• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh: YOHANA VENINSIA JELITA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Oleh: YOHANA VENINSIA JELITA"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGEMBANGAN ASSESSMENT BERBASIS VIDEO PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DASAR KD 3.7 TENTANG

MEMAHAMI TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN JASA, DAGANG DAN MANUFAKTUR DI SMK BOPKRI 1

YOGYAKARTA SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

YOHANA VENINSIA JELITA 161334025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(2)

ii

PENGEMBANGAN ASSESSMENT BERBASIS VIDEO PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DASAR KD 3.7 TENTANG

MEMAHAMI TRNSAKSI BISNIS PERUSAHAAN JASA, DAGANG DAN MANUFAKTUR DI SMK BOPKRI 1

YOGYAKARTA SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

YOHANA VENINSIA JELITA 161334025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(3)

v

SKRIPSI

(4)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan”

( Yeremia 17:7 )

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus atas segala penyertaan dan anugerah yang diberikan-Nya.

Kedua orang tua yang telah memberikan kasih sayang serta dukungan yang luar biasa beserta keluarga yang telah memberikan dukungan.

Bapak Dr. Sebastianus Widarnarto P., S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing.

Teman-teman seperjuangan.

Almamater, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(5)

vii

MOTTO

“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan

kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu; mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”

( Yesaya 40:31 )

“Cobalah tidak untuk menjadi seseorang yang sukses, tetapi menjadi seseorang yang bernilai”

( Albert Einstein )

(6)

x ABSTRAK

PENGEMBANGAN ASSESSMENT BERBASIS VIDEO

PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DASAR KD 3.7 TENTANG MEMAHAMI TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN JASA, DAGANG DAN

MANUFAKTUR DI SMK BOPKRI 1 YOGYAKARTA Yohana Veninsia Jelita

Universitas Sanata Dharma 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan pengembangan assessment berbasis video pada KD 3.7 tentang memahami transaksi bisnis perusahaan jasa, dagang dan manufaktur sebagai media pembelajaran di SMK Bopkri 1 Yogyakarta.

Penelitian ini termasuk dalam Penelitian dan Pengembangan (Research and Development (R&D) dengan mengacu pada model penelitian dari Borg & Gall yang disederhanakan menjadi 5 langkah. Proses penelitian ini yaitu: (1) melakukan penelitian dan mengumpulkan data, (2) melakukan perencanaan, (3) melakukan pengembangan produk awal, (4) melakukan validasi, dan (5) melakukan uji coba produk. Validasi dilakukan oleh ahli assessment, ahli media, ahli bahasa, ahli praktisi pembelajaran Akuntansi. Uji coba skala besar sebanyak 14 siswa, semua subjek uji coba adalah siswa kelas X Jurusan Akuntansi Keuangan dan Lembaga (AKL) SMK Bopkri 1 Yogyakrta. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen berupa lembar penilaian untuk para ahli, kuesioner (angket) untuk siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan assessment berbasis video layak digunakan dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan oleh hasil penilaian pengembangan assessment berbasis video sebagai berikut: penilaian ahli assessment mendapatkan rerata skor keseluruhan 3,50 dengan kategori ”Baik”, ahli media mendapatkan rerata skor keseluruhan 4,05 dengan kategori “Baik”, ahli bahasa mendapatkan rerata skor keseluruhan 4,67 dengan kategori “Sangat Baik”, ahli praktisi mendapatkan rerata skor keseluruhan 4,00 dengan kategori “Baik”, uji coba awal mendapatkan rerata skor keseluruhan 3,59 dengan kategori “Baik”.

Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa produk pengembangan assessment berbasis video di SMK Bopkri 1 Yogyakarta “Baik” untuk digunakan dalam pembelajaran khusunya untuk belajar mandiri peserta didik.

Kata Kunci: pengembangan assessment berbasis video, transaksi perusahaan.

(7)

xi ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF ASSESSMENT-BASED VIDEO

ON THE BASIC ACCOUNTING COURSE ON BASIC COMPETENCE 3.7 TO IMPROVE STUDENTS’ UNDERSTANDING OF BUSINESS TRANSACTIONS OF SERVICES, GOODS AND MANUFACTURING

AT SMK BOPKRI 1 YOGYAKARTA Yohana Veninsia Jelita

Sanata Dharma University 2020

This research aimed to determine how to develop a Video-based Assessment for Basic Competence 3.7 and 4.7 as the learning media to improve students’

understanding of business transactions of goods, services, and manufacturing at SMK Bopkri 1 Yogyakarta.

This research is categorized as Research and Development (Research and Development (R&D) based on Borg & Gall’s research model which issimplified into 5 steps. The process of this research involves: (1) conducting research and collecting data, (2) planning, (3) developing the initial product, (4) validation, and (5) conducting a trial of the product. The product validation was done by the assessment expert, media expert, language experts, expert practitioner in Accounting. Large-scale trials involved 14 students, consisting of the tenth students of of the Department of Financial and Managerial Accounting (AKL) at SMK Bopkri 1 Yogyakarta. To collect the data, research instruments were used, namely specialized assessment sheet for experts, a questionnaire (questionnaire) to the students.

The results of this study show that the development of the video-based assessmentis feasible to use in learning. This is indicated by the results of the assessment of the video-based assessment as follows: based on the assessment expert, the average overall score was 3.50 and categorized as ”Good”, the media experts gave the average overall score of 4.05, categorized as “Good”, the language expert gave the average overall score of 4.67, categorized as “Excellent”, the expert practitioner gave the average overall score of 4.00 with the category of

“Good”. The preliminary field testing trial obtained the average overall score of 3,59 with the category of “Good”. Based on these results, it was concluded that the product development of the video-based assessment in SMK Bopkri 1 Yogyakarta is considered as “Good” to be used in learning, especially for students’

independent study.

Keywords: pengembangan assessment berbasis video, transaksi perusahaan.

