• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

7

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau populasi yang mempunyai banyak unsur yang saling terhubung satu sama lain, suatu sistem juga membutuhkan unsur timbale balik (feed Back) agar suatu sistem dapat dikatakan sempurna, maka dari itu semua unsur kehidupan erat hubungannya dengan sebuah sistem baik itu dalam suatu usaha maupun dalam suatu kehidupan bermasyarakat.

A. Pengertian Sistem

Menurut Lani Sidharta dalam Hutahaean (2014:2) mengatakan bahwa

“Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan bersama”

Menurut Gordon B. Davis dalam Zakiyudin (2012:5) mengemukakan bahwa “Suatu sistem sebagai seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep, dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama”.

Menurut Raymond McLeod Jr dalam Zakiyudin (2012:5) mengatakan bahwa “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”. Sistem dapat membantu sebuah manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan dengan didukung informasi dan data yang akurat dapat membuat sistem lebih membantu dalam kerumitan sistem yang telah ada.

(2)

Klasifikasi sistem menurut Zakiyudin (2012:7) beberapa jenis, yaitu:

a. Secara fisik dan Sistem Abstrak

Sistem secara fisik (Physical Sistem), yaitu sistem yang dapat terlihat dari fisik sistem tersebut seperti kendaraan mobil, sistem abstrak (Abstract Sistem) yaitu sistem yang berisi gagasan atau konsep misalnya sistem teologi atau ketuhanan.

b. Sistem Deterministik dan Probabilistik

Sistem Secara deterministic (Deterministic sytem), yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat dan akurat.Contohnya adalah sistem kalkulator, sistem probabilistic (Probabilistic System) yaitu sistem yang tidak dapat diprediksi karena sistem dapat mengandung kemungkinan.Contohnya adalah Sistem Gerhana Matahari.

c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup (Closed System), sistem tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan.Contohnya Reaksi kimia yang telah terisolir, sistem terbuka (Open System) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungannya dapat menerima masukan ataupun gangguan dari lingkungan sekitar. Contihnya adalah Sistem Pengairan

d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah (Natural System), yaitu sistem yang terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Contohnya Sistem Revolusi Bumi, sistem buatan manusia (Human Made System) adalah sistem yang dapat dibuat oleh manusia. Contohnya Sistem Telepon.

(3)

e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sistem sederhana adalah sistem yang tidak rumit Contohnya sistem sepeda, sistem kompleks adalah suatu sistem yang rumit Contohnya sistem komputer.

Karakteristik sistem menurut Zakiyudin (2012:6) adalah “Penggambaran sistem secara logis”. Adapun beberapa karakteristik- karateristik sistem adalah sebagai berikut :

a. Komponen-komponen sistem (Components System). Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Lingkungan luar sistem (Environment Sistem). Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

c. Batasan sistem (Boundary). Batasan sistem merupakan daerah yang dibatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dibatasi dengan lingkungan luarnya.

d. Penghubung sistem (Interfice System). Penghubung atau jalinan sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya.

e. Masukan sistem (Input System). Masukan merupakan energy yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan signal (Signal Input).

f. Pengolah sistem (Process System). Sistem harus memiliki suatu perangkat yang bertugas mengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

(4)

g. Keluaran sistem (Output System). Keluaran adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan berupa sisa pembuangan.

h. Sasaran dan tujuan (Objective And Goal System). Tujuan dan sasaran adalah sesuatu yang wajib dimiliki suatu sistem karena menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan menjadi tolak ukur suatu sistem jika mengenai sasaran dan tujuannya.

B. Basis Data

Basis data menurut Silberschatz, dan kawan kawan dalam Simarmata dan Iman Paryudi (2010:1) mengemukakan bahwa “Basis data sebagai kumpulan data berisi informasi yang sesuai untuk sebuah perusahaan, dimana tujuan utamanya adalah menyediakan cara menyimpan dan mengambil informasi basis data secara mudah dan efisien”.

Sistem basis data dibagi menjadi sub-sub yang berhubungan dengan masing-masing tanggung jawab sub tersebut secara keseluruhan. Komponen fungsional sistem basis data dapat dibagi menjadi komponen pengatur penyimpanan dan komponen pemroses query.

C. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Pressman (2010:39) mengemukakan bahwa ” model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software”.

(5)

Sumber: Pressman ( 2010:39)

Gambar II.1 Model Waterfall

1. Tahap Analisa Kebutuhan (Requirement)

Dalam langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem.Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penenlitian, wawancara atau studi literatur. Seseorang sistem analisis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah yang akan menjadi acuan sistem analisis untuk menterjemahkan kedalam bahasa pemrograman.

2. Tahap Desain Sistem (Design System).

Proses desain akan menterjemahkan syarat kebutuhan ke dalam sebuah perancangan perangat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat koding.

Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur, perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahap ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

Communication project initation requirements

gathering

Planning estimating scheduling tracking

Modeling analysis

design

Construction code

test

Deployment delivery support feedback

(6)

3. Tahap Penulisan Kode Program (Coding)

Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali

oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam menterjemahkan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini.

4. Tahap Pengujian( Testing).

Tahap pengujian ini dilakukan guna menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut. Sehingga ketika dipakai oleh user , program yang telah dibuat tersebut dapat berjalan dengan baik.

5. Tahap Pemeliharaan(Maintenance).

Program yang sudah digunakan oleh user pasti akan mengalami perubahan.

Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan penyesuaian lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) terhadapn program. Atau user membutuhkan perkembangan fungsional terhadap program tersebut. Maka Tahap Pemeliharaan ini merupakan tahap penting untuk berjalannya suatu program.

Namun pada kenyataannya pada tahapan ini tidak sesuai dengan yang diusulkan oleh molel waterfall, meskipun model waterfall bisa mengakomodasinya, itu dilakukannya tanpa sadar. Akibatnya, perubahan itu menyebabkan kebingungan pada tim pembuat percangannya.

(7)

2.2. Teori Pendukung

A. DFD (Data Flow Diagram)

Menurut Kendall (2010:266) mengemukakan bahwa “Diagram Alir Data adalah suatu rangkuman narasi sistem organisasi menjadi sebuah daftar dengan empat kategori yang terdiri dari entitas eksternal, aliran data, proses dan penyimpanan data”.

Menurut O’Brien dan Marakas (2009:627), DFD (Data Flow Diagram)

“adalah sebuah alat yang mereprestasikan aliran data antar entity eksternal, aktivitas proses, dan elemen data dalam bentuk diagram grafis yang berupa symbol”.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada DFD yang memiliki lebih dari satu level adalah:

1. Harus terdapat keseimbangan input dan output antara satu level dan level berikutnya.

2. Keseimbangan antara level 0 dan level 1 dilihat pada input/output dari aliran data ke/dari entitas luar pada level 0 sedangkan keseimbangan antara level 1 dan level 2 dilihat pada input/output dari aliran data ke/dari proses yang bersangkutan.

3. Nama aliran data, data store dan entitas luar pada setiap level harus sama, apabila objeknya sama.

Tahapan proses pembuatan DFD adalah sebagai berikut:

1. Diagram Konteks

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk

(8)

menggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem yang ada.

2. Diagram Nol

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang ada didalam diagram nol.

3. Diagram Detail

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang ada di dalam diagram nol.

B. Entity Relational Diagram (ERD)

Menurut Sutanta (2011:91) “Entity Relational Diagram (ERD) merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek”.

Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data kepada pengguna secara logis.

Notasi Simbolik dalam ERD yang dapat kita gunakan adalah sebagai berikut:

1. Persegi panjang. Menyatakan himpunan entitas

2. Elips. Menyatakan atribut (atribut yang sebagai kunci digaris bawahi) 3. Belah ketupat. Menyatakan himpunan relasi

4. Garis. Sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya

5. Kardinalitas relasi ditanyakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu, 1 dan M untuk relasi satu-ke-banyak, M dan M untuk relasi banyak-ke-banyak).

