• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LUAS LAHAN TERHADAP BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN DI JALAN JENDRAL AHMAD YANI KOTA PEKANBARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH LUAS LAHAN TERHADAP BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN DI JALAN JENDRAL AHMAD YANI KOTA PEKANBARU"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LUAS LAHAN TERHADAP BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN DI JALAN JENDRAL AHMAD YANI KOTA PEKANBARU

Mardianto, Puji Astuti, and M. Tuah Ilham Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau Pekanbaru

ABSTRACT

Ahmad Yani Street is one of the CBD that has a land use function as a mixed area. The existence of the mixed land use activity caused considerable production and attraction, thus causing the emergence of traffic problems. This study aims to identify the performance of road segments and the effect of land use on the production and attraction of vehicle movement in Ahmad Yani street. Research methods isused quantitative approach which is assisted by descriptive method as its analysis tool. The results obtained are : 1). Ahmad Yani street has a large road capacity of 2,039.59 pmu/hour, 2). The volume of traffic flow for two hours in a day is 574 units of passenger cars and average daily traffic is 1,977 pmu/hour, 3) The amount of attraction and rise is 3245 pmu/hour with the most movement in the region trade and services amounted to 1471 psu/hour and the lowest of 157 pmu/hour, 4). Production and attraction movements of the correlation output, it is found that the relationship between the variable number of movements with the theoretically very strong land area is shown by the correlation coefficient of 1 with the percentage of influence of 94.6%.

Keywords: Land Use, Road Performance, Linier Regression, Production-Attraction

I. PENDAHULUAN

Perkembangan struktur kota mempengaruhi munculnya simpul-simpul pusat kegiatan kota. Tumbuhnya pusat-pusat perdagangan dan jasa, sebagai zona tarikan pengunjung dengan menggunakan kendaraan pribadi akan berdampak pada tingginya parkir. Tingginya intensitas aktivitas di kawasan kota memberikan pengaruh terhadap tarikan lalu lintas kendaraan bermotor yang besar dari wilayah-wilayah sekitarnya.

Volume kendaraan yang tinggi dan padatnya antrian kendaraan masuk ke kawasan pusat perdaganagan dan jasa (Central Business District), menimbulkan persoalan lalu lintas. Seperti halnya pada Jalan Ahmad Yani, tarikan dan bangkitan yang besar menyebabkan terjadinya persoalan lalu lintas berupa kemacetan, ketidaksiplinan berlalu lintas hingga kesemrautan perpakiran pengguna kendaraan bermotor.

Jalan Ahmad Yani merupakan salah satu kategori CBD yang memiliki fungsi guna lahan sebagai kawasan campuran. Adanya aktifitas guna lahan campuran tersebut menimbulkan tarikan dan bangkitan yang cukup besar, sehingga menyebabkan munculnya persoalan lalu lintas. Karakteristik guna lahan di Jalan Ahmad Yani meliputi adanya rumah sakit, tempat peribadatan, pertokoan, ruko-ruko, lembaga pendidikan, pendidikan formal dasar dan lainnya menjadi penarik masyarakat dalam melakukan perjalanan pada wilayah ini.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kinerja ruas jalan terhadap tarikan dan bangkitan pergerakan kendaraan di Kota Pekanbaru, dengan lokasi penelitian di Jalan Ahmad Yani. Untuk mendukung tujuan penelitian maka sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Mengindentifikasi kinerja ruas jalan di Jalan Ahmad yani

2. Menemukan pengaruh guna lahan terhadap tarikan dan bangkitan pergerakan kendaraan di Jalan Ahmad Yani Kota Pekanbaru.

Ruang lingkup wilayah penelitian yang akan dibahas hanya mencakup Jalan Ahmad Yani Kota Pekanbaru.

Dimulai dari pertigaan Jalan Pangeran Hidayat – Jalan Ahmad Yani hingga perempatan Jalan Ahmad Yani – Jalan Imam Bonjol – Jalan Cempaka. Dengan panjang jalan di lokasi penelitian 334 Meter. Objek penelitian dilakukan pada transportasi darat berupa kendaraan bermotor baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Guna lahan yang diteliti hanya sebatas pengaruh tarikan dan bangkitan pergerakan kendaraan pada tiap guna lahan di Jalan Ahmad Yani, dan hanya sebatas guna lahan yang berada di dekat jalan saja.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei eksplanatori yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan

(2)

152

secara faktual dan memberikan penjelasan peristiwa atau keadaan sekarang maupun menjelaskan peristiwa atau keadaan yang akan datang.

