• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Spektrum Energi dan Fungsi Gelombang Potensial Morse dengan Koreksi Sentrifugal Menggunakan Metode SWKB dan Operator SUSY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Spektrum Energi dan Fungsi Gelombang Potensial Morse dengan Koreksi Sentrifugal Menggunakan Metode SWKB dan Operator SUSY."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Penentuan Spektrum Energi dan Fungsi

Gelombang Potensial Morse dengan Koreksi

Sentrifugal Menggunakan Metode SWKB dan

Operator SUSY

Cari, Suparmi, Heti Marini

Pascasarjana Ilmu Fisika, Universitas Sebelas Maret

Email : segara_ungu@yahoo.com

Received 13-08-2012, Revised 28-09-2012, Accepted 05-10-2012, Published 29-10-2012

ABSTRACT

The purposes of the research are to determine the energy spectrum and wave function of Morse with centrifugal term using SUSY quantum mechanics. The Morse with centrifugal term potential is type of shape invariant potential. The energy spectrum of Morse potential with centrifugal term is obtained using Supersymmetry - WKB (SWKB) quantization formula and Supersymmetry Operator. The wave function is obtained using Supersymmetry Operator. The energy spectrum obtained using SWKB quantization formula is equal to the result obtained using Supersymmetry Operator. The ground statewave function is obtained from the property of lowering operator that annihilates the ground state wave function.The first excited state wave function is obtained by applying raising operator on the ground state wave function and so the higher level excited state wave functions obtained by operating raising operator to the nearest lower wave function. The energy spectrum obtained using SWKB quantization formula is equal to the result obtained using Supersymmetry Operator. Both energy spectrum and the wave function obtained are only approximation since the centrifugal term is approximated by exponential function.

Keywords: Schrödinger equation, Morse potential, centrifugal term, supersymmetry of quantum mechanics

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan spektrum energi dan fungsi gelombang potensial Mors edengan faktor sentrifugal menggunakan metode supersimetri mekanika kuantum. Potensial Morse dengan faktor sentrifugal merupakan potensial yang mempunyai sifat shape invariance. Spektrum energi potensial Morse dengan faktor sentrifugal ditentukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode kuantisasi supersimetri-WKB (SWKB) dan metode operator supersimetri. Sedangkan fungsi gelombang ditentukan dengan menggunakan operator supersimetri (SUSY). Spektrum energi untuk potensial Manning Rosen dengan faktor sentrifugal yang diperoleh menggunakan formula kuantisasi SWKB untuk kondisi simetri yang baik memberikan hasil yang sama dengan operator supersimetri. Fungsi gelombang tingkat dasar diperoleh dari sifat-sifat operator penurun yang melenyapkan (anihilasi) fungsi gelombang tingkat dasar. Sedangkan fungsi gelombang tereksitasi tingkat satu dan seterusnya diperoleh dengan mengoperasikan operator penaik yang dioperasikan pada fungsi gelombang satu tingkat dibawahnya. Baik spektrum energi maupun fungsi gelombang yang diperoleh hanya bersifat pendekatan karena faktor potensial atau gaya sentrifugal didekati dengan fungsi berbentuk eksponensial.

(2)

PENDAHULUAN

Persamaan Schrödinger merupakan pilar penting dalam sistem mekanika kuantum. Melalui persamaan Schrödinger dapat diketahui spektrum energi dan fungsi gelombang suatu sistem partikel yang kemudian dapat digunakan untuk mendiskripsikan perilaku partikel tersebut di alam semesta. Namun demikian, pada beberapa jenis potensial, terutama jenis penyelesaian eksak dari pesamaan Schrödinger ini hanya mungkin untuk momentum angular ݈ = 0. Tetapi ketika ݈ ≠ 0, persamaan Schrödinger hanya dapat diselesaikan melalui sebuah pendekatan yang sesuai[1], seperti metode iterasi asimptotik (AIM)[2-4], faktorisasi[5,6], metode ekspansi 1/N[7], metode Nikiforov-Uvarov[8], metode supersimetri mekanika kuantum[9,11].

