• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.

Tahapan perencanaan pembangunan terdiri dari empat tahapan yakni: (1) penyusunan rencana; (2) penetapan rencana; (3) pengendalian pelaksanaan rencana; dan (4) evaluasi pelaksanaan rencana. Keempat tahapan diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh.

Perencanaan Pembangunan Daerah menghasilkan: a. Rencana pembangunan jangka panjang daerah; b. rencana pembangunan jangka menengah daerah; dan c. rencana pembangunan tahunan. Rencana strategis adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun, yang merupakan dokumen perencanaan teknis operasional yang memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang merupakan penjabaran RPJM Daerah untuk jangka waktu lima tahunan. Renstra berfungsi sebagai alat untuk mengontrol semua aktivitas baik yang sedang maupun yang akan datang, serta sebagai sarana untuk meminimalisir risiko dan mengoptimalkan hasil yang akan dicapai.

Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri ( Permendagri) Nomor 86 tahun 2017 tentang Tata cara perencanaan, pengendalian dan Evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana Pembangunan Jangka menengah daerah dan rencana kerja Pemerintah Daerah, maka dilakukanlah penyusunan perubahan Renstra Perangkat Daerah.

Perubahan Renstra Perangkat Daerah periode 2016 – 2021 ini merupakan perubahan dari dokumen Renstra sebelumnya yang telah disusun. Hal ini didasarkan pada beberapa faktor dan pertimbangan, antar a lain:

1. Adanya revisi penyusunan RPJMD lama yang telah menjadi Perda No. 2 Tahun 2019;

2. Adanya beberapa indikator kinerja yang perlu penyelarasan lebih lanjut;

3. Keperluan penyelarasan lebih lanjut dengan substansi yang telah termuat dalam perubahan RPJMD Kabupaten Maros tahun 2016 - 2021.

Perubahan Renstra Perangkat Daerah ini merupakan penjabaran tujuan, sasaran, dan Program Perangkat Daerah yang akan dilaksanakan dalam sisa periode 2 tahun terakhir yaitu:

Tahun 2019 dan Tahun 2020, menyesuaikan dengan Perubahan RPJMD Kabupaten Maros periode 2016 – 2021. Penyusunan Perubahan Renstra ini dilakukan dengan memperhatikan sumber daya dan potensi yang dimiliki, faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan serta isu strategis yang berkembang. Mengingat peran dan fungsi Renstra perangkat daerah ini sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat sehingga dalam penyusunannya dilakukan dengan transparan dan

(3)

partisipatif untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang berkesinambungan yang nantinya akan dijabarkan kembali secara lebih teknis kedalam Rencana Kerja (RENJA) Perangkat Daerah.

1.2 LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

10. Permendagri nomor 86 tahun 2017 tentang Tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan rencana pembanginan jangka panjang daerah, rencana pembangunan jangka menengah daerah dan rencana kerja pemerintahahn daerah mengganti Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.;

11. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 Nomor 252);

(4)

12. Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Maros Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Maros Tahun 2007 Nomor 02);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Terpadu (Lembaran Daerah Kabupaten Maros Tahun 2015 Nomor 2);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Maros Tahun 2016 – 2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Maros Tahun 2019 Nomor 2);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Maros Tahun 2016 Nomor 7);

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud

Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah ini dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan yang memuat arah kebijakan, program, kegiatan, dan tolak ukur kinerja Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Maros untuk mendukung tercapainya Visi, Misi, dan Tujuan Pemerintah Kabupaten Maros Periode 2016 – 2021.

Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan perubahan Renstra Perangka Daerah ini adalah:

1. Sinkronisasi Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Perangkat Daerah Dinas PUPR Kabupaten Maros untuk sisa periode 2016 – 2021 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Maros periode 2016 – 2021.

2. Memberikan pedoman untuk penyusunan Rencana Kinerja (Rencana Kerja Tahunan) Perangkat Daerah Dinas PUPR Dalam rentang waktu 2016 – 2021.

3. Menyediakan dasar pijakan dalam penetapan, pengendalian, dan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perangkat Daerah Dinas PUPR dalam rentang waktu 2016 – 2021.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Penyusunan Renstra Perangkat Daerah Dinas PUPR ini dususun dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri dalam Negeri nomor 86 Tahun 2017, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

 BAB I : PENDAHULUAN

Pada Bab ini memuat:

1.1. Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat Daerah, fungsi Renstra Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra Perangkat Daerah, keterkaitan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Kabupaten, dan dengan Renja Perangkat Daerah.

(5)

1.2. Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Perangkat Daerah.

