• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. APPARATUS RESPIRATORIUS DAN PULMO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "II. APPARATUS RESPIRATORIUS DAN PULMO"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

II. APPARATUS RESPIRATORIUS DAN PULMO

A. Tujuan Umum :

Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi viscera thoracis B. Tujuan Khusus :

 Menjelaskan dan mengidentifikasi bangunan pada apparatus respiratorius meliputi trachea, bronchus, bronchiolus , alveolus serta pulmo

 Menjelaskan vaskularisasi dan inervasi bangunan pada apparatus respiratorius C. Dasar teori

Apparatus respiratorius terdiri atas cavum nasi, pharynx, larynx yang terdapat di caput-collum, dan trachea, bronchus, bronchiolus, pulmo yang terdapat di thorax. Nasus terdiri atas nasus externus dan cavum nasi. Pharynx memiliki 3 bagian yaitu nasopharynx, oropharynx dan laryngopharynx. Larynx merupakan persimpangan antara tractus respiratorius dan tractus digestivus, tersusun atas cartilago laryngea. Dinding trachea mengandung tunica cartilaginea (16-20 cartilago hyalin) berbentuk tapal kuda yang menutupi dinding ventral dan lateral. Bercabang menjadi 2 yaitu bronchus primarius dexter dan sinister. Pulmo terbagi atas pulmo dexter dan pulmo sinister yang dibungkus oleh pleura visceralis yang melapisi tiap pulmo dari luar dan pleura parietalis sebagai dinding kantong yang menyelubungi pulmo

Skenario

Habis ujian akhir, Difla mahasiswa FK UMY semester 3 bermaksud mengisi waktu senggangnya dengan merapikan buku-buku yang berserakan.Ketika sedang berbenah, tiba-tiba dia bersin - bersin dan batuk. Nafasnya sesak dan terdengar mengi. Sejak SMP Difla memang sering sesak nafas dan selalu membawa obat berupa spray.Temen kostnya segera menyemprotkan obat tersebut tetapi setelah diulang 3 kali sesak nafasnya tidak berkurang akhirnya dibawa ke UGD RS. Pada pemeriksaan terdapat retraksi /tarikan spatium intercosta .dan pada auskultasi paru terdengar whezing dan eksperium memanjang. Setelah mendapat suntikan keluhannya berkurang. Dokter menjelaskan bahwa Difla menderita asma bronkhiale yaitu terjadinya penyempitan bronkhiolus akibat menghirup debu rumah.

Pertanyaan :

1. Jelaskan percabangan trachea beserta struktur anatomi dan histologinya!

2. Jelaskan hubungan antara penyempitan bronkhiolus dan retraksi spatium intercosta, terdengarnya mengi, whezing dan experium memanjang!

3. Jelaskan proyeksi eksterna pulmo agar bisa melakukan pemeriksaan pulmo dengan tepat!

4. Pada kasus diatas hirupan debu rumah akan memacu saraf otonom sehingga diberikan obat yang melawan pacuan saraf tersebut. Jelaskan tentang inervasi pulmo!

D. Petunjuk Identifikasi

Apparatus respiratorius terdiri atas : 1. cavum nasi

2. pharynx 3. larynx 4. trachea 5. bronchus

6. bronchiolus --- 7. bronchiolus respiratorius

8. ductus alveolus terdapat di dalam pulmo 9. sacculus alveolus

10. alveolus ---

(2)

1. Cavum Nasi, dibagi 3:

a. Vestibulum nasi (dari nares anterior sampai limen nasi, terdapat vibrassae) b. Regio olfactoria (disebelah cranial dan medial concha nasalis superior,

berhubungan dengan cavum cranii melalui lamina cribrosa, mengandung ujung n. olfactorius)

c. Regio respiratoria:

 Concha nasalis suprema (dikaudalnya terdapat recessus sphenoethmoidalis)

 Concha nasalis superior (dikaudalnya terdapat meatus nasi superior)

 Concha nasalis media (dikaudalnya terdapat meatus nasi medius)

 Concha nasalis inferior (dikaudalnya terdapat meatus nasi inferior)

 Bangunan lain:

- Septum nasi pars osseum

- Septum nasi pars cartilaginea (dibentuk oleh cartilago septi nasi dan cartilago alaris mayor)

2. Pharynx, dibagi 3 :

a. Nasopharynx (berhubungan dengan cavum nasi melalui choanae), bangunan- bangunan :

 Tonsila pharingea

 Aditus tuba auditiva (berhubungan dengan cavum tympani) / ostium pharyngeum tubae auditiva

 Torus tubarius

 Recessus pharingeus

 Plica salphingopalatina

 Plica salphingopharyngea

 Torus levatorius

b. Oropharynx (berhubungan dengan cavum oris melalui isthmus faucium), bangunan-bangunan :

 Arcus palatoglossus

 Arcus palatopharyngeus

 Fossa tonsilaris

 Tonsila palatina

 Radix lingualis

 Tonsila lingualis

 Tonsila pharyngea

 Plica glossoepiglotica laterale

 Plica glossoepiglotica mediale

 Vallecula glossoepiglotica

Tonsila palatina, lingualis & pharyngea membentuk cincin Waldeyer

c. Laryngopharynx (berhubungan dengan larynx melalui aditus laryngis), bangunan:

