KELAS II PENGADILAN NEGERI PASAMAN BARAT
PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2019
JALAN : SOEKARNO HATTA NO. 10 SIMPANG EMPAT
KELAS II
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia Nya kepada kita semua, sehingga Pengadilan Negeri Pasaman Barat kelas II dapat menyelesaikan laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2019.
Dengan telah berakhirnya tahun 2019 dan berdasarkan surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 1730/SEK/OT.01.2/12/2019 tanggal 16 Desember 2019 tentang Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2019 dan Surat Ketua Pengadlan Tinggi Padang Nomor : W3.U/5563/RPA/XII/2019 tanggal 19 Desember 2019 tentang Penyampaian dokumen SAKIP dan Penyusunan Lapoean Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2019, maka Pengadilan Negeri Pasaman Barat selaku unit kerja di bawah Mahkamah agung Republik Indonesia diwajibkan untuk membuat Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2019. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengadilan Negeri Pasaman Barat kelas II tahun 2019 merupakan gambaran dari Kinerja Pengadilan Negeri Pasaman Barat kelas II selama tahun 2019.
Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk penyajian informasi sekaligus pertanggungjawaban Pengadilan Negri Pasaman Barat kelas II kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia serta memberikan informasi kepada publik atas pelaksanaan Tugas Pokok dan fungsi sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman pada tingkat pertama juga sebagai bahan evaluasi guna penyempurnaan pelaksanaan tugas dimasa mendatang.
Kami menyadari, dalam pelaksanaan tugas-tugas tersebut masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan. Untuk itu, kami menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi peningkatan kualitas, kinerja dan demi terciptanya layanan publik yang prima di Pengadilan Negeri Pasaman Barat kelas II ditahun berikutnya. Kami juga berharap, semoga laporan tahunan ini dapat bermanfaat dalam mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada keberhasilan penegakan hukum di Indonesia, khususnya di Kabupaten Pasaman Barat.
KETUA
PENGADILAN NEGERI PASAMAN BARAT
ARIES SHOLEH EFNDI, SH., MH.
NIP : 19780321 200212 1 002
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………... ii
DAFTAR ISI ……… iii
BAB I PENDAHULUAN ……….. 1
A. LATAR BELAKANG ………. 1
B. STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) ……… 7
BAB II KEADAAN PENGADILAN ……….. 32
A. KEADAAN PERKARA ……….. 32
B. PENYELESAIAN PERKARA ……….……… 32
1. Jumlah Sisa Perkara Yang Diputus ……… 34
2. Jumlah Perkara Yang Diputus Tepat Waktu ………. 34
3. Jumlah Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan PK ……….. 35
4. Jumlah Perkara Perdata Yang Berhasil Dimediasi ……… 37
5. Jumlah Perkara Anak Yang Berhasil Melalui Diversi ………….. 37
C. AKREDITASI PENJAMINAN MUTU (SERTIFIKAT ISO PENGADILAN)……… 37
1. Posbakum ………. 39
2. Sidang Keliling/Pelayanan Terpadu ……….. 40
3. Perkara Prodeo (Pembebasan Biaya Perkara) ……… 42
BAB III SUMBER DAYA MANUSIA ……… 43
Mutasi ……….. 45
Promosi……….. 47
Pensiun ……….. 49
Diklat (SDM Teknis/Non Teknis Yang Telah Mengikuti Diklat) …… 50
BAB IV PENGELOLAAN KEUANGAN, SARANA DAN PRASARANA, DAN TEKNOLOGI INFORMASI………. 51
1. PENGELOLAAN KEUANGAN ………. 51
2. PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA ………. 52
3. PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI ……….. 57
Implementasi e-Court di Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II. 57 Implementasi SIPP di Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II … 58 BAB V PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK ……… 59
AKREDITASI PENJAMINAN MUTU……… 59
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) ………. 61
INOVASI PELAYANAN PUBLIK ………. 62
BAB VI PENGAWASAN ………. 66
A. INTERNAL ……….. 66
B. EVALUASI ……….. 67
BAB VII PENUTUP ……… 68
A. KESIMPULAN ……… 68
B. SARAN ……… 69
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara Hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, bertujuan mewujudkan tata kehidupan bangsa yang sejahtera, aman, tenteram, dan tertib. Dalam rangka mewujudkan tata kehidupan tersebut dan menjamin persamaan kedudukan warga negara dalam hukum diperlukan upaya untuk menegakkan ketertiban, keadilan, kebenaran dan kepastian hukum yang mampu memberikan pengayoman kepada masyarakat. Dalam kerangka tersebut dibutuhkan suatu lembaga peradilan umum untuk masyarakat.
Kekuasaan badan peradilan adalah kekuasaan Negara yang merdeka dalam menjalankan kekuasaan kehakiman untuk menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 demi terselenggaranya Negara Hukum. Kekuasaan tersebut berdasarkan Pasal 24 ayat (2) UUD 1945 dilimpahkan kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia beserta badan-badan peradilan yang ada di bawahnya, di antaranya adalah badan peradilan umum yang pada peradilan tingkat pertama dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri.
Pengadilan Negeri Pasaman Barat kelas II yang berkedudukan di Jl. Soekarno Hatta No. 10 Simpang Empat Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat, merupakan salah satu peradilan umum yang berada di bawah Pengadilan Tinggi Sumatera Barat, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa dan memutus serta menyelesaikan perkara pada tingkat pertama dengan daerah hukum meliputi Kabupaten Pasaman Barat, dengan total luas wilayah mencapai 3.864,02 km² (tiga ribu delapan ratus enam puluh empat koma nol dua kilometer persegi) yang terbagi atas 11 Kecamatan dan 20 Nagari (Kelurahan/desa).
Visi Pengadilan Negeri Pasaman Barat adalah Terwujudnya Pengadilan Negeri Pasaman Barat Yang Agung. Dimana visi ini sejalan dengan visi Mahkamah Agung Republik Indonesia. Yang dalam hal ini tercantum harapan terwujudnya Pengadilan yang modern, independen, bertanggung jawab, kredibel, menjunjung tinggi hukum dan keadilan yang pencapaiannya perlu ditumbuh kembangkan.
Sedangkan Misi Pengadilan Negeri Pasaman Barat adalah : 1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Pasaman Barat;
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan;
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan di Pengadilan Negeri Pasaman Barat;
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi di Pengadilan Negeri Pasaman Barat;
Dalam menyusun Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan dengan menginvestarisir lebih dahulu kondisi kantor yang ada baik personilnya maupun keadaan administrasinya serta kondisi gedungnya, dan menyadari adanya kendala-kendala yang ada antara lain keterbatasan tenaga, ruang, dana dan fasilitas lainnya (sebagai input). Dengan berbagai kendala yang ada tersebut tetap diusahakan untuk membenahi, meningkatkan dan merubah keadaan kantor, personil dan administrasi menjadi lebih baik yaitu bersih, rapi, teratur, dan tertib. Disamping itu diusahakan juga proses penanganan dan penyelesaian suatu perkara diselesaikan secepat nya agar sesuai dengan asas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan yaitu dengan jalan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan prasarananya.
Sebagai acuan menata administrasi kantor adalah ketentuan-ketentuan yang termuat dalam surat keputusan, surat edaran dan intruksi-intruksi dari pejabat yang berwenang. Sedangkan untuk menata Administrasi Perkara disesuaikan dan berpedoman pada Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi dan Buku Pedoman Pelaksanaan Pengawasan di Lingkungan Lembaga Peradilan.
Seluruh kegiatan tersebut direncanakan dalam tahapan jangka pendek dan menengah, namun apabila dalam batas waktu jangka pendek dan menengah belum dapat dilaksanakan maka usaha pembenahan tersebut terus secara kontinyu dilaksanakan dalam tahapan berikutnya, demikian seterusnya sampai tujuan akhir dapat diwujudkan.