(8)

xv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ... ix

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI ... xv

DAFTAR TABEL... xix

DAFTAR BAGAN ... xx

DAFTAR GAMBAR ... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah... 6

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

(9)

xvi

BAB II KAJIAN TEORETIK ... 9

A. Penilaian atau Assessment ... 9

B. Penelitian dan Pengembangan (R&D) ... 12

C. Pendidikan di Era Sekarang ... 19

D. Materi Transaksi Bisnis Perusahaan ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

1. Tempat Penelitian ... 26

2. Waktu Penelitian ... 26

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 26

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 27

1. Populasi ... 27

2. Sampel ... 27

3. Teknik Penarikan Sampel ... 28

E. Operasionalisasi Variabel ... 28

F. Teknik Pengumpulan Data ... 29

1. Kuesioner ... 29

G. Pengembangan Media Assessment ... 35

H. Analisis Pengembangan Produk ... 37

I. Teknik Analisis Data ... 39

J. Rancangan Produk ... 42

(10)

xvii

K. Teknik Pengujian Instrumen ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

A. Hasil Penelitian ... 68

1. Deskripsi Produk ... 68

2. Analisis Data ... 69

3. Pengembangan Produk ... 69

B. Pembahasan ... 73

BAB V PENUTUP ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Keterbatasan Pengembangan ... 78

C. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80

(11)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner untuk Validasi Produk oleh Ahli Assessment ... 30

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner untuk Validasi Produk oleh Ahli Media ... 31

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner untuk Validasi Produk oleh Ahli Bahasa ... 32

Tabel 3.4 Kisi-kisi kuesioner untuk Validasi Produk oleh Praktisi ... 33

Tabel 3.5 Evaluasi atau tanggapan siswa ... 34

Tabel 3.6 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan Penilaiaan Acuan Patokan (PAP) ... 40

Tabel 3.7 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 41

Tabel 3.8 Data Hasil Penilaian Aspek Penyajian Oleh Ahli Assessment ... 46

Tabel 3.9 Data Hasil Penilaian Aspek Organisasi Oleh Ahli Media 34 ... 48

Tabel 3.10Data Hasil Penilaian Aspek Tampilan Oleh Ahli Media ... 48

Tabel 3.11 Data Hasil Penilaian Aspek Komunikatif Oleh Ahli Bahasa... 50

Tabel 3.12 Data Hasil Penilaian Aspek Kertebacaan Oleh Ahli Bahasa ... 50

Tabel 3.13 Data Hasil Penilaian Aspek Lugas Oleh Ahli Bahasa ... 51

Tabel 3.14Data Hasil Penilaian Oleh Ahli Praktisi ... 52

Tabel 3.15 Data Hasil Penelitian Uji Awal Aspek Isi ... 53

Tabel 3.16 Data Hasil Penelitian Uji Awal Aspek Media ... 54

Tabel 3.17Data Hasil Validasi Ahli Assessment ...55

Tabel 3.18 Data Hasil Validasi Ahli Media ... 58

Tabel 3.19Data Hasil Validasi Ahli Bahasa ... 60

Tabel 3.20 Data Hasil Validasi Ahli Praktisi ... 62

Tabel 3.21 Data Hasil Uji Coba Awal ... 66

(12)

xx

DAFTAR BAGAN

Bagan 3. 1 Alur Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Video ... 35

(13)

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Hasil Validasi Ahli Assessment ... 55

Gambar 3.2 Hasil Validasi Ahli Media ... 59

Gambar 3.3 Hasil Validasi Ahli Bahasa ... 60

Gambar 3.4 Hasil Validasi Ahli Praktisi ... 62

Gambar 3.5 Hasil Uji Coba Awal ... 66

Gambar 4.1Scene Judul ... 71

Gambar 4.2 Scene Soal Latihan ... 71

Gambar 4.3Scene Contoh Soal ... 72

Gambar 4.4 Scene Pembahasan ... 72

Gambar 4.5 Scene Penjelasan Pengaruh Transaksi Bsinis ... 73

Gambar 4.6 Bagian Penutup ... 73

(14)

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Validasi oleh Ahli Assessment ... 83

Lampiran 2 Hasil Validasi oleh Ahli Media ... 86

Lampiran 3 Hasil Validasi oleh Ahli Bahasa ... 90

Lampiran 4 Hasil Validasi oleh Praktisi... 93

Lampiran 5 Kuesioner Peserta Didik ... 96

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 100

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada abad 21 saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0.

Era revolusi industri 4.0 saat ini lebih mengutamakan suatu kemajuan teknologi dalam penerapannya. Revolusi”industry”merupakan suatu bentuk perubahan dalam bidang teknologi yang menyebabkan adanya perubahan besar dalam berbagai bidang. Revolusi industri pertama kali muncul pada tahun 1750. Revolusi indsutri 1.0 menyebabkan perubahan yang sangat besar dalam bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang sangat besar terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi industri 1.0 telah membawa perubahan sejak ditemukannya mesin uap. Revolusi industri 2.0 dimulai sejak pergantian perubahan mesin uap ke mesin yang menggunakan tenaga listrik. Revolusi industri 3.0 sudah dimulai ketika proses produksi sudah mampu menggunakan mesin yang bisa bergerak dan mengontrol, dan sejak saat itu mulai digunakannya robot yang sederhana hingga pada saat penggunaan komputer.

Pada era revolusi industri 4.0, teknologi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Tantangan utama yang dihadapi oleh suatu bangsa harus dapat beradaptasi dengan ragam perubahan yang besar akibat

(16)

2

digitaliasi dan otomasi adalah menyiapkan generasi milenial menjadi angkatan kerja yang kompetitif dan produktif. Para ahli meyakini era ini merupakan era dari revolusi industri 4.0, dikarenakan terdapat banyak inovasi baru di industri ini, di antaranya Internet of Things (IoT), Big Data, percetakan 3D, Artificial Intelligence (AI), kendaraan tanpa pengemudi (self-driving vehichle), rekayasa genetika, robot dan mesin pintar. Salah satu hal terbesar didalam revolusi industri 4.0 adalah Internet of Things. Maka dari itu, saat ini sudah mulai banyak orang yang ketergantungan dengan internet untuk membantu orang dalam memenuhi kebutuhannya. Mulai dari memenuhi kebutuhan primer seseorang hingga kelangsungan sebuah perusahaan.