Potensial Morse dengan faktor sentrifugal adalah salah satu jenis potensial shape

invariance yang berbentuk eksponensial. Potensial ini digunakan sebagai model

matematika untuk mendeskripsikan vibrasi dari molekul beratom dua. Sebelumnya Persamaan Schrodinger dari potensial ini telah berhasil diselesaikan dengan metode iterasi asimptotik (AIM) oleh O. M. Aldossary[2]. Sedangkan dalam paper ini, persamaan Schrodinger untuk potensial Morse dengan faktor sentrifugal akan diselesaikan dengan menggunakan metode Supersimetri Mekanika Kuantum (SUSYQM). Secara umum penyelesaian persamaan Schrodinger dengan menggunakan SUSYQM relatif lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan metode lain, karena dengan metode ini persamaan Schrödinger yang merupakan persamaan differensial orde dua dapat difaktorkan menjadi persamaan differesial orde satu sehingga penyelesaiannya akan lebih mudah.

Dalam SUSYQM, terdapat beberapa metode dalam menentukan spektrum energi, diantaranya adalah metode operator supersimetri dan metode supersimetri – WKB (SWKB)[9]. Kedua metode ini memiliki kekhasan masing-masing dalam proses penyelesaiannya. Dalam paper ini digunakan kedua metode tersebut, dimana metode operator supersimetri digunakan untuk menentukan spektrum energi dan fungsi gelombang, sedangkan metode SWKB hanya digunakan untuk menentukan spektrum energi.

METODE

Supersimetri Mekanika Kuantum (SUSYQM)

Pemeran utama supersimetri mekanika kuantum adalah operator supermuatan. Witten mendefinisikan sistem supersimetri mekanika kuantum sebagai sistem yang terdiri dari operator supermuatan (Qi) yang komut dengan Hamiltonian supersimetri (Hss)[10],

dan Dengan (1)

N adalah jumlah generator dan memenuhi hubungan anti komut.

Untuk sistem SUSY yang paling sederhana, N=2, dengan operator super muatan dan didefinisikan sebagai[12],

(3)

Dimana σ1dan σ2 adalah matriks dari Pauli, dan , adalah momentum linear. Sedangkan W(x) adalah superpotensial supersimetri yang merupakan fungsi x. Dengan menggunakan Persamaan (1) dan (2) diperoleh,

(3)

dimana,

, dengan (4a)

dan,

, dengan (4b)

Dengan dan didefinisikan sebagai pasangan Hamiltonian penurun dan Hamiltonian penaik, sedangkan V-(x) dan V+(x) merupakan pasangan potensial supersimetri. Berdasarkan Persamaan (4a) dan (4b) persamaan Hamiltonian dapat difaktorkan menjadi,

, dan (5)

di mana, (6)

Dengan, disebut operator penaik (raising operator), dan sebagai operator penurun (lowering operator)[11-13].

Potensial Shape Invariance

Sepasang potensial supersimetri (SUSY), yaitu dan dapat dikatakan shape invariance jika kedua potensial tersebut memiliki bentuk yang sama, hanya dibedakan oleh sebuah parameter[9].

(7)

dengan, (8a)

(8b)

dimana j = 0,1,2,.., sedangkan parameter a ditentukan secara rekursif (berturutan),

(4)

Hubungan antara Hamiltonian standard dan Hamiltonian SUSY dinyatakan sebagai,

(9)

Maka berdasarkan persamaan eigen nilai diperoleh,

(10)

Dengan merupakan energi tingkat dasar pada pasangan hamiltonian penurun. Berdasarkan Persamaan (9) diperoleh hubungan antaraV (x)danV-(x)sebagai berikut,

(11)

dimana sering dinyatakan sebagai Potensial Efektif ( ). Sedangkan ditentukan dengan dugaan/ perkiraan secara intelektual berdasarkan bentuk potensial efektif sistem terkait.