Tabel 1. Tahapan Analisis

Analisis Keterangan Acuan Analisis

Analisis Lalu Lintas Diperlukan untuk menggambarkan kondisi pergerakan kendaraan dan kapasitas jalan.

Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 Analisis Tarikan dan

Bangkitan

Diperlukan untuk mengetahui gambaran pergerakan kendaraan yang bangkit maupun tertarik ke tiap-tiap guna lahan di lokasi penelitian.

Regresi Linier Sederhana, Perencanaan dan Permodelan Transportasi (Ofyar Z Tamin, 2000)

Analisis Penaruh Guna Lahan Terhadap Tarikan Dan Bangkitan

pergerakan Kendaraan

Diperlukan untuk mengetahui Pengaruh guna lahan terhadap tarikan dan bangkitan pergerakan kendaran di lokasi penelitian.

Wikimapia,Microsoft excel 2007dan Regresi linier Sederhana

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI) memberikan metode untuk memperkirakan kapasitas jalan di Indonesia dengan rumus sebagai berikut:

C= Co x Fcw x FCsp x FCsf xFCcs

Dimana: C = Kapasitas (smp/jam) Co = Kapasitas dasar (smp/jam)

Fcw = Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah

FCsf = Faktor penyesuaian akibat pemisah arah FCcs = Faktor penyesuaian untuk ukuran kota

III. HASILDANPEMBAHASAN 3.1. Identifikasi Kinerja Jalan

3.1.1. Kapasitas Ruas Jalan

Untuk menentukan kapasitas jalan diperlukan data teknik yang diambil dari hasil survei yang merupakan data primer untuk kondisi tahun 2014. Data ini dihitung dan dianalisa dengan mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, kapasitas jalan ditentukan oleh faktor-faktor berikut:

Tabel 2. Faktor-faktor Kapasitas Jalan Perkotaan

Faktor-faktor Kapasitas Jalan (MKJI, 1997) Kondisi Nilai Faktor Kapasitas Jalan

1. Kapasitas dasar (smp/jam) 2/2 UD 2.900

2. Faktor penyesuaian lebar jalan lalu lintas (FCw) 6 m 0,87

3. Faktor penyesuaian akibat pemisah arah (FCsp) Jalan dua arah 1 4. Faktor penyesuaian hambatan samping dan

lebar bahu jalan (FCsf)

Gangguan samping tinggi

dan lebar bahu jalan 1 m 0,86 5. Faktor penyesuaian ukuran kota (FCcs) Mendekati 1 juta jiwa 0,94 Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997

Untuk memperoleh kapasitas Jalan Ahmad Yani, maka nilai faktor kapasitas jalan penyesuaian perkotaan menurut MKJI 1997 di matematiskan sebagai berikut:

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs

C = 2900 x 0,87 x 1 x 0,86 x 0,94 = 2039,59 smp/jam

Dari hasil matematis dapat disimpulkan bahwa kapasitas atau daya tampung kendaraan Jalan Ahmad Yani adalah 2.039,59 smp/jam atau satuan mobil penumpang per jam.

3.1.2. Volume Lalu Lintas

Pengumpulan data volume lalu-lintas atau banyaknya kendaraan yang lewat pada garis pengamatan dilakukan dengan cara mencatat semua kendaraan yang melewati suatu garis injak melintang, pada pos

(3)

pengamatan selama waktu pengamatan dibantu dengan pemakaian alat hitung manual (counter). Perhitungan dilaksanakan pada sore hingga malam hari dikarenakan waktu sore hingga malam hari lebih padat kendaraan dibandingkan ketika pagi dan siang hari. Posisi titik pengamatan berada pada dua titik, pertama pada persimpangan Jalan Ahmad Yani – Jalan Pangeran Hidayat dan kedua pada persimpangan empat Jalan Ahmad Yani – Jalan Cempaka – Jalan Imam Bonjol.

Dalam selang waktu satu jam jumlah volume kendaraan yang melintas dititik pengamatan dihitung sesuai dengan peruntukan form/lembar kerja lapangan; kendaraan roda dua, kendaraan ringan (mobil pribadi, mobil angkutan umum) dan kendaraan berat (colt diesel, dan bus trans metro).

