SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
Disusun Oleh:
AGUNG PANDU DWIPRATAMA NIM: 106093003051
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011 M/1432 H
i SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH
PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
AGUNG PANDU DWIPRATAMA 106093003051
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011 M / 1432 H
ii Sistem Informasi Manajemen Zakat, Infak, dan Sedekah
Pada Badan Amil Zakat Nasional
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Agung Pandu Dwipratama 106093003051
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Bayu Waspodo, MM NIP. 19680117 200112 1 001 NIP. 19740812 200801 1 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008
iii PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Zakat, Infak, dan Sedekah pada Badan Amil Zakat Nasional” telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Kamis tanggal 12 Mei 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.
Jakarta, Mei 2011 Tim Penguji,
Penguji I
Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 19750412 200710 2 002
Penguji II
Khodijah Hulliyah, M.Si NIP. 19730402 200112 2 001
Pembimbing I
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1 001
Pembimbing II
Bayu Waspodo, MM NIP. 19740812 200801 1 001
Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1 001
Ketua
Program Studi Sistem Informasi
Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008 Mengetahui :
iv PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR- BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN.
Jakarta, Mei 2011
Agung Pandu Dwipratama 106093003051
v ABSTRAK
AGUNG PANDU DWIPRATAMA, Sistem Informasi Manajemen Zakat, Infak, Sedekah Pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Di bawah bimbingan SYOPIANSYAH JAYA PUTRA dan BAYU WASPODO.
BAZNAS merupakan badan resmi yang dibentuk Pemerintah berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 untuk melakukan tugas pengelolaan zakat di tingkat nasional. Pengelolaan zakat meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan zakat. BAZNAS memiliki sistem penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) yang sudah terkomputerisasi, namun memiliki kekurangan yaitu sistem penghimpunan donasi tidak terintegrasi dengan sistem penyaluran donasi sehingga akan mengurangi efisiensi pengelolaan ZIS ditambah pula dengan beberapa fitur yang kurang seperti pembuatan tanda bukti setor dan bukti salur, program-program penyaluran, dan penambahan kategori zakat maal. Oleh karena itu peneliti mengusulkan pengembangan Sistem Informasi Manajemen ZIS berbasis client server yang dapat mengatasi masalah-masalah yang ditemukan pada sistem sebelumnya. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen ZIS menggunakan metodologi Rapid Application Development (RAD) sebagai alur dari pengembangan sistem. Dengan Unified Modelling Language (UML) sebagai tools dalam analisis maupun perancangannya. Teknologi yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak sistem menggunakan PHP sebagai bahasa pemrogramannya dan MySQL sebagai database. Metode pengujian perangkat lunak yang dipakai menggunakan metode pendekatan black box testing dan menghasilkan hasil yang sesuai. Dengan diterapkan sistem informasi manajemen ZIS diharapkan mampu mengefisienkan kinerja bagian penghimpunan dan bagian pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional.
V Bab + xxv Halaman + 230 Halaman + 5 Simbol + 97 Gambar + 41 Tabel + Daftar Pustaka + Lampiran
Buku Acuan (27,1999 – 2010)
Kata Kunci : Sistem Informasi Manajemen, Badan Amil Zakat Nasional, Integrasi sistem Rapid Application Development (RAD), Unified Modelling Language (UML).
vi KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah wa kabirotun syukru illa Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat dan nikmat ilmu yang luar biasa sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Sistem Informasi Manajemen Zakat, Infak, dan Sedekah Pada Badan Amil Zakat Nasional dengan baik. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat dan keluarga beliau.
Walaupun tidak ada terjadi kendala yang berarti dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari masih banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu peneliti sangat mengharapkan dan menghargai adanya kritik dan saran yang berguna dari pembaca. Dengan mengucap kalimat hamdallah peneliti akhiri, semoga ridho Allah SWT selalu menyertai sehingga apa yang tertulis dapat bermanfaat bagi yang membaca.
Banyaknya dukungan serta dorongan motivasi dari berbagai pihak yang telah mendampingi peneliti menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah peneliti menghaturkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
1. Bapak Syopiansyah Jaya Putra selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sekaligus sebagai pembimbing I peneliti.
2. Ibu Nur Aeni Hidayah selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Bapak Zainul Arham selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Bayu Waspodo selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan, arahan tentang penulisan skripsi yang baik, dan selalu meluangkan waktu untuk dapat bertukar pikiran serta memberikan pemikiran dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.
4. Orang tua, kakak, adik dan seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi, dukungan, nasehat yang tak ternilai harganya.
vii 5. Untuk sahabat yang tergabung dalam kelompok Sistem Informasi A Player (SIAP) yang tidak bisa ditulis satu per satu dan tidak mengurangi rasa hormat saya, terimakasih atas dukungan dan saran dalam menyusun skripsi ini.
6. Untuk teman dan sahabat alumni SMA N 2 Karawang yang terkumpul dalam kelompok REDHOT yang tidak bisa ditulis satu per satu dan tidak mengurangi rasa hormat saya, terimakasih atas dukungan dan saran dalam menyusun skripsi ini.
7. Untuk teman-teman konsultan zakat BAZNAS yang membantu dan men- support peneliti.
8. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu saya selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Pada kesempatan ini saya ingin mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila sewaktu menjalankan penelitian ini ada hal-hal yang kurang berkenan dari pihak saya.
Akhir kata peneliti berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan semua yang membaca.