1.3. Maksud Dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Perangkat Daerah

1.4. Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Perangkat Daerah, serta susunan garis besar isi dokumen.

 BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Pada Bab ini Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Perangkat Daerah ini, dengan uraian sebagai berikut:

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Perangkat Daerah, struktur organisasi Perangkat Daerah, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala Perangkat Daerah. Uraian tentang struktur organisasi Perangkat Daerah ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana Perangkat Daerah (proses, prosedur, mekanisme).

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Perangkat Daerah berdasarkan sasaran/target Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan/atau indikator lainnya seperti SDG’s atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

(6)

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah provinsi, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

 BAB III : PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH Pada Bab ini memuat:

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah.

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Perangkat Daerah beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih.

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan Perangkat Daerah.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi.

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktorfaktor pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra Perangkat Daerah provinsi.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis.

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah, yang selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu

(7)

strategis yang akan ditangani melalui Renstra Perangkat Daerah tahun rencana.

 BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN Pada Bab ini memuat:

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah.

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah, yang disertai dengan indikator kinerja.

 BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Pada Bab ini memuat rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang yang menunjukkan relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi dan misi RPJMD periode berkenaan dengan tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan Perangkat Daerah. Jika terdapat pernyataan strategi atau arah kebijakan yang tidak relevan dan tidak konsisten dengan pernyataan lainnya, maka diperlukan perbaikan dalam proses perumusan strategi dan arah kebijakan tersebut.

 BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Pada Bab ini memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

 BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

 BAB VIII : PENUTUP

(8)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Maros adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten Maros, yaitu: Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan berlaku.

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Sesuai dengan Peraturan Bupati Maros Nomor 68 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Maros adalah membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah.

Dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, maka Dinas PUPR mempunyai fungsi sebagai berikut :

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

a. Perumusan kebijakan urusan Pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

b. Pelaksanaan kebijakan urusan Pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

d. Pelaksanaan administrasi Dinas urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

2.1.1. STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Berdasarkan Peraturan Bupati Maros nomor 68 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Maros, maka susunan struktur organisasi yang dimiliki adalah:

1. Kepala Dinas 2. Sekretariat :

a. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Umum, Asset, dan Keuangan 3. Bidang Bina Marga :

a. Seksi Perencanaan Kebinamargaan;

b. Seksi Jalan;

c. Seksi Jembatan dan Sarana Pendukung Jalan.

4. Bidang Sumber Daya Air :

a. Seksi Perencanaan Sumber Daya Air;

b. Seksi Irigasi;

c. Seksi Sungai, Embung, Rawa dan Pantai.

5. Bidang Cipta Karya :

a. Seksi Perencanaan Keciptakaryaan;

b. Seksi Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan;

c. Seksi Air Minum dan Sanitasi.

(9)

6. Bidang Bina Konstruksi dan Monitoring Evaluasi a. Seksi Jasa Konstruksi;

b. Seksi Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi;

c. Seksi Monitoring dan Evaluasi.

7. Bidang Penataan Ruang

a. Seksi Perencanaan Penataan Ruang;

b. Seksi Penataan Kawasan dan Bangunan;

c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

8. UPTD Peralatan Berat dan Laboratorium

2.1.2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Untuk melaksanakan urusan pemerintahan Daerah yang telah dituangkan dalam peraturan perundang – undang yang berlaku, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Maros memiliki tugas dan fungsi pada setiap entitas kerja yang ada dalamnya. Adapun uraian tugas dan fungsi tersebut adalah sebagai berikut:

Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Kabupaten Maros, mempunyai tugas pokok melaksanakan Urusan Pemerintah daerah di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Selanjutnya untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang juga menyelenggarakan fungsi : Perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, pelaksanaan administrasi dinas urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. Berikut Uraian Pokok dan Fungsi OPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sesuai susunan organisasi sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi:

(10)

a. perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;

b. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;

c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;

d. pelaksanaan pembinaan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;

e. pelaksanaan administrasi Dinas urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretaris Dinas

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan administrasi dan teknis operasional serta memberikan pelayanan administrasi urusan umum, asset dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan dalam lingkungan Dinas. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi :

a. pengoordinasian pelaksanaan program kegiatan yang meliputi administrasi umum, asset dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan;

b. pengelolaan ketatausahaan meliputi administrasi umum, asset dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan;

c. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan yang meliputi umum, asset dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan;

d. pelaksanaan pembinaan, pengoordinasian program kegiatan seluruh unsur organisasi Dinas;

dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.

a. Subbagian Perencanaan dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b angka 1, dipimpin oleh Kepala Subbagian Perencanaan dan Kepegawaian yang mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam pelaksanaan ketatausahaan yang meliputi perencanaan dan kepegawaian.

b. Subbagian Umum, Asset dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b angka 2, dipimpin oleh Kepala Subbagian Umum, Asset dan Keuangan yang mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam pelaksanaan ketatausahaan yang meliputi administrasi umum, asset dan keuangan.

