LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA Komponen wawancara : SCCT + Crisis Response Strategy
Nara Sumber :
1. Pak Nurman Hidayat 2. Pak David Rizar 3. Bu Diah Andrini
*Pertanyaan Untuk (Pak Nurman Hidayat: Media Relations Division Staff)
No Dimensi (Tahapan) Pertanyaan
1 Profile Di PT Sentul City berada di posisi apa? Jobdesc? Sudah berapa lama?
Sudah pernah bekerja di berapa perusahaan?
Sudah berapa kali pernah menangani krisis?
Bagaimana signifikansi (peran penting)
departemen media relations dalam menjaga citra?
Apakah dalam fungsi departemen ini, ada koordinasi/hubungan dengan divisi lain?
Bagaimana koordinasi antara media dan perusahaan?
2 Permasalahan yang Terjadi (Krisis Utama)
Dari mana awal/latar belakang munculnya permasalahan ini?
Mengapa krisis ini bisa terjadi?
Saat krisis terjadi hal apa yang dilakukan pertama kali oleh perusahaan?
Bagaimana respon pemangku pementingan (pimpinan) saat melihat pemberitaan di media?
Saat identifikasi krisis, apakah pengambilan keputusan sepenuhnya dari BoD? Mengapa?
Fungsi Corporate Comm. Division dalam saat krisis? Fungsi Media Relations Dept.?
3 Krisis
(SCCT)
(determining the type of crisis)
Bagaimana tanggapan perusahaan dalam merespon ketika menerima gugatan pailit?
Saat Pre-crisis (tanda dan gejala) bagaimana sikap perusahaan?
Posisi perusahaan saat itu? Apakah sudah menduga? (sebagai victim/accidental/intentional)
Bagaimana persepsi masyarakat mengenai pemberitaan media terhadap keadaan perusahaan?
Apakah perusahaan sudah memiliki rencana dalam antisipasi krisis seperti ini?
Apakah sudah pernah terjadi krisis serupa?
Mengapa bisa ada permasalahan lain (kepanikan stakeholders lain - pemilik sertifikat tanah) sehingga menghasilkan keributan di Marketing Office Sentul?
4 Crisis Response Strategy
(crisis and post crisis)
Siapa target dalam crisis response strategy?
Bagaimana proses penyampaian pernyataan? Melalui platform (media) apa saja?
Persiapan apa saja saat Press Conf.? Apakah ada media massa tertentu yang diundang saat press conf? Hotline media massa yang disasar?
Apa yang dilakukan media relations department saat ada kepanikan stakeholders lain kepemilikan tanah di Sentul?
Mengapa bisa terjadi krisis lagi? Apakah evaluasi dilakukan?
Tindakan preventif apa yang dilakukan, belajar dari kasus pailit ini?
*Pertanyaan untuk (David Rizar: Corporate Communication Division)
No Dimensi (Tahapan) Pertanyaan
1 Profile
Di PT Sentul City berada di posisi apa? Jobdesc? Sudah berapa lama?
Sudah pernah bekerja di berapa perusahaan?
Sudah berapa kali pernah menangani krisis?
Bagaimana peran Corcomm. Division dalam menjaga citra?
Apakah setiap departemen dalam divisi bersinergi satu sama lain?
Bagaimana koordinasi antar departemen menangani banyak anak perusahaan?
2 Krisis (gugatan pailit) & (SCCT)
Sikap perusahaan ketika digugat pailit?
Bagaimana akibat yang dirasakan, dan apakah berpengaruh keberlangsungan perusahaan?
Mengapa krisis ini bisa terjadi?
Terdapat 2 krisis yang berjalan akibat satu akar: 1. Gugatan Pailit (hutang) hingga suspensi oleh
BEI, 2. Permasalahan sengketa tanah dengan keluarga Bintoro, Mana yang lebih prioritas? Dan mengapa
Menurut SCCT (situational crisis communication theory), reputasi didasari respon pemangku kepentingan, bagaimana arahan kepada BOD telah dilaksanakan?
Bagaimana mengkoordinasikan dengan BoD dan Media secara efektif?
3 Crisis Response Strategy
Bagaimana memanfaatkan media untuk meredam krisis?
Langkah apa yang diambil untuk mengusut inti permasalahan?
Bagaimana menangani krisis (suspensi saham) hanya dalam 2 hari? (relatif cepat) serta apa yang mendorong press conference segera perlu diadakan?
Mengapa pada akhirnya perusahaan mensomasi penggugat?
Bagaimana bila penggugat tetap merasa benar dan menunjukkan bukti-bukti?
Tindakan preventif apa yang dilakukan, belajar dari kasus pailit ini?
*Pertanyaan untuk (Bu Diah Andrini (Informan: Praktisi PR) Dimensi
(Tahapan)
Pertanyaan
Profile Perkenalan (Nama, Pekerjaan, Spesialisasi, Jabatan, Jobdesc) Sudah pernah bekerja di berapa perusahaan?
Corporate Communication
Division Bagaimana peran Corcomm. Division dalam menjaga citra?
Bagaimana signifikansi (peran penting) departemen media relations dalam menunjang program corcomm? Seberapa penting?
Menurut anda apakah peran karyawan penting dalam menghadapi krisis? Mengapa?
Menurut anda, dalam meminimalisir terjadinya krisis, tindakan preventif apa yang seharusnya dilakukan perusahaan?
Krisis (SCCT) dalam
Perusahaan Saat krisis terjadi hal apa yang dilakukan pertama kali oleh perusahaan?
Menurut anda, bagaimana siginifikansi (peran penting) corcom. Division dalam sebuah krisis?
Setiap krisis adalah unik dan tergantung kasusnya, tapi hal apa yang essential wajib dilakukan / dilaksanakan perusahaan?
Apakah semua krisis perlu media? Mengapa?
Krisis memiliki tanda-tanda (pre-crisis), bagaimana mengidentifikasinya?
Apakah perusahaan sebaiknya memiliki rencana dalam antisipasi krisis?
Crisis Response
Strategy Apakah wajib untuk melakukan press conference? Mengapa?
Persiapan apa saja saat Press Conference? Apakah ada media massa tertentu yang diundang saat press conf? Hotline media massa yang disasar?
Pesan apa yang sebaiknya disampaikan dalam press conference dan press release?
Bagaimana strategi yang tepat saat krisis (contoh perusahaan properti digugat pailit)?
