• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROJECT AKHIR 2 TITANIA SALSADILA BERUTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROJECT AKHIR 2 TITANIA SALSADILA BERUTU"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

ALAT PENGONTROL SUHU DAN KELEMBABAN PADA PROSES FERMENTASI TEMPE DENGAN MENGGUNAKAN

SENSOR DHT-11 BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN TAMPILAN SMARTPHONE ANDROID

PROJECT AKHIR 2

TITANIA SALSADILA BERUTU 162411002

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2019

(2)
(3)

ALAT PENGONTROL SUHU DAN KELEMBABAN PADA PROSES FERMENTASI TEMPE DENGAN MENGGUNAKAN

SENSOR DHT-11 BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN TAMPILAN SMARTPHONE ANDROID

PROJECT AKHIR 2

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya

TITANIA SALSADILA BERUTU 162411002

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2019

(4)
(5)

i PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Judul : Alat Pengontrol Suhu Dan Kelembaban Pada Proses Fermentasi Tempe Dengan Menggunakan Sensor DHT-11 Berbasis Arduino Uno Dengan Tampilan Smartphone Android

Kategori : Project Akhir

Nama : Titania Salsadila Berutu

Nomor Induk Mahasiswa : 162411002

Program Studi : D3 Metrologi dan Instrumentasi

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Disetujui di, Medan, 29 Juli 2019

Ketua Program Studi, Pembimbing,

Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc Tua Raja Simbolon S.Si, M.Si NIP. 19660729 199203 2 002 NIP. 19721115 200012 1 001

(6)

ii PERNYATAAN

ALAT PENGONTROL SUHU DAN KELEMBABAN PADA PROSES FERMENTASI TEMPE DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR DHT-11

BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN TAMPILAN SMARTPHONE ANDROID

PROJECT AKHIR 2

Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 29 Juli 2019

Titania Salsadila Berutu 162411002

(7)

iii ALAT PENGONTROL SUHU DAN KELEMBABAN PADA PROSES FERMENTASI TEMPE DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR DHT-11

BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN TAMPILAN SMARTPHONE ANDROID

ABSTRAK

Tempe merupakan makanan tradisional yang masih digemari sampai sekarang, bahkan dibeberapa daerah tempe masih menjadi pilihan untuk lauk makanan.

Tempe juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti protein, lemak, karbohidrat, dan mineral. Sesuai penelitian dalam Gizi tempe juga mudah dicerna. Pada umumnya tempe masih dibuat dengan proses yang tradisional. Hal ini juga terkadang membuat tempe tidak jadi sesuai dengan waktunya dan ada tempe yang gagal produksi akibat gagalnya proses fermentasi. Penelitian ini membuat rancang bangun alat pengontrolan suhu dan kelembaban pada proses fermentasi tempe dengan menggunakan Arduino Uno. Dengan menjaga suhu dan kelembaban didalam inkubator terjaga dengan pembacaan oleh sensor DHT 11 dan dengan lampu dan kipas untuk menjaga suhu dan kelembaban agar sesuai dengan setpoint.

Kata kunci : Tempe, Sensor DHT-11, Suhu dan Kelembaban.

(8)

iv TEMPERATURE AND HUMIDITY CONTROL TOOLS IN TEMPE FERMENTATION PROCESS USING DHT-11 SENSOR BASED ON

ARDUINO UNO WITH SMARTPHONE ANDROID DISPLAY

ABSTRACT

Tempe is a traditional food that is still popular today, even in some areas tempe is still an option for food. Tempe also contains nutrients needed by the body such as carbohydrate and mineral fat proteins. According to research, nutrition in tempe is also easy to digest. In general, tempe still uses traditionally made tempe, if can not be in accordance with time and tempe fails to produce due to the fermentation process. This study makes the design of temperature and humidity control devices in the tempe fermentation process using Arduino Uno. By keeping the temperature and humidity in the incubator done by reading by the DHT-11 sensor and with light and fan to keep the temperature and humidity to match the setpoint.

Keywords : Tempe, DHT-11 Sensor, Temperature and Humidity .

(9)

v PENGHARGAAN

Alhamdulillahi robbil alamin, atas kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan limpahan Rahmat, Taudiq, serta Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan keharibaan junjungan kita Nabi besar Muhammad Salallahu alaihi wassalam, beserta kerabat, sahabat dan seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman. Laporan Project Akhir ini berjudul Alat Pengontrol Suhu Dan Kelembaban Pada Proses Fermentasi Tempe Dengan Menggunakan Sensor DHT-11 Berbasis Arduino Uno Dengan Tampilan Smartphone Android.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis tidak dapat lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin memberikan rasa hormat dan mengucapkan terima kasih kepada,

1. Kedua Orang Tua dan kepada adik-adik ku yang tercinta yang selalu mendoakan maupun memberi dukungan moril maupun materil.

2. Bapak Dr. Kerista Sebayang, M.S selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Ibu Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc selaku Ketua Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi dan juga sebagai Dosen Penguji.

4. Bapak Tua Raja Simbolon S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Penulis.

5. Seluruh sahabat dan teman-teman yang senantiasa memberikan semangat kepada Penulis.

Akhirnya diharapkan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca khususnya dan perkembangan dunia teknologi.

