• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN BERPUTAR BERDASARKAN SINYAL SUARA DENGAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN BERPUTAR BERDASARKAN SINYAL SUARA DENGAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

O L E H : M I F T A H U D D I N

IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN BERPUTAR BERDASARKAN SINYAL SUARA

DENGAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM

Seminar Tugas Akhir

M I F T A H U D D I N

P E M B I M B I N G :

I R . Y E R R I S U S A T I O , M T

D R . I R . A U L I A S I T I A I S Y A H , M T

Bidang Minat Akustik Jurusan Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember

(2)

PENDAHULUAN

Latar BelakangLatar Belakang

Motor merupakan salah satu komponen yang sering dipakai di industri sehingga menjadi komponen penting yang perlu

diperhatikan.

Suara motor merupakan karakteristik penting yang

mengindikasikan kondisi suatu motor di samping karakteristik mengindikasikan kondisi suatu motor di samping karakteristik getaran.

Penyimpangan pada suara motor dari kondisi normal

kemungkinan tinggi menyatakan adanya kerusakan pada motor.

Pada umumnya, pola pengenalan atau identifikasi didasarkan dari informasi karakteristik spektrum frekuensi atau dengan kata lain melalui pengamatan visual.

ANFIS merupakan metode yang memiliki kemampuan dalam

menirukan sistem pengambilan keputusan seperti halnya pada otak manusia (melalui pengamatan visual).

(3)

PENDAHULUAN

Permasalahan

Bagaimana merancang suatu sistem identifikasi kerusakan mesin berdasarkan pola sinyal suara

menggunakan ANFIS yang meliputi proses perekaman menggunakan ANFIS yang meliputi proses perekaman data, proses pengolahan data dan proses identifikasi.

Tujuan

Untuk merancang suatu sistem identifikasi kerusakan

motor berdasarkan pola sinyal suara menggunakan

ANFIS

(4)

TINJAUAN PUSTAKA

Getaran dan Suara

Suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui suatu medium pada kecepatan yang tergantung pada suhu.

pada kecepatan yang tergantung pada suhu.

Suara dihasilkan ketika sebuah objek bergetar. Tanpa getaran ini tidak akan ada suara.

Deteksi kerusakan dapat dilakukan karena perbedaan

kerusakan akan menyebabkan perbedaan getaran dan

perbedaan getaran pada akhirnya akan menimbulkan

perbedaan suara yang keluar dari mesin.

(5)

TINJAUAN PUSTAKA

Pembangkitan Gelombang Suara

(6)

TINJAUAN PUSTAKA

Kerusakan pada Mesin Berputar

Unbalance merupakan ketidak- seimbangan distribusi massa di sekitar centerline (garis tengah) rotasi rotor.

Pada analisa getaran akan menunjukkan predominant

Pada analisa getaran akan menunjukkan predominant

pada frekuensi getaran 1 x rpm

(7)

TINJAUAN PUSTAKA

Power Spectral Density

Power spectral density (PSD) merupakan distribusi daya (energi) sebagai fungsi frekuensi dalam bentuk

kerapatan spectrum yang diestimasi menggunakan FFT.

kerapatan spectrum yang diestimasi menggunakan FFT.

 

1

 

2

0

1

N j kn

xx k

n

P x n e

N

 

2 , 0,1,..., 1

k

k k N

N

    

(8)

TINJAUAN PUSTAKA

Adaptive Neuro Fuzzy Inference

Adaptive Neuro Fuzzy Inference merupakan hasil perpaduan dari jaringan syaraf tiruan dan logika fuzzy.

Untuk sistem berbasis aturan linguistik, teknik jaringan

Untuk sistem berbasis aturan linguistik, teknik jaringan syaraf tiruan akan memberikan kemampuan

pembelajaran dan adaptasi untuk mengekstraksi

parameter-parameter (premis dan konsekuen) aturan

fuzzy dari sekumpulan data numerik.

(9)

TINJAUAN PUSTAKA

Struktur Adaptive Neuro Fuzzy Inference

Rule 1: If ( x is A

1

) and ( y is B

1

) then ( f

1

= p

1

x+q

1

y+r

1

)

Rule 2: If ( x is A

2

) and ( y is B

2

) then ( f

2

= p

2

x+q

2

y+r

2

)

(10)

METODOLOGI PENELITIAN

(11)

METODOLOGI PENELITIAN

Perekaman Sinyal Suara

Frekuensi sampling pada proses perekaman ini adalah

44.100 kHz, mono dan 16 bits

(12)

METODOLOGI PENELITIAN

Pengolahan Sinyal Suara

Waveform dan PSD (Normal)

Pada kondisi operasi normal, mesin memiliki frekuensi dasar dengan amplitudo puncak (peak) pada frekuensi 43.07 Hz sebesar -63.71 dB/Hz, frekuensi harmonik kedua 990.53 Hz sebesar -74.80 dB/Hz dan frekuensi harmonik ketiga 1809 Hz sebesar -75.09 dB/Hz

(13)

METODOLOGI PENELITIAN

Pengolahan Sinyal Suara

Waveform dan PSD (Unbalance )

Pada kondisi operasi unbalance muncul peak dengan amplitudo tinggi pada

frekuensi dasar 43.07 Hz sebesar -52.67 dB/Hz (amplitudo tinggi pada 1 x rpm), frekuensi harmonik kedua 990.53 Hz sebesar -71.09 dB/Hz dan frekuensi

harmonik ketiga 1809 Hz sebesar -82. 28 dB/Hz

(14)

METODOLOGI PENELITIAN

Pengolahan Sinyal Suara

Ekstrasi Fitur Frekuensi

Nama Frekuensi Dasar

Frekuensi Dominan 1

Frekuensi Dominan 2 Nilai 43.07 Hz 990.53 Hz 1809 Hz Nilai 43.07 Hz 990.53 Hz 1809 Hz

Kondisi Operasi

Jumlah Data Training

Jumlah Data Checking

Kode Kerusakan

Normal 25 25 100

Unbalance 25 25 200

Total 50 50

Deskripsi Pembagian Set Data untuk masing-masing Kondisi

(15)

METODOLOGI PENELITIAN

Perancangan Sistem Identifikasi

Hasil Perancangan dengan Fungsi Kenggotaan : triangular

Number Number Number

Training RMSE RMSE No

Number of MF (Input 1)

Number of MF (Input 2)

Number of MF (Input 3)

Training Epochs

RMSE Training

RMSE Checking

1 3 3 3 30 0.080963 23.295900

2 3 3 4 1 0.047213 141.422000

3 3 4 3 1000 0.000552 142.379000

4 3 4 4 197 0.000978 142.139000

5 4 3 3 1 0.000214 141.421000

6 4 3 4 62 0.000482 141.421000

7 4 4 3 1000 0.000486 142.397000

8 4 4 4 327 0.001096 142.172000

(16)

METODOLOGI PENELITIAN

Perancangan Sistem Identifikasi

Hasil Perancangan dengan Fungsi Kenggotaan : trapezoidal

Number Number Number

Training RMSE RMSE No

Number of MF (Input 1)

Number of MF (Input 2)

Number of MF (Input 3)

Training Epochs

RMSE Training

RMSE Checking

1 3 3 3 1 0.000013 158.081000

2 3 3 4 11 0.000015 158.081000

3 3 4 3 42 0.002934 141.437000

4 3 4 4 12 0.000082 141.437000

5 4 3 3 111 0.001244 158.081000

6 4 3 4 70 0.003909 158.081000

7 4 4 3 164 0.004591 141.435000

8 4 4 4 77 0.003904 141.436000

(17)

METODOLOGI PENELITIAN

Perancangan Sistem Identifikasi

Hasil Perancangan dengan Fungsi Kenggotaan : gaussian

Number Number Number

Training RMSE RMSE No

Number of MF (Input 1)

Number of MF (Input 2)

Number of MF (Input 3)

Training Epochs

RMSE Training

RMSE Checking

1 3 3 3 437 0.000003 0.010728

2 3 3 4 10 0.016119 139.029000

3 3 4 3 1 0.016202 14.492200

4 3 4 4 8 0.021049 141.330000

5 4 3 3 190 0.000031 0.004153

6 4 3 4 76 0.009524 92.156800

7 4 4 3 147 0.001698 12.022700

8 4 4 4 89 0.004496 126.735000

(18)

METODOLOGI PENELITIAN

Perancangan Sistem Identifikasi

Hasil Perancangan dengan Fungsi Kenggotaan : generalized bell

Number Number Number

Training RMSE RMSE No

Number of MF (Input 1)

Number of MF (Input 2)

Number of MF (Input 3)

Training Epochs

RMSE Training

RMSE Checking

1 3 3 3 706 0.000027 0.000026

2 3 3 4 31 0.013424 3.268750

3 3 4 3 210 0.000381 0.499514

4 3 4 4 79 0.012599 4.549290

5 4 3 3 280 0.000022 0.000022

6 4 3 4 970 0.002213 0.042639

7 4 4 3 314 0.000447 0.650520

8 4 4 4 411 0.000345 0.808794

(19)

HASIL

Pemilihan Model Perancangan ANFIS

Terbaik

(20)

HASIL

Hasil simulasi direpresentasikan dalam bentuk rule

viewer

(21)

KESIMPULAN

1. Model ANFIS terbaik yang dirancang untuk melakukan identifikasi kerusakan mesin berputar berdasarkan sinyal suara pada penelitian ini mampu melakukan identifikasi dengan logika fuzzy yang

digunakan adalah Model Logika Fuzzy Sugeno Orde 0 dengan arsitektur jaringan yang digunakan adalah arsitektur ANFIS yang arsitektur jaringan yang digunakan adalah arsitektur ANFIS yang terdiri dari 4 layer. Struktur ini memiliki 3 masukan, 36 aturan fuzzy dan 1 keluaran.

2. Model ANFIS terbaik terdiri dari 3 masukan yaitu, nilai peak dari frekuensi dasar, nilai peak dari frekuensi harmonik ke-2, nilai peak dari frekuensi harmonik ke-3. Masing-masing memiliki 4, 3, 3 jumlah fungsi keanggotaan jenis generalized bell.

(22)

KESIMPULAN

3. Proses training untuk memetakan masukan dengan keluaran target pada struktur model sistem identifikasi dilakukan sebanyak 280 epoch dengan RMS eror training sebesar 2.2 x 10-5.

4. Pengujian yang dilakukan untuk mengidentifikasi kerusakan mesin berputar berdasarkan sinyal suara menghasilkan eror checking rata- berputar berdasarkan sinyal suara menghasilkan eror checking rata- rata keseluruhan (normal & unbalance) sebesar 0.00 dan eror testing rata-rata sebesar 3.90 pada jenis motor DAB, 71.05 pada jenis

motor DAB K14-400, 6.18 pada jenis motor Electrical Water Pump, 20.18 pada jenis motor Sewing Machine Motor.

(23)

SARAN

Memperbanyak jenis data pengukuran sinyal kondisi operasi yang akan dilakukan identifikasi dengan model ini. Karena semakin banyak

database maka proses identifikasi atau pengenalan akan semakin baik.

Melakukan identifikasi yang lebih detail seperti jenis-jenis unbalance dan/atau jenis-jenis bearing defect, maupun jenis kerusakan lain.

dan/atau jenis-jenis bearing defect, maupun jenis kerusakan lain.

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat beberapa genotipe M1 yang memiliki keragaan kualitatif tipe helai daun, letak petiole, susunan bunga, tangkai bunga, dan karakter hasil yang berbeda

Suyanto (2009) menyatakan pendidikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup, bekerja sama, baik dalam lingkup

Untuk mengetahui pola hujan di Gunungapi Sinabung, data curah hujan bulanan yang disajikan dalam diagram batang, sedangkan analisis trend menggunakan

kat merealisasikan perasaannyaVt"idak jelas menggambar- kan obyek yang dituju, sehingga untuk dapat mengetahui maks,;ldnya perlu pemahaman terhadap apa :yang

Indikator (1) Adanya kebijakan, kesepakatan dan/atau peraturan sekolah yang mendukung upaya pengurangan risiko bencana di sekolah yang memiliki indeks 40 dan pada

Salah satunya disebabkan oleh konsep diri negatif yang dimiliki oleh anggota komunitas Hijabers Banjarmasin sehingga individu mengadopsi perilaku atau sikap baik secara

● BMKG menginformasikan Peringatan Dini Cuaca Jawa Barat tanggal 9 Januari 2021 pk 14.10 WIB: berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin

bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 23 Tahun 1996 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Tingkat II Purwakarta Nomor 5 Tahun 1989 tentang Fatwa Peruntukan Lahan,