Tabel 3. Volume Arus Lalu Lintas Dari Arah Utara Kurun Waktu 2 Jam (Pukul 16.00-18.00 WIB)

No. Klasifikasi Kendaraan

Jumlah Kendaraan (smp)

Jumlah Arus kendaraan dari arah persimpangan empat Jl. Imam

Bonjol – Jl. Cempaka – Jl. Ahmad Yani

Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu 1 Kendaraan roda

dua 136 128 101 111 113 144 110 843

2 Kendaraan ringan 1. Mobil 2. Pick up 3. Taksi

112 12 46

92 2 53

128 9 40

93 5 37

129 1 59

130 0 22

101 17 41

785 46 298 3 Kendaraan berat

1. Bus trans metro 2. Colt diesel

2

2

1

0

0

0

1

3

2

0

2

1

2

0

10

6

Jumlah 310 279 278 250 304 299 271 1988

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Dari hasil perhitungan masing-masing kendaraan dapat diketahui jumlah total jenis kelompok kendaraan yang dicatat, dan jumlah total dari keseluruhan kendaraan. Berdasarkan pengambilan data dilapangan pada titik pengamatan diperoleh hasil volume arus lalu lintas yang masuk ke lokasi penelitian di tabel 3. Volume arus lalu lintas yang melintasi lokasi penelitian selama tujuh hari dari arah utara dengan jumlah 1.988 smp dengan hari terbanyak pada hari senin dengan jumlah kendaraan sebanyak 310 smp, dengan kendaraan roda dua lebih mendominasi. Sedangkan paling sedikit yakni pada hari minggu sebanyak 271 smp dan didominasi oleh kendaraan roda dua.

Tabel 4. Volume Arus Lalu Lintas Dari Arah Selatan Kurun Waktu 2 Jam (Pukul 16.00-18.00 WIB)

No. Klasifikasi Kendaraan

Jumlah Kendaraan (smp)

Jumlah Arus kendaraan dari arah persimpangan Jl. Ahmad Yani –

Jl. Pangeran Hidayat

Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu 1 Kendaraan

roda dua 115 117 108 121 103 124 115 803

2 Kendaraan ringan 1. Mobil 2. Pick up 3. Taksi

107 7 32

102 1 27

118 4 41

73 2 17

99 0 39

139 0 36

121 9 40

759 23 232 3 Kendaraan

berat 1. Bus trans

metro 2. Colt diesel

2

1

2

1

1

0

2

2

1

0

3

0

2

1

13

5

Jumlah 264 250 272 217 242 302 288 1835

(4)

154

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Dari tabel 4 dapat dilihat volume arus lalu lintas yang melintasi lokasi penelitian dari arah selatan berjumlah 1.835 smp dengan hari terbanyak pada hari sabtu dengan jumlah kendaraan sebanyak 302 smp, dengan kendaraan mobil lebih mendominasi. Sedangkan paling sedikit yakni pada hari kamis sebanyak 217 smp dan didominasi oleh kendaraan roda dua. Lalu lintas Harian Rata – rata (LHR) adalah volume lalu lintas dalam satu hari,merupakan volume harian , sehingga nilai Lalu lintas Harian Rata - rata itu tak dapat memberikan gambaran perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai jam dalam hari, yang nilainya dapat bervariasi antara 0-100% LHR (Homburger W.S. James H Kell and David D. Perkins, 1992).

Untuk Memperoleh lalu lintas harian rata – rata di lokasi penelitian dapat digunakan rumus : LHR = Jumlah Lalu Lintas Selama Pengamatan

Lamanya Waktu Pengamatan LHR = 1.835 smp + 1.988 smp

14 jam LHR = 1.977 smp/jam

Jadi, Lalu Lintas Harian Rata-rata di ruas jalan Jendral Ahmad Yani adalah sebesar 1.977 smp/jam.

3.1.3. Tarikan dan Bangkitan Pergerakan

Tarikan dan bangkitan lalu lintas tersebut tergantung pada dua aspek tata guna lahan; jenis tata guna lahan dan jumlah aktifitas dan intensitas pada tata guna lahan tersebut. Jenis tata guna lahan yang berbeda (pendidikan, kesehatan, peribadatan dan komersil) mempunyai ciri bangkitan lalu lintas yang berbeda.

Pola penggunaan lahan di lokasi penelitian merupakan kawasan campuran (mixed use area), dimana penggunaan lahan bukan hanya untuk kawasan perdagangan dan jasa tetapi juga pendidikan, kesehatan, dan peribadatan. Dalam penelitian ini dikaji empat jenis penggunaan lahan yaitu; kawasan permukiman, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan pendidikan serta kawasan kesehatan. Masing-masing jenis penggunaan lahan akan menghasilkan tarikan dan bangkitan yang berbeda. Adapun data pergerakannya (tarikan dan bangkitan) dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 5. Pergerakan Kendaraan Per Tiap Guna Lahan Pada Jam Puncak No. Jenis Guna Lahan Jumlah Kendaraan

(smp/jam)

Persentase (%)