3. Bidang Bina Marga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d, dipimpin oleh Kepala Bidang Bina Marga mempunyai tugas pembinaan, melaksanakan perencanaan, pengawasan dan penyusunan pedoman, petunjuk teknis dibidang jalan, jembatan serta sarana prasarana pendukung jalan dan jembatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Bina Marga mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang kebinamargaan;

b. penyelenggaraan urusan kebinamargaan;

c. pembinaan dan penyelenggaraan di bidang kebinamargaan;

d. pelaksanaan standar pelayanan minimal bidang binamarga; dan e. penyelenggaraan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya;

a. Seksi Perencanaan Kebinamargaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d angka 1, dipimpin oleh Kepala Seksi Perencanaan Kebinamargaan yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pekerjaan umum dan bidang bina marga dibidang perencanaan teknis.

b. Seksi Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d angka 2, dipimpin oleh Kepala Seksi Jalan yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melakukan pembinaan, koordinasi, perencanaan, monitoring dan evaluasi jalan.

c. Seksi Jembatan dan Sarana Pendukung Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d angka 3, dipimpin oleh Kepala Seksi Jembatan dan Sarana Pendukung Jalan yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam melakukan pembinaan, koordinasi, perencanaan, monitoring dan evaluasi.

(11)

4. Bidang Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c, dipimpin oleh Kepala Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan kebijakan serta standarisasi di bidang Sumber Daya Air. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Sumber Daya Air mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan dinas pekerjaan umum dan penataan ruang dibidang sumber daya air sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. penyusunan program dan anggaran serta evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan dibidang sumber daya air;

c. pelaksanaan kebijakan di bidang sumber daya air meliputi : irigasi, rawa dan pantai, sungai, embung, termasuk penyediaan air baku dan pemanfaatan air tanah;

d. pelaksanaan pengaturan pengelolaan sumber daya air;

e. pengelolaan sumber daya air dan evaluasi termasuk konservasi, operasi dan pemeliharaan sumber daya air;

f. pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasi di bidang sumber daya air;

g. penyusunan norma, standar, pedoman dan manual di bidang sumber daya air;

h. pelaksanaan urusan administrasi bidang sumber daya air; dan i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

a. Seksi Perencanaan Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c angka 1, dipimpin oleh Kepala Seksi Perencanaan Sumber Daya Air yang mempunyai tugas pembantu Kepala Bidang melaksanakan sebagian tugas dinas pekerjaan umum dan bidang sumber daya air dibidang perencanaan teknis.

b. Seksi Irigasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c angka 2, dipimpin oleh Kepala Seksi Irigasi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang melaksanakan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, bimbingan teknis pengelolaan irigasi dan air baku berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Bidang.

c. Seksi Sungai, Embung, Rawa dan Pantai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c angka 3, dipimpin oleh Kepala Seksi Sungai, Embung, Rawa dan Pantai yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang melakukan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, bimbingan teknis pengelolaan sungai, embung, rawa dan pantai berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Bidang.

5. Bidang Cipta Karya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e, dipimpin oleh Kepala Bidang Cipta Karya mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengawasan dan penyusunan pedoman serta petunjuk teknis sarana lingkungan dan pemukiman, bangunan gedung, air bersih dan sanitasi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis meliputi sarana lingkungan dan pemukiman, bangunan gedung, air bersih dan sanitasi;

b. penyelenggaraan urusan bidang perencanaan teknis meliputi sarana lingkungan dan pemukiman, bangunan gedung, air bersih dan sanitasi;

c. pembinaan dan penyelenggaraan sarana lingkungan dan pemukiman, bangunan gedung, air bersih dan sanitasi; dan

d. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

a. Seksi Perencanaan Keciptakaryaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e angka 1, dipimpin oleh Kepala Seksi Perencanaan Keciptakaryaan yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang melaksanakan sebagian tugas dinas pekerjaan umum dan bidang cipta karya dibidang perencanaan teknis.

b. Seksi Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e angka 2, dipimpin oleh Kepala Seksi Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang melaksanakan pembinaan, koordinasi, perencanaan, monitoring dan evaluasi bangunan gedung.

c. Seksi Air Minum dan Sanitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e angka 3,

(12)

dipimpin oleh Kepala Seksi Air Minum dan Sanitasi yang mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan, koordinasi, perencanaan, monitoring dan evaluasi sistem air minum dan sanitasi.

