• Tidak ada hasil yang ditemukan

Research In Accounting Journal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Research In Accounting Journal"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

RAJ, Vol 2 (1) 2022 : 88-96, http://journal.yrpipku.com/index.php/raj |

Copyright © 2019 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International license.

THE ANALYSIS OF STRATEGIC MANAGEMENT: A COMPARATION BETWEEN STRATEGIC MANAGEMENT OF PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk AND PT.

GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA Tbk

ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk VS PT.

GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA Tbk

Devi Romauli Br Sitanggang

1

Sara Nurdia Rosa

2

Annie Mustika Putri

3

Universitas Muhammadiyah Riau, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Indonesia [email protected]

ABSTRAK

Strategi merupakan hal yang penting dalam suatu perusahan untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan yang efektif dan efisien, perusahaan harus bisa menghadapi setiap masalah-masalah atau hambatan yang datang dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Fokus penelitian ini merujuk pada perusahaan makanan dengan sampel yaitu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT.

Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan strategi dengan menggunakan analisis SWOT antara PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan analisis SWOT. Data yang digunakan adalah data sekunder. Adapun cara memperoleh data adalah dengan teknik dokumentasi dan studi literature yang berhubungan dengan penelitian ini. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT.

Garudafood Putra Putri Jaya Tbk selalu mengembangkan strategi masing-masing dalam menunjang kehidupan perusahaannya maupun untuk selalu bersaing seiring dengan persaingan saat ini yang semakin ketat.

Kata Kunci : Manajemen Strategi, Analisis Swot, Analisis Strategi, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk

ABSTRACT

Strategy is an important thing in a company to achieve effective and efficient company goals or objectives, companies must be able to face any problems or obstacles that come from within the company or from outside the company. The focus of this research refers to the food company with a sample, namely PT. Indofood Sukses Makmur Tbk and PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. The purpose of this study was to determine the differences in strategies using SWOT analysis between PT. Indofood Sukses Makmur Tbk and PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. The research method used is a case study with SWOT analysis. The data used is secondary data. The way to obtain data is by using documentation techniques and literature studies related to this research. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk and PT.

Garudafood Putra Putri Jaya Tbk always develops their respective strategies in supporting the life of the company and to always compete in line with the current increasingly fierce competition.

Keywords : Strategic management, SWOT analysis, PT. Indofood SUkses Makmur Tbk , PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk

1. Pendahuluan

Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan satu dari sedikit industri yang masih dapat meraih pertumbuhan di tahun 2020. Namun demikian, pertumbuhan industri mamin tahun 2020 jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya.

Berdasarkan situs dataindustri.com, sepanjang tahun 2020, kinerja industri makanan dan minuman mengalami pertumbuhan yang positif 1,58%. Meskipun masih menunjukan kinerja

(2)

89

yang positif dan lebih baik dari beberapa sektor industri lain yang mengalami kinerja negatif, namun pertumbuhan industri makanan dan minuman pada tahun 2020 masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan industri makanan dan minuman pada tahun 2019 dan sebelum- sebelumnya. Melambatnya pertumbuhan industri makanan dan minuman di tahun 2020 sangat dipengaruhi oleh merosotnya pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun 2020. Daya beli dan kemampuan ekonomi masyarakat menurun tajam dibandingkan tahun sebelumnya.

(dataindustri.com,12/07/21)

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2- 2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta. (Indofood.com, 12/07/21)

Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, selanjutnya disebut “Garudafood” atau “Perseron”

berdiri sejak 1994, kegiatan usaha Perseroan sebagai perusahaan makanan dan minuman telah dimulai sejak tahun 1979 oleh keluarga pendiri melalui PT Tudung Putrajaya (“TPJ”). Sebagai perusahaan dari Pati, Jawa Tengah, TPJ memasarkanproduk kacang tanah dengan menggunakan merek Kacang Garing Garuda, yang kemudian di tahun 1994 lebih dikenal dengan nama Kacang Garuda. Pada mulanya, TPJ didirikan oleh Darmo Putro dengan nama PT Tudung, dan bergerak di dalam usaha sebagai produsen tepung tapioka. Untuk menunjang pengembangan usahanya, tahun 1997 Perseroan mendirikan PT Sinarniaga Sejahtera (“SNS”) yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman. Pada tahun yang sama, Perseroan juga melakukan perluasan usaha dengan mendirikan pabrik biskuit di Gresik, Jawa Timur.

