Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
PERANAN INTERNAL AUDITING DALAM MENUNJANG
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG PT INTI (PERSERO)
Piutang adalah salah satu pos aktiva lancar yang penting untuk kelangsungan hidup perusahaan karena piutang merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengendalian internal yang efektif karena pengendalian yang kurang efektif dapat menyebabkan jumlah piutang tidak tertagih dan piutang macet yang selanjutnya dapat merugikan bagi perusahaan. Namun pengendalian internal piutang yang ada pada PT Inti (persero) belum dapat dikatakan efektif. Meskipun demikian Internak Auditor bukan berlatar belakang akuntansi.
Adapun masalah yang akan diteliti adalah seberapa besar peranan internal auditing dalam menunjang efektivitas pengendalian internal piutang.
Metode penelitian yang digunakan asosiaatif, teknik pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner, dan observasi.
Hasil penelitian diperoleh besar korelasi (r) sebesar 0,977 berarti bahwa variabel X mempunyai hubungan yang positif dan searah dengan variabel Y, besarnya peranan digunakan perhitungan Kd, dimana hasilnya sebesar 95,45% yang berarti besarnya peranan kuat dan sisanya 4,35% dipengaruhi oleh faktor lain seperti pelaksanaan sanksi hukum secara tegas. Selanjutnya uji t diperoleh hasil t hitung sebesar 21,602 sedangkan t tabel sebesar 2,07, pada tingkat keyakinan 95% atau α = 0,05 maka t hitung > t tabel atau 21,602 > 2,07. Jadi hipotesis yang diajukan diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa internal auditing mempunyai peran yang kuat dalam menunjang efektivitas pengendalian
internal piutang.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iii
DAFTAR TABEL...v
DAFTAR LAMPIRAN...x
BAB I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian...11.2.Identifikasi Masalah...3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...4
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian...4
1.5 Kerangka Pemikiran...5
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian...13
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peranan...14
2.2 Auditing...15
2.2.1 Pengertian Auditing...15
Universitas Kristen Maranatha
2.3 Audit Internal...22
2.3.1 Pengertian Audit Internal...22
2.3.2 Fungsi dan Tanggung jawab Audit Internal...25
2.3.3 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal...28
2.3.4 Program Audit Internal... 29
2.3.5 Pelaksanaan Audit...31
2.3.6 Laporan Hasil Audit dan Rekomendasi...32
2.3.7 Kualifikasi Auditor Internal yang Memadai...33
2.3..7.1 Independensi Audit Internal...35
2.3.7.2 Kompetensi Audit Internal...36
2.4 Pengertian Efektivitas... 37
2.5 Pengendalian Internal...39
2.5.1 Pengertian Pengendalian Internal...39
2.5.2 Unsur-unsur Pengendalian Internal...42
2.5.3 Tujuan Pengendalian Internal...46
2.5.4 Keterbatasan Pengendalian Internal...47
2.6. Piutang...49
2.6.1 Pengertian Piutang...49
2.6.2 Klasifikasi Piutang...50
2.6.3 Permasalahan Piutang...51
2.6.4 Piutang Tidak Tertagih...53
2.6.5 Penyisihan Piutang Ragu-Ragu...56
2.6.6 Prosedur dan Tujuan Audit Internal atas Piutang...60
2.6.7 Pengendalian Internal Piutang...61
Universitas Kristen Maranatha 2.6.9 Peranan Internal Auditing dalam Menunjang Efektivitas
Pengendalian Internal piutang...65
BAB III. OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian...673.2 Metodologi Penelitian...67
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data...67
3.2.2 Teknik Pengembangan Instrumen...69
3.2.3 Variabel Indikator dan Skala Pengukuran...70
3.2.4 Rancangan Pengujian Hipotesis...74
3.2.4.1 Penetapan Hipotesis...74
3.2.4.2 Pemilihan Tes Statistik...74
3.2.4.3 Penarikan Kesimpulan...76
Universitas Kristen Maranatha
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum PT Inti (persero)...80
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan...80
4.1.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan...82