Pengadilan Negeri bertugas menerima, memeriksa, mengadili serta memutus suatu perkara yang diajukan. Sesuai dengan Cetak Biru Mahkamah Agung 2010-2035 diperlukan usaha untuk mewujudkan sebuah Badan Peradilan Indonesia yang Agung dengan:
1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara independen, efektif dan berkeadilan.
2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan secara proporsional dalam APBN.
3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan terukur.
4. Menyelenggarakan manajemen dan administrasi proses perkara yang sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan dan proporsional.
5. Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman, nyaman dan kondusif bagi penyelenggara peradilan.
6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta personil peradilan yang berintegritas dan professional.
7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi dan jalannya peradilan.
8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima.
9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan transparansi.
10. Modern dengan berbasis Teknologi Informasi terpadu.
Selain hal diatas sesuai dengan arah dan kebijakan Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan Agenda Pembaruannya, maka di Pengadilan Negeri Pasaman Barat ada program prioritas, antara lain adalah:
1. Program Keterbukaan Informasi di Pengadilan
Dengan mengacu kepada Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan, maka pada Pengadilan Negeri Pasaman Barat juga telah membuat dan mengelola Website Pengadilan Negeri Pasaman Barat dengan alamat : www.pn-pasamanbarat.go.id, yang telah berjalan sejak tahun 2015 serta di kelola secara aktif dan berkesinambungan.
Selanjutnya demi meningkatkan administrasi, transparansi, dan akuntabilitas untuk pencari keadilan di seluruh pengadilan di Indonesia yang membutuhkan akses terhadap data yang akurat, lengkap, dan mutakhir, Pengadilan Negeri Pasaman Barat dengan mengacu kepada Surat Edaran Direktur Jendral Badan Peradilan Umum Nomor : 3/DJU/HM02.3/6/2014 tentang Administrasi Pengadilan Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Peradilan Umum telah menggunakan Aplikasi Sistem Infromasi Penelusuran Perkara (SIPP) yang telah di update ke dalam versi terbaru yakni versi 330-1. Aplikasi ini membantu para pencari keadilan untuk memperoleh data yang akurat tentang perkaranya.
Aplikasi ini dapat di akses oleh para Pencari Keadilan melalui Website Pengadilan Negeri Pasaman Barat.
Kemudian sesuai dengan amanat dari Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019 tentang Administrasi Perkara di Pengadilan secara Elektronik, dan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 129/KMA/SK/VIII/2019 tentang Petunjuk Teknis Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan secara Elektronik, pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II maka Pengadilan Negeri Pasaman Barat juga telah melaksanakan e-court dan e-litigasi.
2. Pengadilan Elektronik (e-court)
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2018 tentang Administrasi Perkara Secara Elektronik di Pengadilan, Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019 tentang Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik, serta Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 129/KMA/SK/VIII/2019 tentang Petunjuk Teknis Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik, Pengadilan Negeri Pasaman Barat telah menggunakan Aplikasi e-court. Aplikasi e-court Pengadilan Negeri Pasaman Barat memungkinkan penggugat melakukan permohonan atau gugatan perdata secara elektronik tidak perlu datang langsung ke gedung pengadilan. Pembayaran juga jadi makin ringkas, karena sistem e-payment memungkinkan pembayaran dilakukan dari bank manapun melalui Brivva BRI. Proses beracara di Pengadilan juga menjadi semakin singkat karena e-court memungkinkan untuk melakukan pemanggilan secara elektronik (e-summons).
Pada tanggal 19 Agustus 2019, Mahkamah agung Republik Indonesia juga telah me-launching e-litigasi. E-Litigasi merupakan kelanjutan dari E-Court yng diberlakukan untuk perkara perdata. Perbedaan E-Court dengan E-Litigasi terletak pada migrasi dari yang parsial ke menyeluruh. Dalam E-Court migrasi peradilan ke digital hanya dilakukan pada administrasi perkara, sedangkan dalam E-Litigasi ini migrasi dilakukan secara sepenuhnya terhadap persidangan. Dalam E-Litigasi ini, digitalisasi tidak hanya dilakukan dalam hal pembayaran perkara maupun biaya pemanggilan. Akan tetapi diperlakukan pula dalam tukar- menukar dokumen, jawab-jinawab, pembuktian, bahkan penyampaian putusan. Semula pada E-Court yang bisa memanfaatkan hanyalah para advokat yang terdaftar, namun dalam E- Litigasi jaksa, biro hukum, in house lawyer bisa turut memanfaatkan aplikasi ini.
3. Program Pengembangan Sistem Pengadilan yang Akuntabel dan Transparan.
Pada program ini Pengadilan Negeri Pasaman Barat telah menyediakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (disebut “PTSP”). Melalui PTSP ini Pengadilan Negeri Pasaman Barat ingin memberikan pelayanan prima dalam hal pelayanan publik yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap awal sampai akhir/ terbitnya sebuah dokumen dilakukan dalam satu tempat. Hal ini sesuai dengan keputusan Direktur Jendral Badan Peradilan Umum Nomor : 77/DJU/SK/HM02.3/2/2018 tahun 2018 tentang Pedoman Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri dan Surat Edaran dan Surat Keputusan Dirjen Badilum Nomor : 3239/DJU/SK/HM02.3/11/2019 tentang Perubahan atas Surat Keputusan Dirjen Badilum Nomor : 77/DJU/SK/HM02.3/2/2018 tahun 2018 tentang Pedoman Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri. Dalam SK tersebut dijelaskan PTSP di Pengadilan Tinggi dan Negeri harus mempunyai:
Penambahan pengawas PTSP
Meja Inzage
Meja e-court
Pemasangan CCTV untuk meja inzage dan e-court
Pengisian buku tamu kedalam aplikasi PTSP+
Pengadilan Negeri Pasaman Barat juga telah mendapatkan piagam penghargaan dari Direktorat Jendral Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai Juara Harapan I Implementasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di lingkungan Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung Republik Indonesia.
B. Struktur Organisasi (Tupoksi)
Organisasi dan Tata Kerja Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 1986 tentang Peradilan Umum Jo. Undang-Undang Nomor tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 tahun 1986 tentang Peradilan Umum Jo. Undang-Undang Nomor 49 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 2 tahun 1986 tentang Peradilan Umum, Keputusan Presiden Nomor 21 tahun 2004 tentang Pengalihan Organisasi , Administrasi dan Finansial di Lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan Agama, serta keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : KMA/004/SK/I/199. Sedangkan dalam pelaksanaan tugas dan administrasi peradilan berpedoman pada buku I dan II Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor:
KMA/001/SK/I/1991.
Sebagai Pengadilan tingkat pertama struktur organisasi Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II telah ditetapkan oleh Mahkamah Agung RI berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan. Sebagaimana tercantum dalam Perma tersebut suatu Pengadilan dipimpin oleh Ketua Pengadilan di dampingi oleh Wakil Ketua Pengadilan. Guna tertib dan lancarnya pelaksanaan administrasi di Pengadilan, maka ditunjuklah seorang Panitera yang menangani administrasi perkara dan seorang Sekretaris yang menangani administrasi umum di suatu Pengadilan.
Berikut adalah gambar/ bagan /susunan/ struktur organisasi Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II sesuai dengan Perma No. 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan:
Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II
KASUBBAG PERENCANAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
PELAPORAN
NELI ASTRI, SH.
WAKIL KETUA BAYU AGUNG KURNIAWAN, SH.
KETUA
ARIES SHOLEH EFENDI, SH., MH.
HAKIM 1. RAMLAH MUTIAH, SH.
2. ZULFIKAR BERLIAN, SH.
PANITERA ZULKIFLI, SH.
SEKRETARIS ADE CANDRA, SH.
PANITERA MUDA HUKUM
WARMAN PRIATNO, SH.
PANITERA MUDA PERDATA
ISYANTI, SH.