Jakarta, Mei 2011
Peneliti
viii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
DAFTAR SIMBOL ... xix
DAFTAR ISTILAH ... xxiv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Permasalahan... 3
1.2.1 Rumusan Masalah ... 3
1.2.2 Batasan Masalah... 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 6
1.4.2 Manfaat Penelitian ... 6
1.4 Metodologi Penelitian ... 7
1.5.1 Metodologi Pengembangan Sistem ... 7
1.5.2 Metodologi Pengumpulan Data ... 7
1.6 Sistematika Penulisan ... 9
BAB 2 LANDASAN TEORI ... 10
2.1 Konsep Dasar Sistem ... 10
2.1.1 Pengertian Sistem ... 10
2.1.2 Karakteristik Sistem ... 11
ix
2.2 Konsep Dasar Informasi ... 13
2.2.1 Pengertian Informasi ... 13
2.2.2 Kualitas Informasi ... 14
2.2.3 Nilai Informasi ... 15
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 15
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 15
2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 16
2.4 Konsep Dasar Basis Data ... 17
2.4.1 Sistem Manajemen Basis Data ... 18
2.4.2 Basis Data Relasional ... 20
2.5 Konsep Dasar Manajemen ... 20
2.5.1 Pengertian Manajemen ... 20
2.5.2 Fungsi Manajemen ... 21
2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 21
2.6.1 Sintesis Struktur SIM ... 22
2.6.2 Sistem Informasi Pendukung pada SIM ... 23
2.7 Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT) ... 23
2.7.1 Pengertian Sistem Pemrosesan Transaksi ... 23
2.7.2 Karakteristik Sistem Pemrosesan Transaksi ... 25
2.8 Sistem Pengendalian Manajemen ... 25
2.9 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ... 26
2.10 Metodologi Penelitian ... 27
2.10.1 Metodologi Pengumpulan Data ... 28
2.10.2 Metodologi Pengembangan Sistem ... 30
2.10.2.1 Rapid Application Development (RAD) ... 30
2.10.2.2 Keuntungan Menggunakan RAD ... 32
2.11 Object Oriented Analysis (OOA) ... 32
2.12 Object Oriented Design (OOD) ... 33
2.13 Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML) ... 34
2.13.1 Diagram UML ... 34
x
2.14 Pengujian ... 38
2.15 Alat Pengembangan Sistem... 39
2.15.1 XAMPP ... 39
2.15.2 Personal Home Page (PHP) ... 39
2.15.2.1 Sejarah Singkat PHP ... 39
2.15.2.2 Keunggulan PHP ... 40
2.15.2.3 Coding PHP ... 40
2.15.3 MySQL ... 42
2.15.3.1 Jenis-Jenis Perintah SQL ... 43
2.16 Jaringan Komputer ... 47
2.16.1 Local Area Network (LAN) ... 48
2.17 Konsep Dasar Zakat, Infak dan Sedekah ... 49
2.17.1 Pengertian Zakat... 49
2.17.2 Sumber dan Peruntukan Zakat ... 50
2.17.2.1 Sumber Zakat ... 50
2.17.2.2 Peruntukan Zakat ... 53
2.17.3 Pelaksanaan Pengelolaan Zakat ... 54
2.17.3.1 Pelaksanaan Dalam Penghimpunan Zakat ... 54
2.17.3.2 Pelaksanaan Dalam Pendayagunaan Zakat ... 55
2.17.4 Pengertian Infak ... 56
2.17.5 Pengertian Sedekah ... 57
2.18 Studi Literatur Sejenis ... 57
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 59
3.1 Metodologi Pengumpulan Data ... 59
3.1.1 Observasi atau Pengamatan Langsung ... 60
3.1.2 Wawancara ... 60
3.1.3 Studi Pustaka ... 61
3.1.4 Studi Literatur Sejenis ... 62
3.2 Metodologi Pengembangan Sistem ... 62
3.3 Rapid Application Development (RAD) ... 63
3.4 Kerangka Berpikir ... 66
xi
BAB 4 PEMBAHASAN ... 67
4.1 Requirement Planning ... 67
4.1.1 Gambaran Umum Lembaga ... 67
4.1.1.1 Visi dan Misi ... 68
4.1.1.2 Struktur Dewan Pengurus ... 68
4.1.1.3 Struktur Dewan Pelaksana ... 69
4.1.1.4 Produk Penghimpunan ... 69
4.1.1.5 Produk Pendistribusian ... 70
4.1.1.6 Program Pendayagunaan ... 71
4.1.1.7 Pengembangan Jaringan ... 73
4.1.1.8 Laporan Keuangan ... 74
4.1.2 Analisa Proses Bisnis Sistem Berjalan ... 75
4.1.3 Analisis Permasalahan dan Kebutuhan Sistem ... 80
4.2 Workshop Desain ... 83
4.2.1 Use Case Diagram ... 83
4.2.2 Activity Diagram ... 101
4.2.3 Class Diagram ... 119
4.2.4 Sequence Diagram ... 120
4.2.5 State Diagram ... 141
4.2.6 Struktur Tabel Database ... 152
4.2.7 Perancangan Form ... 162
4.2.8 Perancangan Laporan ... 170
4.2.9 Perancangan Antarmuka (Interface) ... 172
4.3 Implementasi ... 186
4.3.1 Pemrograman (Coding) ... 186
4.3.2 Pengujian (Testing) ... 186
BAB 5 PENUTUP ... 197
5.1 Kesimpulan ... 197
5.2 Saran ... 197
DAFTAR PUSTAKA ... 199
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 202
xii DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Sistem (Jogiyanto, 2005) ... 10
Gambar 2.2 Karakteristik Sistem (Jogiyanto, 2005) ... 13
Gambar 2.3 Kualitas Informasi (Jogiyanto, 2005) ... 15
Gambar 2.4 Efisiensi dan keefektifan manajemen (Robbins & Coulter, 2007) ... 21
Gambar 2.5 Model Sistem Pemrosesan Transaksi (McLeod & Schell, 2008)... 24
Gambar 2.6 Fase Rapid Application Development (Kendall & Kendall, 2010) .... 31
Gambar 2.7 Contoh Use Case Diagram (Munawar, 2005) ... 35
Gambar 2.8 Contoh Activity Diagram (Munawar, 2005) ... 36
Gambar 2.9 Contoh Class Diagram (Munawar, 2005) ... 37
Gambar 2.10 Contoh Sequence Diagram (Munawar, 2005)... 37
Gambar 2.11 Contoh State Diagram (Munawar, 2005) ... 38
Gambar 2.12 Tampilan embedded script (Sidik, 2005) ... 41
Gambar 2.13 Tampilan non-embedded script (Sidik, 2005) ... 42
Gambar 2.14 Local Area Network (Kristianto, 2003) ... 49
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ... 66
Gambar 4.1 Struktur Dewan Pengurus ... 68
Gambar 4.2 Struktur Dewan Pelaksana ... 69
Gambar 4.3 Laporan Keuangan Penghimpunan 2002-2009 ... 74
Gambar 4.4 Proses Bisnis Sistem Berjalan Bagian Penghimpunan ... 75
Gambar 4.5 Proses Bisnis Sistem Berjalan Bagian Pendayagunaan... 78
Gambar 4.6 Use Case Diagram Sistem Usulan ... 87
Gambar 4.7 Activity Diagram Login ... 101
Gambar 4.8 Activity Diagram Daftar Muzakki ... 102
xiii
Gambar 4.9 Activity Diagram Lihat Data Muzakki ... 103
Gambar 4.10 Activity Diagram Lihat Data Rekening Muzakki ... 104