4.1.3 Kebijakan dan Prosedur Penagihan Piutang...85
4.1.3.1 Kebijakan Penagihan Piutang...85
4.1.3.2 Prosedur Pembuatan Rekening Penagihan Piutang dan Penerimaan Hasil Penagihan...85
4.2 Pelaksanaan Audit Internal pada PT Inti (persero)...86
4.2.1 Independensi...87
4.2.2 Kompetensi...89
4.2.3 Program Audit Internal...90
4.2.4 Pelaksanaan Audit Internal...92
4.2.5 Laporan Audit Internal dan Rekomendasi...93
4.2.6 Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Audit oleh Manajemen...94
4.3 Pelaksanaan Pengendalian Internal Piutang...97
4.3.1 Pengendalian Intenal Audit Terhadap Piutang...97
Universitas Kristen Maranatha
4.3.3 Penetapan dan Penyelenggaraan Tujuan Pengendalian
Internal Khusus...100
4.4 Pengujian Hipotesis...103
4.6 Faktor-faktor yang menunjang kesimpulan... 107
4.7 Pelaksanaan Pengendalian Internal Piutang...114
4.7.1 Penetapan dan Penyelenggaraan Tujuan Pengendalian Internal Umum...119
4.7.2 Penetapan dan Penyelenggaraan Tujuan Pengendalian Internal Khusus...121
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan...123
5.2 Saran...127
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Halaman
3.1 Iktisar Variabel, Indikator, Skala dan Instrumen Pengukuran...72
3.2 Interval Koefisien Korelasi...76
3.3 Data Populasi...78
4.1 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Independensi..88
4.2 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Komptensi...90
4.3 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Program Audit...91
4.4 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Pelaksanaan Audit Internal...92
4.5 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk
Laporan Audit Internal dan Rekomendasi...94
4.6 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk
Tindak Lanjut Hasil Audit oleh Manajemen...95
4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Keseluruhan Indikator Variabel X...96
4.8 Tabulasi Data hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk unsur-unsur
Universitas Kristen Maranatha
4.9 Tabulasi Data hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Tujuan Umum
Pengendalian Internal umum...99
4.10 Tabulasi Data hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Tujuan
Pengendalian Internal Khusus...101
4.11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Keseluruhan Indikator variabel Y...102
LAMPIRAN
REKAP VALIDITAS RELIABILITAS
Variabel Pertanyaan Koefisien Validitas Titik Kritis Keterangan Koefisien Reliabilitas Titik Kritis Keterangan
X
Pert1 0.738548946 0.3 Valid
0.986476202 0.7 Reliabilitas
Pert2 0.738548946 0.3 Valid
Pert3 0.800094691 0.3 Valid
Pert4 0.861640437 0.3 Valid
Pert5 0.861640437 0.3 Valid
Pert6 0.970494959 0.3 Valid
Pert7 0.970494959 0.3 Valid
Pert8 0.646996639 0.3 Valid
Pert9 0.970494959 0.3 Valid
Pert10 0.467275351 0.3 Valid
Pert11 0.927389288 0.3 Valid
Pert12 0.961074462 0.3 Valid
Pert13 0.961074462 0.3 Valid
Pert14 0.85605165 0.3 Valid
Pert15 0.927389288 0.3 Valid
Pert16 0.953560879 0.3 Valid
Pert17 0.953560879 0.3 Valid
Pert18 0.926879997 0.3 Valid
Pert19 0.743157297 0.3 Valid
Pert20 0.926879997 0.3 Valid
Pert21 0.860268076 0.3 Valid
Pert22 0.6704784 0.3 Valid
Pert24 0.957826285 0.3 Valid
Pert25 0.89937117 0.3 Valid
Pert26 0.851942751 0.3 Valid
Pert27 0.946603057 0.3 Valid
Pert28 0.758970926 0.3 Valid
Pert29 0.946603057 0.3 Valid
Pert30 0.946603057 0.3 Valid
Y
Pert_1 0.888639774 0.3 Valid
0.983861305 0.7 Reliabilitas
Pert_2 0.754606655 0.3 Valid
Pert_3 0.888639774 0.3 Valid
Pert_4 0.671539429 0.3 Valid
Pert_5 0.671539429 0.3 Valid
Pert_6 0.907547003 0.3 Valid
Pert_7 0.907547003 0.3 Valid
Pert_8 0.907547003 0.3 Valid
Pert_9 0.888639774 0.3 Valid
LAMPIRAN OUTPUT SPSS
Frequencies
Statistics 24 24 0 0 Valid Missing N X YFrequency Table
X1 4.2 4.2 4.2
1 4.2 4.2 8.3
2 8.3 8.3 16.7
2 8.3 8.3 25.0
2 8.3 8.3 33.3
1 4.2 4.2 37.5
1 4.2 4.2 41.7
1 4.2 4.2 45.8
1 4.2 4.2 50.0
1 4.2 4.2 54.2
5 20.8 20.8 75.0
1 4.2 4.2 79.2
5 20.8 20.8 100.0
