• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KAPAL LAUT KM. TIDAR MILIK PT. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (Jalur Surabaya – Kalimantan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KAPAL LAUT KM. TIDAR MILIK PT. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (Jalur Surabaya – Kalimantan)."

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh :

0612010219/FE/EM

EKO FAUZY SEPTIAWAN. S

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

ANALISIS KUALITAS LAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN POLI SPESIALIS PENYAKIT DALAM

DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA JEMURSARI

Yang diajukan :

0612010219/FE/EM

EKO FAUZY SEPTIAWAN. S

Telah dipertahankan dihadapan Dan diterima oleh Tim Penguji Skipsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Pada tanggal, 2010

Pembimbing: Tim Penguji: Pembimbing Utama, Ketua

DRS.EC. PRASETYOHADI,MM Dr. Muhadjir Anwar, MM

Sekretaris,

Yuniningsih, SE, MM

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

NIP. 030 202 389

(3)

i

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Penumpang Kapal KM. Tidar Milik PT. Pelayaran Nasional Indonesia (jalur Surabaya-Kalimantan) Surabaya” dengan baik.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi satu syarat penyelesaian Program Studi Pendidikan Strata Satu, Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya.

Dalam penyusunan skripsi, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menghaturkan rasa terima kasih yang mendalam kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MT, selaku Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur. 2. Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi UPN

“Veteran” Jawa Timur.

3. Drs. Ec. Gendut Sukarno, MS, selaku Ketua Program Studi Manajemen UPN “Veteran” Jawa Timur.

(4)

ii

Sehingga ucapan terima kasihpun dirasa belum cukup untuk menghargai jasa Bapak dan Ibu. Namun teriring do’a semoga apa yang sudah diberikan kepada kami akan terbalaskan dengan berkah dari sang Ilahi.

6. Yang terhormat Bapak dan Ibu, sembah sujud serta ucapan terima kasih atas semua do’a, restu, dukungan, nasehat yang diberikan kepada penulis.

Semoga Allah SWT melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, Juni 2010

(5)

iii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAKSI ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 8

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ... 10

2.2. Landasan Teori ... 11

2.2.1.Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ... 11

2.2.2. Konsep Pemasaran ... 13

2.2.3. Pengertian Jasa ... 15

2.2.4. Karakteristik Jasa ... 15

2.2.5. Kualitas Layanan ... 16

(6)

iv

Layanan ... 20

2.3. Pengertian Pelayaran dan Perkapalan ... 21

2.3.1. Macam-macam Pelayaran ... 22

2.3.2. Kepuasan Pelanggan ………... 23

2.3.3. Atribut Pembentuk Kepuasan Pelanggan ……… 24

2.3.4. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan ... 28

2.4. Kerangka Konseptual ... 30

2.5. Hipotesis ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 32

3.1.1. Definisi Operasional ... 32

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 35

3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 36

3.2.1.Populasi ... 36

3.2.2.Sampel ... 36

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.3.1. Jenis Data ... 38

3.3.2. Sumber Data ... 38

(7)

v

3.4.3. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal………… 42

3.4.4. Evaluasi Model……… 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ... 47

4.1.1. Gambaran Umum PT Pelayaran Nasional Indonesia Surabaya ... 47

4.1.2. Lokasi Kantor PT PELNI Surabaya ... 48

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 48

4.2.1. Gambaran Umum Keadaan Responden ... 48

4.2.2. Deskripsi Variabel Kualitas Layanan ... 50

4.2.3. Deskripsi Variabel Kepuasan Pelanggan ... 55

4.3. Deskripsi Hasil Analisis dan Uji Hipotesis ... 57

4.3.1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas ... 57

4.3.2. Evaluasi Evaluasi atau Outlier ... 59

4.3.3. Deteksi Multicolinierity dan Singularity ... 60

4.3.4. Uji Validitas dan Realibilitas ... 60

4.3.5. Pengujian Model dengan One-Step Approach ... 64

4.3.6. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal... 68

(8)

vi

5.1. Kesimpulan ... 73 5.2. Saran ... 73

(9)

vii

tahun 2009 ... 4

Tabel 1.2 Data Komplain Penumpang KM Tidar tahun 2009 ... 5

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 49

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 50

Tabel 4.4. Hasil Jawaban Responden untuk Variabel Tangibles (X1) ... 51

Tabel 4.5. Hasil Jawaban Responden untuk Variabel Realibility (X2) ... 52

Tabel 4.6. Hasil Jawaban Responden untuk Variabel Responsiveness (X3) . 53 Tabel 4.7. Hasil Jawaban Responden untuk Variabel Assurance (X4) ... 54

Tabel 4.8. Hasil Jawaban Responden untuk Variabel Empathy (X5) ... 55

Tabel 4.9. Hasil Jawaban Responden untuk Variabel Attributes related to product (Y1) ... 56

Tabel 4.10. Hasil Jawaban Responden untuk Variabel Attributes related to purchase (Y2) ... 57

Tabel 4.11. Hasil Pengujian Normalitas ... 58

Tabel 4.12. Hasil Pengujian Outlier Multivariate ... 59

Tabel 4.13. Faktor Loading dan konstruk dengan Confirmatory Factor Analysis ... 61

Tabel 4.14. Pengujian Realibilty Consistency Internal ... 62

Tabel 4.15. Construct Realibility dan Variance Extrated ... 63

(10)

viii

(11)

ix

(12)

x Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 2 Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Kualitas Layanan (X) dan Kepuasan Pelanggan (Y)

Lampiran 3. Hasil Pengujian Normalitas Lampiran 4 Hasil Pengujian Outlier

Lampiran 5 Hasil Pengujian Validitas Standardize faktor loading dan construct dengan confirmatory factor analysis

Lampiran 6 Hasil Pengujian Reliabilitas Consistency Internal

Lampiran 7 Hasil Pengujan Construct Reliability dan Variance Extraced Lampiran 8 Hasil Pengujian Kausalitas

(13)

iii Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 2 Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Kualitas Layanan (X) dan Kepuasan Pelanggan (Y)

Lampiran 3. Hasil Pengujian Normalitas Lampiran 4 Hasil Pengujian Outlier

Lampiran 5 Hasil Pengujian Validitas Standardize faktor loading dan construct dengan confirmatory factor analysis

Lampiran 6 Hasil Pengujian Reliabilitas Consistency Internal

Lampiran 7 Hasil Pengujan Construct Reliability dan Variance Extraced

(14)

PENUMPANG KAPAL LAUT KM. TIDAR MILIK PT. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA

(Jalur Surabaya – Kalimantan)

SURABAYA

Oleh:

LIKA HARDANI NURBANINGRUM

Abstraksi

Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang memiliki 17.508 pulau terbentang dari sabang sampai merauke. Antara satu pulau dengan pulau yang lain dipisahkan oleh laut sehingga mobilitas penduduk dan barang sangat tergantung kepada transportasi yang tersedia baik darat, laut maupun udara. Transportasi memegang peranan yang sangat penting, oleh karena itu pembangunan transportasi diwujudkan untuk mewujudkan transportasi nasional yang terpadu, tertib, lancar, aman, nyaman, cepat dan terjangkau, efektif dan efisien.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability sampling tepatnya purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan asumsi bahwa seluruh penumpang kapal laut KM Tidar untuk menjadi responden telah sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan oleh peneliti, sehingga jumlah sampel yang diestimasi yaitu antara 100-200. Adapun jumlah sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebesar 112 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah SEM diagram yang akan mempermudah untuk melihat pengaruh dimensi kualitas layanan seperti tangibles(X1) , reliability(X2), responsiveness(X3), assurance (X4), dan

emphaty(X5) terhadap kepuasan pelanggan yang memiliki atribut – atribut pembentuk seperti attributes related to the product ( Y1) dan attributes related to purchase ( Y2) yang akan diuji.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa Variabel kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan penumpang kapal laut KM Tidar milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (jalur Surabaya-Kalimantan) Surabaya. Hal ini dikarenakan kualitas layanan yang baik akan menghasilkan persepsi dari pelanggan baik pula apabila karyawan dapat menggunakan kualitas layanan tersebut untuk menarik pelanggan maka akan sangat baik dalam kemajuan perusahaan.