Medan, 29 Juli 2019 Penulis

(10)

vi DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN TUGAS AKHIR i

PERNYATAAN ii

ABSTRAK iii

ABSTRACT iv

PENGHARGAAN v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR DIAGRAM viii

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

ix x BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 2

1.4 Tujuan Penelitian 2

1.5 Sistematika Penulisan 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tempe 4

2.2 Sensor DHT 11 4

2.3 Power Supply 5

2.3.1 Prinsip Kerja DC Power Supply (Adaptor) 6

2.4 LCD (Liquid Crystal Display) 9

2.4.1 Fungsi Pin LCD 9

2.5 Relay 11

2.6 Fan DC 12

2.7 IC 7805 13

2.8 Trimpot 14

2.8.1 Fungsi Trimpot 15

2.8.2 Nilai Satuan Trimpot 15

2.9 Lampu 15

2.10 Smartphone Android 16

2.11 Arduino Uno 18

(11)

vii BAB 3 METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN ALAT

3.1 Diagram Blok 19

3.2 Fungsi Setiap Blok 19

3.3 Arduino Uno 20

3.4 LCD 16x2 Sebagai Penampil Karakter 20

3.5 Sensor DHT11 21

3.6 Flowchat Sistem 23

BAB 4 PENGUJIAN ALAT DAN HASIL PENGUJIAN

4.1 Pengujian Arduino 24

4.2 Pengujian Power Supplay 24

4.3 Pengujian LCD 25

4.4 Pengujian Alat 26

4.5 Pengujian Pada Smartphone Android 27

4.6 Program Keseluruhan 28

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 30

5.2 Saran 30

DAFTAR PUSTAKA 31

(12)

viii DAFTAR DIAGRAM

Nomor Judul Halaman

Tabel

Diagram 3.1 Flowchart Sistem 23

(13)

ix DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel

Tabel 2.1 Konfigurasi Pin LCD 16x2 10

Tabel 4.1 Pengujian Vin dan Vout 25

Tabel 4.2 Hasil Pengujian 26

(14)

x DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar

Gambar 2.1 Sensor DHT11 5

Gambar 2.2 Diagram Blok DC Power Supply 6

Gambar 2.3 Transformator 7

Gambar 2.4 Rectifier (Penyearah) 7

Gambar 2.5 Rangkaian Dasar IC 8

Gambar 2.6 Rangkaian Sederhana DC Power Supply 8

Gambar 2.7 LCD (Liquid Crystal Display) 9

Gambar 2.8 Relay 12

Gambar 2.9 FAN DC 13

Gambar 2.10 IC 7805 14

Gambar 2.11 Rangkaian Pada IC 7805 14

Gambar 2.12 Trimpot 15

Gambar 2.13 Lampu 16

Gambar 2.14 Smartphone Android 18

Gambar 3.1 Diagram Blok 19

Gambar 3.2 Rangkaian Arduino Uno 20

Gambar 3.3 Sistem Kerja Rangkaian LCD 21

Gambar 3.4 Rangkaian Driver Relay 21

Gambar 3.5 Rangkaian Driver Relay (Penggerak Relay) 22

Gambar 4.1 Pengujian Arduino Uno 24

Gambar 4.2 Gambar Percobaan pada LCD 26

Gambar 4.3 Gambar Pengujian Suhu dan Kelembaban 26 Gambar 4.4 Gambar Pengujian pada Smartphone 27

(15)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tempe merupakan salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tempe merupakan makanan tradisional yang masih digemari sampai sekarang, bahkan dibeberapa daerah tempe masih menjadi pilihan untuk lauk makanan. Tempe juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti protein, lemak, karbohidrat, dan mineral. Sesuai penelitian dalam Gizi tempe juga mudah dicerna.

Tempe adalah salah satu contoh produk fermentasi. Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh.

oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe". Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.

Terdapat berbagai metode pembuatan tempe. Namun, teknik pembuatan tempe di Indonesia secara umum terdiri dari tahapan perebusan, pengupasan, perendaman dan pengasaman, pencucian, inokulasi dengan ragi, pembungkusan, dan fermentasi.

Pada proses fermentasi, biji-biji kedelai dibungkus dan dibiarkan untuk mengalami proses fermentasi. Pada proses ini kapang tumbuh pada permukaan dan menembus biji-biji kedelai, menyatukannya menjadi tempe. Fermentasi dapat dilakukan pada suhu 20 °C–37 °C selama 18–36 jam. Waktu fermentasi yang lebih singkat biasanya untuk tempe yang menggunakan banyak inokulum dan suhu yang lebih tinggi, sementara proses tradisional menggunakan laru dari daun biasanya membutuhkan waktu fermentasi sampai 36 jam.

(16)

2

Pada umumnya tempe masih dibuat dengan proses yang tradisional. Hal ini juga terkadang membuat tempe tidak jadi sesuai dengan waktunya dan ada tempe yang gagal produksi akibat gagalnya proses fermentasi. Penelitian ini membuat rancang bangun alat pengontrolan suhu dan kelembaban pada proses fermentasi tempe dengan menggunakan mikrokontroler arduino agar memudahkan pembuat tempe mengetahui suhu dan kelembaban tempe pada saat proses fermentasi.

1.2 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui suhu dan kelembaban tempe pada proses fermentasi.

2. Untuk mengantisipasi kegagalan dalam proses fermentasi.

3. Untuk mengetahui prinsip kerja sensor DHT-11 pada proses fermentasi tempe dengan suhu dan kelembapan yang sudah ditentukan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana merancang suatu prototype pengontrol suhu pada proses fermentasi tempe?

2. Bagaimana merancang suatu prototype pengontrol kelembaban pada proses fermentasi tempe?

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada perancangan adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan metode arduino uno untuk mengatur kecepatan kipas exhaust.

2 Menggunakan proses fermentasi untuk membuat kacang kedelai menjadi tempe.

3 Menggunakan sensor DHT11 sebagai pengukur suhu dan kelembaban udara pada saat proses fermentasi.

4 Menggunakan fan DC dan driver motor L298 sebagai penggerak atau kipas exhaust.

(17)

3

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulisan mengenai alat tersebut dibuat menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan penjelasan teori pendukung antara lain tentang Penyiraman otomatis, kelembaban tanah, sensor soil moisture, Atmega 8, LCD, Regulator, dan Relay.

BAB 3 METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN ALAT

Dalam bab ini akan dibahas tentang perancangan alat, yaitu diagram blok dari rangkaian, skematik dari masing-masing rangkaian dan diagram alir dari program.

BAB 4 PENGUJIAN ALAT DAN HASIL PENGUJIAN

Dalam bab ini dibahas tentang pengujian alat, penjelasan mengenai program yang digunakan dan hasil dari pengujian alat tersebut.

BAB 5 KESIMPULAN

Dalam bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan pembahasan yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran yang efisien tentang alat dan hasil dari alat tersebut.

(18)

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tempe

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus.

Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe". Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.

2.2 Sensor DHT-11

Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut Transduser. Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi.

Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut menggunakan mikrokontroler. Module sensor ini tergolong kedalam elemen resistif seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC.

Kelebihan dari module sensor ini dibanding module sensor lainnya yaitu dari segi kualitas pembacaan data sensing yang lebih responsif yang memliki kecepatan dalam hal sensing objek suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca tidak mudah terinterverensi.Sensor DHT11 pada umumya memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan suhu dan kelembaban yang cukup akurat.Penyimpanan data kalibrasi tersebut terdapat pada memori program OTP yang disebut juga dengan nama koefisien kalibrasi.Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan terdapat juga sensor

(19)

5

DHT11 dengan breakout PCB yang terdapat hanya memilik 3 kaki pin seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Sensor DHT-11

2.3 Power Supply

Power supply atau pencatu daya merupakan rangkaian elektronika yang dapat menghasilkan energi listrik atau sebagai sumber energi untuk rangkaian elektronika lainnya. Sumber arus dari power supply adalah arus bolak-balik (AC) dari pembangkit listrik yang kemudian diubah menjadi arus searah (DC). Untuk dapat melakukan hal tersebut power supply memerlukan perangkat yang bisa mengubah arus ac menjadi dc. Untuk memperoleh tegangan dc asli diperlukan beberapa rangkaian pendukung lainnya.

Listrik yang kita gunakan di rumah, kantor dan pabrik pada umumnya adalah dibangkitkan, dikirim dan didistribusikan ke tempat masing-masing dalam bentuk Arus Bolak-balik atau arus AC (Alternating Current). Hal ini dikarenakan pembangkitan dan pendistribusian arus Listrik melalui bentuk arus bolak-balik (AC) merupakan cara yang paling ekonomis dibandingkan dalam bentuk arus searah atau arus DC (Direct Current).

Akan tetapi, peralatan elektronika yang kita gunakan sekarang ini sebagian besar membutuhkan arus DC dengan tegangan yang lebih rendah untuk pengoperasiannya. Oleh karena itu, hampir setiap peralatan Elektronika memiliki sebuah rangkaian yang berfungsi untuk melakukan konversi arus listrik dari arus AC menjadi arus DC dan juga untuk menyediakan tegangan yang sesuai dengan rangkaian Elektronika-nya. Rangkaian yang mengubah arus listrik AC menjadi DCini disebut dengan DC Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut

(20)

6

dengan Catu daya DC. DC Power Supply atau Catu Daya ini juga sering dikenal dengan nama “Adaptor”.

Sebuah DC Power Supply atau Adaptor pada dasarnya memiliki 4 bagian utama agar dapat menghasilkan arus DC yang stabil. Keempat bagian utama tersebut diantaranya adalah Transformer, Rectifier, Filter dan Voltage Regulator.

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Prinsip Kerja DC Power Supply, sebaiknya kita mengetahui Blok-blok dasar yang membentuk sebuah DC Power Supply atau Pencatu daya ini. Dibawah ini adalah Diagram Blok DC Power Supply (Adaptor) pada umumnya.

2.2 Gambar Diagram Blok DC Power Supply

2.3.1 Prinsip Kerja DC Power Supply (Adaptor)

Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang prinsip kerja DC Power Supply (Adaptor) pada masing-masing blok berdasarkan Diagram blok diatas.

a. Transformator (Transformer/Trafo)

Transformator (Transformer) atau disingkat dengan Trafo yang digunakan untuk DC Power supply adalah Transformer jenis Step-down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik sesuai dengan kebutuhan komponen Elektronika yang terdapat pada rangkaian adaptor (DC Power Supply).

Transformator bekerja berdasarkan prinsip Induksi elektromagnetik yang terdiri dari 2 bagian utama yang berbentuk lilitan yaitu lilitan Primer dan lilitan Sekunder. Lilitan Primer merupakan Input dari pada Transformator sedangkan Output-nya adalah pada lilitan sekunder. Meskipun tegangan telah diturunkan, Output dari Transformator masih berbentuk arus bolak-balik (arus AC) yang harus diproses selanjutnya.

(21)

7

2.3 Gambar Transformator

b. Rectifier (Penyearah Gelombang)

Rectifier atau penyearah gelombang adalah rangkaian Elektronika dalam Power Supply (catu daya) yang berfungsi untuk mengubah gelombang AC menjadi gelombang DC setelah tegangannya diturunkan oleh Transformator Step down. Rangkaian Rectifier biasanya terdiri dari komponen Dioda.

Terdapat 2 jenis rangkaian Re tifier dalam Power upply yaitu “Half Wave Re tifier” yang hanya terdiri dari 1 komponen Dioda dan “Full Wave Re tifier”

yang terdiri dari 2 atau 4 komponen dioda.