6. Bidang Bina Konstruksi dan Monitoring Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf f dipimpin oleh Kepala Bidang Bina Konstruksi dan Monitoring Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi, penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan Daerah kabupaten/kota, Penerbitan izin usaha jasa konstruksi nasional, pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi program kegiatan Dinas Pekerjaan Umum. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Bina Konstruksi dan Monitoring Evaluasi mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis bidang bina jasa konstruksi meliputi penyelenggaraan jasa konstruksi, kelembagaan dan sumber daya jasa konstruksi serta pengawasan pelaksanaan jasa konstruksi;

b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang bina konstruksi meliputi penyelenggaraan jasa konstruksi, kelembagaan dan sumber daya jasa konstruksi serta pengawasan pelaksanaan jasa konstruksi;

c. pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan Kepala Seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang bina konstruksi;

d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan Kepala Seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang bina konstruksi; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

a. Seksi Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf f angka 1, dipimpin oleh Kepala Seksi Jasa Konstruksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang melaksanakan pembinaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaporan.

b. Seksi Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf f angka 2, dipimpin oleh Kepala Seksi Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi mempunyai tugas membantu Kepala Bidang melakukan pembinaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaporan.

c. Seksi Monitoring dan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e angka 3, dipimpin oleh Kepala Seksi Air Minum dan Sanitasi yang mempunyai tugas menyiapkan bahan dan bahan, melaksanakan monitoring dan pengawasanserta penyusunan pedoman dan petunjuk teknis, pelaporan, evaluasi dan pengawasan.

7. Bidang Penataan Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf g, dipimpin oleh Kepala Bidang Penataan Ruang mempunyai tugas menyelenggaraan Penataan Ruang. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Penataan Ruang mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis bidang penataan ruang meliputi penyelenggaraan penataan ruang;

b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang penataan ruang meliputi penyelenggaraan penataan ruang;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang penataan ruang; dan

d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang penataan ruang.

a. Seksi Perencanaan Penataan Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf g angka 1, dipimpin oleh Kepala Seksi Perencanaan Penataan Ruang yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang melaksanakan pembinaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaporan.

b. Seksi Penataan Kawasan dan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf g angka 2, dipimpin oleh Kepala Seksi Penataan Kawasan dan Bangunan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang melaksanakan pembinaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaporan.

c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf g angka 3, dipimpin oleh Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian

(13)

Pemanfaatan Ruang yang mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaporan.

8. UPTD Pengelolaan Alat Berat dan Laboratorium sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 angka 2 mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas/Badan secara teknis operasional dan/atau teknis penunjang sesuai dengan lingkup tugasnya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Pengelolaan Alat Berat dan Laboratorium mempunyai fungsi :

a. penyusun bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; dan b. pelaksanaan pelayanan umum.

2.2. SUMBERDAYA PERANGKAT DAERAH

Untuk menunjang implementasi Kewenangan, Tugas Pokok, dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, maka Dinas PUPR didukung oleh sumberdaya yang terdiri dari:

2.2.1. SUMBERDAYA MANUSIA

Secara umum keberhasilan dalam melaksanakan program dan kegiatan suatu organisasi tidak terlepas dari peran serta aktif dari SDM organisasi tersebut, demikian pula halnya dengan SDM Aparatur di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang merupakan satu kesatuan individu yang melakukan kerjasama dalam melaksanakan kegiatan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Salah satu prasyarat utama untuk mendukung keberhasilan dalam pencapaian tujuan tersebut yaitu dengan tersedianya SDM yang terampil, ahli, mampu dan kompeten serta berdayaguna.

Adapun Kondisi sumber daya manusia aparatur Dinas PUPR pada saat sekarang, adalah sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 2.1

komposisi sumber daya manusia aparatur Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang berdasarkan status kepegawaian

NO STATUS PEGAWAI/APARATUR

JUMLAH PEGAWAI/APARATUR (Orang)

TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018

Laki –

Laki Perem

puan Jumlah Laki-

Laki Perem

puan Jumlah Laki-

Laki Perem

puan Jumlah

1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 102 29 131 106 38 144 92 38 130

2 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Pegawai Honorer/Tidak Tetap 32 22 54 32 22 54 32 22 54

4 Magang 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH TOTAL 134 51 185 139 60 199 124 60 184

Sumber data: Subbag. Kepegawaian, Dinas PUPR

Tabel 2.2

komposisi sumber daya manusia aparatur Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang berdasarkan pangkat dan golongan

NO GOLONGAN DAN PANGKAT PNS

JUMLAH PEGAWAI/APARATUR (Orang)

TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018

Laki –

Laki Perem

puan Jumlah Laki -

Laki Perem

puan Jumlah Laki -

Laki Perem

puan Jumlah

1 GOLONGAN I (Juru) 0 0 0

1. I A (Juru Muda) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. I B (Juru Muda Tingkat I) 3 0 3 0 0 0 0 0 0

3. I C (Juru) 1 0 1 4 1 5 3 1 4

4. I D (Juru Tingkat I) 1 0 1 0 0 0 0 0 0

2 GOLONGAN II (Pengatur)

1. II A (Pengatur Muda) 10 0 10 7 3 10 8 3 11

2. II B (Pengatur Muda Tingkat I) 31 9 40 8 1 9 6 1 7

(14)

3. II C (Pengatur) 14 1 15 26 0 26 27 0 27

4. II D (Pengatur Tingkat I) 1 1 2 5 2 7 5 1 6

3 GOLONGAN III (Penata Muda)

1. III A (Penata Muda) 14 4 18 16 9 25 11 9 20

2. III B (Penata Muda Tingkat I) 14 6 20 16 8 24 16 9 15

3. III C (Penata) 7 4 11 10 5 15 6 6 12

4. III D (Penata Tingkat I) 2 2 4 12 7 19 9 7 16

4 GOLONGAN IV (Pembina)

1. IV A (Pembina) 2 2 4 1 2 3

2. IV B (Pembina Tingkat I) 1 0 1 0 0 0 0 0 0

3. IV C (Pembina Utama Muda) 1 0 1 1 0 0 0 1 1

4. IV D (Pembina Utama Madya) 0 0 0 0 0 1 1 0 1

5. IV E (Pembina Utama) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH TOTAL 102 29 131 106 38 144 92 38 130

Sumber data: Subbag. Kepegawaian, Dinas PUPR

Tabel 2.3

komposisi sumber daya manusia aparatur Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang berdasarkan Jabatan (Struktural Dan Fungsional)

NO JABATAN

JUMLAH PEGAWAI/APARATUR (Orang)

TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018

Laki – Laki

Perem puan

Jumlah Laki - Laki

Perem

puan Jumlah Laki – Laki

Perem puan

Jumlah

1 STRUKTURAL

1. ESELON II B 1 0 1 1 0 1 1 0 1

2. ESELON III A 1 0 1 0 1 1 0 1 1

3. ESELON III B 4 0 4 3 1 4 3 1 4

4. ESELON IV A 3 6 9 12 9 21 8 7 15

5. ESELON IV B 4 0 4 4 1 5 1 0 0

2 FUNGSIONAL

1. FUNGSIONAL TERTENTU 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. FUNGSIONAL UMUM 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH TOTAL 13 6 19 20 12 32 13 9 21

Sumber data: Subbag. Kepegawaian, Dinas PUPR

Tabel 2.4

komposisi sumber daya manusia aparatur Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang berdasarkan tingkat pendidikan

NO PENDIDIKAN

JUMLAH PEGAWAI/APARATUR (Orang)

TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018

Laki –

Laki Perem

puan Jumlah Laki -

Laki Perem

puan Jumlah Laki -

Laki Peremp

uan Jumlah

1 Strata Tiga (S3) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Strata Dua (S2) 5 7 12 7 5 12 5 7 12

3 Strata Satu (S1) 37 15 52 44 24 68 44 26 70

4 Diploma Tiga (D III) 6 3 9 5 3 8 5 3 8

5 SMA/SMK/Sederajat 50 4 54 38 5 43 36 2 38

6 SMP/Sederajat 4 0 4 12 1 13 1 1 2

JUMLAH TOTAL 102 29 131 106 38 144 91 39 130

Sumber data: Subbag. Kepegawaian, Dinas PUPR

2.2.2. SUMBERDAYA ASSET/MODAL/PERALATAN/PERLENGKAPAN

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan penunjang pekerjaan yang kondisinya sebagaimana yang terdapat dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.5

Daftar peralatan dan perlengkapan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

NO NAMA ASSET

TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018

JUML

AH SATUA

N

KONDISI JUML

AH SATU

AN

KONDISI JUML

AH SATUA

N

KONDISI

BAIK BURUK BAIK BURUK BAIK BURUK

1 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 11.878

Meter

2 1 Unit

Tanah Bangunan 15.00 Meter

(15)

Tempat Kerja Lainnya 0 2 Tanah Untuk Jalan Desa 1.930 Meter 2 Tanah Jalan 6.854.504,

50

Meter 2

Tanah Untuk Jalan

Kabupaten 1.966

Meter 2

3 Meja Tulis

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

JUMLAH TOTAL

Sumber data: Subbag. Umum, Dinas PUPR

2.3. KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Secara umum, salah satu kewajiban pemerintah adalah memberikan pelayanan yang menjadi hak setiap warga negara ataupun memberikan pelayanan kepada warganegara yang memenuhi kewajibannya terhadap negara. Kewajiban pemerintah, maupun hak setiap warga negara pada umumnya disebutkan dalam konstitusi suatu Negara, termasuk Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di dalamnya.