Bagaimana mengukur keberhasilan corcom division dalam menangani krisis? (khususnya perusahaan properti)
Evaluasi wajib dilakukan? Mengapa?
Krisis Gugatan pailit PT Sentul
City Tbk Bagaimana tanggapan anda mengenai krisis gugatan pailit yang dialami PT Sentul City Tbk? Dan bagaimana menurut anda cara penanganan yang sudah dilakukan?
LAMPIRAN TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber
: David Rizar Nugroho (Head of Corporate
Communication PT Sentul City Tbk)
Hari/Tanggal
: Jumat, 7 Mei 2021
Lokasi
: Kantor Bumi Jonggol Asri, Sentul City.
Michael : Kita mulai aja ya pak, ya. Oke sebelumnya, perkenalkan nama saya Michael, pak. Tujuannya saya ini mau wawancara buat skripsi saya, pak.
Pak David : H .
Michael : Judulnya itu manajemen analisis komunikasi krisis.. Pak David : Krisis.. oke.
Michael : H .. C B , A
2020
Pak David : H ..
Michael : Menurut saya itu menarik, pak, untuk jadi topik saya. Mungkin awal-awal bisa perkenalan dulu ya pak. Nama bapak, umurnya..
Pak David : Nama saya Dr. David Rizar Nugroho, S. S., M. Si. Umur saya 49 tahun jabatan saya adalah Head Of Corporate Communication PT Sentul City Tbk.
Michael : , ? Pak David : Sudah hampir 3 tahun.
Michael : Kalau boleh tau sebelumnya pernah bekerja di beberapa perusahaan apa saja pak? Pak David : D corporate communication pernah di corcom PT Indocement
Tunggal Prakarsa. Kalau di perusahaan ya..
Michael : Ohh oke oke, kalau di corcom Sentul ini pak, kira-kira jobdesk-nya ngapain aja tu pak?
Pak David : Corcom Sentul itu ada tiga seksi, pertama itu adalah Government Relation, hubungan pemerintah. Yang kedua itu Media Relation, hubungan media. Yang ketiga itu, Community Relation, hubungan dengan komunitas terkait dengan (apa namanya) program CSR. Yang keempat itu Event Organizer, ini juga kita
membantu untuk meng-handle kegiatan-kegiatan corporate-lah gitu, men-support kegiatan corporate.
Michael : Oke, kalau dari 4 tadi pak, itu kira-kira fungsinya satu sama lain, terkait nggak pak?
Pak David : Berbeda-beda. Michael : Berbeda-beda ya..
Pak David : Kalau Government Relation itu terkait dengan pengelolaan hubungan dengan pemerintah, memperlancar terkait dengan permit biasanya. Jadi kita (apa namanya) membantu divisi permit untuk memperlancar hubungan dengan pemerintah daerah terutama baik itu terkait dengan berbagai macam regulasi dan perizinan, jadi membuka jalan, nge-lobby gitu, sebagaimana izin-izin yang dikeluarkan pemerintahan bisa lebih cepatlah gitu. Nah, kita punya kemampuan untuk mengkomunikasikan me-lobby dari pemerintahan. Kalau dengan media ini yang banyak, Media Relation itu kan terkait dengan hubungan media.. yang menonjol banget gitu ya. Yang mengelola media secara umum gitu ya. Untuk memberikan citra dan reputasi. Kalau Community Relation itu lebih ke
bagaimana kita membangun hubungan sekunder yang ada di lingkungan di Sentul sini ya. Biasanya itu terkait dengan program-program sosial kita, program CSR gitu ya, walaupun sebenarnya (apa) belum mengenal jauh juga sih. Yang terakhir EO EO itu lebih kepada support system kepada kegiatan corporate, itu juga. Jadi yang menonjol di corcom itu di Government Relation dan Media Relation sekarang, baru Community baru terakhir itu EO.
Michael : Oke..
Pak David : Kalau dari strukturnya gitu empat, empat seksi.
Michael : Emm, empat seksi itu ngurusin anak perusahaan juga gak, pak? Kan ada 18.. Pak David : Iya, jadi corcom ini disini unik, corcom itu corcom-nya Sentul City dan anak
perusahaan. Jadi semua anak perusahaan misalnya SGC menginduk ke kita juga, GSJ, kemudian pokoknya semua terkait dengan publicity itu Sentul Group masih koordinasi dengan kita semua.
Michael : Oke.. mungkin saya langsung ke topik yang krisis kemarin itu ya, pak. Pak David : Iya.
Michael : Kira-kira permasalahan yang terjadi itu apa sih pak sebenarnya?
Pak David : Ya kan begini ya. Problem yang dihadapi di Sentul itu terkait dengan gugatan-gugatan pun ketidakpuasan konsumen terhadap (apa namanya) kayak perjanjian gitu, perjanjian waktu misalnya gini.. ketika misalnya, mereka membeli rumah atau tanah disini, kan mereka membuat yang disebut dengan perjanjian, ya antara penjual dan pembeli. Ketika misalnya membeli tanah, itu udah diatur bahwa sekian tahun harus dibangun. 2 tahun kemudian harus dibangun tanah, gitu kan. Nah kemudian juga, ketika ingin membeli rumah orientasinya mereka juga akan
menyetujui konsep fullset manajemen. SGC itu ya bahwa kita melayani juga, kayak gitu-gitu. Sebenarnya, di perjanjian (apa sih namanya) istilahnya perjanjian perikatan perjanjian jual-beli antara pembeli, konsumen dengan kita itu udah ada gitu. Nah, mungkin problem-nya adalah ketika misalnya ternyata mereka nggak mau, mereka mau membalik nama sertifikat, nggak bisa gitu kan, karena mereka belum bangun rumah, ya gitu-gitu. Akhirnya mereka kesal gitu kan (apa
namanya) gugat kita dan sebagainya. Kira-kira itu, rata-rata sih begitu. Tapi, kalau Sentul itu (apa namanya) perjanjian itu akar kredit antara konsumen dengan pembeli itu adalah hukum yang mengikat dua belah pihak gitu. Hukum yang mengikat dua belah pihak, nah itu dasarnya disitu. Ya, kalau misalnya memang istilahnya mau beli (apa) rumah atau tanah di Sentul itu kan udah tau
konsekuensinya, ya bahwa dikelola secara konsep, kemudian gak boleh harus membangun rumah karena kita kan perusahaan properti, itu yang saya pahami sih. Nah, kenapa sekarang kemudian banyak gugat-gugat yang akhirnya kita membuat kita pailit, itu kenapa Sentul kok susah banget balik nama dan sebagainya. Karena sebenarnya balik lagi ke perjanjian itu, gitu loh. Ya, ketika misalnya (apa namanya) ketidakpuasan mereka tidak dilayani tidak dijelasin ya kan udah tercatat dalam akta jual beli gitu ya, kalau mereka tidak puas, akhirnya gugat sampe ke pailit-pailit, kira-kira begitulah, masalah yang sering dihadapi oleh kita.
