• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN APLIKASI PETA WISATA GARUT BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN APLIKASI PETA WISATA GARUT BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT

Andra Dwika Putra1, Rinda Cahyana2, Partono3 Jurnal Algoritma

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia Email : jurnal@sttgarut.ac.id

11006013@sttgarut.ac.id

2rindacahyana@sttgarut.ac.id

3partonomkom@yahoo.com

Abstrak – Penelitian ini mengenai tahap-tahap yang akan dilakukan dalam Pengembangan aplikasi informasi peta wisata garut dengan menggunakan Ecplipse Android Development Tools berbasis Phonegap yang dapat diakses melalui perangkat mobile dengan menggunakan bahasa html untuk Android Phonegap. Informasi yang ditampilkan dalam aplikasi ini disajikan secara berurut. Metode penelitian yang penulis lakukan antara lain metode pengumpulan data berupa studi pustaka, studi lapangan dengan observasi dan wawancara, serta studi literatur sejenis. Sedangkan metode pengembangan aplikasi helpdesk ini, penulis menggunakan RAD (Rapid Application Development) dengan dimodelkan dengan diagram-diagram UML (Unified Modelling Language). Tahapan yang dilakukan dalam RAD adalah Scope definition, Analysis, Design Construction dan Testing. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Aplikasi Peta Wisata Garut Berbasis Android ini mampu menampilkan rute perjalanan menuju lokasi objek-objek wisata di kota Garut dari tempat asal pengguna mengakses aplikasi ini. Aplikasi ini terdapat 2 bagian, yaitu aplikasi frontend dan backend. frontend adalah aplikasi peta wisata garut yang sudah terinstal dalam perangkat mobile yang digunakan. Backend adalah aplikasi pendukung yang berfungsi sebagai penyuplai atau sumber data pada aplikasi frontend

Kata Kunci – Android, Rapid Application Development, Phonegap, Frontend, Backend

I. PENDAHULUAN

Teknologi semakin hari semakin berkembang, perkembangan teknologi telah banyak mem- beri pengaruh kepada manusia. Terlebih lagi perkembangan teknologi dalam bidang teknologi in- formasi dan komunikasi seolah menjadikan dunia seperti tanpa batas. GPS (Global Positioning Sys- tem) merupakan salah satu bentuk dari perkembangan teknologi saat ini. GPS adalah adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan synchronization sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi.

Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, ke- cepatan, arah, dan waktu.

Wisata merupakan pergerakan orang sementara menuju tempat tujuan yang berada di luar tempat tinggal biasa mereka bekerja dan tinggal. Aktivitas yang dilakukan selama mereka tinggal di tempat tujuan dan fasilitas yang diciptakan untuk melayani kebutuhan mereka. Wisata Kota Garut sangatlah banyak antara lain yaitu wisata kuliner, wisata belanja, wisata religius, dan wisata sejarah dan budaya. Daya tarik wisata di Kota Garut salah satunya adalah wisata sejarah dan budaya.

Informasi wisata sejarah dan budaya di Kota Garut pada umummnya mudah didapat akan tetapi akses informasinya masih terbatas melalui web pariwisata pemerintah saja, sehingga penyeb-

(2)

aran informasinya kurang meluas. Informasi lainnya juga didapat berdasarkan rekomendasi dari be- berapa orang yang yang pernah berkunjung ke tempat wisata tersebut sehingga informasinya masih terbatas pada orang-orang tertentu saja. Dengan adanya GPS untuk alat bantu navigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengguna, sehingga pengguna dapat mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tempat-tempat wisata di Kota Garut.

Nofan (2012) telah membuat sistem informasi geografis kota Yogyakarta berbasis android, dimana aplikasi ini memberikan informasi mengenai peta letak objek wisata yang ada di kota Yogyakarta beserta informasi tentang fasilitas pendukung seperti hotel, restoran, kalendar acara, ataupun info- info khusus lainnya. Sementara Nurdin (2013) membuat sistem informasi pariwisata di Pulau Flores berbasis Android untuk menunjukan daftar pariwisata beserta kabupaten yang memiliki lokasi pa- riwisata tersebut, daftar nomor telepon penting dari tiap kabupaten yang akan dikunjungi, dan peta lokasi penyebaran lokasi pariwisata di Pulau Flores. Dari keduanya diketahui ada fitur penting yang belum dihasilkan, yakni GPS (Global Positioning System) untuk menampilkan rute perjalanan yang akan ditempuh.

Penambahan fitur GPS penting karena GPS dapat membantu para pengguna dalam mencari lokasi objek-objek wisata yang ada di kota Garut berikut dengan rute perjalanan dan informasinya.

Dengan dukungan fitur GPS di Android maka pengguna akan lebih mudah untuk mendapatkan in- formasi tempat wisata dan menemukan informasi lainnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Aplikasi

Aplikasi menurut (Jogiyanto,2001) adalah penggunaan dalam suatu perangkat komputer, instruksi (instructiom) atau pernyataan (statement) yang disusun hingga sedemikian rupa komputer dapat memproses masukan (input) menjadi keluaran (output). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indo- nesia, (2001), Aplikasi adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu. Sedangkan pengembangan aplikasi sering disala- hartikan sebagai suatu kegiatan dimana seorang programmer melakukan coding, sebuah proses penu- lisan kode, akan tetapi yang sebenarnya dimaksud dengan pengembangan aplikasi yaitu merupakan se- rangkaian proses yang dilakukan dari saat pembuatan konsep aplikasi hingga aplikasi tersebut selesai dan siap digunakan. Dalam proses pengembangan aplikasi terdapat berbagai proses yang perlu dil- akukan sebagai syarat untuk membuat sebuah aplikasi yang telah terancang dengan baik, dan dikerjakan secara berstruktur. Proses pengembangan aplikasi berdasarkan terdiri dari 5 tahap utama, walaupun di dalam setiap tahap tersebut terdapat berbagai fase lainnya yang dapat dijalankan sesuai kebutuhan pengembangan. Tahap tersebut antara lain : pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan, penggunaan, dan perawatan.

Aplikasi (Jogiyanto,2001) dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:

1. Aplikasi perusahaan (enterprise) 2. Aplikasi infrastruktur perusahaan 3. Aplikasi informasi kerja

4. Aplikasi media dan hiburan 5. Aplikasi pendidikan

6. Aplikasi pengembangan media 7. Aplikasi rekayasa produk

Saat ini, aplikasi menjadi sebuah kebutuhan termasuk aplikasi yang menggunakan teknologi GPS (Global Postioning System) yang berfungsi untuk melakukan pemetaan secara real time.

B. LBS (Location Based Service)

Menurut (Safaat, 2012) LBS (Location Based Service) atau layanan berbasis lokasi adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk menemukan lokasi perangkat yang kita gunakan. Dua unsur utama dari LBS:

(3)

1. Location Manager (API Maps)

Menyediakan tools untuk LBS, Application Programming Interface (API) Maps menyediakan fasilitas untuk menampilkan, memanipulasi peta beserta fitur-fitur lain seperti tampilan satelit, jalan maupun gabungan dari keduanya. Paket ini berada pada com.google.android.maps.

2. Location Providers (API Location)

Menyediakan teknologi pencarian lokasi yang digunakan oleh perangkat. API Location berhubungan dengan data GPS (Global Positioning System) dan data lokasi real-time. API lo- cation berada pada paket anadroid yaitu dalam paket android.location. Dengan Location Man- ager, kita dapat menentukan lokasi kita saat ini, Track gerakan/perpindahan, serta kedekatan dengan lokasi tertentu dengan mendeteksi perpindahan. Sebagian besar telepon selular sekarang telah dilengkapi dengan alat Receiver GPS yang tidak menggunakan pulsa, tetapi tersambung langsung ke satelit.

C. Frontend dan Backend

Frontend merupakan suatu penghubung antara user dengan basisdata yang digunakan untuk melakukan pemrosesan data yang akan disimpan. Pemrosesan data berjalan baik dari dan ke basisdata itu sendiri. Frontend dapat diciptakan menggunakan beberapa bahasa program seperti Visual Basic, Visual C++, Visual Foxpro, Java, dan sebagainya. Sedangkan Backend merupakan basisdata itu sendiri. Secara garis besar aplikasi Front-end dibagi menjadi 2 kategori, yaitu :

1. Decision Support Front-end yaitu aplikasi yang hanya menampilkan dan mencetak informasi yang diambil dari basisdata baik melalui predefined atau user defined Query.

2. Transaction Processing Front-end Yaitu aplikasi yang mencakup kemampuan untuk mengedit, menambah, dan menghapus record dari basisdata. (Binus, 2006)

III. Kerangka Kerja Konseptual

Berdasarkan tujuan dan literatur yang telah diuraikan sebelumnya, Work Breakdown Structure dapat digambarkan sebagaimana terlihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.1 Work Breakdown Structure

(4)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Scope Definition

Untuk lebih memfokuskan penlitian ini, maka penulis akan membatasi informasi pariwisata yang akan diteliti hanya informasi tempat wisata yang ada di kota Garut. Aplikasi ini berbasis mobile dengan sistem operasi android dan berbasis phonegap dalam pembuatan aplikasinya.

Aplikasi Peta Wisata Garut merupakan bertujuan untuk memberikan informasi tempat-tempat wisata yang ada di kota Garut. Kelebihan dari aplikasi ini adalah dapat menunjukan rute perjalanan yang akan ditempuh menuju tempat wisata yang akan dikunjungi

B. Analysis

Analisis sistem merupakan suatu kegiatan identifikasi dan pengamatan sesuatu permasalahan yang ada pada sistem. Kegiatan identifikasi dan pengamatan tidak hanya mengenai permasalahan pada sistem akan tetapi faktor-faktor lainnya yang berhubungan dengan sistem sehingga diharapkan sistem yang akan dibuat dapat sesuai dengan tujuan pembuatan sistem yang telah direncanakan.

Pada sub bab ini akan membahas mengenai sistem atau prosedur yang akan digunakan dalam pengembangan Aplikasi Peta Wisata Garut Berbasis Android.

C. Desain Sistem

Pada tahapan ini, penulis memberikan informasi mengenai rancangan sistem yang penulis ajukan guna menanggulangi permasalahanpermasalahan sistem yang telah disebutkan sebelumnya.

1. Use Case Model Diagram

Digunakan untuk memodelkan atau menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi utamanya. Mendiskripsikan fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna, use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara pengguna sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Use case terdiri dari tiga bagian yaitu identifikasi actor, identifikasi use case, dan scenario use case.

1.1. Identifikasi Actor

Aktor adalah abstraksi dari orang dan sistem yang lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Berikut adalah aktor-aktor yang berperan dalam menjalan sistem yang dibangun.

Tabel 4.1 Actor Use Case

Aktor Deskripsi

Pengguna Frontend Merupakan actor atau pengguna akhir dari aplikasi mobile.

Pengguna Backend Merupakan actor yang berperan mengelola data informasi dalam database serv- er.

Pada gambar 4.3 penggambaran use case diagram sistem terdiri dari frontend dan backend.

Use case diagram menunjukkan bagaimana interaksi antara aktor dan sistem, dimana terdapat dua aktor yang berperan dan sistem yang terdiri dari aplikasi frontend dan backend. Aktor pengguna frontend yaitu yang menjalankan aplikasi frontend. Sedangkan aktor pengguna backend berperan mengelola aplikasi backend berbasis web.

(5)

Gambar 4.1 Use Case Diagram 2. Class Diagram

Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribut atau property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda atau fungsi).

Gambar 4.2 Class Diagram 3. Deployment Diagram

Deployment diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infra- struktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasitersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersi- fat fisikal. Sebuah node adalah server, workstation , atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

(6)

Gambar 4.3 Diagram Deployment 4 Testing

Pengujian sistem atau aplikasi sistem dilakukan dengan menggunakan metode black-box testing. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah output yang dihasilkan dari pengolahan sistem benar-benar sesuai dengan output yang diharapkan oleh pengguna sistem aplikasi peta wisata garut berbasis android.

Berikut ini merupakan kasus untuk menguji aplikasi backend yang diuji oleh admin sebagai pengguna aplikasi backend.

Tabel 4.2 Pengujian Aplikasi Backend

No Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil

1 Memasukan alamat url aplikasi http://petawisatagarut.orgfree.com

Menampilkan halaman form login OK 2 Mengisi username, password dan klik

tombol login

Masuk halaman utama aplikasi backend peta wisata garut

OK 3 Klik Menu kategori Menampilkan beberapa kategori lokasi di

kota Garut

OK 4 Klik Menu Daftar Lokasi Menampilkan beberapa daftar lokasi di kota

Garut

OK 5 Klik Menu Pengaturan Menampilkan halaman untuk mengganti

username dan password

OK

6 Klik Menu Keluar Keluar dari aplikasi OK

Berikut ini merupakan kasus untuk menguji aplikasi frontend yang diuji oleh wisatawan sebagai pengguna aplikasi frontend.

