vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Using the modified model of Dechow et. al (1998), this research investigates the role of aggregate earning, current cash flows, and accruals in predicting future cash flows. The sample consists of 61 firms listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2005 to 2009. The statistic method used to test on the research hypothesis is multiple regression.
The results show that both aggregate earning and current cash flows are good in predicting future cash flows, but current cash flows has more predictive ability. This is because aggregate earnings mask the information about the predictive ability of earning components (Barth et. al, 2001). As predicted, dissagregating earnings into cash flows and aggregate accruals increase the predictive ability of earnings. Further, by dissagregating earnings into cash flows and six accrual components— change in accounts receivable, change in accounts payable, change in inventory, depreciation, amortization, and other accruals—significantly enchances the predictive ability of earnings.
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Dengan menggunakan modifikasi model Dechow et. al (1998), penelitian ini meneliti peran dari laba agregat, aliran kas sekarang, dan akrual dalam memprediksi aliran kas masa depan. Sampel terdiri dari 61 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2005 sampai 2009. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah regresi berganda.
Hasilnya menunjukkan bahwa baik laba agregat maupun aliran kas sekarang mempunyai kemampuan yang baik dalam memprediksi aliran kas masa depan, tetapi aliran kas sekarang mempunyai kemampuan prediksi yang lebih baik. Hal ini disebabkan laba agregat menutupi informasi mengenai kemampuan prediksi dari komponen-komponen laba (Barth et. al, 2001). Sesuai prediksi, dengan memecah laba ke dalam aliran kas dan akrual agregat dapat meningkatkan kemampuan prediksi dari laba. Lebih lanjut lagi, dengan memecah laba ke dalam aliran kas dan enam komponen akrual—perubahan piutang usaha, perubahan hutang usaha, perubahan persediaan, depresiasi, amortisasi, dan akrual lainnya—dapat meningkatkan kemampuan prediksi laba secara signifikan.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang .. ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 6
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.4.Kegunaan Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Sinyal ... 8
2.2. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi ... 9
2.3. Kemampuan Prediksi Aliran Kas ... 19
2.4. Kemampuan Prediksi Laba Agregat ... 20
2.5. Kemampuan Prediksi Aliran Kas dan Laba Agregat ... 22
x Universitas Kristen Maranatha
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Penentuan Sampel ... 25
3.2. Sumber dan Data yang Digunakan ... 25
3.3. Variabel Penelitian ... 26
3.4. Model Penelitian ... 27
3.5. Model Regresi ... 27
3.6. Perumusan Pengujian Asumsi Klasik ... 29
3.6.1. Asumsi Normalitas ... 29
3.6.2. Uji Outlier ... 29
3.6.3. Pengujian Heteroskedastisitas ... 30
3.6.4. Pengujian Autokorelasi ... 30
3.6.5. Pengujian Multikolinieritas ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif ... 32
4.2. Pengujian Asumsi Klasik ... 33
4.2.1. Asumsi Normalitas ... 33
4.2.2. Uji Outlier ... 33
4.2.3. Pengujian Heteroskedastisitas ... 34
4.2.4. Pengujian Autokorelasi ... 35
4.2.5. Pengujian Multikolinieritas ... 36
4.3. Pengujian Hipotesis ... 37
xi Universitas Kristen Maranatha
Depan ... 38
4.3.3. Aliran Kas Sekarang, Enam Komponen Akrual, dan Aliran Kas Masa Depan ... 39
4.4. Analisis Hasil Penelitian ... 40
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 43
5.2. Keterbatasan ... 44
5.3. Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 46
LAMPIRAN ... 48
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Variabel-Variabel dalam Model Penelitian ... 32
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas... 35
Tabel 4.3. Hasil Pengujian Autokorelasi ... 36
Tabel 4.4. Hasil Pengujian Multikolinieritas... 37
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
SFAC No.2 menyatakan bahwa informasi akuntansi harus memenuhi karakteristik kualitas informasi akuntansi. Informasi akuntansi dikatakan berkualitas apabila memiliki nilai relevansi dan reliabilitas yang tinggi. Informasi yang relevan adalah informasi yang memiliki kemampuan untuk membedakan beberapa alternatif keputusan sehingga pemakai dapat dengan mudah menentukan pilihan. Sedangkan informasi dikatakan memiliki nilai reliabilitas yang tinggi apabila informasi tersebut memiliki kemampuan untuk memberikan keyakinan bahwa informasi tersebut benar dan valid.
