, 32 orang menyatakan kurang setuju, 12 orang menyatakan setuju, dan 4 orang menyatakan sangat tidak setuju.

(52)

orang menyatakan setuju, dan 3 orang menyatakan sangat tidak setuju, dan 1 orang menyatakan sangat setuju.

4. Pada butir pernyataan 4 mengenai pasien dilayani sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, diketahui ada 25 orang menyatakan tidak setuju, 41 orang menyatakan kurang setuju, 25 orang menyatakan setuju, dan 9 orang menyatakan sangat tidak setuju. 5. Pada butir pernyataan 5 mengenai tenaga kesehatan selalu ada

sesuai dengan jadwal kerja, diketahui ada 47 orang menyatakan tidak setuju, 31 orang menyatakan kurang setuju, 22 orang menyatakan setuju.

6. Pada butir pernyataan 6 mengenai alur pengobatan mudah diikuti oleh pasien, diketahui bahwa 57 orang menyatakan tidak setuju, 33 orang menyatakan kurang setuju, 9 orang menyatakan setuju, dan 1 orang menyatakan sangat setuju.

7. Pada butir pernyataan 7 mengenai pasien sangat mudah mendapatkan pelayanan, diketahui ada 48 orang menyatakan tidak setuju, 42 orang menyatakan kurang setuju, 8 orang menyatakan setuju, dan 2 orang menyatakan sangat tidak setuju.

(53)

9. Pada butir pernyataan 9 mengenai pasien merasakan keluhannya terselesaikan, diketahui bahwa 37 orang menyatakan tidak setuju, 38 orang menyatakan kurang setuju, 10 orang menyatakan setuju, dan 14 orang menyatakan sangat tidak setuju, dan 1 orang menyatakan sangat setuju.

10.Pada butir pernyataan 10 mengenai tenaga kesehatan memberikan informasi yang jelas, diketahui ada 28 orang menyatakan tidak setuju, 46 orang menyatakan kurang setuju, 22 orang menyatakan setuju, dan 4 orang menyatakan sangat tidak setuju.

11.Pada butir pernyataan 11 mengenai tenaga kesehatan memberikan informasi pengobatan dengan bahasa yang mudah dimengerti, diketahui ada 43 orang menyatakan tidak setuju, 38 orang menyatakan kurang setuju, dan 19 orang menyatakan setuju.

12.Pada butir pernyataan 12 mengenai tenaga kesehatan cepat tanggap menyelesaikan keluhan pasien, diketahui bahwa 32 orang menyatakan tidak setuju, 48 orang menyatakan kurang setuju, 15 orang menyatakan setuju, dan 5 orang menyatakan sangat tidak setuju.

(54)

14.Pada butir pernyataan 14 mengenai pasien merasa nyaman dalam mendapatkan perawatan oleh tenaga kesehatan, diketahui ada 41 orang menyatakan tidak setuju, 31 orang menyatakan kurang setuju, 25 orang menyatakan setuju, dan 3 orang menyatakan sangat tidak setuju.

[image:54.595.147.483.386.606.2]

15.Pada butir pernyataan 15 mengenai pasien merasa nyaman dalam mendapatkan pengobatan, diketahui bahwa 24 orang menyatakan tidak setuju, 34 orang menyatakan kurang setuju, 40 orang menyatakan setuju, dan 2 orang menyatakan sangat tidak setuju. 2. Variabel Kepuasan Pasien

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden No

Item

S TS TS KS S SS

F % F % F % F % F %

1 2 2.0 25 25.0 40 40.0 33 33.0 0 0.0 2 3 3.0 36 36.0 38 38.0 23 23.0 0 0.0 3 5 5.0 33 33.0 45 45.0 17 17.0 0 0.0 4 5 5.0 26 26.0 43 43.0 26 26.0 0 0.0 5 2 2.0 30 30.0 38 38.0 30 30.0 0 0.0 6 1 1.0 23 23.0 38 38.0 38 38.0 0 0.0 7 1 1.0 26 26.0 36 36.0 37 37.0 0 0.0 8 4 4.0 27 27.0 37 37.0 32 32.0 0 0.0 9 1 1.0 28 28.0 43 43.0 20 20.0 0 0.0 10 1 1.0 41 41.0 38 38.0 20 20.0 0 0.0

Sumber : Hasil Pengolahan S PSS (Agustus 2015) Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa:

(55)

setuju, 33 orang menyatakan setuju, dan 2 orang menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pada butir pernyataan 2 mengenai Pendaftaran pasien dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, diketahui ada 36 orang menyatakan tidak setuju, 38 orang menyatakan kurang setuju, 23 orang menyatakan setuju, dan 3 orang menyatakan sangat tidak setuju.

3. Pada butir pernyataan 3 mengenai Waktu menunggu giliran untuk diperiksa tidak lama (sebentar), diketahui bahwa 33 orang menyatakan tidak setuju, 45 orang menyatakan kurang setuju, 17 orang menyatakan setuju, dan 5 orang menyatakan sangat tidak setuju.