Gambar 4.11 Activity Diagram Bayar Donasi ... 105
Gambar 4.12 Activity Diagram Cetak Laporan Penerimaan ... 106
Gambar 4.13 Activity Diagram Cetak Bukti Setor ... 107
Gambar 4.14 Activity Diagram Daftar Mustahik ... 108
Gambar 4.15 Activity Diagram Lihat Data Mustahik ... 109
Gambar 4.16 Activity Diagram Penyaluran Langsung ... 110
Gambar 4.17 Activity Diagram Penyaluran Program ... 111
Gambar 4.18 Activity Diagram Cetak Laporan Penyaluran ... 112
Gambar 4.19 Activity Diagram Cetak Bukti Salur ... 113
Gambar 4.20 Activity Diagram Tambah Program Penyaluran ... 114
Gambar 4.21 Activity Diagram Tambah Subprogram Penyaluran ... 115
Gambar 4.22 Activity Diagram Tambah Kategori Zakat Maal ... 116
Gambar 4.23 Activity Diagram Tambah Kategori Mustahik ... 117
Gambar 4.24 Activity Diagram Tambah Pengguna (User) ... 118
Gambar 4.25 Class Diagram... 119
Gambar 4.26 Sequence Diagram Login Admin ... 120
Gambar 4.27 Sequence Diagram Login Bagian Penghimpunan ... 121
Gambar 4.28 Sequence Diagram Login Bagian Pendayagunaan ... 121
Gambar 4.29 Sequence Diagram Daftar Muzakki ... 122
Gambar 4.30 Sequence Diagram Lihat Data Muzakki ... 123
Gambar 4.31 Sequence Diagram Lihat Rekening Muzakki ... 124
Gambar 4.32 Sequence Diagram Bayar Zakat ... 125
Gambar 4.33 Sequence Diagram Bayar Infak ... 127
xiv
Gambar 4.34 Sequence Diagram Bayar Zakat Fitrah ... 129
Gambar 4.35 Sequence Diagram Cetak Laporan Penerimaan ... 130
Gambar 4.36 Sequence Diagram Daftar Mustahik ... 131
Gambar 4.37 Sequence Diagram Lihat Data Mustahik ... 132
Gambar 4.38 Sequence Diagram Penyaluran Langsung... 133
Gambar 4.39 Sequence Diagram Penyaluran Program... 135
Gambar 4.40 Sequence Diagram Cetak Laporan Penyaluran ... 136
Gambar 4.41 Sequence Diagram Tambah Program Penyaluran ... 137
Gambar 4.42 Sequence Diagram Tambah Subprogram Penyaluran ... 138
Gambar 4.43 Sequence Diagram Tambah Kategori Mustahik ... 139
Gambar 4.44 Sequence Diagram Tambah Kategori Zakat Maal ... 140
Gambar 4.45 State Diagram Login ... 141
Gambar 4.46 State Diagram Daftar Muzakki ... 142
Gambar 4.47 State Diagram Bayar Zakat Maal... 143
Gambar 4.48 State Diagram Bayar Infak ... 144
Gambar 4.49 State Diagram Bayar Zakat Fitrah ... 145
Gambar 4.50 State Diagram Daftar Mustahik ... 146
Gambar 4.51 State Diagram Penyaluran Langsung ... 147
Gambar 4.52 State Diagram Penyaluran Program ... 148
Gambar 4.53 State Diagram Tambah Program Penyaluran... 149
Gambar 4.54 State Diagram Tambah Subprogram Penyaluran... 150
Gambar 4.55 State Diagram Tambah Kategori Zakat Maal ... 151
Gambar 4.56 State Diagram Tambah Kategori Mustahik ... 152
Gambar 4.57 Form Login ... 163
Gambar 4.58 Form Daftar Muzakki... 163
xv
Gambar 4.59 Form Bayar Zakat Maal ... 164
Gambar 4.60 Form Bayar Infak ... 165
Gambar 4.61 Form Bayar Zakat Fitrah ... 166
Gambar 4.62 Form Daftar Mustahik ... 167
Gambar 4.63 Form Penyaluran Langsung ... 168
Gambar 4.64 Form Penyaluran Program ... 169
Gambar 4.65 Bukti Setor... 170
Gambar 4.66 Laporan Penerimaan Donasi ... 171
Gambar 4.67 Bukti Salur... 171
Gambar 4.68 Laporan Penyaluran Donasi ... 172
Gambar 4.69 Perancangan Antarmuka Muka ... 173
Gambar 4.70 Perancangan Antarmuka Lihat Data Muzakki ... 174
Gambar 4.71 Perancangan Antarmuka Cetak Laporan Penerimaan ... 175
Gambar 4.72 Perancangan Antarmuka Cetak Bukti Setor ... 176
Gambar 4.73 Perancangan Antarmuka Cetak Laporan Penyaluran ... 177
Gambar 4.74 Perancangan Antarmuka Cetak Bukti Salur ... 178
Gambar 4.75 Perancangan Antarmuka Daftar Program Penyaluran ... 179
Gambar 4.76 Perancangan Antarmuka Tambah Program Penyaluran ... 180
Gambar 4.77 Perancangan Antarmuka Daftar Subprogram Penyaluran ... 181
Gambar 4.78 Perancangan Antarmuka Tambah Subprogram Penyaluran... 182
Gambar 4.79 Perancangan Antarmuka Tambah Kategori Zakat Maal ... 183
Gambar 4.80 Perancangan Antarmuka Tambah Kategori Mustahik ... 184
Gambar 4.81 Perancangan Antarmuka Tambah User... 185
Gambar 4.82 Konfigurasi Jaringan yang diusulkan ... 196
xvi DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis ... 57
Tabel 4.1 Identifikasi Aktor ... 84
Tabel 4.2 Identifikasi Use Case ... 84
Tabel 4.3 Spesifikasi Use Case Login... 88
Tabel 4.4 Spesifikasi Use Case Daftar Muzakki ... 88
Tabel 4.5 Spesifikasi Use Case Lihat Data Muzakki ... 89
Tabel 4.6 Spesifikasi Use Case Bayar Donasi ... 90
Tabel 4.7 Spesifikasi Use Case Lihat Data Rekening Muzakki ... 91
Tabel 4.8 Spesifikasi Use Case Bukti Setor... 91
Tabel 4.9 Spesifikasi Use Case Laporan Penerimaan ... 92
Tabel 4.10 Spesifikasi Use Case Daftar Mustahik ... 93
Tabel 4.11 Spesifikasi Use Case Lihat Data Mustahik ... 94
Tabel 4.12 Spesifikasi Use Case Penyaluran Program ... 94
Tabel 4.13 Spesifikasi Use Case Penyaluran Langsung ... 95
Tabel 4.14 Spesifikasi Use Case Bukti Salur ... 96
Tabel 4.15 Spesifikasi Use Case Laporan Penyaluran ... 96
Tabel 4.16 Spesifikasi Use Case Tambah Program Penyaluran ... 97
Tabel 4.17 Spesifikasi Use Case Tambah Subprogram Penyaluran ... 98
Tabel 4.18 Spesifikasi Use Case Tambah Kategori Zakat Maal ... 98
Tabel 4.19 Spesifikasi Use Case Tambah Kategori Mustahik ... 99
Tabel 4.20 Spesifikasi Use Case Tambah User ... 100
Tabel 4.21 Tabel User pada Database ... 153
Tabel 4.22 Tabel Muzakki Account pada Database ... 153
xvii
Tabel 4.23 Tabel Muzakki pada Database ... 153
Tabel 4.24 Tabel Mustahik pada Database ... 154
Tabel 4.25 Tabel Provinsi pada Database ... 155
Tabel 4.26 Tabel Kategori Zakat Maal pada Database ... 156
Tabel 4.27 Tabel Kategori Mustahik pada Database ... 156
Tabel 4.28 Tabel Pekerjaan pada Database ... 156
Tabel 4.29 Tabel Jenis Usaha pada Database ... 157
