• Tidak ada hasil yang ditemukan

...,:,. L4PORAN PENELITIAN DJURETNO ADI I.M.,JWAGIYO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "...,:,. L4PORAN PENELITIAN DJURETNO ADI I.M.,JWAGIYO"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

L4PORAN PENELITIAN

D.&lf

PBIUUI

IIMBOL DA'·IlM BUDAY&

IIIDOif8IIA

OLEH :

_,.,v

DJURETNO ADI I.M. ,JWAGIYO

DILA~NAKAN ATAS BIAYA :

PIIOYEK PENGEMBANGAN ILMU DAN TEKNOLOGI DEPARTEMEN PENDIDI«AN DAN KEBUDAYAAN

DEIIIGAN SURAT KONTRAK PENELITIAN

NO. -IPIT/DPPM/4H/1R2 'I'ANGGAL 3 AGUSTUS 11tZ

FAKULTAS FILSAFAT UNIVERSITAS GADJAH MADA

DEPAftTEMEN PENDIDIKAN

DAN

KEBUOAYAAN

••••

·w·

·<· . ;,.'<·

.;,

.l.·•

(2)

i

'

B !: ll A l\T G I L M U

Bidane; Ilmu : FILS.AFAT KEBUDAYAAN

Judul Peneli"tian : SUATD ?ENELlTIAN FILSAFATI TENT.ANG

Nama Peneli ti

MAKNA D.A.N PERAN SIMBOL DALAM BUDAYA Il';DQNESIA

~ DJURETNA ADI

IMAM

MUHNI WAG IYO

: FILSAFAT UNIVERSITAS GADJAH MADA JURUSAN FILSAFAT TlllfTJR.

1

j 1

j

l J

I

I

j

(3)

kan apakah makna dan peran simbol dal.am. budaya Indonesia. s.imliol-simbol yang t ereerm:Un dal.a.m lludaya i tu mengandung

.

makna .yang dalam d"alam hubunganr~ dengan sikap hidup,

pandangan·hidup Bangsa Fndonesia yang kemudian mengendap ((mengktistal),: menjadi Panaasila.

Nl'aksud yang Gtemikiian ini tidak mungkin, t:erreaJ.iJsasi ta.npa adanya kesempatan {(baik waktu maupun pembiayaan)1 d:ari PTO.-;rek Pengemba.ngan

nmu·

dan !ll'eknologi D-epartemen Pendidikan: dan Kebudayaan.

Sebagai peneliti dengan rendah hati kamd

.

menyadar~ bahwa tanpa b.antuan, petunjuk, serta keperca.yaan d:a.ri pelbagaf pihak tidak mungkin panelitian terlaksana dengan: baik .. At as dasar i tu sewa;tarnyalah apab].la dalam kesempatan ini kami menghaturkan terima kasih yang seliesar-besarnya kepa-da:.

- Direktorat Pemliinaan Penelitian dan Pengab<lian Pada Ma-syaraka'b, Direktorat J1enderal Pendidikan 'l!inggi

Depajltte-men P endid:bkan dan Kebudayaan.

- Dekan Fakultas Filsafat llhiversitas Gadjah Mada

.- Perpustakaan Sekolah Tinggi !Dlteologi DUta Waaana YogyJJ.-karta,

- Perpustakaan Sekolah ~inggi Kateketik Pradnya Widya

(4)

iijj

Akhirnya kami menyadari bahwa hasil peneli tian ini tidak lepas dari kekurangan-kekurangan, maka tegur sapa dari pelbagai pihak akan kami terima dengan senang hati. Mudah-muda.han haail penelitian ini memberikan· juga man~

faat kepada pelbagai pihak.

(5)

D A F T A R I S I

JUDUL • • • • • • • • • • • •

.

.

• • i KATA PENGANTAR • • • • • DAFTAR ISI • • • • • • •

INTISARI

• • • • • • •

• • • • • • • • • • • • • • • • • • ii • • • • • • • • • • • • iv • • • • • • • • • • • • vi.

BAB

BAB

BAB

BAB

BAB

BAB BAB I II PENDAHULUAN • • • • • • • • • 1 PENELAAHAN TINJAUAN KEPUSTAKAAN • • • 2

II!' TUJUAN PENELITIAN • • • • • •

• .4

IV HASIL YANG DIHARAPKAN • •

•• 5

V MN.rODOLOGI • • • • • • • • • • •.• VI CARA ANP~ISA • • • • • • • • • • • • • • •

• • • 6

• • • 7.

VII HASIL PENELITIAN DAN P:El.~BAHASAN

• • • . 8

A. PENGERTIAN SIMBOL • • • • • • • • • • • ,8

B.

KONSEP MANUSIA • • • • • • • • • • • ,

13

1. Manusia Dengan Dunianya • • • • • • 13

2. Bahasa Sebagai Ciri Khas Manusia. • 20 C. !Jin1GXA1E L/JaJ MANUSIA • v. • • • .. • • • 25

1. Simbo1 dan Religi • • 2. Simbo1 dan Tradisi • •

• • • •

• • •

• • 26 •• 27

3. Simbol dan Seni • • • • • • • • • • 29 4. Simbo1 dan Budaye. Me..:nusia • • • • • • 30

D. PEREC:EMB.lil\fGAN BUDAYJ~ INDONESIA • • • • • 32

1. Jaman Batu • • • ~ • • • • • • • • • • 33

(6)

3. Jalllall Masuknya Pengaruh dari Lue.r • • ~6

4. Jaman Budaya Pancasila • • •

• • • •

.40

E. SIMBOL DAL!..M PERIL!Uill Bl..NGSA INDONESIA •• 44

1. Simbol Sebagai Mec1ia

• • • • • • • •

·44

2. Simbol Dol am Religi • •

• • • • • •

.49

3.

Simbol Dale..m Traclisi •

• • • • • •

.51

4.

Simbol Dan Seni • • •

• •

..

• •

.52

Bl..B VIII

PENUTUP

• • • • • • • • • • • • A. KESIMPULJ..N

• • • • • • 55

B. SAR.lili-SAHM-T • • • • • • • •

.56

DAFTAR PUSTAKA • • • • • • • •

• • • • • • • • • • • •

.57

(7)

Tujuan penelitian ini adalah untuk menerangkan. atau men-jelaskan· apakah makna dan peran simbol dalam 'budaya Indo-nesia. Simbol-simb:ol yang tercermin dalam budaya itu

ten-kandung makna yang dala.m dala.m hubungannya dengan sikap hidup, pandangan Itidup Bang sa Indonesia yang kemudian mengendap (mengkristal) menjadi Pancasila.

Pentingnya penelitian a.clalah untuk membuktikan secara fil-safa·lti bahwa d·engan simb:ol yang terkandung dala.m seluruli' budaya Indonesia, penelitian filosofis terhadap Pancasila dapat dikukuhkan.

Hal yang diteliti adalah hasil karya atau budaya Hangsa Indonesia karena pada dasarnya seluruh eksistensi manusia terc.ermin dalam simbol sebagai hasil budayanya.

H~asil peneli tian ini menunjUkkan bahwa makna dan peran sim'B-ol t ereermin dala.m hasil budaya. Simbol digunakan dalam sel'uruh hidup manusia Indonesia sebagai sesuatu yang menyertai eksistensinya yang membeda.kanma.nusia.

:rrn-donesia sehagai pribadi dengan manus~a bangsa lain seba-gai pribadi di dunia.

(8)

·---BAB. I

PEFDAHULU.AN

Indonesia terdiri dari. bermac8.m-macam sul~u bangsa dengan

L:ebudayaan mnsing-masine yang tersir.1pul dalam BhinnOl::a

Tung&al Ilea. Dale.,m budaya itu terda:)at suatu hasil lca.rys.

a tau selurUL.~ budayp. i tu adalal1 hasil karya manusia yang

sampai dewasa ini masih t erJ;>elihEt.ra dan berkembang bail;:. Dari seldan banyak hasil budaya manusia Indonesia i tu

di antarc:mya adalah S I r.r:: B 0 L. Dalam simbol inilah s~

lu:cu.h reali tas manusia tercermin, karena pada det.sarnya

simbol adalah hal atau keadaan yang meroimpin pom.f'.b.l"'.mr.n· S!!

byel~ tcrh~ ... a~..,p obyok.

Penelitian ini bermaksud untt:tJ.c menerangkan atau mejelas-kan apalmh makna dan per8..n simbol dalam budaya Indonesia.

Karena peneliti yal::i,n dari simbol-siDlbol yane "tercermin

dalam budaya i tu

t

erkandung maJ.\:na yang d21..lam dalam hubun~

annya dengan sikap hidup, pandangan hidup Bangsa Indonesia yang kemudian mengendap (menglrristal) menjadi Pancasila.

Penting.nya penelitian ini juga untcl{ membw~tikan secara

Filsafati (bail: metafisik , epistemologik, logik, etik, antropologik dan estetik) bahwa dengan simbol yang terka:l dung dalam lceseluru.han budaya Indonesia, nenelitian filoso fjj3 terhadap Pancasila dapat dikukuhkan.

(9)

BAB. I I

PENEL.A.AH.AN TINJ AUAN KEPUST.AKAAN

Manusia adalah mahlul:: budaya ·dan juga mar.1ulc·. yang bersim bol. Sebagai penghw1i alam semesta manusia disebut juga sebagai mal1kluk al2,;tniah, artin~ra ia terikat kepada

hulmm-hulcum · alam. Di sa.mping i tu lcarena lcesadaran dan daya kre-asinye. yang meningkat, ia menjadi pula mahluk yang bebas yang tidak ditentukan oleh alam semesta, tetapi ia tere;aa tung kepada kehendaknya sendiri, kekuatannya sendiri ser-ta lceputusannye-. sendiri. I a be bas mengembangkan kreatifi-tasnya sendiri. I a be bas berbuat dan bertindak, berfi~.rir · dan menentt.1kan keputusan-key>Utusannya ya.ng paling cocok

I

untuk dirinya sesuai dengan kondisi ale..m seldtarnya. P!Ie-ngambil 1-ceryutu.san berarti menentukan tindalcan selenjutnya. Sehingga perbuatan teralchir dari tingkah laku manusia a-dalah tindakannya. Setel8..h berfikir, menentul-can pilihan, merencanakan dan kemudian menera.pkan, tindakannya secara nyata.