PANITERA MUDA PIDANA
RIDWAN K, SH
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 1. PANITERA PENGGANTI
ROSMAIZONI
WAHYUDI, SH
2. JURUSITA/ JURUSITA PENGGANTI - RULLY MARDIANTO
3. PRANATA PENGADILAN -
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 1. FUNGSIONAL ARSIPARIS
-
2. FUNGSIONAL PUSTAKAWAN -
3. FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER -
4. FUNGSIONAL BENDAHARA
ISYANTI, SH
KASUBBAG UMUM DAN KEUANGAN
ANI MARIE, SH.
KASUBBAG KEPEGAWAIAN ORGANISASI DAN TATA
LAKSANA
DIAN SARI, A.Md.
Adapun Tugas Pokok dan Fungsi masing masing struktur organisasi Pengadilan Negeri Pasaman Barat kelas II tersebut adalah :
I. KETUA
a. Ketua Pengadilan sebagai pimpinan pengadilan bertanggung jawab atas terselenggaranya administrasi umum dan administrasi perkara pada Pegadilan;
b. Ketua Pengadilan melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan tingkat pertama di bantu oleh wakil ketua;
c. Ketua Pengadilan menunjuk hakim sebagai juru bicara pengadilan untuk memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengadilan;
d. Sebagai pelaksana administrasi perkara dan administrasi umum, Ketua Pengadilan menyerahkan kepada Panitera dan Sekretaris Pengadilan;
e. Menghadiri rapat Forkopimda Kabupaten Pasaman Barat;
f. Memberikan pendapat hukum apabila diminta oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat;
II. WAKIL KETUA
a. Melakukan pengawasan internal atas delegasi dari Ketua Pengadilan;
b. Melakukan tugas-tugas Ketua Pengadilan atas delegasi dari Ketua Pengadilan;
c. Menghadiri undangan atau rapat atas perintah Ketua Pengadilan dan melaporkan pelaksanaannya;
d. Melakukan tugas Ketua Pengadilan Negeri dalam hal Ketua Pengadilan Negeri berhalangan sementara dan/ atau tetap;
e. Membantu Ketua Pengadilan merumuskan dan membuat program kerja jangka panjang, jangka menengah, program kerja jangka pendek dan Renstra;
f. Melakukan pengawasan dan pembinaan internal terhadap administrasi umum pengadilan;
g. Mengkoordinir tugas pokok Hakim Pengawas Bidang;
h. Membuat laporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Wakil Ketua Pengadilan secara rutin setiap bulan kepada Ketua Pengadilan disertai dengan rekomendasi;
III. HAKIM
a. Membantu pimpinan Pengadilan dalam membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaan serta pengorganisasiannya;
b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan bidang-bidang tertentu yang telah ditentukan dan melaporkan kepada Pimpinan Pengadilan;
c. Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan administrasi dan tehnis yustisial;
d. Menetapkan hari sidang;
e. Menetapkan sita jaminan;
f. Mengadakan pemeriksaan setempat;
g. Mengemukakan pendapat dalam musyawarah Majelis;
h. Menyiapkan konsep putusan secara lengkap untuk dibacakan;
i. Menandatangani putusan yang sudah dibacakan dalam persidangan;
j. Mempelajari dan mendiskusikan secara berkala keputusan / permasalahan hukum yang diterima dari Pengadilan Tinggi / Mahkamah Agung;
k. Melaksanakan tugas sebagai Hakim Pengawas Bidang;
l. Melaksanakan tugas sebagai Anggota BAPERJAKAT;
m. Melaksanakan tugas sebagai Hakim Pengawas dan Pengamat (KIMWASMAT);
n. Melaksanakan tugas sebagai HUMAS pada Pengadilan Negeri Pasaman Barat kelas II;
IV. PANITERA
a. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam pemberian dukungan di bidang teknis;
b. Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara, dan transparansi perkara;
c. Pelaksanaan administrasi keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan, minutasi, evaluasi dan administrasi Kepaniteraan;
d. Pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri.
V. SEKRETARIS
a. Melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana, di Lingkungan Pengadilan Negeri Pasaman Barat;
b. Menyusun DIPA;
c. Menetapkan PPK;
d. Membantu tugas pimpinan dalam hal yang menyangkut pekerjaan Kesekretariatan;
VI. PANITERA MUDA PIDANA
a. Menerima pelimpahan berkas perkara yang diajukan oleh penuntut umum dan penyidik berikut dengan barang bukti;
b. Menerima pernyataan banding, kasasi, peninjauan kembali, dan grasi dari dan atau terdakwa/ Penasehat hukum;
c. Membuat laporan bulanan kepaniteraan Pidana;
d. Minutasi berkas perkara ke Kepaniteraan Hukum;
e. Mengkoordinir seluruh kegiatan dan tugas di Kepaniteraan Pidana;
VII. PANITERA MUDA PERDATA
a. Melaksanakan administrasi perkara , mempersipakan persidangan perkara, menyiapkan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan perkara perdata;
b. Menyiapkan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi atau peninjauan kembali;
c. Menerima :
Permohonan;
Gugatan;
Permohonan Banding;
Permohonan Kasasi;
Permohonan Peninjauan Kembali;
Permohonan Somasi;
Permohonan Eksekusi;
Permohonan Perlawanan pihak III (Derden Verzet);
d. Menentukan besar panjar biaya perkara yang dituangkan dalam SKUM;
e. Mengatur urutan dan giliran jurusita/ jurusita pengganti yang akan melaksanakan pekerjaan kejurusitaan yang ditetapkan oleh Panitera
f. Menyerahkan arsip berkas perkara yang telah diminutasi oleh Panitera Pengganti kepada Panitera Muda Hukum;
g. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kepaniteraan muda perdata;
VIII. PANITERA MUDA HUKUM
a. Menerima berkas perkara dari Kepaniteraan Perdata dan Kepaniteraan Pidana yang telah diminutasi (berkas in aktif);
b. Melayani permohonan pengajuan pendaftaran badan usaha untuk didaftarkan badan hukumnya;
c. Melayani permohonan surat keterangan tidak sedang menjalani pidana;
d. Melayani mahasiswa/i yang melakukan penelitian terhadap putusan yang telah inkracht guna penyelesaian skripsi atau tesis di Perguruan Tinggi;
e. Melayani pengajuan permohonan permintaan salinan putusan baikmperkara pidana maupun perkara perdata;
f. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas tentang pembuatan laporan bagian teknis;
g. Mengkoordinir tugas-tugas kearsipan perkara in aktif di ruang arsip perkara;
h. Mengkoordinir dan mengontrol pengisian aplikasi SIPP;
IX. PANITERA PENGGANTI
a. Pelaksanaan persiapan penyelenggaraan persidangan;
b. Pelaksanaan pencatatan proses persidangan;
c. Pelaksanaan penyatuan berkas perkara secara kronologis/ berurutan;
d. Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara sampai dengan perkara di putus dan diminutasi;
e. Pelaksanaan penyampaian berkas perkara yang telah diminutasi kepada Panitera Muda sesuai dengan jenis perkara, untuk diteruskan kepada panitera muda hukum;
X. JURUSITA/ JURUSITA PENGGANTI a. Pelaksanaan pemanggilan kepada para pihak;
b. Pelaksanaan pemberitahuan sita dan eksekusi pada para pihak;
c. Pelaksanaan persiapan sita dan eksekusi;
d. Pelaksanaan sita dan eksekusi dan penyusunan berita acara eksekusi;
e. Pelaksanaan penyerahan berita acara sita dan eksekusi pada para pihak terkait;
XI. KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEUANGAN
a. Melaksanakan penyiapan pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat, perpustakaan, serta pengelolaan keuangan;
b. Sebagai penanggung jawab umum dan keuangan;
c. Sebagai PPSPM;
XII. KEPALA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
a. Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan organisasi dan tata laksana;
b. Membuat semua usulan baik itu naik pangkat, pensiun, promosi jabatan, mutasi, KGB;
XIII. KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PELAPORAN
a. Membantu sekretaris dalam melakukan pengumpulan, identifikasi, analisa, pengolahan dan penyajian data/ informasi untuk penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
b. Membantu sekretaris dalam melaksanakan pengembangan system dan teknologi informasi;
c. Penelaahan data/ informasi sebagai bahan penyusunan rencana kerja;
d. Penelaahan data/ informasi sebagai bahan perumusan kebijakan umum dan teknis operasional perencanaan satker;
e. Pengumpulan dan penelaahan data/ informasi untuk penyiapan bahan penyusunan perencanaan satker;
f. Pengumpulan dan penelaahan data/ informasi untuk penyiapan bahan perumusan kebijakan umum dan teknis bidang komunikasi dan informatika;
g. Penyiapan data sebagai bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja satker;
h. Penyiapan data/ informasi sebagai bahan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja satker;
i. Penyiapan rumusan kebijakan teknologi informasi pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bagian perencanaan, teknologi informasi dan pelaporan;
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Untuk mendorong penyelenggaraan pemerintah yang lebih efektif, efisien dan akuntabel, Pemerintah telah mencanangkan penerapan prinsip-prinsip penyelenggaraan tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih (good governance and clean government) melalui penerapan Reformasi Birokrasi, yang secara umum ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Secara operasional wujud peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat adalah berupa perbaikan dan penyempurnaan proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan sehingga lebih mencerminkan birokrasi yang mampu menjalankan fungsi pelayanan umum yang berkualitas, memuaskan, transparan, dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagai upaya untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas tersebut, diperlukan ketersediaan Standar Operasional Prosedur sebagai pedoman/petunjuk bagi para aparatur dalam melaksanakan tugas pelayanan dan bagi masyarakat pengguna layanan (pelanggan) untuk mengetahui/memahami akan suatu prosedur pelayanan yang dilakukan oleh aparatur, dengan demikian dapat dihindarkan tumpang tindih tanggung jawab dan kesalahan prosedur dalam melaksanakan tugas. Standar Operasional Prosedur (SOP)
merupakan serangkaian instruksi dan instrumen yang dibakukan (didokumentasikan) serta diberlakukan bagi setiap organisasi dan atau institusi pemerintah maupun non pemerintah.
Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan rujukan operasional bagi setiap personil baik secara individu maupun tim dalam melaksanakan aktivitas penyelesaian setiap pekerjaan berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya pada unit kerja Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II.
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini disusun dan dilaksanakan sesuai dengan Prosedur Kerja dan Administrasi Peradilan sehingga prosedur yang ditetapkan pada masing- masing bagian saling berkaitan. Penyusunan Standar Operasional Prosedur Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II merujuk pada Peraturan Sekretaris Mahkamah Agung RI. No.002 Tahun 2012, tanggal 24 Mei 2012, tentang Pedoman Penyusunan Standar Opresional Prosedur Di Lingkungan Mahkamah Agung RI dan Badan Peradilan yang ada dibawahnya.
Untuk Standar Operasional Prosedur (SOP) Bagian Teknis mengacu kepada Surat Keputusan Dirjen Badilum Nomor : 2012/DJU/SK/PS01/12/2018 tentang Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kepaniteraan pada Pengadilan yang berada di Lingkungan Badan Peradilan Umum. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan di Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II diharapkan dapat memberikan kepastian dan keseragaman dalam proses pelaksanaan suatu tugas dan pemberian pelayanan kepada masyarakat, menunjang kelancaran dalam proses pelaksanaan tugas dan kemudahan pengendalian, mempertegas tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas, meningkatkan daya guna dan hasil guna secara berkelanjutan dalam melaksanakan tugas umum dibidang peradilan, memberikan informasi mengenai pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh aparatur peradilan secara proporsional, serta memberikan kejelasan dan transparansi kepada masyarakat sebagai penerima layanan mengenai hak dan kewajibannya.
Berikut Matrik SOP yang berlaku dan menjadi acuan pada Pengadilan Negeri Pasaman Barat kelas II:
No Unit Kerja Jumlah Terdiri dari Keterangan
I. Teknis Pengadilan Tingkat Pertama
1 Ketua 6 SOP 1. Membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya.
2. Membuat penetapan tentang penunjukan susunan majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara.
3. Melakukan pengawasan secara rutin terhadap pelaksanaan tugas dan memberi petunjuk serta bimbingan yang diperlukan baik bagi para Hakim maupun seluruh pegawai.
4. Sebagai kawal depan Mahkamah Agung, yaitu dalam melakukan pengawasan atas :
Penyelenggaraan peradilan dan pelaksanaan tugas; para Hakim, pejabat
Kepaniteraan, Sekretaris, dan Jurusita di daerah hukumnya.
Masalah-masalah yang timbul.
Masalah tingkah laku / perbuatan Hakim, pejabat Kepaniteraan Sekretaris,
dan Jurusita di daerah hukumnya.
Masalah eksekusi yang berada di wilayah hukumnya untuk diselesaikan dan dilaporkan kepada Mahkamah Agung.
5. Memberikan izin berdasarkan ketentuan undang-undang untuk membawa
keluar dari ruang Kepaniteraan:
daftar, catatan, risalah, berita acara serta berkas perkara.
6. Menetapkan panjar biaya perkara
Revisi ke 2 Tanggal berlaku 11 September 2017
(dalam hal penggugat atau tergugat tidak mampu, Ketua dapat mengizinkan untuk beracara secara prodeo atau tanpa membayar biaya perkara).
2 Wakil Ketua 7 1. Membantu Ketua dalam membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya.
2. Mewakili dan melaksanakan tugas Ketua, apabila Ketua berhalangan.
3. Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya.
4. Melaksanakan tugas sebagai Koordinator Pengawasan, yakni melakukan pengawasan intern untuk mengamati apakah pelaksanaan tugas telah dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan yang berlaku serta melaporkan hasil pengawasan tersebut kepada Ketua.
5. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Ketua, baik secara periodik maupun insidentil.
6. Melaksanakan tugas dibidang teknis yustisial sebagai hakim.
7. Melaksanakan pengawasan ke dalam.
Revisi ke 2 Tanggal berlaku 11 September 2017
3 Hakim 6 1. Menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan semua perkara yang diajukan kepadanya.
2. Bertanggung jawab atas berita acara persidangan.
3. Mengemukakan pendapat dalam musyawarah.
4. Mengambil putusan berdasarkan musyawarah.
5. Wajib menandatangani putusan yang diucapkan dalam persidangan.
6. Melaksanakan pengawasan yang ditugaskan oleh Ketua.
4 Panitera 6 1. Membantu pimpinan Pengadilan dalam Revisi ke 2
membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya.
2. Panitera dengan dibantu oleh Wakil Panitera dan Panitera Muda harus menyelenggarakan administrasi secara cermat mengenai jalannya perkara perdata dan pidana maupun situasi keuangan.
3. Bertanggung-jawab atas pengurusan administrasi Kepaniteraan, seperti berkas perkara, putusan, dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat bukti dan surat-surat lainnya yang disimpan di Kepaniteraan.
4. Membuat salinan putusan.
5. Menerima dan mengirimkan berkas perkara.
6. Melaksanakan eksekusi putusan perkara perdata yang diperintahkan oleh Ketua Pengadilan dalam jangka waktu yang ditentukan.
Tanggal berlaku 11 September 2017
5 Kepaniteraan Pidana
28 SOP 1. SOP penyelesaian perkara pidana biasa (dewasa);
2. SOP penyelesaian perkara pidana anak diversi berhasil;
3. SOP penyelesaian perkara pidana anak diversi gagal;
4. SOP proses penyelesaian perkara pidana singkat;
5. SOP proses penyelesaian perkara pidana tipiring;
6. SOP proses penanganan perkara pidana tilang;
7. SOP Permohonan upaya hukum banding;
8. SOP Permohonan upaya hukum banding pemilu;
9. SOP Permohonan upaya hukum kasasi;
10. SOP Permohonan upaya hukum
Surat Keputusan Dirjen Badilum
Nomor :
2012/DJU/SK/PS 01/12/2018
peninjauan kembali;
11. SOP Permohonan grasi;
12. SOP Permohonan praperadilan;
13. SOP permintaan permohonan perpanjangan penahanan oleh penyidik dan PU pasal 29 ayat (2) dan ayat (3);
14. SOP permintaan permohonan perpanjangan penahanan oleh PU berdasarkan pasal 25;
15. SOP permintaan ijin persetujuan besuk;
16. SOP permintaan permohonan perpanjangan penahanan ke Pengadilan Tinggi pasal 29 ayat (1);
17. SOP penangguhan penahanan perkara pidana umum;
18. SOP proses penyelesaian permohonan/ijin persetujuan penggeledahan;
19. SOP proses penyelesaian permohonan diversi;
20. SO permohonan ijin pembantaran pidana umum;
21. SOP pencabutan permohonan banding pidana umum;
22. SOP pencabutan permohonan kasasi pidana umum;
23. SOP pencabutan permohonan PK pidana umum;
24. SOP ijin/persetujuan penyitaan oleh penyidik;
25. SOP permohonan peralihan peangguhan penahanan;
26. SOP pinjam pakai barang bukti;
27. SOP ijin berobat;
28. SOP penyelesaian perkara pidana pemilu
6 Kepaniteraan Perdata- Perdata Umum
20 SOP 1. SOP Penyelesaian Perkara Perdata Permohonan;
2. SOP perkara perdata
gugatan/perlawanan/bantahan apabila mediasi berhasil;
3. SOP perkara perdata
Surat Keputusan Dirjen Badilum
Nomor :
2012/DJU/SK/PS 01/12/2018
gugatan/perlawanan/bantahan apabila mediasi gagal;
4. SOP Upaya hukum banding;
5. SOP permohonan perkara perdata kasasi memenuhi syarat formil;
6. SOP perkara perdata peninjauan kembali;
7. SOP pendaftaran putusan arbitrase nasional;
8. SOP Permohonan konsignasi;
9. SOP permohonan eksekusi riil;
10. SOP permohonan eksekusi untuk melakukan sesuatu perbuatan;
11. SOP permohonan eksekusi pembayaran sejumlah uang dan hak tanggungan;
12. SOP pencabutan permohonan banding perdata;
13. SOP pencabutan permohonan kasasi perdata;
14. SOP pencabutan permohonan peninjauan kembali perdata;
15. SOP permohonan pembatalan terhadap putuasn arbitrase;
16. SOP permohonan konsignasi pengadaan tanah untuk kepentingan umum;
17. SOP upaya hukum permohonan keberatan terhadap putusan BPSK;
18. SOP upaya hukum permohonan keberatan terhadap putusan KPPU;
19. SOP penyelesaian perkara sengketa partai politik;
20. SOP penyelesaian perkara segketa keterbukan informasi;
7 Kepaniteraan Perdata- Perdata gugatan
sederhana
2 SOP 1. SOP tata cara penyelesaian perkara perdata gugatan sederhana oleh hakim tunggal;
2. SOP keberatan gugatan sederhana;
Surat Keputusan Dirjen Badilum Nomor :
2012/DJU/SK/PS 01/12/2018 8 Panitera Muda
Hukum
12 SOP 1. SOP penanganan delegasi dari bawas tentang tindak lanjut pengaduan;
2. SOP penangan pengaduan melalui
Surat Keputusan Dirjen Badilum
Nomor :
meja pengaduan;
3. SOP pendaftaran akta pendirian badan hukum;
4. SOP pembuatan laporan bulanan;
5. SOP pembuatan laporan empat bulanan;
6. SOP pembuatan laporan enam bulanan;
7. SOP pembuatan laporan tahunan;
8. SOP pndaftaran surat kuasa khusus;
9. SOP pendaftaran surat ijin kuasa insidentiil;
10. SOP surat keterangan tidak tersangkut perkara;
11. SOP survey kepuasan masyarakat pengguna layanan pengadilan;
12. SOP legalisasi surat akta dibawah tangan (waarmeking);
2012/DJU/SK/PS 01/12/2018
9 Panitera Pengganti
6 SOP 1. SOP persidangan perkara pidana biasa/
anak;
2. SOP persidangan perkara pidana cepat (ringan);
3. SOP persidangan pidana cepat (lalu lintas);
4. SOP persidangan pidana pra peradilan;
5. SOP persidangan perkara perdata gugatan;
6. SOP persidangan perkara perdata permohonan;
Revisi ke 2 Tanggal berlaku 11 September 2017
10 Jurusita/JSP 11 SOP 1. SOP pemanggilan sidang perkara perdata;
2. SOP pemberitahuan isi penetapan/
putusan perkara perdata;
3. SOP Pemberitahuan Putusan perkara pidana;
4. SOP pemberitahuan pernyataan banding/ kasasi/ peninjauan kembali perkara perdata;
5. SOP pemberitahuan banding/ kasasi perkara pidana;
6. SOP pemberitahuan dan penyerahan memori banding/ kasasi/ peninjauan
Revisi ke 2 Tanggal berlaku 11 September 2017
kembali perkara perdata;
7. SOP pemberitahuan dan penyerahan memori banding/ kasasi/ peninjauan kembali perkara pidana;
8. SOP Pemberitahuan dan penyerahan kontra memori banding/ kasasi/
peninjauan kembali perkara perdata;
9. SOP penmberitahuan dan penyerahan kontra memori banding/ kasasi/
peninjauan kembali perkara pidana;
10. SOP pemberitahuan memeriksa berkas (Inzage) untuk perkara banding;
11. SOP panggilan teguran (aanmaning) II. Non Teknis
1 Sekretaris 6 1. Membantu Pimpinan Pengadilan dalam membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya.
2. Mengatur pembagian tugas dan mengkoordinir Kepala Sub Bagian.
3. Memimpin kesekretariatan dengan tugas menyelesaikan proses administrasi umum dan juga mengatur tugas-tugas Kepala Sub Bagian.
4. Sekretaris dalam kedudukannya sebagai Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang bertanggungjawab atas pengelolaan anggaran di lingkungan Pengadilan Negeri Pasaman Barat
5. Melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Negeri Pasaman Barat.
6. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan segala permasalahannya kepada pimpinan pengadilan, baik secara periodik maupun insidentil.