2.4 Gambar Rectifier (Penyearah)

c. Filter (Penyaring)

Dalam rangkaian Power supply (Adaptor), Filter digunakan untuk meratakan sinyal arus yang keluar dari Rectifier. Filter ini biasanya terdiri dari komponen Kapasitor (Kondensator) yang berjenis Elektrolit atau ELCO (Electrolyte Capacitor)

(22)

8

d. Voltage Regulator (Pengatur Tegangan)

Untuk menghasilkan Tegangan dan Arus DC (arus searah) yang tetap dan stabil, diperlukan Voltage Regulator yang berfungsi untuk mengatur tegangan sehingga tegangan Output tidak dipengaruhi oleh suhu, arus beban dan juga tegangan input yang berasal Output Filter. Voltage Regulator pada umumnya terdiri dari Dioda Zener, Transistor atau IC (Integrated Circuit).

Pada DC Power Supply yang canggih, biasanya Voltage Regulator juga dilengkapi dengan Short Circuit Protection (perlindungan atas hubung singkat), Current Limiting (Pembatas Arus) ataupun Over Voltage Protection (perlindungan atas kelebihan tegangan).

2.5 Gambar Rangkaian Dasar IC

e. Rangkaian Sederhana DC Power Supply (Catu Daya/Adaptor) Berikut ini adalah Rangkaian Dasar dari sebuah DC Power Supply :

2.6 Gambar Rangkaian Sederhana DC Power Supply

(23)

9

2.4 LCD (Liquid Crystal Display)

Display LCD sebuah liquid crystal atau perangkat elektronik yang dapat digunakan untuk menampilkan angka atau teks. Ada dua jenis utama layar LCD yang dapat menampilkan numerik (digunakan dalam jam tangan, kalkulator dan lain-lain) dan menampilkan teks alfa numeric (sering digunakan pada mesin foto kopi dan telepon genggam). Layar LCD merupakan suatu media penampilan data yang sangat efektif dan efisien dalam penggunaannya. Untuk menampilkan sebuah karakter pada layar LCD diperlukan beberapa rangkaian tambahan. Untuk lebih memudahkan para pengguna, maka beberapa perusahaan elektronik menciptakan modul LCD.

LCD merupakan alat untuk menampilkan karakter data dari sebuah alat masukan seperti Mikrokontroler. LCD untuk peralatan mikrontroler ada beberapa tipe, yaitu 8x2, 16x2, 20x2, 20x4, 40×4. LCD 16x2 artinya LCD terdiri dari 2 baris dan 16 karakter.LCD dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian depan panel LCD yang terdiri dari banyak dot atau titik LCD dan mikrokontroler yang menempel pada bagian belakang panel LCD yang berfungsi untuk mengatur titik- titik LCD sehingga dapat menampilkan huruf, angka, dan simbol khusus yang dapat terbaca.

Gambar 2.7 LCD (Liquid Crystal Display)

2.4.1 Fungsi Pin-Pin LCD

Modul LCD berukuran 16 karakter x 2 baris dengan fasilitas backlighting memiliki 16 pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catu

(24)

10

daya, dengan fasilitas pin yang tersedia maka lcd 16 x 2 dapat digunakan secara maksimal untuk menampilkan data yang dikeluarkan oleh mikrokontroler.

Tabel 2.1 Konfigurasi Pin LCD 16x2

Sedangkan secara umum pin-pin LCD diterangkan sebagai berikut :

 Pin 1 dan 2

Merupakan sambungan catu daya, Vss dan Vdd. Pin Vdd dihubungkan dengan tegangan positif catu daya, dan Vss pada 0V atau ground. Meskipun data menentukan catu 5 Vdc (hanya pada beberapa mA), menyediakan 6V dan 4.5V yang keduanya bekerja dengan baik, bahkan 3V cukup untuk beberapa modul.

 Pin 3

Pin 3 merupakan pin kontrol Vee, yang digunakan untuk mengatur kontras display. Idealnya pin ini dihubungkan dengan tegangan yang bisa dirubah untuk memungkinkan pengaturan terhadap tingkatan kontras display sesuai dengan kebutuhan, pin ini dapat dihubungkan dengan variable resistor sebagai pengatur kontras.

 Pin 4

Pin 4 merupakan Register Select (RS), masukan yang pertama dari tiga command control input. Dengan membuat RS menjadi high, data karakter dapat ditransfer dari dan menuju modulnya.

(25)

11

 Pin 5

Read/Write (R/W), untuk memfungsikan sebagai perintah write maka R/W low atau menulis karakter ke modul. R/W high untuk membaca data karakter atau informasi status dari register-nya.

 Pin 6

Enable (E), input ini digunakan untuk transfer aktual dari perintah-perintah atau karakter antara modul dengan hubungan data. Ketika menulis ke display, data ditransfer hanya pada perpindahan high atau low. Tetapi ketika membaca dari display, data akan menjadi lebih cepat tersedia setelah perpindahan dari low ke high dan tetap tersedia hingga sinyal low lagi.

 Pin 7-14

Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data/data bus (D0 sampai D7) dimana data dapat ditransfer ke dan dari display.

 Pin 16

Pin 16 dihubungkan kedalam tegangan 5 Volt untuk memberi tegangan dan menghidupkan lampu latar/Back Light LCD.

2.5 Relay

Relay merupakan komponen elektronika yang dapat mengimplementasikan logika switching. Relay yang digunakan sebelum tahun 70an, merupakan “otak”

dari rangkaian pengendali. Setelah tahun 70-an digantikan posisi posisinya oleh PLC. Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar. Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik. Jadi secara sederhana dapat disimpulkan bahwa Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik.