 Plica pharyngoepiglottica (disebelah lateral plica glossoepiglotica laterale)

 Plica nervi laryngei, dilalui oleh n. laryngeus

 Recessus piriformis

Lapisan dinding pharynx (dari dalam ke luar)

 Membrana mucosa

 Lamina fibrosa

 Lamina muscularis dibagi 2 lapisan :

lamina externa : m. constrictor pharyngeus superior m. constrictor pharyngeus medius

m. constrictor pharyngeus inferior lamina interna : m. stylopharyngeus

m. palatopharyngeus m. salpingopharyngeus m. tensor velli palatini m. levator velli palatini

(3)

3. Larynx

a. Bangunan bangunan :

 Cartilago thyroidea

 Cartilago cricoidea

 Cartilago epiglotica

 Cartilago arytenoidea

 Cartilago corniculata

 Cartilago cuneiformis

 Plica aryepiglotica

 Plica vestibularis

 Plica vocalis

 Sinus laryngeus (diantara plica vestibularis dan plica vocalis) b. Otot-Otot larynx extrinsik :

 Elevator :

m. thyreohyoideus m. stylohyoideus m. mylohyoideus m. digastricus m. stylopharingeus m. palatopharyngeus

 Depresor :

m. omohyoideus m. sternohyoideus m. sternothyroideus c. Otot-otot larynx intrinsik :

m. cricothyroideus m. aryepiglotticus m. thyroepiglotticus m. arytenoideus posterior m. arytenoideus transversus m. arytenoideus obliquus m. cricoarytenoideus posterior m. cricoarytenoideus lateralis m. vocalis

4. Trachea – Bronchus

- mulai dari VC 6 sampai VT 5/6

- dindingnya mengandung tunica cartilaginea (16-20 cartilago hyalin) berbentuk tapal kuda yang menutupi dinding ventral dan lateral

- bercabang menjadi 2 bronchus primarius pada bifurcatio trachea setinggi VT 4- 5

- percabangan bronchus : bronchus primarius (bronchus principalis) – bronchus secundus (bronchus lobaris) – bronchus tertius (bronchus segmentalis) – bronchiolus – bronchiolus respiratorius - ductus alveolus – sacculus alveolus – alveolus (terdapat pada dinding tiap sacculus)

- bronchus primarius dexter : lebih tegak, panjang 2 cm, bercabang menjadi 1 bronchus epiarterialis (lobus superior pulmo) dan 2 bronchus hyparteriales (lobus medius dan inferior pulmo dexter)

- bronchus primarius sinister : panjang 5 cm, lebih miring ke laterokaudal, bercabang menjadi 2 bronchus hyparteriales (lobus superior dan inferior pulmo sinister)

Vaskularisasi :

- Trachea : cabang dari a. thyroidea superior, a. thyroidea inferior, a. thoracica interna

- Bronchus : 3-5 aa. bronchiales (biasanya 2 cabang sebelah sinister dan 1 cabang sebelah dexter) (cabang dari aortae descendens)

(4)

Aliran vena :

- trachea ke v. thyroidea inferior - bronchus ke v. bronchiales Inervasi :

- n. vagus

- n. laryngeus reccurens 5. Pulmo

Proyeksi pulmo pada dinding ventral thorax:

- apex pulmo terletak setinggi collum costa pertama,

- margo inferior pulmo dexter : dari tempat perlekatan costa ke-5 kanan pada sternum ke lateral kaudal samapi costa ke-7 pada linea axillaris media, - margo inferior pulmo sinister : dari tempat perlekatan costa ke-4 kiri pada

sternum ke lateral kaudal sampai costa ke-7 kiri pada linea axillaris media, - fissura horisontalis pulmo dexter terletak mulai linea axillaris media sepanjang

costa ke-4 kanan sampai perlekatannya pada sternum,

- fissura obliqua pulmo dexter mulai dari linea axillaris media di costa ke-4 kanan ke kaudal medial mencapai margo inferior pada spatium intercostale (s.i.c) ke-5 kanan,

- fissura horisontalis pulmo sinsiter : mulai dari linea axillaris media di costa ke- 4 kiri ke kaudal medial mencapai margo inferior di lateral perlekatan cartilago costalis ke-6 pada costa ke-6,

Proyeksi pulmo pada dinding dorsal thorax:

- margo inferior pulmo dexter : dari tepi kaudal VT 10 ke lateral mencapai costa ke-7 di linea axillaris media,

- margo inferior pulmo sinister : sama dengan pulmo dexter,

- fissura horisontalis pulmo dexter dan sinister mulai collum costa ke-3 ke lateral mencapai linea axillaris media pada costa ke-4,

Bangunan-bangunan pada masing-masing pulmo : - apex pulmo

- basis pulmo (facies diafragmatica) - facies mediastinalis

- facies costalis (dinding ventral, lateral dan dorsal) - margo inferior (dinding medial)

