MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI PESERTA DIDIK DI SMK MELALUI PENERAPAN MODEL MIND MAPPING

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1489

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI PESERTA DIDIK DI SMK MELALUI PENERAPAN MODEL MIND MAPPING

ACHMADIE EPPENDIE¹

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model Mind Mapping sebagai salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar PAI peserta didik kelas X ATPH SMKN 1 Katingan Kuala Pada Materi Aku Selalu Dekat Dengan Allah Swt.

Semester genap Tahun Pelajaran 2021/2022.

Prosedur pengumpulan informasi menggunakan observasi, tes dan dokumentasi.

Untuk menganalisis dataamenggunakan deskriptifokualitatif dan deskriptifokuantitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa setelah menerapkankan model Mind Mapping terjadi peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas X ATPH SMKN 1 Katingan Kuala pada materi Aku Selalu Dekat Dengan Allah Swt. Semester genap Tahun Pelajaran 2021/2022.

Pada siklus I rata-rata kelas sebesar 68 sedangkan persentase ketuntasan sebesar 40% dan pada siklus II rata-rata kelas telah meningkat menjadi 80 dengan persentase ketuntasan menjadi 90%. Sedangkan kegiatan belajar peserta didik dan aktivitas peneliti yaitu: siklus I pada peserta didik adalah sebesar 52,14% (kurang), peneliti sebesar 64% (cukup) dan pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas peserta didik menjadi 82,85% (baik), peneliti sebesar 83% (baik). Keberhasilan proses pembelajaran ditandai dengan peningkatan persentase ketuntasan belajar peserta didik dan meningkatnya aktivitas peserta didik dan peneliti dalam setiap siklus.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Mind Mapping, PAI

PENDAHULUAN

Pendidikan Agama Islam adalah salah satu mata pelajaran pokok yang harus dipelajari oleh setiap peserta didik. Umumnya guru akan menggunakan

(2)

1490

metode konvensional, sehingga kurang mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Masih banyak terjadi guru menggunakan metode konvensional atau cara sederhana seperti ceramah. Metode ceramah ialah cara penyajian pelajaran, yang dilakukan oleh guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung di hadapan peserta didik. Metode ceramah ini sering digunakan, karena biayanya cukup murah dan mudah dilakukan, memungkinkan banyaknya materi yang dapat disampaikan. Adapun kekurangan metode ceramah adalah cenderung membuat peserta didik kurang aktif, kreatif, dan materi yang disampaikan hanya mengandalkan ingatan guru. Guru hanya menerangkan dan peserta didik mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru, diperlukan usaha-usaha untuk memperbaiki mutu atau kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu strategi pembelajaran yang tepat, menarik dan efektif sehingga peserta didik dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran setelah proses pembelajaran berlangsung.

Indikator keberhasilan proses belajar mengajar salah satunya dapat dilihat dari capaian hasil belajar peserta didik. Keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Salah satu faktoroeksternal yaitu modelopembelajaran, guru sebagaiofasilitator dalam pembelajaran harus mampu membuat peserta didik aktif dengan menerapkan berbagai model pembelajaran aktif guna meningkatkan hasil belajar peserta didik. Faktorointernal dalam belajar meliputi bakat, minat, motivasi, dan kemampuanopeserta didik.

Kemampuanoawal merupakan kemampuan yang dimiliki olehopeserta didik sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung. Keanekaragamanokemampuan peserta didik yang ada akan berpengaruhoterhadap penguasan meteri pelajaran yang diajarkan guru di dalam kelas, dengan demikian guru diharapkan dapat memilihometode yang baik dan tepat sehingga proses belajar mengajar berjalanodengan baik dan efektif (Surawan, 2020: 94).

Situasi dan kondisi di SMKN 1 Katingan Kuala, masih dijumpai adanya permasalahan yang berkaitan dengan model pembelajaran dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Selama ini dalam proses kegiatan belajar mengajar peserta didik termasuk pasif, peserta didik kurang memperhatikan materi yang disampaikan bahkan ada beberapa peserta didik yang bermain-main dengan

(3)

1491

temannya. Guru sering kali terpaku dengan cara-cara konvensional yaitu pembelajaran berpusat pada guru yang hanya berorientasi pada pencapaian aspek-aspek kognitif yang mengandalkan metode ceramah dalam pembelajarannya sehingga menyebabkan kejenuhan, membosankan, dan peserta didik depresi karena harus mendengarkan guru bercerita beberapa jam tanpa melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran, ditambah lagi sarana prasarana masih yang kurang lengkap, media pembelajaran yang tidak tepat, dan lingkungan di luar sekolah peserta didik yang kurang mendukung sehingga menyebabkan minat dan hasil belajar peserta didik rendah.

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu strategi pembelajaran yang baru, tepat, menarik dan harus efektif serta efesien sehingga peserta didik dapat ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat mencapai tujuan pembelajaran setelah proses pembelajaran berlangsung.

Terkait dengan beberapa model pembelajaran aktif yang ada. Penulis ingin menggunakan salah satu model pembelajaran aktif yaitu model mind mapping.

Model mind mapping ini adalah model yang digunakan oleh guru untuk menjelaskan materi pembelajaran yang ingin disampaikan, peserta didik ikut dilibatkan dalam proses belajar aktif yaitu membaca, memahami, mengambar dan menuangkan materi pembelajaran kedalam kertas dengan pensil berwarna atau spidol warna agar lebih menarik. Mind mapping mempunyai karakteristik yaitu model yang berkaitan dengan gambar, untuk mempermudah peserta didik memahami pelajaran. Peralatan yang dibutuhkan cukup sederhana diantaranya kertas karton putih polos, spidol atau crayon warna-warni , gunting, pensil dan lain lain. Peserta didik bebas berkreasi dan menggambar sesuai dengan keinginan masing-masing peserta didik.

Tujuan dari Mind Mapping adalah mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menggambarkan kesimpulan-kesimpulan, mengembangkan kemampuan mensintesis dan mengintegrasikan berbagai informasi atau ide menjadi satu, serta upaya mengembangkan kemampuan berfikir secara holistik untuk melihat keseluruhan materi yang diajarkan.

METODOLOGI PENELITIAN

(4)

1492

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK dipandang cocok untuk penelitian ini karena penelitian ini dilakukan langsung di dalam kelas, dan fokus pada masalah- masalah yang terjadi di dalam kelas. Penelitian dilaksanakan di kelas X ATPH SMKN 1 Katingan Kuala pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022 yang dimulai dari bulan Mei sampai Juli 2022. Waktu tersebut dimulai dari tahap perencanaan sampai tahap laporan. Bidang kajian yang telah diteliti khusus kepada mata pelajaran PAI. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas X ATPH SMKN 1 Katingan Kuala dengan jumlah peserta didik 10 orang, terdiri dari 6 orang perempuan, dan 4 orang laki- laki.

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, tes dan dokumentasi. Tiga teknik tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan peneliti dengan cara mengumpulkan data mengenai aktivitas guru dan aktivitas peserta didik kelas X ATPH SMKN 1 Katingan Kuala selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi peserta didik dan guru.

2. Tes

Tes hasil belajar dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data tentang peningkatan hasil belajar peserta didik, pelaksanaan tes dilakukan pada setiap akhir siklus.

3. Dokumentasi

Adalah sekumpulan data yang diperoleh dari kepala sekolah dan wali kelas mengenai data awal peserta didik, serta data yang nantinya diperoleh dari hasil penelitian.

Analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan analisis deskriptifokualitatif dan deskriptifokuantitatif. Analisis deskriptif yang digunakan adalah untuk menggambarkan bahwa tindakan yang dilaksanakan dapat menimbulkan perbaikan, peningkatan hasil belajar, dan perubahan ke arah yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Dalam rangka menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase dari hasil belajar peserta didik setelah proses belajar mengajar pada tiap siklus, maka akan dilakukan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap

(5)

1493

akhir pembelajaran. Pembelajaran dikatakan terlaksana dengan baik apabila minimal 80% kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan terlaksana dengan baik. Adapun peserta didik dikatakan berhasil apabila minimal 80% peserta didik telah memperoleh nilai ≥70.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain model tindakan yaitu model Kemmis dan Mc.Taggart yang dalam alur penelitiannya meliputi langkah- langkah: 1. Perencanaan (Plan), 2. Pelaksanaan Tindakan (Action), 3. Pengamatan (Observe), dan 4. Refleksi (Reflection). Hasil refleksi ini kemudian digunakan untuk perbaikan perencanaan (Revise Plan) siklus berikutnya.

Perhatikanlah siklus penelitianntindakan modell Kemmis dan Mc.Taggart berikut :

Gambar 1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan materi pembelajaran Aku Selalu Dekat Dengan Allah Swt.

Hasil belajar peserta didik setelah memperoleh pengalaman belajar dengan menggunakan model Mind Mapping mengalami peningkatan mulai dari nilai tes siklus I dan siklus II. Sebagian besar peserta didik mencapai ketuntasan dalam

(6)

1494 Siklus I Siklus II

64% 83%

Peningkatan Aktivitas PROSES PEMBELAJARAN Peneliti

Peningkatan Aktifitas Peneliti 0%

50%

100%

Rata-rata

Persentase Ketuntasan

68 40

80 90

Peningkatan Hasil Evaluasi Belajar Pada Siklus I dan Siklus II

Siklus I Siklus II

pembelajaran ini, walaupun masih ada 1 peserta didik yang masih belum mencapai KKM 70. Peningkatan nilai tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 1. Grafik Peningkatan Hasil Evaluasi Pembelajaran Peserta Didik Pada Siklus I dan Siklus II

Pada saat siklus I ketuntasan belajar peserta didik yaitu sebanyak 40% dengan rata-rata kelas 68 dan setelah melakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II maka keberhasil mencapai target yaitu sebesar 90% dengan rata-rata kelas 80.

Berdasarkan ketuntasan klasikal ( presentase ketuntasan kelas) pada siklus II sebesar 90%. Sehingga dapat diartikan pada siklus ke II ini hasilnya sudah memenuhi kriteria ketuntasan kelas yang sudah ditetapkan yaitu ≥70 dengan persentase ketuntasan 80%. Sehingga penelitian ini dianggap selesai, karena apa yang diharapkan telah tercapai.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, aktivitas peneliti dan peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 2. Grafik Peningkatan Aktivitas Proses Pembelajaran Peneliti Pada Siklus I dan Siklus II

(7)

1495 Siklus I Siklus II

52.14%

82.85%

Peningkatan Aktivitas PROSES

PEMBELAJARAN Peserta Didik PADA SIKLUS I

& SIKLUS II

Peningkatan Aktifitas Pesera Didik

Berdasarkan hasil skor pada lembar observasi guru yang terlihat pada diagram tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata aktivitas guru pada siklus I 64 % pada kategori cukup, sedangkan hasil presentasi kegiatan guru diperoleh pada siklus II sebesar 83% dengan kategori baik. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas kegiatan guru pada siklus I dan siklus II. Setelah melakukan perbaikan didalam penerapan model Mind Mapping.

Gambar 3. Grafik Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Pada Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil skor pada lembar observasi peserta didik yang terlihat pada diagram tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata aktivitas peserta didik pada siklus I berada pada kategori kurang dengan nilai rata-rata 52.14%. Melihat dari hasil observasii tersebut aktivitas peserta didik terlihat belum terbiasa menggunakan pembelajaran model Mind Mapping, mereka masih harus menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi kelas yang telah diberikan. Dan pada siklus II, aktivitas peserta didik terlihat semakin meningkat menjadi 82.85%

(8)

1496

dengan kategori baik hal ini disebabkan karena peserta didik telah terbiasa dengan penggunaan model Mind Mapping dan mereka semakin antusias dalam mengikuti pelajaran PAI.

SIMPULAN

1. Aktivitas guru dalam meningkatkan hasil belajar materi “Aku Selalu Dekat dengan Allah Swt.” menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe mind mapping pada peserta didik kelas X SMKN 1 Katingan Kuala sebagai mana direncanakan guru sebelumnya berlangsung deng an baik. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kegiatan guru setiap pertemuan.

2. Terdapat peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam materi “Aku Selalu Dekat dengan Allah Swt.”

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe mind mapping pada peserta didik kelas X SMKN 1 Katingan Kuala siswa dinilai lebih aktif dan antusias setiap pertemuan.

3. Terdapat peningkatan hasil belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam materi “Aku Selalu Dekat dengan Allah Swt.” menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe mind mapping pada peserta didik kelas X SMKN 1 Katingan Kuala. Pada saat siklus I ketuntasan belajar peserta didik yaitu sebanyak 40%

dengan rata-rata kelas 68 dan setelah melakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II maka berhasil mencapai target yaitu sebesar 90% dengan rata-rata kelas 80. Pada siklus II sebesar 90%. Berarti pada siklus II ini sudah memenuhi kriteria ketuntasan kelas yang sudah ditentukan yaitu ≥70 dengan persentase ketuntasan 80%.

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Maurizal, https://media.neliti.com/media/publications/173162-ID- penerapan- media-mind-mapping-untuk-menin.pdf, di akses pada 5 Juni 2022 pukul 21.00 wib.

Akmal Hawi, http://www.rajagrafindo.co.id/produk/kompetensi-guru-pendidikan-

(9)

1497

agama-islam, diakses pada 6 Juni 2022 pukul 15.00 wib.

Anita Lie, http://idr.uin-antasari.ac.id/3534/2/BAB%20II.pdf, diakses pada 5 Juni 2022 pukul 15.00 wib.

Arikunto dan Suharsimi,

http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/799/7/083111011_BAB3.pdf, diakses pada 5 Juni 2022 pukul 15.05 wib.

Arief S. Sadiman, dkk.

http://library.fis.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=3429Aris, shoimin, diakses pada 5 Juni 2022 pukul 15.05 wib.

Asqalani, https://repository.ar-

raniry.ac.id/id/eprint/1826/1/PDF%20DIGABUNG%20KESELURUHAN%2 0ISI.pdf, diakses pada 6 Juni 2022 pukul 08.08 wib.

Aunurrahman, http://repository.upi.edu/33217/9/S_PEK_1300934_Bibliography.pdf, diakses pada 6 Juni 2022 pukul 08.08 wib.

Buku Guru Agama Islam dan Budi Pekerti,

http://rumahbelajar.id/product?id=NWQyNmRhNDU1NWJmMWZkOTc3 NzAxOGYy, diakses pada 6 Juni 2022 pukul 08.10 wib

DePorter, Bobbi dan Hernacki, Mike,

https://www.semanticscholar.org/paper/Quantum-learning%3A- membiasakan-belajar-nyaman-dan-%2F-

Deporter/1d66cac9aef8204521e38a7c66da95c40b5c6df5, diakses pada 6 Juni 2022 pukul 08.10 wib.

Dimyati dan Mudjiono, https://trello.com/c/yHQUh9zw/15-belajar-dan- pembelajaran-dimyati-dan-mujiono-pdf-15, diakses pada 6 Juni 2022 pukul 08.10 wib

(10)

1498

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain,

http://digitallib.pps.unj.ac.id/index.php?p=show_detail&id=13211&keywords=, diakses pada 6 Juni 2022pukul 10.20 wib.

Hisyam zaini, Bermawy Munthe dan Sekar Ayu Aryani, http://digitallib.pps.unj.ac.id/index.php?p=show_detail&id=12292&keywords=, diakses pada 6 Juni 2022 pukul 10.20 wib.

IGAK Wardhani. dkk, https://docplayer.info/37024008-Wardani-i-g-a-k-wihardit-k- nasoetion-n-2007-penelitian-tindakan-kelas-jakarta-universitas-terbuka.html, diakses pada 6 Juni 2022 pukul 10.20 wib.

Istarani, https://trello.com/c/s8bFAZBt/379-download-buku-58-model-

pembelajaran-inovatif-istarani-valblin, diakses pada 6 Juni 2022 pukul 19.00 wib.

Melvin L.Silberman.

https://onesearch.id/Record/IOS2862.UNMAL000000000030497, diakses pada 8 Juni 2022 pukul 19.00 wib.

Purwanto, Ngalim.http://repo.iain-

tulungagung.ac.id/6177/1/Psikologi%20Pendidikan.pdf, diakses pada 8 Juni 2022 pukul 19.05 wib.

Sugiarto, Iwan, https://perpustakaan.setneg.go.id/index.php?p=show_detail&id=4391 diakses pada 8 Juni 2022 pukul 19.10 wib.

Sulistyorini, http://eprints.stainkudus.ac.id/1036/5/5.%20Bab%202.pdf, diakses pada 8 Juni 2022 pukul 21.10 wib.

Surawan. 2020. Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian.

Yogyakarta : K-Media.

Susilo, 2007. https://eprints.uny.ac.id/16662/4/5%20BAB%203.pdf, diakses pada 8 Juni 2022 pukul 21.10 wib

(11)

1499 Syaiful Bahri Djamarah,

https://media.neliti.com/media/publications/publications/56878-ID-psikologi- belajar.pdf, diakses pada 8 Juni 2022 pukul 21.10 wib.

Winkel, http://digilib.uinsby.ac.id/600/5/Bab%202.pdf, diakses pada 8 Juni 2022 pukul 21.10 wib