(26)

12

Gambar 2.8 Relay

Secara umum relay digunakan untuk menentukan fungsi- fungsi berikut : 1. Remote control : dapat menyalakan dan mematikan alat dari jarak jauh.

2. Penguat daya : menguatkan arus atau tegangan Kontak ada dua jenis :

a) Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open) b) Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close)

Secara prinsip kerja dari relay: ketika Coil mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup. Seperti saklar, relay juga dibedakan berdasar pole dan throw yang dimilikinya. Pole merupakan banyaknya contact yang dimiliki oleh relay. Sedangkan Throw adalah banyaknya kondisi (state) yang mungkin dimiliki contact. Berikut ini penggolongan relay berdasarkan jumlah pole dan tharow : 1. DPST (Double Pole Single Throw)

2. SPST (Single Pole Single Throw) 3. SPDT (Single Pole Double Throw) 4. DPDT (Double Pole Double Throw) 5. 3PDT (Three Pole Double Throw) 6. 4PDT (Four Pole Double Throw)

2.6 Fan DC

Pengertian Fan DC adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu. Untuk keperluan gas, Fan DC dipakai untuk mengeluarkan gas dari ovenkokas, ini disebut dengan exhauster. Bila tekanan pada sisi hisap adalah diatas tekanan atmosfer (seperti yang kadang-kadang dipakai industri kimia

(27)

13

dimana tinggi tekan yang cukup besar harus tersedia untuk dapat mensirkulasikan gas-gas melalui berbagai proses).

Gambar 2.9 Fan DC 2.7 IC 7805

Regulator ini menghasilkan tegangan output stabil 5 Volt dengan syarat tegangan input yang diberikan minimal 7-8 Volt (lebih besar dari tegangan output) sedangkan batas maksimal tegangan input yang diperbolehkan dapat dilihat pada datasheet IC 78XX karena jika tidak maka tegangan output yang dihasilkan tidak akan stabil atau kurang dari 5 volt.

Keunggulan nya yaitu jika dibandingkan dengan regulator tegangan lain, seri 78XX ini mempunyai keunggulan di antaranya:

1. Untuk regulasi tegangan DC, tidak memerlukan komponen elektronik tambahan.

2. Aplikasi mudah dan hemat ruang

3. Memiliki proteksi terhadap overload (beban lebih), overheat (panas lebih), dan hubungsingkat

4. Dalam keadaan tertentu, kemampuan pembatasan arus peranti 78XX tidak hanya melindunginya sendiri, tetapi juga melindungi rangkaian yang ditopangnya.

Kekurangannya yaitu tegangan input harus lebih tinggi 2-3 Volt dari tegangan output sehingga IC 7805 kurang tepat jika digunakan untuk menstabilkan tegangan battery 6 Volt menjadi 5 Volt. Seperti halnya regulator linier lain, arus input sama dengan arus output. Karena tegangan input harus lebih tinggi dari tegangan output maka akan terjadi terjadi panas pada IC regulator 7805 sehingga diperlukan heatsink (pendingin) yang cukup.

(28)

14

Gambar 2.10 IC 7805

Cara kerja rangkaian yaitu ketika switch (S1) ditutup (On), arus dari sumber DC 12 Volt akan mengalir menuju fuse (F1) yang berfungsi sebagai pengaman hubungsingkat, kemudian akan mengalir melalui dioda (D1) yang berfungsi sebagai pengaman polaritas. Condensator C1 yang berfungsi sebagai filter dapat dihilangkan jika tegangan input merupakan tegangan DC stabil misalnya dari sumber battery (accu/aki). Setelah melalui IC 7805, tegangan akan diturunkan menjadi 5 Volt stabil. Fungsi C2 adalah sebagai filter terakhir yang berfungsi mengurangi noice (ripple tegangan) sedangkan LED1 yang dipasang seri dengan resistor (R1) berfungsi sebagai indikator.

Fungsinya:Rangkaian regulator ini dapat dipakai untuk menurunkan tegangan 12 Volt aki (accu) pada sebuah perangkat elektronika atau pada sebuah kendaran menjadi 5 Volt stabil.

2.11 Gambar Rangkaian pada IC 7805

2.8 Trimpot

Trimpot adalah sebuah resistor variabel kecil yang biasanya digunakan pada rangkaian elektronika sebagai alat tuning atau bisa juga sebagai re-kalibrasi.

Seperti potensio juga, Trimpot juga mempunyai 3kaki selain kesamaan tersebut

(29)

15

sistem kerja/cara kerjanya juga meyerupai potensio hanya saja kalau potensio mempunyai gagang atau handle untuk memutar atau menggeser sedangkan Trimpot tidak.

Gambar 2.12 Trimpot 2.8.1 Fungsi Trimpot

Fungsi daripada Trimpot juga memiliki kesamaan layaknya Potensio, namun adakalanya berbeda karena Trimpot seringnya dipasang pada pcb langsung.

2.8.2 Nilai Satuan Trimpot

Nilai resistansi pada trimpot pada umumnya tertera/tertulis langsung pada body trimpot tersebut, nilai tersebut ada yang memakai kode angka sama seperti padamKapasitor/kondensator, sebagai contoh misal tertulis 472 atau barangkali 103. Cara mebacanya juga sama seperti membaca nilai kapasitor atau kondensator yaitu 472 berarti 4700 ohm dan 103 berarti 10.000 ohm (10k).

2.9 Lampu

Heater adalah sebuah objek yang memancarkan panas. Dalam dunia medis alat ini digunakan dalam beberapa peralatan medis, diantaranya auto Claf, Baby inkubator dan peralatan lainnya. Mengingat fungsi dari heater adalah memancarkan panas, hal ini dimanfaatkan sebagai salah satu komponen utama pada incubator fermentasi tempe, yang prinsip kerjanya dipadukan dengan pengontrol suhu sehingga nilai kegunaanya menjadi lebih efisien.