Jika dilihat dari jenisnya, pelayanan dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis pelayanan, yaitu:

A. Pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi, kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya. Dokumen-dokumen ini antara lain kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte Pernikahan, Akte kelahiran, Akte Kematian, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Ijin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK), Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor, Sertifikat Kepemilikan / Penguasaan Tanah dan sebagainya.

B. Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk / jenis barang yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih, dan sebagainya.

(16)

C. Pelayanan Jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, pos, dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat dan unsur – unsur pemerintahan lainnya yang telah disesuaikan dengan berbagai aspek pelayanan dapat diukur sesuai dengan hasil pelaksanaan pelayanan tersebut. Adapun hasil kinerja pelaksanaan pelayanan yang telah dilakukan dalam 3 (tiga) tahun terakhir (2016, 2017 dan 2018), terdiri dari: a. capaian kinerja pelayanan; b. capaian kinerja keuangan.

2.3.1. CAPAIAN KINERJA PELAYANAN

Kinerja pelayanan perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang meliputi urusan Pemerintahan yang terdiri dari: Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dalam pelaksanaan urusan tersebut, terdapat indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan atau pencapaian hasil pelaksanaan urusan tersebut. Adapun kinerja dari hasil pencapaian tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.6

Pencapaian Kinerja Pelayanan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Maros

No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi PD

Target NSPK

Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD

Tahun ke- Realisasi Capaian

Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018

1 Persentase Cakupan Layanan Manajemen

Perkantoran 7,14% 21,4

3% 100

% 7,14

% 21,4

3% 100% 1 1 1

2 Cakupan Pelayanan Sarana Prasarana

Aparatur 20% 20% 100% 20% 20% 100% 1 1 1

3 Tingkat Pelanggaran

Aparatur 0 0 4,20

% 0 0 4,20% 1 1 1

4

Persentase Sumber Daya Aparatur Yang Memiliki Kompetensi Sesuai Bidangnya.

55,22 % 0 0 55,22 % 0 0 1 1 1

5

Tingkat Ketepatan Ketersediaan Laporan Keuangan Dan Laporan Kinerja Perangkat Daerah

5,5% 20% 100% 5,5% 20% 100% 1 1 1

6 Persentase Kesesuaian Muatan Renja PD

Terhadap Renstra PD 9,09% 20% 100

% 9,09

% 20% 100% 1 1 1

7 Persentase Kesesuaian Muatan RKA/DPA - PD

Terhadap Renja PD. 27,27 16% 0 27,2

7 16% 0 1 1 1

8 Proprosi Panjang jaringan jalan dalam

kondisi baik 0,50 0,52 0,54 0,52 0,54 0,54 1,04 1,04 1

9 Rasio Panjang jalan Dengan Jumlah

Penduduk 0,003 0,004 0,003 0,004 0,003 0,003 1,33 0,75 1

10 Persentase Kawasan Pemukiman Yang Belum

dapat Dilalui Roda 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11

Persentase Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik (> 40 km/jam)

46,45 47,2

3 61,8 7 47,2

3 61,8

7 64,39 1,02 1,31 1,04

12 Persentase Jalan Yang memiliki trotoar dan

darinase/saluran 1,35 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,14 1 1

(17)

pembuang air (min 1,5 m)

13 Persentase sempadan jalan yang dipakai kaki

lima atau bangunan liar 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Persentase rumah

tinggal bersanitasi 65,36 67,1

3 69,0 8 67,1

3 69,0

8 70,96 1,03 1,03 1,03 15 Persentase sempadan

sungai yang dipakai

bangunan liar Pupr8 Pupr8

16

Persentase drainase dalam kondisi baik/pembuangan air tidak tersumbat Tidak terjadi genangan > 2 kali setahun