Revolusi industri 4.0 telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni, dan bahkan sampai ke dunia pendidikan. Di dunia pendidikan, era revolusi industri 4.0 akan berdampak pada peran pendidiknya. Pendidik yang berprofesional sangat berperan penting dalam pembelajaran sebagai kunci keberhasilan belajar peserta didik dan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Dalam hal ini, dengan menambah kompetensi pendidik yang mendukung pengetahuan untuk eksplorasi dan penciptaan melalui pembelajaran mandiri. Untuk itu pendidikan yang bermutu merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi agar dapat mengembangkan potensi peserta didik dalam rangka membentuk karakter, kepribadian, memperluas pengetahuan dan keahliannya serta

(17)

3

menjadi pribadi yang mandiri dan dibekali budi pekerti agar dapat menempatkan dirinya ditengah masyarakat dengan baik.

Dalam Rapat Kerja Nasional 2018, Sri Mulyani saat menjadi

‘Keynote Speaker’ mengatakan “Kemajuan suatu negara untuk mengejar ketertinggalan sangat tergantung pada tiga faktor yakni pendidikan, kualitas institusi dan kesediaan infrastruktur” (Ristekdikti, 2018). Dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan menjadi hal yang paling utama dalam kemajuan suatu negara. Selain itu, pendidikan sangatlah penting untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas maka dibutuhkan pula pendidikan yang berkulitas. Di Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan dituntut untuk mengikuti dan menyesuaikan perkembangan zaman. Revolusi 4.0 sudah dapat terlihat dalam bidang pendidikan, misalnya pengembangan metode pembelajaran dan model pembelajaran yang menggunakan internet sebagai salah satu sumber untuk belajar dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai fasilitas yang lebih untuk memperlancar proses pembelajaran. Peran teknologi sangat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Pemerintah juga telah mengatur kebutuhan tentang teknologi di dalam berbagai peraturan perundang- undangan. Salah satunya tercantum dalam Permendiknas No 16 Tahun 2007 mengenai Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Kompetensi Pedagogik guru SMA/SMK poin ke 5 mengatakan bahwa

“Guru SMA/SMK harus memanfaatkan teknologi informasi dan

(18)

4

komunikasi untuk kepentingan pembelajaran”. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang telah diterbitkan oleh pemerintah, yang menyatakan bahwa seorang pendidik dituntut untuk beradaptasi dengan teknologi yang berkembang agar perangkat pembelajaran serta proses belajar mengajar terkesan inovatif dan kreatif sehingga dapat menumbuhkan rasa minat peserta didik dalam proses pembelajaran.

Assessment merupakan sebuah proses yang ditempuh dalam rangka untuk membuat keputusan mengenai peserta didik, program, dan kebijakan pendidikan. Assessment dalam pembelajaran memberikan umpan balik dan memfasilitasi pendidik dalam melakukan penilaian serta memantau perkembangan peserta didik sekaligus memperbaiki proses belajar dan mengajar dalam suatu pembelajaran. Untuk memantau perkembangan peserta didik, pendidik juga harus bisa melakukan sesuatu yang baru dalam penilaian terhadap peserta didik. Melalui pengembangan assessment berbasis video terhadap pembelajaran, pendidik dapat mengukur hasil belajar atau ketercapaian kompetensi peserta didik yang sesuai dengan indikator keterampilan proses yang akan diukur. Terkait dengan hal tersebut, pengembangan assessment berbasis video dapat digunakan untuk mengukur kompetensi siswa.

Keterampilan proses dimaksudkan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan intelektual atau kemampuan berpikir siswa, juga keterampilan kognitif, manual, dan sosial (Rustaman, 2009). Dengan pengembangan assessment berbasis video, dapat membawa suatu yang baru

(19)

5

dalam pembelajaran khusunya dalam penilaian. Tentunya, pengembangan assessment berbasis video sangat kreatif dan memudahkan untuk mengukur kinerja siswa dalam suatu tugas kehidupan nyata. Pengembangan assessment berbasis video dapat memberikan umpan balik yang menarik terhadap pendidik dan peserta didik dengan tujuan membimbing, mengajar untuk memperbarui pembelajaran, sehingga assessment berfungsi sebagai upaya pendidik untuk menemukan kelemahan dan kekukarangan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Hal tersebut dilakukan sebagai kontrol bagi guru sebagai pendidik tentang kemajuan perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran agar dapat mengembangkan kualitas peserta didik dalam pembelajaran.

Penulis memilih SMK BOKPRI 1 Yogyakarta sebagai tempat untuk melakukan penelitian karena ada beberapa hal menarik di sekolah itu. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta memiliki kompetensi keahlian Akuntansi dan Lembaga Keuangan, program keahlian yang mencetak tenaga akuntansi yang mumpuni. Lulusan dari SMK BOPKRI 1 Yogyakarta ini dibekali dengan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap yang kompeten. Tetapi, pendidik di sekolah tersebut belum sepenuhnya memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Pendidik masih mengandalkan power point sebagai media pembelajaran. Kegiatan penilaian yang biasa dilakukan pendidik dengan cara evaluasi menggunakan kertas, penilaian secara lisan, maupun berdasarkan pengamatan dari pendidik terhadap kegiatan peserta didik.

(20)

6

Berdasarkan uraian tersebut, perlu dikembangkan assessment berbasis video yang menarik yang dapat digunakan”untuk”mengukur kemampuan”peserta”didik”pada”proses pembelajaran. Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “PENGEMBANGAN ASSESSMENT BERBASIS VIDEO PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI DASAR KD 3.7 TENTANG MEMAHAMI TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN JASA, DAGANG DAN MANUFAKTUR DI SMK BOPKRI 1 YOGYAKARTA”

B. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dilakukan lebih terarah dan topik yang dibahas tidak meluas maka perlu dilakukan pembatasan lingkup penelitian. Adapun pembatasan lingkup penelitian ini terkait variabel Pengembangan Assessment Berbasis Video pada Mata Pelajaran Akuntansi Dasar KD 3.7 tentang Memahami Transaksi Bisnis Perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta. Kemudian, responden yang diteliti adalah peserta didik kelas X SMK BOPKRI 1 Yogyakarta.