24 100.0 100.0
30.000 35.254 38.114 39.913 41.323 52.627 66.907 71.723 74.919 76.515 77.996 79.691 81.430 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Y
1 4.2 4.2 4.2
1 4.2 4.2 8.3
1 4.2 4.2 12.5
1 4.2 4.2 16.7
2 8.3 8.3 25.0
1 4.2 4.2 29.2
1 4.2 4.2 33.3
1 4.2 4.2 37.5
1 4.2 4.2 41.7
1 4.2 4.2 45.8
1 4.2 4.2 50.0
2 8.3 8.3 58.3
1 4.2 4.2 62.5
1 4.2 4.2 66.7
8 33.3 33.3 100.0
24 100.0 100.0
30.000 32.734 38.380 43.628 50.265 52.691 54.000 59.728 61.346 75.763 81.373 86.160 87.766 91.657 92.975 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Correlations
Correlations 1 .977** .000 24 24 .977** 1 .000 24 24 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N X Y X YCorrelation is significant at the 0.01 level (2 il d)
Correlations
Correlations
.634 .918 .918 .918 .805 .663 .805 .918 .847 Pearson Correlation
Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pert_22
Pert_23 Pert_24 Pert_25 Pert_26 Pert_27 Pert_28 Pert_29 Pert_30
Universitas Kristen Maranatha
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Pembangunan ekonomi yang sedang digiatkan oleh pemerintah Indonesia mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya yang semakin lama semakin meningkat ini harus dihadapi oleh perusahaan untuk mencapai tujuan utamanya yaitu memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya manajemen perusahaan yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian aktivitas perusahaan yang baik, serta ditunjang oleh personil yang berkualitas agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Saat ini perusahaan yang sedang berkembang menuntut penanganan yang lebih profesional di bidang manajemen. Manajemen perusahaan harus menyusun struktur pengendalian dalam rangka membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan utama dari pengendalian ini adalah untuk mengamankan dan melindungi baik catatan dan aktiva perusahaan serta untuk menghasilkan data yang andal yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan.
Universitas Kristen Maranatha
2
Dari berbagai aspek yang ada dalam perusahaan, pengendalian penerimaan piutang merupakan hal yang penting. Dalam menghadapi era globalisasi ini, perusahaan harus menetapkan strategi untuk bersaing menghadapi perusahaan – perusahaan lain. Salah satu strategi yang dilaksanakan perusahaan dalam meningkatkan penjualan dan manarik pelanggan adalah dengan cara melaksanakan penjualan kredit. Makin lama jangka waktu pelunasan yang diberikan, maka makin Banyak konsumen yang tertarik akibat dari penjualan kredit tersebut itulah yang menimbulkan piutang dagang.
Perusahaan yang jumlah piutangnya cuku besar harus dapat mengendalikan piutangnya dengan baik, karena mengingat risiko yang terkandung di dalamnya cukup besar yaitu kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut pada waktunya, sehingga perusahaan menderita kerugian.
Pada umunya Piutang digolongkan dalam dua kategori, yaitu piutang dagang dan piutang non-dagang. Piutang dagang meliputi : piutang yang timbul karena transaksi penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegitan usaha normal perusahaan.
Universitas Kristen Maranatha
3
Prosedur-prosedur penyajian akuntansi meliputi antara lain : konfirmasi secara langsung kepada rekanan bisnis, menentukan umur piutang dan pisah batas (cut– off) penjualan.
Alasan penulis meneliti pada perusahaan tersebut karena pengendalian piutangnnya belum efektif, hal ini disebabkan:
1. Collection ability atau kemampuan memungut piutang rendah 2. Sistem pemungutan piutangnya kurang memadai.
3. Sanksi pemungutan piutangnya tidak terlalu tegas. 4. Karena piutang terlalu besar.
5. Adanya kolusi atau kerjasama antar petugas dengan debitur. 6. Internal auditingnya kurang memadai.
Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul berikut:
“Peranan Internal Auditing Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Piutang
(Studi kasus pada PT Inti (Persero).”