Pupr10 Pupr10

17

Persentase bangunan turap di wilayah penghubung dan aliran sungai rawan longsor

Pupr11 Pupr11

18 Persentase irigasi kabupaten dalam

kondisi baik 26,90 27,8

6 37,5 7 27,8

6 37,5

7 47,64 1,04 1,35 1,27 19 Rasio jaringan irigasi 0,25 0,27 0,34 0,27 0,34 0,39 1,08 1,26 1,15 20 Persentase Penduduk

berakses air minum 59,36 60,55 62,58 60,55 62,58 64,57 1,02 1,03 1,03

21

Proporsi rumah tangga

dengan akses

berkelanjutan terhadap air minum layak perkotaan dan perdesaan

59,18 60,5

5 62,5 8 60,5

5 62,5

8 64,57 1,02 1,03 1,03

22 Persentase areal

kawasan kumuh 0,120 0,15

3 0,09 4 0,15

3 0,09

4 0,051 1,28 0,61 0,54 23 Tersedianya Fasilitasi

pengurangan sampah di

perkotaan 0,20 0,22 0,25 0,22 0,25 0,27 1,10 1,14 1,08

24 Rasio tempat

pemakaman umum per

satuan penduduk 0,00 0,00 0,17 0,00 0,17 0,17 0 0 1

25 Rasio Tempat ibadah per satuan penduduk 1,87 2,01 1,84 2,01 1,84 1,73 1,07 0,92 0,94

26 Rasio Ruang terbuka hijau per satuan luas

wilayah ber HPL/HGB 17,50 19,3

7 0,71 19,3

7 0,71 0,74 1,11 0,04 1,04

27

Luasa RTH publik sebesar 20 % dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan

1,15 1,17 1,34 1,17 1,34 1,67 1,02 1,15 1,25

28 Rasio Bangunan ber- IMB Per Satuan

Bangunan 0,03 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 1,33 1 1

29 Ruang publik yang

Berubah Peruntukannya 0 0 0 0 0 0 0 0 0

30

Rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan citra satelit dan survei foto udara terhadap luas daratan

0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 Ketaatan Terhadap

RTRW 0,90 1,11 1,45 1,11 1,45 1,74 1,23 1,31 1,20

2.3.2. CAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Untuk pencapaian kinerja hasil pelaksanaan pelayanan dalam urusan pemerintahan sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya, maka Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mengalokasikan anggaran yang dituangkan kedalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun 2016, 2017 dan tahun 2018.

(18)

Adapun Perkembangan dari alokasi anggaran dan realisasinya berdasarkan program yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2016, 2017 dan tahun 2018, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 2.7

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Maros

No URAIAN PROGRAM/KEGIATAN

Anggaran Tahun (dlm Ribuan)

Realisasi Tahun Anggaran (dlm

Ribuan)

Rasio antara Realisasi dan

Anggaran Rata-rata

Pertumbuhan

2016 (Rp) 2017

(Rp) 2018 (Rp) 2016

(Rp) 2017 (Rp) 2018

(Rp) 2016 (Rp) 2017

(Rp) 2018

(Rp) Anggaran

(%) Realisasi (%)

1 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.037.475 1.495.570 1.764.547 848.5 18,58 1

1.300.

792,6 8

1.363.

301,5

51 0,82 0,87 0,77 1,37 0,11

2 Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur 1.664.227 160.500 411.286 391.1 02,57 5

103.0

00 338.9

43,9 0,24 0,64 0,82 47,63 79,73 3 Program Peningkatan Disiplin

Aparatur 7.000

21.40 0

21.40

0 7.000 7000 21.40

0 1 0,33 1 0 69,21

4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

38.00

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

42.29

0 2.375 2.375 40.54

0 2.375 2.375 0,96 1 1 0 0

6 Program Perencanaan dan Penganggaran SKPD

63.33

7 7.150 1.875 50.62

7 7.150 1.875 0,80 1 1 103,78 103,78

7 Program Pengembangan dan

Pembinaan Jasa Konstruksi 0

131.3

00 276.0

00 0 84.15

0 276.0

00 0 0,64 1 28,89 79,24

8 Program Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengawasan Ruang Daerah

0 1.044.

270 343.6

05 0

720.9 40,01 9

145.0

00 0 0,69 0,42 68,41 158,66

9 Program Penanganan Jalan dan Jembatan

234.7 78.75

3,2 0 0 224.3

36.09

1,5 0 0 0,96 0 0 0 0

10 Program Rehabilitasi/

Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

525.0

00 0 0 519.1

00 0 0 0,99 0 0 0 0

11 Program Peningkatan Kinerja

Layanan Jalan dan Jembatan 0

138.3 49.46 1,4

154.1 25.81

4,6 0 133.4

28.00 3,628

137.0 79.02

8,38 0 0,96 0,89 0,58 0,04

12 Program Penanganan Jaringan Irigasi

51.76 0.168

,4 0 0 45.50

2.461,

29 0 0 0,88 0 0 0 0

13 Program Pengembangan dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi 0

11.26 4.809, 46

42.68 1.969,

25 0

10.38 4.898, 060

37.11 0.752,

42 0 0,92 0,87 102,64 92,67

14 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

15.09 3.522 ,5

5.611.