Bertinda.k berarti berlcarya. Ciri-ciri khas setiap tindalc-an justru diketemulctindalc-an dalam pekerjatindalc-an, 1-carena bekerja i tu

salah satu ca:r·a bertindak. SetiE'oiJ tindakan terjadi da)_c:n situasi tertentu dan tidak dapat ditiadalce..n lagi. Dari tindclcannya itu manusia akan ne..mpe~ siapa dan apa dia

se-benarnya. Batinnya seolah-olah dilenirkan sehingga ketah~

(10)

Di r.lalarn m":l.nusia melahirkan batinny2. pada bendbenda a-lamiah di sekelilingnya, maka batinnya semakin terbuka. Semakin lama manusia bekerja sem8kin juga ia menunjulcke.n diri keJ!ada dirinya sendiri dan keJ?ada orang lain, sema-kin banyalc manusia belcerja semalr:in ia mengenal dirinya. Demik:j_an pendapat Franz von Magnis dale,m tulisannya yang terda'lat dalam buku Sekitar Me..nusia ( ed.Suryanto Puspo -wardoyo), yane kemudic:m ditegaskan lagi oleh Dr.Bakker dalam bul:;:unya yang sama dikemul::akan bahwa : • • • i tu ber-arti bahvva -dari setiap tindalcan atau kegiatan me..nusia da pat dilihat tanda mengenai kompleksitas pribadi manusia. Tanda ini tidal:: dapat dipisahkan dari yane di tandakannya, lcarena maksud tenda disini sebenarnya adalah identi te.s atau identik dengan pribadi me.nusia itu sendiri. Oleh lC£: rena i tu p:-'.U.:--. suatu saat manusia i tu dapat dikenal·l»J'lbr·.di

ny~. non"t,trut ul:ur· .n tinct·,k:-,n-tinc1~.k:-'.nny~ .• l~r·lr~'!. eoti<"'..P

tin-<.l·J~ .n r·.cl'"'.lah pertRnda dnn menyingknpknn sel.uruh pribndinyn. Bentuk lambang atau simbol dale..m realisasiny.a dapat beru

-pa : be~asa (oeritera, perumpamaan, pantvn, syair,

peri-t-··

bahasa) , gerak tubuh ( tari) , suara a tau bunyi ( lagu musil~) ,

17/" ..

warna dan rupa (lulrisan, hiase.n, ukiran, bangunan).

(11)

BAB III

TUJUAN PENELITIAN

Dengan bertolak pada hipotesa bahvra u seluruh eksistensi ,

manusia Indonesia tercermin dalam simbol sebagai hasil

budayanya

n,

peneli t i hend8.lc menerangkan makna dan ::~eran

v

simbol dalam hidup dan kehidu::}an bangsa Indonesia. Sel~dn

itu penelitian ini juga bertujuan untw( memperkaya yJlas~

nah ilmu filse,fat pada umumnya dan Filsafat Kebudaye.an pada khususnya, dalam rangka pengembangan pemikiran fil: -. safati Indonesia (Filsafe,t Pancasila). Dengan demildan di harc-.pkan n~ampu mem1:>erkolcoh dasar Pilse.fe.t dalam ranglca membangttn manusia Indonesia seutuhnya.

(12)

BAB IV

H A S - L Y A N G D I H A R A P K A N

Has:i.l yang 6.ihara~11:an dalam peneli tian ini adalah meng

-klarifil::asi atau menerangl;:an be,eaimana makna dan peran simboldalam hidu::;:> dan kehidupc:m Bangsa Indonesia.

Makna, peran simbol ye.ng tercermin dalam hasil budaya yang membedakan !lanusia Indonesia sebagai pribadi de -ngan manusia bangsa lain sebet,gai pribe,di di dunia. Selain i tv. diharapke..n juga dapat dilce"tahui silcap dan tingkah le.ku manusie. Bangsa Indonesie. yang !Ja.ling dasar yang tercermin dale.m Pancasila. Denge.n l::ata lain peneli-t ian ini dihara:pkan da:papeneli-t menj elasJ::an anggapan bahwa un-sur-unsur Pancasila i tu terke,ndune dalam s-ilcap dan tin&- .

kah lsiu bangsa Indonesia yang tercermin dalam arti bud~.

yanya, yang beruDa simbol. Simbol ini digvnekan dalam s~.

luruh hidup manusia Indonesia sebagai sesuatu yeng menye! tai eksistensinya.

(13)

BAB V

M E T 0

D

0 L 0 G I

Penelitian ini dilaJcukan melalui kepustaJcaan, baik pustekP filsafati, sosial, budaya dan lain-lainnya yang berhubung--an dengberhubung--an adat-istiadat, kebudayaberhubung--an maupun kepercayaberhubung--an ban&sa Indonesia.

Data yang terkv~pul dikartukan, kemudian diidentifil::asi 1

diklasifikasi dan dive rifikasi mel::.:,lui contoh-contoh kon

kret dalam sil::a~;> dan tine;~(ah lal-cu bangsa Indonesia dewasa

(14)

BAB VI

~ A R A A N A L I S A

Data yang dirye:~oleh ~ dari hasil peneli tian ke:Justakaan di-- ~

ar..alisa mele.lui metoda analisa abstraksi, sehingga dapat diperoleh konsep-konsep dasar dari setiap :permasalahan.

Dalam pen~rimpulannya peneli t i akan menggu.nal:an tehnilc be_E

filtir loe;ik yai tu menl.A.rut pemikiran logilc:a baik logika :.!!

duktif maupun logih:a dedwdif. Untuk menemul:an atau

mema-hami makna 11 S I 1.'1 B 0 L 11 dilakukan deN.gan metoda vers

tehen atau metoda pemahaman filsafati ternadap obyek yang

(15)

BAD VII

HASIL Pm;ELITIAN DAN PErlffi.AHASAN A. ~~~gertian Si:nbol

- -....

Dal~:t:.n sotengah abad terakh:i.r ini, dalam ilmu pengetahuan dan filsafat, perhatian yang sangat besar telah diberi

-~ca:..1 pada kata simbol. Bail;: dalrun teori pengetahuan, ~· e

-neli -tian bahasa filsafati cle.n sem~ntiek, maU'Jun dalam p~

neli tian mythe, religie dr=m kesenian.

Istilah simbol semakin sering digunakan didalam definjsi tent2.ng kebudayae.n.

seore.ng m1.tro~;ologi sosial

Juno.rika, misalnya menyebutkan bahwa kebudayaan itu ter-diri dari :pola-pola dan cara-cara berfilar, merasa dan bertindak yane; dicapai dan disalurlcan me1alui sirubol. Kemudian ada lagi yang menyebutkan bah'!Jva kebudayaan itu merupalcan semue: tindakan sosial yang dilalcsanakan mela-lui simbol. Yang lain menyebutkan kebudayaan adalah

se-mua hal ya·1g dihasilkan dan yang mampu dipertahankan be_!

(16)

F"alLL ki_ t:::' iTI.c.rrb:;..cc;tr8..li:cm lcata simbol, sebail:::nya ki ta mem

l•.lcara!~an lcata "~tande." terlebih dahulu. Bahasa, te:.nda dan

• • • E rpt

s~mbol :.;..n~ sang2.t berhubu.ng h·~-;.bune;an, Dasar un1urn

'tm.si

,sim-bol dan tan~,a ialah: manusia bGrS8.Jna manucia lain didoJ.run

) ."Tanda" ini dibedakan antara taE:

da aj_amiah dan

tQndn

buatan. Contoh tanda.alamiah: kilat,

kal au lcilatmenyamba:,, berarti guntur skan menyusul. TA.n'ia alaxaiah ini merupakan sebagian dari hubunean alamicr•. te!:

t entu dan menunjuk pada bagian lain, ( kile.t-guntur) e:~c:n:..

menunju,,;: pada li:eseluruhe.n keadas..n, ya~ tu cuaca burt:!l;: ~

23, 1975.p.ll ). Tanda alemiah ini hanya mGmpunyai ~r~

bagi oro.ng yang berkepentingan. Misalnya: geledek atau

e·ll...ltur terdengar detri j<:mh, bagi bc:rDak tani rlisawah

pen-ting sekali. Menggiring te.;."'nak masuk kane" .ng, menganglcut

pepanen ke lll!llbung. Tanda buatan, dibuat berdasar

l:~;;mau-an ml:~;;mau-anusia. Ia adalCJ.h hasilPik:Drnnnyndnn: diberiarti dalam

hubungan manusia yang satu dengan ye..ng lain. Mise~nya :

pelui t berbunyi ,ber~Arti kereta a pi akan beranglr.E',t, bedug

terdengar berarti waktu sembayang telah tiba. Tanda-tanda buatan manusia ini banyak selcali jurnlahnya. Baik tanda alamiah maupun buatan, tentu menunjuk ke1Jada sesuatu yang riil. (benda, kejadian, tindakan).

DB~am manggunakan tanda-tanda ini, manusia sama dengan hewnn.

(17)

Burung-bur:me; dc:m hewan-hewan lain a.ihutan l::enal ak2..n tan ua-tanda misalnya tanda Dahaya, tanda cuaca dsb. Sedang

-kan binatang-bina.tang piaraan mampu mengenal tanda-tanda buatan tertentu, misalnya anjing dapat mengengl

pulang de.ri tuannya.

waktu

(kita s&npai pada apa ya..ng disebut) Bagaimana denge..n sim bol ? Ia merupakan penganta,r pemahaman obyek-obyek. M~ma­

hami sesuatu hal atau sesuatu keadaan? adalah tidak Sl.::l.:.il~.

dengan bereaksi terhe,dap sesuatu tersebut secara ter1)U}~'3.~

atau menyadari hadirnya sesuatu terf.ebut ( 22, 197l,p.60). Dalam membice.rakan sesuatu benda ki ta mempunyai .:e.~laham_8:E­

dari pada benda tersebut, bul{an bendanya sendiri.