C. Rumusan Masalah

Bagaimana Pengembangan Assessment Berbasis Video pada Mata Pelajaran Akuntansi Dasar KD 3.7 tentang Memahami Transaksi Bisnis Perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta?

(21)

7 D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai untuk mengetahui Pengembangan Assessment Berbasis Video pada Mata Pelajaran Akuntansi Dasar KD 3.7 tentang Memahami Transaksi Bisnis Perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian 1. Secara”Teoritis”

Penulis mengharapkan”hasil dari penelitian”ini bisa menjadi bahan bacaan dan referensi untuk digunakan dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengembangan assessment berbasis video.

2. Secara Praktis

a. Bagi pihak peneliti

Peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan dan Pengembangan Assessment Berbasis Video pada Mata Pelajaran Akuntansi Dasar KD 3.7 tentang Memahami Transaksi Bisnis Perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta.

b. Bagi pihak Universitas

Penelitian ini bertujuan untuk menambah bahan bacaan sebagai refrensi mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, serta membuka wawasan mahasiswa ketika ingin

(22)

8

melakukan penelitian terkait pengembangan assessment berbasis video.

(23)

9 BAB II KAJIAN TEORI

A. Penilaian atau assessment

1. Pengertian”penilaian atau”assessment

Proses”pembelajaran di kelas diawali dengan merancang suatu kegiatan pembelajaran. Salah satu”aspek yang harus ada dalam suatu pembelajaran adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai dengan efektif. Dalam pelaksanaan pembelajaran, penilaian atau assessment perlu dilakukan sehingga pendidik dapat mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Penilaian atau assessment dalam pembelajaran merupakan suatu proses atau upaya yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan peserta didik selama kegiatan pembelajaran sebagai bahan dalam mengambil keputusan yang dilakukan pendidik untuk mengetahui dan memperbaiki proses belajar peserta didik. Dalam konteks pendidikan, pelaksanaan assessment yang dilakukan pihak sekolah merupakan bagian dari proses pembelajaran yakni refleksi pemahaman terhadap perkembangan peserta didik dan kemajuan individual peserta didik. Pelaksanaan assessment yang dilakukan pihak sekolah meliputi kegiatan mengamati, mengumpulkan, memberi

(24)

10

penilaian, serta mendeskripsikan informasi mengenai proses pembelajaran peserta didik. Secara umum, assessment merupakan proses yang dilakukan pendidik untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang peserta didik baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah.

Penilaian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari kata nilai, yang artinya adalah kepandaian, biji, dan ponten. Sedangkan penilaian adalah proses, cara, perbuatan menilai, pemberian nilai (biji, kadar mutu, harga). Linson & Tighe dalam (Ronis, 2011:22) mengungkapkan “assessment berfokus pada pengumpulan informasi mengenai pencapaian prestasi peserta didik yang digunakan untuk membuat keputusan pengajaran”. Penilaian (assessment) merupakan istilah yang dapat mencakup semua metode yang biasa digunakan dalam mengukur keberhasilan peserta didik dalam belajar (Haryati, 2009).

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, penilaian disimpulkan sebagai upaya untuk mengetahui sejauh mana peserta didik mampu memahami materi yang sedang dipelajari. Suatu penilaian merupakan sebuah cara untuk menentukan strategi yang akan digunakan dalam pembelajaran yang akan datang setelah melihat hasil belajar dari peserta didik.

(25)

11 2. Tujuan penilaian atau assessment

Penilaian merupakan”proses”pengumpulan informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan terkait kebijakan pendidikan, mutu program pendidikan, mutu kurikulum, mutu pengajaran, atau sejauh mana pengetahuan yang telah diperoleh peserta didik tentang pembelajaran yang telah dipelajari peserta didik. Menurut (Sudjana, 2017) tujuan penilaian adalah sebagai berikut: (a) mendeskripsikan kemampuan peserta didik sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekuatan kegiatan pembelajaran pada bidang tertentu, (b) mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pengajaran dalam rangka mengubah tingkah laku peserta didik ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan, (c) mengambil keputusan mengenai penyempurnaan program pembelajaran dan pengejaran serta strategi pelaksanaannya.

3. Prinsip penilaian atau assessment

Penilaian perlu memberikan hasil yang dapat diterima oleh semua pihak. Hasil penilaian yang akurat apabila seluruh instrumen yang digunakan untuk menilai dapat dipertanggungjawabkan. Prinsip-prinsip penilaian menurut Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 menjadi dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Prinsip-prinsip penilaian itu antara lain:

a. Objektif, penilaian dilakukan menggunakan standar penilaian sehingga subjektivitas penilai tidak digunakan.

b. Terpadu, pendidik melakukan penilaian menyatu dengan kegiatan pembelajaran yang berkesinambungan dan dilaksanakan secara terencana.

(26)

12

c. Ekonomis, dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan harus dilakukan secara efisien dan efektif.

d. Transparan, semua pihak dapat mengakses prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dengan mudah.

e. Akuntabel, pendidik yang memberi penilaian dapat mempertanggungjawabkan hasil penilaian kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya;

f. Edukatif, penilaian yang dilakukan dapat mendidik dan menjadi motivasi bagi peserta didik dan guru.

B. Penelitian dan Pengembangan (R&D)

1. Pengertian Penelitian dan Pengembangan (R&D)

Dalam”bidang pendidikan, Borg and Gall (1985) dalam Sugiyono (2009) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Bidang pendidikan hasil produk dari Borg and Gall mengemukakan”penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic research). Selanjutnya untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen atau action research. Setelah produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut”dinamakan penelitian terapan (applied research). Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk. Penelitian dan pengembangan pendidikan dilakukan berdasarkan suatu mode pengembangan berbasis industri,

(27)

13

yang dipakai untuk mendesain produk dan prosedur yang kemudian secara sistematis dilakukan uji lapangan, dievaluasi disempurnakan untuk memenuhi kriteria keefektifan kualitas, dan standar tertentu. Hasil dari bidang pendidikan melalui penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Hasil dari produk pendidikan lebih menunjuk pada keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, modul, evaluasi, uji kompetensi, media pembelajaran, model manajemen, dan masih banyak produk yang dihasilkan (Sugiyono, 2009, p. 412).

Dari pendapat para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian dan pengembangan (R&D) adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu serta menguji validitas dan keefektifan produk tersebut dalam penerapannya.

2. Tujuan Penelitian dan Pengembangan (R&D)

Tujuan Penelitian dan Pengembangan”adalah menginformasikan proses pengambilan keputusan sepanjang pengembangan dari suatu produk menjadi berkembang dan kemampuan pengembang untuk menciptakan berbagai hal dari jenis ini pada situasi ke depan. Pada tujuan Penelitian dan Pengembangan berisi dua informasi yaitu:

a. Masalah yang akan dipecahkan.

b. Spesifikasi pembelajaran, model, soal, atau perangkat yang akan dihasilkan untuk memecahkan masalah tersebut.

(28)

14

Menurut Akker (1999) tujuan penelitian dan pengembangan khusus dalam bidang pendidikan dibedakan berdasarkan aspek pengembangan, yakni bagian kurikulum, teknologi dan media, pelajaran dan instuksi, dan pendidikan guru dan didaktis. Berikut ini penjelasannya:

a. Pada bagian kurikulum

Tujuan”pada”bagian kurikulum”adalah”menginformasikan proses pengambilan keputusan sepanjang”pengembangan suatu produk/program untuk meningkatkan suatu program/produk menjadi”berkembang dan”kemampuan pengembang untuk menciptakan berbagai hal dari jenis ini pada situasi ke depan.

b. Pada bagian teknologi dan media

Tujuan”pada bagian”teknologi”dan”media”adalah”untuk meningkatkan proses rancangan instruksional, pengembangan, dan evaluasi yang didasarkan”pada situasi pemecahan masalah spesifik yang lain atau prosedur pemeriksaan yang digeneralisasi.

c. Pada bagian pelajaran dan instruksi

Tujuan”pada”pelajaran”dan”instruksi adalah untuk pengembangan dalam perancangan lingkungan pembelajaran, perumusan”kurikulum, dan penaksiran keberhasilan dari pengamatan dan pembelajaran, serta secara serempak mengusahakan”untuk berperan untuk pemahaman fundamental ilmiah.

d. Pada bagian pendidikan guru dan didaktis

Tujuan”pada”bagian”pendidikan”guru dan”didaktis”adalah untuk”memberikan”kontribusi”pembelajaran keprofesionalan para guru dan atau menyempurnakan perubahan dalam suatu pengaturan spesifik bidang pendidikan. Pada”bagian didaktis, bertujuan untuk menjadikan penelitian pengembangan sebagai suatu hal interaktif, proses yang melingkar”pada penelitian dan pengembangan dimana gagasan teoritis dari perancang”memberi pengembangan produk yang diuji di dalam kelas”yang ditentukan, mendorong secepatnya ke arah teoritis dan empiris dengan menemukan produk, proses pembelajaran dari pengembang dan teori instruksional.

3. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan (R&D)

Menurut Borg & Gall (1983) model procedural menggariskan langkah-langkah umum dalam Penelitian dan Pengembangan (R&D), sebagai berikut:

(29)

15

a. Research and Information Collecting

Penelitian dan pengumpulan informasi, meliputi analisis kebutuhan, review literature, penelitian dalam skala kecil, dan persiapan membuat laporan yang terkini. Dalam penelitian ini, tahap yang dilakukan adalah pengumpulan data untuk menemukan permasalahan dan potensi yang selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk perumusan draf kebijakan.

b. Planning

Peneliti membuat rencana desain pengembangan produk.

Tahap perencanaan meliputi pendefinisian keterampilan yang harus pelajari, perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran, dan uji coba kelayakan (dalam skala kecil). Tahap ini dilakukan untuk mempersiapkan rancangan kebijakan, yang meliputi tujuan, isi yang akan dilaksanakan, strategi manajemen implementasi, dan sistem evaluasinya.

c. Develop Preliminary Form a Product

Pengembangan produk awal yang bersifat sementara meliputi penyiapan materi pembelajaran, prosedur atau penyusunan buku pegangan, dan instrumen evaluasi. Kegiatan pada tahap ini adalah tahap membuat draft. Kegiatan yang dilakukan adalah mendiskusikan dan menyepakati tujuan, isi, panduan, dan instrumen evaluasi.

(30)

16 d. Preliminary Field Testing

Peneliti melakukan pengujian lapangan awal, yang melibatkan antara 1 sampai 3 sekolah, dengan subjek 6 sampai 12.

Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, kuesioner.

Hasilnya selanjutnya dianalisis. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket.

e. Main Product Revision

Peneliti melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam ujicoba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap diuji coba lebih luas.

f. Main Field Testing

Peneliti melakukan uji coba lapangan utama yang melibatkan 5 sampai 15 sekolah dengan subjek 300 sampai 100.

Pada tahap ini, yang dilakukan adalah melakukan uji coba lapangan yang kedua terhadap kebijakan yang telah direvisi. Pengujian dengan metode eksperimen yang dilakukan pada populasi yang semakin luas, antara 5 sampai 15 sekolah atau unit kerja dengan subjek atau responden antara 30 sampai 100.

(31)

17 g. Operational Product Revision

Revisi produk pada tahap ini dilakukan berdasarkan uji coba lapangan pada sampel yang lebih luas. Uji coba lapangan menggunakan sampel yang lebih luas bertujuan untuk menentukan keberhasilan produk”sesuai”dengan tujuan yang”telah ditetapkan.

Selain itu, informasi”untuk meningkatkan”produk untuk perbaikan pada tahap selanjutnya juga dapat diperoleh.

h. Operational Field Testing

Peneliti melakukan uji lapangan operasional, yang melibatkan 10 sampai 30 sekolah dengan subjek 40 sampai 400.

Data hasil wawancara, observasi, dan kuesioner dikumpulkan dan dianalisis. Kegiatan pada tahap ini adalah menguji kebijakan pada tingkat operasional. Pengujian operasional berarti kebijakan tersebut siap untuk diimplementasikan.

i. Final Product Revision

Peneliti melakukan revisi produk akhir, berdasarkan saran dari uji lapangan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final).

j. Dissemination and Implementation

Peneliti menyebarluaskan produk atau model yang dikembangkan kepada masyarakat luas, terutama dalam pendidikan. Langkah pokok dalam fase ini adalah

(32)

18

mengomunikasikan dan menyosialisasikan temuan atau model, baik dalam bentuk seminar hasil penelitian, publikasi pada jurnal, maupun pemaparan kepada stakeholders yang terkait dengan temuan penelitian.

4. Kekurangan dan Kelebihan Penelitian dan Pengembangan (R&D) Kelebihan model Borg and Gall di antaranya:

a. Dapat mengatasi kebutuhan nyata dan mendesak (real needs in the here-and-now) melewati pengembangan solusi atas suatu masalah seraya menciptakan pengetahuan yang dapat digunakan pada masa mendatang.

b. Dapat menghasilkan sebuah produk atau model yang tidak berhenti yang diharapkan dapat ditemukan produk atau model yang actual dengan tuntutan terkini.

c. Dapat menjadi penghubung antara penelitian yang bersifat teoritis dan lapangan.

Kekurangan model Borg and Gall di antaranya:

a. Pada prinsipnya memerlukan waktu yang lebih banyak, karena proses yang harus dilewati lebih kompleks.

b. Penelitian memerlukan dana yang cukup besar.

(33)

19 C. Pendidikan di Era Sekarang

Membicarakan”tentang pendidikan di Indonesia tidak akan ada habisnya. Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Menurut survei dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai”pengikut bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.

Salah satu gelombang yang sangat kuat dirasakan oleh Negara Indonesia adalah kemajuan teknologi. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru. Dengan adanya kemajuan teknologi, pendidikan di Indonesia telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk pembangunan bangsa.

Saat ini, dunia tengah memasuki era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia ke-empat yang telah menjadi basis dalam kehidupan manusia.

Segala hal menjadi tidak terbatas akibat perkembangan internet dan teknologi digital. Era ini telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni, dan bahkan sampai ke dunia pendidikan. Pada era revolusi industri 4.0 membawa dampak yang sangat besar terhadap dunia pendidikan. Abad ke-21 ditandai dengan era revolusi

(34)

20

industri 4.0 sebagai abad keterbukaan atau abad globalisasi, artinya kehidupan manusia pada abad ke-21 mengalami perubahan-perubahan yang fundamental yang berbeda dengan tata kehidupan dalam abad sebelumnya.

Pada periode ini, meminta sumber daya manusia yang berkualitas, yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga yang dikelola secara profesional sehingga membuahkan hasil unggulan. Dunia pendidikan pada era revolusi industri berada di masa pengetahuan (knowledge age) dengan percepatan peningkatan pengetahuan yang luar biasa. Percepatan peningkatan pengetahuan ini didukung oleh penerapan media dan teknologi digital yang disebut dengan information super highway (Gates, 1996). Keberhasilan pendidikan tergantung pada kualitas pembelajaran.

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran merupakan salah satu alternatif dari beberapa dalam strategi pembelajaran yang disampaikan untuk menarik minat peserta didik terhadap pembelajaran. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap pembelajaran. Oleh karena itu, pendidik perlu membangkitkan minat peserta didik agar pelajaran yang diberikan mudah untuk dipahami. Untuk meningkatkan minat belajar peserta didik, pendidk harus merancang dan menerapkan model pembelajaran yang tepat agar peserta didik lebih tertarik dan merasa senang terhadap kegiatan pembelajaran. Dalam membuat perangkat pembelajaran, guru juga membuat kegiatan pembelajaran yang harus sesuai dengan perkembangan digital dan memanfaatkan sebaik mungkin alat-alat penunjang yang ada.

Seperti komputer/laptop, LCD proyektor, dan lain sebagainya.

(35)

21 D. Materi Transaksi Bisnis Perusahaan

1. Pengertian Transaksi Bisnis dan Jenisnya

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhannya manusia melakukan kegiatan perdagangan. Dalam kegiatan perdagangan akan terjadi transaksi. Contoh transaksi yang terjadi adalah pembelian barang, pembayaran utang, dan penjualan barang dagangan. Transaksi tidak hanya terjadi dalam lingkup yang kecil antara penjual dan pembeli saja, namun juga dalam lingkup yang lebih luas seperti entitas usaha.

a. Pengertian transaksi bisnis

Dalam buku Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia Buku 1 (Reeve, dkk, 2013) transaksi bisnis adalah aktivitas atau kondisi ekonomi yang secara langsung mengubah kondisi keuangan entitas atau secara langsung mengubah kondisi keuangan entitas atau secara langsung mempengaruhi hasil operasionalnya. Contoh transaksi bisnis misalnya menerima setoran modal awal”dari pemilik, meminjam”uang”dari”luar perusahaan, membeli gedung dan peralatan, membeli”bahan”baku, membayar”gaji”pegawai, dan menjual produk yang dihasilkan. Walaupun bidang usaha dan skala perusahannya berbeda-beda, pada hakikatnya kegiatan perusahaan berkisar pada penggunaan sejumlah asset pada usaha produktif, sehingga dapat dilakukan penjualan dan memperoleh keuntungan.

(36)

22 b. Jenis-jenis transaksi bisnis

Setiap entitas usaha memiliki jenis kegiatan yang bermacam- macam. Seiring dengan jenis kegiatan yang beraneka ragam tersebut, jenis transaksi bisnis pun bermacam-macam. Transaksi bisnis dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu transaksi bisnis internal dan transaksi bisnis eksternal.

1) Transaksi Bisnis Internal, merupakan kejadian ekonomi yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri. Contohnya adalah penggunaan perlengkapan, penggunaan mesin, pembayaran gaji karyawan, prive, setoran modal, dan lain sebagainya. Setiap transaksi akan mempengaruhi”unsur-unsur dalam persamaan dasar akuntansi yaitu asset, liabilitas, dan ekuitas.

2) Transaksi Bisnis Eksternal, merupakan transaksi bisnis yang terjadi dalam suatu perusahaan yang melibatkan pihak di luar perusahaan. Contoh transaksi bisnis eksternal yaitu pembelian barang dagang, pembelian perlengkapan kantor, pembayaran utang, pembayaran beban dan sebagainya. Transaksi-transaksi ini melibatkan pihak-pihak di uar perusahaan. Seperti supplier, pelanggan, investor. Meskipun bersifat eksternal tetapi tetap akan berpengaruh pada pencatatan akuntansi dalam perusahaan.

2. Transaksi Bisnis pada Perusahaan Jasa

Transaksi bisnis terjadi di semua jenis perusahaan, termasuk perusahaan jasa. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan

(37)

23

utamanya menjual atau menawarkan produknya dalam bentuk jasa kepada masyarakat luas. Transaksi bisnis yang terjadi dalam perusahaan jasa: (a) pembelian pendapatan, (b) pembayaran beban-beban, (c) penerimaan piutang, (d)penanaman dan pengembalian modal dan investasi.

3. Transaksi Bisnis pada Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang dagangan dan menjualnya kembali tanpa menambah atau mengurangi nilainya. Bentuk-bentuk perusahaan dagang antara lain supermarket, distributor, retailer, dan pengecer.”Transaksi”bisnis”yang terjadi”dalam”perusahaan”dagang: (a) pembelian barang dagang, (b) retur dan pengurangan pembelian, (c) biaya angkut pembelian, (d) penjualan barang dagangan, (e) retur dan pengurangan penjualan, (f) potongan tunai penjualan, (g) biaya angkut penjualan, (h) pajak pertambahan nilai (PPN), (i) syarat penyerahan, (j) persediaan barang dagang.

4. Transaksi Bisnis pada Perusahaan Manufaktur

Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan usahanya mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi.

Transaksi bisnis yang terjadi dalam perusahaan manufaktur: (a) transaksi pembelian bahan, (b) transaksi pemakaian bahan, (c) transaksi pencatatan dan pembayaran gaji dan upah, (d) transaksi pencatatan biaya overhead pabrik, (e) transaksi penjualan barang jadi, (f) transaksi

(38)

24

pencatatan biaya administrasi dan umum, (g) transaksi pencatatan biaya pemasaran.

(39)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian”ini merupakan”Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Nana Syaodih (2009:169) penelitian dan pengembangan adalah suatu proses”atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian”ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).

Research and Development merupakan metode penelitian yang digunakan untuk”menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan”produk tertentu digunakan penelitan yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk”menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat”berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian”untuk menguji keefektifan produk tersebut. Oleh karena itu metode yang digunakan”dalam penelitian”ini menggunakan Research and Development (R&D) ini merupakan satu kesatuan”yang saling berkaitan antara tahap satu dengan tahap yang lainnya.

(40)

26 B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan untuk kelas X di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta yang beralamat di Jl. Cik Di Tiro No.37, Terban, Kec.

Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55223.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2019/2020 yaitu pada bulan Mei 2020.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ialah tempat dimana data yang diperoleh untuk penelitian (Arikunto, S;, 2010). Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X jurusan akuntansi di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ialah suatu masalah yang sedang diteliti. Objek penelitian ialah suatu ciri dari orang, obyek atau kegiatan yang memiliki perbedaan tertentu yang ditetapkan oleh penelitian yang tujuannya untuk mempelajari lalu diambil sebuah kepastiannya. Objek dalam penelitian ini adalah penilaian (assessment) dalam pembelajaran yang berisikan indikator keterampilan tingkat tinggi. Penilaian itu dalam

(41)

27

bentuk video mata pelajaran akuntansi pada kompetensi dasar transaksi bisnis perusahaan.

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu, yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi (Hasan, 1999: 84)

1. Populasi

Populasi penelitian menurut (Sugiyono,2010) adalah wilayah generalisasi meliputi objek/subjek yang mempunyai karakteristik yang dibutuhkan peneliti untuk dianalisis kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X Akuntansi di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta yang berjumlah 14 orang untuk jurusan Akuntansi.

2. Sampel

Sampel penelitian menurut Arikunto (2002,109) adalah sebagian dari populasi dan wakil dari populasi. Sugiyono (2001,56) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik populasi.

Bila populasi besar, tidak memungkinkan untuk meneliti semua yang ada pada populasi. Hal ini tidak memungkinkan untuk dilakukan karena adanya keterbatasan waktu, keterbatasan biaya, keterbatasan tenaga,

(42)

28

dan lain-lain. Oleh karena itu perlu ditentukan sampel yang dapat mewakili populasi penelitian tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah salah satu kelas yang sedang mempelajari KD tentang Memahami Transaksi Bisnis Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur.

3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel menurut Margono (2004,125) adalah cara yang dapat dilakukan dalam menentukan jumlah sampel sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sebagai sumber data dengan memperhatikan beberapa aspek supaya sampel yang diambil merupakan sampel yang representatif. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Margono (2001,128) purposive sampling adalah pemilihan sampel berdasarkan atas ciri-ciri tertentu yang memiliki sangkut paut yang erat dengan ciri- ciri populasi. Pengambilan sampel ini didasarkan pada kriteria yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu peserta didik yang sedang belajar KD tentang Memahami Transaksi Bisnis Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur.

E. Operasionalisasi Variabel

Variabel operasional dalam penelitian ini adalah berupa produk pengembangan assessment berbasis video mata pelajaran akuntansi dasar ditingkat SMK. Penilaian atau assessment merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data atau informasi yang bertujuan untuk mengukur tingkat

(43)

29

keberhasilan peserta didik dalam belajar. Proses penilaian ini dilaksanakan dalam bentuk video. Video akan ditampilkan dalam pembelajaran kemudian dikerjakan oleh peserta didik.