325 14.28 1.000

13.00 8.750, 1

5.363.

650

12.89 5.454,

1 0,86 0,96 0,90 46,90 41,00

15 Program Pembangunan Saluran

Drainase/Gorong-Gorong 5.724.775 0 0 5.635.191 0 0 0,98 0 0 0 0 16 Program Peningkatan Saluran

Drainase/Gorong-Gorong 0 6.726.870 5.005.000 0 6.550.024 4.318.986,4 0 0,97 0,86 4,40 8,80 17 Program Pengendalian dan

Evaluasi 54.450 0 0 49.900 0 0 0,92 0 0 0 0

18 Program Pengendalian Banjir 0 6.220.

923,2 4.151.

804,2 0 5.678.

835 3.683.

856 0 0,91 0,89 8,29 9,51

19 Program Penyediaan dan

Pengolahan Air Baku 0 3.802.000 2.552.760,2 0 1.367.007,8 1.552.057,6 0 0,36 0,61 8,04 0,81 20 Program Penyelenggaraan dan

Pengembangan Bangunan Gedung

18.14 6.363 44.60

2.331 43.43 6.113 16.62

6.180 43.79 3.260

40.98 4.754,

2 0,92 0,98 0,94 0,04 0,22

21 Program Pembangunan

Infrastruktur Pedesaan 8.807.889 0 0 8.543.299,5 0 0 0,97 0 0 0 0 22 Program Pembangunan Sarana

Prasarana Lingkungan Permukiman

0 7.132.

686 0 0 6.780.

903 0 0 0,95 0 0 0

23 Program Pengembangan

Lingkungan Sehat Perumahan 0 0 3.790.103,5 0 0 3.510.876,5 0 0 0,93 0 0

(19)

dan Permukiman

Sumber data: Subbag. Perencanaan dan Keuangan, Dinas PUPR

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH Keberhasilan pengembangan penyelenggaraan urusan yang diampu oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, senantiasa akan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Untuk itu perlu adanya identifikasi berbagai faktor tersebut, utamanya faktor eksternal yang dapat menunjang atau menghambat keberhasilan pengembangan pelayanan.

2.4.1. TANTANGAN

Tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan urusan dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah sebagai berikut:

1. Belum adanya indikator kinerja dan evaluasi pelayanan di bidang sarana dan prasarana umum.

2. Masih perlunya peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya aparatur.

3. Perubahan iklim yang tidak menentu, menyulitkan kegiatan dilapangan menyebabkan rendahnya kwalitas pekerjaan.

4. Peraturan perundang-undangan dan pedoman yang mengatur mekanisme pekerjaan yang sering berubah belum diikuti peningkatan pemahaman oleh aparatur.

5. Kurang pendataan, informasi dan koordinasi sehingga sering terjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan

6. Masih terbatasnya dana pemerintah daerah dalam penyediaan pembangunan prasarana umum 7. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan pekerjaan seperti

bangunan gedung, alat dan peralatan kerja dan keselamatan kerja 8. Kecenderungan pelanggaran terhadap tata ruang.

2.4.2. PELUANG

Peluang yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pelayanan dalam penyelenggaraan urasan dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah sebagai berikut:

1. Memanfaatkan informasi dari Badan Meteorologi dan Klimatologi ( BMK ).

2. Mengoptimalkan pemanfaatan sistem teknologi informasi yang didukung oleh data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

3. Tersedianya RTRW dan RDTL.

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Aksi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Way Kanan sebagai dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat kebijakan dan program / kegiatan

Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan

Rencana Kerja (RENJA) merupakan dokumen perencanaan satuan Kerja Perangkat daerah yang memuat kebijakan dan program / kegiatan dalam satu tahun dan sebagai acuan

menentukan pola pemijahan ikan belanak (Mugil dussumieri) di Perairan Belawan. 2) Menggunakan jumlah stasiun penelitian yang lebih banyak dan bervariasi sehingga.. didapatkan

Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Parepare Tahun 2020 BAB I PENDAHULUAN 1 1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan daerah disusun sebagai

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni penulis melakukan penelitian langsung di Desa Rajegwesi

Melihat permasalahan tersebut pemerintah Kota Semarang mengambil kebijaksanaan bahwa, masih yang tidak mendapatkan kartu Askeskin, warga bisa mendapatkan atau