(9)

Contohnya : a. One to one

1 1

b. One to many

1 M

c. Many to many

M M

Logical Record Structure (LRS)

Menurut (Kusrini, 2007) “LRS (Logical Record Structure) adalah reprentasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas”. LRS terdiri dari link-link diantara type record, link ini menunjukan arah dari suatu type record lainnya, beberapa type record digambarkan oleh kotak persegi panjang dengan nama yang unik.

C. Pengkodean

Menurut Kusrini (2007:171) Pengkodean merupakan pengkodean program dimana kita akan membuat interface sesuai hasil rancangan input dan output.

Kode dapat dibuat dengan suatu kerangka (frame work) yang menggunakan

Pria Menika

hi

Wanita

Fakultas Mengat Jurusan

ur

Ruang Kuliah digunaka

nn

Mahasiswa

(10)

jangka angka atau huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk member tanda terhadap klasifikasi sebelumnya dibuat. Biasanya dalam proses akuntansi kode yang digunakan adalah angka, huruf, atau kombinasi keduanya. Adapun tujuan pembuatan kode adalah sebagai berikut:

1. Mengklasifikasikan data.

2. Memasukan data kedalam computer.

3. Mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan.

Dalam pengkodean ada beberapa petunjuk pembuatan kode yang menjabarkan tentang petunjuk dari struktur kode yang baik, antara lain:

1. Harus Mudah Diingat

Agar kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara menghubungkan kode tersebut dengan obyek yang diwakili dengan kodenya.

2. Harus Unik

Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya.Unik berarti tidak ada kode yang kembar.

3. Harus Fleksibel

Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau penambahan item baru dapat tetap diwakili oleh kode.

4. Harus Efisien

Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akanefisien bila direkam diluar computer.

5. Harus Konsisten

Kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan.

(11)

6. Harus Distandarisasi

Untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam organisasi. Kode yang tidak standar akan mengakibatkan kebingungan.

7. Spasi Dihindari

Spasi di dalam kode sebaiknya dihindari, Karena dapat mengakibatkan kesalahan di dalam menggunakannya.

8. Hindari Karakter Yang Mirip

Karakter yang hamper serupa bentuk dan bunyi pengucapannya sebaiknya tidak digunakan di dalam kode.

9. Panjang Kode Harus Sama

Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.

D. Hierarchy Plus Input-Proses-Output (HIPO)

Menurut Puspitawati dan Sri dewi Anggadina (2011:113) mengemukakan bahwa “HIPO (Hierarchy Plus Input-Proses-Output) merupakan serangkaian diagram yang terdiri dari serangkaian level yang mengalir dari atas kebawah

yang dapat menggambarkan suatu system secara detail”.

Diagram HIPO (Hierarchy Plus Input-Proses-Output) dapat dijadikan alat bantu

dan dapat digunakan sebagai alat dokumentasi suatu system untuk mengidentifikasikan apa yang harus dilakukan dalam penyelesaian permasalahan di dalam suatu system. HIPO (Hierarchy Plus Input-Proses-Output) dapat juga digunakan untuk memperinci keseluruhan suatu proses system yang terjadi dalam aktivitas perusahaan.

(12)

Teknik dokumentasi program dan pengguna HIPO (Hierarchy Plus Input- Proses-Output) ini mempunyai sasaran utama sebagai berikut :

1. Menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari suatu system.

2. Lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program, bukan menunjukan kekhusuan pernyataan program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.

3. Menyediakan penjelasan yang lebih jelas dari input yang harus dipergunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.

4. Menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan system dari pemakai.

A. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)

1. Konsep Dasar

Menurut kendall & kendall (2010:263) “Diagram Aliran Data menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses, dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses dan keluaran dari model sistem”.

2. Simbol Diagram Alir Data (DAD)

Menurut kendall & kendall (2010:265) simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan dalam Diagram Alir Data (DAD) Adalah:

Simbol Diagram Alir Data (DAD) a. Kesatuan luar (Eksternal Entity)

Kesatuan Luar (Eksternal Entitiy) atau Batas Sistem (Boundary) merupakan entitydilingkungan luar sistem yang berupa orang atau organisasi atau sistem lainnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

(13)

b. Proses (Proccess)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk menghasilkan arus data yang keluar dari proses.

c. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan dari data dapat berupa suatu file atau database di sistem komputer, catatan manual, kotak tempat data dimeja seseorang, tabel acuan manual dan agenda atau buku.

d. Arus Data (Data Flow)

Arus Data menunjukan arus data dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data dapat berbentuk formulir atau dokumen yang digunakan, laporan tercetak, tampilan layer komputer, masukan untuk komputer, komunikasi ucapan, surat-surat atau memo, data yang dibaca dan direkamkan kesuatu file, suatu isian yang dicatat pada buku agenda, transmisi data dari suatu komputer yang lain.