(Garudafood.com, 12/07/21)

Perseroan berhasil meraih kesuksesan dalam memperkenalkan produk-produk unggulan seiring dengan perubahan selera masyarakat Indonesia karena Perseroan selalu ingin beradaptasi dan berinovasi. Perseroan senantiasa menanamkan budaya inovasi kepada setiap karyawan, dan hal ini menjadi kunci kesuksesan Perseroan. Saat ini Perseroan memproduksi dan menjual produk makanan dan minuman di bawah lima merek yaitu Garuda, Gery, Chocolatos, Clevo, dan Leo yang meliputi produk-produk biskuit, kacang, pilus (camilan goreng tradisional terbuat dari tepung beras atau tapioka), keripik, confectionery, minuman susu dan minuman cokelat dengan total 103 SKU per 31 Desember 2020. Perseroan saat ini juga telah melakukan penjualan ekspor ke lebih dari 20 negara, dengan fokus pada negara- negara ASEAN. (Garudafood.com, 12/07/21).

2. Tinjauan Pustaka

1. Definisi manajemen strategi

Manajemen strategic berasal dari dua suku kata, “manajemen” dan “strategi”.

Strategic berasal dari kata sifat, adjektif dari kata strategi. Manajemen adalah individu atau beberapa orang yang memiliki tanggung jawab untuk menganalisis dan membuat keputusan dengan melakukan tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi dengan mencakup fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penerapan (actuating), dan pengawasan (controlling). Kata “strategi” merupakan suatu keputusan dan tindakan dalam mencapai tujuan perusahaan dalam level organisasi.

(Susanto, 2014)

(3)

90

Menurut Thompson dan Martin (2011), manajemen strategic adalah proses suatu organisasi dalam menentukan tingkat tujuan, sasaran, dan hasrat pencapaian, memutuskan tindakan untuk mencapainya dalam waktu yang tepat dan dalam keadaan lingkungan yang berubah, mengimplementasikan tindakan, dan menilai kemajuan dan hasil.

Supriyono, 1998:7 menyatakan strategi adalah pola-pola berbagai tujuan serta kebijakan dasar dan rencana-rencana dalam mencapai tujuan sehingga jelas bagaimana usaha sedang dan akan dilaksanakan oleh perusahaan, dan juga tentang sifat perusahaan baik sekarang maupun di masa yang akan datang.

Manajemen strategic terdiri dari Sembilan tugas penting yakni sebagai berikut:

1. Merumuskan misi perusahaan

2. Menganalisis kondisi dan kapabilitas internal perusahaan 3. Menilai lingkungan eksternal

4. Mengaanalisis opsi-opsi perusahaan dengan menyesuaikan sumber daya yang di-milikinya dengan lingkungan eksternalnya

5. Mengenali hal-hal paling diinginkan dengan mengevaluasi berdasarkan misi perusahaan

6. Memilih sasaran jangka panjang dan strategi apa yang mampu mencapai hasil yang diinginkan

7. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang

8. Menerapkan pilihan-pilihan strategic melalui pengalokasian sumber daya yang dianggarkan

9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategik 2. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan kelemahan yang ada sumber daya dan proses bisnis internal perusahaan. Analisis ini dilakukan dengan membandingkan sumber daya dan proses bisnis internal yang dimiliki perusahaan dengan perusahaan pesaingnya baik yang menghasilkan produk sejenis atau produk substitusi. (Yulianti, 2014)

Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki.