- margo anterior - hilus pulmonis

- ligamentum pulmonalis Pulmo dexter :

- terdiri atas 3 lobus : lobus superior, lobus medius dan lobus inferior - bangunan pada facies mediastinalis :

 impressio cardiaca

 sulcus v. cava superioris

 sulcus a. subclaviae

 sulcus v. azygos

 sulcus oesophagus

- bangunan pada hilus pulmonis sebelah dorsal, dari kranial ke kaudal :

 bronchus eparterialis

 bronchus hyparterialis I

 bronchus hyparterialis II

- di sebelah kaudal ventral dari bronchus eparterialis

 cabang r. dexter a. pulmonalis

 cabang arteria lainnya

- sebelah kaudal dari cabang r.dexter a.pulmonalis dan brochus hyparterialis II

 3 venae pulmonales

(5)

Pulmo sinister :

- terdiri atas 2 lobus : lobus superior dan inferior - bangunan pada facies mediastinalis :

 impressio cardiaca

 sulcus arcus aortae

 sulcus aortae descendentis

- bangunan pada hilus pulmonis di sebelah ventral kranial :

 2 cabang r. sinister a. pulmonalis

 2 bronchus hyparteriales (di sebelah kaudodorsalnya)

 venae pulmonales (sebelah ventrokaudal bronchi) Vaskularisasi :

- a.v. pulmonalis (r. dexter dan r. sinister)  respirasi - a.v. bronchialis  nutrisi jaringan

Aliran limpha :

- dari bronchi  lnn. pulmonales lnn. bronchiales (lnn. bronchiopulmonalis) pada hilus pulmonalis  lnn. tracheobronchiales (di kaudal dan lateral bifurcatio trachea)  lnn trachelaes

Inervasi pulmo dan pleura visceralis :

- plexus pulmonalis anterior (cabang dari plexus cardiaci)

- plexus pulmonalis posterior (dari rr. bronchiales posterior n. vagus dan rr.

mediastinales dari ganglia paravertebrale T1-5)

- bersifat : parasimpatis efferen, visceralis afferen dan simpatis efferen

PLEURA

- merupakan pembungkus pulmo yang terdiri atas 2 lapisan : 1. pleura visceralis – melapisi tiap pulmo dari luar

2. pleura parietalis – sebagai dinding kantong yang menyelubungi pulmo - pleura terbagi menjadi :

1. pleura costalis (melekat pada dinding thorax) 2. pleura mediastinalis ( melekat pada mediastinum) 3. pleura diafragmatica (melekat pada diafragma) 4. cupula pleura (menutupi apex pulmo)

- cavum pleura

- sinus costomediastinalis (tempat melipatnya pleura mediastinalis menjadi pleura costalis)

 sinus costomediastinalis anterior dexter

 sinus costomediastinalis anterior sinister

 sinus costomediastinalis posterior dexter

 sinus costomediastinalis posterior sinister

- sinus phrenicocostalis (tempat melipatnya pleura diafragmatica menjadi pleura costalis)

 sinus phrenicocostalis dexter

 sinus phrenicocostalis sinister Vaskularisasi :

- a.v. spinalis - a.v. intercostalis Inervasi :

- n. spinalis

(6)

APLIKASI KLINIS

- Pada bronkhitis menimbulkan suara ronkhi basah kasar pada auskultasi pulmo - Pada asma bronkhial akan menimbulkan suara wheezing,

- Pada Odem pulmo, biasanya akibat gagal jantung, menimbulkan suara pulmo basah basal

- Corpus alienum (benda asing) yang masuk sampai trachea selanjutnya ke bronchus akan menuju ke bronchus sebelah mana? Mengapa ?

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan jumlah dan lebar lajur dianalisis dengan berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, sedangkan Pedoman yang digunakan untuk lapis perkerasan adalah Asphalt

Lampiran 3 Daftar indeks nilai penting (INP) tingkat semai pada zona pemanfaatan tipe ekosistem hutan dataran rendah, TNGM. No Nama Lokal Nama Ilmiah K (ind/ha) KR (%) F FR

(7) Kriteria penyensoran terhadap isi film dan iklan film dari segi hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2) huruf e meliputi adegan visual, dialog, dan/atau

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 57 responden yang dirawat di ruang kebidanan dan bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bojonegoro maka dapat disimpulkan

Penggunan kompres dingin dengan ice bag dapat menurunkan nyeri pada pasien dengan PCI saat dan setelah pelepasan kateter. Perlu adanya implementasi pada pelayanan

Dalam rangka mengadakan upaya Kompetensi keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) untuk mencapai tujuan nasional pendidikan yang diamanatkan oleh Undang- Undang Republik

Setiap hal yang ditimbulkan oleh pikiran, perkataan dan perbuatan, menyenangkan hati diri sendiri, sesama manusia maupun mahluk lain, inilah yang pertama dan utama Kebenaran itu sama

dimana atmosfir toko, kualitas pelayanan, kelengkapan barang, dan kewajaran harga secara bersama-sama mempengaruhi niat beli konsumen Toko Painluva Seminyak Bali.