Michael : Oke, kemudian pak.. kalau liat dari sisi corcom-nya pak dari corporate communication-nya pak.
Pak David : Hem, corcom, oke.
Michael : Kemarin yang gugatan Bintoro itu kan langsung kayak tiba-tiba terjadi langsung sampai..
Pak David : Media..
Michael : Emm saham di-cancel disuspensi, kan pak di BEI. Itu ada satu yang pertama yang gugatan pailit itu dan yang kedua kan sengketa tanah yang dari 2014 itu. Kira-kira dari perusahaan yang lebih prioritas yang mana, pak? Nama yang udah disuspensi atau selesaikan sengketa yang..
Pak David : Ya, karena kita kan perusahaan Tbk. kan, tentu kita pengen saham tetap berjalan. Artinya gini loh, kenapa itu disuspen dan sebagainya kan, pasti kan kalau yang namanya perusahaan dibawah OJK ya, kita klarifikasi kita jelaskan semuanya itu. Setelah semuanya jelas kan kemudian juga (apa namanya) dijalani lagi gitu, loh. Jadi sebenarnya itulah pentingnya corporate communication dalam perusahaan Tbk karena memang salah satu fungsinya adalah itu karena kita perseroan terbuka sehingga semuanya harus perlu dijelaskan. Nah, mekanismenya itu karena Tbk lewat OJK. Ketika ada gugatan rame-rame kan, kita corcom membantu corsec untuk bersurat ke OJK, ngejelasin gitu loh. Gini loh gini kasusnya nanti, OJKlah yang mem-publish ke media juga, kadang-kadang media nanya ke kita. Kalau udah clear kan akhirnya tetap bisa jalan, gitu kan ndada masalah gitu. Mungkin karena (apa namanya) kadang-kadang kan beritanya udah kemana dulu
klarifikasinya datang belakangan. Akhirnya untuk (apa namanya) membuat ketidaksimpang-siuran di pasar modal. Kemudian setelah clear, jalan lagi
buktinya sekarang perusahaan kita naik setelah yang.. jual kemarin, gitu loh, gitu. Michael : Oke pak.
Pak David : Jadi semua sih kita kerjain, tapi kepercayaan investor itu penting terkait bersangkutan itu kita jaga betul. Nah, salah satu kenapa corcom itu penting di dalam perusahaan seperti Sentul itu ya itu salah satunya menjaga kepercayaan investor, ya. Jadi ketika misalnya ada pemberitaan yang negatif cepat kita respon.
Ketika misalnya ada kab . , .. kira-kira tugas yang sebenarnya juga signifikan betul corcom itu terutama kami karena perusahaannya Tbk gitu.
Michael : Oke pak. Lalu, kan tadi bapak ada bahas kepercayaan investor tuh pak. Waktu permasalahan ini kan, pada saat itu langsung membuat press conference ya, pak. Kira-kira seberapa penting sih press conference dan press release itu?
Pak David : Gini, tentu ada yang namanya eskalasi, eskalasi itu sejauh mana (apa namanya) kita mengukur tingkat dari sebuah permasalahan. Ada yang harus sampai kita buat press conference mengundang wartawan untuk menjelaskan atau sekedar (apa namanya) membuat siaran pers hanya ada juga penanganan terbatas gitu, jadi tergantung eskalasi dari informasi yang berkembang di dalam masyarakat. Dalam kasus itu, mungkin karena itu membuat kepanikan sehingga kita menyarankan direksi merespon langsung dalam bentuk press conference. Jadi tergantung juga, gitu ya. Krisis itu kan juga ada tingkatannya ya, jadi jangan sampai justru salah kita memberikan resep dalam memberikan tindakan malah menjadi luas. Jadi tergantung eskalasinya, dalam kasus itu mungkin waktu itu kita melihat eskalasinya cukup tinggi apalagi sampai di-suspend dan sebagainya ini perlu direspon cepat, seperti press conference yang ditemani atau siaran pers. Jadi semua itu tergantung eskalasi. Ada juga kadang isu yang kita tidak respon.
, , . ,
istilahnya konsep Test the Water itu loh. Test the Water itu kita ngecek air dulu nih, mendidih atau enggak, kita lihat dulu. Gak semuanya kita bersifat reaktif, gitu loh.. Ada SOPnya gitu, SOP dipake yang harus kita jalankan.
Michael : Oke, bapak barusan kan ada bahas tentang eskalasi tingkat permasalahan yang perlu direspon ya pak, dan kemarin dari kasus ini ending-nya Sentul somasi Bintoro itu pak, itu apakah ada tindakan yang kekeluargaan dulu atau langsung gitu pak?
Pak David : Iya, artinya kan somasi itu sebagai itu kan sebenarnya bagian legal ya yang melakukan bukan corcom ya. Artinya legal menganggap karena dianggap mungkin dia mengada-ngada dan sebagainya, gitu. Kalau bahasa gaulnya lebay lah, gitu. Somasi itu kan bagian hak hukumnya warga negara gitu ya untuk (apa namanya) memberikan (apa namanya) hak setiap warga negara untuk
menyampaikan itu, gitu. Ya karena kita juga mungkin merasa dirugikan dengan (apa) kita memberikan somasi, dia melakukan tindakan hukum ya kita juga bertindak hukum. Tapi, sebenarnya itu ranah hukum dalam konteks corporate communication kita kan gak masuk disitu, kita mengelola dari publik opini yang berkembang, gitu. Makanya, kita termasuk somasi pun kita beritakan gitu kan, artinya kan ini masalah hukum kita beritakan bahwa kita serius menangani masalah ini oleh sebab untuk menjaga kepercayaan investor terutama ya, bahwa
, .