(15)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang memiliki 17.508

pulau (Nasution, 1996 : 17) terbentang dari sabang sampai merauke.

Antara satu pulau dengan pulau yang lain dipisahkan oleh laut sehingga

mobilitas penduduk dan barang sangat tergantung kepada transportasi

yang tersedia baik darat, laut maupun udara. Transportasi memegang

peranan yang sangat penting, oleh karena itu pembangunan transportasi

diwujudkan untuk mewujudkan transportasi nasional yang terpadu, tertib,

lancar, aman, nyaman, cepat dan terjangkau, efektif dan efisien.

Semakin berkembangnya pertumbuhan penduduk, sektor jasa

berperan penting bagi keberhasilan menjalankan fungsi suatu

perekonomian dengan baik, dan berfungsi sebagai fasilitator dari

kegiatan-kegiatan produksi barang manufaktur. Jasa dalam suatu perekonomian

mutlak diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Jasa

yang dinikmati masyarakat semakin meningkat jumlah dan jenisnya, dan

salah satunya jasa infrastruktur seperti transportasi. Menurut lingkup

pemasaran jasa, transportasi termasuk bentuk jasa dengan tindakan nyata

yang diarahkan kepada pelanggan yang mengarah kepada fisik manusia

[Darmawan, 2004 : 1]

Dengan banyaknya PT. Pelayaran akhir – akhir ini, dibutuhkan

(16)

2

adalah salah satu strategi yang diandalkan oleh PT. Pelayaran, buruknya

kualitas layanan atau manajemen jasa yang diberikan perusahaan kepada

pelanggan akan mengakibatkan kerugian.

Salah satu strategi yang dapat menunjang keberhasilan bisnis

disektor transportasi adalah dimana suatu perusahaan berusaha untuk

menawarkan kualitas jasa dengan meningkatkan kualitas layanan kepada

pelanggan.

Taraf kehidupan yang membaik, tingkat pendidikan dan

kesejahteraan yang semakin meningkat membuat masyarakat menuntut

penyediaan jasa pelayaran yang berkualitas.

Penciptaan layanan yang berkualitas berperan penting dalam

membentuk kepuasan pelanggan, selain itu erat kaitannya dalam

menciptakan keuntungan bagi perusahaan. Semakin berkualitas layanan

yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggannya maka kepuasan

yang dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi. Dengan menciptakan

kualitas layanan diharapkan tidak ada lagi pelanggan yang merasa kecewa

atas kualitas layanan yang rendah.

Tinggi rendahnya mutu pelayanan jasa pelayaran yang disajikan

oleh faktor – faktor sumber daya pelayaran dan interaksi kegiatan yang

digerakkan melalui proses atau prosedur tertentu dalam memanfaatkan

sumber daya yang ada.

Setiap pelanggan berhak menentukan baik dan buruknya kualitas

(17)

3

Nasional Indonesia (Pelni). Menurut [Parasuraman, 1990] “service quality

is the customer perception’s of the superiority of the service”. Kualitas

layanan merupakan persepsi pelanggan tentang keunggulan layanan untuk

mengevaluasi kualitas layanan tersebut.

Untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan

kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian kualitas jasa yang

terbaik terhadap penumpang. Keyakinan tersebut menyebabkan semakin

banyak PT. Pelayaran yang berfokus pada kepuasan tinggi, karena para

penumpang yang tidak puas mudah untuk berubah pikiran bila mendapat

tawaran yang lebih baik [Wahyudin, 2005].

PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) berusaha memberikan

pelayanan yang baik dan memuaskan kepada penumpangnya demi

menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepada masyarakat selama ini,

oleh karena itu sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas layanan maka

pihak PT Pelayaran perlu mengetahui seberapa jauh tingkat kepuasan

penumpang PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) atas pelayanan yang

diberikan selama ini.

Penumpang yang merasakan kepuasan pelayanan akan

menguntungkan pihak PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yaitu

dapat menambah kesetiaan penumpang terhadap PT Pelayaran, sebaliknya

ketidakpuasan yang dialami penumpang dapat merusak citra PT. Pelayaran

Nasional Indonesia (Pelni) dimata public khususnya bagi calon pemakai

(18)

4

Data yang diperoleh dari PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni)

selama bulan Januari – Desember tahun 2009 pada KM. Tidar mengenai

jumlah penumpang yang disajikan dalam bentuk tabel 1.1 sebagai berikut

Tabel 1.1

Data penumpang KM. Tidar pada bulan Januari – Desember tahun 2009

Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

BULAN PENUMPANG

JANUARI 17152

FEBRUARI 8455

MARET 4410

JUMLAH 30017

BULAN PENUMPANG

APRIL 4332

MEI 3240

JUNI 2869

JUMLAH 10441

BULAN PENUMPANG

JULI DOCK

AGUSTUS 2980

SEPTEMBER 2790

(19)

5

Triwulan IV

Sumber : PASASI PT Pelni Sby, 2009.

Berdasarkan data PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) bulan

Januari sampai dengan Desember 2009 terdapat komplain yang

disampaikan penumpang kepada PT Pelni yang berkaitan dengan

ketidakpuasan penumpang terhadap pelayanan pelayaran yang diberikan

PT Pelni, komplain tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut :

Tabel 1.2

Data komplain penumpang KM. TIDAR tahun 2009

Triwulan I

NO BULAN MASALAH JUML KOMPLAIN

1 JANUARI • Keterlambatan kapal

• Persediaan air tawar terbatas

147

163

2 FEBRUARI • Ketidakramahan karyawan 152

3 MARET • Kurangnya fasilitas keamanan 115

JUMLAH 577

BULAN PENUMPANG

OKTOBER 2327

NOVEMBER 2191

DESEMBER 1031

(20)

6

Triwulan II

NO BULAN MASALAH JUML KOMPLAIN

1 APRIL • Keterlambatan kapal 175

2 MEI • Kurangna fasilitas keamanan 172

3 JUNI • Persediaan air tawar terbatas 258

JUMLAH 605

Triwulan III

NO BULAN MASALAH JUML KOMPLAIN

1 JULI − −

2 AGUSTUS • Ketidakramahan karyawan 328

3 SEPTEMBER • Keterlambatan kapal 369

JUMLAH 697

Triwulan IV

NO BULAN MASALAH JUML KOMPLAIN

1 OKTOBER • Persediaan air tawar terbatas 248

2 NOVEMBER • Keterlambatan kapal 227

3 DESEMBER • Kurangnya fasilitas keamanan 257

JUMLAH 732

Sumber : PASASI/ ARMADA PT Pelni cab Surabaya, 2009

Diindikasikan PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) kurangnya

pelayanan pada fasilitas keamanan yang diberikan penumpang pada saat

dikapal, keterlambatan kapal berangkat dan tiba yang disebabkan cuaca

(21)

7

memberikan pelayanan, dan kurangnya persediaan air tawar yang sering

dikeluhkan oleh penumpang.

Dengan adanya permasalahan diatas PT. Pelayaran Nasional

Indonesia (Pelni) perlu mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan

penumpang serta lebih memahami harapan-harapan penumpang agar

mampu memuaskan penumpang.

Perusahaan transportasi laut untuk penumpang sebagian besar

dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam hal ini adalah

PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) telah merintis angkutan antar

pulau sejak tahun 1952 dan kini sedang menghadapi persaingan dengan

angkutan darat dan udara. Sejak tahun 1981 PT Pelayaran Nasional

Indonesia (Pelni) mulai mengoperasikan kapal penumpang besar pertama

yang tiba di Indonesia, hingga awal tahun 2009 ini jumlahnya telah

mencapai 23 unit dengan berbagai tipe dan daya angkut. Hal tersebut

dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap

penumpang dan menciptakan kepuasan terhadap penumpang.