Dengan mengulang prosedur sifat shape invariance, diperoleh generalisasi persamaan Hamiltonian sebagai berikut,

, dengan k = 0, 1, 2,… (12)

Dengan membandingkan Persamaan (8) dan (9), diketahui bahwa . Sehingga spektrum energi eigen nilai dari H-dapat digeneralisasi menjadi,

(13)

Sifat operator penaik dan penurun secara umum diketahui bahwa operator penaik bila dioperasikan pada suatu fungsi gelombang menghasilkan fungsi gelombang satu tingkat di atasnya. Sedangkan untuk operator penurun jika dioperasikan pada suatu fungsi gelombang menghasilkan fungsi gelombang satu tingkat di bawahnya[9, 12].

Berdasarkan sifat operator penurun, yaitu jika operator penurun dioperasikan pada fungsi gelombang tingkat dasar maka hasilnya harus nol, karena tidak ada lagi fungsi gelombang

dibawahnya tingkat dasar . Sedangkan sifat operator penaik

(14)

atau,

(5)

(15)

dengan N adalah faktor normalisasi. Dan,

(16) dengan N adalah faktor normalisasi. Berdasarkan sifat operator penaik diatas maka, fungsi

gelombang tingkat atasnya satu dan seterusnya ( dapat ditentukankan dengan

menggunakan operasi berantai operator penaik terhadap fungsi gelombang keadaan

dasar .

(17)

Sehingga secara umum persamaan gelombang tereksitasi tingkat ke-n dapat dituliskan sebagai berikut

(18)

Formula Kuantisasi Supersimetri – WKB (SWKB)

SWKB merupakan supersimetri yang terinspirasi dari metode semiklasik WKB. Berikut adalah ulasan singkat mengenai konversi matematis metode semiklasik WKB menjadi SWKB. Formula kuantisasi pendekatan semiklasik WKB pada orde terendah untuk potensial sistem satu dimensi adalah[9],

(19)

Dalam SUSY, Hamiltonian tingkat terendah dapat dinyatakan dengan Hamiltonian Penurun (H -). Sehingga Persamaan (19) dapat ditulis

(20)

Dimana n= 0, 1, 2, ....dan a, badalah titik balik. Dengan penjabaran sederhana diperoleh,

(21)

Persamaan (18) merupakan persamaan umum tingkat energi SWKB untuk kondisi simetri yang baik (unbroken symetry).

Potensial Morse dengan Faktor Sentrifugal

(6)

; (22) dimana, Dmerupakan energi disosiasi (peruraian), radalah jarak orbital elektron terhadap inti dari molekul beratom dua, dan ro adalah jarak keseimbangan antar inti atom. Sedangkan dan αadalah konstanta penyesuaian.

Persamaan Schrodinger satu dimensi untuk potensial Morse dengan faktor sentrifugal diperoleh dari persamaan Schrodinger sistem tiga dimensi pada bagian radial[15],

(23)

Jika fungsi gelombang dinyatakan sebagai , dan , maka diperoleh

(24)

Jika masing-masing ruas pada Persamaan (24) dikalikan dengan , dengan maka persamaan menjadi,

(25)

Atau dapat ditulis,

(26)

Berdasarkan Persamaan (26), potensial effektif dari potensial Morse dapat dituliskan sebagai berikut,

(27)

dengan merupakan faktor gaya sentrifugal. Dimana adalah bilangan kuantum orbital dengan. Karena , maka , sehingga Persamaan (27) dapat ditulis,

(28)

Dengan mengekspansikan faktor diperoleh,

(29)

(7)

(30)

dimana,

, dan (31)

Jika Persamaan (31) disubtitusikan ke dalam Persamaan (30) diperoleh,

(32)

Dengan membandingkan komponen ruas kiri dan ruas kanan dari Persamaan (32) dapat diperoleh,

; (33a)

(33b)

Dan,

(33c)

