• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Dengan Menggunakan Global Positioning System Di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemetaan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Dengan Menggunakan Global Positioning System Di Kota Bandung."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

PEMETAAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN LALULINTAS

DENGAN MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM

DI KOTA BANDUNG

Henra Kiding Allo NRP : 0521016

Pembimbing : Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

ABSTRAK

Dengan bertambahnya penggunaan kendaraan maka semakin besar juga pergerakan yang terjadi, yang berakibat timbulnya kecelakaan. Di Kota Bandung selama tiga tahun terakhir, yaitu tahun 2006, 2007 dan 2008 telah terjadi 2684 kecelakaan lalulintas. Pemetaan lokasi rawan kecelakaan dilakukan dengan menggunakan alat Global Positioning System. GPS merupakan sistem navigasi yang dapat memberikan informasi mengenai posisi, kecepatan, dan waktu secara tepat di mana saja di bumi. Penandaan lokasi rawan kecelakaan, menghasilkan kordinat yang dijadikan sebagai patokan untuk mempermudah pengenalan lokasi.

Data-data yang digunakan untuk melakukan pemetaan dan analisis lokasi kecelakaan di Kota Bandung adalah data kecelakaan selama tiga tahun terakhir, yang bersumber dari Polwiltabes Bandung. Data-data tersebut selanjutnya akan digunakan untuk melakukan penandaan lokasi kecelakaan dan disajikan dalam bentuk tabel untuk mempermudah pembacaan.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR ... v

ABSTRAK ... vi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Definisi ... 4

2.2 Faktor-faktor kecelakaan Lalulintas... 7

2.2.1 Kondisi Jalan ... 7

2.2.2 Kondisi Kendaraan ... 12

2.2.3 Kondisi Manusia ... 12

2.2.4 Lingkungan ... 14

2.3 Klasifikasi Kecelakaan Lalulintas ... 15

2.4 Penjelasan Mengenai Laporan Kecelakaan Lalulintas ... 18

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

2.6 GPS dan Aplikasinya ... 22

2.6.1 Penerimaan Sinyal ... 23

2.6.2 Faktor-faktor yang membuat sinyal GPS cukup kompleks ... 24

2.6.3 Sistem Informasi Geografis... 25

2.6.4 Peranan GPS dalam SIG ... 27

2.6.5 Pemetaan ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian ... 29

3.2 Pengumpulan Data ... 29

3.3 Proses Penandaan Lokasi ... 31

3.4 Alat-alat yang Digunakan ... 32

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Peta ... 34

4.2 Pentabelan Basis Data Dari Lokasi Rawan Kecelakaan ... 38

4.3 Analisis dan Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan ... 48

4.4 Aplikasi Software Investigasi DRK ... 53

4.4.1 Pengenalan Program ... 53

4.4.2 Pembuatan Template ... 54

4.4.3 Proses Penyatuan Template dari File yang Berbeda ... 61

4.4.4 Pendistribusian Movie ... 63

4.5 Manual Operasi ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor-faktor penyebab kecelakaan ... 11

Gambar 2.2 Tabrak depan ... 12

Gambar 2.9 Sistem penentuan posisi global ... 20

Gambar 2.10 Komponen kunci dalam SIG ... 22

Gambar 3.1 Garmin etrex vista CX ... 32

Gambar 3.2 Bagan Alir Tahap Kegiatan Penelitian ... 33

Gambar 4.1 Window perangkat lunak Map Source ... 32

Gambar 4.9 Penambahan behavior untuk tombol ... 58

Gambar 4.10 Template Peta khusus titik rawan kecelakaan simpang 4 lengan Cihampelas ... 59

Gambar 4.11 Template foto lokasi simpang 4 lengan Jl. Cihampelas-Jl. Pasteur ... 60

Gambar 4.12 Template data kecelakaan Simpang 4 lengan Jl. Cihampelas-Jl. Pasteur ... 60

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.14 Penambahan behavior ... 62

Gambar 4.15 Behavior go to movie ... 62

Gambar 4.16 Publish setting ... 63

Gambar 4.17 Proses publish movie ... 63

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah kecelakaan lalulintas di Kota Bandung ... 1

Tabel 2.1 Penataan letak lampu penerangan jalan ... 11

Tabel 2.2 Usia pengemudi yang terlibat kecelakaan lalulintas ... 9

Tabel 2.3 SIG versus pekerjaan manual ... 24

Tabel 4.1 Kordinat DRK Kota Bandung ... 36

Tabel 4.2 Data kecelakaan pada simpang 4 lengan jl. Cihampelas-jl. Pasteur ... 37