4. Pada butir pernyataan 4 mengenai Waktu pelayanan dijalankan dengan tepat sesuai dengan waktu yang tertera di papan praktek, diketahui ada 26 orang menyatakan tidak setuju, 43 orang menyatakan kurang setuju, 26 orang menyatakan setuju, dan 5 orang menyatakan sangat tidak setuju.

5. Pada butir pernyataan 5 mengenai Dokter mampu mendiagnosa penyakit dengan cepat dan tepat, diketahui ada 30 orang menyatakan tidak setuju, 38 orang menyatakan kurang setuju, 30 orang menyatakan setuju, dan 2 orang sangat tidak setuju.

(56)

diketahui bahwa 23 orang menyatakan tidak setuju, 38 orang menyatakan kurang setuju, 38 orang menyatakan setuju, dan 1 orang menyatakan sangat tidak setuju.

7. Pada butir pernyataan 7 mengenai Dokter segera tanggap terhadap atas keluhan yang disampaikan pasien, diketahui ada 26 orang menyatakan tidak setuju, 36 orang menyatakan kurang setuju, 37 orang menyatakan setuju, dan 1 orang menyatakan sangat tidak setuju.

8. Pada butir pernyataan 8 mengenai Dokter menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, diketahui ada 27 orang menyatakan tidak setuju, 37 orang menyatakan kurang setuju, 32 orang menyatakan setuju, dan 4 orang menyatakan sangat tidak setuju.

9. Pada butir pernyataan 9 mengenai Dokter memberikan informasi yang cukup jelas tentang penyakit yang diderita pasien, diketahui bahwa 28 orang menyatakan tidak setuju, 43 orang menyatakan kurang setuju, 20 orang menyatakan setuju, dan 1 orang menyatakan sangat tidak setuju.

(57)
[image:57.595.148.480.137.360.2]

3. Variabel Implementasi program Pelayanan Kesehatan Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden No

Item

S TS TS KS S SS

F % F % F % F % F %

1 1 1.0 32 32.0 40 40.0 27 27.0 0 0.0 2 1 1.0 16 16.0 37 37.0 46 46.0 0 0.0 3 1 1.0 36 36.0 42 42.0 21 21.0 0 0.0 4 0 0.0 20 20.0 33 33.0 47 47.0 0 0.0 5 6 6.0 26 26.0 44 44.0 24 24.0 0 0.0 6 14 14.0 32 32.0 29 29.0 21 21.0 4 4.0 7 14 14.0 36 36.0 28 28.0 18 18.0 4 4.0 8 7 7.0 35 35.0 35 35.0 22 22.0 1 1.0 9 1 1.0 20 20.0 66 66.0 13 13.0 0 0.0 10 3 3.0 28 28.0 59 59.0 10 10.0 0 0.0 Sumber : Hasil Pengolahan S PSS (Agustus 2015)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa:

1. Pada butir pernyataan 1 mengenai Program BPJS sudah sangat membantu jaminan kesehatan, diketahui ada 32 orang menyatakan tidak setuju, 40 orang menyatakan kurang setuju, 27 orang menyatakan setuju, dan 1 orang menyatakan sangat tidak setuju. 2. Pada butir pernyataan 2 mengenai M asyarakat mendapat pelayanan

yang cukup memuaskan dengan adanya program BPJS, diketahui ada 16 orang menyatakan tidak setuju, 37 orang menyatakan kurang setuju, 46 orang menyatakan setuju, dan 1 orang menyatakan sangat tidak setuju.

(58)

4. Pada butir pernyataan 4 mengenai Administrasi Pelayanan tidak susah, diketahui ada 20 orang menyatakan tidak setuju, 33 orang menyatakan kurang setuju, 47 orang menyatakan setuju.

5. Pada butir pernyataan 5 mengenai Semua jenis penyakit di tanggung oleh BPJS, diketahui ada 26 orang menyatakan tidak setuju, 44 orang menyatakan kurang setuju, 24 orang menyatakan setuju, dan 6 orang sangat tidak setuju.

6. Pada butir pernyataan 6 mengenai Persyaratan ke anggotaan BPJS tidak rumit, diketahui bahwa 32 orang menyatakan tidak setuju, 29 orang menyatakan kurang setuju, 21 orang menyatakan setuju, dan 14 orang menyatakan sangat tidak setuju, serta 4 orang menyatakan sangat setuju.

7. Pada butir pernyataan 7 mengenai Fasilitas ruangan pasien BPJS bersih, diketahui ada 36 orang menyatakan tidak setuju, 28 orang menyatakan kurang setuju, 18 orang menyatakan setuju, dan 14 orang menyatakan sangat tidak setuju, dan 4 orang setuju.

8. Pada butir pernyataan 8 mengenai Tenaga medis melayani pasien BPJS dengan baik dan ramah, diketahui ada 35 orang menyatakan tidak setuju, 35 orang menyatakan kurang setuju, 22 orang menyatakan setuju, dan 7 orang menyatakan sangat tidak setuju, serta 1 orang menyatakan sangat setuju.

(59)

menyatakan tidak setuju, 66 orang menyatakan kurang setuju, 13 orang menyatakan setuju, dan 1 orang menyatakan sangat tidak setuju.