Untuk pemanas inkubator menggunakan 1buah lampu dengan total daya 5 Watt yang dimaksudkan agar keadaan temperatur dalam inkubator bersifat homogen (merata) sehingga fermentasi tempe akan sama pada semua daerah.

Dalam kasus sistem kontrol, temperatur T adalah variabel yang akan dikontrol, dan nilai T inilah yang diinginkan sebagai output. Kemudian input kontrol adalah

(30)

16

output dari pemanas listrik (electric heater). Besarnya kalor sebagai input kontrol selalu diatur dengan mengatur tegangan yang diberikan ke pemanas. Jika pemanas dimodelkan sebagai suatu beban resistif, maka besarnya kalor per unit waktu adalah:

Dengan P adalah daya pemanas (watt), Vh adalah tegangan efektif (volt) yang diberikan ke pemanas, dan Rh adalah resistansi pemanas (ohm).

Ini menunjukkan bahwa energi listrik yang dikonversi ke pemanas merupakan sebuah fungsi nonlinier terhadap tegangan yang diberikan ke pemanas, dan tidak dapat diperoleh transfer function yang menunjukkan hubungan antara temperatur T dengan tegangan input Vh. Namun telah ditunjukkan bahwa besarnya temperatur dapat diatur dengan mengatur besarnya tegangan yang diberikan ke pemanas.

Gambar 2.13 Lampu

2.10 Smartphone Android

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam piranti bergerak. Awalnya, Google membeli Android pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google,

(31)

17

HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler.

Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Antarmuka pengguna pada Android didasarkan pada manipulasi langsung, menggunakan masukan sentuh yang serupa dengan tindakan di dunia nyata, misalnya menggesek (swiping), mengetuk (tapping), dan mencubit (pinching), untuk memanipulasi obyek di layar. Masukan pengguna direspon dengan cepat dan juga tersedia antarmuka sentuh layaknya permukaan air, seringkali menggunakan kemampuan getaran perangkat untuk memberikan umpan balik haptik kepada pengguna.

Perangkat keras internal seperti akselerometer, giroskop, dan sensor proksimitas digunakan oleh beberapa aplikasi untuk merespon tindakan pengguna, misalnya untuk menyesuaikan posisi layar dari potret ke lanskap, tergantung pada bagaimana perangkat diposisikan, atau memungkinkan pengguna untuk mengarahkan kendaraan saat bermain balapan dengan memutar perangkat sebagai simulasi kendali setir. Ketika dihidupkan, perangkat Android akan memuat pada layar depan (homescreen), yakni navigasi utama dan pusat informasi pada perangkat, serupa dengan desktop pada komputer pribadi. Layar depan Android biasanya terdiri dari ikon aplikasi dan widget; ikon aplikasi berfungsi untuk menjalankan aplikasi terkait, sedangkan widget menampilkan konten secara langsung dan terbarui otomatis, misalnya prakiraan cuaca, kotak masuk surel pengguna, atau menampilkan tiker berita secara langsung dari layar depan.

Layar depan bisa terdiri dari beberapa halaman, pengguna dapat menggeser bolak balik antara satu halaman ke halaman lainnya, yang memungkinkan pengguna Android untuk mengatur tampilan perangkat sesuai dengan selera mereka. Beberapa aplikasi pihak ketiga yang tersedia di Google

(32)

18

Play dan di toko aplikasi lainnya secara ekstensif mampu mengatur kembali tema layar depan Android, dan bahkan bisa meniru tampilan sistem operasi lain, misalnya Windows Phone.

Gambar 2.14 Smartphone Android

2.11 Arduino Uno

Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet).

Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.

Gambar 2.13 Arduino Uno

(33)

19

BAB 3

METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN ALAT

3.1 Diagram Blok

Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari satu atau lebih komponen yang memiliki satuam kerja tersendiri, dan setiap blog komponen mempengaruhi komponen yang lainnya. Diagram blok merupakan salah satu cara yang paling sederhana untuk menjelaskan dan menganalisa salah satu kerja dari suatu sistem. Dengan diagram blok kita dapat mengaanalisa cara kerja rangkaian dan merancang hardware yang dibuat secara umum. Berikut ini adalah diagram blok cara kerja alat :

Gambar 3.1 Diagram Blok 3.2 Fungsi Setiap Blok

1. IC 7805 : Menurunkan arus dari Adaptor menjadi 5 V agar bisa masuk ke Arduino.

2. DHT 11 : Mengirim data ke Arduino untuk dibaca suhu dan kelembabannya.

3. Relay : Sebagai pengendali koil untuk mengendalikan Arus DC 12 V untuk menghidupkan kipas.

4. Android & LCD : Sebagai Output tampilan.

Sumber PLN

Lampu

Adaptor 12 V

IC Regulator

7805

ARDUINO UNO RELAY

DHT 11

ANDROID & LCD

KIPAS

(34)

20

3.3 Arduino Uno

Gambar 3.2 Rangkaian Arduino Uno

Rangkaian tersebut berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Komponen utama dari rangkaian ini adalah Ardiono Uno dengan. Semua program diisikan pada memori dari IC ini sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.

Untuk men-download file heksadesimal ke Arduino digunakanlah pin Tx, Rx.

Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP Programmer atau terjadi error sehingga port nya tidak terhubung, maka pemrograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena mikrokontroler tidak akan bisa merespon.

3.4. LCD 16x 2 Sebagai Penampil Karakter.

Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display) 20x4. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan karakter.