~aheman inile~ yang disebut simbol. Jadi bul;:an bendanye Sebuah "katan dapat digunakan sebagai tanda, ·tete,pi ia b~

kan peranannya yang utama. Sifat yang memberi arti atau menjadi1::an sesuatu berarti haruslah dinyatake,n oleh per:!::!

bahan khusus' mi salnya nada suara, gerakan t ert entn ( yai ~ v'..

jari menunjuk misalnya) atau suatu plakat yang berisi ka-ta tersebut. Dalam dirinya sendiri ia merupalka-tan suatu sim bol yanG dihubungkan dengan suatu pemahaman tidak langsung dengan ohyek atau kejadian umum.

Nah, l!leda dasar antara tanda dan simbol ialah beda hu1:>1?!'-~8:e.·~

ini, dan sele..njutnya penggune.annya oleh si subyek. Jadi tanda itu meneran@{an, mengartikan atau memberitahuke..n

(18)

obyek-obyel;: h:e~qade. si subyek, sedD.ng simbo1 i tu memi~n:1in si · subyel: menujv. neme.ha.m:?.n obyek-obyek itu (22,1976,p.6cf.

Tanda selalu menunjuk pada sesuatu yc-mg rii1, ~1ada benda

kejadian atau tindaJ::e.n. Kenyataan b8.hwa satu l~ata d;;.·.:)at

berlnlcu dala..m kedua kemanrpuan, y8,i tu te.nda dan simbol ,

p~mk

tid2k menghile.ne:kPcn beda a:ntara fune;si merel:::a. Contoh :

ye.ng paling sederhana dB.ri;~mc1a arti simbolirrtia inlc.b. ~'"!JJle

orang. Contoh: Pc:-u1.du. Pandu mecr>un~rai anjinc; na.m.m1.ye.

ma-nis. Ke.lau manis ini mendengar lw.ta Pandus ia alcan berc;~

rak mencari Pandu. Te+,a··Ji J.::c..1 ~,l JrAlcec.i::: si Pandu membicara

rakan na.ma Pandu dengan te£ae:mnya, rae.k8. tem~~ .. n ini aJ;:an m~

nanyakan tentang Pandu. Da1e.m situHsi ini Pandu senc.1iri tidak hadir.

Nah, kemampuan mene;aju'·e.n :-?erto.nyae.n ini, ·cidaL: ada :'?ada

hewan. I a ac1alah khas manusiawi. Pada tt?.nCl.a ada tiee. hal

yaitu :

- tanda o.byek -su,byek, sedang pada Siftlbol a,da empat

yai tu : - simbo1 - o.byek -Pem..'1hnmnn...$ubyekC2'5,1975;p;l5)

Dapl\·tlah dimenc:orti ba.hvra simbo1· merupah:an salah satu SUE!

ber kebudayaan. Sejak be:r·adanya manusia simbol ini sudah hadir do,lam kehidupaP..nya. Rasa kasih sayang disampaikan tanpa kata-kata melai:nkan denean bw1.ga mawar merah.

Bune;a mcrupal-tan sale..h ss.tu benda alam yang banyak die~

ke.n dalam hal ini. Baik da1am kesenangan dan kesedihan

bunga solalu hadir. Pene;ganti di Indonesia sele.lu memal~ai

bunga melati, Ia me1ambangkan kesucian dan kemurnian cinta

kasih, dari

yang mungil.

(19)

I1alc.m kese,~)!~{~~-; de;:1gan meninggalnya seorang anggauta ke luarga, bunga selalu.l te1sedia •. Palllawan-T>ahlawan juga

dinamalcan bunga l:.,1ngsa.

Negara kita memiliki BhinnekaTune;gal Ika, yang merupakan simbol bangsa. Sang Saka Mersll Putih melambangkan l;:eber.§!

nian dan kesucian. Kota J"o:~~karta adalah kota prokle.masi,

tetapi Yogyakarta adalall simbol perjuangan. Kota Paris b~

gi orang Per~.'>ncis merupakan sesuatu y~:me; khas.

Di-Dalam simbol, m2.nusia menda11atkan unsur pembebasan dan

perluasan pandanc;~n.. D:Ldalam simbol Bngka, b8...hv.ra 2 + 3

menjadi 5, berlaku baik bagi buah-buHhan maupun bs,gi

sa-pi, dan kerbau. Didalam seni mene:;hitung manusia memiliki wawasan yang sangat luas.

Di dalam kesenian juga demikian.he.lnya. Sebuah syair a -kan membuahl;:an perasaan tertentu.

Sebuah lukisan menunjt1.kli:an perasaan ycmg dihayati

oleh pt:lukisnya pada vmktu ia melukis pemcmdangan yang in

dah i tu. Keseluruhan l:::ebudaya8J.1. i tu memililci isi yang sim

bolik l:arena didalamnya selalu terdapat sesuatu maksud S1!;

atu mal:na. Ini meli:puti ba.il::: alat-al8.t yang sange.t seder-h8.na at3.uka.h tanda lalu lintas ataukah sebuah musik yanc -..

(20)

B. KGnsep Ma~usia

I. Manusia Dengan J?t.mi.§:!J;Y.~

Telah banyak pendapat yang diajukan oleh ahli pikir ten

-tang manusia.:

Menurut Notonagoro (

28

.~

1971, p.14 )

hakekat manusia !: dalah monopluralis atau majemuk tunggal. Menurut susunan

itu

kodratnya manusiaVtersusun atas jiwa dan raga. Jiwa de~· ngan sumber kejiwa.annya akal, rasa dan kehendak. Raga ·· terdiri atas unsur anorge.nis, vegetatif dan animal.

Menurut sifat kodratnya, manusia itu adalah mahluk~

vidu dan mc-llluk sosial. Dan menuru.t kedudukan kodratnya adalah mahlwc berdiri pri badi dan mahlulc Tuhan.

kodr~'.t

Unsur-·unsur hakekatVterst.oJut di atas mer'lpakan kesatuan mutlak ~~ dapat di~isslikan satu dengan lainnya. Manu

sia merupskan kesatusn monopluralis atau majemuk tung -gal.

Ortega Y Gasset (

44, p.43

), seorang filsuf Spa-nyol yang hidup antara

1883-1955

menamakan manusia "hewan yang dapat merenungkan diri ". Kemampuan untulc me -renungkan diri yang nampaknya demikian sederhana inilah

justru yang membuat ia adalah manusia. Apakah yang di -maksud oleh Ortega dengan kems.mJ?Uan l:..hs.s lni ?

Yang dimaksud ialah, selcali waktu manusia dapat memut~

(21)

m.erNrl..nlc,lt:a~l apot ya":lt!., telah dan apa yang *an ia perbuat.

I.::~. dape t mt:ncli ti l·athinnya, lubt-k hatinya yang sedalarr.-dalamr.i.;ya» dan SP-co-.ra rad.ikal ~-a dapat bera.lih haluan. Inilah, mel='_hat kedaldm bathin, ·langsung menentukan apa yang akan diperba1lat, ini tak mungkin terjadi pada hewan. Von Ue~cul1 ( 2j, 1975, p.l9 )~ seorang bio1og yang h i -dup EL:i.ltara tahun 1884 -- 1944 telah menyelidiki kehi-dupan binatang-binatang dan se.mpa~. pade- satu teor:i. bahwa

bim~-tang-binatang itu masine;-masing mempunyai dunia sekeJ i ··

ling yang khusus baginya. ~llalca diceri of;erakannya hidup s~

ekor kutu kambing. Sesudah dikembangbi.nk.kr..n ia men·3'01mh kan dirinya ditanah, merangk:an menyusuri sebatang pohon

dar.~. berhenti pada satu dahan. Di:::ini ia menunggu sa.mpai ada kij3.ng atau lembu atau hewan lain lew~G dibawah.

po-hon itu~ Kutu ini hanya mempunyai tiga me.cam indera, Ia

dapat merasa k:alau menyentuh pohon, ia dapat mejalar s~

pai dahan diatas, ia mempunyai daya menciura kalau ada h~

wan l~wat dibawahnva, dan ia mempunyai indera untuk mer~

sakan suhu panas tertentu. Kalau ada hewan yang mempunyai suhu pa~as tertentu ini lewat, malca ia menjatuhkan diri .-nya pada hewan tersebut, mak:an (menghisap darah) seke nyang-kenyangnya, berkembang biak dan memiliki suhu ter

-tentu. K.3.lau a¢ia hewan yang suhunya lain lewat, ia tide.k terangsang. Jadi terbatas sekali, hanya pada suhu terten tu. Inilah yang dimalcsud oleh Von Uexkull dengan dunia sekelili::1g i tu.

(22)

:Dala:n bar ... e.sa J ennamwa Umwel

t.

Menur•.1t dia, manusia juga mem.p,.m.yai dunia sekeliling sendiri-sendl.ri. Hanya saja ma:rusi a Cl.a:pat mE::m'AinCl.ingkan dunia selcelilingnya dengan dunia sekeli.liag yang lain ..

Seorang filsuf .Jerman yang bernama Max Scheler ( 32, p.l42 )

1874 -

1928, berpendapat lain. Manusia tidak mempunyai dunia sekeliling yang terbatas seperti dunia binatang itu. Manusia mempunyai dunia, dan bagi manusia dunia itu terbuka adanya.

Manusia tidru{ mempunyai instink-instink dan organ-organ pr-.da

yang hanya terbatasVsatu milliu saja. Dunia manusia ada-lah l1.'.as dan terbuka, Menurut Max Scheler, ini disebabl:ar ... kare.na manusia mempunyai kemampuan untuk r-·~su.atu ye.ng be£ r.e.ma "obyek". I a mampu untuk mengambil "jarak" dari l:la.rang sesuatu •• Ia mampu memisruli{an entara subyek dan obyek.

Int'?.!lt:"Sf1.. .

