BAB III
METODE PENELITIAN
A. Latar Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tridharma Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Keadaan fisik SDN 2 Tridharma Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan sehingga memberi kontribusi yang cukup efektif dalam mengoptimalkan proses pembelajaran di sekolah ini. Keadaan fisik SDN 2 Tridharma cukup mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Kondisi riil menunjukkan bahwa sekolah ini memiliki beberapa fasilitas antara lain ruang belajar, ruang laboratorium mini IPA, ruang computer untuk siswa. Di samping itu sekolah ini memiliki perpustakaan serta media pembelajaran yang sangat membantu guru dalam proses pembelajaran.
Selanjutnya penetapan lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa SDN 2 Tridharma Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu sekolah yang sedang berupaya untuk mengembangkan kemampuan profesional guru dalam mengelola pembelajaran muatan lokal sehingga perlu dikaji melalui penelitian ilmiah.
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Nasution (2008:31) mengemukakan bahwa pendekatan fenomenologis ini
mengandung makna bahwa suatu pendekatan dimana peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Sementara jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Pemanfaatan jenis dan pendekatan ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan data temuan penelitian dalam bentuk kalimat-kalimat berupa keterangan atau pernyataan-pernyataan dari responden sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedangkan untuk mendapatkan data penelitian penulis menggunakan teknik partisipatoris, dimana penulis menjadi instrumen untuk mendapatkan data penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan mendalam tentang kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran muatan lokal di SDN 2 Tridharma Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo
C. Kehadiran Peneliti
Penelitian kualitatif mempersyaratkan kehadiran peneliti dalam kegiatan penelitian. Kehadiran peneliti ini dimaksudkan untuk mengamati secara langsung keadaan di lapangan tentang kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran muatan lokal di SDN 2 Tridharma Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Kehadiran peneliti dilokasi di awali dengan penjajakan lokasi penelitian untuk mendapatkan data awal, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan berupa observasi dan kegiatan wawancara untuk mendapatkan data penelitian.
D. Sumber data a) Data
Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data hasil observasi dan wawancara terhadap informan. Data yang dibutuhkan dalam penelitian terkait dengan focus dibuatkan kolom sebagai berikut:
Tabel 1 Data Penelitian
Data Keterangan Data
Kemampuan guru dalam mendesain pembelajaran muatan lokal
Observasi dan Wawancara
Kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran muatan lokal
Observasi dan Wawancara
Kemampuan guru dalam melaksanakan strategi evaluasi pembelajaran muatan lokal
Observasi dan Wawancara
b) Sumber data
Untuk mendapatkan data yang akurat dari hasil penelitian maka ditetapkan sumber data. Sumber data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data atau informasi yang jelas tentang substansi masalah yang diteliti. Nasution (2006:32) mengemukakan bahwa sumber data dapat berupa orang (informan) yang diwawancarai, peristiwa, hal atau situasi yang diobservasi. Sumber data utama dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru, siswa dan komite yang ada di SDN 2 Tridharma Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Ditetapkannya kepala sekolah,
guru, siswa dan komite sebagai informan penelitian, karena dipandang memahami secara keseluruhan dan mendalam tentang pokok permasalahan dan kondisi dari apa yang diteliti.
Sumber data dalam penelitian ini ditampilkan pada tabel di bawah ini: Tabel 1 Sumber data
NO NAMA
JABATAN
KODE
Alasan pemilihan
1 Anis A. Nuna, S.Pd Kepala
Sekolah AA.KS
Informan paling
mengetahui informasi
tentang kemampuan
guru dalam mendesain pembelajaran muatan lokal
2 Fony K. Arif, S.Pd Guru Kelas 6 FA. GR.2
Informan paling
mengetahui tentang
kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran muatan lokal 3 Muh. Ibrahim S. Baliu, S.Pd Guru Bahasa Inggris MIB. GR.3 Informan paling mengetahui informasi tentang melaksanakan strategi evaluasi pembelajaran muatan lokal 4 Misna S. Mayang, S.Pd Guru Kelas 3 MM. GR.4 Informan paling mengetahui informasi tentang kemampuan guru
dalam melaksanakan
strategi evaluasi pembelajaran muatan lokal
5 Yusuf Daud, S.Pd Pengawas YD.P
Informan paling mengetahui informasi tentang perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
lokal
E. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data utama dalam penelitian ini. Wawancara dilakukan selama 3 kali sehingga peneliti mendapatkan simpulan dari hasil wawancara tersebut. Wawancara selama 3 kali tersebut dilakukan dengan responden penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan. Pelaksanaan wawancara tersebut dilakukan secara informal sehingga responden tidak ragu dalam mengemukakan jawabanya atas pertanyaan yang diajukan. Teknik wawancara ini dilakukan dengan cara mewawancarai langsung para informan penelitian guna mendapatkan data lengkap tentang kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran muatan lokal di SDN 2 Tridharma Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Wawancara dilakukan dengan menggunakan panduan tentang garis besar dari materi yang akan ditanyakan kepada informan. Panduan pertanyaan wawancara dijabarkan dari indicator kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran muatan lokal di SDN 2 Tridharma Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo sebagai berikut:
b) Kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran muatan lokal. c) Kemampuan guru dalam melaksanakan strategi evaluasi pembelajaran muatan
lokal 2. Observasi
Observasi merupakan teknik pendukung yang dilakukan dengan melakukan pengamatan ke lokasi penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang data di lapangan sehingga memudahkan dalam mengumpulkan data dalam kegiatan wawancara. Observasi awal difokuskan pada kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran muatan lokal di SDN 2 Tridharma Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik secara spesifik dari informan yang diteliti, serta siapa saja yang terlibat dalam fokus masalah yang diteliti. Dengan teknik ini maka peneliti akan mendapatkan gambaran rill tentang responden yang diteliti beserta karakteristik objek yang diteliti.