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian pengembangan ini, penulis memerlukan informasi berdasarkan assessment kebutuhan awal untuk mendapatkan data penelitian. Peneliti menggunakan satu metode penelitian sebagai berikut:

1. Angket (kuesioner)

Penentuan instrumen angket (kuesioner) digunakan untuk menjawab tentang ketertarikan tema dengan pelajaran, hubungan interaksi guru dengan peserta didik, interaksi peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan sumber belajar, dan interaksi peserta didik dan guru dalam menerapkan pembelajaran akuntansi. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan pada metode penelitian dengan tidak wajib/perlu memerlukan kedatangan langsung dari responden atau sumber data. Kriteria yang digunakan dalam kuesioner ini adalah kriteria penelitian skala likert.

Dalam skala ini, tiap butir terdiri dari 5 skor, skor tertinggi 5 dan skor terendah adalah 1. Kuesioner”ini ditujukan kepada ahli assessment, ahli media, dan ahli bahasa sebagai validator, guru sebagai praktisi dan untuk peserta didik. Kuesioner yang diisi oleh guru bertujuan untuk memperoleh data mengenai aspek evaluasi. Aspek evaluasi yang

(44)

30

diperlukan antara lain kesesuaian evaluasi dengan materi dan kualitas soal yang diberikan. Kuesioner yang diisi oleh peserta didik bertujuan untuk memperoleh data tentang ketertarikan peserta didik terhadap produk dan kemampuan memotivasi peserta didik.

Teknik kuesioner pada penelitian ini digunakan dengan tujuan untuk mendapat data dari ahli assessment, ahli media, ahli bahasa, praktisi dan peserta didik, yang sebagai bahan evaluasi penilaian berbasis video.

Kisi-kisi”angket atau kuesioner untuk ahli assessment, ahli media, ahli bahasa, praktisi dan peserta”didik adalah sebagai berikut:

a. Validasi Produk 1) Ahli Assessment

Kuesioner oleh ahli assessment bertujuan untuk memperoleh validasi produk mengenai sistematika penyusunan soal.

Tabel 3.1: Kisi-kisi kuesioner untuk ahli assessment:

No. Indikator Jumlah

butir 1. Sistematika”penyampaian”soal 1

2. Kebenaran kunci jawaban 1

3. Kejelasan petunjuk pengerjaan 1

4. Kejelasan perumusan soal 1

5. Kebenaran konsep soal 1

6. Variasi soal 1

7. Tingkat kesulitan soal 1

8. Kejelasan pembahasan jawaban 1 Sumber: (Wahono, 2006) dengan modifikasi

(45)

31 2) Ahli Media

Kuesioner oleh ahli media bertujuan untuk memperoleh validasi produk mengenai kegunaan media dan tampilan media.

Kisi-kisi”kuesioner untuk ahli media adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2: Kisi-kisi kuesioner untuk ahli media:

Aspek Penilaian Indikator Jumlah butir

Organisasi

Ketepatan penggunaan istilah

1 Kesesuain Bahasa

dengan tingkat berpikir siswa

1

Kemampuan

mendorong rasa ingin tahu siswa

1

Dukungan media untuk kemandirian siswa

1 Kemampuan”media

menambah motivasi belajar siswa

1

Kreativitas dan inovasi media pembelajaran

1 Kemudahan

pengoperasian media 1 Media dapat digunakan kembali

1 Media dapat

dikelola/dipelihara dengan mudah

1

Peluang pengembangan media terhadap

perkembangan IPTEK 1

Tampilan

Kesesuaian pemilihan warna

1 Kesesuaian pemilihan jenis huruf

1 Kesesuaian pemilihan ukuran huruf

1 Kesesuaian pemilihan efek suara

1

(46)

32

Kesesuaian tampilan gambar

1 Kemenarikan desain 1 Sumber: (Wahono, 2006) dengan modifikasi

3) Ahli Bahasa

Kuesioner oleh ahli”bahasa bertujuan untuk memperoleh validasi produk mengenai penggunaan bahasa dan ketepatan bahasa. Kisi-kisi”kuesioner untuk ahli bahasa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3: Kisi-kisi Kuesioner untuk ahli Bahasa:

Aspek Indikator Nomor

Instrumen Komunikatif

Ketepatan kaidah bahasa 1 Penyampaian pesan mudah

dipahami

2 Bahasa yang digunakan

sederhana, jelas, dan mudah dimengerti

3

Keterbacaan

Penggunaan istilah yang sesuai dengan konsep pokok bahasan

4

Ketetapan pemilihan bahasa dalam menguraikan materi

5 Kalimat yang dipakai

mewakili isi pesan atau informasi yang ingin disampaikan

6

Ketepatan ejaan 7

Konsistensi penggunaan istilah

8 Konsistensi penggunaan

simbol atau ikon

9

Lugas Keefektifan kalimat 10

Kebakuan istilah 11

Kesesuaian dengan tingkat

Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional peserta didik.

12

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hal ini tentu akan berpengaruh pula terhadap pembangunan pertanian khususnya agribisnis, karena penyuluhan pertanian merupakan salah satu unsur penunjang dalam

Bank Kustodian akan menerbitkan dan menyampaikan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan yang dijual kembali dan dimiliki

Dari sinilah yang dapat ditarik pemahaman bahwa guru ideal dalam pendidikan Islam yaitu menekankan pada seorang guru untuk melakukan pekerjaan sebagai pendidik dilakukan

+eperti dijelaskan sebelumnya, tablet dibuat dengan jalan mengempa campuran $at akti0 +eperti dijelaskan sebelumnya, tablet dibuat dengan jalan mengempa campuran $at akti0 dan

3 20% TUGAS 2 | Peta Event Portofolio/Karya 60% Tidak tepat waktu; Tidak sesuai format; Kualitas pekerjaan sangat buruk; Proses tidak lengkap; Tepat waktu; Tidak sesuai

a. Titik simpul terjadinya pemutusan arus dalam suatu system yang merupakan prasarana angkutan tempat kendaraan umum sewaktu menaikkan dan menurunkan penumpang dan

Pada proses remote ini Anda dapat menggunakan Program Client yang berjalan pada aplikasi Unix seperti SSH, atau telnet sedangkan pada windows seperti Putty, telnet, pstfp

Teknik validitas yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas empat teknik yaitu: 1) teknik CVR; 2) korelasi hasil skor tingkat dua dengan tingkat keyakinan siswa; 3)