Michael : Emm, terus ini pak, tadi bapak bilang ada juga yang tingkatan krisis, ada tingkatannya itu pak. Ini kan setelah saya liat kan urgensinya sangat tinggi kan waktu pailitan ini, kira-kira pengambilan keputusan itu corcom ada berdiskusi dengan pihak BOD gitu?
Pak David : Langsung, kan waktu itu kan masih pak Alm. Alfian yah bukan saya HRnya waktu itu. Beliau langsung rapat dan sebagainya. Jadi sebenarnya ada krisis manajemen tim lah ya, krisis manajemen tim itu BOD, corcom, corsec bagian hukum itu ada yang memang dia bersifat ad hoc, jadi ketika krisis manajemen itu mereka rapat langsung memutuskan mengambil langkah, nah krisis manajemen tim ini kan corcom hanya supporting bagian aja karena kan urusan kasusnya
Bintoro itu kan bukan hanya corcom doang dong, ada unsur legalnya juga ada unsur ini macem-macem ya kan, tapi konteks kita sebagai tim dari krisis
,
? . J ,
itu bukan hanya urusan komunikasi loh, keseluruhan bagaimana penanganan masing-masing bidang sesuai dengan tupoksinya masing-masing jobdesk-nya masing-masing, jadi urusan hukum buat bagian hukum, komunikasi urusannya terkait dengan publik gitu-gitu loh, urusan administrasinya ada gitu, jadi gak semuanya ini urusan corcom, enggak. Corcom bekerja di konteks karena di bidang komunikasi publiknya.
Michael : Oke, Kalau membahas tentang ranah komunikasi publik.. kalau dari komunikasi publik dan opini masyarakat pak. Waktu kasus ini, ada beberapa masyarakat yang datang ke Marketing Office pak, yang kayak mereka kayak ibaratnya kayak panik gitu kayak takut kalau gimana beneran pailit gitu, dan pasti kan semuanya akan dilelang gitu kan pak, kembalikan semua sertifikat tanah itu. Kalau dari corcom sendiri, tindakan apa yang dilakukan, karena yang pasti yang hadapin orang-orang segitu banyak kan gak mungkin BODnya turun kan pak?
Pak David : Gini, (apa namanya) sebenarnya dengan menggunakan media sosmed dan sebagainya itu kan juga bagian-bagian kita untuk.., jadi sebenarnya untuk jadi pailit itu kan tahapnya panjanglah dan itu kalau diproses pengadilannya itu juga gak mudah. Kayak kemaren PKPU dulu ya.. kemudian baru ya gak se.. (apa namanya) semudah orang membangkrutkan sebuah perusahaan, dan Sentul itu kan udah sering banget digugat pailit. Bukan sekali dua kali. Jadi kita, udah (apa ya) udah.. udah pahamlah udah kebal menghadapi permasalahan ini. Ya jadi.. Kita meresponnya dengan misalnya dengan membuat siaran pers, membuat aplikasi semualah instrumen media kita pakai. Kalau ada masyarakat yang datang dijelaskan dengan baik. Disana ada customer service (apa) bisa jadi dijelaskan, disana kan ada customer relation juga kan ada bidang itu ya customer relation itu division itu ada. Customer relation itu juga diberikan bekal yang cukup informasi untuk menjelaskan customer relation division ada itu kalau gak salah,, ada bagian khusus untuk urusan dengan konsumen itu ada. Ya.. itulah.
Michael : Jadi kalau bisa saya simpulkan berarti peranan dari semua relation di customer relation ini berperan aktif..
Pak David : Jadi artinya kalau kita bicara krisis manajemen itu adalah tim, yang dimana di dalam internal corcom itu ada divisi-divisi yang terlibat sesuai dengan fungsinya, corcom terlibat untuk urusan komunikasi publik, customer relation terlibat urusan konsumen, legal terlibat urusan hukumnya gitu loh, masing-masing bekerja sesuai dengan di bawah arahan direksi untuk menyelesaikan masalah ini. Jadi itu,
krisis manajemen tim bukan ad hoc , , . J ,
kita bicara..
Michael : Timnya sama atau enggak, disesuain pak..
Pak David : Ya sesuai dengan manajerial ya nggak dong, timnya kan memang linear-nya itu kan corcom, legal, customer relation, corsec
Michael : Ohh, jadi setiap divisi itu ambil alih..
Pak David : Ya itu.. banyaklah.. manajer-manajer itu, saya aja ngga ikut karena saya baru jadi manajernya, kalau duluan mungkin saya akan terlibat. Dulu kan Almarhum, beliau itu kan yang rapat- B D. -gini keputusannya apa kata BOD, arahan untuk misalnya corcom . . Untuk
customer relation .
Michael : Setelah selesai kasus ini pak, apakah evaluasi dilakukan dan kalau iya..
Pak David : Ya tentunya kan setiap kasus itu melahirkan SOP sebenarnya, jadi ada tata kelola ,
? , ola yang baik kan
semuanya ada SOP. SOP untuk corcom gimana SOP untuk corsec gimana, legal dan sebagainya, itu biasanya. Jadi, besok kalau ada masalah lagi jadi udah nggak, langsung dia sistemnya berjalan dengan baik gitu.
Michael :
Pak David : Iya tau gitu loh, arahnya kemana gini-gini, harus rapat.. Michael : Oke, sejauh ini sih sudah lumayan cukup pak, hehehe.. Pak David : Kan langsung lebih enak daripada habis dzuhur.. Michael : Hehe..
Narasumber
: Nurman Hidayat (Media Relations Staff of Corporate
Communication Division)
Hari/Tanggal
: Kamis, 22 April 2021
Lokasi
: - (Zoom Meeting)
Michael : Selamat malam, mas Nurman.. Mas Nurman : Malam..
Michael : Terima kasih udah mau meluangkan waktunya untuk saya wawancara buat tugas skripsi. Mungkin pertama-tama, boleh perkenalan dulu mas, namanya, terus posisinya di Sentul apa gitu, mas?
Mas Nurman : Oke selamat malam, mas Michael ya? Disini saya sebagai.. nama saya Nurman, Muhammad Nurman Hidayat panjangannya, bekerja di Sentul City sebagai Staff
Corporate Komunikasi di Sentul City, ya. Di sentul saya sudah 2 tahun lah di Sentul, sebelumnya di dua perusahaan, IPB sama di ini.. di IPB dan di Mustika Ratu, dan sekarang masih di Sentul aktifnya.