Bagi seeker singa, seeker kambing adalanvPyang nikmat, t! tik. Singa tidak mempunyai obyek lain, kecuali n1angsa, m~

suh atau teman sing&, Sebab ia terkurung didalam dunia s~

keliling harimau, ys.ng terbatas itu. Apakah pada manusia juga der<likian? Tidak S Manusia mampu mengatakan kata "ti-dak", dc.n dengan mengatakan"tidak" ini, dunia terbuka b~

ginya, i3 dapat memilih 1 Ia tidak terkurung dalam dunia sel::elil:i.ng yang sempit dan terbate.s seperti dunia hev.ran.

(23)

~:o.J.aa sat;1 oiJ-·i lillaz ;nc:.;.'lusie. ~alah~ 1Jahwa manusia dapat ·oerh'.lbungan deng2:..1 manusia lcdn. Dala..m tahun tiga puluhan, suw.:i. isteri psycilolog Kellog ( 12, 1971, p.93) dari Universitas ::'ndial'l.a memungut seekor anak simpanse betina. Ia di1)er:.. nama }ua dan dididik sama dene;an anak laki-laki n.ereka.

Gua bele.jar mengenal:a:1. pal-caian, duduk dikursi, malcan dengan sendok, :rt.engenal beberapa lcata dan cereaksi terha

-dap kata-kata i tu. Gua menunjuklcan kemam:;:man yang S8..u~a

dengan analc laki-lald Ke:::..log itu, sa:r1pai ia berumur kir~

kira. sembilan bulan .dimana sianak manusia mulai belajar dan da·')at berbicara. j)isini si Gue. ketinggalan, tetap bun_8 kam dan kemudian harus kembali l;:ekondangnya. s~mpase tetap ketinggalan karcna ia tida:i:c dapat berbicaJ.·a.

Mengapa demikian keadaannya ? Berbicara ini adalah menge-luarkan bunyi-bunyi dan untwc.mengemenge-luarkan bunyi-bunyi ini manusia ternyata dikaruniai alat-alat istimewa.

Ia mempunyai apa yang disebut pangkal tenggorokan(1aryn~)

dcm bagian otsk pusat berbicara. Karena letak pangkal tenggo:·olcan ini sedemilcianrupa berhubungan dengan rongga mulut, serta hubungannya yang khas pula dengan bagian otalc pv :3at berbicara, malca manusia dapat mengeluarkan bu-nyi-bunyi yang beraneka ragam.

(24)

Pe:--te.nyac:m e.kru1. timbu.l, ya ! .•

bunyi~·bunyi

apa? apa

seke-dar bunyi-bunyi

~8.ja

? Tidak, kerjase.ma antara ketiga hal

te:."sebut diatas dapat membuat manusia mam:ru menceluarkan bunyi-bunyi yang mengandung arti. Bunyi-bunyi itu adalah bahasa.

(25)

l1.pal:ah mm~f;ki:a untul-c memakai slcema yang diusulkan oleh Van Uexkull guna menggambarkan dan mensifatkan dunia rna-nus:i_a ? J Elas seLa.l1 bahwa dunia in~ tidalc: membuat perke

-cualian terhadap aturan-aturan biologis yang menguasai hidup o::ge.nismeorganismelain. Namun demikian dalam du -nia mcnusie. orgng menda.patkan karakteristik baru yang r_arupaknya merupak8.n tanda-tanda khusus bagi kehidupan m£!: nusia. Lingkaran fungsional manusiB. itu tidak diperbesn:r.