3. Analisis Lingkungan Eksternal

Menurut Azis (2014), analisis lingkungan eksternal adalah yang mencakup pemahaman berbagai factor di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis bahkan ancaman untuk perusahaan. Dalam memilah permasalahan yang dihadapi perusahaan, analisis lingkungan eksternal berupaya dalam bentuk, fungsi, dan keterkaitan antar bagian. Lingkungan eksternal meliputi sosial ekonomi, teknologi, pemerintah, industry, pelanggan, pemasok dan pesaing internasional.

Ancaman (threats) adalah berbagai tren negatif yang terdapat pada lingkungan eksternal perusahaan dan apabila ancaman yang timbul tidak diantisipasi dengan baik maka akan berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Tujuan analisis eksternal perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan dari peluang usaha dan meminimalkan terjadinya risiko kerugian yang ditimbulkan oleh ancaman..

(4)

91 4. Analisis SWOT

Putong (2003) menyatakan analisis SWOT adalah cara untuk mengidentifikasi secara sistematis berbagai factor dan situasi perusahaan yang sedang dihadapi baik internal maupun eksternal untuk merumuskan strategi perusahaan yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengts) dan peluang (opportunities), namun juga dapat meminimalkan kelemahan (weakness), dan ancaman (threats).

Analisis SWOT melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Empat faktor dalam analisis SWOT mengidentifikasi bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. (Wikipedia, 2015)

5. Penelitian terdahulu

Menurut Putong (2003), dalam penelitiannya yang berjudul “Teknik Pemanfaatan Analisis SWOT tanpa Skala Industri (A-SWOT-TSI)” menyatakan bahwa A-SWOT-TSI bisa digunakan untuk manalisa dini bagi perusahaan yang mengalami masalah dengan penentuan strategi usaha, perusahaan dengan mudah dapat mensiasati persaingan tanpa diketahui oleh pesaingnya sehingga strategi usaha tidak akan bisa diantisipasi dan karyawan perusahaan mempunyai kemampuan operasional dan dapat memiliki kemampuan analisis dan berdisiplin.

Menurut Pantjadharma (2015), dalam penelitiannya yang berjudul “Formulasi Strategi Berdasarkan Analisa Swot Dan Portofolio: Studi Kasus Pada PT. Semen Indonesia Tbk.” Menyatakan bahwa analisis lingkungan eksternal melalui Porter’s Five Forces terhadap peluang dan ancaman tergolong rendah karena skala ekonomis, kebutuhan modal, akses ke saluran distribusi, dan ketidakunggulan biaya tergolong lemah.dari segi kekuatan tawar menawar pemasok tergolong rendah, sedangkan tawar menawar pembeli tergolong sedang. Dari segi tekanan produk pengganti tergolong rendah karena biaya peralihan dan kecondongan pembeli tergolong lemah. Untuk pesaingan tergolong tinggi dan kuat.

Berdasarkan analisis lingku-ngan internal melalui Resource-Based View terhadap kekuatan dan kelemahan, sumber daya yang dimiliki tergolong kuat dan reputasi perusahaan baik walaupun produk semen tertentu dikenal dan dikonsumsi oleh pembeli di wilayah setempat saja. Dari segi kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan tergolong kuat, terlebih karena jangkauan distribusi yang luas serta SDM yang memadai. Namun, yang harus diperhatikan adalah kebijakan penetapan harga yang tidak sama dapat membuat pembeli beralih ke produk lain yang memiliki harga terjangkau di daerahnya.

Kompetensi inti yang dimiliki oleh perusahaan tergolong kuat, terlebih karena kapasitas perusahaan yang besar, jangkauan distribusi yang luas, serta memiliki cadangan bahan baku internal.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan analisis SWOT. Metode studi kasus adalah penelitian dengan masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi pada saat ini yang bertujuan untuk menyelidiki secara mendalam mengenai masalah yang diteliti. (Indriantoro dan Supomo, 2014). Sedangkan analisis SWOT adalah cara untuk mengidentifikasi secara sistematis berbagai factor dan situasi

(5)

92

perusahaan yang sedang dihadapi baik internal maupun eksternal untuk merumuskan strategi perusahaan yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengts) dan peluang (opportunities), namun juga dapat meminimalkan kelemahan (weakness), dan ancaman (threats). (Putong, 2003)

4. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis strategi perusahaan dengan analisis SWOT pada perusahaan pengolahan makanan dimana obyek penelitian ini adalah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk Adapun hasil dari penelitian ini adalah :

Tabel 1. Analisis Sumberdaya Manusia

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.