Pemasangan potensio sebesar 5 KΩ untuk mengatur kontras karakter yang tampil.

Gambar 3.4 berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke mikrokontroler.Merupakan output yang berfungsi untuk menampilkan nilai pembacaan pada sensor.

(35)

21

Gambar 3.3 Sistem Kerja Rangkaian LCD

Dari gambar 3.3, rangkaian ini terhubung ke PC.0... PC.5, yang merupakan pin I/O dua arah dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller ATMega328. Modul LCD terdiri dari sejumlah memory yang digunakan untuk display. Semua teks yang kita tuliskan ke modul LCD akan disimpan didalam memory ini, dan modul LCD secara berturutan membaca memory ini untuk menampilkan teks ke modul LCD itu sendiri.

3.5 Sensor DHT11

Sensor DHT11 ini memiliki Keluaran sudah berupa sinyal digital dengan konversi dan perhitungan dilakukan oleh MCU 8-bit terpadu. Sensor terkalibrasi secara akurat dengan kompensasi suhu di ruang penyesuaian dengan nilai koefisien kalibrasi tersimpan dalam memori OTP terpadu , Mampu mentransmisikan sinyal keluaran melewati kabel yang panjang (hingga 20 meter) sehingga cocok untuk ditempatkan di mana saja. Catatan: bila menggunakan kabel yang panjang (di atas 2 meter), tambahkan buffer capacitor 0,33µF antara pin#1 (VCC) dengan pin#4 (GND).

Gambar 3.5 Driver Relay

Gambar 3.4 Rangkaian Driver Relay

(36)

22

Gambar 3.5 Rangkaian Driver Relay (penggerak relay)

Rangkaian driver relay atau sering disebut dengan penggerak relay atau saklar elektrik, ini menggunakan transistor BC547 sebagai saklar pada relay. Ketika basis diberikan supply maka colektor dan emitter dalam keadaan satu rasi.

Sehingga relay hidup dan menutup katupnya. Diode berfungsi sebagai menghidari arus balik.

3.6 Android

Android yang digunakan dalam pengujian ini adalah Smartphone tipe Android merk Oppo A37 dengan menggunakan aplikasi GreenHouse yang disambungkan oleh Bluetooth.

SIM : Nano SIM , Dual SIM CPU : MSM 8916 Quad-core Kecepatan CPU : 1.2 GHz

Storage : 16GB RAM : 2GB

External Storage : Expandable up to 128GB

Battery : Typical Capacity: 2630 mAh (Non-removable) Ukuran Layar : 5 inches

Resolusi : HD (1280 by 720 pixels)

Network Tipe : 2G, 3G, 4G (LTE), 2G GSM: Band 2/3/5/8,3G UkuranDimensi : 71 x 143.1 x 7.68 mm

Berat : 136 g

(37)

23

3.7 Flowchart Sistem

No

No

tidak

ya

START

Hidupkan Power (Set On)

Inisialisasi Sistem

Baca Sensor DHT 11

Baca DHT 11 Tampilan Ke Android & LCD

Relay On Arduino Uno

Kipas On

End

Kipas Off Terbaca

Suhu Jika Tidak Lebih Besar ≥35°C.

Kelembaban jika tidak ≥85%. Set Point.

Sistem Bekerja

Relay Off

(38)

24

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Arduino

Pengujian pada rangkaian Arduino ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian power supply sebagai sumber tegangan. Kaki 13 apabila diberikan logika high maka akan mengeluarkan tegangan sebesar 4,52 VolT. Langkah selanjutnya adalah memberikan program sederana pada mikrokontroler ATMega 328P untuk menguji port port yang terdapat pada AtMega 328P, program yang diberikan adalah sebagai berikut:

#include <LiquidCrystal.h>

LiquidCrystal lcd(4,5,6,7,8,9);

Void setup(){

Lcd.print(“Titania Salsadila”);

Lcd.setCursor(0,1);

Lcd.print(“162411002”);

Delay(3000);

Lcd.clear();

Dht.begin();

}

4.1 Gambar Pengujian Arduino 4.2. Pengujian Power Supply

Power supply berfungsi untuk menyuplai tegangan ke alat tersebut. Tegangan yang dibutuhkan alat adalah 5 volt. Pengujian power supply dilakukan untuk mengetahui apakah tegangan yang masuk ke alat tersebut bernilai 5 volt.

(39)

25

Tabel 4.1 Pengujian Vin danVout

Vin (V) Vout (V)

12,92 4,91

4.3 Pengujian LCD

LCD dihubungkan langsung ke Port B dari mikrokontroler yang berfungsi mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alfabet dan numerik pada LCD. Penampil karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW. Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low „0‟ dan set high „1‟ pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Jalur RW adalah jalur kontrol Read/Write.

Ketika RW berlogika low „0‟ maka informasi pada us data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high „1‟ maka program akan melakukan pem a aan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low „0‟. Berdasarkan keterangan di atas maka kita sudah dapat membuat progam untuk menampilkan karaker pada display LCD. Adapun program yang diisikan ke mikrokontroller untuk menampilkan karakter pada display LCD adalah sebagai berikut:

lcd_init(16);

lcd_init(16);

lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("Titania Salsadila");

lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("162411002");

delay_ms(3000);

lcd_clear();

(40)

26

4.2 Gambar Percobaan pada LCD 4.4 Pengujian Alat

Setelah melakukan pengukuran dan pengujian alat yang telah kita rancang sebelumnya pengukuran ini harus dilakukan dengan teliti karena hasil pengukuran sangat berpengaruh terhadap alat yang telah dirancang. Berikut beberapa hasil pengujian diantaranya :

Tabel 4.2 Hasil Pengujian

No Suhu°C Kelembaban Fan

1 <15 <80 On

2 >35 >90 On

3 15< x <35 80< x <90 Off

Gambar 4.3 Pengujian Suhu dan Kelembaban

(41)

27

4.5 Pengujian pada Smartphone Android

Gambar 4.4 Pengujian pada Smartphone Android

(42)

28

4.6 Program Keseluruhan

#include <LiquidCrystal.h>

#include "DHT.h"

#define DHTPIN 11

#define DHTTYPE DHT11

#define KIPAS 12

LiquidCrystal lcd(4, 5, 6, 7, 8, 9);

DHT dht(DHTPIN,DHTTYPE);

void setup(){

Serial.begin(9600);

digitalWrite(KIPAS, HIGH);

lcd.begin(16,2);

pinMode(KIPAS,OUTPUT);

lcd.print("Titania Salsadila");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("162411002");

delay(3000);

lcd.clear();

dht.begin();

}

void loop(){

float h = dht.readHumidity();

float t = dht.readTemperature();

float f = dht.readTemperature(true);

lcd.print("KELEMBABAN: ");

lcd.print(h);

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("%Suhu: ");

lcd.print(t);

lcd.print("C");

if(t>=35){

(43)

29

digitalWrite(KIPAS, LOW);

} Else {

Digital write (KIPAS, HIGH);

}

(44)

30

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan sistem kemudian dilakukan pengujian dan analisanya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan tentang sistem kerja alat ini, yaitu sebagai berikut:

1. Prinsip kerja dari sensor DHT-11 yaitu dengan menghasilkan data dimana 16 bit data pertama merupakan data biner kelembaban dan 16 bit selanjutnya merupakan data biner suhu, data 8 bit data terakhir merupakan hasil dari penjumlahan dari nilai suhu dan kelembaban. Data suhu dan kelembaban sudah dapat terbaca dengan menerjemahkan ke 40 bit data biner yang dikirim sensor DHT-11 menjadi data desimal.

2. Manfaat dari alat ini yaitu memudahkan para pengrajin tempe dalam membuat tempe karena dapat dengan mudah mengetahui suhu dan kelembaban yang diperlukan pada saat fermentasi tempe.

3. Cara kerja arduino pada alat ini yaitu apabila sensor DHT-11 sudah mendeteksi suhu dan kelembaban pada ruangan disekitar tempe maka nilai dari suhu dan kelembaban akan di proses oleh arduino, setelah di proses nilai-nilai tersebut akan ditampilkan di LCD.

5.2 Saran

1. Disarankan untuk membuat aplikasi yang lebih bagus dan lebih akurat lagi untuk tampilan pembacaan suhu dan kelembaban alat ini di Smartphone.

2. Disarankan agar alat tersebut dapat dikembangkan lagi seperti adanya alarm (peringatan) untuk mendeteksi suhu dan kelembaban pada fermentasi tempe.

3. Disarankan agar alat ini dapat dimodifikasi lebih bagus lagi.

(45)

31

DAFTAR PUSTAKA

E.Brady James. 1998. “KIMIA UNIVER ITA ”. Jakarta : Penerbit Erlangga Utrisno. 1986. “ELEKTRONIKA 1 Teori dan Penerapannya”. Bandung : Penerbit ITB

Zemansky ears. 1962. ”FI IKA Untuk UNIVER ITA Listrik dan Magnet”.

Bandung: Penerbit Bina Cipta

http://www.academia.edu/10031708/FERMENTASI_TEMPE Diakses pada tanggal 20 Juli 2019

Pukul 15.00 WIB

http://elektronika-dasar.web.id/lcd-liquid-cristal-display-dot-matrix-2x16-m1632/

Diakses pada tanggal 20 Juli 2019 Pukul 16.05 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/C_%28bahasa_pemrograma29 Diakses pada tanggal 20 Juli 2019

Pukul 14.00 WIB

https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/

Diakses pada tanggal 20 Juli 2019 Pukul 15.00 WIB

https://teknikelektronika.com/pengertian-power-supply-jenis-catu Diakses pada tanggal 20 Juli 2019

Pukul 15.30 WIB

http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-trimpot-dan-fungsinya/

Diakses pada tanggal 20 Juli 2019 Pukul 17.00 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang telah kita ketahui bentuk Tegangan DC murni adalah rata tanpa rippe, tetapi untuk power supply dengan input transformator (trafo), sinyal DC yang dihasilkan

Gardu distribusi atau biasanya berupa tiang, disana terdapat trafo step down yang berfungsi menurunkan tegangan yang tadinya 20 kV menjadi 220 Volt dan kemudian sudah bisa disalurkan

Daya input (PInput) didapatkan pada pengukuran tegangan sumber yaitu 5,8 volt DC dan arus yang melewati pada sisi primer trafo step up sebesar 0,24 Ampere.. Output ozone

Gardu distribusi atau biasanya berupa tiang, disana terdapat trafo step down yang berfungsi menurunkan tegangan yang tadinya 20 kV menjadi 220 Volt dan kemudian sudah bisa

Untuk menganalisis hubungan antara nilai tegangan supply terhadap torsi dan putaran pada motor DC shunt, maka dilakukan pengujian dengan menurunkan tegangan yang diberikan ke

Pada peralatan ini menggunakan komponen berupa transformator step-down 220/12 VAC yang bertujuan untuk menurunkan tegangan, diode bridge pada diode ini bertujuan sebagai

Misalnya, trafo step-down digunakan untuk mengubah tegangan dari 6,6 kV menjadi 440V atau 220V, Panel Tegangan Rendah Panel tegangan rendah berfungsi untuk mendistribusikan daya