secara kwantitatif 8ajn ia juga mengalemi perubahan

~~~a-litatip. Manusia seoJen-olah telah menemukan suatu metoda bagi penyesuaian dirinya terhadap alam selceliling. Die..nt.§1 rasistim reseptor dan sistim efektor ye.ng terda";at pada semua j enis hew~m ki ta mendapatkan pada manusia rantai ketiga yang dapat ki ta gam·barkan sebagai .;listim simbolik. Kerr.ampuan baru ini telen mengubah bentuk atau mentrans

-formasj_kan kehidupan manusia secara keseluruhan, Jika di

.

-bandingkan dene;an lcehidup8..n hewan lain manusie. i tu tidak

hanya hidup dalam realitas yang lebih luas, melainke..n d~

pat diJ::atal<"an ia hidup dalam ree.li tas dengan dimensi baru..

J elas P.da beda ye..ng nyata antara realcsi-reaksi organik dan respono-respons manusia. Dalam hal yang pertama suatu

tangga1an yang langsung akan terjadi terhadap rangsangan dari lv;J.r; sedang dalam kasus kedua ini jawaban i tu ber -beda a0.anya. Ia seolah-olah telah terputus dan mengalami kelambatan (retarded) oleh proses pemikiran yang lambat dan rumit.

(26)

Se~ilas lint as penundaan i tu nampak seolah-ols.h suatu lr~

un-Gungan9 tetapi lceuntungan yang masih diragu.kan. Namun

ti 'iak ·ada suatu remed untulc menanggulangi pembalikan uru,1 an natural ini. Manusia tidakiDungkin lepas dari hasil lea~

yanya sendiri. Ie. tidak dapat tidak haruslah menerima ko,!! disi hidupnya sendiri. Manusia tidat lagi hidup didalsm alam semeste. phisik mele.inkan dalam alam semesta simbolik. Bahasa, mythos, seni dan relegi adalah bagian-bagian dari

semesta ini. Mer9ka merupakan benang-benang beraneka war-na yang ditenun menjadi 1=1uat".l jala simbolik. Semua kemaj,B an dalam pemil::iran dan pengaleman manusia mendapatkan ke-kuatan dan menguatkan tenunan ini.

(27)

) ~ ~ ::_~'lafj8. _S & b~-1iai C i~; Khas Ma:1usia

!Jl.auusia tidak pernah meliahat atau menemukan dan mengeneJ. riuni8. ini sec are:. langsung.

Kenyataan baginya adalah selalu lebih daripada hanya t~

pukan fakta-falcta, karena ia menyisipkan sesuatu antara dirinJra c1engan dunia ini. I a memb1:at jarak antara apa yang nampak dan pada alam sekelilingnya ini, dan dengan itu ia .menerobos semuanya itu. Manusia memiliki bahasa 1

mi:~e, lcesenian dan religi. Bahasa bekerja dengan sim1ul .-simbol, di dalamnya ada bunyi-bunyi yang lebih atau lain daripada bunyi-bunyi hewan, kicau burung atau ringkikan kucla, i:ca.rena bunyi-bunyi yang dikeluarkan atau diuce.pkan

man~si8. tadi mengandung arti, menunjuk k~~esuatu.

Manusia berbahasa merupakan berkat karunia yang diterima olehny::. dalam bentuk panekal tenggorokan, rongga mulut dan bat:ian otak pusat berbicara, serta berkat kekhususan hubungan antara ketiga organ ini. Sudah jelaslah, bahwa bahasa adalah s~tu unsvx paling penting, dalam kebudayaan. Menurut ilmu bahasa, bahasa mempunyai tiga fungsi pokok(

23, 19'~5. p.25 ) •

1. untt:l: mengeluarlcan atau menyampaikan perasaan ( eJcpres sie), y:.itu dari pembicara kepada pendengar. Dalam ID1 baho.~

(28)

::.. ::?ungsi cos::.a~l, yB .. i t1.1 untuk .menJrarti)e .. ikan informasi

da-r:i. ..:;atu orB.ng a·~qu sekumpulan orang kepada yang lain, dan ·:;imbal balik.

3. fungsi :1~mberian nama lcepada sesua·tu, at au menunjul;: kepad.a sesuatu. Dalam bahasa asing juga internasional, mengaxdung maksud.

Pemberian nama atau penunjuk ini adalah mengenai hal-hal yang obyektip. Apa yang terjadi disini ialah suatu "oby~

tifikasi" yaitu pemisahan antara subyek dan obyek.

Obyektifikasi berartj juga :pengambilan jarak, dan seperti yang tersebut terd8hulu, h~nya manusialah yang mam:pu me-ngambi.l jarak ini, terhadap suatu situasi konkret.

Kesadaran akan obyek·-obyelc ini adalah khas manusiawi, dan manusia dapat menerangkan atuu menunjukkan kesadaran ini

.

lewat be.hasanya. Inilah yanc; menyebabkan anak manusia d!:· :pat bela jar bahasa, sedang anak kera tidak de.pat. Anak

-anak da:pat menirultan dEm menirukannya dengan sunggull-~

guh, karene. bunyi-bunyi yang ia dengar ds.ri rongga mulut or2.ng lain, ibu be.panya, saudaranya atau pengasuhnya, b~

gi dia mengandung

£E!i

menunjulc ke sesuatu, sedang bagi anak kera hanya bunyi saja.

Sebagai suatu alat, bahasa adalah seperti jalan dengan dua arah, suatu alat untuk menyampaikan ide-ide supaya d! mengerti orang lain, dan supaya kita mengerti akan pemilsh ran-pemil-.:iran orang lain.

(29)

Bloomfield ( 21 - P• 230 ) , seorang ahli ba.hasa mena-makan bahe.sa~ sebagai "pembawan kebudayaan. Jika seseorang berbicara dalam sesuatu bahasa, }JHO.a suatu taraf tertentu ia telah mengambil bagian dalam earn hidup bangsa pemilik bahasa tersebut. Setiap sistim kebudayaan mempunyai cara sendiri dalam memandang dan menyelesail;:an persoalan-per·· soalan dan bangsa itu mempunyai cara sendiri pula dalam berhubungan satu sama lain. Sejauh seseorang mempelajari dan dapat meng&sai sesuatu be.hasa asing, sejauh itu pul_§; lah orangtersebut telah belajar menanggapi dunia sekeli -ling dengan oara lain, dan hubungar.u1ya dengan o~ang-orang

puntelah kemasukan sistim baru. Ini semua ia ale.mi sebag,i an tanpa sadar, sebagian melalui kejB.dian yang ia inge.t, sebagian menyenangke.n de.n sebagian menyak~ '~l-ean hati. Jika kebetulan kebudayaan asing ini letak g~ografi~-S.§

ngat ja1.ili dari tanah air orang tersebut maka kebiasaan -kebiasaan yang ada akan banyak selr.ali yang berbeda dari kebiasaan dinegerinya sendiri. Dalam hal ini, tidak ada perkecualian. Baile bangsa yang sering masih dipandang 11

primitic:f:",maupun bangsa-bangsa yane telah maju. Karena ~

kemajuan ilmu pengete~uan dan penemuan-penemuan mGkanis hanyalah merupakan salah satu taraf kehudayaan, dan kep~

kaan dalam perasaan, meskipun keluarnya nampak berlain -lainan, pada hakekatnya adalah sama pada semua manusia.

(30)

Bukanlah he.l yang baru kalau disebut disini bc.hwa seti::1,p bahasa mempunyai uce.pan sendiri dan mempunyai phonem-ph.£ nem sendiri. Phonem adalah unit bunyi terkecil yang me -ngandung arti ..

Dalam perbonc1o.hararmkata-katanyapun setiap bahasa i tu me!!! punyai latar belakang kebudayaan sendiri. Kita ambil saja kata beras; dalam bahasa Indonesia ada istilah-istil.ah

tertentu bagi beras dalam setic;r:) tarafnya dari saat ia

ditanam disawah, sampai ia menje.di nasi dihidangkan di -atas meja makan. Dalam bs.hasa-bahasa Barat namanya sama

' . t " . " M d . ,_ . ? Y b I d

saJa, yaJ. u rJ.ce • 1engapa emJ..Y>..J.an . a, angsa n on~

sia berkebudayaan pertEJ.nian, dan beras ade.lah makanan P.2 kokt Bagi bangse. Eskimo, yaitu yang mendiami kutub Utara,

salju merupakan hal yang sangat penting. Dalam bahasa m2, reka, ada banyak istile.h bagi salju dalam setiap bentuk dan rupanya.

Kepada pertanyaan, apa hubungan bahasa dengan kebudayaan, maka kiranya dapat dijawab bahwa: pada satu pihak bahasa adalah kebudayaan, pada lain pihak kebudayaan tergantung pada bahasa. Bagaimana tradiai, ad2.t, istiadat dapat tu -run tumu-run dari nenek moyang l::eanak cucu, kalau tidak me lalui bahasa.

Dalam fungsinya sebagc;d pembawa kebudayc-,an inilah, sifat simbolis bahasa terjelma secara jelas.

(31)

Di Indone s::..a ada kira-kira 250 bahase, daerah, diant§;

ranya adalah bahasa Javra yang mempunyai empat tingkat.

I stilah "berfikir:: di dalam bahasa JaV'!a ngol;:o ( rendah)

adalah "mikir99 ~ dan dalam bahasa Jawa kre.ma, ( tinggi)

adalo.h 11menggalih11

• Pokolr katanya ialah "galih" yang ber

arti hati. Galih adalah bagian yang paling dalam dari

SB

bc,tf1.ng

atu ,tpohon. Misalnya batang pohon asam. Ini menunjuld::an

bahwa soal memikir atau berfikir, de,lam kebudayaan Jawa n.d2.lr~·

sangat dalam artinya, yaitu mengenai hati, tidak hanya dr.vn

mengenaiV"otak saja. Di dalam bahasa Indonesia kata "hati'' ini menduduki tempat yang penting, nampak pada

istilah-istilah: hati-hati, menawan hati, membesarkan hati,

me-nyakitkan hati, perhatian dan sebag<:-dnya.

Bahasa i tu hidup, dan ic-, mengalami nerlcembangan sesuai dengan kemajuan zaman.

Tanah air kita yang terdiri atas beribu-ribu pulau dan dnq;t_;nh

mempunyai beratus-ratus bahasa itu, telah bersatu dalam bahasA. Indonesia, sejak diikrarkannya Sumpah Pemuda.

(32)

C. TINGKAH L.AKU

MANUSIA

Jika pada hewan phenomena, secara esensial menunjulckan pola-pola tii,.tgkali laku yang sama, maka tidaklah demikian halnya pada manusia. Dalam hal ini sekalipun manusia itu terhimpun dalam satu jenis, namun pada kenyataannya ant§ ra manusia satu dengan yang lain mempunyai perbedaan da-lam cara bertindak atau bertingkah laku. Hal tersebut d! karenakan masalah tingkah laku manusia itu, bukanlah se-mata-mata yang dibawa sejak lahir, tetai>i merupakan ses1:!-atu yang harus dipelajari. Proses belajar ini senantiasa dilakukan oleh manusia secara terus menerus, sehingga d~

patlah dikatp,kan bahwa manusia senantiasa terus-menerus hidup dalam proses belajar yang sewaktu-waktu dapat men..,

jadi bekal ·cara-cara hidup tertentu yang sesuai dalam masyarakat dimana mereka dilahirkan, dididik, dilatih se! ta bertempat tinggal. Tingkah lalru manusia yang dipelaja-ri itulah yang merupakan konsep kebudayaan. Atas dasar inilah, meka dapatlah kiranya dikatakan bahwa mempelajari budaya manusia tiada lain adalah mempelajari tingkah laku manusia. Dengan demikian dapa~~ah dikatakan pula bahwa k!

s