Dengan metode subtitusi diperoleh,

; ; dan (33d)

Dengan mensubtitusikan Persamaan (33d) ke dalam Persamaan (30), maka Persamaan (29) dapat dituliskan sebagai berikut,

(34)

Sehingga secara lengkap persamaan potensial efektif untuk potensial Morse dapat dituliskan kembali sebagai,

(35)

atau,

(8)

dengan, (37a)

(37b)

(37c)

Berdasarkan bentuk persamaan potensial efektif tersebut, maka Persamaan superpotensial untuk potensial Morse dengan faktor sentrifugal dapat dimisalkan sebagai berikut,

(38)

Jika Persamaan (38) dioperasikan ke Persamaan (11), diperoleh

(39)

Sehingga persamaan superpotensialnya dapat dituliskan kembali,

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan Spektrum Energi dengan Metode Kuantisasi SWKB

Dengan mengoperasikan Persamaan (40) ke dalam Persamaan (21) diperoleh,

(41)

atau dapat ditulis,

(42)

Jika dimisalkan, maka, , sehingga Persamaan (42) dapat ditulis kembali,

(43)

(9)

(44)

Persamaan ini dapat dituliskan dalam bentuk umum sebagai berikut:

(45)

dimana solusinya adalah,

(46)

Jika , maka dan dapat di cari dengan menggunakan rumus,

(47)

sehingga diperoleh,

(48)

dan,

(49)

Jika Persamaan (48) dan (49) disubtitusikan ke Persamaan (41), maka diperoleh,

(50)

Dengan penjabaran sederhana diperoleh,

(10)

Dengan subtitusi Persamaan (51) dan (39) ke dalam Persamaan (10), diperoleh persamaan umum spektrum energi untuk potensial Morse dengan faktor sentrifugal dengan menggunakan metode kuantisasi SWKB sebagai berikut,

(52)

Penentuan Spektrum Energi dengan Metode Operator Supersimetri

Penentuan spektrum energi potensial Morse dengan faktor sentrifugal dengan metode operator SUSY diperoleh berdasarkan pada sifat shape invariance. Dengan menggunakan Persamaan (8a) dan (8b), dapat ditentukan pasangan potensial supersimetri

dan

(53)

(54)

Dari Persamaan (53) dan Persamaan (54), diketahui bahwa

dan (55)

Berdasarkan sifat shape invariancePersamaan (7) diperoleh

(56)

Untuk pasangan potensial tingkat atasnya satu dan seterusnya dapat ditentukan dengan mengoperasikan Persamaan (55) pada Persamaan (7).Kemudian dengan meggunakan Persamaan (13) diperoleh,

(57)

Dengan subtitusi Persamaan (39) dan (57) ke dalam Persamaan (10), diperoleh persamaan umum spektrum energi untuk potensial Morse dengan faktor sentrifugal dengan menggunakan metode operator SUSY sebagai berikut,

(58)

Penentuan Fungsi GelombangPotensial Morse dengan faktor sentrifugal

(11)

(59)

dengan mengoperasikan operator penaik pada Persamaan (6) , dan subtitusi Persamaan (40), dan (59) ke Persamaan (15), fungsi gelombang terkesitasi tingkat satu diperoleh sebagai berikut,

(60)

KESIMPULAN

Spektrum energi untuk potensial Morse dengan faktor sentrifugal yang diperoleh menggunakan formula kuantisasi SWKB untuk kondisi simetri yang baik memberikan hasil yang sama dengan operator supersimetri. Dengan mengaplikasikan operator tangga turun pada fungsi gelombang tingkat dasar diperoleh fungsi gelombang tingkat dasar, sedangkan fungsi gelombang tingkat atas satu diperoleh dengan menggunakan operator tangga naik yang dioperasikan pada fungsi gelombang tingkat dasar dan seterusnya. Baik spektrum energi maupun fungsi gelombang yang diperoleh hanya bersifat pendekatan karena faktor potensial atau gaya sentrifugal didekati dengan fungsi berbentuk eksponensial.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian ini didukung oleh Hibah Penelitian Tim Pascasarjana (HPTP) Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan nomor kontrak No. 2345/UN27.16/PN/2012

DAFTAR PUSTAKA

1 Sameer M. Ikhdair. 2009. Rotation and Vibration of Diatomic Molecule in the Spatially-Dependent Mass Schr¨odinger Equation with Generalized q-Deformed Morse potential”, arXiv:0904.4366v1.