1 Perdagangan dan Jasa 1471 43

- Bangkitan 204

- Tarikan 1267

2 Pendidikan 1138 29

- Bangkitan 7

- Tarikan 983

3 Kesehatan 479 15

- Bangkitan 93

- Tarikan 386

4 Peribadatan 157 13

- Bangkitan 56

- Tarikan 102

Jumlah 3.245 100

Sumber : Hasil Analisis, 2014

Jumlah pergerakan kendaraan pada tarikan dan bangkitan guna lahan diperoleh dari menghitung kendaraan yang datang maupun yang berasal dari tiap-tiap guna lahan di sekitar Jalan Ahmad Yani dengan menggunakan counter. Dari tabel 5 besar pergerakan pada masing-masing guna lahan dengan waktu satu jam, pergerakan kendaraan paling besar terjadi pada guna lahan perdagangan dan jasa sebanyak 1471 smp/jam.

Pergerakan kendaraan paling sedikit terjadi pada guna lahan peribadatan sebanyak 157 smp/jam.

Tujuan perjalanan penduduk berupa tarikan pergerakan kendaraan di lokasi penelitian terbesar dipengaruhi oleh kawasan perdagangan dan jasa sebesar 1267 satuan mobil penumpang per jam (smp/jam), diikuti dengan kawasan pendidikan sebesar 1138 smp/jam, kawasan kesehatan sebesar 479 smp/jam dan tarikan pergerakan terkecil dipengaruhi oleh kawasan peribadatan sebesar 157 smp/jam.

(5)

Tarikan pergerakan ini diketahui dari banyaknya kendaraan yang datang atau menuju tiap-tiap guna lahan yang di teliti pada jam puncak selama seminggu. Dari besaran tarikan pergerakan dapat disimpulkan bahwa guna lahan pada lokasi penelitian berperan sebagai pembangkit pergerakan untuk wilayah sekitarnya.

3.2. Pengaruh Penggunaan Luas Lahan Terhadap Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Lalu Lintas

Berdasarkan hasil identifikasi guna lahan, lokasi penelitian merupakan salah satu jalan utama yang menghubungkan pinggiran kota ke pusat kota, dan kawasan tersebut didominasi oleh kegiatan perdagangan dan jasa (43%). Aktifitas guna lahan di lokasi penelitian tergolong cukup tinggi, yang tentunya dipengaruhi oleh pola penggunaan lahan ataupun perubahan penggunaan lahan yang terjadi di kawasan tersebut. Untuk memprediksi dan meramalkan kemungkinan terjadinya tarikan dan bangkitan pergerakan yang dipengaruhi oleh aktifitas penggunaan lahan dilokasi penelitian maka dilakukan analisis pengaruh penggunaan lahan terhadap tarikan dan bangkitan pergerakan sehingga didapatkan suatu model yang menjadi dasar dalam memprediksi dan meramalkan kemungkinan terjadinya tarikan dan bangkitan pergerakan pada masa yang akan datang.

Dalam menganalisis pengaruh penggunaan lahan terhadap pergerakan ini dipakailah analisis Regresi Linier. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua (2) yaitu variabel dependen (jumlah yang terjadi tiap penggunaan lahan) dan variabel independen (luas guna lahan), seperti yang terlihat pada tabel berikut. Adapun hasil analisis regresi linier dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2007 adalah sebagai beriku :.

Tabel 6. Analisa Regresi Linier Jenis Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha)

X

Jumlah Pergerakan (smp/jam) y

Perdagangan dan Jasa 0.67 1471

Pendidikan 0.32 1138

Kesehatan 0.25 479

Peribadatan 0.17 157

Jumlah 1.41 3245

Sumber : Hasil Analisis, 2014

Luas guna lahan (Ha) per tiap guna lahan sekitar lokasi penelitian dengan lebar 10 meter dan panjang 334 m, diperoleh dengan menggunakan aplikasi Wikimapia disertai tools area sehingga diperoleh hasil korelasi tiap antar variabel tabel 7..

Tabel 7. Hasil Korelasi

Column 1 Column 2

Column

1 1

Column

2 1

Sumber: Hasil analisis, 2014

Korelasi atau hubungan diantara variabel jumlah pergerakan dengan luas guna lahan sangat signifikan/nyata, karena nilai korelasinya adalah 1 (satu) yang secara teoritis punya pengaruh sangat kuat.

(Sugiono, 2007)

Tabel 8. Pengujian dengan ANOVA ANOVA

Df SS MS F Significance F

Regression 1 473160.9625 473160.9625 17.55849 0.149138057

Residual 1 26947.70414 26947.70414

Total 2 500108.6667

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Dari tabel 8 dapat dilihat Angka signifikansi pengaruh guna lahan terhadap pergerakan kendaraan sangat signifikan/nyata, karena nilai signifikansi adalah diatas 0,05 (besarnya sig.f = 0.149) (Sudjana,1982).