1.2 Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, masalah pokok dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Universitas Kristen Maranatha
4
2. Apakah pengendalian piutang dagang dalam perusahaan telah dilaksanakan dengan efektif.
3. Apakah peranan internal auditng dalam menunjang efektivitas pengendalian piutang dagang.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan internal auditng telah dilaksanakan efektif.
2. Untuk mengetahui dan menilai apakah pengendalian piutang telah dilaksanakan secara efektif.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh internal auditing dalam menunjang efektivitas pengendalian piutang dagang.
1.4 Kegunaan
Penelitian
Penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat dipergunakan: 1. Bagi Penulis sendiri
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai perananan internal auditing dalam menunjang efektifitas pengendalian piutang dan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat dalam menyelesaikan studi S-1 di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
Universitas Kristen Maranatha
5
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemerikasaan piutang dan peranannya dalam menunjang efektivitas pengendalian piutang dagang. 3. Bagi masyarakat terutama diperguruan tinggi
Semoga hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan terapan dan pengetahuan yang telah dipelajari di bangku perkuliahan.
1.5 Rerangka
Pemikiran
Tujuan internal auditing dalam melaksanakan pengendalian atas piutang adalah agar piutang yang ada dapat dijamin keabsahan, kelengkapan dan dapat ditagihnya jumlah piutang tersebut. Sistem pengendalian piutang yang diterapkan dalam suatu perusahaan menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan manajemen. Ditinjau dari pendekatan preventif maka ada tiga pengendalian yang umum dan pada titik tertentu dapat diambil tindakan mewujudkan pengendalian piutang yaitu:
1. Pemberian kredit
Kebijaksanaan kredit dan syarat-syarat penjualan harus tidak menghalangi penjualan kepada para pelanggan yang sehat keadaan keuangannya dan juga tidak boleh menimbulkan kerugian yang besar karena adanya angsuran piutang yang berlebihan.
Universitas Kristen Maranatha
6
Apabila telah diberikan kredit, harus dilakukan usaha untuk memperoleh pembayaran yang sesuai dengan syarat penjualan dalam waktu yang wajar 3. Penetapan dan penyelenggaraan penelitian
Meskipun prosedur pemberian kredit dan penagihan telah diadminis- trasikan dengan baik atau dilakukan dengan wajar, ini tidak adanya pengendalian piutang. Artinya, tidak menjamin ataupun memastikan bahwa semua penyerahan memang difaktur atau difaktur sebagaimana mestinya kepada pelanggan dan bahwa penerimaan benar telah diterima.
Untuk meyakinkan bahwa apa yang dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan, secara periodik manajemen perlu control report yang membandingkan antara perencanaan penagihan piutang dan realisasinya, dan kalau terjadi penyimpangan harus dicari dan dianalisis sebab-sebanya. Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh internal auditor. Internal auditing yang dilaksanakan berupa prosedur-prosedur pengujian yang antara lain meliputi: konfirmasi secara langsung kepada rekanan perusahaan, analisis umu piutang dan pisah batas (cut off) penjualan.
Audit internal menurut Amin Widjaja Tunggal (2008;1) adalah
“Kegiatan assurance dan konsultasi yang idenpenden dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi”.
Dengan demikian internal auditing dalam hubungannya dengan piutang maka manfaat yang diperoleh:
Universitas Kristen Maranatha
7
b. Memberikan limit kredit untuk pelanggan tertentu.
c. Perubahan kebijakan perusahaan dalam hal pemberian cash discount d. Cut off penjualan yang tepat.
e. Besarnya jumlah penerimaan piutang
f. Besarnya retur penjualan dan potongan harga.
g. Dapat dipastikan absahnya jumlah piutang yang tertera dalam neraca. Masalah piutang tak tertagih, antara lain kurang efektif dalam penagihan piutang sehingga menyebabkan piutang tak tertagih semakin besar; lemahnya pengendalian atas kartu piutang dan bukti pembayaran sehingga terdapat kemungkinan pembayaran piutang yang tidak masuk ke dalam kas; dan keadaan ekonomi pelanggan menurun sehingga tidak dapat melunasi piutang. Kerugian bagi perusahaan atas piutang tak tertagih adalah nilai aktiva lancar perusahaan yang segera dapat dijadikan uang, jumlahnya akan menurun sehingga kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek menjadi menurun. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengendalian internal dan audit internal yang baik untuk mengawasi seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan, agar dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terjadinya kemacetan atas penagihan kepada pelanggan.