Fasilitas yang diberikan PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni)

KM. Tidar dalam menyediakan jasa angkutan laut telah memadai

diantaranya terdapat musholla / gereja, tempat hiburan (band dan

penyanyi), ruang konfrensi, mini teater, ruang makan, poliklinik lengkap

dengan dokter dan mantri serta untuk menjaga keamanan diatas kapal

(22)

8

Menurut [Kottler dan Amstrong, 1996 : 583] mengatakan bahwa

kualitas produk dan kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan

pelanggan, selain itu juga berpengaruh menciptakan keuntungan bagi

badan usaha.

Menurut (Tjiptono, 1997) kepuasan ditentukan oleh beberapa

faktor antara lain, faktor bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability),

ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati

(emphaty).

Fakta atau uraian tersebut diatas selanjutnya memotivasi penelitian

dengan judul “Analisis Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan

Penumpang Kapal Laut KM. Tidar Milik PT. Pelayaran Nasional

Indonesia ( jalur Surabaya – Kalimantan) Surabaya”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah

yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan penumpang

kapal KM. Tidar milik PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni)

Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan

(23)

9

berpengaruh terhadap kepuasan penumpang kapal KM. Tidar milik PT.

Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Surabaya.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi

manajemen PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dalam menyusun

kebijakan untuk menentukan kualitas layanan pada penumpang sehingga

(24)

10

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai bahan masukan

adalah sebagai berikut :

1 Penelitian yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan yang telah

dilakukan oleh Hatane Samuel Foedjiawati (2005) dengan judul

“Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Kesetiaan Merek (Studi Kasus Restoran The Prime Steak & Ribs Surabaya)”. Penelitian ini menggunakan alat analisis SEM (Structural Equation Mode). Data

yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari jawaban

responden. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh

pelanggan restoran The Prime Steak & Ribs yang berdomisili di

Surabaya dengan menggunakan regresi berganda sampel. Variabel

bebas (X) adalah kepuasan pelanggan yaitu attributed related to the

product (X1), attributed related to the service (X2), attributes related

to the purchase (X3) dan variable tidak bebas (Y) adalah kesetiaan

merek. Dari hasil pengujian SEM dapat disimpulkan bahwa adanya

pengaruh positif signifikan antara kepuasan pelanggan dengan

kesetiaan merek.

2 Didit Darmawan (2004) dengan judul “Pengaruh Kualitas Layanan

(25)

Kamal”. Penelitian ini menggunakan alat analisis SEM (Structural

Equation Mode) melalui teknik pengambilan sampel non probabilitas dengan menggunakan pendekatan judgement sampling. Data yang

digunakan adalah data primer yaitu memberikan daftar pertanyaan

(kuisioner) kepada para penumpang kapal ferry penyebrangan Ujung

– Kamal dengan kriteria semua penumpang kapal ferry

penyeberangan Ujung – Kamal yang ditemui saat dilakukan

pengambilan sampel, pelanggan yang telah dianggap dewasa dengan

batasan usia 20 tahun keatas dan penumpang yang telah

menggunakan jasa lebih dari 1 kali. Dari hasil pengujian SEM dapat

disimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan positif antara

kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan penting yang

dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

serta untuk memperoleh laba semaksimal mungkin. Kegiatan pemasaran

bermula sebelum suatu produk diproduksi dan tidak berakhir setelah

barang itu dijual. Kegiatan purna jual yang dilakukan perusahaan dapat

memberikan kepuasan kepada pelanggan, sehingga pelanggan dapat

(26)

Menurut [Kotler, 2002 : 9] definisi sosial mengenai pemasaran

adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain.

Sedangkan definisi pemasaran menurut [Stanton, 1985 : 7]

pemasaran adalah suatu sistem pemasaran dari kegiatan – kegiatan usaha

yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

dan mendistribusikan barang dan jasa baik kepada pelanggan saat ini

maupun pelanggan potensial.

Definisi diatas merupakan definisi awal daripada ahli pemasaran,

dimana banyak orang beranggapan bahwa pemasaran hanya proses

pemindahan dari produsen ke pelanggan saja, tetapi masih ada fungsi lain

dari pemasaran yang kurang banyak dipahami oleh banyak orang dimana

pemasaran cenderung sering identik dengan penjualan barang atau jasa.

Manajemen pemasaran terjadi bilamana setidak – tidaknya salah

satu pihak dalam pertukaran potensial mempertimbangkan sasaran dan

sarana untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan dari pihak lain.

Menurut [Assauri, 1991 : 14] manajemen pemasaran merupakan

kegiatan penganalisa, perencana, pelaksanaan dan pengendalian program –

program yang dibuat untuk membentuk, membangun dan memelihara

keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan

(27)

Dari definisi tersebut mengandung arti bahwa manajemen

pemasaran sebagai suatu proses yang meliputi analisa, perencanaan

implementasi dan pengendalian yang mencakup gagasan, barang dan jasa

yang dilandasi oleh gagasan pertukaran bertujuan untuk menghasilkan

kepuasan bagi pihak – pihak yang terlibat.

2.2.2 Konsep Pemasaran

Dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran didasarkan pada konsep

bisnis yang disebut konsep pemasaran. Konsep pemasaran mengajarkan

pada perusahaan untuk memulai pemasarannya dengan usaha mengenal

dan merumuskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Hal tersebut

merupakan dasar bagi perusahaan untuk menentukan strategi pemasaran

yang tepat.

Dalam makna yang utuh, konsep pemasaran adalah sebuah filsafat

bisnis yang mengatakan bahwa kepuasan dan keinginan pelanggan adalah

dasar kebenaran sosial dan ekonomi kehidupan sebuah perusahaan

[Kotler dan Amstrong, 2001].

Ada tiga ketetapan pokok yang mendasari konsep pemasaran :

1. Orientasi pada pelanggan

a. Menentukan dan memenuhi kebutuhan pokok dari pelanggan yang

dilayani.

b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran

(28)

c. Menentukan program dan produk pemasarannya.

d. Mengadakan penelitian pada pelanggan untuk mengukur, menilai,

dan menafsirkan keinginan, sikap dan selera pelanggan.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi pemasaran yang paling

baik.

2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral

Didalam perusahaan semua bagian – bagian yang ada harus

menyadari bahwa tindakan mereka sangat mempengaruhi kemampuan

perusahaan di dalam mempertahankan pelanggan. Ini berarti bahwa

setiap bagian harus mampu menjalankan fungsinya dengan baik, serta

selalu mengadakan hubungan baik dengan bagian – bagian lain yang

ada pada perusahaan tersebut. Selain itu harus terdapat jasa

penyesuaian dan koordinasi antara produk, harga, saluran distribusi

dan kegiatan promosi untuk menciptakan hubungan yang kuat dengan

pelanggan. Jadi tujuan perusahaan adalah untuk memberikan kepuasan

pada pelanggan, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisir.

3. Kepuasan Pelanggan

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam

jangka panjang sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan

(29)

2.2.3 Pengertian Jasa

Beberapa para ahli telah merumuskan definisi atau pengertian jasa

yang beragam dan hingga sekarang belum ada definisi yang diterima

secara bulat.

Menurut [Jasfar, 2005 : 17] jasa adalah setiap tindakan atau

aktivitas dan bukan benda yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada

pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik),

pelanggan terlibat secara aktif dalam proses produksi dan tidak

menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Sedangkan pengertian jasa menurut Swan dan Browers 1998

[dalam Tjiptono, 2005 : 16] jasa merupakan proses sosial yang melibatkan

interaksi antar manusia. Konsekuensi didalamnya termasuk pula

interpretasi atau makna berbagai obyek, perkataan dan sikap baik sebelum,

saat maupun setelah proses jasa berlangsung.

Dari definisi diatas, tampak bahwa didalam jasa selalu tampak

aspek interaksi antara pihak pelanggan dan pemberi jasa, meskipun pihak

– pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan merupakan

barang, jasa adalah suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas – aktivitas

tersebut tidak berwujud.