Tabel 4.30 Tabel Rekening Amil pada Database ... 157
Tabel 4.31 Tabel Program Penyaluran Utama pada Database ... 157
Tabel 4.32 Tabel Subprogram Penyaluran pada Database ... 158
Tabel 4.33 Tabel Penerimaan Zakat Maal pada Database ... 158
Tabel 4.34 Tabel Kategori Organisasi pada Database... 159
Tabel 4.35 Tabel Distribusi Dana pada Database ... 159
Tabel 4.36 Tabel Dana Penyaluran Mustahik pada Database ... 160
Tabel 4.37 Tabel Organisasi Amil pada Database ... 160
Tabel 4.38 Tabel Penerimaan Zakat, Infak, dan Sedekah pada Database ... 161
Tabel 4.39 Tabel Mustahik Tanggungan pada Database ... 162
Tabel 4.40 Pengujian Black Box ... 187
xviii DAFTAR LAMPIRAN
Wawancara ... 202 Coding Program ... 204 Tampilan Aplikasi ... 210
xix DAFTAR SIMBOL
SIMBOL USE CASE DIAGRAM (Munawar, 2005)
No. Simbol Nama Simbol Keterangan
1. Actor
Segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi
2. Use Case
Urutan langkah-langkah yang secara tindakan sering terkait, baik terotomatisasi maupun manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal
3. Association Hubungan interaksi antar
actor dengan use case
4. Extends
Hubungan antar use case yang terjadi akibat perluasa fungsi dari salah satu use case
5. Depends on
Hubungan antar use case yang menggambarkan ketergantungan suatu use case dengan use case lainnya.
6. includes
Hubungan antar use case yang terjadi agar tidak terjadi perulangan penggunaan suatu use case.
xx SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
(Munawar, 2005)
No. Simbol Nama Simbol Keterangan
1. Start Menggambarkan awal sebuah
proses
2. Inisiasi
Aktivitas
Menggambarkan sasaran yang mengawali kegiatan
3. Activity
Menggambarkan sebuah ativitas atau tugas yang perlu dilakukan
4. Decision
Menggambarkan sebuah aktivitas keputusan
5. Garis
Sinkronisasi
Menggambarkan kegiatan yang dapat muncul secara parallel
6. End
Menggambarkan akhir dari setiap proses
xxi SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
(Munawar, 2005)
No. Simbol Nama Simbol Keterangan
1. Actor
Segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi
2. Object
Objek (Model, view, atau controller) yang terdapat dalam sistem
3. Lifeline Lifeline
4. Behavior
(Operation)
Perilaku yang perlu dilakukan oleh masing- masing objek.
5. Message Message
Pesan yang telah dikirim ke satu objek tertentu untuk melakukan suatu behavior tertentu.
6. Message to
self
Pesan yang dikirimkan pada dari dan kepada objek itu sendiri
7. Message
return
Pesan yang dikirimkan sebagai balasan dari pesan sebelumnya
xxii SIMBOL STATE DIAGRAM
(Munawar, 2005)
No. Simbol Nama Simbol Keterangan
1. Initial Pseudo
State Keadaan Awal
2. Final State Keadaan Akhir
3. State Menandakan suatu keadaan
pada sistem
4. Transition Menunjukan perubahan
keadaan pada suatu sistem
5. Decision Tanda yang menandakan
pilihan perubahan kondisi
6. Self Transition
Panah yang menunjukkan perubahan keadaan pada sistem yang kembali ke kondisi sebelum berubah
xxiii SIMBOL CLASS DIAGRAM
(Munawar, 2005)
No. Simbol Nama Simbol Keterangan
1. Class
Satu set objek yang memiliki atribut dan behavior yang sama
2. Association
Hubungan dua arah antar class
3. Aggregation
Hubungan dimana suatu class yang paling besar berisi satu atau lebih class yang lebih kecil
4. Generalization
Hubungan yang
menggambarkan suatu class adalah pewaris dari class yang lain.
xxiv DAFTAR ISTILAH
Amil Petugas yang mengambil, menghimpun, mengelola dan menyalurkan donasi zakat, infak dan sedekah (ZIS).
Bukti Salur Tanda bukti pembayaran ZIS yang diberikan kepada muzakki.
Bukti Setor Tanda bukti penyaluran ZIS yang diberikan kepada mustahik.
CORSEC Corporate Secretary.
Haul kepemilikan harta tersebut telah mencapai satu tahun khusus ternak, harta simpanan, dan harta perniagaan.
Muzakki Orang yang mengeluarkan ZIS.
Mustahik Orang yang mendapatkan dana saluran ZIS.
Mysql Sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data yang dirancang untuk mendukung pengolahan data transaksi.
Nisab Harta telah mencapai ukuran/jumlah tertentu sesuai ketetapan.
NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak.
NPWZ Nomor Pokok Wajib Zakat.
PIRAC Organisasi sumber daya nirlaba dan independen.
PHP Sebuah bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah web server.
QMR Quality Management Representative.
RAD (Rapid Application Development) Sebuah model proses
perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek.
SAI Satuan Audit Internal.
xxv SIMZIS Sistem Informasi Manajemen Zakat, Infak, dan Sedekah.
UPZ Unit Pengumpul Zakat.
User Pengguna Sistem.
XAMPP Tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket yang terdiri dari PHP, XAMPP, apache.
Zakat Fitrah Zakat yang dikeluarkan pada Bulan Ramadhan untuk membersihkan hati. Biasanya jumlah zakat fitrah ditentukan dari 3,5 Kg beras.
Zakat Maal Zakat yang dikenakan atas hartayang dimiliki individu atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan berdasarkan hukum (syara).
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Di dalam kehidupan sehari-hari penduduk Indonesia tidak lepas dari pengaruh- pengaruh ajaran Islam. Islam mengatur seluruh tata perkehidupan manusia baik habluminallah (hubungan dengan Allah) maupun habluminannas (hubungan dengan manusia), sehingga Islam mengharapkan dengan adanya keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Dalam kehidupan dunia ini banyak sekali perintah-perintah Allah yang harus dilaksanakan, diantaranya adalah perintah membayar zakat. Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga termasuk infak dan sedekah, hukumnya wajib dan harus dilaksanakan bagi yang mampu.