3. Beberapa langkah di dalam membuat DFD dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Diagram Konteks

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber atau tujuan data yang akan diproses atau untuk mengambarkan sistem secara umum atau global dari keseluruhan sistem yang ada.

b. Diagram Nol

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada di dalam diagram konteks, yang penjabarannya secara lebih terperinci.

c. Diagram Detail

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang ada di dalam diagram nol.

(14)

4. Aturan main yang baku dan berlaku dalam penggunaan DFD adalah:

Menurut kendall & kendall (2010:272) di dalam pembuatan DAD terdapat aturan ketentuan yang berlaku adapun aturan dalam pembuatan diagram dalam arus data adalah:

a. Tidak boleh menghubungkan antara external entity dengan external entity lainnya secara langsung.

b. Tidak boleh menghubungkan antara data store dengan data store lainnya secara langsung.

c. Tidak boleh menghubungkan data store dengan external entity secara langsung.

d. Setiap proses harus ada data flow yang masuk dan ada juga data flow yang keluar.

e. Aliran data tidak boleh terbelah menjadi dua atau lebih aliran data yang berbeda.

B. Kamus Data (data dictionary)

Kristanto (2008:72), menjelaskan “Kamus data adalah kumpulan elemen- elemen atau symbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasikan setiap field atau file di dalam sistem .”

Isi kamus data adalah sebagai berikut;

1. Nama arus data.

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di Data Flow Diagram DFD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data.

2. Alias

Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen yang satu dengan yang lainnya, misalnya bagian pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur, sedang bagian gedung menyebutnya sebagai tembusan permintaan

(15)

persediaan. Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.

3. Bentuk Data

Bentuk data perlu dicatat di kamus data, karena dapat digunakan untuk mengelompokkan kamus data kedalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem. Kamus data yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen dasar atau formulir akan digunakan untuk merancang bentuk input sistem kamus data yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk laporan tercetak dan dokumen hasil cetakan computer akan digunakan untuk merancang output yang akan dihasilkan oleh sistem. Kamus data yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk tampilan dilayar monitor akan digunakan untuk merancang tampilan layar yang akan dihasilkan oleh sistem.

Kamus data yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk parameter dan variable akan digunakan untuk merancang proses dari program kamus data yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen, formulir, laporan, dokumen cetakan computer, tampilan dilayar monitor, variabel dan field akan digunakan untuk merancang database.

4. Arus Data

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data supaya memudahkan mencari arus data ini di Data Flow Diagram (DFD).

5. Penjelasan

Untuk tidak memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-

(16)

keterangan tentang arus data tersebut. Sebagai misalnya nama dari arus data adalah tembusan permintaan persediaan, maka dapat lebih dijelaskan sebagai tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.

6. Periode

Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di kamus data karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.

7. Volume

Volume yang perlu dicatat di kamus data adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam suatu periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak, volume ini digunakan untuk mengidentifikasi besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.

8. Struktur Data

Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item-item apa saja.

Notasi atau symbol yang digunakan dibagi menjadi dua macam yaitu:

1. Notasi tipe data.

Notasi ini diguankan untuk membuat spesifikasi format input maupun output suatu data. Notasi yang umum digunakan sebagai berikut:

(17)

Tabel II.1. Notasi Tipe Data

No Notasi Arti

1. X Setiap karakter 2. 9 Angka numeric 3. A Karakter alphabet

4. Z

Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong

5. . Sebagai pemisah ribuan 6. , Sebagai pemisah pecahan 7. - Sebagai tanda penghubung 8. / Sebagai tanda pembagi Sumber : Kadir(2006:42)