10.Pada butir pernyataan 10 mengenai semua masyarakat dapat mendaftar keanggotaan BPJS dengan mudah, diketahui ada 28 orang menyatakan tidak setuju, 59 orang menyatakan kurang setuju, 10 orang menyatakan setuju, dan 3 orang menyatakan sangat tidak setuju.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yang pertama adalah uji normalitas. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogrov-Smirnov.

1. Pendekatan Grafik

(60)
[image:60.595.165.447.132.717.2] [image:60.595.149.449.135.381.2]

Gambar 4.1

Grafik Histogram Uji Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2015)

[image:60.595.193.442.458.715.2]
(61)

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa hubungan dari variabel M otivasi dan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja adalah berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang tidak terlihat menceng ke kiri maupun ke kanan. Sedangkan pada Gambar 4.2 data berdistribusi normal dapat dilihat pada scatterplot, terlihat titik-titik yang mengikuti garis diagonal.

2. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang berdasarkan dengan uji statistik non-parametrik

[image:61.595.159.462.392.601.2]

Kolmogrov-Smirnov (K-S) untuk memastikan apakah data benar berdistribusi normal.

Tabel 4.8

One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std.

Deviation 3.46770524

Most Extreme

Differences

Absolute .080

Positive .080

Negative -.049

Kolmogorov-Smirnov Z .805

Asymp. Sig. (2-tailed) .537

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2015)

(62)

berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau dengan kata lain data dikatakan normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. M odel regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:

1. M etode Grafik

(63)
[image:63.595.150.480.135.405.2]

Gambar 4.3

Grafik ScatterPlot Uji heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2015)

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat dari grafik ScatterPlot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi impelementasi pelayanan kesehatan, berdasarkan variabel potensi pegawai dan kepuasan pasien.

2. Uji Glejser

(64)
[image:64.595.124.497.112.266.2]

Tabel 4.9 Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.870 1.400 2.764 .007

POTENSI -.059 .043 -.183 -1.373 .173

KEPUASAN .049 .054 .121 .908 .366

a. Dependent Variable: ABSUT

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2015)

Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat jelas menunjukkan tidak satupun variabel independen yang signifikan mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (asbUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 1%, jadi disimpulkan model regresi tidak memengaruhi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. M odel regresi yang baik seharusnya tidak ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen.

Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 14.079 2.609 5.397 .000

POTENSI .201 .080 .293 2.517 .013 .568 1.762

KEPUASAN .225 .100 .261 2.244 .027 .568 1.762

a. Dependent Variable: IMPLEMENTASI

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2015)

[image:64.595.112.526.548.672.2]
(65)

kesehatan lebih kecil atau dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terkena multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi. Nilai Tolerance dari variabel bebas yakni, potensi pegawai dan kepuasan pasien lebih besar dari 0.1 (Tolerance > 0.1), ini berarti tidak terdapat multikolienaritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.3 Uji Hipotesis

4.2.3.1 Uji-F (Simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari potensi pegawai dan kepuasan pasien yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni implementasi program pelayanan kesehtan. M odel hipotesis yang digunakan adalah:

H0 : b1,b2,= 0, artinya variabel bebas yang terdiri potensi pegawai dan kepuasan pasien secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap implementasi program pelayanan kesehatan.

Ha : b1,b2, ≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri potensi pegawai dan kepuasan pasien secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap implementasi program pelayanan kesehatan.

Ftabel dapat dilihat pada α = 0,05

Dengan derajat pembilang = k-1= 3-1=2

(66)
[image:66.595.113.505.113.244.2]

Tabel 4.11 Hasil Uji-F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1 Regression 406.527 2 203.264 16.562 .000b

Residual 1190.473 97 12.273

Total 1597.000 99

a. Dependent Variable: IMPLEMENTASI

b. Predictors: (Constant), KEPUASAN, POTENSI

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2015)

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai Fhitung (16.562) > Ftabel (3.09), maka model regresi dinyatakan layak. Nilai s

Gambar

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1 Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Uji Validitas X1
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

cause broken capillaries). 3) Make sure to remove eye makeup with a proper makeup remover. The area around the eye is delicate so don't pull or rub too hard. 4) You can also use

Komposisi briket bioplastik adalah campuran yang terbuat dari eceng gondok sebagai matriks dan botol plastik sebagai pengisi ( filler ) dan diharapkan dapat menghasilkan

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul“ Rancang

(3) Permohonan pendaftaran oleh Penyelenggara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), disampaikan oleh Direksi kepada Kepala Eksekutif Pengawas

Whether the overall mean scores from the first factor of the scale “Opinions about the Quality of the Vision and Mission of the Company” showed a significant difference according

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur frasa bahasa Kerinci dialek Tanjung Pauh Mudik. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Di

Disimpulkan bahwa rumput mutiara ( Hedyotis corymbosa ) memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan mikroba yang dapat menyebabkan penyakit pada ternak unggas,

Hasil penelitian menunjukan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran Keterampilan Komputer Pengelolaan Informasi (KKPI) pada siswa kelas XI di SMK N 1 Pringapus