Potensi zakat di Indonesia sangat tinggi. Data hasil survei PIRAC (organisasi sumber daya nirlaba dan independen) pada tahun 2002 menyebutkan bahwa potensi zakat di Indonesia adalah sebesar Rp 20 trilyun per tahun (Pikiran Rakyat, 28 Oktober 2005). Potensi tersebut belum dapat terserap sepenuhnya, dimana pada tahun 2002 di tingkat nasional hanya mampu terserap sebesar Rp 23,5 milyar. Sementara itu, hasil penelitian Pusat Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah dan Ford Foundation, jumlah filantropi (kedermawanan) umat Islam Indonesia mencapai Rp 19,3 trilyun terbagi dalam bentuk barang Rp 5,1 trilyun dan uang Rp 14,2 trilyun.
2 Indonesia berpotensi dalam meningkatkan kualitas dalam bidang sosial melalui program pembayaran zakat, infak dan sedekah. Zakat dapat dipandang sebagai salah satu upaya dalam mengatasi kemiskinan. Telah diketahui bahwa sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam, dan kondisi umat Islam masih jauh dari sejahtera, salah satunya adalah tingkat kemampuan ekonomi umat yang masih rendah dan tidak merata.
Faktor pendukung kesuksesan lembaga amil zakat ialah meningkatkan kepercayaan muzakki dalam menyalurkan wajib zakatnya kepada lembaga amil zakat. Sesungguhnya zakat itu harus dikelola oleh lembaga amil zakat yang kredibel, yang amanah, yang transparan atau amil zakat yang memberikan laporan yang kontinyu kepada masyarakat (Hafidhuddin, 2008).
Saat ini sistem informasi sangat penting bagi setiap badan usaha. Karena mempercepat dan memperlancar serta mengefisienkan dan mengefektifkan waktu setiap transaksi sehari-hari dan yang lebih penting lagi, sistem informasi dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Pada dasarnya, sistem informasi memiliki fungsi seperti mencatat, mengumpulkan, menyimpan dan memberi laporan setiap kegiatan yang dibutuhkan setiap badan usaha atau organisasi.
Indonesia memiliki badan yang menerima, mengelola dan menyalurkan zakat yang bernama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), selain mengelola zakat juga mengelola infak dan sedekah, yang setelah ini akan disebut ZIS. Saat ini, sistem informasi zakat yang ada di BAZNAS belum terintegrasi antara Bagian Penghimpunan dengan Bagian Penyaluran. Pencatatan penerimaan donasi ZIS dengan pengelolaan penyaluran ZIS memiliki sistem yang terpisah satu sama lain.
3 Hal ini yang mempersulit tugas dari pengolahan transaksi karena harus mencatat dan membandingkan transaksi penerimaan dengan penyaluran ZIS.
Pembayaran ZIS dari muzakki akan diterima oleh Bagian Penghimpunan, setelah dana ZIS terkumpul, maka dana tersebut harus disalurkan kepada mustahik. Bagian yang berhak dalam menyalurkan dana ZIS ialah Bagian Penghimpunan. Bagian Penghimpunan menyalurkan dana ZIS kepada mustahik baik secara langsung atau melalui program-program penyaluran. BAZNAS menggunakan sistem informasi yang terpisah antara Bagian Penghimpunan dengan Bagian Penghimpunan. Hal ini mengakibatkan ketidak efektifan dalam setiap proses bisnis transaksi penerimaan, pengolahan, dan penyaluran ZIS.
Dengan demikian, peneliti tertarik untuk mengembangkan sistem informasi ZIS dalam memberikan solusi bagaimana sistem perzakatan dapat dikelola dengan benar dan setiap proses bisnis yang ada pada BAZNAS berjalan lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, dari gambaran permasalahan diatas peneliti mengambil tema ”Sistem Informasi Manajemen Zakat, Infak, Sedekah Pada Badan Amil Zakat Nasional”.
1.2 Permasalahan
1.2.1 Rumusan Masalah
Atas dasar permasalahan yang dipaparkan pada latar belakang, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
4 1. Sistem informasi yang ada di BAZNAS belum terintegrasi antara Bagian Penghimpunan dengan Bagian Pendayagunaan sehingga akan terjadi ketidakefektifan dalam proses transaksi.
2. Sistem informasi yang sedang berjalan tidak bisa membandingkan jumlah dana yang diterima dengan jumlah dana yang disalurkan untuk mengetahui berapa jumlah uang yang tersisa dari penghimpunan donasi.
3. Laporan data donasi dengan data penyaluran dibuat oleh sistem informasi yang berbeda, sehingga terjadi ketidakefektifan dalam penerimaan laporan baik dari penerimaan ZIS atau penyaluran ZIS.
1.2.2 Batasan Masalah
Batasan masalah dilakukan agar penulisan skripsi dapat memberikan pemahaman yang terarah dan sesuai dengan yang diharapkan. Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada, maka peneliti membatasi permasalahan pada :
1. Sistem informasi ini mengintegrasikan sistem Bagian Penghimpunan dengan Bagian Pendayagunaan yang terdapat di lembaga BAZNAS.
2. Sistem informasi ini diimplementasikan di struktur dewan pelaksana pada lembaga BAZNAS.
3. Pengembangan sistem informasi ini hanya mencakup sistem pemrosesan transaksi pada Bagian Penghimpunan seperti pendaftaran muzakki, penerimaan pembayaran donasi dan pelaporan jumlah penerimaan zakat
5 dan proses kegiatan pada Bagian Pendayagunaan seperti pendaftaran mustahik, penyaluran donasi dan pelaporan jumlah penyaluran zakat.
4. Pengembangan sistem informasi ini tidak menerapkan sistem akuntansi zakat dalam pencatatan akuntansi dana penerimaan dengan akuntansi dana pengeluaran.
5. Pengembangan sistem informasi ini tidak membahas mengenai keamanan data.
6. Sistem ini tidak menggunakan metode Sistem Penunjang Keputusan (SPK) dalam menentukan mustahik mana yang mendapatkan penyaluran baik secara langsung atau program.
7. Sistem informasi ini tidak membahas mengenai publikasi laporan penerimaan dan laporan pendayagunaan penyaluran kepada masyarakat.
8. Dalam perancangan dan pembangunan sistem informasi manajemen ZIS, menggunakan metodologi berbasis objek oriented dengan model pengembangan Rapid Application Development. Penggunaan metodologi pengembangan sistem pun dilakukan pembatasan, yaitu pada tahap implementasi, hanya sampai pada tahap pemrograman dan pengujian perangkat lunak menggunakan teknik black box.
9. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database-nya, serta menggunakan Apache sebagai webserver-nya.