Michael : Kalau boleh tau di IPB dan Mustika Ratunya itu udah berapa lama mas?
Mas Nurman : Lama di IPB sih, saya di IPB hampir 11 tahun, di Mustika Ratu.. dan sekarang di Sentul City 2 tahun, Mustika Ratu setahun, karena jaraknya jauh jadi pengen yang dekat aja.
Michael : Kalau di IPB itu sebagai apa ya mas, kalau boleh tau?
Mas Nurman : Saya sebagai Litbang, pengembangan disitu juga sebagai.. membuat website dan kita mengelolanya, konsep informasi ya, informasi.. terus juga disitu media untuk kegiatan-kegiatan di IPB gitu sama apa acara-acara di IPB.
Michael : Kalau boleh tau, di Sentul city, di divisi corcom spesifiknya dimana, mas? Mas Nurman : Saya spesifikasinya di lebih ke.. menulis berita positif untuk Sentul ya, terus
hampir semuanya sih, keuangan, laporan keuangan saya pegang juga, terus beberapa web yang di Sentul juga saya yang handle untuk pemberitaannya ya keluar, misalnya ada.. press release untuk dari Sentulnya sendiri.
Michael : Press release, oke mas. Menurut mas sendiri, kan mas di corcom ya mas ya, di corcom ini kan, pasti seperti mas bilang, buat penulisan berita positif juga untuk menjaga citra nama baik. Itu kira-kira menurut mas, bagaimana sih perannya departemen itu dalam menjaga citra?
Mas Nurman : Untuk perannya penting sekali ya, maksudnya.. disitu kita gimana membuat calon konsumen untuk bisa percaya ke kita dengan kita membuat berita-berita yang positif apa aja yang ada di Sentul, terus dalamnya sih gimana, kadang-kadang orang mencari sekarang itu.. mencari informasi itu langsung ke.. internet ya, jadi kita memanfaatkan media-media it ..
jadi..
Michael : Sumber informasinya, ya mas ya?
Mas Nurman : H , -membuat informasi mengenai Sentul, apa aja di dalam Sentul gitu-gitu lah.
Michael : Oke. Mas Nurman : Jadi..
Michael : Silahkan mas..
Mas Nurman : Itu memang untuk perusahaan Tbk. ini corcom itu harus ada gitu ya, gak boleh tidak ada gitu.
Michael : Oke, kemudian, pertanyaan berikutnya ya mas ya, kira-kira menurut mas fungsi corcom ini punya hubungan gak atau perlu ada koordinasi gak dengan divisi yang lain di perusahaan lainnya?
Mas Nurman : Oh harus itu, karena corcom itu sebagai ujung tombak kalau gak salah, sebagai ujung tombak gimana suatu perusahaan itu terlihat baik di masyarakat banyak gitu ya, di dalam corcom sendiri kan ada yang namanya media relation, ada tenant relation, ada government disitu juga termasuk, CSR juga ada disitu, jadi memang corcom disini harus tau ya, harus berkoordinasi dengan.. masyarakat juga. Tidak serta merta hanya di dalamnya aja, ke luar juga harus deket gitu ya, harus banyak koordinasi.
Michael : Oke, kan mas ada di corcom mas ya, dan salah satunya kan mas tadi sebut ada media relation ya, kira-kira gimana sih mas, koordinasi antara media yang ada di luar sama perusahaan khususnya media relation, apakah itu harus dijaga baik atau gimana, gitu mas?
Mas Nurman : Ya kita harus me-manage ya, hubungan dengan media karena media itu kita tau sekarang ya media itu sangat penting, karena apapun yang kita ucapkan, apapun
yang kita lakukan, itu bisa jadi salah di depan masyarakat gitu atau pembaca. Dengan begitu kita mesti punya hubungan baik khususnya media yang di dalam Bogor sendiri, regional lah, ya regional, kita juga udah.. sudah.. ada beberapa kontrak dengan beberapa media regional yang memang rate-nya bagus. Adapun kontrak untuk media yang nasional itu gak banyak sebenarnya, tapi kita lakukan.. intinya aja, karena kita bergeraknya di bidang properti gitu..
Michael : Oke, lanjut ke pertanyaan berikutnya ya mas, ya.. Mas Nurman : H .
Michael : Saya mulai masuk ke topik yang saya angkat yaitu krisis yang terjadi waktu bulan Agustus tahun 2020, dimana Sentul City kan.. ada pemberitaan yang viral ya mas ya, yang soal digugat pailit gitu sama keluarga Bintoro atau Bintoro Cs ya mas ya, kira-kira itu awalnya atau latar belakangnya yang muncul bisa ada gugatan itu tuh, gimana sih mas kalau boleh diceritain?
Mas Nurman : Jadi, Adi Bintoro ini, Bintoro ini, Andi yaa? Andi Bintoro ini menggugat Sentul City pailit. Nah, itu dikarenakan ada sengketa pokok pembelian tanah yang diangkat lagi, gitu. Jadi, PPJB kavling siap bangun itu sebenarnya bukan hutang gitu ya, jadi.. banyak juga efeknya ke perusahaan karena memang si.. perusahaan tersebut tidak pailit secara tidak finansial tapi, Andi ini menggugat pailit ke Sentul, gitu. Iya dikarenakan itu sengketa kepemilikan tanahnya yang diangkat.. kembali gitu.
Michael : Oke, kalau dari penjelasan mas kan ini kan.. ibaratnya kan, kayak gak nyambung gitu ya mas ya, masalah tanah sama gugatan pailit sedangkan mas bilang
perusahaan sedang tidak pailit gitu ya.. Mas Nurman : Iya kondisinya..
Michael : Kira-kira, awalnya krisis atau gugatan itu gara-gara apa sih mas, kenapa bisa Andi Bintoro, Andi itu menggugat Sentul City?
Mas Nurman : Jadi kayaknya itu ada miss komunikasi, yang.. ada tindakan sepihak dari keluarga Bintoro jadi itu kayak mereka mungkin udah gak bisa, gak tau harusnya kemana gitu menyampaikan jadi.. kayak cuman miss komunikasi aja, karena dia juga gak tau dalamnya, di dalam perusahaan itu kayak gimana, dia gak tau, gitu.