F. Analisis Data
Data hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif. Proses analisis data
deskriptif melalui tiga alur kegiatan yang berlangsung secara simultan, yaitu: (1) reduksi data atau penyederhanaan data, (2) paparan data, dan (3) penarikan
1. Reduksi data
Merupakan suatu pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabsahan, dan transformasi data mentah atau data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Reduksi data ini kami lakukan dengan mentransfer hasil rekanan ke dalam CD agar mudah diakses lewat Laptop. Mereduksi data diperlukan untuk membantu peneliti dalam menulis semua hasil data lapangan sekaligus merangkum, memilih dan memilah hal-hal pokok serta menganalisisnya. Tahapan ini dimaksudkan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang hasil di lapangan, mempermudah dalam mengecek kembali bila diperlukan dan membantu dalam memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Mereduksi data diperlukan untuk membantu peneliti dalam menulis semua hasil data lapangan sekaligus merangkum, memilih dan memilah hal-hal pokok serta menganalisisnya (Sugiyono : 2009 : 247). 2. Display Data
Penyajian data dalam penelitian kualitatif dimaksudkan untuk menyederhanakan informasi yang kompleks ke dalam informasi yang sederhana, selektif, dan membantu pemahaman tentang maknanya. Hal ini dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna dan memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan.
Display data berguna untuk melihat gambaran keseluruhan hasil penelitian, baik yang berbentuk matrik atau pengkodean. Pengkodingan ini dilakukan agar memudahkan dalam mengklasifikasikan jawaban informan sehingga memudahkan dalam pengklasifikasian informasi berdasarkan focus yang diteliti.
Simpulan dapat dilakukan berdasarkan matriks atau bagan yang telah dibuat untuk menumukan pola, topik masalah penelitian, kemudian peneliti membuat simpulan yang bersifat bebas dan terbuka, namun lebih rinci, mengakar dan kokoh Teknik analisis data selama proses pengumpulan data dilakukan dengan cara induksi artinya analisis didasarkan pada keadaan nyata di lapangan, dan tidak didasarkan atas pemikiran, pemahaman apalagi kepentingan subjektif peneliti. (Tuloli:2007:85). Teknik analisis data setelah data terkumpul dilakukan dengan cara sebagai berikut: a) merapikan data, b) reduksi data, c) mengadakan kategorisasi dan d) pengujian keabsahan data, e) mengadakan simpulan.
G. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan uji kredibilitas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul dapat dipercaya, sehingga mampu mengungkap apa yang diteliti. Teknik ini dilakukan dengan cara triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi dilakukan dengan cara: a)
membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, b) membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi terbuka dan
tertutup, dan c) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang. d. membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
H. Tahap-Tahap Penelitian
Dalam penelitian ini dilaksanakan tahapan penelitian sebagai berikut: 1) Tahap Persiapan Penelitian
Pertama peneliti membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan demensi kebermaknaan hidup sesuai dengan permasalahan yang dihadapi subjek. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang nantinya akan berkembang dalam wawancara. Pedoman wawancara yang telah disusun, ditunjukan kepada yang lebih ahli dalam hal ini adalah pembibing penelitian untuk mendapat masukan mengenai isi pedoman wawancarara. Setelah mendapat masukan dan koreksi dari pembimbing, peneliti membuat perbaikan terhadap pedoman wawancara dan mempersiapkan diri untuk melakukan wawancara. Tahap persiapan selanjutnya adalah peneliti membuat pedoman observasi yang disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama wawancara dan observasi terhadap lingkungan atau setting wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan pencatatan langsung yang dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi. Namun apabila tidak memungkinkan maka peneliti segera mungkin mencatatnya setelah wawancara selesai.
Peneliti selanjutnya mencari subjek yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian. Untuk itu sebelum wawancara dilaksanakan peneliti bertanya kepada subjek tentang kesiapanya untuk diwawancarai. Setelah subjek bersedia untuk diwawancarai, peneliti membuat kesepakatan dengan subjek tersebut mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara.
2) Tahap pelaksanaan penelitiaan
Peneliti membuat kesepakatan dengan subjek mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara berdasarkan pedoman yang dibuat. Setelah wawancara dilakukan, peneliti memindahkan hasil rekaman berdasarkan wawancara dalam bentuk verbatim tertulis. Selanjutnya peneliti melakukan analisis data dan interprestasi data sesuai dengan langkah-langkah yang dijabarkan pada bagian metode analisis data di akhir bab ini. setelah itu, peneliti membuat dinamika psikologis dan kesimpulan yang dilakukan, peneliti memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.