Bab I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha Beberapa penelitian telah menguji kemampuan prediksi aliran kas terhadap aliran kas masa depan. Bowen et al. (1986) menegaskan dalam hasil penelitiannya bahwa aliran kas merupakan prediktor yang baik terhadap aliran kas masa depan
khususnya untuk periode prediksi satu atau dua tahun. Finger (1994) juga menunjukkan
bahwa aliran kas dalam jangka pendek adalah prediktor yang baik terhadap aliran kas.
Cheng et al. (1996) menunjukkan bahwa nilai tambah kandungan informasi aliran kas
operasi dalam memprediksi aliran kas masa depan menunjukkan peningkatan. Supriyadi
(1999) menyatakan bahwa data aliran kas memberikan informasi yang baik untuk
meramalkan aliran kas masa depan. DeFond dan Hung (2001) mengindikasikan bahwa
aliran kas secara signifikan memiliki kemampuan yang besar untuk memprediksi aliran
kas masa depan. Kusuma (2003) juga menunjukkan bahwa aliran kas operasi
mempunyai nilai tambah kandungan informasi dalam memprediksi aliran kas masa
depan.
Beberapa peneliti lain juga menguji kemampuan prediksi dari
komponen-komponen aliran kas terhadap aliran kas masa depan. Riyanto (2004) dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa komponen-komponen aliran kas aktivitas operasi
(penerimaan dari pelanggan, pembayaran kepada pemasok dan karyawan, pembayaran
bunga, pembayaran pajak, dan pembayaran lain-lain) merupakan prediktor yang baik
atas aliran kas operasi mendatang (satu sampai dengan tiga tahun ke depan). Bandi dan
Rahmawati (2005) menemukan bahwa komponen aliran kas (operasi, pendanaan, dan
investasi) merupakan prediktor yang baik atas aliran kas masa depan.
Bab I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha aliran kas masa depan. Finger (1994) menemukan bahwa untuk jangka waktu yang lebih panjang, laba mempunyai kemampuan prediksi yang baik terhadap aliran kas masa depan. Cheng et al. (1996) menunjukkan bahwa kemampuan prediksi laba terhadap aliran kas masa depan menurun pada saat laba bersifat transitori. Supriyadi
(1999) menyatakan bahwa laba memiliki sedikit kemampuan prediksi dalam
memprediksi aliran kas masa depan dengan menggunakan. DeFond dan Hung (2001)
juga mengindikasikan bahwa laba secara signifikan memiliki sedikit kemampuan
prediksi untuk memprediksi aliran kas masa depan. Kim dan Kross (2002) menyatakan
bahwa hubungan antara laba dan aliran kas masa depan tetap menguat. Cahyadi (2006) menemukan bukti bahwa laba sebagai variabel independen tidaklah signifikan
dalam hubungannya dengan aliran kas sebagai variabel dependen. Dahler dan Febrianto
(2006) menemukan bahwa kemampuan prediksi laba menguat terhadap aliran kas operasi masa depan.
Bab I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha memiliki kemampuan prediksi yang lebih besar untuk memprediksi aliran kas masa
depan.
Beberapa penelitian di Indonesia juga telah membandingkan kemampuan prediksi
kas dan laba. Supriyadi (1999) menyatakan bahwa data aliran kas memberikan informasi
yang lebih baik untuk meramalkan aliran kas masa depan dibandingkan dengan laba. Ia
juga menegaskan bahwa laba menambah sedikit terhadap kemampuan prediksi aliran kas
dalam memprediksi aliran kas masa depan. Kusuma (2003) menunjukkan bahwa laba
tidak mempunyai nilai tambah kandungan informasi di luar informasi yang diberikan
oleh aliran kas operasi. Aliran kas operasi mempunyai nilai tambah kandungan informasi
di luar informasi yang diberikan oleh laba serta memiliki nilai tambah kandungan
informasi pada saat laba mengandung komponen transitori. Cahyadi (2006) menemukan
bukti bahwa laba sebagai variabel independen tidaklah signifikan dalam hubungannya
dengan aliran kas sebagai variabel dependen, dibandingkan prediktor aliran kas terhadap
aliran kas masa depan.