Pengendalian internal menurut The Committee of Sponsoring Organizations (COSO), yang dikutip oleh Boynton (2001;325)
adalah:
Universitas Kristen Maranatha
8
reasonabel assurance regarding the achievment of objectives in the following categories:
1. Relaibility of financial reporting (Keandalan dari Laporan keuangan).
2. Effectiveness and efficiency of operation (Keefektivan dan Keefisienan Oprasi).
3. Compliance with applicable laws and regulations” (Peneraepan Peraturan dan Hukum).
Tujuan pengendalian internal menurut Alvin A. Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasly (2006;290) adalah:
1. “Reliability of Finacial Reporting (Keandalan dari Laporan Keuangan). Artinya: manajemen bertanggung jawab atas menyiapkan laporan keuangan untuk investor, kreditor, dan para pemakai lainnya. Manajemen mempunyai tanggung jawab baik hukum atau profesional untuk yakin bahwa informasi tersebut disiapkan secara wajar menurut sistem pelaporan seperti GAAP.
2. Effectiveness and Efficiency of Operation (Keefektivan dan Keefisienan Oprasi). Artinya: kendali dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk mendorong penggunaan yang efektif dan efisien atas sumber dayanya, mencakup personil, untuk mengoptimalkan sasaran perusahaan. Bagian penting dari kendali ini adalah informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan.
3. Compliance with Laws and Regulations (Peneraepan Peraturan dan Hukum)”. Artinya: organisasi diminta untuk mengikuti banyak hukum dan peraturan. Beberapa hanya secara tidak langsung berhubungan dengan akuntansi.
Tujuan pengendalian internal atas piutang menurut Alvin A. Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley yang dialih bahasakan oleh Tim penerjemah Penerbit PT. Indeks (2003;98) adalah:
1. Rekening piutang dalam neraca saldo sesuai jumlahnya dengan data asli lainnya, dan totalnya ditambah dengan benar dan sesuai dengan jurnal buku besar (Kecocokan Rincian).
2. Piutang usaha yang dicatat harus ada (keberadaan).
3. Piutang usahan yang ada, semuanya telah dimasukkan (Kelengkapan). 4. Rekening piutang usaha akurat secara mekanis (Keakuratan).
Universitas Kristen Maranatha
9
7. Piutang usaha dinilai dengan memadai pada nilai yang sapat direalisir (Nilai dapat dicapai)
8. Rekening piutang usaha benar-benar dimiliki klien (Hak).
9. Penyajian dan pengungkapan piutang usaha harus memadai (Penyajian dan Pengungkapan)”.
Agar tujuan pengendalian internal dapat tercapai, maka perusahaan memerlukan bagian khusus yang disebut audit internal sehingga tugas,
wewenang dan tanggung jawab pengendalian dilaksanakan oleh orang yang tepat untuk membantu pimpinan dalam melaksanakan pengendalian sesuai otoritasnya.
Audit internal menurut The Institute Internal Auditors, yang dikutip oleh Boynton (2001;980) adalah:
“Internal auditing is and independent objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organizations operatings help an organization accomplish its objectives by bringing a systematic disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governace process”.
Berdasarkan pengertian diatas audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang independent dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan.
Tujuan audit internal atas piutang, menurut Sukrisno Agoes (2004:173), adalah sebagai berikut:
1. “untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian internal yang baik atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas. 2. Untuk memeriksa Validity (keabsahan) dan authenticity) (keaotetikan)
dari pada piutang.
3. Untuk memeriksa Colletibility (kemungkianan tertagihnya) piutang dan cukup tidaknya perkiraan allowance for bad debts (penyisishan piutang tak tertagih).
Universitas Kristen Maranatha
10
5. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan standar akuntansi keuangan”.
Menurut Sukrisno Agoes (2004;176), cara audit internal atas pengendalian internal piutang, adalah sebagai berikut:
1. “Memahami dan mengevaluasi pengendalian internal atas piutang dan transaksi penjualan, piutang, dan penerimaan kas.