Michael : Oh oke, kalau bisa saya simpulkan berarti, Andi Bintoro ini sebagai pemilik tanah ya mas berarti, ya mas ya, cuman dia secara tiba-tiba tanpa menghubungi
perusahaan, tiba-tiba langsung ke pengadilan menggugat perusahaan gitu ya mas ya?
Mas Nurman : H ,
kasusnya mirip-mirip gitu ya dengan Andi ini, jadi kan gak satu orang juga sebenarnya, tapi yang.. nge blow up pertama itu.. Andi ini.
Michael : Andi ini, oke. Nah, kira-kira mas, waktu muncul gugatan itu dan ada efek-efek yang dirasakan perusahaan, kira-kira yang pertama kali dilakukan oleh PT Sentul City itu, apa ya mas?
Mas Nurman : Itu pengumpulan berkas dan fakta ya tentunya, terus kita liat.. karena memang ada bebeapa media yang memberitakan kita juga disitu jadi kita liat, kita kumpulkan berkasnya, faktanya, terus kita juga liat beberapa media yang memang memberitakan lalu kita menentukan langkah-langkah yang harus diambil sama perusahaan karena memang harus lengkap data di kita gitu ya, supaya terjadi dan langkah selanjutnya juga gak boleh gegabah juga, gitu.. Michael : Oke. Kira-kira waktu hal ini terjadi, respon pimpinan yang ada di Sentul City itu..
Mas Nurman : Menyiapkan ini aja sih.. menyiapkan, disiapkan by list-nya terus kita tunggu aja, jadi kita tunggu, gimana, baru kita bisa ngasih.. hak jawablah, kita kasih hak jawabnya, jadi kita wait and see aja dulu, gitu.
Michael : Lalu berikutnya mas, waktu.. tadi kan, mas ada bilang ada pengumpulan berkas dan fakta-fakta untuk melawan gugatan yang gak bener ini ya mas ya. Lalu, apakah pengambilan keputusan itu sepenuhnya dilakukan pimpinan atau ada campur tangan corcom dan kira-kira kenapa itu mas?
Mas Nurman : Jadi, kita sih di corcom tetap mengikuti arahan dari atasan ya, arahan dari BOD, meskipun dari corcom sendiri memberikan kayak nasihat atau masukanlah untuk pimpinan dimana sudut pandang yang baik secara secara ini ya.. secara berita dibuatnya.
Michael : Oke. Kemudian, fungsi dari corcom division ini dalam saat krisis itu lebih ke.. gimana mas? selain memberikan nasihat dan khususnya media relation karena kan mas sempat bahas tadi kayak gimana media terlanjur memberitakan dan kira-kira gimana sih cara mengontrolnya?
Mas Nurman : Jadi, harus berita itu kan.. banyak ya berita yang.. kalau untuk berita negatif tu cepat gitu orang nangkep ketimbang berita positif, jadi kita itu.. kita ngeliat, mengontrollah arah komunikasinya kemana gitu kan, jadi untuk menjaga nama baik perusahaan juga. Jadi, kita fokus kepada hubungan relasi perusahaan atau dengan orang media itu sendiri. Jadi kita gimana.. ngasih informasi yang benar ke media supaya berita yang mereka keluarkan itu mempunyai.. mempunyai data yang bagus gitu loh, data yang benar, jangan sampai berita yang mereka keluarkan itu datanya tuh gak valid gitu loh, gak benar. Jadi kita mengeluarkan berita yang benar.
Michael : H , -oke. Jadi ibaratnya kayak.. mengklarifikasi ya mas ya..
Mas Nurman : H , ,
satu berita dan berita itu menurut kita misalnya tidak benar gitu lah, yang kita datangin medianya kita kasih datanya, kita kasih penjelasannya secara langsung. Nih, datanya kayak gini, silahkan.. mangga dipelajari gitu, siapa yang disini.. ada kedua belah pihak lah yang memang ngasih.. informasi tapi kita berusaha ngasih informasi itu dengan by data gitu.
Michael : Oke, jadi data dilawan dengan data ya mas ya. Mas Nurman : Iya.
Michael : Oke pertanyaan berikutnya ya mas ya, tadi kan perusahaan sudah menanggapi dan dalam merespon itu kira-kira gimana sih perusahaan saat menerima gugatan tersebut, misal dituduh.. dituduh hutangnya tidak bisa dilunasi gitu mas? Saat itu gimana mas?
Mas Nurman : Jadi, perusahaan itu menyusun langkah yang penanganan krisis ya krisis yang memang itu kita bikin beberapa langkah yang kayak misalnya bikin tim-tim kecil untuk.. bisa bekerja dengan.. satu fokus, fokus. Jadi, mungkin setiap karyawan
,
? , ,
karyawan gimana caranya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya kritis gitu jangan sampai itu dikutip oleh orang-orang yang tidak memiliki kepentingan lagi disitu.
Michael : Bisa jadi kayak media iseng tanya karyawan yang gak tau apa-apa gitu ya mas ya, jadi..
Mas Nurman : H , .. kan yang memang
Michael : Oke, kemudian pertanyaan berikutnya mas, sebelum gugatan ini ada, pasti kan ada tanda-tanda dan gejala yang sebelum gugatan itu dilayangkan pasti kan ada kayak dari pihak Bintoro entah memprotes atau gimana dan saat kita anggap saat pre-krisis itu.. ya sebelum terjadi krisis itu, saat pre-krisis itu gimana sih sikap perusahaan dalam menanggapinya mas?
Mas Nurman : Jadi untuk.. ada, ada. Ada ininya nah ada gejala ada tanda-tandanya kesitu, cuman si perusahaan itu cuman menunggu dan melihat aja. Jadi, karena mainnya hal ini menjadi krusial ya krusial sebenarnya kedepannya jadi jangan sampe malah jadi peluang, krisis ini malah menjadi lebih besar gitu. Jadi kita lihat, kita tunggu, sembari kita juga memikirkan langkah kedepannya.
Michael : Oke. Kemudian, saat krisis terjadi kira-kira posisi perusahaan itu gimana sih mas, dan apakah sudah menduga dan dari sisi perusahaan itu apakah sebagai victim korban atau accidental atau tidak terduga atau malah disengaja entah di contoh tadi mas?
Mas Nurman : Jadi intinya ini perusahaan ini, masalah itu.. waktu itu pada awal tahun 2014 kalau gak salah, ada transaksi di tahun 2014 jadi.. seharusnya perusahaan bisa me-manage hal-hal yang bisa menimbulkan permasalahan ini kan, namun karena tidak adanya respon dar pihak yang menggugat, penggugat berarti ya..