(6)

156

Tabel 9. Statistik Regresi Hasil Korelasi Regression Statistics

Multiple R 0.972685099

R Square 0.946116302

Adjusted R Square 0.892232605 Standard Error 164.1575589

Observations 3

Sumber : Hasil Analisis, 2014

Dari tabel 9 menunjujjan bahwa Angka R Square adalah 0,946. Hal ini berarti sekitar 94,6% jumlah pergerakan disebabkan oleh luas guna lahan, sedangkan sisanya (100% - 94,6% = 5,4%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa luas guna lahan memberikan pengaruh terhadap tarikan dan bangkitan di lokasi penelitian dengan korelasi sebesar 1 (satu) dengan persentase pengaruh sebesar 94,6 %.

dengan kapasitas jalan 2.039,59 smp/jam, lalu lintas harian rata-rata sebesar 1.977 smp/jam, memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap tarikan dan bangkitan pergerakan kendaraan.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih kepada Teman-teman Dosen dan Mahasiswa di Studio Pengelolaan Transportasi Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Isam Riau dan Pemerintah Kota Pekanbaru.

.

REFERENSI Printed book:

Adler, Hans A., 1983. Evaluasi Ekonomi Proyek-proyek Pengangkutan. (terjemahan Paul Sitohang), Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia.

Black, John. 1981. Urban Transport Planning. London: Croom Helm.

Dikun, S. dan Arief, D. 1993. Strategi Pemecahan Masalah Luas Bangunan dan Lalu Lintas, Bahan Seminar Dampak pemanfaatan Intensitas lahan gedung tinggi/superblok di Jakarta terhadap lalu lintas disekitarnya, Universitas Taruma Negara bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta.

Hariyanto. 2003. Paparan Mata Kuliah Analisis Jaringan Dan Transportasi. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Miro, Fidel. 2005. Perencanaan Transportasi Untuk Mahasiswa, Perencana dan Praktisi, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Morlok, E. K., 1995. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta :Erlangga Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sujarto, Djoko. 1985. Beberapa Pengertian Tentang Perencanaan Fisik, Jakarta: Penerbit LP3ES.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung :Alfabeta.

Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung: Penerbit ITB.

Warpani, Suwardjoko. 1990. Rekayasa Lalu Lintas, Jakarta: Bhatara Karya Aksara.

Printed book with institution author:

Badan Pusat Statistik Pemerintah Kota Pekanbaru. 2011. Kondisi Jalan Kota Pekanbaru, Kota Pekanbaru Dalam Angka 2011, Pekanbaru, Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik Pemerintah Kota Pekanbaru. 2011. Kota Pekanbaru Dalam Angka 2012, Pekanbaru:

Badan Pusat Statistik.

Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta: Direktotat Jenderal Bina Marga.

Gambar

Tabel 1. Tahapan Analisis
Tabel 3. Volume Arus Lalu Lintas Dari Arah Utara Kurun Waktu 2 Jam (Pukul 16.00-18.00 WIB)
Tabel  5. Pergerakan Kendaraan Per Tiap Guna Lahan Pada Jam Puncak  No.  Jenis Guna Lahan  Jumlah Kendaraan
Tabel 7. Hasil Korelasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

(Studi Deskriptif Kualitatif tentang Video Edukasi yang digunakan di Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas

Pelaksanaan produk prulink syariah generasi baru ini sama seperti asuransi jiwa syariah lainnya, yang mebedakan adalah pada produk ini terdapat program wakaf manfaat dan

Pasien dengan skor CHA 2 DS 2 -VASc 0 – 1 pada penelitian ini turut mendapatkan terapi antikoagulan karena mempunyai FA valvular yang dibutuhkan langsung pemberian

Pengetahuan mempengaruhi perilaku menstimulasi perkembangan anak dapat dilihat dari hasil tabulasi silang penelitian yaitu sebagian besar ibu yang perilakunya kurang sebanyak

Beberapa penelitian terdahulu tentang pengaruh variabel dividend payout ratio dan debt to asset ratio terhadap price to book value menunjukkan hasil yang berbeda sebagaimana

Aplikasi media interaktif berbasis komputer dapat menjadi alat bantu pada proses belajar mengajar yang mampu memberikan beberapa keuntungan, yaitu media interaktif

Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah

Hasil analisis menunjukkan bahwa ada interaksi antara media pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap keterampilan membaca nyaring; media pembelajaran slide