6 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian skripsi yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Zakat, Infak dan Sedekah adalah
1. Menganalisis sistem penghimpunan dan sistem pendayagunaan yang sedang berjalan, merancang dan mengembangkan sistem informasi yang mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu dalam proses transaksi penerimaan dan penyaluran donasi.
2. Mengembangkan sistem informasi manajemen ZIS yang terintegrasi antara Bagian Penghimpunan dengan Bagian Pendayagunaan.
3. Merancang dan membangun sistem sistem informasi manajemen ZIS untuk memudahkan kinerja amil dan manajer dalam mendapatkan laporan donasi ZIS masuk dan keluar setiap bulannya.
4. Mengembangkan sistem Informasi yang mampu menyajikan hasil penerimaan dan penyaluran donasi dengan cepat dan akurat sesuai dengan tugas antar bagian tersebut.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian skripsi ini adalah :
1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi peneliti mengenai sistem perzakatan dari proses penghimpunan hingga penyaluran donasi dan menerapkannya menjadi sebuah sistem informasi manajemen ZIS dan menerapkan ilmu-ilmu yang didapat selama kuliah.
7 2. Sebagai referensi dan dokumentasi yang dapat digunakan untuk
pengembangan dari sistem informasi manajemen ZIS dikemudian hari.
3. Dengan mengimplementasikan sistem informasi manajemen ZIS diharapkan dapat meningkatkan kinerja lembaga BAZNAS, sehingga perusahaan akan menjadi efisien dan efektif dan dapat memudahkan pekerjaan amil zakat dalam menghimpun dan menyalurkan donasi ZIS.
1.4 Metodologi Penelitian
1.4.1 Metodologi Pengembangan Sistem
Pada pengembangan sistem informasi ini, peneliti menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD) atau pengembangan aplikasi cepat yang telah popular dalam mengakselerasikan pengembangan sistem dalam waktu yang relatif lebih cepat.
Menurut Kendall tahapan utama dari metode RAD terdiri dari tiga fase yaitu : (Kendall&Kendall, 2008)
1. Requirement Planning 2. Workshop Design 3. Implementation
1.4.2 Metodologi Pengumpulan Data
Dalam memperoleh dan mengumpulkan data yang akurat dalam penulisan skripsi ini, maka penulisan ini menggunakan beberapa metode sebagai sarana untuk membantu serta memudahkan peneliti dalam penyusunan laporan. Proses
8 pengumpulan data termasuk kedalam tahap Requirement Planning. Berikut adalah metode pengumpulan data yang di gunakan yaitu :
1. Metode Observasi
Pada tahap pengamatan langsung ini peneliti pengembangan akan melakukan pengamatan langsung ke tempat penerapan sistem untuk mengetahui alur dari kerja bisnis penerimaan dana ZIS.
2. Metode Wawancara
Pada tahap wawancara, peneliti akan memberikan beberapa pertanyaan kepada pemilik dan pengguna akhir sistem tentang keinginan yang seperti apa sistem yang akan dibangun. Hal ini membuat peneliti dapat menggali permasalahan lebih dalam.
3. Studi Pustaka
Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan peneliti melakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari secara mendalam literatur-literatur yang mendukung penelitian ini. Diantaranya buku-buku, diktat, jurnal, makalah, artikel cetak maupun elektronik, dan lain sebagainya.
4. Studi Literatur
Metode pengumpulan data dengan cara menganalisa penelitian sejenis untuk mencari kelebihan terhadap penelitian yang peneliti lakukan sekarang dari penelitian yang sudah ada.
9 1.5 Sistematika Penulisan
Pembahasan yang peneliti sajikan terbagi dalam lima bab yang secara singkat akan di uraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi pendahuluan yang membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang relevan dengan penelitian pengembangan sistem informasi manajemen ZIS.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini dipaparkan tentang metode yang dipakai dalam pencarian data maupun metode untuk pengembangan sistem yang dilakukan pada penelitian.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini merupakan inti dari pengembangan sistem informasi manajemen ZIS pada BAZNAS yang diantaranya menguraikan profil perusahaan, analisa pemecahan masalah, dan perancangan sistem.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil pengembangan sistem dan saran- saran yang membangun dalam pengembangan sistem selanjutnya yang dapat memajukan sistem perzakatan Indonesia.
10 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Menurut Jerry FitzGerald pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan sesuatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen adalah sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Jogiyanto, 2005)
Gambar 2.1 Model Sistem (Jogiyanto, 2005) Pengolahan
(Processing) Masukkan
(Input)
Masukkan (Input)
11 2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu : (Jogiyanto, 2005)
1. Komponen sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut dengan subsistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen- elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
12 Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber- sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan yaitu energi yang dimasukkan kedalam sistem, dimana dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang di-input-kan supaya sistem dapat beroprasi, sedang masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolahan Sistem (Proses)
Suatu sistem mempunyai bagian pengolahan yang kana merubah input menjadi output.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan. Sasaran sangat terpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
13 Gambar 2.2 Karakteristik Sistem (Jogiyanto, 2005)
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Sub Sistem
Sub Sistem
Sub Sistem Batas
Batas
Lingkungan luar
Input Proses Output
14 Informasi adalah data yang diolah menjadi menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto, 2005) McFadden Mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
Menurut Davis informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Peneliti menyimpulkan informasi sebagai data hasil olahan yang berguna dalam pembuatan atau penentuan keputusan dan suatu waktu data hasil olahan tersebut dapat menjadi data yang akan diolah kembali.
2.2.2 Kualitas Informasi
Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, informasi yang berkualitas ditentukan oleh hal-hal berikut : (Kadir, 2003)
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat Waktu
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat, karena nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan.
3. Relevan
Informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai informasi tersebut.
15 Gambar 2.3 Kualitas Informasi (Jogiyanto, 2005)
2.2.3 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu : manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan. (Jogiyanto, 2005)
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Untuk memperoleh informasi salah satunya didapatkan melalui sistem informasi. Sistem informasi adalah suatu komponen-komponen
Akurat Tepat Waktu Relevan Kualitas Informasi
16 dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. (Jogiyanto, 2005)
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukkan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai sebuah sistem keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. (Jogiyanto, 2005)
1. Blok Masukan
Masukan mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Masukan disini termasuk metode - metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen – dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan terdokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
17 4. Blok Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (database management systems).
6. Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.4 Konsep Dasar Basis Data
Basis data adalah suatu koleksi data yang terintegrasi, diorganisasi dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali (McLeod dan Schell, 2008). Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi
18 bagi para pemakai. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan database system. Database system (sistem basis data) adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam didalam suau organisasi. Basis data dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang memiliki karakteristik, antara lain :
1. Merupakan suatu kumpulan interrelated data yang disimpan bersama tanpa mengganggu satu sama lain atau membentuk kerangkapan data.