(30)

Ada empat karakteristik jasa yang membedakan antara jasa dengan

barang yaitu menurut [Kotler dan Amstrong, 1997 : 277-279], keempat

karakteristik tersebut antara lain :

1. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa bersifat tidak berwujud, tidak seperti halnya produk

fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium

sebelum jasa itu dibeli.

2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)

Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara

bersamaan tidak seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan

dalam persediaan, didistribusikan melewati berbagai penjual dan

kemudian baru dikonsumsi. Jika seseorang memberikan pelayanan,

penyediaannya merupakan bagian dari jasa itu.

3. Perishability (mudah lenyap)

Jasa sangat bervariasi karena tergantung pada siapa yang

menyediakan serta kapan dan dimana jasa itu diberikan.

4. Variability (bervariasi)

Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama atau tidak

dapat disimpan.

2.2.5 Kualitas Layanan

Dalam lingkungan yang cepat berubah, komitmen pada kualitas

(31)

mampu mengantisipasi dan memenuhi permintaan pelanggan yang

senantiasa berubah.

Menurut [Zethaml, Parasuraman dan Berry, 1990 : 44] “ service

quality is the consumer perception’s of the superiority of the service. “ maksudnya adalah kualitas layanan adalah persepsi pelanggan terhadap

keunggulan suatu layanan. Pada dasarnya hanya pelanggan yang menilai

kualitas layanan suatu badan usaha berkualitas atau tidak.

Kaitannya dengan penyediaan jasa maka kualitas dari jasa tersebut

sangat menentukan puas tidaknya pelanggan dan ini tidak terlepas dari

sikap dan pelayanan (contact person) yang diberikan. Peranan sikap dalam

pelayanan (contact person) sangat penting dalam menentukan kualitas

jasa. Setiap perusahaan memerlukan pelayanan yang unggul (service

excellence) yaitu suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani

pelanggan secara memuaskan.

Kualitas layanan harus berorientasi pada pelanggannya karena

penilaian kualitas baik dan buruk suatu layan yang diberikan perusahaan

ditentukan oleh persepsi penggunanya. Kualitas layanan merupakan

tingkatan dimana sekumpulan dimensi dari layanan tersebut secara

keseluruhan memuaskan penggunanya atau pelanggannya, sehingga tiap

perusahaan dituntut untuk dapat memberikan kualitas layanan yang sebaik

– baiknya untuk membedakan perusahaan yang satu dengan yang lainnya.

Definisi – definisi kualitas layanan berfokus pada upaya

(32)

ketepatan misalnya, ketepatan harga, waktu, dan lain hal itu untuk

mengimbangi harapan pelanggan.

Kualitas layanan yang oleh perusahaan merupakan upaya awal dan

hasil dari kualitas layanan dan kepuasan pelanggan mempengaruhi

intensitas pembelian. Dengan kualitas layanan yang dapat memuaskan

akan memberikan gambaran yang baik terhadap perusahaan. Bila kita

menjaga kualitas layanan dengan baik dan melaksanakannya dengan

benar, maka perusahaan kita akan cenderung bisa bertahan dari serangan –

serangan pesaing bahkan mungkin akan berkembang.

2.2.6 Dimensi Kualitas Layanan

Menurut [Parasuraman, Zeithaml dan Berry yang dikutip oleh

Tjiptono, 2000 : 68] melakukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis

jasa dan berhasil mengidentifikasikan sepuluh faktor utama yang

menentukan kualitas jasa. Kesepuluh dimensi tersebut adalah :

1. Reliability, mencangkup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja

(performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability). Hal

ini berarti perusahaan memberikan lima jasa secara tepat semenjak

saat pertama. Selain itu juga berarti bahwa perusahaan yang

bersangkutan memenuhi janjinya.

2. Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk

(33)

3. Competence, yaitu setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki

keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat

memberikan jasa tertentu.

4. Acces, meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Hal ini

berarti lokasi fasilitas yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang

tidak terlalu lama, saluran komunikasi, perusahaan mudah dihubungi

dan lain – lain.

5. Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian dan

keramahan yang dimiliki para contact person.

6. Communication, yaitu memberikan informasi kepada pelanggan

dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan

saran dan keluhan pelanggan.

7. Credibility, yaitu sifat jujur, dan dapat dipercaya. Kredibilitas

mencangkup nama perusahaan, reputasi perusahaan, karakteristik

pribadi, contact person dan interaksi dengan pelanggan.

8. Security, yaitu aman dari bahaya, resiko, dan rasa keragu – raguan.

Aspek ini meliputi keamanan secara fisik, keamanan secara finansial

dan kerahasiaan.

9. Understanding/ knowing the customer, yaitu usaha untuk memahami

kebutuhan pelanggan.

10. Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa berupa fasilitas fisik peralatan

(34)

2.2.7 Persepsi dan Harapan Pelanggan Terhadap Kualitas Layanan

Kualitas layanan pada dasarnya adalah hasil persepsi yang ada

dibenak pelanggan. Persepsi ini terbentuk setelah pelanggan

membandingkan antara persepsi kualitas layanan yang mereka terima

dengan harapan.

Menurut [Kotler, 1994 : 240] mendefinisikan persepsi sebagai

proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan

menginterpretasikan masukan – masukan informasi untuk menciptakan

gambaran keseluruhan yang berarti. Persepsi tidak hanya bergantung pada

stimuli fisik tetapi pada juga stimuli yang berhubungan linhkungan sekitar

dan keadaan individu tersebut, karena itu setiap individu akan berbeda

dalam melihat hal yang sama dengan cara yang berbeda. Penilaian

pelanggan terhadap atribut produk/ jasa tertentu akan berbeda – beda

dalam kondisi dan situasi yang mungkin sama, karena mereka memiliki

persepsi yang berbeda.

Harapan pelanggan sebelum membeli atau mengkonsumsi suatu

jasa adalah penting sebagai standar atau acuan dalam mengevaluasi kinerja

jasa yang bersangkutan. Zeithaml 1993 dalam [Tjiptono, 2005 : 53-54]

mengemukakan sepuluh faktor utama yang mempengaruhi harapan

pelanggan terhadap suatu jasa, yaitu :

1. Enduring service intensifiers, berupa harapan yang disebabkan oleh

orang lain dan filosofi pribadi seseorang mengenai suatu jasa.

(35)

3. Transitari service intensifiers, terdiri atas situasi darurat yang

membutuhkan jasa tertentu dan jasa terakhir yang pernah dikonsumsi

pelanggan.

4. Persepsi pelanggan terhadap tingkat layanan perusahaan lain.

5. Self-perceived service role, yaitu persepsi pelanggan terhadap

tingkat keterlibatannya dalam proses penyampaian jasa.

6. Faktor situasional yang berbeda diluar kendali penyedia jasa.

7. Janji layanan eksplisit, baik berupa iklan, personal shelling,

perjanjian maupun komunikasi dengan karyawan penyedia jasa.

8. Janji layanan implicit, yang tercemin dari harga dan sarana

pendukung jasa.

9. Word of mouth, baik dari teman, keluarga, rekan kerja, pakar

maupun publikasi media massa.

10. Pengalaman masa lampau.

2.3 Pengertian Pelayaran dan Perkapalan

Di dalam Undang-undang No.17 tahun 2008 yang dimaksud

dengan PELAYARAN ialah satu kesatuan sistem yang terdiri atas

angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta

perlindungan di lingkungan maritime. Perkapalan yaitu segala sesuatu

yang berkaitan dengan kelaiklautan, pengukuran pendataan dan

kebangsaan kapal. Pengawakan kapal (nahkoda dan anak buah kapal)

(36)

2.3.1 Macam – macam Pelayaran

Jenis – jenis pelayaran [birolaut.blogspot.com] antara lain :

1 Pelayaran Luar Negeri

Kapal – kapal yang melayani jalur pelayaran luar negeri.