Michael : Dari Bintoro ya mas ya?
Mas Nurman : H , victim kali ya, karena.. perusahaan tidak dalam keadaan pailit gitu, jadi disitu perusahaan itu sebenarnya sehat-sehat aja gitu kan bahwasanya baik gitu segala macamnya baik, cuman mungkin menjadikan perusahaan itu sebagai tersangkanya.
Michael : Jadi.. balik lagi yang ke ucapan mas yang di awal, sebenarnya gugatan pailit itu gak benar ya mas ya, jadi perusahaan itu sendiri korban victim karena ini harusnya perusahaan bisa me-manage lebih baik lagi.
Mas Nurman : Iya.
Michael : Kemudian, bagaimana sih presepsi masyarakat mengenai pemberitaan media terhadap keadaan perusahaan mas?
Mas Nurman : Jadi sempat ada kepanikan juga, iya terutama customer yang sudah mempunyai.. membelikan tanah di Sentul ya, mereka panik. Jadi akibatnya itu, berpikiran macem-macem gitu kan, spekulasinya yaitu perusahaan bangkrut, jadi semua aset perusahaan itu semua akan dilelang gitu kan apalagi masih yang dalam tahap.. nyicil gitu ya, belum ada.. belum dapat surat-surat lengkapnya, panik mereka.. cuman kita kasih informasi yang benar yang seharusnya.
Michael : Oke, jadi banyak masyarakat yang panik ya mas ya, karena gugatan pailit ini. Mas Nurman : Iya
Michael : Oke. Kemudian, apakah perusahaan sudah memiliki rencana untuk mengantisipasi krisis seperti ini mas, di kedepan hari?
Mas Nurman : Oh jadi, kita sih udah dari kemarin-kemarin dari pas awal itu kan, kita udah ada
tim- .. ..
kembali gitu loh, jalan kembali kalau memang kita.. terutama itu adalah tim legal, tim hukum, dan mereka bekerja sama juga dengan corcom sebagai.. juru
bicaralah kalau ada siaran pers yah atau kita buat press release-nya untuk gimana cara menjawab di media.
Michael : Jadi, tim yang dibentuk tadi akan bisa diaktifkan sewaktu-waktu ya mas ya, kalau ada kejadian seperti itu?
Mas Nurman : Iya, iya gitu.
Michael : Kemudian, pertanyaan berikutnya mas, apakah sudah pernah terjadi krisis serupa mas?
Mas Nurman : Krisis serupa?
Michael : Iya gugatan pailit gitu mas atau sengketa tanah?
Mas Nurman : Pernah, gugat pailit juga.. tapi itu lebih ke arah.. ingin menjatuhkan aja sih, jadi faktanya gak kuat dia, cuman.. jadi kita anggap aja itu sebagai.. inilah.. orang iseng gitu, hehe.
Michael : Hehehe, oke. Jadi, karena ada banyak gugatan-gugatan ini jadinya tim yang dibentuk itu ada tim hukum tadi ya mas ya, yang mas sebutkan supaya..
Mas Nurman : Iya. Legalnya kita ada disitu, ada juga legalnya, ada tim hukumnya sama corcom itu sendiri.
Michael : Karena ini perusahaan terbuka ya mas ya, kemudian ini ada pertanyaan terakhir di bagian ini, mengapa bisa ada permasalahan lain seperti tadi mas bilang
kepanikan di masyarakat pemilih tanah lain atau pemilik sertifikat tanah sehingga menghasilkan keributan di marketing office Sentul, jadi sempat ada berita orang-orang itu datang ke marketing gallery mas, waktu gugatan ini kira-kira itu kenapa sih mas bisa orang-orang itu datang ke marketing dan..
Mas Nurman : Jadi memang, krisis ini berkelanjutan. Jadi, efek yang dirasa itu pada saat itu sangat besar ya. Mereka, karena memang perusahaan Sentul ini perusahaan terbuka dan bergerak di bidang properti tentu banyak yang pihak yang merasa khawatir gitu ya, bila terjadi sesuatu yang memang pailit gitu ya, ditambah sekarang ini.. kita lagi menghadapi masa pandemi, jadi mereka semakin khawatir, makanya waktu itu banyak juga yang belum tau gimana prosesnya, proses
hukumnya kayak gimana, kita juga sebagai perusahaan Tbk. harus terbuka kepada setiap konsumen ya, apa yang memang terjadi di perusahaan ini. Michael : Oke. Jadi keterbukaan soal kasus ini perlu ya mas ya. Penting ya mas ya? Mas Nurman : Iya.
Michael : Oke, kita lanjut ke.. bagian berikutnya ya mas ya, saya akan tanya soal krisis respon strategi, atau strategi yang dipilih perusahaan untuk menghadapi krisis ini. Mas, tadi kan ada bilang press release, press conference, gitu ya mas ya. Kira-kira target dari strategi krisis respon itu, seperti press conference dan segalam macem itu siapa apa sih mas?
Mas Nurman : Jadi, stakeholder yang pertama ya, jadi ada disitu ada.. yang memang sudah jadi bagian dari kita yang sudah punya tanah disitu terus itu juga sebagai orang-orang yang ingin menanamkan modalnya di Sentul. Jadi kadang-kadang orang mencari informasi jeleknya dulu nih di suatu perusahaan, jadi apa aja yang sudah
perusahaan itu lakukan kepada konsumennya terus calon, jadi ya calon-calon pembeli juga gitu. Karena memang nama baik itu kalau udah jelek susah untuk dikembalikan.
Michael : Lalu, gimana sih mas prosesnya saat penyampaian pernyataan itu soal, misal press release, press conference itu gimana prosesnya dan melalui platform apa aja nih mas?
Mas Nurman : Jadi pertama saya sendiri yang.. bikin.. turun ke lapangan, nyari narasumbernya, setelah itu.. release ini akan saya kirimkan ke atasan saya langsung untuk dikoreksi, apakah ada kata-kata yang salah atau.. terlalu vulgar gitu, untuk disampaikan ke pihak.. khalayak, ke masyarakat. Nah, setelah itu, semuanya oke, setuju dengan release yang sudah dibuat itu akan disebar di media online, media cetak, atau melalui.. langsung melalui press conference.