2. Kumpulan data dalam basis data dapat digunakan oleh sebuah program aplikasi atau lebih secara optimal.
3. Penambahan data baru, penghapusan, dan modifikasi data, dan pengambilan kembali data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.
4. Data merupakan suatu sumber yang sangat berguna bagi hampir disemua organisasi.
2.4.1 Sistem Manajemen Basis Data
Sistem manajemen basis data adalah suatu perangakat lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri, hubungan di antara data di dalam basis data, dan nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai-nilai default, dan seluruh uraian field lainnya. Inilah sebabnya mengapa basis data yang dikendalikan oleh suatu sistem manajemen basis data disebut sekumpulan data terhubung yang menjelaskan dirinya sendiri (self-describing set of related data).(McLeod dan Schell, 2008).
19 Tujuan utama sistem manajemen basis data adalah menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan pengambilan data dari basis data. Sistem manajemen basis data berperan memberi abstraksi data tingkat tinggi ke pemakai. (Hariyanto, 2004)
Tujuan lain dari sistem manajemen basis data adalah : 1. Menghindari redudansi dan inkonsistensi data
2. Menghindari kesulitan pengaksesan data 3. Menghindari isolasi data
4. Menghindari anomali pengaksesan konkuren 5. Menghindari masalah-masalah keamanan 6. Menghindari masalah-masalah integritas
Produk perangkat lunak seperti Microsoft Access, Oracle, Microsoft SQL Server, Sybase, MySQL, dan lain-lain merupakan Sistem manajemen basis data.
Secara umum, suatu sistem manajemen basis data terdiri dari : 1. Suatu koleksi modul, program, dan tabel-tabel.
2. Suatu metode akses dan sebuah metodologi akses.
3. Sekumpulan masukan data, manipulasi data, pelaporan dan tools retrieval.
4. Ketentuan built-in untuk keamanan dan integrasi data.
5. Sekumpulan file, record, serta uraian-uraian elemen.
6. Peraturan tentang logika untuk mengonstruksi file dan menangani data.
7. Spesifikasi untuk menyimpan data fisik.
20 2.4.2 Basis Data Relasional
Model data relasional menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logis antar data dalam basis data dengan cara memvisualisasikannya ke dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom yang menunjukkan atribut.
2.5 Konsep Dasar Manajemen 2.5.1 Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses mengkoordinasikan aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Manajemen melibatkan efisiensi dan efektifitas penyelesaian aktifitas-aktifitas kerja organisasi, atau sekurang-kurangnya itulah yang didambakan manajer.
Efisiensi mengacu kepada memperoleh output terbesar dengan input terkecil. Karena manajer menghadapi input yang langka meliputi sumber daya manusia, uang, dan peralatan, mereka memfokuskan dengan penggunaan yang efisien atas sumber daya itu. Maka dari itu, efisien sering kali diacukan sebagai
”melakukan pekerjaan dengan benar”. Artinya tidak memboroskan sumber daya.
Namun, tidaklah cukup sekedar efisien. Manajemen juga memfokuskan terhadap efektifitas. Efektifitas ialah menyelesaikan aktifitas-aktifitas sehingga sasaran organisasi dapat tercapai. Efektifitas sering digambarkan sebagai ”melakukan pekerjaan yang benar”. Artinya aktifitas-aktifitas kerja yang membantu organisasi mencapai sasaran.
21 Gambar 2.4 Efisiensi dan Keefektifan Manajemen (Robbins dan Coulter, 2007)
2.5.2 Fungsi Manajemen
Menurut pendekatan fungsi, para manajer menunjukan aktifitas atau kewajiban yang jelas ketika mereka secara efisien dan efektif mengkoordinasikan pekerjaan orang lain. Pada pertengahan abad ke-20 Henry Fayol untuk pertama kalinya mengusulkan bahwa semua manajer melaksanakan lima fungsi seperti merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi dan mengendalikan.
Namun sekarang ini fungsi-fungsi tersebut sudah diringkas menjadi empat fungsi manajemen dan yang paling penting yaitu merencanakan, memimpin, mengorganisasi, dan mengendalikan.
2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemen merupakan suatu pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk memberi eksekutif bantuan informasi yang tepat dan dapat memberikan kemudahan bagi proses manajemen. (Sutabri, 2005)
SIM menghasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi dalam proses operasi organisasi. Selain itu SIM disebut juga jaringan
Penggunaan sumber daya
Penerapan sasaran
Efisiensi (sasaran) Keefektifan (Hasil Akhir)
Upaya keras manajemen :
Kemubaziran sumber daya yang rendah (efisiensi tinggi) Pencapaian sasaran yang tinggi (efektifitas tinggi)
22 prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem terintegrasi dengan maksud memberikan informasi yang bersifat intern ataupun ekstern kepada manajer, dengan dasar pengambilan keputusan. Secara garis besar SIM dibangun atas komponen :
1. Basis Data (Database)
Sebuah Sistem Informasi Manajemen memiliki subsistem manajemen data. Subsistem manajemen data merupakan manajemen yang memasukan data ke suatu database untuk suatu situasi dan dikelola oleh perangkat lunak untuk menjadi sebuah informasi.
2. Sistem Perangkat Lunak (Software system)
Dalam komponen ini terdapat subsistem manajemen pengguna, pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem informasi, sehingga pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari sistem. Selain itu dalam SIM juga terdapat manajemen laporan, merupakan aspek laporan informasi yang diberikan kepada pengguna.
2.6.1 Sintesis Struktur SIM
Struktur SIM diuraikan dengan dua cara, yaitu atas dasar kegiatan manajemen dan fungsi organisatoris. Kedua rancangan ditambah konsep struktural kini akan disintesiskan ke dalam suatu struktur SIM. Pada hakekatnya hal ini merupakan suatu kerangka konseptual yang memungkinkan pembahasan dan perencanaan sistem informasi. SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan
23 subsistem fungsional yang masing-masing dibagi dalam empat seksi pengolahan informasi :
1. Pengolahan Transaksi
2. Dukungan operasi sistem informasi
3. Dukungan pengendalian manajerial sistem informasi 4. Dukungan perencanaan strategis sistem informasi.
2.6.2 Sistem Informasi Pendukung Pada SIM
Sesuai dengan tingkatan yang ada pada manajemen, dibangunlah sistem informasi yang dibutuhkan. Setiap tingkatan manajemen memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Sistem informasi manajemen memiliki sistem pendukung sesuai dengan 3 tingkatan manajemen seperti sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system), sistem pengendalian manajemen (management control system), dan sistem pendukung keputusan (decision support system). (Nugroho, 2008)
2.7 Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT)
2.7.1 Pengertian Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi (SPT) adalah sebuah sistem yang digunakan untuk keperluan transaksi sehari-hari. Seperti yang telah dijelaskan diatas, sistem informasi ini digunakan untuk kegiatan pokok perusahaan. Sistem ini sangat berguna untuk menghasilkan data. Daur ulang informasi SPT akan mendapatkan data dari luar dan dari dalam. Untuk data dari luar, SPT dapat ditemukan pada
”Front Office” yang proses transaksinya sangat dekat dengan pelanggan, bahkan
24 berhubungan langsung dengan pelanggan. Contoh SPT yang mendapat data dari luar adalah penerimaan dana zakat, pemasukan data penjualan, keluar masuk data keuangan pada bank, atau komputerisasi pada kasir. Sedangkan data yang datang dari dalam, SPT dapat ditemukan pada perencanaan produksi, perpindahan bahan baku dan hasil produksi, pembuatan nota pembelian, dan lain-lain.