2 Pelayaran Dalam Negeri

Kapal – kapal yang melayani jalur pelayaran dalam negeri.

3 Pelayaran Rakyat

Penyelenggaraan angkutan laut oleh perorangan sebagai usaha rakyat

yang bersifat tradisional, melayani jalur pelayaran antar pulau.

4 Pelayaran Berjadwal (Regular Line Ships)

Pelayaran luar negeri maupun dalam negeri yang menjalankan trayek

tidak tetap dan tidak teratur waktunya sesuai kebutuhan dan

permintaan pemakai atau pencharter kapal.

5 Pelayaran Tiada Berjadwal (Tramper)

Pelayaran luar negeri maupun dalam negeri yang menjalankan trayek

tidak tetap dan tidak teratur waktunya sesuai kebutuhan dan

permintaan pemakai atau pencharter kapal.

6 Alur Pelayaran

Bagian dari perairan yang alami maupun buatan yang dari segi

kedalaman, lebar dan hambatan pelayaran lainnya dianggap aman

untuk dilayari.

(37)

Setiap pemancaran, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda,

gambar, suara, dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem

kawat, optic, radio atau sistem elektromagnetik lainnya dalam dinas

bergerak pelayaran yang merupakan bagian dari keselamatan

pelayaran.

8 Sarana Bantu Navigasi Pelayaran

Sarana yang dibangun atau terbentuk secara alami yang berada diluar

kapal yang berfungsi sebagai navigator dalam menentukan posisi

atau haluan kapal, serta member tahu bahaya dan rintangan

pelayaran untuk kepentingan keselamatan berlayar.

9 Kelaiklautan Kapal

Ketentuan atau keselamatan yang berhubungan dengan kondisi fisik

kapal, mesin, peralatan navigasi, telekomunikasi, dokumen kapal,

pengawakan, keselamatan sesuai ketentuan yang berlaku sehingga

kapal memenuhi syarat untuk berlayar.

2.3.2 Kepuasan Pelanggan

Hal ini kepuasan pelanggan merupakan salah satu hal terpenting

bagi perusahaan agar dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan

mereka, karena banyaknya pesaing yang berebut pangsa pasar dengan

mengeluarkan berbagai macam produk atau jasa untuk memenuhi

(38)

Selain pesaing, pelanggan saat ini juga menjadi perhatian bagi para

produsen, hal ini disebabkan kebutuhan pelanggan yang bersifat selalu

berubah.

Menurut Mowen dikutip oleh [Tjiptono, 2005 : 349] merumuskan

kepuasan pelanggan sebagai sikap keseluruhan terhadap suatu barang atau

jasa setelah perolehan (acquisition) dan pemakainya, dengan kata lain

kepuasan pelanggan merupakan penilaian evaluatif purnabeli yang

dihasilkan dari seleksi pembelian spesifik.

Berdasarkan jurnal yang dikemukakan [Kotler, 1996] kepuasan

pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan

kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan

adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja (hasil) yang dirasakan dengan

harapan. Pelanggan dapat mengalami salah satu dari tingkat kepuasan

yang umum.

Jika kinerja (hasil) yang dirasakan dibawah harapan maka

pelanggan tidak puas dan kinerja (hasil) yang dirasakan melebihi maka

pelanggan akan sangat puas dan senang.

2.3.3 Atribut – Atribut Pembentuk Kepuasan Pelanggan

Menurut ( Dutka, 1994 : 41 ) atribut – atribut yang membentuk

kepuasan pelanggan adalah :

(39)

a. Value – price relationship

Merupakan faktor sentral dalam menentukan kepuasan

pelanggan, apabila nilai yang diperoleh pelanggan melebihi apa

yang dibayar , maka suatu dasar penting dari kepuasan

pelanggan telah tercipta.

b. Product quality

Merupakan penilaian dari mutu suatu produk

c. Product benefit

Merupakan manfaat yang dapat diperoleh pelanggan dalam

menggunakan suatu produk yang dihasilkan oleh suatu

perusahaan dan kemudian dapat dijadikan dasar positioning

yang membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan

lainnya.

d. Product features

Merupakan ciri – ciri tertentu yang dimiliki oleh suatu produk

sehingga berbeda dengan produk yang ditawarkan pesaing.

e. Product desain

Merupakan proses untuk merancang gaya dan fungsi produk

yang menarik dan bermanfaat.

(40)

Merupakan keakuratan dan keterandalan produk yang

dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu

dan menunjukkan pengiriman produk pada suatu tingkat

kinerja khusus.

g. Range of product or service

Merupakan macam dari produk / jasa layanan yang ditawarkan

oleh perusahaan.

2. Attributes related to service, meliputi :

a. Guarantee or waranty

Merupakan jaminan yang diberikan oleh suatu perusahaan

terhadap produk yang dapat dikembalikan bila kinerja produk

tersebut tidak memuaskan.

b. Delivery

Merupakan kecepatan dan ketepatan dari proses pengiriman

produk dan jasa yang diberikan perusahaan terhadap

pelanggannya.

c. Compalint handling

Merupakan penanganan terhadap keluhan yang dilakukan oleh

pelanggan terhadap perusahaan.

(41)

Merupakan kemampuan perusahaan dengan serius dan

memecahkan masalah yang dihadapi oleh pelanggan.

3. Attributes related to purchase, meliputi :

a. Courtesy

Merupakan kesopanan, perhatian, pertimbangan, keramahan

yang dilakukan karyawan dalam melayani pelanggannya.

b. Communication

Merupakan proses penyampaian informasi yang dilakukan

oleh karyawan perusahaan kepada pelanggannya.

c. Ease or convenience acquisition

Merupakan kemudahan untuk mendapatkan pengetahuan

tentang produk dari perusahan.

d. Company reputation

Adalah reputasi yang dimiliki perusahaan dapat mempengaruhi

pandangan pelanggan terhadap perusahaan tersebut yang akan

mengurangi ketidakpuasan dan resiko dalam pembelian.

e. Company competence

Adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mewujudkan

permintan yang diajukan oleh pelanggan dalam memberikan

(42)

Atribut – atribut dari kepuasan diatas bersifat universal, yang harus

didefinisikan, diklasifikasikan, dan diinterpretasikan dalam penggunaanya.

Tidak semua atribut – atribut yang ada digunakan dalam sebuah penelitian,

tetapi harus diketahui atribut yang spesifik dan cocok dengan badan usaha

dan jenis usaha tersebut.

2.3.4 Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan

Kualitas merupakan suatu yang dipersepsikan oleh pelanggan

karena kualitas didasarkan pada pengalaman actual pelanggan terhadap

suatu produk atau jasa. Pelanggan akan merasa puas apabila memperoleh

pelayanan yang baik atau sesuai yang diharapkan.

Menurut [Gerson, 2004 : 11], jika suatu perusahaan memberikan

mutu dan pelayanan yang baik maka kepuasan pelanggan akan

mengikutinya. Dengan demikian diduga ada hubungan positif antara

kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.

Sedangkan [Tjiptono, 2000 : 25] menyatakan bahwa dalam

mengevaluasi kepuasan terhadap suatu perusahaan tertentu, faktor – faktor

penentu yang digunakan adalah aspek pelayanan dan kualitas barang dan

jasa yang dibeli.

Dalam konteks kualitas pelayanan dan kepuasan telah tercapai

kesepakatan bahwa harapan pelanggan memiliki peranan yang besar

sebagai standar perbandingan dalam evaluasi kualitas pelayanan maupun

(43)

Dalam situasi persaingan yang semakin kompleks kebutuhan dan

keinginan pelanggan selalu meningkat diikuti dengan tingkat kemampuan

tertentu dari pelanggan. Semakin tinggi tingkat kemampuan pelanggan

maka semakin tinggi pula tuntutan yang diminta dalam pelayanan. Seperti

yang telah dikemukakan maka dapat diketahui bahwa kualitas layanan

terhadap kepuasan pelanggan sangatlah penting untuk diperhatikan dan

terus menerus dikontrol agar kinnerja badan usaha jangan sampai berada

dibawah pesaing. Pelanggan yang puas dapat meningkatkan keuntungan

badan usaha serta mempertahankan kelangsungan hidup didalam suatu

persaingan.