Revisi ke 2 Tanggal berlaku 11 September 2017
2 Kasubbag 29 SOP 1. SOP pengelolaan surat masuk;
2. SOP pengelolaan surat keluar;
Revisi ke 2 Tanggal berlaku
Umum dan Keuangan
3. SOP permintaan barang-barang persediaan/ ATK;
4. SOP Pengelolaan aplikasi persediaan (kegiatan harian);
5. SOP pelaporan aplikasi persediaan persemester/ pertahun;
6. SOP pengelolaan SIMAK-BMN (kegiatan harian);
7. SOP pelaporan aplikasi SIMAK-BMN persemester/ pertahun;
8. SOP pemeliharaan peralatan dan mesin;
9. SOP penyusunan uraian tugas satpam dan petugas kebersihan kantor;
10. SOP penyusunan rencana kerja tahunan Sub Bagian Umum;
11. SOP pengelolaan perpustakaan;
12. SOP Pelaksanaan tugas pemarkiran kendaraan;
13. SOP penerimaan wartawan;
14. SOP penerimaan tamu;
15. SOP Pengelolaan administrasi keuangan (pembuatan specimen tanda tangan);
16. SOP pengelolaan administrasi keuangan pembuatan kartu identitas pengantar surat perintah membayar (SPM)/
Pengambil surat perintah pencairan dana (SP2D);
17. SOP pengelolaan administrasi keuangan pembuatan rencana penarikan dana;
18. SOP Pengajuan uang persediaan;
19. SOP penerbitan SPP-LS untuk belanja pegawai (pembayaran gaji induk)
20. SOP penerbitan SPP-LS untuk belanja pegawai (pembayaran uang lembur);
21. SOP penerbitan SPP-LS untuk belanja pegawai (Uang Makan);
22. SOP pertanggungjawaban dimuka tunjangan khusus kinerja (Remunerasi);
23. SOP pembuatan laporan keuangan;
24. SOP pembuatan laporan realisasi anggaran;
25. SOP pengelolaan pendapatan Negara bukan pajak;
26. SOP penerbitan SPP-LS belanja modal;
27. SOP pencairan honor piket posyankum;
28. SOP pencairan uang persediaan untuk belanja barang;
29. SOP pengelolaan keuangan Negara bendahara pengeluaran;
11 September 2017
3 Kasubbag Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
19 SOP 1. SOP Pengelolaan surat masuk;
2. SOP Inventarisasi pegawai (bezetting pegawai);
3. SOP daftar urut senioritas (DUS) hakim;
4. SOP daftar urut kepangkatan (DUK) pegawai negeri sipil;
5. SOP rekapitulasi daftar hadir hakim dan pengawas Pegawai Negeri Sipil;
6. SOP Pembuatan surat keputusan Ketua Pengadilan Negeri Pasaman Barat bidang kepegawaian;
7. SOP Pengusulan naik pangkat;
8. SOP kenaikan gaji berkala (KGB);
9. SOP Mutasi hakim dan pegawai negeri sipil;
10. SOP usulan promosi jabatan;
11. SOP usulan pensiun hakim dan pegawai negeri sipil;
12. SOP usulan tanda penghargaan stya lencana;
13. SOP pembuatan sasaran kerja pegawai (SKP);
14. SOP penyelesaian surat tugas;
15. SOP penyelesaian permohonan surat cuti hakim dan pegawi negeri sipil;
16. SOP penyelesaian pembuatan pengantar hukuman disiplin bagi hakim dan PNS;
17. SOP Penyelesaian pembuatan kartu pemohon penambahan penghasilan pegawai (KP4);
18. SOP Penyelesaian dokumen pelantikan/
penyumpahan dan menduduki jabatan;
19. SOP penyelesaian permohonan surat cuti hakim dan pegawai negeri sipil;
Revisi ke 2 Tanggal berlaku 11 September 2017
4 Kasubbag Perencanaan Teknologi Informasi dan Pelaporan
12 1. SOP Perencanaan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA);
2. SOP pengajuan revisi POK (DIPA);
3. SOP Pengelolaan SIPP;
4. SOP pengelolaan website;
5. SOP mengatasi permasalahan jaringan LAN;
Revisi ke 2 Tanggal berlaku 11 September 2017
6. SOP peliputan dan Penginputan content Website;
7. SOP penyusunan LKJiP, IKU, RENSTRA, RKT dan PKT;
SASARAN KINERJA PEGAWAI
Sasaran Kinerja Pegawai atau yang disingkat SKP adalah Sasaran Kerja Pegawai yang ada dalam salah satu unsur di dalam Penilaian Prestasi Kerja PNS yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Penyusunan SKP Penilaian prestasi kerja merupakan alat kendali agar setiap kegiatan pelaksanaan tugas pokok (tupoksi) oleh setiap PNS selaras dengan tujuan yang telah diterapkan dalam Renstra dan Renja organisasi. Tujuannya adalah untuk menjamin objektifitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja, sedangkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) adalah rencana dan target kinerja yang harus dicapai oleh pegawai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur serta disepakati pegawai dan atasannya.
Adapun Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Pengadilan Negeri Pasaman Barat adalah sebagai berikut:
No. Sasaran Kerja Pegawai Jumlah Kegiatan
Tahun 2018
Keterangan
1 Ketua 8 1. Menerima dan mendisposisi surat-surat masuk;
2. Menerima dan mendisposisi berkas perkara;
3. Melaksanakan pembinaan kepegawaian;
4. Melaksanakan konsultasi ke Pengadilan Tinggi dan MA;
5. Menugaskan hakim pengawas bidang dan menerbitkan SK;
6. Memimpin pelaksanaan eksekusi;
7. Melaksanakan pemeriksaan keuangan perkara;
8. Menerima, memeriksa dan memutus
perkara;
2 Wakil Ketua 5 1. Menerima dan menandatangani surat- surat;
2. Menerima dan menetapkan berkas perkara;
3. Menerima, memeriksa dan memutus perkara;
4. Melaksanakan pembinaan kepegawaian;
5. Melaksanakan konsultasi ke Pengadilan Tinggi dan MA;
3 Hakim
Ramlah Mutiah, SH
4 1. Menerima, memeriksa, dan memutus perkara;
2. Minutasi perkara;
3. Melakukan mediasi;
4. Melaksanakan pengawasan bidang;
4 Hakim
Zulfikar Berlian, SH
4 1. Menerima, memeriksa, dan memutus perkara;
2. Minutasi perkara;
3. Melakukan mediasi;
4. Melaksanakan pengawasan bidang;
5 Panitera 9 1. Menerima dan mendisposisi surat;
2. Menjawab dan mengirim surat;
3. Meneliti dan menandatangani laporan bulanan, 4 bulanan, 6 bulanan dan tahunan;
4. Menunjuk panitera pengganti untuk mendampingi majelis hakim;
5. Menandatangani salinan putusan dan penetapan;
6. Menandatangani akte banding, kasasi, PK, dan grasi;
7. Melaksanakan eksekusi;
8. Menetapkan pemberian tugas kepada Wapan, Panmud;
9. Membuat berita acara sidang;
6 Panitera Muda Pidana 13 1. Menerima berkas perkara yang diajukan penuntut umum dan memberi nomor perkara:
2. Menerima permohonan banding;
3. Menerima berkas dari Panitera Pengganti/ Minutasi;
4. Menerima Memori banding dan kontra memori banding, membuat tanda terima memori dan kontra memori banding, relas pemberitahuan dan penyerahan memori dan kontra memori banding;
5. Menyusun bundle B untuk perkara banding;
6. Memberitahukan putusan pengadilan
tinggi;
7. Menerima permohonan kasasi;
8. Menerima memori dan kontra memori kasasi, membuat tanda terima memori dan kontra memori kasasi, relas pemberitahuan dan penyerahan memori dan kontra memori kasasi;
9. Menyusun bundel B untuk perkara kasasi;
10. Memberitahukan putusan Mahkamah Agung
11. Menerima, memeriksa dan mengirimkan permintaan penetapan izin peyitaan, penggeledahan dan perpanjangan penahanan dari penyidik polri dan penuntut umum;
12. Membuat berita acara sidang dan minutasi perkara baik elektronik maupun manual;
13. Menerima, memeriksa kelengkapan berkas tilang dan tindak pidana ringan untuk selanjutnya diserahkan kepada penuntut umum;
7 Panitera Muda Perdata 12 1. Membantu Panitera di dalam melaksanakan tugasnya dalam memimpin satuan kerja Kepaniteraan Perdata;
2. Membuat program kerja Kepaniteraan Perdata;
3. Menerima dan menaksir biaya pendaftaran perkara perdata;
4. Mencatat perkara permohonan/ gugatan/
banding/ kasasi/ PK dan eksekusi yang masuk ke dalam buku register perkara;
5. Menyiapkan surat penetapan Penunjukan Majelis Hakim, penetapan hari/ tanggal persidangan;
6. Menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan Kepaniteraan Perdata;
7. Menyusun dan membuat laporan bulanan, triwulan, semester, dan tahunan;
8. Membuat perencanaan biaya proses perkara;
9. Memeriksa kelengkapan berkas perkara minutasi;
10. Mendampingi hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan (sebagai panitera pengganti);
11. Membuat berita acara persidangan;
12. Menginput data perkara pengunduran hari sidang ke dalam aplikasi SIPP;
8 Panitera Muda Hukum 11 1. Menyusun rencana kerja dan kebutuhan tahunan;
2. Membuat berita acara sidang dan minutasi perkara baik elektronik maupun manual;
3. Menginput data perkara dan membuat laporan perkara serta biaya proses dan jenis laporan lainnya;
4. Mengelola dan menyeleggarakan meja informasi;
5. Meng-upload putusan ke direktori putusan setiap perkara;
6. Mengelola dan menyelenggarakan meja pengaduan;
7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap laporan perkara dan biaya proses dari Pengadilan Negeri;
8. Mengelola dan menyelenggarakan arsip perkara elektronik dan manual;
9. Melaksanakan manajemen persuratan dan pengarsipan;
10. Mengelola SIPP/ CTS dan Monitoring di Pengadilan Negeri;
11. Memberikan bimbingan dan pembinaan kepada staf bawahan
9 Panitera Pengganti Rosmaizoni
8 1. Membuat penetapan hari sidang, penahanan dan pentepan lainnya yang diperintahkan hakim/ majelis hakim;
2. Mendistribusikan perkara dari hakim ketua kepada hakim hakim anggota;
3. Membantu hakim/ majelis hakim sidang perkara pidana dan perdata;
4. Membuat berita acara persidangan perkara pidana dan perdata;
5. Mengetik petikan putusan perkara perdata dan pidana;
6. Membantu hakim sidang tilang dan mengisi berkas tilang serta membuat daftar putusannya;
7. Menginput data-data perkara dalam aplikasi SIPP;
8. Meminutasi berkas perkara;
10 Panitera Pengganti Wahyudi, SH
6 1. Menerima berkas perkara;
2. Membuat penetapan-penetapan perkara;
3. Membuat berita acara sidang;
4. Pengetikan putusan;
5. Minutasi perkara;
6. Memasukan data perkara ke SIPP;
11 Jurusita Pengganti 4 1. Melaksanakan pemanggilan para pihak;
2. Melaksanakan pemberitahuan kepada para pihak;
3. Membuat berita acara aanmaning;
4. Melaksanakan sita jaminan, sita eksekusi dan eksekusi;
12 Sekretaris 10 1. Melaksanakan tugas- tugas
kesekretariatan;