Gambar 2.5 adalah sebuah model dari sistem pemrosesan transaksi. input, transformasi, dan output dari sistem fisik perusahaan berada di bagian bawah.
Data dikumpulkan dari semua sistem fisik dan lingkungan lalu dimasukan kedalam basis data. Piranti lunak pemrosesan data mengubah data menjadi informasi bagi manajemen perusahaan dan bagi individu-individu dan organisasi- organisasi didalam lingkungan perusahaan.
Gambar 2.5 Model Sistem Pemrosesan Transaksi (McLeod dan Schell, 2008) Data Informasi Manajemen
Piranti Lunak Pemrosesan Data
Basis Data
Sumber Daya
Fisik Input Transformasi Sumber Daya
Fisik Output
Lingkungan Lingkungan
SPT
25 2.7.2 Karakteristik Sistem Pemrosesan Transaksi
1. Jumlah data yang diproses sangat besar.
2. Sumber data umumnya internal dan keluaran terutama dimaksudkan untuk pihak internal (meskipun bisa juga diperuntukkan bagi mitra kerja).
3. Pemrosesan informasi dilakukan secara teratur : harian, mingguan, dan bulanan dan lainnya.
4. Kapasitas penyimpanan (database) besar.
5. Kecepatan pemrosesan yang diperlukan tinggi karena volume yang besar.
6. Umumnya memantau dan mengumpulkan data masa lalu.
7. Masukan dan keluaran terstruktur. Mengingat data yang diproses cukup stabil, data diformat dalam suatu standar.
8. Level kerincian yang tinggi dan mudah terlihat terutama pada masukan tetapi sering kali juga pada keluaran.
9. Komputasi tidak rumit (menggunakan matematika sederhana atau operasi statistik).
10. Memerlukan kehandalan yang tinggi.
11. Pemrosesan terhadap permintaan merupakan suatu keharusan. Pemakai dapat melakukan permintaan terhadap basis data.
2.8 Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian Manajemen adalah sistem informasi yang ditujukan untuk mendukung manajemen tingkat menengah agar dapat mengendalikan organisasi tetap menuju kepada sasaran yang diinginkan.
26 Sistem pengendalian manajemen bisa didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuan serupa. Informasi yang diberikan menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya dilihat dari apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi, dan apa yang kemungkinan akan terjadi di masa depan.
Sistem Pengendalian Manajemen akan menghasilkan informasi ini melalui penggunaan dua jenis perangkat lunak :
1. Perangkat lunak pembuat laporan (report-writing software) yang menghasilkan laporan berkala maupun laporan khusus. Laporan berkala dikodekan dalam suatu bahasa program dan disiapkan sesuai jadwal tertentu.
2. Model matematis menghasilkan informasi sebagai hasil dari suatu simulasi atas operasi perusahaan. Model-model matematis yang menggambarkan operasi perusahaan dapat ditulis menggunakan semua jenis bahasa pemrograman. Akan tetapi, bahasa-bahasa pemodelan khusus dapat menjadikan tugas ini menjadi lebih mudah dan lebih cepat untuk dilakukan.
Output informasi yang dihasilkan akan digunakan oleh pihak-pihak yang akan memecahkan masalah (baik manajer maupun kalangan profesional) dalam mengambil keputusan guna memecahkan masalah perusahaan.
2.9 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem pendukung keputusan atau bisa disingkat dengan SPK adalah suatu sistem yang membantu seorang manajer atau sekelompok kecil manajer
27 memecahkan suatu masalah. Satu contoh adalah SPK yang dirancang untuk membantu seorang manajer penjualan menentukan tingkat komisi terbaik bagi para tenaga penjualannya. (McLeod dan Schell, 2008)
Satu contoh adalah SPK yang dirancang untuk membantu seorang manajer penjualan menentukan tingkat komisi terbaik bagi para tenaga penjualannya. SPK mengambil pendekatan jarak jauh dalam memecahkan masalah, berbeda dengan SIM yang mengambil pendekatan jarak dekat dengan memberikan informasi bagi sekelompok besar pencari pemecahan masalah dalam memecahkan rentang masalah yang luas.
2.10 Metodologi Penelitian
Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik, dalam melakukan atau mengerjakan suatu hal. Jadi, metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan pada berbagai disiplin ilmu (McLeod dan Schell, 2008).
Penelitian adalah suatu penyelidikan yang teroganisasi. Penelitian juga bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang diterima, ataupun mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi baru dari dalil-dalil tersebut. Dari itu, penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus-menerus terhadap sesuatu. Penelitian juga merupakan percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru. (Nazir, 2005)
28 2.10.1 Metodologi Pengumpulan Data
Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan digunakan, kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. (Nazir, 2005)
Dalam melakukan pengumpulan data, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
1. Observasi
Pengumpulan data dengan observasi atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan langsung akan tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut : (Nazir, 2005)
a. Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik,
b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan,
29 c. Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan preposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja,
d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan relibilitasnya.
2. Wawancara
Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan yang diwawancarai atau responden.
Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee).
Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian. (Nazir, 2005)
3. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan proses umum yang dilakukan untuk mendapatkan teori terlebih dahulu. Kajian pustaka meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, analisis dokumen- dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian.
4. Studi Literatur
30 Studi literatur berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam studi literatur ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah.
2.10.2 Metodologi Pengembangan Sistem
2.10.2.1 Rapid Application Development (RAD)
Pendekatan sistem merupakan sebuah metodologi. Metodologi adalah satu cara yang direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar dalam memecahkan segala jenis masalah. (McLeod dan Shell, 2008).
Rapid Application Development (RAD) adalah kumpulan strategi, metodologi, dan alat terintegrasi yang terdapat di dalam suatu kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi. (McLeod dan Schell, 2008)
Rapid Application Development memiliki tiga fase utama dalam pengembangan sistem, yaitu : (Kendall dan Kendall, 2010)
1. Requirement Planning
Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan- tujuan tersebut. Fase ini membutuhkan peran aktif mendalam dari kedua kelompok tersebut, tidak hanya menunjukan proposal atau dokumen.