2. Notasi Struktur Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data, notasi yang umum digunakan sebagai berikut :

Tabel II.2. Notasi Struktur Data

No Notasi Arti

1. = Terdiri dari 2. + And (dan)

3. () Pilihan (boleh ya atau tidak) 4. {} Iterasi/ Pengulangan proses 5. [] Pilih salah satu pilihan

6. 1 Pemisah pilihan di dalam tanda []

7. * Keterangan atau catatan 8. @ Petunjuk (key field) Sumber : Kadir(2006:42)

C. Key

Field key yang digunakan :

a. Kunci Kuadrat (Candidate Key)

Kunci kuadrat adalah satu atribut aau satu set minimal atribut yang mendefinisikan secara unik suatu kejadian yang sepesifik dari suatu entitas.

(18)

b. Kunci Primer (Primary Key)

Kunci primer adalah suatu atribut atau set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesisfik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entitas.

c. Kunci Alternatif (Alternate Key)

Kunci alternative adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key.

d. Kunci Tamu (Foreign Key)

Kunci tamu adalah suatu atribut atau satu set yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukan induknya. Kunci tamu

ditempatkan pada entitas anak dan sama dengan kunci primer induknya direlasikan. Hubungan antara entitas induk dengan anak adalah hubungan satu lawan banyak (on to many relasionship).

D. Pengkodean

Menurut kendall (2008a:267) menyimpulkan bahwa “Pengkodean adalah proses dari meletakkan data yang berarti dua macam atau data yang sulit dipakai dengan segera, lebih mudah dimasukan digital atau huruf”.

Menurut Kendall (2008b:273) Menurut jenisnya struktur kode diantaranya yaitu:

a. Kode Mnemonik (mnemonic code)

Kode mnemonik digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode mnemonik dibuat dengan dasar singkatan sebagian karakter dari item yang mewakili kode ini.

Contohnya:

KD : Kamus Data

(19)

SO : Solo

YG : Yogyakarta

b. Kode Urut (sequential code)

Kode urut disebut juga kode seri merupakan kode yang nilai urut antara suatu kode dengan kode berikutnya.

Contohnya:

00 Kas

002 Piutang Dagang

03 Persediaan Barang Dagangan c. Kode Blok (blok code)

Kode blok mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan suatu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan.

1000-1999 Aktiva Lancar 2000-2999 Aktiva Tetap 3000-3999 Hutang Lancar d. Kode Grup (group code)

Kode grup merupakan kode yang berdasarkan field-filed dan tiap-tiap field mempunyai arti.

Contohnya:

1. Aktiva Tetap 1.1 Aktiva Lancar 1.1.0 Kas

(20)

e. Kode Desimal (decimal code)

Kode desimal mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0 sampai 9 atau dari 00 sampai 99 tergantung banyaknya kelompok.

Contohnya:

00. Aktiva Lancar 00100 Kas

00200 Piutang Dagang

00300 Persediaan Produk Selesa

Referensi

Dokumen terkait

Uji kualitatif deposisi lignin secara histokimia dengan phloroglucinol-HCl sesuai pula dengan data kuantitatif sebagaimana pada hasil uji histokimia sengon PII

Berdasarkan hasil analisis faktor efek sosial media instagram dalam mendorong pembelian produk online di Telkom University program studi ilmu Administrasi Bisnis angkatan 2012,

10 Meskipun kesulitan dalam mengerjakan tugas, saya tetap akan menyelesaikan sesuai dengan kemampuan.. 11 Apabila diberi tugas yang sulit, saya akan

Adakah kemudahan yang ada menyokong anda untuk melaksanakan tugas anda sebagai pensyarah7. Sesi Temubual (Program

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana hUIUf a diatas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan Kabupaten Kepulauan Anambas tentang

dari waste motion adalah kondisi tata letak dokumen dalam rak pada ruang penyimpanan status rekam medis belum ergonomis, penyebab kritis dari waste transportation

Hasil analisis data diperoleh aktivitas belajar siswa tergolong baik dengan nilai rata-rata 3,65, sedangkan hasil analisis ketuntasan belajar siswa setelah menggunakan