Tabel 4.3 Pengujian Aplikasi Frontend

No Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil

1 Masuk aplikasi Menampilkan Splashscreen dan Menu Utama Aplikasi OK 2 Memilih daftar lokasi Menampilkan beberapa kategori lokasi di kota Garut OK 3 Memilih kategori objek

wisata Menampilkan beberapa daftar lokasi di kota Garut OK 4 Memilih objek wisata

cipanas Menampilkan peta dan informasi objek wisata cipanas OK 5 Memilih tombol rute

perjalanan

Menampilkan informasi rute perjalanan menuju objek wisata

cipanas dari tempat pengguna OK

(7)

V. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis, perancangan, implementasi dan pengujian yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan dari hasil pengembangan Aplikasi Informasi Tempat Wisata di Kota Garut Berbasis Android adalah sebagai berikut:

1. Dengan adanya Aplikasi Informasi Tempat Wisata di Kota Garut Berbasis Android ini memudahkan pengguna dalam memperoleh informasi mengenai lokasi wisata disertai dengan fasilitas-fasilitas yang berada di sekitar objek wisata yang dituju secara lengkap dan detail.

2. Aplikasi ini hanya bisa digunakan oleh pengguna smartphone yang bersistem operasi android dengan difasilitasi akses internet (online).

DAFTAR PUSTAKA

Anne Ahira. (2014). Pariwisata Adalah Perjalanan Yang Menyenangkan. Diakses tanggal 2 Agustus 2014, dari Google.com World Wide Web: http://www.anneahira.com/pariwisata-adalah.html/

Agustus 2014

Bahrami, Ali. (1999). Object Oriented Systems Development. Singapore. Irwin, McGraw-Hill.

Garutkab.go.id-pariwisata. (2005). Garutkab.go.id-pariwisata. Diakses tanggal 23 Juli 2014, dari Google.com World Wide Web: http://pariwisata.garutkab.go.id/index.php?mindex=home / Juli 2014

Hayani. (2012). Perpustakaan Cerita Rakyat Indonesia Mengguanakn kombinasi kata dan narasi sebagai sarana edukasi anak berbasis android. Bandung

HM Jogiyanto. 2001. Pengertian Aplikasi dan perkembangannya. Andi Ofset. Yogyakarta

Kepariwisataan. (2012). Syarat Sebuah Objek Wisata. Diakses tanggal 1 Agustus 2014, dari Google.com World Wide Web: http://mia-rusliana.blogspot.com/2012/04/syarat-sebuah- obyek-wisata.html/ Agustus 2014

Nofan. (2012). Sistem Informasi Geografi Pariwisata Kota Yogyakarta Berbasis Mobile Android 2.2. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika Dan Komputer.

Nurdin. (2013). Perancangan Aplikasi Mobile Berbasis Sistem Operasi Android Untuk Informasi Lokasi Pariwisata Di Pulau Flores. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika Dan Komputer.

Rafans. (2012). Pengertian Objek Wisata dan Pengertian Atraksi Wisata. Diakses

tanggal 7 Agustus 2014, dari Google.com World Wide Web:

http://rafansdetik.blogdetik.com/index.php/2012/05/04/pengertian-obyek-wisata-dan- pengertian-atraksi-wisata /Agustus 2014

Rizal. (2013). Pengembangan Aplikasi Pencarian Lokasi Objek Wisata Terdekat Di Kabupaten Garut Berbasis Android. Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Safaat, Nazruddin. (2013). Aplikasi Berbasis Android. Informatika. Bandung

Whitten, Bentley, Dittman. (2004) . Metode Desain & Analisis Sistem. Andi Ofset. Yogyakarta

Gambar

Gambar 3.1 Work Breakdown Structure
Gambar 4.1 Use Case Diagram  2.  Class Diagram
Gambar 4.3 Diagram Deployment  4  Testing

Referensi

Dokumen terkait

menurut tuan guru banyak perbedaan juga tapi kalau melihat konteks negara bahwa kita disini dinaungi oleh negara yang berlandaskan hukum positif maka kita juga

Penilaian kinerja dengan kriteria sebagai berikut: Indikator penilaian kinerja adalah  menunjukkan kerja sama yang baik dalam kelompok dengan mengambil porsi

Berdasarkan KBBI kamus besar bahasa indonesia), resensi ialah suatu pembicaraan buku atau ulasa tentang sebuah buku. Isi dari sebuah resensi novel atau buk ini ialah

Jika perkhidmatan tidak dapat diberikan di kaunter tersebut, nyatakan dengan tepat kaunter mana yang memberikannya.. MEMBERI KHIDMAT DENGAN CEKAP

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan keefektifan Strategi Critical Incident (pengalaman penting) dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas VIII SMP

Selain itu pasar modern juga harus memiliki potensi rencana kerja atau program kemitraan dengan usaha mikro, kecil dan menengah, mampu menyerap tenaga kerja

Hal ini disebabkan meningkatnya konsentrasi ion logam, proses penyerapan yang terjadi pada sampel akan berkurang dan jumlah ion logam dalam larutan tidak akan sebanding