Sumber Daya Manusia

Upaya PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dalam mengembangkan SDM nya, yaitu :

a. Fokus pada pengembangan kompetensi teknis;

b. Pada level yang lebih tinggi, karyawan dibekali dengan kemampuan manajerial dan kepemimpinan;

c. Tersedianya fasilitas pelatihan untuk mendukung proses pembelajaran;

d. Membekali karyawan dengan modul pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan;

e. Training dilaksanakan oleh trainer internal/ konsultan kompeten dengan tujuan memperluas pengetahuan serta terus memperbaharui teknik pelatihan.

Perusahaan juga memiliki kepedulian di bidang pengelolaan keselamatan kerja dan bidang lingkungan. Secara aktif, perusahaan melakukan peningkatan kepedulian dan kompetensi di bidang pengelolaan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L). Pelatihan, workshop dan sertifikasi dalam bidang K3L seperti Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), ISO 14001,

Salah satu fokus utama dalam pengelolaan SDM pada PT.

Garudafood Putra Putri Jaya Tbk adalah meningkatkan pemahaman dan penerapan corporate value dan filosofi Perseroan. Untuk itu Perseroan terus meningkatkan kegiatan internalisasi corporate value dan filosofi Perseroan tersebut kepada seluruh karyawan, terlebih bagi karyawan MBR yang baru bergabung ke dalam grup Perseroan. Perseroan meyakini, corporate value dan fisolosi Perseroan merupakan faktor kunci yang akan mengantarkan Perseroan mewujudkan visi dan misinya.

Perseroan terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi karyawan melalui program pendidikan dan pelatihan yang secara intensif dijalankan. Tahun 2020, di tengah masa pandemi Perseroan tetap melaksanakan program pendidikan dan pelatihan yang sebagian besar dilakukan dengan metode daring. Sejalan dengan program tersebut, Perseroan memastikan untuk memenuhi hak-hak normatif karyawan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Melalui berbagai kegiatan tersebut, Perseroan berupaya untuk menciptakan hubungan

industrial yang sehat dan harmonis agar dapat mendukung pencapaian

(6)

93

OHSAS 18001, PROPER, ergonomi dan spesialisasi keahlian pengelolaan limbah (Environment Pollution Control Manager) diselenggarakan dan diterapkan sebagai upaya nyata untuk mewujudkan kepedulian tersebut.

target bisnis dan tujuan jangka panjang Perseroan.

Sumber: Data diolah, 2020

Tabel 2. Analisis Keuangan Keuangan Di tengah dinamika yang terjadi ini,

Indofood kembali berhasil meraih kinerja yang positif dan mampu mencapai target kinerjanya di tahun 2020 yang didukung oleh upaya berkelanjutan untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan penjualan dan peningkatan profitabilitas. Dengan pencapaian kinerja yang lebih baik di seluruh kegiatan usaha, penjualan neto konsolidasi Perseroan berhasil meraih pertumbuhan sebesar 6,7%, sedangkan core profit, yang mencerminkan kinerja operasional, tumbuh sebesar 21,7%. Indofood Sukses Makmur membukukan peningkatan laba bersih dari Rp 2,54 triliun pada semester I-2019 menjadi Rp 2,84 triliun pada semester I-2020. Sedangkan penjualan naik 2% dari Rp 38,61 triliun menjadi Rp 39,38 triliun.

Tingginya peningkatan laba bersi sejalan dengan peningkatan margin keuntungan bersih dari 6,6%

menjadi 7,2%.