2. Membuat rincian piutang pertanggaln neraca.
3. Meminta analisis umur piutang (aging schedule) dari piutang usaha pertanggal neraca.
4. Periksa mathematical accuracy dan check individual balance ke subledger lalu totalnya ke general ledger.
5. Test check umur piutang dari beberapa customer ke subledger piutang dan sales invoice.
6. Kirimkan konvormasi piutang:
a. Tentukan dan tuliskan dasar pemilihan pelanggan yang akan dikirimi surat konfirmasi.
b. Tentukan apakah akan digunakan konfirmasi positif atau konfirmasi negatif.
c. Cantumkan nomor konfirmasi baik schedule piutang maupun di surat konfimasi
d. Jawaban konfimasi yang berbeda harus diberitahukan kepada klien untuk dicari perbedaannya.
e. Buat iktisar dari hasil konfirmasi.
7. Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti penerimaan kas untuk periode sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal penyelesaian pemeriksaan lapangan.
8. Periksa apakah ada wesel tagih yang disdiskontokan untuk mengetahui kemungkinan adanya contingent liability.
9. Periksa dasar Allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah yang disediakan oleh klien sudah cukup, dalam arti belum dikirim cari tahu alasannya.
10.Periksa apakah barang-barang yang dijual melalui invoice sebelum tanggal neraca, sudah dikirim per tanggal neraca. Kalau belum dikirim cari tahu alasannya.
11.Periksa notulen rapat, surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank untuk mengetahui apakah ada piutang yag dijadikan sebagai jaminan.
12.Periksa apakah penyajian piutang di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/ SAK.
Universitas Kristen Maranatha
11
Berdasarkan tujuan audit internal tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh audit internal pengendalian internal piutang adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dan penilaian pelaksanaan pengendalian internal atas piutang usaha.
2. Audit atas kebijaksanaan dan ketaatan terhadap prosedur piutang usaha yang telah ditetapkan.
3. Penilaian terhadap aktivitas untuk menghindari kecurangan dan inefisiensi.
4. Pengujian tingkat kepercayaan data akuntansi dan laporan-laporan mengenai piutang usaha.
5. Penilaian terhadap pelaksanaan tugas yang diberikan kepada karyawan.
6. Memberikan perbaikan rekomendasi jika perlu.
Dengan adanya audit internal yang memadai di dalam perusahaan, maka diharapkan penagihan piutang dapat berjalan dengan lancar dan diharapkan penagihan piutang dapat berjalan dengan lancar dan diharapkan dengan adanya pengawasan yang memadai efektivitas piutang dapat terjamin.
Universitas Kristen Maranatha
12
1. Lingkungan kendali terdiri dari tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan keseluruhan sikap dari manajemen puncak, para direktur, dan pemilik dari suatu entitas mengenai pengendalian internal dan arti pentingnya bagi entitas itu.
2. Penilaian risiko untuk pelaporan keuangan adalah identifikasi manajemen dan analisis risiko yang relevan dengan persiapan laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP.
3. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur, sebagai tambahan untuk yang termasuk dalam empat komponen yang lain, yang membantu memastikan bahwa tindakan yang perlu telah diambil untuk mengatasi risisko dalam pencapaian sasaran hasil entitas itu.
4. Informasi dan komunikasi bertujuan untuk memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi entitas dan untuk memelihara akuntabilitas untuk asset yang terkait.
Universitas Kristen Maranatha
13
mereka dimodifikasi sesuai dengan perubahan dalam kondisi – kondisi.
Berdasarkan kerangka pemikiran dan hasil pembahasan yang telah dikemukakan, penulis dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut:
“audit internal yang dilaksanakan dengan memadai akan menunjang efektivitas pengendalian internal piutang”.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Objek yang dijadikan lokasi penelitian untuk mendapatkan data adalah PT Inti (Persero) yang berlokasi di jl Moch Toha no 77 Bandung. Penelitian dilakukan kurang lebih dua bulan yaitu dimulai bulan November 2008 sampai dengan Januari 2009.
Universitas Kristen Maranatha
Universitas Kristen Maranatha
123
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis deskriptif terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan
untuk variabel audit intenal dan variabel efektivitas pengendalian internal piutang
serta hasil penggunaan analisis Pearson untuk mengetahui hubungan peranan internal
auditing dalam menunjang efektivitas pengendalian piutang dagang , maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1.
Audit internal yang ditetapkan oleh PT. Inti (persero) secara umum sudah dalam
kategori baik. Hal tersebut ditunjukkan oleh tanggapan responden yang mayoritas
menjawab setuju ataupun sangat setuju untuk item-item pernyataan yang
menggambarkan audit internal.
2.
Pengendalian Piutang di PT. Inti (persero) secara umum sudah dalam kategori
baik. Hal tersebut ditunjukkan oleh tanggapan responden yang mayoritas
menjawab setuju ataupun sangat setuju untuk item-item pernyataan yang
menggambarkan pengendalian piutang.
3.
Dari hasil uji korelasi Pearson, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,977
menunjukkan bahwa hubungan peranan internal auditing dengan pengendalian
piutang dagang.
4.
Dari hasil uji statistik juga diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R
2) yang
Universitas Kristen Maranatha
124
pengaruh sebesar 95.45% terhadap pengendalian piutang dagang. Sedangkan
4.55% lainnya merupakan pengaruh dari variabe lainnya yang tidak diamati.
Faktor-faktor yang mendukung diterimanya hipotesis tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Audit internal yang dilakukan PT Inti (persero) sudah memadai, hal ini
didukung oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a.
Audit internal yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) PT Inti
(persero) , berkedudukan terpisah dari bagian lainnya sehingga dalam
pelaksanaan tugas-tugasnya secara independen dan objektif.
b.
Adanya program audit yang dibuat dan disusun dengan baik sehingga dapat
digunakan untuk mencapai tujuan audit yang diharapkan.
c.
Audit internal memiliki pengetahuan dan kompetensi profesional yang
memadai serta pengalaman yang cukup
d.
Pelaksanaan audit internal selalu berpedoman pada program audit
sebelumnya, sehingga dapat menghasilkan laporan audit yang memuaskan.
e.
Adanya laporan hasil audit secara tertulis yang menunjukkan hasil
pelaksanaan audit serta temuan-temuan dan rekomendasi.
f.
Adanya tindak lanjut yang dilakukan oleh Direktur Utama terhadap saran
yang terdapat pada laporan hasil auditor internal.
2. Efektivitas Pengendalian Internal Piutang pada PT Inti (persero) telah
dilaksanakan secara memadai, hal ini didukung oleh adanya unsur-unsur
pengendalian internal piutang dan tercapainya internal piutang, sebagai
Universitas Kristen Maranatha
125
a.
Unsur-unsur pengendalian yang memadai, meliputi:
a)
Lingkungan Pengendalian yang memadai, meliputi:
•
Adanya kode etik yang harus ditaati oleh seluruh karyawan.
•
Adanya prosedur dan kebijakan untuk mengatur penerimaan karyawan
baru.
•
Adanya job description yang menguraikan wewenang dan tugas yang
jelas.
•
Adanya pelimpahan tugas dan wewenang yang jelas
•
Adanya kebijakan dan prosedur kepegawaian yang dapat mendukung
pengendalian pengendalian internal.
b)
Penilaian risiko yang mungkin terjadi dalam penyiapan laporan keuangan
yang sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku Umum (PABU)
c)
Kegiatan pengendalian yang memadai, meliputi:
•
Adanya pemisahan fungsi yang memadai
•
Mengolah informasi yang diperoleh
•
Dilakukannya pengendalian fisik atas aset dan catatan perusahaan.
•
Adanya dokumen dan catatan yang layak sesuai dengan prosedur
•
Adanya pengawasan terhadap kegiatan perusahaan oleh SPI.
d)
Adanya informasi yang dapat diandalkan dan didukung oleh dokumen
yang lengkap dan transaksi yang sah.
e)
Adanya tindakan evaluasi dan koreksi jika terdapat kelemahan.
Universitas Kristen Maranatha
126
a)
Adanya beberapa laporan mengenai laporan saldo piutang, cadangan
penghapusan piuang, piutang yang harus dihapuaskan yang dibuat oleh
manajemen kepada Direktur Umum.
b)
Adanya sistem komputerisasi.
c.
Tujuan khusus pengendalian piutang telah memadai meliputi:
a)
Pencatatan penagihan piutang yang diperoleh dapat diandalkan
b)
Adanya bukti pembayaran penagihan piutang serta pencatatan akuntansi
yang memadai.
c)
Adanya pemeriksaan terhadap transaksi piutang.
d)
Adanya pemeriksaan yang memadai oleh bagian akuntansi terhadap setiap
dokumen penagihan piutang.
e)
Adanya penyajian piutang yang diklasifikasikan berdasarkan umur
piutang serta piutang yang sudah lama tidak tertagih diungkapkan dalam
neraca.
Meskipun demikian masih terdapat kelemahan dalam pelaksanaan internal
audit terhadap piutang pada PT Inti (persero) yaitu:
1.
Audit Internal:
a)
Masih adanya beberapa staf auditor internal yang tidak memahami initi
masalah dari bagian atau obyek yang diperiksa khususnya penyebab
piutang tak tertagih.
b)
Staf audit internal bukan berlatar belakang pendidikan akuntansi,
melainkan pendidikan teknik dan hukum.
Universitas Kristen Maranatha
127
a)
Kurangnya pengawasan dalam penagihan piutang sehingga dapat
memungkinkan kecurangan yang dapat merugikan perusahaan.
b)
Tidak adanya petugas khusus verifikasi pelunasan piutang.
5.2.
Saran
Dalam hal mengatasi kelemahan-kelemahan dalam melaksanakan audit
internal terhadap pengendalian internal piutang, penulis mencoba
mengemukakan saran-saran yang dimaksudkan untuk memberikan bahan
pertimbangan pada perusahaan yang diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas pengendalian internal piutang, terutama dalam hal:
1)
Audit Internal, saran yang diberikan meliputi:
a)
SPI sebaiknya meningkatkan keterampilan dan keahlian mengenai
administrasi piutang.
b)
Dalam memilih audit internal sesuai dengan latar belakang pendidikan.
c)
Sebaiknya staf audit internal yang memiliki persyaratan ujian sartifikasi
kualifikasi internal audit diikutsertakan.
2)
Efektivitas Pengendalian Internal Piutang, saran yang diberikan meliputi:
a)
Memperkuat sistem pengendalian piutang, dengan menempatkan seorang
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Amin Widjaja Tunggal, 2006, Audit Internal (Suatu Pengantar), Jakarta:
Harvarindo. Arens, Alvin A,;Randal J.Elder, and Mark S. Beasley, 2003, Auditing dan
Pelayanan Verifikasi, Edisi ke-9, Jakarta; Indeks. Arens, Alvin A,;Randal J.Elder, and Mark S. Beasley, 2006, Auditing and
Assurance Services: An Integrated Approach, 11th edition, New Jersey: Prentice Hall
Boynton, William C; Walter G.Kell,and Ray Johnson,2001, Modern Auditing, 7th Edition, New York: John Willey and Sons, Inc.
Hiro Tugiman, 1997, Standar Profesional Audit Internal, Edisi II, Cetakan ke-5, Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Hiro Tugiman, 2002, Laporan Audit Internal Wajib Ditandatangani Auditor Bersertifikat, Bandung : Seminar HIMA Fakultas Ekonomi UNPAD dan
Musyawarah Kerja FKSPI.
Imam Santoso,2006, Akuntansi Keuangan Menengah, Jakarta: Refika Aditama.
Konsersium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004, Standar Profesi Audit Internal, Jakarta.
Universitas Kristen Maranatha Mulyadi, 2002, Auditing, Buku satu dan dua, Edisi ke-6, Jakarta: Selemba Empat.
Rob Reider, 2002, Operational Review Maximum Result at Efficient Costs, 3th Edition, Hoboken, New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.
Soerjono Soekanto, 1999, Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi baru ke-4, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjana, 1991, Statistika, Bandung: Tarsito.
Sugiyono, 2004, Metedologi Penelitian Bisnis, Edisi ke-7, Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, 2004, Manajemen Penelitian, Edisi Revisi, Jakarta : Rineka Cipta.
Suharyadi dan Purwanto, 2004, Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Jakarta : Salemba Empat.
Sukrisno Agoes, 2004, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik, Jakarta: LP FEUI.
Warren Reeve dan Fees, 2006, Prinsip-Prinsip Akuntansi, Edisi ke 21, Jakarta:
Selemba Empat.