Bab I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha dalam memprediksi aliran kas masa depan dengan memecah laba ke dalam aliran kas dan tiga komponen akrual (piutang usaha, hutang usaha, dan persediaan). Hasilnya menunjukkan bahwa laba yang merupakan gabungan dari aliran kas dan akrual lebih baik dalam memprediksi aliran kas dibandingkan aliran kas itu sendiri.
Barth et al. (2001) juga melakukan penelitian yang sama dengan memodifikasi model Dechow et al. (1998) dan memecah laba ke dalam aliran kas dan enam komponen akrual. Hasilnya menunjukkan bahwa dengan memecah laba ke dalam aliran kas dan enam komponen akrual dapat meningkatkan kemampuan prediksi laba secara signifikan. Analisis yang dilakukan Barth et al. (2001) menggunakan model Dechow et al. (1998) menunjukkan bahwa setiap komponen akrual dari laba mengandung informasi yang berbeda tidak hanya mengenai aliran kas yang tertunda, namun juga aliran kas masa depan terkait dengan aktivitas operasi dan investasi manajemen di masa yang akan datang. Laba agregat menutupi informasi ini dengan memberikan bobot yang sama terhadap setiap komponen. Penelitian Barth et al. (2001) memberikan penjelasan yang rasional mengapa hasil dari penelitian sebelumnya tidak konsisten disebabkan derajat bias dari komposisi sampel.
Bab I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, penulis bermaksud untuk mendapatkan bukti secara empiris mengenai:
a. Apakah aliran kas sekarang mempunyai kemampuan prediksi terhadap aliran kas masa depan?
b. Apakah laba agregat mempunyai kemampuan prediksi terhadap aliran kas masa depan?
c. Apakah pemecahan laba ke dalam aliran kas dan akrual dapat meningkatkan kemampuan prediksi laba terhadap aliran kas?
d. Apakah pemecahan laba ke dalam aliran kas dan enam komponen akrual dapat meningkatkan kemampuan prediksi laba terhadap aliran kas?
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan mendapatkan bukti secara empiris mengenai:
a. Kemampuan prediksi aliran kas sekarang terhadap aliran kas masa depan. b. Kemampuan prediksi laba agregat terhadap aliran kas masa depan.
c. Kemampuan prediksi komponen laba (aliran kas operasi dan akrual) terhadap aliran kas masa depan.
Bab I Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha
1.4.Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: a. Akademisi.
- Memberikan bukti empiris mengenai kemampuan prediksi laba dan komponen laba dalam memprediksi aliran kas masa depan dengan menggunakan model Dechow et al. (1998) yang dimodifikasi oleh Barth et al. (2001);
- Memberikan sumbangan praktis terhadap pengembangan teori yang berkaitan dengan nilai prediksi informasi akuntansi, terutama laba dan aliran kas.
- Sebagai tambahan informasi dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.
b. Praktisi.
- Sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakan informasi pelaporan keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan ekonomis di masa depan.
43 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan prediksi dari laba agregat, aliran kas sekarang, dan komponen-komponen laba terhadap aliran kas masa depan. Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan 2009. Sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah 61 perusahaan dengan jumlah observasi 186.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik laba agregat maupun aliran kas sekarang mempunyai kemampuan prediksi yang baik terhadap aliran kas masa depan. Aliran kas sekarang terbukti memiliki kemampuan prediksi yang lebih baik dibandingkan laba agregat terhadap aliran kas masa depan. Hal ini disebabkan laba agregat menutupi informasi mengenai kemampuan komponen-komponen laba dalam memprediksi aliran kas masa depan.
Bab IV Simpulan dan Saran 44
Universitas Kristen Maranatha
5.2. Keterbatasan
Hasil penelitian ini mampu membuktikan semua hipotesis yang telah dibangun, tetapi penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan yang terkait. Beberapa keterbatasan yang telah diidentifikasi antara lain sebagai berikut:
1. Peneliti tidak melakukan pengujian hipotesis pada jenis industri yang lain, misalnya pertambangan.
2. Peneliti tidak menggunakan variabel kontrol (misalnya ukuran perusahaan) supaya hasil penelitian mampu dijelaskan dengan baik.