2 O. M. Al Dossary. 2007. Morse Potenstial Eigen-Energies Through The Asymtotic Iteration Method.Int. J. Qua. Chem, Vol. 107, pp. 2040-2046.

3 O. Bayrak, et. al. 2007. Exact Analytical Solutions to the Kratzer Potential by the Asymptotic Iteration Method. Int. J. Qua. Chem, Vol. 107, 5pp. 40–544.

4 M. Aygun , et. al. 2007. Solution of the Radial Schrödinger Equation for the Potential

Family using the Asymptotic Iteration Method. arXiv:math-ph/0703040v1, 13 Mar 2007.

5 J. Sadeghi. 2007. Factorization Method and Solution of the Non-Central Modied Kratzer Potential. Acta Physica Polonica A, No.1, Vol. 112.

6 Shi-Hai Dong. 2007. Factorization method in Quantum Mechanics. Springer, Mexico. 7 R. H. Hammed. 2012. Approximate Solution of Schrödinger Equation With Manning –

Rosen Potential in Two Dimensions by Using the Shifted 1/N Expansion Method.

Journal of Basrah Researches (Sciences), Vol 38. No. 1.

(12)

9 F. Cooper, et. al. 2001. Supersymetry in Quantum Mechanics. World Scientific, Singapore.

10 E. Witten. 1981. Dynamical Breaking of Supersymmetry. Nucl. Phys., B185, pp. 513-55.

11 C. M. Fabre and D. Gu´ery-Odelin. 2010. A Class of Exactly Solvable Models to Illustrate Supersymetry and Test Approximation Schemes in Quantum Mechanics. 12 Suparmi. 2011. Mekanika Kuantum II. Jurusan Fisika Fakultas MIPA, Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

13 R. de Lima Rodrigues. 2002.The Quantum Mechanics SUSY Algebra: An Introductory Review.

14 Siegfried Flügge. 1971. Practical Quantum Mechanics I. Springer-Verlag Berlin Heidelberg, New York.

Referensi

Dokumen terkait

The purpose of this research is to find out relation between knowledge, attitude and practice of the women in dealing with menopause in Pegandan Public Health Center in

Dengan demikian, jika keempat nilai yang dirumuskan oleh Khursyid Ahmad ini dapat direalisasikan dalam pembangunan ekonomi yang dibangun di Indonesia, maka negara akan dengan

Data ini menunjukan bahwa kadar flavonoid pada ekstrak kulit bawang merah dengan metode maserasi lebih kecil dibandingkan dengan metode MAE sehingga dapat diperkirakan

Sebagai tolak ukur dari penelitian ini peneliti berasumsi bahwa pencak silat perguruan Tadjimalela merupakan warisan turun temurun yang mempunyai ciri khas

Pembersihan cara kering yang lain (miscellaneous dry cleaning methods) Secara prinsip, adanya perbedaan sifat yang bisa diindra dan dideteksi dapat digunakan sebagai dasar

Pekerjaan baku, keputusan rutin, usaha fisik rendah hingga tinggi, usaha mental sangat rendah, tingkat pendidikan menengah kebawah, pelatihan dasar dan menengah, kategori

Adapun tujuan dari penulis dalam kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana studi pemusnahan arsip sebagai cara melakukan penyusutan arsip, dan arsip

Penelitian ini juga mencakup indeks prestasi mahasiswa, khususnya mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar yaitu sebagai indikator dalam kaitannya dengan