budayaan itu sebenarnya merupakan abtraksi dari tingkah laku manusia.

Dalam kehidupannyn,-manusia ternyata mempunyai suatu kemSfi! puan untuk senantiasa tanggap terhadap gejala yang ada d! sekelilingnya, baik yang bersifat fisik maupun non fisik.

(33)

Untuk dape-4~ menangga}Ji dan memahami gejals.-gejala sebagai

mana tersebut di atas, maka ms..nusia selalu bermain dene;an simbol, dalam arti memberi arti atau makna terhadap geja-la yang dihayati~ karena simbol merupakan suatu gejala fi

sik bagi manusia yang menggunakannya.

Tingkah laku manusia banyak variasinya sesuai dengan ma -cam kegiatan yang dilakukannya. Berikut ini diutaraks..n tingkah laku manusia dengan membatasi pada aspek-aspek tertentu saja, yang sangat berkaitan dengan simbol. 1. Simbol dan Religi

Dalam kesempatan ini kiranya tidak perlu dijelaskan 1~

gi mengenai pengertian simbol, oleh karena batasan mak nanya telah dibahas pada bagian depan nraian ini.

Secara sederhana yang dimrucsud dengan religi tal~~cuatu

anggapan manusia yang menyatakan adanya suatu misteri yang terdapat di luar d:hri manusia yang bersifat supr~

natural.

Dalam hal ini, terutama dalam kaitan antara manusia de ngan misteri yang ada di luar dirinya, manusia merasa dirinya kecil, rendah, tak berdaya, takut, ngeri, tenteram, tertarik dan terpesona serta hormat yang medo -rong untuk dapat berhubungan ( 10. 198l.p.3l ) •

Selan-jutnya berhubung kekuatan itu sulit ditunjukkan dalam suatu realita yang kongkrit, maka sering masalahnya

(34)

\

hanJa oa:pat diungkapkan d~me;an s::..m·bol.

Sebagai contoh ~ dala.m uracara-upacara religi sering di . . ..

_

sertai berbagai macam perlengkapan yang i:nenunjulckan fe-nomena fisik (simbolis). Selain itu pada masyaralcat yang masih sederhana, yang pengertiannya tentang Tuhan masih samar-samar ( 7. 19'72. p. 40 ) , sering dilcongkri_i kan dalam berbagai macam benda antara lain : matahari,

ular~ api, pohon besar, air terjun dan area~

Perwujudan i.tu bukanlah sekedar mempunyai makna

dangkal, tetapi benda-benda itu diterima sebagai suatu fenomena fisik dari Tuhan. Mengapa meroka tidak menye -but Tuh~n, karena memang pengertiannya masih samar-samar dan untuk i tu perlu penyuluhar.. dan bimbingar .. kepada reka. Dalam hal ini oleh karena mereka tidak mampu mengungkap sifat Tuhan secara jelas, digunakanlah benda -benda yang ada disekelilingnya sebagai simbol. Hr.l Y~"'.fl.L:

Sc:t:'.nC[IJU ini akan tampak jclns pada masyarakat yang keh_!

dupan religinya masih bersifa~. animisme dan dinamisme.

2. Simbol dan Tradisi

Pada 1unumnya yang disebut tradisi ialah suatu kebiasaan yang telah dimiliki oleh suatu masyarakat dan berlang -sung turun-temurun. Dengan demikian tradisi adalah me~

pakan suatu pewarisan atau penerusan no:rma-~orma, adat-istiadat, kaidah-kaidah ya:ng pada_umumnya dianut oleh

(35)

suatn generasi dar... diteruskan ke generasi yang beril::u.,! nyae Jadi da~am hal ini apa yang dimaksud dengan trad!

si itu ~.alah apa yang :pade_ umumnya t elah menyatu dengan suatu kelom:pok masyarakat, lebih-lebih pada mereka yang masih menggunekan pola berfikir tradisional. Namun ada kalanya trauisi mau:pun adRt sebenarnya bt~anlah merupa-kan monopoli me.,syare.k8.t yang tingkatnya masih sederhana saja9 tetapi terdapat juga dikalangan masyarakat yang sudah terpelajar. Mengapa demikian karena seh:alipun tr~

disi kadangkadang sulit dicari sumbernya yang tPrtu -mornpunyc.i

lis, namun :pada kenyataanny~vaaya mengikat yang cukup kuat. Hal tersebut karena masyarakat sering merasa ti-dek enak rasanya jika tradisi itu ditinggalkan. Sebagai contoh :pada tradisi orang Jawa yaitu 11 mitoni

n,

maka

kehadiran putra yang senantiasa dinantikan itu secara simbolis diwujudkan dalam bentuk gambar

- pada sebuah kelapa gading. Pada umumnya gambar ter-sebut meru:pakan bentuk Dewa Kamajaya dan Dewi Ratih yang dipersonifikasikan. Hal tersebut mempunyai makna

yang terselubung agar di lcelak kemudian hari bayi yang lahir itu memiliki raut muka seperti ungkapan ge~bar

S!

bagaimana tertera pada lcelapa gading tersebut. Selain

~pr>hilc.

i tu ada ·suatu kebiasaan dalam masyaralcat yai 'tfu'VSeseorang ingin menyelenggarru~an pagelaran wayang, me~a surat pe~

mintaan yang dikirim kepada " ki de.lang " ~1oer'bc.i kUpnt lur~·

n.te.u er..mbnr

kupat: lunr".

(36)

Dalam hal ini sekalipun 11 lakon n yang diminta tidak

d.i.sebut at au tidak ditulis dalam surat 1 maka ki d13.lang

telah tanggap dengan maksud yang disam:paikan secara simbolis itu, yaitu suatu lakon untuk u ngruwat=luar

40, 1979, p.

)

.

Pada umumnya oleh l:::arena tradisi telah menyatu dengan masyarakat, maka sering sulit untuk ditinggalkan.

. scbcnf'crnY~

Namun karenavtraCl.isi itu merupakan kebudayaan, maka bukanlah berarti tradisi i tu tidak dapat berubah, .ka-rena pada kenyataannya manusia itu

sendifl~&embuat,

menggunrucan dan melestarikan. Oleh karena itu apakah

suatu tradisi itu akan tetap diterime. atau ditolalc , ha1 itu terserah pada manusia sebagai pendukungnya.

3. Simbol dan Seni

Di Ir.u.ka telah dijelaskan bahwa seni adalahhe.silkr.:cy't' .. dr1.1; kegiatan manusia yang mempunyai nilai keindahan. Dalam

hal ini seni adalah merupakan curahan hasrat manusia untuk memperbarui dan memperhalus, mengingat hal-hal alamiah tidaklah langsung begitu saja dapat dinikmati me.nusia. Untu1c maksud i tu kadang-kadang suatu

masyare.-iiiu

kat merealisasikan perasaannyaVt"idak jelas menggambar-kan obyek yang dituju, sehingga untuk dapat mengetahui maks,;ldnya perlu pemahaman terhadap apa :yang diwujutkan,.

(37)

Dalam masyarakat yang masih sederhana, ternyata hubu -ngan-hubungan antara simbol dan seni sangat erat, ·lebih lebih jika diingat bahwa tujuan seni pada kelompok ma-syarakat yang sederhana berhubungan erat dengan religi. Di lain pihak mengingat simbol dan seni juga berhubung an erat, maka dalam mengungkapkan gejala fisik, baik itu berupa lulrisan ,bahasa, syair, pantun, dan tingkah laku digunakan simbol. Sebagai contoh lukisan yang te£ dapat di gua-gua daerah Maros Sulawesi Selatan yang b~

rupa gambar telapak tangan semata ane.k panah yang ter-tancap di punggung seekor binatang. Di semping itu se-ni juga timbul karena kepercayaan pada roh nenek moyang, serta timbul pemikiran membuat area sebagai lambang d~

wa. Tampaknya lukisan itu sangat sederhana, tetapi m~

nanya sangat dalam, dan untuk memahaminya cukup sulit karena bercorak simbolis.

4• Simbol dan Budaya Manusia

Di m~~a telah diuraikan bahwa simbol adalah merupekan budaya manusia. Selanjutnya bertolak dari pengertian

be~wa budaya adalah merupakan tindakan manusia, hub~

an antara simbol dan budaya me.nusia sangat erat. Dnlcm h~~

1n1 bcrPimbol :rnorupr'.lct.n suatu keharusan baei perkemb~

an budaya manusia, karena dengan simbol manusia dapat mentranmisikan pengetahuannya secara baik dalam re~gka

(38)

memahemi pengalaman fisik yang sebenarnya merupakan re-fleksi dari hal yang bersifat non fisik.

Kenyataan menunjv.kkan bahwa kehidupan manusia sehan-ha:ri pada he~ekatnya senentiasa bersimbol, dalam arti bahwa m~

nusia itu dihadapakan pada fenomena fisik yang ada di se-kelilingnya. Dalam hal ini dituntut kemampuan manusia un-tuk memahami simbolo Kemampuan mamahami ~erhadap simbo1 ini merupakan suatu jembatan bagi manusia untuk tanggap terhao.ap segala sesuatu yang dihadapi. Malca dari i tu da-lam rangka pengembangan budaya manusia, fungsi simbol sa-ngatlah penting, sebab tanpa memahami simbol sulit bagi menusia untw{ dapat mengadakan perubahan.

(39)

:Po

PERKEM13AN1AN BUDAYA

INDONESIA

Derdasarkan bukti-bukti yang ada, maka sesung~~nya ma-nuaia itu paling akhir ada dibumi jika dibandingkan de-ngan tumbuhan maupun hewan. Namun demikian oleh karena manusia dikaruniai a.kal, maka dapat menguasai dunia, se hingga dengan akalnya mereka me.mpu memanfaatkan alam

U!!

tuk kepentingannya.

Kemampuan manusia tidaklah terbate.s pada apa yang diba-wa sejak lahir, tetapi senantiasa berkembang terus baik secara horizontal maupun vertikal. Oleh karena itu lceh!,

dupan manusia senantiasa berkembang dan berubah sesuai dengan pengetahuan baru yang diperolehnya. Di se.mping itu pengaruh lingkungan dan alam ikut menambah ke.mampu-an mke.mampu-anusia dalam mengatasi berbagoimacam masale~ yang d!,

hadapi dalam kehidupannya. Selanjutnya dengan kemampuan yang ada, manusia sempat menambah fungsi tangannya untulr menggunakan alat-alat sebagai kelengkapan memenuhi kebu tuhan hidupnya. Bersamaan dengan digunekannya alat-alat itu, berlcembang pula cara berpikir mereka, sehingga ms.-nusia mampu antara lain memanfaatkan tenaga hewan dalam 1-cegiatannya. Upaya manusia untulc mempertahankan serta memperbaiki hidup mereka inilah yang sering disebut de-ngan kebudayaan.

(40)

Dem::..kia:i:l.la': cara hidup manusia di ctunia pada umumnya, dan·

ba6amana berlcembangan bv_daya b:mgsa Indonesia khususnya akcm diutaral'.:an di. bawah ini e Untulc j elasnya, perlcemban£;

an bangsa Indonesia ini akan dibahas dari sudut pandang-an hasil budaya, baik ypandang-ang bersifat materiil maupun spi-ritual, dari kurun wektu yang satu ke yang lain secara kr0nologis.

1. Jaman Batu

Upaya manusia untuk mempertahankan clan memperbaild C.§3:

ra hidupnya, mereka memanfaatkan tangan untuk membuat dan menggunakan alat.