Michael : Omong-omong soal press conference nih mas, kira kira ini kan waktu itu kan krisis ya mas ya, dan itu harus segera ditangani ya mas ya, kira-kira ada persiapan apa aja sih mas saat press conference, dan apakah media massa tertentu yang diundang saat press conference dan media massa apa yang bisa siarkan karena
kan mengingat ini lagi pandemi ya mas ya dan krisisnya harus segera di konfirmasi gitu mas.. gimana tuh mas kira-kira?
Mas Nurman : Jadi.. yang paling kita dahulukan adalah media-media yang emang sudah ada kontrak dengan kita, media-media yang ada kontrak dengan kita, maupun media cetak atau media online, kita kumpulkan, selanjutnya media-media yang memang diluar lokal kita by email aja sih.
Michael : Oh by email..
Mas Nurman : Iya by email langsung kasih tau, langsung kasih datanya, mereka.. kalau memang itu.. berita itu memang, nilai beritanya tinggi untuk media tersebut, pasti mereka akan.. tampil gitu di media tersebut.
Michael : Oke, kalau dari press conference ini kan, kalau saya liat kan berhubungan
langsung dengan media-media di luar ya mas ya, dan pasti kan yang berhubungan media relation dari corcom ya mas ya, kira-kira apa sih yang dari media relation departemen saat ada kepanikan stakeholder lain kepemilikan tanah lain di Sentul? Mas Nurman : Jadi kita melakukan media monitoring, saya juga kan tadi saya bilang, saya..
melakukan media monitoring terus per hari meskipun ada atau tidak adanya kasus gitu ya, cuman kalau untuk beberapa kasus memang kita sangat pantau sekali untuk media monitoring ini, jadi kita evaluasi juga bagaimana indeks.. negatif atau positif suatu berita gitu, kita kasih indeksnya, setelah itu.. karena memang, berita yang sudah keluar di.. di media itu tidak bisa dirubah, tidak bisa ditarik, kita punya hak jawab disitu, kita punya hak jawab, kita bisa kasih hak jawab itu untuk mengklarifikasilah. Jadi entar ada dua berita. Satu berita utamanya misalnya, kita dapat juga untuk hak jawabnya.
Michael : Oke. Jadi media monitoringnya terus dilakukan ya mas sebagai bentuk tindakan preventif dan juga penanganan krisis ini ya mas ya?
Mas Nurman : Iya.
Michael : Kemudian kan saya dengar setelah krisis dari gugatan dari Bintoro ini ada krisis-krisis yang terjadi lagi ya mas ya? Kira-kira kenapa sih mas bisa terjadi krisis-krisis lagi? Dan apakah evaluasi dilakukan setelah krisis dari Bintoro ini?
Mas Nurman : Jadi evaluasi ya?
Michael : H .
Mas Nurman : Jadi emang karena kemarin itu banyak sekali ya permasalahan juga dampak dari pandemi, gak cuman dari perusahaan Sentul aja yang kena ya sebenarnya, hampir seluruh perusahaan properti juga waktu itu anjlok lah turun, kita masyarakat juga waktu pas saat itu-itu hanya bisa memperhatikan aja, melihat, dan memahami dimana keuangan, gimana ini kita ya, pandemi ini sampai gimana gitu.. itu sih, perusahaan sih fokus ke.. agar tidak terjadi perpecahan dari, kan memang di Sentul itu banyak juga ya, ininya ya anak perusahaan yang memang menyokong Sentul itu sendiri, gitu.
Michael : Tapi, evaluasi ada ya mas ya, berarti? Mas Nurman : Iya?
Michael : Evaluasi dari krisis sebelumnya ada ya mas ya berarti? Mas Nurman : Ada ada, jadi memang perusahaan ini gimana caranya.. Michael : Memperbaiki dari yang sebelumnya..
Mas Nurman : Memperbaiki itu dan gak semua, tidak hanya Sentul aja yang.. kena gitu ya, untuk masa pandemi ini, dampak kali ya, dampak pandemilah itu..
Michael : Ini pertanyaan terakhir nih mas, kira-kira tindakan preventif apa yang dilakukan kalau diliat belajar dari gugatan Bintoro ini mas?
Mas Nurman : Jadi disini kalau saya liat, lebih ke memperbaiki.. manajemen, manajemen-nya gitu ya. Terus fokus ke.. nama baik, nama baik perusahaan Sentul City terutama
memang secara ini tetap, masih.. masih ingin lah, menyelesaikan seluruh masalah dari luar ataupun dari dalam secara.. baik gitu ya atau beres lah semuanya. Jadi, untuk.. kalau dari corcom lebih ke.. meningkatkan, lebih meningkatkan tulisan-tulisan positif untuk perusahaan Sentul City dengan berita-berita positif tentunya, dan kemaren juga ada baru dibuka mall baru Layer Mall itu juga menjadi banyak bahanlah, bahan berita positif untuk Sentul dan juga banyak wisata-wisata yang di Sentul juga banyak ya, memang destinasi sepeda juga ke Sentul, destinasi air terjun banyak di daerah Sentul, jadi kita mempromosikan itu aja. Sementara ini sih, kita belum ada lagi produk baru ya di Sentul, kita masih fokus memperbaiki nama dan menghadapi pandemi ini juga sih.
Michael : Jadi preventifnya menurut mas, memperbaiki manajemen perusahaan dulu ya mas ya.
Mas Nurman : Iya tetap manajemen dulu nomor satu, karena mau tidak mau kemarin juga perusahaan harus merumahkan beberapa karyawan ya yang memang sudah.. lama gitu ya, mungkin memperkecilkan tapi lebih ke.. mempensiun dinilah ya.
Michael : Oke. Kalau bisa saya simpulkan dari wawancara saya kali ini, jadinya kasus ini sebenarnya miss komunikasi dan dari kasus ini dipelajari perusahaan bisa lebih jeli lagi, lebih teliti lagi khususnya dalam permasalahan tanah ya karena seperti yang saya.. mas sebutkan permasalahan hukum ini kasus serius ya mas ya, dan media pemberitaan, media buruk itu gak bisa ditarik tapi bisa di cover melalui hak jawab dan pemberitaan positif.
Mas Nurman : H
Michael : Oke, mungkin dari saya itu saja mas. Terima kasih untuk waktunya, dan ini sudah saya record ya mas ya. hehe