Adapun kinerja Garudafood pada semester I 2020 menunjukkan adanya tren perlambatan penjualan sebagai dampak pandemi. Dalam laporan keuangan Garudafood periode Juni 2020, tercatat bahwa perusahaan mengalami penurunan penjualan bersih sebesar 8,38 % menjadi Rp3,91 triliun dari periode sama di tahun sebelumnya Rp4,27 triliun.

Sedangkan laba bersih terkoreksi 49,77% menjadi Rp115 miliar dari periode Juni tahun lalu Rp229 miliar. Total aset tumbuh sebesar 8% atau sebesar Rp5,47 triliun yang terdiri atas total liabilitas sebesar Rp2,87 triliun dan total ekuitas sebesar Rp2,59 triliun. Penurunan penjualan bersih dipicu oleh turunnya penjualan segmen makanan ringan dan minuman dan GOOD juga mencatatkan kenaikan pengeluaran pada sejumlah pos beban.

Sumber: Data diolah, 2020

(7)

94

Tabel 3. Analisis Produksi Produksi Perseroan memproduksi dan

memasarkan produk makanan yang meliputi biskuit, kacang, pilus, keripik dan gula-gula.

Tahun 2020, Perseroan memiliki 103 SKU (Stock Keeping Unit)

produk makanan yang dipasarkan dengan menggunakan 5 (lima) merek utama, yaitu Garuda, Gery, Chocolatos, Clevo dan Leo.

Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah SKU produk makanan Perseroan mengalami penambahan sebanyak 1 (satu) SKU.

Perseroan memproduksi dan memasarkan produk makanan yang meliputi kacang dan snack pilus, Gery untuk biskuit, Chocolatos untuk biskuit cokelat dan minuman cokelat, Leo untuk keripik, Clevo untuk minuman susu, serta Prochiz dan Top Chiz untuk keju cheddar olahan dan salad dressing.

Sumber: Data diolah, 2020

Tabel 4. Analisis Pemasaran Pemasaran Dalam strategi pemasaran PT

Indofood Sukses Makmur melakukan berbagai macam cara untuk meningkatkan

penjualannya, seperti melakukan Bra nding Digital, membuat differensiasi produk setiap tahunnya dan membuat event khusus untuk produk -produk tertentu. PT.

Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki tiga konsep

strategi yang pertama adalah Diferensiasi, diferensiasi berhubungan dengan penyajian keunikan, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk melakukan diversifikasi terhadap produk lain sehingga setiap produk yang dibuat, memiliki keunikan tersendiri yang kedua adalah Kepemimpinan biaya rendah, dapat diartikan mencapai nilai maksimum sebagaimana yang diinginkan pelanggan. Ketiga adalah Bersaing dalam respon, respon yang fleksibel dapat dianggap sebagai kemampuan memenuhi perubahan yang terjadi di pasar dimana terjadi pembaruan rancangan dan fluktuasi volume.

Strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk berpatok pada empat aspek utama, yaitu produk, distribusi, harga dan komunikasi.

Perseroan berupaya untuk terus menghasilkan produk-produk yang inovatif dan berkualitas tinggi yang sesuai dengan selera konsumen.

Untuk itu, Perseroan terus menggiatkan kegiatan riset dan pengembangan serta berupaya untuk menggali insight dari konsumen. Tahun 2020, Perseroan meluncurkan beberapa produk baru, yaitu Wafelatos Wafer Krim Cokelat, Gery Snack Bantal Coklat, Gery Saluut Wafer Coklat Kelapa, Gery Malkist Saluut Abon, Gery Malkist Gula, Chocolatos Drink Chocolate Milk, Garuda Kacang Koro, Garuda Potato dan Garuda O’Corn rasa Sea Salt. Produk-produk tersebut ditujukan untuk memberikan variasi

(8)

95

Dari tabel 1-4 peneliti melihat bahwa Kedua perususahaan mempunyai strategi- strategi dalam perusahaannya masing-masing. Pada analisis internal dilakukan dengan membandingkan sumber daya dan proses bisnis internal yang ada pada perusahaan.

(Yulianti, 2014).

Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk untuk sumber daya manusianya menerapkan pengembangan kompetensi teknis, dibekali dengan kemampuan manajerial dan kepemimpinan, membekali karyawan dengan modul pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan juga program training. Sedangkan PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk untuk sumber dayanya adalah meningkatkan pemahaman dan penerapan corporate value dan filosofi Perseroan. Kedua perusahaan mempunyai keunggulan dalam pengelolaan sumber daya manusianya agar lebih unggul. Tetapi,untuk keunggulan SDM PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk lebih unggul dari PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Karena Garudafood mendapatkan pengakuan 'Contribution to HR Community Award' dari Asia HRD Awards yang dilakukan oleh SMR Group Malaysia dan LPPM atas keunggulan SDMnya walaupun Indofood terlebih dahulu melaksanakan program dalam Pengembangan SDM-nya.

Pada kondisi keuangan perusahaan PT. Indofood kembali berhasil meraih kinerja yang positif dan mampu mencapai target kinerjanya di tahun 2020 yang didukung oleh upaya berkelanjutan untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan penjualan dan peningkatan profitabilitas.PT. Indofood Sukses Makmur membukukan peningkatan laba bersih dari Rp 2,54 triliun pada semester I-2019 menjadi Rp 2,84 triliun pada semester I-2020.

Sedangkan penjualan naik 2% dari Rp 38,61 triliun menjadi Rp 39,38 triliun. Tingginya peningkatan laba bersi sejalan dengan peningkatan margin keuntungan bersih dari 6,6%

menjadi 7,2%. Sedangkan untuk perusahaan PT. Garudafood kinerja pada semester I 2020 menunjukkan adanya tren perlambatan penjualan sebagai dampak pandemi. Dalam laporan keuangan Garudafood periode Juni 2020, tercatat bahwa perusahaan mengalami penurunan penjualan bersih sebesar 8,38 % menjadi Rp3,91 triliun dari periode sama di tahun sebelumnya Rp4,27 triliun. Sedangkan laba bersih terkoreksi 49,77% menjadi Rp115 miliar dari periode Juni tahun lalu Rp229 miliar. Total aset tumbuh sebesar 8% atau sebesar Rp5,47 triliun yang terdiri atas total liabilitas sebesar Rp2,87 triliun dan total ekuitas sebesar Rp2,59 triliun.

Pada produksi masing-masing perusahaan juga memiliki keunggulan masing-masing.

PT, Indofood memproduksi dan memasarkan produk makanan yang meliputi biskuit, kacang, pilus, keripik dan gula-gula. Tahun 2020, Perseroan memiliki 103 SKU (Stock Keeping Unit) produk makanan yang dipasarkan dengan menggunakan 5 (lima) merek utama, yaitu Garuda, Gery, Chocolatos, Clevo dan Leo. Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah SKU produk makanan. Perseroan mengalami penambahan sebanyak 1 (satu) SKU. Sedangkan untuk PT.

Garudafood memproduksi dan memasarkan produk makanan yang meliputi kacang dan snack pilus, Gery untuk biskuit, Chocolatos untuk biskuit cokelat dan minuman cokelat, Leo untuk keripik, Clevo untuk minuman susu, serta Prochiz dan Top Chiz untuk keju cheddar olahan dan salad dressing.

(9)

96

Dalam strategi pemasaran PT Indofood Sukses Makmur melakukan berbagai macam cara untuk meningkatkan penjualannya, seperti melakukan Branding Digital, membuat differensiasi produk setiap tahunnya dan membuat event khusus untuk produk -produk tertentu. PT.Indofood Sukses Makmur,Tbk memiliki tiga konsep strategi yang pertama adalah Diferensiasi, diferensiasi berhubungan dengan penyajian keunikan. Yang kedua adalah Kepemimpinan biaya rendah, dapat diartikan mencapai nilai maksimum sebagaimana yang diinginkan pelanggan. Ketiga adalah Bersaing dalam respon, respon yang fleksibel dapat dianggap sebagai kemampuan memenuhi perubahan yang terjadi di pasar dimana terjadi pembaruan rancangan dan fluktuasi volume. Sedangakan pada PT. Garudafood dalam strategi pemasaran yang diterapkan berpatok pada empat aspek utama, yaitu produk, distribusi, harga dan komunikasi. Perseroan berupaya untuk terus menghasilkan produk- produk yang inovatif dan berkualitas tinggi yang sesuai dengan selera konsumen.

5. Penutup

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor manufaktur andalan dalam memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Kedua perusahaan yakni PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk selalu mengembangkan strategi masing-masing dalam menunjang kehidupan perusahaannya maupun untuk selalu bersaing seiring dengan persaingan saat ini yang semakin ketat. Kedua perusahaan tersebut selalu melakukan inovasi maupun perbaikan strategi untuk menjadi lebih baik lagi dan saling bersaing untuk menjadikan perusahaan yang berkualitas dan unggul dari perusahaan lain.

Daftar Pustaka

Anton Mulyono Aziz dan Maya Irjayanti, 2014, Manajemen. Bandung, Mardika Group Data Industri 2020. “Data Industri.” www.datainstri.com. [diakses pada 12 Juli 2021]

Indriantoro, N., dan B. Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis (Untuk Akuntansi dan Manajemen). Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Indofood. 2020. “PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.” www.indofood.com. [diakses pada 12 Juli 2021]

Garudafood. 2020. “PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.” www.garudafood.com. [diakses pada 12 Juli 2021]

Pantjadharma, J. Y. 2015. "Formulasi Strategi berdasarkan Analisa SWOT dan Portofolio: Studi Kasus pada PT Semen Indonesia TBK ". Agora, Vol. 3, No. 1, hlm.

Putong, I. 2003. "Teknik Pemanfaatan Analisis Skala Industri (A-SWOT-TSI)". jurnal ekonomi &

bisnis, Vol., No. 2, hlm.

R.A. Supriyono. 1998. Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis. Edisi Kedua. Cetakan Pertama.

Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Susanto, A. 2014. Manajemen Strategik Komprehensif. Jakarta: Erlangga.

Thompson, J and Martin, F. (2011)Strategic Management; Awareness and Change 6th edition.

South Western a division of Cengage Learning, inc

Aulia, F. W. ., Aprialinita, D. ., Putra, S. E. ., & Putri,A. M. (2021). Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dalam Menghadapi Kompetitor di Masa Pandemi pada Perusahaan Indofood. Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol: 5 Nomor: 2.

Wikipedia. 2015. "Analisis SWOT". [diakses pada 11 November 2015].

Yulianti, D. 2014. "Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dalam Pencapaian Tujuan (Studi di PT. Perkebunan Nusantara VII Lampung)". Junal Sosiologi, Vol. 15, No. 2, hlm: 103- 114.

Referensi

Dokumen terkait

Arvioitu painonkehitys perustuu 900 - 970 gramman päiväkasvuun ja keskimääräiseen rehun hyväksikäyttöön 25 – 26 MJ per kasvu-kg koko kasvatuskaudella. Puhdasrotuisille

error pembacaan yang besar pada frekuensi tinggi. Berdasarkan hasil tersebut, dilakukan pengujian kedua untuk mencari jumlah kanal frekuensi yang paling optimal untuk frekuensi di

Maka pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh atau dibina oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta

Pemberian ampas tahu tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi susu sapi perah diduga salah satu penyebabnya karena ampas tahu merupakan pakan tambahan yang

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa baik eksplan yang berasal dari tunas aksilar maupun tunas adventif yang ditanam pada media dasar MS dengan penambahan zat pengatur

Berdasarkan pembahasan hasil pengujian data dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah pertumbuhan dana pihak ketiga berpengaruh

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang

Akan tetapi, penelitian tentang financial distress dengan membandingkan antara kondisi financial distress dilihat dari sudut pandang pihak-pihak yang berkepentingan