Berdasarka:ri bukti yang ada, mula-mulE~. alat yang digu-nakan oleh bangsa Indonesia yaitu batu, sehingga jaman itu disebut dengan istilah jaman batu. Ditinjaudnrieaci cara hidup serta bentulc alat yang mereka pakai jaman ini digolongkan menjadi jaman batu tua, tengah, muda dan besar. Pada jaman batu tua dan tengah hidup mer~

ka masih mengembara dan berburu serta belum mempunyai tempat tinggal yang menetap.

Pada jsl!lan batu tengah manusia telah mengenal seni yang bercorak simbolis, sebagai contoh yaitu karya se ni yang berupa lulcisan yang tertera pada dinding guB.

Leang-~eang di Sulawesi, Hiasan tersebut antara lain berupa luJdsan tangan dengan vmrna merah yang berf~

(41)

S e:'..2~in i tu 'll.ereka t elah menygdari adanya suatu kehidupan d.:.alam lain di luar yang tampak ini. H~tl itu terbukti d~

ngan adanya anggapan bahrra set elah manusia i tu meninggal dunia, roh mereka akan tete.p hidup di alam lain seb~

gai kelanjute.n hidup di alam yang tampak ini • Dengan d~

miki&n pad a j aman ini mereka mempunyai anggapan adan.ya suatu misteri di balil~ yang tam:';)ak ini.

Pada je.man bntu muda, car9. hidup mereka lebih maju dan hal ini ditunjukkan.dangan adanya kenyataan bahwa pada

jaman itu mereka telah bertempat tingge.l menetap, berco-cok tane.m, dan juga telah membuat alat-alat dengan cor~~

yang lebih halus. Di samping itu mereka juga telah me-ngenal motif tenun dan ctnyam-anyaman.

Selanjutnya, berdasarkan kenyataan yang demikian maka se ring dikatakan bahwa budaya bangsa Indonesia pada jaman batu muda adalah merupakan basis kehidupan bangsa Indon~

sia dewasa ini.

Pada jaman batu,- terdapat suatu periode yang menunjukkan bahwa pemikLran manusia pada jaman t ersebut mempunyai c_i ri yang sangat erat hubungannya dengan religi.

Hal itu ditunjukkan dengan adanya suatu kenyataan bebwa barang-bara.ng yang mereka buat kehanyakan ade, kai tannya dengan kehidupan religi pada masa itu. Misalnya pinden berendak zalinen, yupa.

(42)

Periode ya:Llg demikian itu sering disebut dengan istilah jaman batu besar 1 karena barang-barcmg yang mereka buat pada umumnya be1~~ura~ besar.

2.Jaman Logam

Pada jaman ini bangsa Indonesia menunjukkan suatu kemaju

-an,~arena selain mereka telah mengenal cara membuat alat dari batu juga telah mengenal loge..m sebagai bahan alat yang mereka gunakan. Sebagai suatu konsekuensi dikenalnya logam, maka memberi kesempatan pgda pilciran untuk menge-nal bagaimana cara mengolahnya.

Kalau pada jaman batu, terutama periode b2.tu :tua sampai muda, cara pembuat2n barang dengan jalan mengadubatu ~ang

satu dengan yang lain, maka tidaklah demildan halnya pa-da jame.n logam. Papa-da jaman logam mereka tele.h menger.Le~

bagaimana cara menuang logam, yai tu dengan c2.ra menuang pada cetakan yang terbuat dari batu, dan dengan cara yang lainnya yang sering disebut dengan istilah tebnik

"a eire perdue" ( 37,1973, p.60 ) • Cara ini · merupakan tehnik yang tinggi , karena di se..mping mereka harus mema-naskan logam sampai titik didih, juga karena cara yeng d! mikian itu belum pernah mereka kenal pada masa sebelumnya. Salah satu cont oh hasil budaya mereka i tu iale.h " nekare. 11

yang sering dihias dengan pola hias : bintang, geometrik, burung, gajah, ikan, kijang dan harimau.

(43)

A~an tetap~

ada pula

yang dihias dengan patung'

katak

pa-da bagian atasnya yang mempunyai makna simbolis.

Nekara dianggap SJbagai suatu benda keramat, sehingga s~

ring pula digunakan sebagai maskawin.

3. Jaman Masuk~a Pengaruh dari Luar

Perkembangan budaya manusia senantiasa sejalan dengan p~

rubahan yang terjadi di dalam masyarakat. PerkembangA.n itu adakalanya disebabkan dari dalam, akan tetapi dapat

juga karena adanya pengaruh dari luar. Pada kesempata~

ini akan diutarakan perkembangan budaya Indonesia yang dipengaruhi dari luar, karena letak Indonesia pada posisi silang mernB.ng sangat memungkinke~ untuk mengad2kan kontruc dengan bangsa lain.

Uraian dibewah ini hanya ru~an membatasi pengaruh dari 1~

ar ye~g cukup menonjol saja, dan untuk j~lasnya perlu d! utarakan secara kronologis, agar terdapat keruntutan da• . lam penyajiannya.

a. Pengaruh India

Budaya India masuk di Indonesia sekitar abad pertamz. Masehi. Pengaruh tersebut secara garis besar mencakup

dua aliran yaitu Hinduisme dan BUe4hieme.Sebagai

ak!

bat masuknya pengaruh India itu meka akhirnya terjadi suatu akulturasi dengan budaya Indonesia.

(44)

SeboJsai akibe.t e.kulturasi itu me.kn lahirlah budo.ya ba r'L: yang sering d;"sebut " Indonesia Hindu ".

Budaya hasil pengaruh India itu antara lain tempak pa

··-da bi··-dan.g pemerintahan, ekonomi, sosial, aga.ma,··-dan b~

dayanya. Sebe.gai contoh : kedudukan seorang pemimpin yang semula bersifat " primus inter pares " baerv.bah

menjadi sistem dinasti berdasarkan asas hukum kasta.

Selain itu bahasa sansekerta dikenal di Indonesia de.n dengan sarana bahasa ini pemikiran bangsa Indonesia semakin da;?at berkembang. Dalam bida.ng religi, penge_!: tian sue.tu k.ekuatan misteri yanr:; terdapat di luar dari · manusia diper j elas dengan dikenalnya lr.onsep dewa.

Dalam hal ini personifikasi dewa tide.k selalu dal2..n1 bentuk area, tetapi sering pula divvujudke.n dalam ben-tuk simbol " lingr:;a yoni " ys.ng menggambarkan atau me lambangkan perpaduan dewa Sivm dengan saktinya.

Pengaruh budaya India sampai selcarang masih tampak d! tengah-tengah kehidUJ}an b8.ngse" Indonesia, baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah.

b. Pengaruh Islam

.. Masuknya Islam di Indonesia tidaklah semata-mata mem-bawa pengaruh dalam bidang keagamaan, tetapi juga

bu-dayanya. Alcul turasi antara budaya Indonesia dengan I~

lam mrtf\Z"U le.in dapat di tunjulcke.n dengen uraian sebe,gai

(45)

I "3tak m.r·s~i-1 i i O.elcat kraton dan alun-alun, adale.h m~

ngir:.gatlr.an pac"l.a i-ci ta at::an konse1) a macape.t = mancapat:1

.

yang me:L'upakan budaya Indonesia pada masa sebelvJn

ke-datar.~.gan Islam. Salain i"''iu a.J~a~? masjid yang berbentuk

tumpang (bertu.mpang gasal) adalah mengingatkan kita pada bangv.nan " meru dan balai kullcul " yang t erdapat

di Bc1.li. Di sam;7ing i tu bentuk ;:Kori agung 11 yan~ te!

dapat di makam, adalah mengine;a:ckan kita pada ben'.;uk " candi bentar " pada masa sebelum Islam. Kecv.ali se-ni " wayang golek ", kandungan isi ceritanya mengambil dari Arab, sekalipv.n seni wayang itu sendiri secara u mum meru-pakan budaya Indonesia asli. Akhirnya sekaJ.i""!

pun dcdam I slam t erde.pat le.r8.ngan menampilkan perwu.j~

an mahluk hid up, namun r:,inat untulc mew·. judkan ms.hlWc hidup dengan seni yang menggu.nakan pola kaligrafi yang c1istilir adalah mengingatkan lei ta pada perkembangan seni pahat masa sebelum Islam.

c. ~~garuh Barat

Pengaruh budaya Bara~ masuk ke Indonesia bermula dari

datangnya bangsa Portugis ke Indonesia pada awal abad ke-16. Kedatangan mereka kemudian disusul oleh

Belan-da Belan-dan Inggris. Kalau diteliti benar-benar, sekalipun secara umum penguasas.n Barat dalam bentulc penjajahan tersebut merugikan bagi kita, namun secara jujur haru.s

(46)

o.:.z,kcti bP"h· a. ()..A.6..=.ya Barat telah memberi pengaruh yang P.2.

s~tif terhadap hudaya Indoneeia tert}.tama de.lam bidru1.g i,!.

.:nu rengetahuan ':'l.a", "t ekno:ogi. Jist err.. pembuatan rumah t em

-

-bok dengan bat·..1 m.erah yang meluas ke daerah ·oedese.e.n t e_E nyata membarm ma:afaat besar bagi masyarakat di tinjau ds.ri

segi kesehatan de.n keamanan. Ke~uali itu sistem pendidi!£

an selm.lipun pada me.sa i tu bel um sempat dinikmati olet:.

seluruh bangsa Indonesia, tetapi ternyata membawa

ma:afa-at bagi perubahan me.syarakma:afa-at Indonesia. Selain i tu ::_Jemb~

a tan sarana transpor-tasi : jalan ray2. de.n j embatan, sek~

lipun pada mulanya semata-mata unt,'l.k kepentingan penjaje.h~

al:an tetapi hal itu cukup memb2wa a.kibat bagi perkembP.ng-an masyar-akat Indonesia. Di sam;,Jing i tu ·)erkembperkembP.ng-angperkembP.ng-an O.g_§: ma serta budaya juga berpeugaruh terhadap oudaya Indone-sia, baik dilaksanakan melalui missie maupun zending.

Di· muka telah dijelaskan bahwa Barat membawa pengaruh d~

lam ilmu pengetenuan dan teknologi, dan hal ini berarti

mebawa modernisasi. Hal tersebut mempunyai pengertian s~

atu perubah~n cara berpikir yang menimbulkan suatu proses

sosio kultural yang berdasarkan prinsip-prinsip pengetah~

an modern dalam menghampiri lingkungan alam dan sosial manusia.

(47)

~ncr.erj.n:a dan 6.il2.in pih8.k si.k.?.p menolek. Menerima k£;

di l:utur...kan modernisc-:.si, cLan raencl2.k karena yang me~

SeJ.anjutnya denean SG,ra_'la pendidilca:r. dan pemerintah-an, maka sedil;:l t Jerr.i sedikit ikatan-ike.tan trad isi-· onal yang semula membelenggu masyarake.t dapat d:.tero

bos. At as dasar inile.h, maka di awe.l abad ke -20 i;r.Li

. ;yane;

muncul sekelompok kec:LlVmemperoleh didikan Barat, dan

mereka senantie.sa hidup dalam dua.dunia yaitu tradisi

on2.l dan modern.

:Sarat dalam usahgnya mem8.sukkan budayr"'lya antara lain

menggunakan propaganda yang memitoskan be~wa kulit p~

tih menentukan kebudayaan. Tampaknya usaha ini mempe-roleh tempat dale.m struktur berpilcir bangsa IndoneBia.

4.

J!JfiAN BUDAYA PANCASILA

Indonesia yang terdiri dari lebih 13 ribu pulau, 250

bahasa daerah dan berbagai mac~m suku serta terbagi