Dari teori – teori yang disebutkan diatas, dapat diambil

kesimpulan bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan

(44)

2.4 Kerangka Konseptual

Kualitas Layanan

(X)

(45)

2.5 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian

dan landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut : “Diduga terdapat pengaruh positif antara

kualitas layanan terhadap kepuasaan pelanggan atau penumpang kapal

(46)

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu

variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau

menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan operasional yang

diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut [Nazir, 1999 :

152].

1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X)

Kualitas layanan adalah suatu persepsi pelanggan terhadap jasa yang

diberikan oleh PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Surabaya.

Menurut Parasuraman et al (1998) dalam [Tjiptono, 2000 : 55]

kualitas layanan memiliki dimensi :

a. Tangibles (X1

Adanya bukti nyata bahwa PT. Pelayaran Nasional Indonesia

(Pelni) memiliki kelebihan untuk memberikan pelayanan

kepada pelanggan, yang dikutip oleh [Jasfar, 2005 : 51] yang

meliputi beberapa indikator : )

X1.1. Kelengkapan peralatan kapal.

X1.2. Kebersihan kapal.

(47)

X1.4. Kenyamanan ruang tidur.

X1.5. Kondisi kapal.

b. Reliability (X2

Keandalan pihak PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni)

dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat

(accurately) dan kemampuan untuk dipercaya (dependably),

terutama memberikan jasa tepat waktu (ontime), dengan cara

yang sama sesuai jadwal yang telah dijanjikan dan tanpa

melakukan kesalahan setiap kali [Jasfar, 2005 : 51], yang

meliputi beberapa indikator : )

X2.1. Ketepatan waktu berangkat dan tiba.

X2.2. Keramahan karyawan dalam memberikan layanan.

c. Responsiveness (X3

Ketanggapan pihak PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni)

dalam memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dalam

membantu penumpang [Jasfar, 2005 : 51], yang meliputi

beberapa indikator : )

X3.1. Keseriusan dalam menghadapi setiap keluhan.

X3.2. Kemampuan cepat tanggap terhadap masalah yang

muncul.

d. Assurance (X4

Berkaitan dengan tingkat jaminan yang diberikan oleh pihak

(48)

peralatan yang dipakai untuk dapat menimbulkan rasa

kepercayaan pelanggan terhadap PT. Pelayaran Nasional

Indonesia (Pelni) [Jasfar, 2005 : 51], yang meliputi beberapa

indikator :

X4.1. Perlindungan terhadap barang-barang penumpang.

X4.2. Adanya jaminan asuransi kecelakaan pada

penumpang.

X4.3. Pengetahuan dan kecakapan karyawan.

e. Emphaty (X5

Adanya perhatian dan kepedulian karyawan / ABK KM. Tidar

terhadap penumpang [Jasfar, 2005 : 51], yang meliputi

beberapa indicator : )

X5.1. Perhatian kepada penumpang.

X5.2. Tanggung jawab pada keamanan dan kenyamanan

penumpang.

2. Variabel Dependen atau Variabel Tidak Bebas (Y)

Kepuasan pelanggan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah

membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dibanding dengan

harapan. Menurut [Dutka, 1994 : 41] atribut – atribut yang

membentuk kepuasan pelanggan sebagai berikut :

Y1. Attributes related to the product, indikatornya adalah :

(49)

Biaya yang dikeluarkan penumpang sesuai dengan

nilai yang diperoleh.

Y1.2. Range of product or service

Merupakan macam dari produk / jasa layanan yang

ditawarkan oleh KM. Tidar terhadap penumpang.

Y2. Attributes related to purchase, indikatornya adalah :

Y2.1. Courtesy

Merupakan kesopanan karyawan / ABK KM. Tidar

dalam melayani penumpang.

Y2.2. Company Reputation

Merupakan nama baik perusahaan.

Atribut pembentuk kepuasan pelanggan merupakan atribut yang bersifat

universal yang harus didefinisikan, diklasifikasikan dan diinterpretasikan

dalam penerapannya. Dalam penelitian ini salah satu dari atribut kepuasan

pelanggan yang tidak digunakan adalah attributes related to the service

dikarenakan indicator attributes related to the service telah ada pada

kualitas layanan sehingga atribut kepuasan pelanggan yang dipilih telah

sesuai dengan perusahan.

3.1.2 Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan

skala interval dengan tipe pengukuran menggunakan skala pengukuran

(50)

tersusun dalam garis continue dengan jawaban sangat positifnya terletak

disebelah kanan dan jawaban negatifnya terletak disebelah kiri atau

sebaliknya. Skala yang dipergunakan adalah skala interval 1 sampai 7

dengan pola sebagai berikut :

Sangat kotor Sangat bersih

1 7

Tanggapan atau pendapat tersebut dinyatakan dengan memberi skor

yang berada dalam rentang nilai 1 sampai 7 pada masing – masing skala,

dimana 1 menunjukkan nilai terendah dan 7 menunjukkan nilai tertinggi.

3.2 Teknik Penentuan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua penumpang kapal KM.

Tidar pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) pada saat penelitian

dilaksanakan.

3.2.2 Sampel

Pada penelitian ini digunakan teknik Purposive Sampling yaitu

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik sampling

tersebut digunakan dalam penelitian ini karena karakteristik responden

yang menjadi sampel sudah ditentukan terlebih dahulu yaitu :

(51)

2. Pelanggan minimal 2 kali menggunakan jasa pelayaran KM. Tidar

milik PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).

Dalam SEM, ukuran sampel yang sesuai menurut para ahli adalah

antara 100 – 200. Bila sampel terlalu besar (misalnya > 400) akan

mengalami kesulitan memperoleh ukuran – ukuran goodness of fit yang

baik, karena lebih sensitif. Dalam menentukan jumlah sampel yang ditulis

oleh [Ferdinand, 2002 : 74-75] seperti dibawah ini :

1. 100 – 200 sampel untuk teknik maximum likehood estimation.

2. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya

antara 5 – 10 kali jumlah parameter yang diestimasi.

3. Tergantung pada indikator yang digunakan dalam seluruh variabel

latent. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5 sampai 10.

4. Bila sampelnya sangat besar, maka peneliti dapat memilih teknik

estimasi. Misalnya, bila jumlah sampel diatas 2500, teknik estimasi

ADF (Asymptotically Distribution Free Estimation) dapat digunakan.

Jadi jumlah sampel yang digunakan adalah jumlah indicator

sebanyak 18 dikalikan dengan 7 yang hasilnya sebanyak 112 sampel.

Dalam penyebaran kuisioner sebanyak 120 dan yang kembali

sebanyak 112 dimana sisanya tidak dipergunakan dengan rincian sebanyak

3 hasil nilai dari pengisian kuisioner tidak memenuhi kriteria (nilai rendah)

dan sebanyak 5 hasil kuisioner tidak dikembalikan oleh responden

sehingga yang dinyatakan baik sebanyak 112 kuisioner yang sesuai

(52)

3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Data primer

Yaitu data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau

perorangan, data dikumpulkan secara langsung dilapangan yang diperoleh

dari wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh

peneliti.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner atau jawaban dari

penumpang kapal KM. Tidar milik PT. Pelayaran Nasional Indonesia

(Pelni) Surabaya.

3.3.3 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data mengenai obyek

yang akan diteliti dengan cara sebagai berikut :

a. Kuisioner

Merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau

menyebarkan pertanyaan kepada responden dengan harapan

memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut [Umar, 2004 :

49].

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan

(53)

Teknik ini dilakukan untuk menanggapi responden yang kurang jelas

dalam menjawab kuisioner dan merupakan cara peneliti untuk

mencari informasi yang ingin diketahui oleh peneliti.

3.4 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.4.1 Teknik Analis SEM

Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian

ini adalah SEM (Structural Equation Modelling). Model pengukuran

faktor tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy, service

quality, dan consumer satisfaction (attributes related to the product dan

attributes related to purchase) menggunakan Confimatory Factor

Analysis.

Penaksiran pengaruh masing – masing variabel Dependen

(Satisfaction) terhadap variabel Independen (Service Quality)

menggunakan koefisien jalur. Langkah – langkah dalam analisis SEM

model pengukuran faktor satisfaction dilakukan sebagai berikut :

Persamaan dimensi faktor Satisfaction :

X1.1 = λ1

X

satisfaction + er_1

1.2 = λ1 satisfaction + er_2

Bila persamaan diatas dinyatakan dalam sebuah pengukuran model

untuk diuji unidimensionalitasnya melalui confirmatory factor analysis,

(54)

Gambar 3.1

Contoh Model Pengukuran Faktor Tangibles

Keterangan :

X1.1

X

= Pertanyaan tentang ……….

1.2

er 1 = Error term X

= Pertanyaan tentang ……….

1.

Demikian juga faktor lain seperti reliability, responsiveness,

assurance, emphaty dan consumer satisfaction (attributes related to the

product dan attributes related to purchase). 1

3.4.2 Asumsi Model SEM

1. Evaluasi Normalitas dan Linieritas

Sebaran data harus dianalisis untuk melihat apakah asumsi

normalitas dipenuhi sehingga data dapat diolah lebih lanjut untuk

permodelan SEM ini. Normalitas ini dapat diuji dengan metode

statistik. Uji normalitas ini perlu dilakukan baik untuk normalitas

univariant maupun normalitas. Uji normalitas dapat dilakukan

dengan mengamati scatterplots dengan memilih pasangan data dan

melihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linieritas. Tangibles

X1.1

X1.2

er 1

(55)

2. Evaluasi Outlier

Outliers adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik

yang terlihat sangat jauh berbeda dari observasi – observasi lainnya

dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel

tunggal atau variabel kombinasi [Hair, 1998].

1. Mengamati nilai Z – score : ketentuannya diantara ± 3,0 non

outlier.

2. Multivariate outlier diuji dengan criteria jarak mahalanobis

pada tingkat p < 0,001. Jarak uji dengan Chi – Square (χ2) pada

df sebesar jumlah variabel bebasnya. Ketentuan : bila

mahalanobis > dari nilai χ2 adalah multivariate outlier.

3. Uji Validitas

Menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator

dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang

seharusnya diukur.

Validitas juga dapat digunakan untuk menentukan apakah setiap

indicator yang diestimasi secara valid mengukur dimensi dan konsep

yang diujinya.

4. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari

(56)

sampai dimana masing – masing indikator itu mengindikasikan

sebuah konstruk atau faktor laten yang umum. Karena indikator

multidimensi, maka uji faliditasnya dari setiap variabel konstruk

akan diuji dengan melihat loading faktor dari hubungan setiap

observased variable dan latenvariable.

Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance

extracted. Construct reliability dan variance extracted dihitung

dengan rumus sebagai berikut :

Construct Reliability = ( Σ Standardize Loading )

Sementara εj dapat dihitung dengan formula:

) + Σεj )

εj = 1 - ( Standardize Loading )

Secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah ≥

0,7 dan variance extracted adalah ≥ 0,5 [Hair et al, 1998]. 2

Standardize Loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01 dengan

melihat nilai estimasi setiap construct standardize regression weight

terhadap setiap butir sebagai indikatornya.

3.4.3 Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal

Pengaruh langsung koefisien jalur diamati dari bobot regresi terstandart,

(57)

Ratio) atau (probability) yang sama denga nilai t hitung. Apabila t hitung

lebih besar daripada t tabel berarti signifikan.

3.4.4 Evaluasi Model

Menurut [Hair et al, 1998] menjelaskan bahwa pola “confirmatory”

menunjukkan prosedur yang dirancang untuk mengevaluasi utilitas

hipotesis – hipotesis dengan pengujian fit antara model dan data empiris.

Jika model teoritis menggambarkan “good fit” dengan data, maka model

dianggap sebagai yang diperkuat. Sebaliknya, suatu model teoritis tidak

diperkuat jika teori tersebut mempunyai suatu “poor fit” dengan data. Jadi

good fit” model yang diuji sangat penting dalam penggunaan SEM.

Gambar 2 : Kriteria Goodness of Fit Indices

Goodness of Fit Index Keterangan Cut of Value

X2 Chi Square Menguji apakah covariance populasi yang diestimasi sama dengan covariance.

Diharapkan kecil 1 s.d 5 paling baik diantara 1 dan 2

Probability Uji signifikasi terhadap

perbedaan matrix covariance data dalam

matrix covariance yang diestimasi.

Minimum 0,1 dan 0,2 atau ≥ 0,05

RMSEA Mengkompensasi

kelemahan Chi Square pada sampel besar.

(58)

GFI Menghitung proporsi tertimbang variance dalam matrix sampel yang dijelaskan oleh matrix covariance populasi yang diestimasi.

≥ 0,09

AGFI GFI yang disesuaikan

terhadap DF.

CMIND / DF Kesesuaian antara data dan model.

≤ 2.00

TLI Pembandingan antara

model yang diuji terhadap baseline model.

≥ 0,95

CFI Uji kelayakan model yang

tidak sensitive terhadap besarnya sampel dan kerumitan model.

≥ 0,94

Sumber : [Hair et al, 1998].

1. X2

Chi Square bersifat sangat sensitif terhadap besarnya sampel yang

digunakan. Model yang diuji dipandang baik atau memuaskan bila Chi

Squarenya rendah. Atau dengan kata lain peneliti berusaha memperoleh

nilai X

– Chi Square Statistic

2

yang rendah yang menghasilkan significance level lebih besar atau

sama dengan 0,05 (P ≥ 0,05). Semakin kecil nilai X 2 semakin model itu

(karena dalam uji coba Chi Square X2

2. RMSEA (The Roof Mean Square Error of Approximation)

= 0 berarti benar – benar tidak ada

perbedaan H0 diterima) dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut

value sebesar p > 0,05 atau p > 0,10.

RMSEA adalah sebuah indeks yang dapat digunakan untuk

(59)

Gartner & Hamburg, 1996]. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama

dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang

menunjukkan sebuah close fit dari model itu berdasarkan degrees of

freedom (Brown & Cudeck, 1993).

3. GFI (Goodness of Fit Index)

Indeks kesesuaian (Fit Index) ini akan menghitung proporsi tertimbang

dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks

kovarians populasi yang terestimasikan [Benher, 1983 ; Tanaka & Huba,

1989]. Nilai GFI berkisar antara 0 (poor fit) sampai (perfect fit) dan nilai

GFI ≥ 0,90 merupakan good fit (kecocokan yang baik), sedangkan 0,80 ≤

GFI < 0,90 sering disebut sebagai marginal fit. [Wijanto, 2008 : 53].

4. AGFI (Adjusted Goodnees of Fit Index)

Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai

nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90. GFI maupun AGFI adalah

kriteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varians dalam

sebuah matriks & kovarians sampel. Nilai sebesar 0,95 dapat

dienterpretasikan sebagai tingkatan yang baik good overall model fit

(baik) sedangkan besaran nilai antara 0,90 – 0,95 menunjukkan tingkatan

cukup adequate [Hulland et al, 1996].

5. CMIN/DF

The minimum sample discrepancy function (CMIN) dibagi dalam degree

offreedomnya akan menghasilkan indeks CMIN/DF. Dalam hal ini adalah

(60)

relatif kurang dari 20 atau bahkan kadang kurang dari 30 adalah indikasi

dari acceptablefit antara model dan data [Arbuckle, 1997].

6. TLI (Tucker Lewis Index)

TLI (Tucker Lewis Index) adalah sebuah alternatif incremental fit index

yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline

model [Bavengartner & Hamburg, 1996]. Nilai yang direkomendasikan

sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah penerimaan ≥ 0,95

[Hair dkk, 1995] dan nilai yang sangat mendekati atau menunjukkan a

very good fit [Arbuckle, 1997].

7. CFI (ComperativeFit Index)

Besaran indeks ini adalah pada rentang nilai sebesar 0 – 1, dimana

semakin mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi a

very good fit [Arbuckle, 1997]. Nilai yang direkomendasikan adalah CFI ≥

0,95. Keunggulan dari indeks ini adalah bahwa indeks ini besarannya tidak

dipengaruhi oleh ukuran sampel karena itu sangat baik untuk mengukur

(61)
(62)

47 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Pendirian PT Pelni diawali pada masa penjajahan Belanda. Dengan

melihat segi geografis wilayah Indonesia, maka penjajahan mengutamakan

transportasi laut di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda satu-satunya

perusahaan yang ada di Indonesia adalah Koningkekke Paketvart

Maatschappij (KPM), dimana KPM merupakan perusahaan pelayaran yang

memonopoli dan mendominasi seluruh kawasan seluruh Nusantara KPM

sebagai pelayaran yang ada di Indonesia, maka KPM memperoleh

keuntungan yang sangat besar. Dengan adanya KPM, Belanda dapat

dengan mudah menghubungkan antar pulau-pulau yang tersebar di seluruh

wilayah Nusantara mulai dari pulau yang besar sampai dengan pulau yang

kecil dan terpencil. Didalam memberikan jasa pelayaran kepada

masyarakat tidak hanya memberikan jasa transportasi laut untuk

pengangkutan orang saja melainkan juga pengiriman barang-barang.

PT Pelni berdiri memasuki SK Menteri Perhubungan RI No. M/

2/I/1 pada tanggal 19 Februari 1952 dengan akte notaris yang berkediaman

di Jakarta. Pada tanggal 28 April 1952 PT. Pelni secara resmi didirikan

dengan modal 100 juta Dollar dan kekuatan armada GX yayasan

(63)

perseroan diubah menjadi perusahaan milik negara hingga tahun 1975.

Kemudian setelah dikeluarkan peraturan pemerintah No 31 tanggal 31

Oktober 1975 status perusahaan Pelni diubah menjadi perseroan kembali

sampai saat ini.

4.1.2 Lokasi Kantor PT Pelni (Persero) Surabaya

Lokasi kantor PT Pelni Cabang Surabaya terletak di jalan

Pahlawan No 112-114 Surabaya. Dalam memilih lokasi baik kantor pusat

maupun kantor cabang, PT Pelni memilih daerah yang dekat dengan

pelabuhan dan pusat kota. Lokasi dekat dengan pelabuhan akan

mempermudah proses hubungan mengenai kapal-kapal, sedangkan lokasi

dekat dengan pusat kota agar mudah diketahui dan mudah dijangkau oleh

masyarakat.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Gambaran Umum Keadaan Responden

Responden dalam penelitian ini adalah penumpang kapal KM.

Tidar pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), maka jumlah

responden dalam penelitian ini adalah 112 orang.

(64)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 112 orang

responden diperoleh gambaran responden berdasarkan jenis kelamin

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)

1 Laki – laki 75 67

2 Perempuan 37 33

Total 112 100

Sumber : Hasil penyebaran kuesioner

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini mempunyai jenis kelamin laki-laki

yakni sebanyak 75 orang atau sebesar 67%, sedangkan yang

mempunyai jenis kelamin perempuan dengan jumlah sebanyak 37

orang atau sebesar 33%.

2. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 112 orang

responden diperoleh gambaran responden berdasarkan usia adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.2.

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Prosentase (%)

1 20 – 27 tahun 35 31,25

2 28 – 35 tahun 49 43,75

3 > 35 tahun 28 25

Total 112 100

(65)

responden dalam penelitian ini yang berusia antara 20 sampai dengan

27 tahun sebanyak 35 orang atau sebesar 31,25%, dan yang berumur

28 sampai dengan 35 sebanyak 49 orang atau sebesar 43,75%

kemudian yang berusia diatas 35 tahun sebanyak 28 orang atau

sebesar 25%.

3. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 112 orang

responden diperoleh gambaran responden berdasarkan pekerjaan

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Prosentase (%)

1 Pegawai Swasta 27 25

2 Pegawai Negeri 43 38

3 Wiraswasta 25 20

4 Lain - lain 17 17

Total 112 100

Sumber : Hasil penyebaran kuesioner

4.2.2 Deskripsi Variabel Kualitas Layanan (X)

Kualitas layanan adalah suatu persepsi pelanggan terhadap jasa

yang diberikan kepada penyedia jasa. Kualitas layanan memiliki 5

dimensi. Berikut ini deskripsi dimensi variabel kualitas layanan :

(66)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada

para responden yang berjumlah 112 orang, diperoleh jawaban dan dapat

dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 4.4

Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Tangibles (X1

No

)

Pertanyaan Skor Jawaban Total

1 2 3 4 5 6 7

1 Bagaimana kelengkapan peralatan

yang digunakan oleh KM. Tidar ? 0 0 0 6 54 49 3 112 2 Bagaimana kebersihan kapal dan

toilet KM. Tidar ? 0 0 1 4 47 56 4 112 3 Bagaimana fasilitas kapal yang

ada di KM. Tidar ? 0 0 0 4 52 56 0 112 4 Bagaimana kenyamanan ruang

tidur yang ada di KM. Tidar ? 0 0 0 1 51 59 1 112 5 Bagaimana kondisi kapal pada

KM. Tidar ? 0 0 1 5 50 49 7 112

Total 0 0 2 20 254 269 15

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (Lampiran 2)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa jawaban

yang diberikan oleh reseponden dapat dikatakan setuju terhadap

pertanyaan yang diajukan mengenai tangibles atau bukti nyata. Hal

tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan

jawaban cenderung setuju yaitu sebesar 269 pada skor 6, hal ini

menunjukkan bahwa kelengkapan peralatan yang digunakan oleh KM.

Tidar sudah sangat lengkap, kebersihan kapal dan toilet KM. Tidar sangat

dijaga kebersihannya, fasilitas kapal yang ada di KM. Tidar sudah

memenuhi standar yang ditentukan, kenyamanan ruang tidur yang ada di

Gambar

Tabel 1.1 Data penumpang KM. Tidar pada bulan Januari – Desember tahun 2009
Tabel 1.2
Gambar 3.1 Contoh Model Pengukuran Faktor Tangibles
Gambar 2 : Kriteria Goodness of Fit Indices
+7

Referensi

Dokumen terkait

31 Maka kataNya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya: &#34;Jikalau kamu tetap dalam firmanKu (tidak menyimpang dan tidak sembarangan menampung pengjaran dari sumber

Bahwa setelah Terdakwa menerima uang dari Saksi-6 tersebut selanjutnya Terdakwa menghubungi Saksi-2 menyampaikan kalau uangnya sudah siap dan kapan diserahkan, Saksi-2

Pelean ilu manetek yang diharapkan mampu menghasilkan solidaritas yang kuat di tengah masyarakat atau malah hanya sebagai ritual Gereja biasa saja yang berjalan

Tentu saja kondisi ini tidak akan terjadi, kalau seandainya dalam proses pemberian IUP yang dilakukan oleh pemerintah sudah memenuhi kaidah tata kelola pertambangan yang

dan kemampuan konsumen untuk melakukan pembelian produk yang diiklankan, dalam waktu yang tidak terlalu lama sejak konsumen menerima informasi dari iklan di web. Pengukuran

Komitmen dalam upaya menata pendidikan, melalui pembangunan yang berorientasi pada cita-cita mewujudkan masyarakat Sumenep yang beradab dan berkeadaban, akan selalu

Hasil penelitian diperoleh data bahwa, kedua perusahaan peternakan ayam ras petelur dalam menyusun ransum yang diberikan pada ternak ayam ras petelur terdiri dari

[r]