3. Peneliti tidak menguji kemampuan prediksi laba, aliran kas, dan komponen-komponen laba terhadap aliran kas masa depan untuk beberapa periode lag. 4. Peneliti tidak menguji kemampuan prediksi komponen-komponen laba
terhadap variabel lain, seperti harga saham.
5.3. Saran
Berdasarkan keterbatasan hasil penelitian ini, maka ada beberapa saran untuk dijadikan sebagai pengembangan penelitian yang akan datang. Beberapa saran yang terkait adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang akan datang dapat menggunakan sampel industri yang berbeda sehingga dapat memberikan tambahan informasi empiris mengenai kemampuan prediksi laba, aliran kas, dan komponen-komponen laba dengan karakteristik industri yang berbeda-beda.
Bab IV Simpulan dan Saran 45
Universitas Kristen Maranatha 3. Penelitian yang akan datang sebaiknya menguji kemampuan prediksi laba,
aliran kas, dan komponen-komponen laba untuk beberapa periode lag.
46
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Bandi, dan Rahmawati. 2005. Relevansi Kandungan Informasi Komponen Arus Kas dan Laba dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Jurnal Akuntansi & Bisnis, Vol. 5. No. 1, 27—42.
Barth, M. E., Donald P. C. dan Karen K. N. 2001. “Accruals and the Prediction of Future Cash Flows”. The Accounting Review. Vol. 76, pp. 27—58.
Boulding, W. dan A. Kirmani. 1992. “A Consumer-Side Experimental Examination of Signaling Theory: Do Consumers Perceive Warranties as Signals of Quality?”. Journal of Consumer Research. pp. 111—123.
Bowen, R. M., David B., dan Lane A. D.. 1986. “Evidence on The Relationship Between Earnings and Various Measures of Cash Flows”. The Accounting Review. (LXI) No. 4, pp. 713—725.
Burgstahler, D., J. Jiambalvo and Y. Pyo, 1998. “The Informativeness of Cash Flows for Future Cash Flows”. Working Paper. University of Washington.
Cahyadi, R. 2006. Kemampuan Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Earnings dan Arus Kas di Masa yang Akan Datang. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Cheng, C.S.A., C.S. Liu, dan T.F. Schaefer. 1996. “Earnings Permanence and the Incremental Information Content of Cash Flows from Operations”. Journal of Accounting Research. Vol. 34. No.1, Spring, 173—181.
Dahler, Y. dan R. Febrianto. 2006. Kemampuan Prediktif Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang. Dechow, P.M., S.P. Kothari dan R.L. Watts. 1998. “The Relation Between Earnings and
Cash Flows”. Journal of Accounting and Economics 25. pp. 133—168.
DeFond, Mark dan M.Y.Hung. 2001. An Empirical Analysis of Analysts’ Cash Flow Forecast.
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=265773
Eldomiaty, T. I. 2004. “Dynamics of Financial Signaling Theory and Systematic Risk Classes in Transitional Economies: Egyptian Economy in Perspective”. Journal of Financial Management and Analysis. pp. 41—59.
FASB. 1987. Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1.
Finger, C. A. 1994. “The Ability of Earnings to Predict Future Earnings and Cash Flow”. The Journal Accounting Research. Vol. 32, No.2, Autumn. pp. 210—223.
Ghozali, H. I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
47
Kim, M. S. dan W. Kross. 2002. The Ability of Earnings to Predict Future Operating Cash
Flows Has Been Increasing – Not Decreasing.
http://papers.ssrn.com/sol3/Delivery.cfm/SSRN_ID303283_code0203 16500.pdf?abstractid=303283&mirid=1
Kusuma, P. D. I. 2003. “Nilai Tambah Kandungan Informasi Laba dan Arus Kas Operasi”. SNA VI, h. 304—315.
Meythi. 2007. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham dengan Persistensi Laba sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi. Vol. 11, No. 2.
Riyanto, P. 2004. Penggunaan Laba dan Komponen Arus Kas untuk Memprediksi Laba dan Arus Kas pada Perusahaan Manufaktur di Pasar Modal Indonesia Periode Tahun 1999-2002. Program Studi Magister Akuntansi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Supriyadi. 1999. “The Predictive Ability of Earnings Versus Cash Flow Data to Predict Future Cash Flows: A Firm-Specific Analysis”. Gadjah Mada International Journal of Business. Vol. 1, September, h. 113—132.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi-Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.