2. Melaksanakan anggaran;
3. Menetapkan pemberian tugas kepada Kasub. Bag.
4. Melaksanakan bimbingan teknis;
5. Melaksanakan pembinaan pegawai;
6. Melaksanakan pengawasan;
7. Menyusun laporan-laporan;
8. Membuat dan menyusun rencana kerja;
9. Melaksanakan koordinasi ke Mahkamah Agung;
10. Menerima dan mendisposisi surat;
13 Kasubbag Umum dan Keuangan
10 1. Membuat perencanaan kerja bagian umum dan keuangan;
2. Mengumpulkan data untuk bahan penyusunan RKA-KL;
3. Membuat laporan realisasi anggaran dan menginputnya ke aplikasi komdanas;
4. Membuat laporan CALK DIPA 01 dan 03;
5. Membuat laporan pencatatan akrual;
6. Meneliti dan mengelola surat masuk dan surat keluar;
7. Mengisi data aplikasi monev kinerja anggaran;
8. Melakukan revisi POK dan revisi DIPA;
9. Membuat surat SKPP pegawai pindah;
10. Membuat laporan CALBMN DIPA 01 dan 03;
14 Kasubbag Kepegawaian Organisasi dan Tata Laksana
12 1. Membuat, mengoreksi konsep surat;
2. Melaksanakan kegiatan serah terima jabatan;
3. Menyiapkan bahan-bahan rapat;
4. Membuat laporan-laporan;
5. Meneliti surat-surat masuk;
6. Mengelola aplikasi kepegawaian;
7. Mencatat, mengagenda dan menyimpan surat-surat masuk dan keluar;
8. Mengumpulkan berkas usulan kenaikan
pangkat dan pension, promosi dan mutasi;
9. Menyiapkan penyelenggaraan pelantikan jabatan;
10. Melaksanakan permajaan data kepegawaian;
11. Membuat surat keputusan Ketua, Panitera, dan sekretaris;
12. Menyusun bahan masukan Renstra, Renja, RKT, RKA-KL, Penetapan Kinerja dan Lakip;
15 Kassubag Perencanaan Teknologi Informasi dan Pelaporan
6 1. Menyusun rencana kerja dan kebutuhan tahunan;
2. Menerima, memeriksa, mengonsep dan mengarsipkan, dokumen/ surat elektronik ataupun berkas fisik sub bagian perencanaan, teknologi informasi dan pelaporan;
3. Melaksanakan tugas perencanaan anggaran atau penyusunan anggaran (RKA-KL) serta menyiapkan data pendukungnya;
4. Mengusulkan revisi anggaran;
5. Melaksanakan pengelolaan TI;
6. Melaksanakan pengelolaan website;
7. Menyusun laporan LKJIP;
8. Menyusun laporan tahunan;
BAB II
KEADAAN PENGADILAN A. KEADAAN PERKARA
Pengadilan Negeri Pasaman Barat kelas II, adalah pengadilan tingkat pertama di bawah Pengadilan Tinggi Sumatera Barat. Untuk pengadilan kelas II di tingkat pertama Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II memiliki perkara yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019 ini banyaknya perkara yang ditangani oleh Pengadilan Negeri Pasaman Barat yaitu: perkara pidana sebanyak 201 perkara (tidak termasuk perkara pidana lalu lintas) Dan perkara perdata sebanyak 313 perkara untuk lebih jelasnya mengenai keadaan perkara di Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II, dapat di lihat dari matrik berikut :
No. Nama Sisa Tahun
2018
Perkara Masuk
2019
Perkara Yang diputus
2019
Sisa Perkara
2019
Ket
1 Perdata 35 313 314 34
2 Pidana Biasa 31 196 191 36
3 Pidana Anak - 5 5 -
4 Pidana Khusus (Tipikor) - - - -
B. PENYELESAIAN PERKARA
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat 1 Undang-Undang Dasar pasca Amandemen). Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh Mahkamah Agung RI, Badan-badan peradilan lain di bawah Mahkamah Agung (Peradilan Umum, PTUN, Peradilan Militer, Peradilan Agama) serta Mahkamah Konstitusi (Pasal 24 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945). Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badan-badan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Mahkamah Agung sebagai pengadilan tertinggi
dengan tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya).(Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman).
Peradilan Umum adalah salah satu pelaksana kekuasaan Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya (Pasal 2 UU No.2 Tahun 1984). Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang, memeriksa, mengadili, memutuskan dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama (Pasal 50 UU No.2 Tahun 1986).
Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II sebagai Pengadilan Tingkat Pertama di Bawah Pengadilan Tinggi Sumatera Barat sebagaimana yang telah dijelaskan diatas telah menerima, memeriksa dan mengadili perkara yang masuk dengan sebaik-baiknya.
Penyelesaian Perkara di Pengadilan Negeri Pasaman Barat kelas II telah dilakukan dengan sangat optimal, meskipun Pengadilan Negeri Pasaman Barat kelas II sangat kekurangan Sumber Daya Manusia untuk melaksanakan tugas pokok tersebut.
Pengadilan Negeri Pasaman Barat hanya memiliki 2 orang hakim (tidak termasuk ketua dan wakil ketua) dan 2 orang panitera pengganti (tidak termasuk panitera muda).
Penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri Pasaman Barat pada tahun 2019 cukup tinggi yakni dari 196 perkara pidana biasa yang masuk telah putus sebanyak 160 perkara. Perkara pidana anak masuk 5 perkara, Pidana ringan (tipiring) masuk sebanyak 12 perkara, Pidana Cepat (Lalu lintas) sebanyak 8088 berkas, dan pidana praperadilan sebanyak 2 perkara telah diputus dan diselesaikan semuanya. Perkara perdata gugatan yang masuk pada tahun 2019 ini, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya 38 perkara sekarang menjadi 57 perkara. Begitupun dengan gugatan sederhana dan Perdata permohonan yang masing-masing masuk sebanyak 32 perkara dan 224 perkara.
Penyelesaian perkara pedata pada tahun ini pun juga mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya. Penyelesaian Perkara di Pengadilan Negeri Pasaman Barat kelas II pada tahun 2019 ini dapat dilihat dari matrik perkara tahun 2019 dibawah ini :
No Perkara Perkara
Masuk 2019
Perkara Yang Diputus
Sisa Perkara Keterangan
1 Pidana Biasa 196 160 36
2 Pidana Anak 5 5 -
3 Pidana Ringan
(Tipiring)
12 12 -
4 Pidana Cepat (Lalu Lintas)
8088 8088 -
5 Pidana Pra Peradilan 2 2
6 Perdata Gugatan 57 31 26
7 Perdata Gugatan Sederhana
32 31 1
8 Perdata Permohonan 224 217 7
1. Jumlah sisa perkara yang diputus
Pada akhir tahun 2018 ada beberapa perkara yang belum diputus dan pada tahun 2019 ini diputus dan diselesaikan. Jumlah sisa perkara tahun lalu yang telah diputus dan diselesaikan tahun 2019 dapat dilihat pada matrik dibawah ini :
No Perkara Sisa Perkara di Awal Tahun 2019
Putus Selama 2019
1 Perdata 35 35
2 Pidana Biasa 31 31
3 Pidana Anak - -
4 Pidana Khusus (Tipikor) - -
Total Sisa Perkara Yang Diputus 66
2. Jumlah perkara yang diputus tepat waktu
Perkara yang putus tepat waktu adalah perkara yang putus paling lambat 5 (lima) bulan dari mulai perkara disidangkan pertama kali pada perkara pidana dan paling lambat 5 (lima) bulan setelah sidang pembacaan gugatan pada perkara perdata (berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2014). Pada Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II pada tahun ini memiliki 299 perkara
perdata (perkara perdata gugatan, gugatan sederhana dan perdata permohonan sisa tahun lalu yang diputus tahun ini ditambahkan dengan perkara perdata gugatan, gugatan sederhana dan perdata permohonan yang masuk tahun 2019 dan diputus tahun 2019) yang diputus tepat waktu dan 15 perkara yang diputus tidak tepat waktu. Sementara perkara pidana biasa dan perkara pidana anak semuanya diputus tepat waktu. Untuk lebih jelasnya perkara yang diputus tepat waktu dan perkara yang putus tidak tepat waktu dapat dilihat pada matrik dibawh ini :
No Perkara Putus Tepat Waktu Putus Tidak Tepat Waktu
1 Perdata 299 15
2 Pidana Biasa 191 -
3 Pidana Anak 5 -
4 Pidana Khusus (Tipikor) - -
Total Perkara Yang Putus 495 15
3. Jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi, dan PK Upaya hukum merupakan upaya yang diberikan oleh undang-undang kepada seseorang atau badan hukum untuk hal tertentu untuk melawan putusan hakim sebagai tempat bagi pihak-pihak yang tidak puas dengan putusan hakim yang dianggap tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, tidak memenuhi rasa keadilan, karena hakim juga seorang manusia yang dapat melakukan kesalahan/kekhilafan sehingga salah memutuskan atau memihak salah satu pihak.
Atau dengan kata lain semakin sedikit upaya hukum yang dilakukan pencari keadilan artinya semakin tinggi kepuasan pencari keadilan terhadap putusan hakim.
Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II telah memutus perkara perdata gugatan sebanyak 60 perkara pada tahun 2019 dan yang mengajukan upaya hukum banding ada 12 perkara atau sekira 20% dari perkara yang diputus, perkara pidana dari 191 perkara pidana biasa yang diputus hanya 9 perkara atau sekira 4,7% yang
mengajukan upaya hukum banding. Lebih jelasnya bisa dilihat dalam matrik berikut :
Jumlah Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding
No Perkara Putus Banding Tidak
Banding
1 Perdata 60 12 48
2 Pidana Biasa 191 9 182
3 Pidana Anak 5 - 5
4 Pidana Khusus (Tipikor) - - -
Total 256 21 235
Perkara perdata yang mengajukan upaya hukum banding ada 20 perkara, dan yang mengajukan upaya hukum kasasi ada 5 perkara. Begitupun dengan perkara pidana dari 9 perkara yang mengajukan upaya hukum banding ada 3 perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada matriks di bawah ini :
Jumlah Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi
No Perkara Banding Kasasi Tidak Kasasi
1 Perdata 12 5 7
2 Pidana Biasa 9 3 6
3 Pidana Anak - - -
4 Pidana Khusus (Tipikor) - - -
Total 21 8 13
Perkara perdata yang mengajukan upaya hukum kasasi ada 5 perkara perdata dan 3 perkara pidana, namun pada tahun 2019 ini Pengadilan Negeri Pasaman Barat tidak ada menerima permohonan pengajuan upaya hukum Peninjauan Kembali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada matriks di bawah ini :
Jumlah Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum PK
No Perkara Kasasi PK Tidak PK
1 Perdata 5 - 5
2 Pidana Biasa 3 - 3
3 Pidana Anak - - -
4 Pidana Khusus (Tipikor) - - -
Total 8 - 8
4. Jumlah perkara perdata yang berhasil di Mediasi
Pada tahun 2019 ini ada 57 perkara perdata yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II. Dari 57 Perkara tesebut telah diajukan mediasi sebanyak 52 perkara dan belum mediasi ada 6 perkara, seperti matrik yang ada dibawah ini
Tabel Jumlah Perkara perdata yang berhasil di Mediasi
No Perkara Masuk Mediasi Tidak
Mediasi
1 Perdata 57 52 6
Dari 52 perkara yang telah dimediasi, ada 8 perkara yang berhasil damai dalam mediasi, seperti yang terlihat dalam matriks dibawah ini :
Tabel Jumlah Perkara perdata yang berhasil di Mediasi
No Masuk Mediasi Berhasil
Mediasi
Tidak Berhasil Mediasi
1 57 52 8 44
5. Jumlah perkara anak yang berhasil melalui diversi
Pengadilan Negeri Pasaman Barat Kelas II pada tahun 2019 menerima 5 perkara anak, namun dari 5 perkara pidana anak tersebut tidak ada yang berhasil diselesaikan melalui diversi. Seperti yang tergambar dalam matrik di bawah ini
Tabel Jumlah Perkara Anak yang Berhasil Melalui Diversi
No Perkara Masuk Diversi Tidak
Diversi
1 Pidana Anak 5 - 5
C. AKREDITASI PENJAMINAN MUTU (SERTIFIKAT ISO PENGADILAN)
Sesuai dengan Perintah Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum bahwa Seluruh Pengadilan Negeri wajib mendapat Sertifikat Akreditasi Penjaminan Mutu oleh Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung, Pengadilan Negeri Pasaman Barat dibawah
bimbingan Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Barat di bantu oleh Auditor Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Sumatera Barat melakukan pembenahan dan melengkapi segala syarat untuk memenuhi Akreditasi Penjaminan mutu tersebut, dengan susah payah tim akreditasi Pengadilan Negeri Pasaman Barat menyiapkan persyaratan yang dimaksud sehingga Pengadilan Negeri Pasaman Barat pada tanggal 24 Juli 2017 bertempat di Banyuwangi mendapatkan Sertifikat Akreditasi Penjaminan Mutu oleh Ketua Mahkamah Agung RI dengan nilai 723 predikat A (Excellent).
Terhadap Akreditasi Pengadilan Negeri Pasaman Barat kelas II telah dilakukan audit kembali oleh Tim dari Komite Keputusan Akreditasi (KEKA) dari tim badilum pada tanggal 13 Desember 2019. Dari Hasil Rapat komite Keputusan Akreditasi (KEKA) tersebut Pengadilan Negeri Pasaman Barat kelas II mendapatkan nilai sebesar 715 disebabkan karena maksimal poin untuk Pengadilan Tingkat Pertama kelas II adalah 720 Poin dengan predikat yang sama yaitu A (excellent)