dalam 19 hukum adat, menyebabkan kita mempunyai

bera-neka ~agam budaya daerah. N2..mun demikie.n kesemuanya

itu adalah satu, · yaitu merupakan rumpun bangsa r!Ielayu Austronesia.

(48)

uraic:m ini t el81.1

O.:i.

j elaskm: bahwa se

-pJ J:.Ec:J.1garuh Ind~a,. !slam maupun Eropa. Hal tersebut kar~

na kite, tel8,h mern:;?1IDY::1..i keprit.Je.dian sendiri.

Per·i.s-t;ivva Prok=..:ame.s:. Kemej_"'dekaan 17 iAgustus 1945 certa

d.ise.hkB.':lnya mJD 1945 pada :.:..8 .·\gt:tst,J.s 1945 me.npunyai arti

y2ng sangat penting terhadap pertumbuhan bud8,ya bc:ngsa

Indonesia. Hal ini dikarenakan sejak peristiwa

itu,

I~do

n.esia .. sece .. ra sosictl dctn bu.dctya telP .. h l!'.c1.ndiri dalC?Jll ~~.L,...;j.

bebas m~nentukan jalu~ untwr mencapai tujuannya. Dengan

demikian dapatlah kiranya dikatalcan bahwe. sejak proklam.?._:

si Ke"i.crdeka8.n dan disahke.nnya UUD 1945 kit2. telah menc_§

n2.n::,:tcan l)ancasilc.>. sebagai c1asar c1ari nega~·a kita yang

eli

proklamasikan pada tan£,gal 17 Agustus 1945. Hal itu

mem-bawa suatu konsekuensi bahwa sejak itu pert:umbuhan

buda-ya Indonesia tumbuh dan berkembang berdasarkan Panc8sila.

Sering dilcatakan bahwa kemerdekaan merupakan j embatc:m

e-mas untuk mencapai e-masyarakat yang adil dan makmur.

Kenyataan menunjukkan bahwa setelah merdeka sering terj.§J: di perubahan-perubahan so sial di d2.lam masyar8Jcat, dan hal ini mempengaruhi pertumbuhan budaya Indonesia. Ditin

jau dari segi kemajuan y2ng telah,diperoleh, negara kita dewasa ini termasuk dalam klasifikasi sebagai

(49)

?erkc::ml:-mgo..n te:t·sabut ditunj·UQ.car ... r.ntnrt:t. l~in d.engt".n

?em

·t,:~ngw .. n2.n •. :::>a..:.;::.m heJ. ini bagi uua-~u negnra ym:J.g sedang be!

~-c~m·.:>ang diharuskan untuk: Scnc'"'..ntie.sa membuka diri d€'.leJl). kancah pergaulan intern2.sion~l, sebab jik2. tide.k pasti akan tertinggal dari proses kemajuan bangsa lain. Dalam

perge:ule..n intei"'ne.sione~ dewasa ini, dimana negara se.tu ... _ dengan yang lain mempunyai suatu dasar filsafati yang berbeda bahkan mungkin bertentangan, maka sering terjadi konflik ante.ra satu denge.n lainnya. Di se..mping itu terj£:

\

di juga persaingan de..n se.ling berebut pengaruh d?~e.m

':>·~-dang ideologi, sehingga bagi suatu negara yang tidak me~

punyai dasar negara ye..ng kokoh, besar kemungkine~a a -kan terombang-ambing oleh pergolaken dunia itu sendiri.

Dew~sa ini, Baret teleb mempuny~i tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat tinggi, yang ternyata mempunyai pengaruh besar terhadap beberapa. neg!!

ra di dunia.

~llelihat kenyataan ini, maka berbahe.gie~e.h. kitE~. eebagai

bangsa indonesia yang telah mempunyai dasar negara Pane~

si.la, sehingga dengan demikinn kita senr-tntia.sa dapat· me-nentukan sikap terhadap aliran filsafati maupun budaya dari luar.

(50)

DalBm :1nl ini ki·ca sebe.gcd. bR!lgsa y2.ng merdeka sama selc§ l i t id2Jc m~mpunyai ane;gap8,h b2.hvm apa yang berasal dari luar itu pasti tideJ-c be.ik, karena sekalipun dari luar ke, lau memang sesuai dan mampu mengembangkan kepribadi~~ dan budaya kita akan tetap diterima.

Dengan demikian me.ke, seben<:>.rnya dalam kehidupmi sehari ~·

harinya bnngsn Indonesia dituntut untuk meme.hmni fenome-na fisik

e

simbol ) dari dinamika bangsa di dunia. Kemam

-puan meme.hmni fenomena fisik ini tiada lain adalah pema-haman terhadap simbol.

(51)

J..

SI1VI30L DA::JAM PEP.ILAKU BANGSA INDONESIA

-

----~~---~

Di mw~a telah dijelaskan bahwa simbol merupakan kebuda

-yaan manusia, setine;ga pada kesempatan ini dirasa tidc.k perlu membahas kembali mengenai pembatasan simbol.

Ada pun ye:ng dimaksud deng<?.n n perilaku ·" de.lam hal ini ~

dalah kegiatan atau tindakan bangsa Indonesia dengan ka-rakteristiknya yang tersendirio Jadi dalrum hal ini peri~

laku bangsa Indonesia yang akan dibc:llas, bukanlnh kegir-!·

an

orang perorang, melainkan tindakan kelompok dalam rna-syarakat yang ~menggunakan simbol de.l2.m kehidupennya. Bertolak dgri anggapan yang demikian, pada uraie.n ini a-kan ditunjwca-kan perilaku suku-suku tertentu dari bangsa Indonesia yang dapat dipande.ng sebagai pencermina:n fungsi dan per8.n simbol d2.lam tindakannya.

1. Simbol sebagai Media

Bagi bm~gsa Indonesia, simbol tel2~ dianggap menjadi miliknya yang s~nantiasa mengiringi eksistensinya. Da

lam hal. mi, tampaknya simbol mempunyai peran ye.ng sa

I

ngat penting, terutema sebagai media komunikasi. Ka -d&.ng-kadang manusia dalam. menyampaiknn informasi kepg da orang lain cukup jelas, dalam arti mudah dipahruni. Namun ada kalanya mereka menggunakan cara lain yaitu dengan simbol sebagai perantaranya.

(52)

Hal -ter3ebut karena se:r:ing 2.ia keseganan menjels.sk!?.n s~

ce.ra gar;1.blang kepe.d2. fiht-.k lain. Kesegannn i tu ao.aka·· lanya ka:::'enn pi1ciran manusia merase. tid2.k me.mpu men

-jangkau obyeknyo.., ataupun juge. karena obyek ye:ng disim

-bolkan di:pc-.ndsmg sebe.&ai sesue.tu yang te.bu untuk diny§ takan sece.ra j ele.s. Dengan demikian sebag::.1.i media komu ni.kasi itu sendiri, simbol masih memerluktm pemahaman bagi mereka yang akan menggunakan. Kadang-kadang <1al2m memah2-mi simbol dirasa cukup sulit, oleh karena antara simbol dengan yang disimbollcan seolah-olah tidak aC.:.~:t

hubungannya. Seba&ai media komunokasi simbol mempunyai pengertian menunt~Ul manusia untuk memahami obye~ yang clisimbolke.n.

K~hidupan m2-nusia senantiasa bermain de:c3an simbol, k§ rena setiap saat mereka dituntut tangga:p terhadap pel-bagai macam fenomene. yang ada disekelilingnya.

Bagi bangsa Indonesia, simbol antara lain mempunyai :f4ungsi dan peran, bailc dalam tradisi, religi me.upun s~

ni. Adapun fungsi dan peran simbol sebag~i media komuni kasi dalem realitanya antara lain berupa ;

a. ~nasa

Kalau kita menge~bil contoh dalem saleh satu bahasa sul{u, dal8,m behasa Jawa ada kalimat simbolis yang yane berbunyi n Priya iku kudu andarbeni wisma ,

(53)

curiga, kuktla, wani.ttt lan ·turone;ga n. ( Seorang priya

haruEJ memiliki rwnah, keris, burung, wani ta dan 1-cuda).

Ke.limat ini m.empunyai makne. simbolis vratalc seorang

\

priya yang id~:ml fi.alam arti sabe,r dan melindungi, tan,g

ge,p terhadap sege,la sesuatu, tegas dan konsekuen,

ha-lus dan dalam tindskr:mnya ~penuh perhi tungnn, besar te

kadnya serta tidak memiliki rasa rends..h diri.

b. Bunga

Bunga sering juga digun2.kan sebagai simbol, baik yan.g masih bercorak alam.iah mc:mpun yang tele.h dibentuk/di-rangkai oleh manusia, dan sebagai contoh yaitu :

Bunga me;o;var yang berwarna merah mempunyai makna seba-gai pernyntaan cinta kasih; Kembang mayang melambang-kan kelestarian kehiduprm berkelue.rga.

c. Warna

Di kalangan masyarakat Indonesia, vmrna juga sering digune.kan sebagai simbol, antara le,in yai tu : merah

mempunyai mP.kna berani ~ putih artinya suci; biru sebe,

gai pernyataan setia; hijau mempunyai makna suatu pe!?£i harapan; kuning artinya kemuliaan dan hitam mempunyai makna duka ci ta.

(54)

a. .. Cinctn

---DalcJ!J. kehidupan masyRn,_kat cincin serine; juga mempu ··· nyai. makna simbolis 2.ntara 1:.:1-in yai tu seb2.gni

pernya-taan cinta-l{asih; perse.habntan~ kesetiaan dan pengab··

dian. e. Air

Air mempunyai makna simbolis antara lain : dalam upa·· cara religi mempunyai arti sebagai pe;aberian l"'estu

misaJ.nya upacara permanclian cal on t emant en.

Penanaman suatu !?Ohon y2-,.ng dilakukan oleh seorang tamu

negara sering diang~ap sebagai sesuatu tindakan yang

taru kini digu.neJ{an sebage.i simbol line;kungan hidup. Dale.m dunia relief perco.ndian, pohon ka.l:iJc.taru sering

juga disebut kalpawreksa yang biasa dirangkai dengan

kinara-kinari yanr; meru:n:tk2.n simbol mahluk kayc:mgan, misalnya lih:isan relief yang terdapat pade. candi Siwa di Prambanan.

g .. ~

Kain yo.nc dibentuk oleh manusia sering juga dianggap sebagai sesuatu pervrujudan yang mengandung makna sim bolis, sebagai contoh : ikat kepala/udeng/blengkon

Referensi

Dokumen terkait

MÉTOD EU MIND MAPPING (PETA PIKIRAN) D INA PANGAJARAN NEPIKEUN LAPORAN LALAMPAHAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) menurut Undang-Undang Bank Indonesia (UUBI) dengan pidana penjara/kurungan, dikhawatirkan denda tidak akan dibayar karena

I GLN Arimbawa,SH.,M.Hum, Untuk lebih diperhatikan pada aspek penilaian Sistematika menjelaskan kuliah, kemampuan membangkitkan minat belajar bagi mahasiswa, Kemampuan

Dari sengketa ini dapat disimpulkan bahwa prinsip yurisdiksi teritorial dapat pula berlaku terhadap kejahatan yang dilakukan tidak hanya di wilayah negara yang bersangkutan, tapi

sebagaimana yang dinyatakan oleh Shukor Amin agar pihak gereja turut melebarkan kegiatan misionarinya di kalangan orang Melayu yang jumlahnya adalah sebahagian dari

a. Koordinasi dengan KPUD dalam penyusunan jadwal kampanye dilaksanakan secara sinergi dan berkelanjutan. Dalam penyusunannya melibatkan aparat Kepolisian, sehingga dapat

Isolasi dan identifikasi bakteri termofilik penghasil kitinase dari sumber air panas Danau Ranau Suma- tera Selatan, diperoleh 2 isolat yang mampu meng- hasilkan kitinase dengan

Studi Analisis Pra Penerapan Prinsip Food Safety Yang Berimplikasi Terhadap Jaminan Keamanan Makanan Di Kampung Gajah.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu