• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA KUMON PADA MATERI HUKUM II NEWTON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA KUMON PADA MATERI HUKUM II NEWTON"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA KUMON PADA MATERI HUKUM II NEWTON

Setiana Wulandari, Edi Tandililing dan Syukran Mursyid Prodi P. Fisika, MIPA, FKIP Untan Pontianak

email: p_cipto@yahoo.com

Abstract: The purpose of this study was to determine the use of Kumon worksheets to increase student learning outcomes in Newton II Law materials among grade X SMK Almadani Pontianak academic year 2012/2013. Using intact group method, students from the class XA 33 students was chosen to participate in the one group pretest-posttest experimental design. Instrument of collecting data in the form of four essay questions, each of which represent about one concept. It is noted that the reliability of pre-test was 0,76 high. Analysis of data test obtained ̅ pretest scores was 18,97 (SD = 2,12), ̅ posttest scores was 28,94 (SD = 2,91) and gain was ,58 (SD = 1,5). T-test results indicated that learning to use the Kumon worksheets significanly improve students learning outcomes (thitung = 5,84; df = 32;  = 5%). The research is expected to be implemented by teachers in the teaching, so that teachers become more varied in managing teaching.

Keywords: Learning Outcomes, Kumon Worksheets

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan lembar kerja Kumon terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi Hukum II Newton di kelas X SMK Almadani Pontianak tahun pelajaran 2012/2013. Bentuk penelitian berupa Pre-Experimental Design dengan rancangan one group pretest-posttest design. Partisipan ditentukan melalui teknik intact group kelas XA yang berjumlah 33 siswa. Alat pengumpul data berupa 4 buah soal tes esai yang masing-masing soal mewakili 1 konsep. Reliabilitas ujicoba soal sebesar 0,76 (tinggi). Hasil analisis data tes diperoleh ̅skor pre-test sebesar 18,97 (SD = 2,12), ̅skor post-test 28,94 (SD = 2,91) dan gain sebesar ,58 (SD = 1,5). Hasil uji-t menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan lembar kerja Kumon secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa (thitung = 5,84; df

= 32;  = 5%). Hasil penelitian ini diharapkan dapat diimplementasikan oleh guru dalam pembelajaran, sehingga guru menjadi lebih variatif dalam mengelola pengajaran.

Kata kunci: Hasil Belajar, Lembar Kerja Kumon

(2)

2 paya peningkatan mutu pendidikan telah lama dilakukan, salah satunya adalah dengan mengadakan perombakan dan pembaharuan kurikulum yang berkesinambungan, mulai dari kurikulum 1968 sampai kurikulum KTSP. Prinsip yang digunakan dalam pengembangan KTSP adalah berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkunganya (Suharsimi, 2006). Kurikulum yang diterapkan saat ini, tidak lagi menggunakan pendekatan pembelajaran teacher centered, tetapi menerapkan pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa (student centered).

Fisika sebagai ilmu alam yang mempelajari struktur materi dan interaksinya untuk memahami sistem alam dan sistem buatan (teknologi) (Sutrisno, dkk, 2007:

1.27). Tujuan pelajaran fisika adalah agar siswa menguasai berbagai konsep dan prinsip fisika untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Endang, 2009: 1)

Fisika sebagai ilmu dasar merupakan salah satu materi ajar di sekolah yang memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dikarenakan pengajaran fisika di sekolah bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk sanggup menghadapi kehidupan yang selalu berkembang melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran yang logis, rasional, kritis, efisien, dan efektif.

Namun kenyataan yang terjadi, pada umumnya siswa kurang tertarik untuk belajar fisika dan menganggap fisika sulit dipahami karena mereka banyak menemukan persamaan matematik dalam pelajaran fisika, sehingga fisika diidentikkan dengan angka dan rumus. Menurut Dargiri, dkk (dalam Alexander, 2005: 19), kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dalam proses belajar ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan.

Salah satu penyebab fisika sulit dipahami adalah kurangnya minat dan motivasi serta menjadikan pelajaran fisika sebagai suatu kewajiban. Hal ini berakibat pada rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran fisika, seperti halnya siswa SMK Almadani Pontianak. Dari hasil wawancara kepada

U

(3)

3 guru di sekolah tersebut, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran fisika pada materi Hukum II Newton tidak mencapai hasil yang maksimal seperti yang diharapkan. Untuk kelas X sebanyak 15 % siswa saja yang lulus. Penyebabnya yaitu karena mereka menghafal rumus dan teori, padahal dalam pembelajaran fisika, diperlukan pemahaman konsep yang baik bukan hanya penghafalan rumus dan teori.

Berkaitan dengan masalah di atas, untuk meminimalkan kesalahan siswa, diperlukan suatu strategi pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan lembar kerja Toru Kumon yang telah dimodifikasi. Lembar kerja Toru Kumon merupakan lembar kerja siswa yang disusun sedemikian rupa secara sistematis dan small step yang berisikan tentang soal-soal fisika yang dipelajari dari dasar pembelajaran yang semestinya telah dikuasai oleh siswa sebelum belajar materi yang akan dipelajari. Lembar kerja Toru Kumon dimulai dari bagian yang dapat dikerjakan siswa dengan mudah, dan sedikit demi sedikit dilanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi sehingga siswa tidak dapat naik pada level atau tingkat selanjutnya jika ia tidak menguasai level awal atau level dasar.

Di dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan lembar kerja Toru Kumon menjadi 15 level dari level 7A hingga level I dengan rata-rata soal tiap level terdiri dari satu soal tentang Hukum II Newton. Berdasarkan penelitian (Jatmika, 2010), lembar kerja Toru Kumon memberikan hasil yang positif dalam peningkatan hasil belajar siswa di kelas. Hal ini terlihat dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif.

Peningkatannya berturut dari siklus I ke siklus II yaitu 50 % ke 71,43%. Analisis hasil belajar kognitif menunjukkan peningkatan, dari uji gain faktor diperoleh nilai 0,13 atau 13 %.

Masalah yang akan dijawab penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penggunaan lembar kerja Toru Kumon terhadap peningkatan hasil belajar siswa melalui bimbingan guru pada materi Hukum II Newton di kelas X SMK Almadani Pontianak.

(4)

4 METODE

Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian berupa pre-experimental design dengan rancangan one group pretest-postest design yang disajikan seperti pada Tabel 1.

Tabel 1 : One Group Pretest-Postest Design Tes Awal Perlakuan Tes Akhir

O1 X O2

(Sugiyono, 2011: 110) Alasan menggunakan bentuk pra-eksperimen adalah karena merasa tidak sanggup mengontrol dan memanipulasi semua variabl yang relevan. Suryabrata (2003: 38) menyatakan, “penelitian pra-eksperimen bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan.

Populasi dan Sampel

Siswa SMK Almadani Pontianak yang terdiri atas dua kelas yaitu XA (37 siswa), dan XB (38 siswa) yang telah mengikuti mata pelajaran fisika pada materi Hukum II Newton di kelas X tahun pelajaran 2012/2013 menjadi sasarannya.

Dengan cara intact group dipilih semua siswa kelas XA sebagai sampelnya.

Namun, hanya 33 siswa yang mengikuti seluruh kegiatan dikarenakan ada yang berhalangan hadir. Karena itu data dari mereka inilah yang dianalisis.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran (measurement). Menurut Nawawi (2007: 94-96), pengukuran diartikan sebagai usaha-usaha untuk mengetahui sesuatu keadaan berupa kecerdasan, kecakapan nyata (achievment) dalam bidang tertentu. Kegiatan pengukuran dalam penelitian ini adalah memberi skor terhadap hasil penelitian, baik tes awal maupun tes akhir sesuai dengan aturan yang logis. Kemampuan siswa digali pada pre-test dan post- test dengan masing-masing 4 soal tes prestasi berbentuk esai yang tiap soalnya

(5)

5 mewakili 1 konsep. Sebelum soal diberikan kepada siswa terlebih dahulu soal diuji untuk menentukan suatu alat itu valid atau tidak dengan validasi. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus (indikator) tertentu yang sejajar dengan materi isi atau isi pelajaran yang diberikan (Suharsimi, 2006).

Untuk melihat validitas isi tes, maka tes tersebut diajukan kepada validator yang terdiri dari satu orang dosen program studi fisika FKIP UNTAN dan satu orang guru fisika. Validasi dilakukan pada tanggal 12 – 27 Juli 2012 dengan nilai tinggi dan dinyatakan layak di gunakan. Uji coba soal dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2012. Tingkat reliabilitas uji coba soal adalah 0,76 (tinggi). Setelah pre- test, siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Pembelajaran menggunakan lembar kerja Kumon dimulai dari bagian yang dapat dikerjakan siswa dengan mudah, dan sedikit demi sedikit dilanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi sehingga siswa tidak dapat naik pada level atau tingkat selanjutnya jika ia tidak menguasai level awal atau level dasar. Guru memberikan pemahaman jika siswa kesulitan dalam pengerjaan. Pembelajaran dilakukan selama 4 kali pertemuan. Setelah kegiatan pembelajaran berakhir, siswa diberi post-test.

Analisis Data

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data yaitu:

1. Menganalisis skor hasil pre-test dan post-test menggunakan Statistik Deskriptif dengan cara menentukan rata-rata skor dan standar deviasi.

Adapun prosedur pengolahan data dilakukan sebagai berikut:

a. Dilakukan pendataan terhadap hasil tes siswa. Data yang telah dikumpulkan diberikan skor. Penskoran diberikan berdasarkan pedoman penskoran.

b. Menghitung nilai rata-rata masing-masing kelompok dengan rumus

N X

X

(6)

6 Keterangan :

X = Jumlah skor siswa

N

= Jumlah siswa

̅ = Nilai rata-rata skor hasil tes siswa

c. Mencari Standar Deviasi (SD)

N N X X

SD

2 2

2. Menganalisis peningkatan hasil belajar siswa pada materi Hukum II Newton yang signifikan sesudah diberikan pembelajaran menggunakan lembar kerja Toru Kumon melalui bimbingan guru di SMK Almadani Pontianak dengan cara melakukan uji normalitas skor hasil pre-test dan post-test dan apabila normal dilanjutkan analisisnya dengan uji statistik parametrik Uji-T.

3. Menganalisis efektifvitas penerapan lembar kerja Toru Kumon melalui bimbingan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Hukum II Newton di SMK Almadani Pontianak dengan menghitung Effect Size.

Rumus dan kriteria besarnya Effect Size yang digunakan merupakan rumus dari Glass (Sutrisno dalam Rahayu, 2003:40) sebagai berikut:

Efektivitas remediasi ditetapkan dengan menghitung Effect Size

S M Es M21

…(3.13)

(Rahayu, 2003:40) Keterangan :

ES = Effect Size M2 = Mean Post-test M1 = Mean Pre-test

S = Standar Deviasi Post-test

(7)

7 Kriteria besarnya efek size diklasifikasikan sebagai berikut:

2 ,

0

Es : tergolong rendah 8

, 0 2

,

0 Es  : tergolong sedang 8

,

0

Es : tergolong tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor pre-test siswa kelas A dan B dan standar deviasinya sebagai berikut:

Tabel 2: Rata-Rata dan Standar Deviasi Skor Hasil Pre-Test Siswa Kelas A, dan B

Kelompok Penelitian Rata-Rata ( ̅) Standar Deviasi (SD)

Kelas XA 18,97 2,12

Kelas XB 26,18 2,62

Hasil ini dijadikan pedoman untuk memilih kelas penelitian dan seluruh siswa kelas XA yang berjumlah 37 siswa menjadi sampel penelitian. Namun dikarenakan ada yang berhalangan hadir, maka sampel penelitian menjadi 33 siswa. Hasil penyajian data tes diperoleh:

Tabel 3: Rata-Rata Skor Hasil Pre-Test dan Post-Test Siswa Kelas A (33 Siswa)

Keterangan Pre-Test Post-Test Gain

Jumlah Skor 626 956 330

Rata-Rata Skor 18,97 28,94 9,97

Skor Terendah 15 24 9

Skor Tertinggi 22 34 12

Standar Deviasi 2,12 2,91 0,79

Uji normalitas menunjukan bahwa jumlah skor siswa hasil pre-test ( ; = 0,05; dk = 5) dan skor hasil post-test ( ; =

(8)

8 0,05; dk = 3) berdistribusi secara normal. Karena itu, analisis data menggunakan uji statistik parametrik (uji-T). (Arikunto, 18).

Analisis uji-T menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara skor hasil pre-test dan post-test siswa kelas X SMK Almadani pontianak (thitung = 5,84; = 0,05; df = 32). Persentase ketuntasan belajar pada saat pre-test (0% atau tidak ada siswa yang tuntas) mengalami kenaikan pada saat post-test (57,58% atau 1 siswa tuntas dari 33 orang siswa kelas X SMK Almadani Pontianak).

Hasil perhitungan Efektifitas penerapan lembar kerja Toru Kumon dalam meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan rumus ES didapat sebesar : Diketahui :

̅2 = 28.94 ̅1 = 18.97 Sd pre-test = 2.12

Es =

̅ ̅

=

= 4.7

Menggunakan kriteria efektivitas Glass harga ES ini tergolong tinggi Pembahasan

Pelaksanaan penelitian diawali dengan melaksanakan pre-test di kelas XA, dan XB untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan menentukan kelas subjek penelitian dalam pembelajaran. Pre-test dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2012 dan didapat kelas XA yang menjadi subjek penelitian.

Ketika siswa mengerjakan soal pre-test masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan setiap butir soal, hal ini terlihat dari pengamatan pada saat pre-test dan dibuktikan dari skor hasil pre-test setelah dikoreksi yang ternyata tidak ada siswa di kelas XA yang lulus dari standar ketuntasan belajar minimal (SKBM = 70). Skor tertinggi dari tes awal 22 dan yang paling terendah adalah 15. Padahal dikatakan siswa tuntas dalam belajar apabila skor minimal 29 (nilai = 70,73), dari skor tertinggi di tes 41(nilai =100),

(9)

9 tetapi pada pre-test peneliti mendapatkan skor tertinggi siswa hanya 22 (nilai = 53,66). berarti semua siswa belum lulus dari SKBM. Dengan demikian, seluruh siswa kelas XA mendapatkan pembelajaran.

Pada saat pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja Kumon berlangsung, terjadi interaksi antara siswa dan guru. Siswa yang sudah mengerjakan level soal yang diberikan dipersilahkan untuk menunjukkan hasil kerjanya untuk dinilai dan diberikan penjelasan oleh guru seandainya masih ada kesalahan. Hal ini dilakukan supaya siswa lebih paham setelah dia mengerjakannya sendiri. Setiap siswa terlihat antusias dalam belajar, hal ini terlihat dalam semangatnya mengerjakan soal yang diberikan.

Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja Kumon di kelas XA pada materi Hukum II Newton didapat bahwa rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 18,97 menjadi 28,94. Hasil penelitian ini mendukung pendapat Jatmika (2010) yang mengatakan pembelajaran menggunakan metode Kumon dapat memberikan hasil yang positif dalam peningkatan hasil belajar siswa di kelas. Siswa mampu dengan mudah memecahkan masalah mereka sendiri dengan bimbingan guru yang mengajar karena di kumon siswa dibimbing berdasarkan tingkat kemampuan awal mereka masing-masing. Hal ini terlihat dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif. Peningkatannya berturut dari siklus I ke siklus II yaitu 50 % ke 71,43%. Analisis hasil belajar kognitif menunjukkan peningkatan, dari uji gain faktor diperoleh nilai 0,13 atau 13 %.

Namun tidak semua siswa lulus dari SKBM (19 siswa dinyatakan lulus dari 33 siswa). Hal ini disebabkan oleh:

1. Penguasaan dan pemahaman dasar siswa kurang.

2. Kondisi siswa kurang baik pada saat proses belajar mengajar atau pada saat mengerjakan tes kurang optimal, faktor minat dan usaha.

Tidak semua siswa dalam kelompok eksperimen mempunyai minat yang besar dan usaha yang sungguh-sungguh dalam mengerjakan soal-soal tes. Siswa yang kurang mempunyai minat dan usaha dalam belajar akan memperoleh hasil yang kurang baik pula

(10)

10 Dari hasil uji normalitas post-test didapat data post-test berdistribusi normal karena yaitu 4,76 < 7,815. Kemudian dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Dari hasil uji hipotesis di dapat t hitung sebesar 5,84 yang berarti Ho ditolak karena 5,84 > 1,69. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatkan hasil belajar siswa pada materi Hukum II Newton menggunakan lembar kerja Kumon berbantuan bimbingan guru di kelas X SMK Almadani Pontianak.

Pada penelitian ini, lebih ditekankan pada penggunaan lembar kerja Kumon. Di sini siswa secara leluasa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dalam memecahkan suatu permasalahan. Letak penggunaan lembar kerja Toru Kumon inilah yang menjadikan penelitian ini berbeda dengan penelitian lain.

Penelitian ini diharapkan dapat diimplementasikan oleh guru sebagai alternative media pembelajaran untuk mengatasi kesulitan belajar siswa. Sehingga guru menjadi lebih variatif dalam menyajikan materi kepada siswa.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Penelitian ini menemukan pengaruh penggunaan lembar kerja Kumon berbantuan bimbingan guru terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMK Almadani Pontianak yang dibuktikan dengan uji hipotesis menggunakan uji-t (thitung = 5,84 yang berarti Ho ditolak karena 5,84 > 1,69). Rata-rata skor pre- test hasil belajar siswa sebesar 18,7, skor hasil post-test sebesar 28,4 dan gain sebesar 0,7. Effect Size pada penelitian ini sebesar 4,7 (tinggi).

Saran

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: (1) Disarankan sebelum melakukan pembelajaran menggunakan lembar kerja Kumon dalam kegiatan pembelajaran, siswa diberi latihan khusus dalam memahami setiap langkah yang dilaluinya, (2) sebaiknya digunakan bentuk penelitian yang lebih baik misalnya true experiment, dengan rancangan “Pretest- Posttest Control Group Design”, sehingga dapat memperkecil faktor faktor yang mempengaruhi validitas internalnya, (3) Disarankan guru menggali pengetahuan

(11)

11 awal, memberikan pengawasan yang intensif dan mengefektifkan waktu pada saat pembelajaran berlangsung.

DAFTAR RUJUKAN

Alexander. 2005. Remediasi Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Penjumlahan Bilangan Bulat Menggunakan Model Penemuan Terbimbing pada Siswa Kelas 1 SLTP Negeri 3 Mempawah Hulu. Skripsi. Pontianak: FKIP UNTAN.

Arikunto, S. 1987. Manajemen Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (cetakan ke-13).

Jakarta: Rineka Cipta

Endang. 2009. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Fisika Melalui Metode Belajar Kelompok Pada Siswa Kelas X SMA N 11

Makasar. (Online). (http://pendidikansains.blogspot.com/2012/02/upaya- meningkatkan-kemampuan.html, diakses 15 Februari 2012)

Jatmika, Damar Sapta. 2010. Penerapan Kumon Method Pada Pokok Bahasan Gerak Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas Xi Man Demak Tahun Ajaran 2010/2011. Under Graduates Thesis,

Universitas Negeri Semarang.

Nawawi, H. 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Pres.

Rahayu, S. A. 2003. Remediasi Kesulitan Siswa Dalam Operasi Pengurangan Dalam Dua Bilangan Bulat Posiif Dengan Cara Vigural Di Kelas III SDN 24 Pontianak Utara. Skripsi. Pontianak : FKIP UNTAN.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sutrisno, L., Kresnadi, H., Kartono. 2007. Pengembangan Pembelajaran IPA SD.

Jakarta: PJJ S1 PGSD.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pemberian ekstrak biji kakao ( Theobroma cacao L. ) dapat menghambat penurunan Nitric Oxide (NO) dan jumlah sel endotel

[r]

Berkenaan dengan hal tersebut, agar Saudara dapat membawa dokumen asli atau rekaman yang sudah dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan jaminan penawaran asli untuk setiap data

PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA IV KEGIATAN APBD TAHUN ANGGARAN

Data hasil belajar dan penelitian diambil dari dua kelas yaitu kelas IVA yang berjumlah 27 siswa sebagai kelas eksperimen menggunakan strategi pembelajaran

Momentum otonomi daerah dalam konteks pembangunan wilayah pesisir (perikanan dan kelautan), tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi pemerintah daerah, tetapi juga

Pemipilan secara manual dilakukan dengan cara memipil biji satu per satu dari tongkolnya, baik dengan tangan maupun dengan bantuan alat sederhana.. Pemipilan jagung secara mekanis

kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang.. bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas