• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Selasa, 30 Desember 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Selasa, 30 Desember 2014"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SIARAN PERS AKHIR TAHUN

PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Selasa, 30 Desember 2014

Menutup tahun 2014, pasar modal Indonesia berhasil mencatatkan berbagai pencapaian kinerja yang positif. Prestasi ini tak lain adalah hasil pelaksanaan kegiatan sepanjang tahun 2014 yang senantiasa dipenuhi dengan semangat dan optimisme untuk terus memajukan industri pasar modal Indonesia. Berbagai pencapaian positif ini pun turut memberikan harapan akan pertumbuhan pasar modal yang terus berkelanjutan dan stabil, meskipun masih terdapat berbagai tantangan sebagai dampak dari gejolak ekonomi global sepanjang tahun 2013-2014 dan ekspektasi pelaku pasar yang dipengaruhi masa pemilihan presiden 2014 hingga berbagai kebijakan pemerintahan yang penuh dengan pro dan kontra.

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, sebagai bagian dari industri pasar modal Indonesia terus berkomitmen untuk memperkuat peran dan fungsinya selaku Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) dan selaku Self Regulatory Organization (SRO). Komitmen ini diwujudkan melalui langkah dan upaya nyata oleh segenap jajaran manajemen dan karyawan KPEI, dengan fokus kegiatan untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi proses kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa.

Disertai dukungan penuh dan kerjasama yang baik dari seluruh pemangku kepentingan, KPEI mampu mempersembahkan kontribusi bagi pengembangan dan mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia.

Tahun 2014 merupakan tahun ketiga bagi seluruh jajaran manajemen dan karyawan KPEI dalam mengimplementasikan Strategic Business Plan (SBP), untuk periode tahun 2012-2015, yang telah ditetapkan oleh Direksi. Hingga saat ini, KPEI telah melaksanakan tahapan-tahapan yang tercantum dalam SBP tersebut dan telah berhasil menyelesaikan berbagai inisiatif dengan baik.

(2)

1. Strategi Bisnis KPEI

Dalam menjalankan kegiatannya, KPEI senantiasa berpegang pada rencana strategis bisnis yang akomodatif dan inovatif, yang dituangkan dalam rencana kerja (inisiatif) tahunan untuk menghadapi tantangan dan situasi yang dinamis. Dengan berpedoman pada perspektif Balanced Scorecard (BSC), KPEI terus berupaya memberikan manfaat secara maksimal bagi pemangku kepentingan dan berkontribusi secara aktif dalam pengembangan pasar modal melalui pilar-pilar tema strategi yaitu Strengthening CCP and Regulatory Roles, Innovative Market Development, Capacity and Institutional Building dan Harmonization and Smart Globalization.

Gambar 1. Tema Strategis KPEI 2012-2015

Berbagai rencana strategis disusun dengan cermat sebagai penjabaran lebih detail dari visi, misi, dan nilai-nilai inti KPEI melalui serangkaian kegiatan penyusunan inisiatif tahunan, serta diimplementasikan dengan tahapan dan target yang jelas. Inisiatif ini meliputi rangkaian aktivitas yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya dan aktivitas baru yang dilakukan selama tahun 2014.

Adapun inisiatif yang dikembangkan KPEI dibedakan menjadi dua yaitu inisiatif proyek dan inisiatif non-proyek. Inisiatif strategis disusun hingga ke level Divisi dan Unit untuk dilaksanakan setahun kedepan dalam rangka mencapai target kinerja yang ditetapkan. Target kinerja ini kemudian dijadikan Key Performance Indicator (KPI) untuk mengukur keberhasilan inisiatif yang telah disusun.

(3)

Untuk mendapatkan KPI yang tepat, terarah, terukur dan dapat dicapai, penyusunan rencana strategis KPEI mengacu perspektif BSC: Stakeholders dan Financial, Internal Business Process, Learning & Growth. Penjabaran berdasarkan masing-masing perspektif dirumuskan dalam Strategy Map KPEI sebagai berikut:

Gambar 2. Strategy Map KPEI

(4)

Sementara itu, Roadmap pengembangan bisnis utama secara lengkap dituangkan ke dalam bagan KPEI berikut:

Gambar 2. Roadmap Pengembangan KPEI

(5)

2. Ikhtisar Kinerja

Nilai Transaksi, Nilai Penyelesaian, dan Efisiensi Penyelesaian

Rata-rata Nilai Transaksi Bursa Harian sampai dengan Desember 2014 adalah Rp

5,99

triliun.

Sumber: Data sampai dengan 19 Desember 20

Rata-rata Efisiensi Nilai dan Volume Penyelesaian Transaksi Bursa Harian tercatat

53,08%

dan

63,63%

sampai dengan Desember 2014.

Rata-rata Nilai Penyelesaian Transaksi Bursa Harian sampai dengan Desember 2014 adalah Rp

2,7

triliun.

Dana Jaminan

Dana Jaminan yang dikelola KPEI telah mencapai Rp

2,7

triliun di tahun 2014. KPEI menginvestasikan dana jaminan ke dalam dua jenis instrumen; deposito dan Surat Berharga Negara.

Penggunaan Fasilitas Intraday

Total penggunaan Fasilitas Intraday (FI) tahun 2014 sebesar Rp

172,05

triliun dengan total biaya FI sebesar Rp

4,75

miliar.

Data sampai dengan 19 Desember 2014

Data sampai dengan 19 Desember 2014 Data sampai dengan 19 Desember 2014

(6)

Pinjam Meminjam Efek (PME)

Layanan PME mencapai realisasi senilai Rp

250,56

miliar dengan rata-rata outstanding pinjaman harian sebesar Rp

709,8

juta.

Alternate Cash Settlement (ACS)

Total volume penyelesaian efek dengan mekanisme ACS sampai dengan Desember 2014 sebesar

20,02

juta lembar saham dengan nilai Rp

98,5

miliar. Selama 2014 terjadi 1 kali gagal bayar.

Pengelolaan Agunan

Nilai agunan yang dikelola KPEI per Desember 2014 mencapai Rp

23,84

triliun.

Nilai tersebut terdiri dari agunan offline Rp

8,51

triliun dan agunan online Rp

15,33

triliun

Data sampai dengan 19 Desember 2014

Data sampai dengan 19 Desember 2014

(7)

3. Inisiatif Strategis dan Kegiatan KPEI 2014

Dalam usaha mewujudkan kontribusi berkelanjutan bagi industri pasar modal tanah air, KPEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meresmikan program pengembangan Infrastruktur Pasar Modal 2013-2016 Jilid II. Program pengembangan ini ditujukan untuk memberikan manfaat secara maksimal bagi para pemangku kepentingan yang diwujudkan melalui pelaksanaan 4 inisiatif strategis. Adapun inisiatif strategis yang termasuk program pengembangan Infrastruktur Pasar Modal 2013-2016 Jilid II adalah sebagai berikut:

a) Enhancement e-CLEARS

Sebagai salah satu sistem utama dalam kegiatan operasional perusahaan, maka akan dilakukan pengembangan sistem e-CLEARS yang lebih handal dengan meningkatkan performance sistem tersebut guna mengakomodir kebutuhan pertumbuhan pasar modal. Inisiatif ini merupakan lanjutan dari inisiatif 2013 dan bersifat multi years.

Pelaksanaan Enhancement e-CLEARS hingga bulan November 2014 telah menyelesaikan tahap penyusunan spesifikasi bisnis dan Proof of Concept (PoC). Tahap pengembangan, pengujian dan implementasi akan dilakukan pada tahun 2015-2016.

b) Implementasi Institusional Delivery

Dalam rangka meningkatkan efisiensi pembiayaan bagi Anggota Kliring, inisiatif ini akan memfasilitasi secara langsung penyelesaian transaksi bursa dari nasabah institusi yang umumnya menempatkan efek-efeknya di Bank Kustodian.

Saat ini pelaksanaan inisiatif implementasi Institutional Delivery telah menyelesaikan penyusunan kebutuhan bisnis dan akan dilanjutkan dengan tahapan penyesuaian sistem dan implementasi pada tahun 2015.

(8)

c) Partisipasi Penjaminan dengan Skema Baru dan Kebijakan Pre-emptive Action

Peraturan OJK Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa yang meliputi aktivitas bisnis penjaminan KPEI, penanganan kegagalan penyelesaian transaksi Bursa, penggunaan dan pengembalian Dana Jaminan, dan penggunaan sumber keuangan AK gagal telah diterbitkan pada tanggal 19 November 2014. Saat ini, KPEI sedang merumuskan penyesuaian peraturan dan proses bisnis KPEI guna dihasilkan skema penjaminan yang sejalan dengan proses bisnis dan operasional berdasarkan Peraturan OJK tersebut.

d) Implementasi General Clearing Member (GCM)

Setelah high level concept General Clearing Member (GCM) disetujui pada forum SMO- PMO OJK dan SRO di tahun 2012, Perusahaan berencana menindaklanjutinya dengan melakukan penyesuaian dan implementasi sistem dan peraturan yang terkait dengan implementasi General Clearing Member (GCM) serta sosialisasi kepada pelaku pasar modal.

Hingga bulan November 2014, KPEI telah melaksanakan koordinasi tim proyek SRO terkait penerapan konsep GCM dalam struktur keanggotaan kliring. Pada tahun 2015 akan dilakukan sejumlah perubahan peraturan keanggotaan terkait inisiatif ini.

Selain mengembangkan inisiatif strategis bersama OJK dan SRO, KPEI juga terus memperkuat diri dengan melakukan pengembangan yang ditujukan untuk terus meningkatkan kualitas produk dan layanan yang ditawarkan. Inisiatif strategis yang dicanangkan, baik eksternal maupun internal, tidak hanya akan menyentuh pengembangan bisnis utama, namun juga akan meliputi seluruh aspek manajemen KPEI.

(9)

Perincian inisiatif strategis dimaksud adalah sebagai berikut.

No. Inisiatif Status

1 Pengembangan Layanan PME Bilateral Dalam proyek konsultasi dengan Korea Securities Depository, KPEI telah menerima dokumen skema bisnis detail. Pada tahun 2015 akan dilakukan pengujian dan implementasi layanan PME Bilateral.

2 Penyempurnaan Sistem Kliring Derivatif Tahap pengujian sistem telah dilaksanakan dan sistem akan diimplementasikan di tahun 2015 bersamaan dengan penyempurnaan sistem perdagangan derivative BEI.

3 Pengembangan Layanan PME Front End Layanan PME Front End telah diluncurkan pada bulan Juni 2014. Layanan ini memungkinkan negosiasi fee antara peminjam dan pemberi pinjaman melalui sistem elektronik.

4 Penyempurnaan sistem manajemen risiko RAZOR

KPEI telah melaksanakan upgrade modul RAZOR melalui penambahan business capability yang meliputi penyempurnaan informasi ke sistem Member Interface (MI), Penyempurnaan terkait valuasi risiko dengan metode SPAN untuk Derivatif, dan Credit Risk Stress Testing.

5 IOSCO/PFMI Self Assessment KPEI bekerjasama dengan konsultan Thomas Murray mengevaluasi pemenuhan KPEI terhadap Principle for Financial Market Infrastructure (PFMI). Due diligence oleh Thomas Murray telah dilakukan dan akan disampaikan laporan due diligence pada bulan April 2015.

6 Penyempurnaan dan Integrasi Pelaporan MKBD dan Portofolio AB

Pengembangan sedang dilaksanakan untuk mengakomodasi pemantauan portfolio client Anggota Bursa dan penyesuaian dengan sistem

(10)

Datawarehouse, dan standarisasi penyampaian laporan pada sistem Bofis Anggota Bursa.

Inisiatif strategis pada aera pendukung fungsi KPEI; seperti pada area riset dan pengembangan bisnis, hukum dan keanggotaan, keuangan, sumber daya manusia, komunikasi publik, dan teknologi informasi yang sedang dilaksanakan KPEI per tahun 2014 adalah sebagai berikut.

a) Hukum dan Keanggotaan

1. Kajian Perbandingan Peraturan Terkait CCP di Asia

2. Penyelenggaraan Capacity Building, FGD dan Pelatihan AK 3. Enhancement Sistem Administrasi dan Informasi Hukum

b) Riset dan Pengembangan Bisnis

1. Enhancement Enterprise Project Management (EPM) 2. Penyediaan Tools Pengelolaan Business Requirement 3. Konsultasi dan Review Key Performance Indicators (KPI)

c) Teknologi Informasi

1. Penerapan Software Quality Assurance SQA Standard 2. Pengembangan Automatic Testing Tools

3. Penyempurnaan Service Desk 4. Restrukturisasi Jaringan 5. Restrukturisasi Data center

6. Perluasan Monitoring System Management Tools (SMT) 7. Information Security Management System (ISMS) Roadmap

d) Keuangan dan Akuntansi

1. Peningkatan Tata Kelola (Governance) Keuangan dan Akuntasi

(11)

2. Peningkatan Tata Kelola (Governance) Investasi 3. Penyempurnaan Billing Automation System (BAS)

e) Sumber Daya Manusia

1. Penyempurnaan Blueprint Career Path

2. Pengembangan Sistem Human Resource Information System (HRIS)

f) Komunikasi Publik

1. Penyempurnaan Website KPEI

2. Partisipasi Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi SRO 3. Penyempurnaan Manual Book KPEI

g) Pelaksanaan Enterprise Risk Management (ERM)

Inisiatif pelaksanaan Enterprise Risk Management (ERM) bermaksud menjawab kebutuhan untuk monitoring secara berkala terhadap pengelolaan manajemen risiko oleh seluruh unit sehingga dapat membantu pengelolaan risiko organisasi secara efektif. Pelaksanaan ERM ini bertujuan sebagai penyediaan data atau informasi terkait dengan pelaksanaan risk based internal audit yang disesuaikan dengan tujuan strategis perusahaan melalui identifikasi seluruh Unit di KPEI dan identifikasi risiko pelaksanaan inisiatif 2014.

Pelaksanaan ERM 2014 sudah melakukan beberapa kegiatan risk assessment. Saat ini tim sedang melakukan risk assessment di level unit. Risk assessment di level unit ini akan diselesaikan di tahun 2014, sehingga melalui pelaksanaan ERM 2014 sudah dapat diidentifikasi secara menyeluruh risiko-risiko yang ada dalam kegiatan operasional dan pelaksanaan inisiatif 2014.

4. Tata Kelola Perusahaan

KPEI memiliki komitmen kuat untuk menerapkan tata kelola perusahaan atau Corporate Governance (CG) secara berkesinambungan di seluruh proses bisnis dan operasional

(12)

perusahaan. Tata kelola perusahaan berkaitan erat dengan kepercayaan, karena merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mengarahkan pengelolaan perusahaan secara profesional berlandaskan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kewajaran dan kesetaraan. Tujuan utama dilaksanakannya CG adalah untuk mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dalam jangka panjang, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika.

Selama tahun 2014, KPEI telah melaksanakan berbagai kegiatan terkait tata kelola perusahaan dengan baik, diantaranya sebagai berikut:

a) Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Pada tahun 2014, KPEI menyelenggarakan RUPST pada tanggal 19 Juni 2014, bertempat di The Dharmawangsa, Jakarta dengan agenda Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan termasuk Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2013, Persetujuan Penyisihan Cadangan Jaminan untuk Tahun Buku 2013, dan Penunjukan Akuntan Publik untuk Mengaudit buku-buku Perseroan untuk Tahun Buku 2014.

b) Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

KPEI menyelenggarakan RUPS Luar Biasa dengan agenda Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) KPEI tahun 2015 pada 20 Oktober 2014 di Ritz Carlton Pacific Place.

c) Penyebaran Informasi melalui Pengumuman dan Surat Edaran

Sepanjang tahun 2014, KPEI telah menerbitkan 103 Pengumuman dan 3 Surat Edaran yang ditujukan untuk Anggota Kliring, Bank Kustodi, Asosiasi, dan internal KPEI.

(13)

5. Customer Satisfaction Survey (CSS)

Dengan adanya berbagai pengembangan sejumlah produk serta perubahan proses bisnis Perusahaan yang berdampak pada perubahan operasional secara signifikan, CSS perlu dilakukan untuk mengetahui pandangan dan penilaian AK terhadap layanan Perusahaan guna meningkatkan kualitas layanan di masa mendatang. Berdasarkan survey yang dilaksanakan pada bulan September – November 2014, KPEI telah mendapatkan hasil penilaian kepuasan pelanggan 4.19 dari skala 5 atau 83.85%.

6. Kegiatan Internasional

Sebagai bentuk penerapan tema strategis KPEI 2012-2015, ”Harmonization and Smart Globalization”, KPEI berkomitmen untuk membangun dan meningkatkan keterlibatan KPEI di dunia internasional, terutama di industri pasar modal. Salah satu bentuk penerapan komitmen tersebut diterapkan KPEI melalui peran aktif pada berbagai kegiatan bertaraf internasional, diantaranya:

a) Partisipasi dalam Organisasi Internasional

i. Pan Asia Securities Lending Association (PASLA)

Pada bulan Juni 2014, KPEI telah terdaftar sebagai anggota kehormatan (honorary member) Pan Asia Securities Lending Association (PASLA). PASLA merupakan bagian dari industri Pinjam Meminjam Efek (PME) yang berfungsi untuk membantu regulator pasar modal Asia, bursa efek dan pengambil kebijkan moneter dalam menyediakan konsensus industri atas isu-isu yang mempengaruhi perkembangan industri PME. Keikusertaan KPEI dalam keanggotaan PASLA diharapkan dapat turut mendorong kemajuan produk PME dalam pasar modal Indonesia.

ii. The Global Association of Central Counterparties (CCP12)

KPEI telah resmi menjadi anggota CCP12 pada 25 September 2014. Penetapan ini dilaksanakan pada kegiatan CCP12 Special General Meeting (SGM) yang berlangsung di The Ritz Carlton, Pudong, Shanghai. CCP12 adalah asosiasi CCP atau

(14)

lembaga kliring global, dimana para anggota CCP dapat saling berbagi informasi, pengembangan terkini, kesepakatan atas standarisasi dan membuat analisis dan pendapat bersama atas berbagai isu industri CCP, guna memajukan fungsi dan layanan CCP di negara masing-masing negara maupun di seluruh dunia. Melalui keanggotaan KPEI pada CCP12 ini, diharapkan KPEI dapat meningkatkan partisipasi dan kontribusinya di dunia internasional, terutama dalam industri CCP.

iii. Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG)

Tak hanya berpartisipasi aktif dalam lingkungan CCP, KPEI juga turut mengambil bagian dalam asosiasi Lembaga Kustodian Sentral atau Central Securities Depository (CSD) yang memiliki keterkaitan sangat tinggi dengan fungsi KPEI sebagai CCP, yaitu dengan secara rutin mengikuti kegiatan Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG) sebagai peserta 16th ACG Cross Training di Tehran 19-21 Mei 2014 dan partisipasi dalam 18th ACG General Meeting di Xi’an, Tiongkok.

iv. Asia Oceania Central Counterparties (AO-CCP)

KPEI sebagai satu-satunya lembaga CCP di pasar modal Indonesia berperan aktif menghadiri kegiatan pertemuan tahunan CCP di kawasan Asia Oceania, yaitu Asia Oceania Central Counterparties Meeting. Tahun 2014 ini, KPEI mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. The 11th AO CCP Meeting diselenggarakan pada 30 Oktober – 1 November 2014 di Hyatt Regency Hotel, Yogyakarta, dan dihadiri oleh 41 delegasi dari 12 institusi Central Counterparty Meeting (CCP) di kawasan Asia Oceania, undangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organization (SRO).

b) Kerjasama Bilateral

i. Central Securities Depository of Iran

(15)

Pada 8 Mei 2013, KPEI resmi membangun kerjasama bilateral dengan Central Securities Depository of Iran (CSDI), lewat penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU). Melalui MoU tersebut, KPEI dan CSDI sepakat untuk membuka peluang bagi kedua institusi untuk bekerjasama dan bertukar informasi serta keahlian di antara kedua negara, sehingga dapat memberikan nilai tambah dalam pengembangan industri pasar modal di Indonesia dan Iran.

Hingga saat ini, telah dilakukan beberapa kegiatan terkait kerjasama yang dibangun, diantaranya, sharing session mengenai pengenalan sistem IT CSDI di Jakarta pada tanggal 27-28 November 2013 dan dilanjutkan dengan workshop IT di Tehran, Iran pada 22-23 Mei 2014.

ii. Korea Securities Depository

Dalam rangka komitmen KPEI untuk mengembangkan Pasar Modal Indonesia, KPEI bersama KSEI melaksanakan penandatanganan MoU pengembangan skema transaksi Securities Borrowing and Lending (SBL) atau Pinjam Meminjam Efek (PME) dan Repurchase Agreement (REPO) dengan Korea Securities Depository (KSD) pada tanggal 19 Desember 2013.

Setelah penandatangan MoU, telah diselenggarakan pertemuan pada 17-21 Februari 2014, antara KSD, KPEI, dan KSEI sebagai tahapan awal dari jasa konsultasi KSD. Pertemuan ini dilaksanakan untuk mendapatkan informasi atas pasar modal Indonesia dari manajemen dan tim proyek KPEI dan KSEI serta mengetahui kondisi dan ekspektasi kondisi pasar SBL dan REPO di Indonesia melalui diskusi dengan perwakilan pelaku pasar. Hasil dari serangkaian pertemuan ini akan ditindaklanjuti oleh KSD dengan membuat rekomendasi Roadmap pengembangan pasar Bilateral SBL dan REPO di Indonesia.

(16)

Setelah pertemuan awal tersebut, dilakukan kembali beberapa pertemuan lanjutan antara KPEI, KSD, dan KSEI, diantaranya, SBL Workshop dengan tema

“Bilateral SBL Market Opportunities in Indonesia” yang diselenggarakan pada Januari 2014, dan penyerahan dokumen konsultasi dan pembahasan skema bisnis SBL Bilateral dan REPO pada 16-19 Juni 2014.

iii. Penandatanganan MoU dengan Japan Securities Depository Center (JASDEC) dan Japan Securities Clearing Corporation (JSCC)

Japan Securities Depository Center (JASDEC) dan Japan Securities Clearing Corporation (JSCC) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan KPEI pada tanggal 7 Maret 2014 untuk melakukan kerjasama yang menguntungkan bagi kedua pihak. Penandatanganan MoU ini merupakan upaya formalisasi fondasi kerjasama dalam bidang kliring dan penyelesaian efek melalui pertukaran informasi dan staf untuk mendukung pengembangan di pasar keuangan Indonesia dan Jepang, dan juga regional. MOU ini akan memfasilitasi kedua belah pihak untuk menjajaki peluang kerjasama dalam operasional kliring dan penyelesaian serta menandai langkah penting untuk mengeksplorasi kepentingan bersama.

iv. Japan Securities Finance

Japan Securities Finance (JSF) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada tanggal 2 April 2014 untuk melakukan kerjasama di bidang securities financing. Dengan dilakukannya perjanjian kerjasama ini, diharapkan JSF dan KPEI akan membina hubungan yang lebih dekat dengan melakukan pertukaran informasi dalam rangka mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan.

(17)

Sebagai tindak lanjut dari MoU yang telah ditandatangani, diselenggarakan Securities Finance Workshop pada 21 Agustus 2014, bertempat di hotel Shangri-La Jakarta. Securities Finance Workshop telah berhasil menfasilitasi diskusi atas kemungkinan pengembangan praktik securities finance di pasar modal Indonesia.

v. Penandatanganan MoU dengan China Central Depository and Clearing (CCDC) Pada tanggal 16 Oktober 2014, KPEI dan CCDC melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding – MoU). Penandatanganan MoU ini bertujuan membangun kerjasama dalam kliring dan hal-hal terkait penyelesaian efek untuk mendorong perkembangan pasar keuangan di China dan Indonesia, dan menjajaki peluang kerjasama, khususnya terkait layanan kliring pasar Over The Counter.

(18)

c) Peristiwa Penting

Pembukaan Perdagangan 2014

Pembukaan Perdagangan hari pertama tahun 2014 Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 2 Januari 2014.

SBL Workshop - Bilateral SBL Market Opportunities in Indonesia

SBL Workshop dengan tema “Bilateral SBL Market Opportunities in Indonesia”.

Penyerahan Hadiah Pemenang Gemilang Investa Bursa

Pada tanggal 27 Januari 2014, penyerahan hadiah kepada pemenang Gemilang Investa Bursa.

MOU JASDEC-JSCC-KPEI

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Japan Securities Depository Center (JASDEC), Japan Securities Clearing Corporation (JSCC) dan KPEI pada tanggal 7 Maret 2014.

Konferensi Pers Memperingati 37 Tahun Diaktifkannya Pasar Modal Indonesia

OJK, BEI, KPEI, dan KSEI menyelenggarakan konferensi pers Peringatan 37 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia pada Kamis, 14 Agustus 2014.

Halal Bihalal & Workshop Economic Outlook Pasca Pemilihan Umum 2014

KPEI bersama dengan BEI dan KSEI menyelenggarakan acara Halal Bihalal dan Workshop yang bertema

“Economic Outlook Pasca Pemilihan Umum 2014”, pada tanggal 18 Agustus 2014.

(19)

Securities Finance Workshop

KPEI bekerjasama dengan Japan Securities Finance (JSF) menyelenggarakan Securities Finance Workshop pada 21 Agustus 2014

Penghargaan PERTUNI Kepada KPEI Atas Partisipasinya Dalam Mendukung Pemenuhan Hak Pendidikan Bagi Siswa Tunanetra di Indonesia

KPEI menerima penghargaan dari DPP PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indonesia) atas partisipasinya dalam mendukung pemenuhan hak pendidikan bagi siswa Tunanetra di Indonesia pada tanggal 27 Agustus 2014.

CPSS-IOSCO Principles of Financial Market Infrastructure (PFMI) Workshop

Senin, 15 September 2014, KPEI dan KSEI membuka rangkaian kegiatan CPSS-IOSCO Principles of Financial Market Infrastructure (PMFI) Workshop.

KPEI Resmi Menjadi Anggota CCP12 - The Global Association of Central Counterparties

KPEI telah resmi menjadi anggota CCP 12 pada 25 September 2014.

Investor Summit and Capital Market Expo 2014 Jakarta

Kegiatan Investor Summit dan Capital Market Expo (ISCME) 2014 pada 17 dan 18 September 2014.

Penandatanganan MoU antara KPEI dan CCDC

Pada tanggal 16 Oktober 2014, KPEI dan CCDC melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding – MoU).

(20)

KPEI Menjadi Tuan Rumah Penyelenggaraan The 11th AO CCP Meeting

KPEI menjadi tuan rumah kegiatan AO CCP Meeting pada 30 Oktober – 1 November 2014 di Hyatt Regency Hotel, Yogyakarta.

Sosialisasi Mekanisme Institutional Delivery untuk Bank Kustodian

CEO Networking

KPEI bersama OJK, BEI dan KSEI menyelenggarakan acara CEO Networking 2014-Capacity Building for Listed Companies pada tanggal 6 Desember 2014.

KPEI menyelenggarakan sosialisasi dan diskusi pengembangan mekanisme Institutional Delivery bersama Bank Kustodian (BK) pada 18 November 2014.