Tabel 4.3 Data kecelakaan pada simpang 4 lengan jl. Aceh-jl. Banda ... 38

Tabel 4.4 Data kecelakaan pada simpang 3 lengan jl. Mewrdeka-jl. Perintis Kemerdekaan ... 39

Tabel 4.5 Data kecelakaan pada jl. Gatot Subroto (depan gereja Alpha Omega) ... 40

Tabel 4.6 Data kecelakaan pada simpang 4 lengan jl. Gatsu-jl. Lingkar Selatan ... 41

Tabel 4.7 Data kecelakaan pada jl. Kiaracondong (Flyover Kiaracondong) ... 42

Tabel 4.8 Data kecelakaan pada jl. Moh. Toha (depan gereja GKIm) .... 43

Tabel 4.9 Data kecelakaan pada simpang 4 lengan jl. Moh. Toha-jl. Soekarno Hatta ... 44

Tabel 4.10 Data kecelakaan pada jl. Soekarno Hatta (depan kantor PLN) 45 Tabel 4.11 Data kecelakaan pada jl. Soekarno Hatta (simpang 4 lengan depan STIMIK) ... 46

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

ABIU = Accident Blackspot Investigation Unit ADB = Assosiation Development Bank CBD = Central Business Distric Ditlantas = Direktorat Lalulintas LRK = Lokasi Rawan Kecelakaan

EBD = Electronic Brake Force Distribution GIS = Geographic Information System GPS = Global Positioning System Ho = Head on (tabrak depan)

KUHP = Kitab Undang-undang Hukum Pidana MAAP = Microcomputer Accident Analisis Package Map Source = Perangkat lunak Penunjang Alat GPS Garmin

NAVTAR = NAVigation Sattelite Timing and Ranging Global Positioning System

PDB = Produk Domestik Bruto Polda = Kepolisian Daerah

Polres = Kepolisian Resort

Polwiltabes = Kepolisian Wilayah Kota Besar Ra = Angle (tabrak sudut)

Re = Rear end (tabrak depan belakang) RADS = Road Accident Databank System

RoSPA = The Royal Sosiety for the Prevention of Accident SIG = Sistem Informasi Geografis

So = Sideswipe (tabrak samping) Tiga L = Lahta Laka Lantas

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

L.1 Diagram Tabrakan Simpang 4 lengan jl. Cihampelas jl. Pasteur... 69

L.2 Diagram Tabrakan Simpang 4 lengan jl. Banda-jl. Aceh ... 70

L.3 Diagram Tabrakan Simpang 3 lengan jl. Merdeka- Jl. Perintis Kemerdekaan... 71

L.4 Diagram Tabrakan Jl. Gatot Subroto (depan Gerja Alpha Omega) ... 72

L.5 Diagram Tabrakan Simpang 4 lengan Jl. Gatsu-Jl. Lingkar Selatan ... 73

L.6 Diagram Tabrakan Fly-over Kiaracondong ... 74

L.7 Diagram Tabrakan Jl. Moh. Toha (depan GKIm) ... 75

L.8 Diagram Tabrakan Simpang 4 lengan Jl. Soekarno Hatta- Jl. Moh.Toha ... 76

L.9 Diagram Tabrakan Jl. Soekarno Hatta (depan Kantor PLN) ... 77

L.10 Diagram Tabrakan Jl. Soekarno Hatta (depan STIMIK) ... 78

L.11 Diagram Tabrakan Simpang 4 lengan Jl. Soekarno Hatta-Jl. Ibrahim ... 79

(9)

69   

(10)

70   

L.2 Diagram Tabrakan simpang 4 lengan jl. Aceh – jl. Banda

(11)

71   

(12)

72   

L.4 Diagram Tabrakan jl. Gatot Subroto (depan Gereja Alpha Omega)  

(13)

73   

(14)

74   

(15)

75   

(16)

76   

(17)

77   

(18)

78   

L.10 Diagram Tabrakan simpang 4 lengan jl. Soekarno Hatta (depan STIMIK)

(19)

79   

(20)

80   

(21)

1 Universitas Kristen Maranatha   

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pada zaman modern seperti sekarang ini, kebutuhan akan penggunaan moda transportasi sangatlah dibutuhkan untuk menunjang segala aktivitas manusia, hal ini terlihat dari semakin tingginya pergerakkan lalulintas. Pergerakan lalulintas yang tinggi memungkinkan terjadinya konflik yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalulintas.

Berdasarkan data dari Polwiltabes Bandung, kecelakaan lalulintas yang terjadi selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Jumlah Kecelakaan Lalulintas di Kota Bandung [Polwiltabes, 2009]

Tahun Jumlah Kecelakaan Lalulintas

2006 216 2007 841 2008 1627

(22)

2 Universitas Kristen Maranatha   

Pemetaan lokasi rawan kecelakaan dilakukan menggunakan alat GPS (Global Positioning System). Yang dimaksud dengan GPS adalah salah satu

sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Menyusun peta tematik lokasi rawan kecelakaan berdasarkan peta dasar Universal Transverse Mercator (UTM)/internet.

2. Menyusun basis data kecelakaan dari data mentah kecelakaan lalulintas yang bersumber dari kepolisian.

3. Menganalisis penyebab kecelakaan dan kondisi lokasi rawan kecelakaan untuk mendapatkan cara mengurangi kecelakaan lalulintas.

4. Menampilkan data kecelakaan dalam bentuk tabel, diagram tabrakan, dan hasil analisis di peta tematik lokasi rawan kecelakaan.

1.3Ruang Lingkup Pembahasan

Sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini, pembahasan analisis lokasi rawan kecelakaan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Analisis dilakukan pada ruas jalan atau persimpangan yang telah ditetapkan sebagai lokasi rawan kecelakaan lalulintas.

2. Lokasi penelitian dilakukan pada lokasi rawan kecelakaan di Kota Bandung. 3. Tinjauan terhadap kecelakaan lalulintas hanya untuk pejalan kaki, pengguna

kendaraan baik yang bermotor maupun tidak bermotor.

(23)

3 Universitas Kristen Maranatha   

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam laporan ini dibagi dalam 5 (lima) bab, yaitu: Bab I Pendahuluan, terdiri dari pembahasan latar belakang, maksud tujuan penelitian, ruang lingkup pembahasan, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka, berisi mengenai dasar teori dan pembahasan secara umum mengenai literatur yang relevan dengan topik yang ditinjau. Bab III Metode Penelitian, berisi pengumpulan data, prosedur pengolahan data yang telah diperoleh, serta proses dalam melakukan pemetaan pada lokasi rawan kecelakaan. Bab IV Pembahasan, berisi penyajian peta, tabel data kecelakaan, dan analisis terhadap lokasi rawan kecelakaan. Bab V Simpulan dan Saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

(24)

 

Simpulan hasil penelitian ini adalah telah dihasilkannya produk peta tematik lokasi rawan kecelakaan di Kota Bandung, yang terdiri dari sebelas titik rawan kecelakaan. Lokasi yang ditinjau terdiri dari 4 lokasi simpang 4 lengan, 3 lokasi simpang 3 lengan dan 2 lokasi ruas jalan. Peta dilengkapi dengan koordinat UTM. Dengan dilengkapinya koordinat UTM pada peta tematik, akan mempermudah dalam mengetahui lokasi rawan kecelakaan dan dapat digunakan oleh instansi-instansi terkait dalam melakukan penanganan lebih lanjut, sedangkan bagi orang awam, koordinat lokasi dapat digunakan sebagai panduan dalam GPS receiver untuk waspada pada saat melewati lokasi rawan kecelakaan.

Basis data telah tersusun berdasarkan karakteristik kecelakaan dengan menggunakan 14 item yaitu: nama, umur, pekerjaan, tingkat keparahan, jumlah kendaraan yang terlibat, tipe laka, penyebab kecelakaan, alinyemen, rambu, kondisi permukaan, tipe jalan, hari/jam, kawasan dan cuaca. Basis data tersebut ditampilkan dalam peta menggunakan perangkat lunak macromedia director sehingga lokasi rawan kecelakaan dan data kecelakaan yang terjadi di lokasi tersebut dapat diketahui secara langsung, detail, dan akurat.

(25)

 

66 Universitas Kristen Maranatha   

untuk terjadinya kecelakaan akan semakin besar. Kawasan niaga dan perkantoran merupakan kawasan yang perlu diwaspadai, karena pada kawasan itu sering terjadi kecelakaan. Waktu dini hari hingga pagi hari ditetapkan sebagai waktu yang rentan terhadap kecelakaan. Pemberian penyuluhan, arahan, maupun bimbingan kepada pengguna jalan juga perlu dilakukan, karena sebagian besar penyebab kecelakaan adalah kurangnya pengetahuan terhadap keselamatan dalam berlalulintas.

Solusi penanggulangan yang dilakukan adalah penanganan terhadap peraturan lalulintas, seperti pemasangan rambu yang meliputi rambu peringatan, larangan, dan perintah; pemasangan marka yang meliputi marka melintang dan marka membujur; pemasangan alat pemberi isyarat lalulintas, yaitu lampu satu warna; serta perbaikan kondisi permukaan jalan dan pemasangan penerangan jalan. Solusi lain untuk prasarana jalan, yaitu memberikan fasilitas perlindungan bagi pejalan kaki.

5.2 Saran

(26)

 

67 Universitas Kristen Maranatha   

DAFTAR PUSTAKA

1. Abidin, H. Z. (1995), Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya, Penerbit Pratnya Paramita, Jakarta.

2. Adelwin, R. (2008), Tugas Akhir Studi Rawan Kecelakaan Lalulintas di Jalan Soekarno Hatta, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

3. Balitbang Jalan PU. (2004), Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalulintas, Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan-Balitbang PU, Bandung.

4. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. (2005), Audit Keselamatan Jalan, Depaertemen Perhubungan, Jakarta.

5. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. (2006), Penyusunan Rencana Umum Keselamatan Transportasi Darat, Departemen Perhubungan, Jakarta.

6. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. (2007), Pedoman Operasi Unit Penelitian Kecelakaan Lalulintas, Departemen Perhubunngan, Jakarta.

7. Georgrafiana. (2009), Peranan GPS dalam bidang SIG, http://www.geografiana.com, diakses 8 Maret 2009.

8. Hendratman H. (2008), The Magic of Macromedia Director, Informatika, Bandung.

9. Ibrahim D. K. (2008), Tugas Akhir Penentuan Angka Konversi Tingkat Kecelakaan Fatal Di Kota Bandung, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

10. Kepolisian Republik Indonesia. (2009), Register Kontrol Perkara tahun 2006, 2007 dan 2008, Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polwiltabes, Bandung.

11. Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No 43. (1993), Prasarana dan Lalulintas Jalan, Departemen Perhubungan. Jakarta.

12. RoSPA, (1992), Road Safety Engineering Manual, Royal Society for The Prevention of Accident, Birmingham.

(27)

 

68 Universitas Kristen Maranatha   

14. Warpani, S.P. (2002), Pengelolaan Lalulintas dan Angkutan Jalan, Penerbit ITB. Bandung.

15. Wikipedia, (2009), Global Positioning System, http://en.wikipedia.org/wiki/gps, diakses 8 Maret 2009.

16. Wordpress, (2008), Kecelakaan Lalulintas, Pembunuh Terbanyak ke-3, http://kberlian.staff.uii.ac.id, diakses 8 Maret 2009.

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Kecelakaan Lalulintas di Kota Bandung [Polwiltabes, 2009]

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data kecelakaan yang ada dari Direktorat Lalu Lintas POLDA Lampung pada tahun 2012, menunjukkan bahwa total kecelakaan di Kota Bandar Lampung adalah

Daerah / lokasi rawan kecelakaan ( black spot ) adalah suatu lokasi dimana tingkat kecelakaan tinggi dengan kejadian kecelakaan berulang dalam suatu ruang dan rentang waktu

Dari hasil analisa atau perhitungan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas di jalan Trans Kalimantan dengan data di tahun 2013, 2014 dan 2015 di dapatkan prioritas

Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa pemetaan titik rawan risiko kecelakaan lalu lintas di jalan tol Cipularang berada di ruas Jatiluhur Padalarang

Didalam tabel tersebut juga menampilakan visualisasi setiap kecelakaan dengan bantuan diagram tabrakan Setelah data direkap dan dikompilasi, dilakukan pemisahan antara

a) Mengeluarkan diagram tongkat (stick diagram) dengan membuat beberapa kombinasi data kecelakaan terutama dengan informasi yang terdapat pada tabulasi silang data kecelakaan.

Diagram Batang Angka Ekivalen Kecelakaan Tampilan seperti pada Gambar 8 dapat diakses dengan mengklik Menu Diagram dan memilih sub menu Diagram Batang Angka Ekivalen

Manajemen keselamatan transportasi jalan, Naskah Workshop Manajemen Keselamatan Transportasi Darat, Batam: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 13 Desember 2006.. Karakteristik dan