(21)

Penutup

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi dalam situasi pasar dan kondisi perekonomian saat ini, KPEI optimis akan mencapai kinerja yang lebih baik lagi di tahun mendatang. Kami sangat mengharapkan dukungan dan kepercayaan dari semua pihak demi kemajuan pasar modal Indonesia di masa-masa yang akan datang. KPEI akan terus berusaha meningkatkan kapasitas, melalui berbagai upaya pengembangan dan penyempurnaan, serta dengan melakukan inovasi secara berkelanjutan dalam aspek proses dan kualitas pelayanan. Hal ini dilakukan agar KPEI dapat memberikan manfaat yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan.

(22)

Tentang KPEI

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) didirikan berdasarkan akta notaris No.8 tertanggal 5 Agustus 1996 dan statusnya resmi sebagai badan hukum sejak 24 September 1996 melalui pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Pada 1 Juni 1998, Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menerbitkan Izin Operasional KPEI berdasarkan Surat Keputusan No:Kep-26/PM/1998 sehingga KPEI secara resmi menyelenggarakan operasional kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa di Pasar Modal Indonesia. Saat ini 100%

saham KPEI dimiliki oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan porsi total saham yang telah ditempatkan adalah sebesar Rp. 15 miliar.

Peran utama KPEI sebagai Self Regulatory Organization (SRO) selama lebih dari satu dasawarsa semakin memperkuat peran KPEI dalam menentukan arah perkembangan pasar modal Indonesia.

Fungsi utama KPEI adalah sebagai Central Counterparty (CCP) yang menyediakan layanan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang diharapkan bisa terus meningkatkan efisiensi dan kepastian dalam penyelesaian transaksi di Bursa Efek Indonesia.

Kehadiran KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) bertujuan untuk melakukan mitigasi terhadap setiap risiko yang mungkin timbul dalam penyelesaian transaksi bursa. Proses kliring yang dilakukan KPEI bertujuan untuk memastikan bahwa setiap Anggota Kliring (AK) mengetahui hak dan kewajiban

masing-masing baik berupa efek maupun dana yang harus diselesaikan pada tanggal penyelesaian. Sebagai CCP, KPEI menjadi satu-satunya penjual untuk setiap pembeli dan satu- satunya pembeli untuk setiap penjual dalam setiap penyelesaian transaksi atas instrumen investasi yang diperdagangkan di bursa.

Informasi lebih lanjut:

Suryadi

Sekretaris Perusahaan

PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, 5th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190 - Indonesia Telp: +62.21.515 5115 Fax: +62.21.515 5120 www.kpei.co.id

Gambar

Gambar 1. Tema Strategis KPEI 2012-2015
Gambar 2. Strategy Map KPEI
Gambar 2. Roadmap Pengembangan KPEI

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini alat untuk mengukur hasil belajar peserta didik ranah kognitif dengan menggunakan soal evaluasi yang diberikan pada setiap akhir siklusnya.. Alat untuk

bersangkutan, standar prestasi individu yang terlalu tinggi dengan kemampuan yang dimilikinya, seperti misalnya kecenderungan perfeksionis, perasaan rendah diri

--- Bahwa dia terdakwa DAPIT SEMBIRING pada tanggal 14 Nopember 2006 dan tanggal 19 Pebruari 2007 atau setidak-tidaknya antara tahun 2006 sampai tahun 2007,

Namun apabila terhadap Sertipikat tersebut terdapat cacat hukum administrasi dalam penerbitannya dan terdapat putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum

pangannya, perlindungan sosial untuk rumah tangga miskin dan dapat menjadi. sejahtera sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan dan

Daftar Peserta Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Berkelanjutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional, Kerjasama HITI Komda Aceh, Fakultas Pertanian Universitas

Adanya ketentuan rumah sakit bertanggung jawab atas kerugian seseorang sebagai akibat tindakan tenaga kesehatan, hal ini sebagai permintaan agar rumah sakit

Indikator kerja sama mahasiswa dengan nilai rata-rata persentase yang tertinggi sebesar 79.85% (kategori baik), hal ini dapat dilihat pada saat pembelajaran