• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN STRESS KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN STRESS KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA

KARYAWAN DAN STRESS KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALVEINDO

TEKNIK PRATAMA

Dwi Putra Sugianto

Mahasiswa Jurusan Manajemen – Universitas Bina Nusantara

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the influence of the Compensation System on Employee Performance, the influence of Employee Job Satisfaction on Employee Performance, the influence of Employee Job Stress on Employee Performance and the influence of Compensation System, Employee Job Satisfaction and Employee Job Stress on Employee Performance on PT. Valveindo Teknik Pratama. The method used in this research is doing survey by distributing questionnaires to 80 employees. The analytical tool used is a simple regression and multiple regression were previously tested the validity, reliability and normality, where the data were analyzed using SPSS. This study indicate that the variable Compensation System, Employee Job Satisfaction and Employee Job Stress effect on Employee Performance by 63.2% while the remaining 36.8% is influenced by other factors that are not explained in this study.

Keyword: Compensation System, Employee Job Satisfaction,Employee Job Stress,Employee Performance

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Sistem Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan, pengaruh Karyawan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai, pengaruh Kerja Karyawan Stres Terhadap Kinerja Karyawan dan pengaruh Sistem Kompensasi, Kepuasan Kerja Karyawan dan Kerja Karyawan stres Terhadap Kinerja Karyawan di PT.

Valveindo Teknik Pratama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan survei dengan menyebarkan kuesioner kepada 80 karyawan. Alat analisis yang digunakan adalah regresi sederhana dan regresi berganda sebelumnya dilakukan uji validitas, reliabilitas dan normalitas, dimana data dianalisis dengan menggunakan SPSS. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Sistem Kompensasi, Kepuasan Kerja Karyawan dan efek Stres Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan dengan 63,2% sedangkan 36,8% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

(2)

Kata Kunci: Sistem Kompensasi, Kepuasan Kerja Karyawan, Kerja Karyawan Stres, Kinerja Karyawan

(3)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

PT. Valveindo Teknik Pratama selaku perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pemasok produk-produk instrumental di Jakarta dihadapkan pada kondisi yang cukup kompleks. Dengan misi yang dimiliki perusahaan, yaitu ingin menjadi sumber terpercaya bagi para konsumen dengan meningkatkan pelatihan karyawan, memastikan pengiriman yang tepat waktu dan memeberikan layanan yang terbaik bagi konsumen menghadapkan para karyawan pada posisi yang dapat menimbulkan stress kerja yang tinggi. Oleh karena itu PT. Valveindo Teknik Pratama harus mengatasi stress kerja yang dihadapi karyawan dengan cara meningkatkan kepuasan kerja serta diseimbangkan dengan sistem kompensasi yang baik agar karyawan dapat terhindar dari stress. Dengan sistem kompensasi dan kepuasan kerja karyawan yang tinggi serta stress kerja yang dapat diminimalis, maka kinerja karyawan dapat sesuai dengan harapan perusahaan dan memuaskan konsumen dengan baik.

Masalah yang dihadapi perusahaan adalah pendapatan perusahaan pada tahun 2012-2013 yang tidak stabil yakni mengalami kenaikan dan penurunan. Rendahnya sistem kompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta tingginya stress kerja menjadi pokok permasalahan dalam perusahaan ini dapat mengancam keadaan PT Samco Farma.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apakah sistem kompensasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT.

Valveindo Teknik Pratama?

2. Apakah kepuasan kerja karyawan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT. Valveindo Teknik Pratama?

3. Apakah stress kerja karyawan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT.

Valveindo Teknik Pratama?

4. Apakah sistem kompensasi, kepuasan kerja karyawan dan stress kerja karyawan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Valveindo Teknik Pratama?

C. LANDASAN TEORI a. Sistem Kompensasi

Menurut Rivai(2004), kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Menurut Mathis dan Jackson(2006) ada dua jenis komponen nyata dari sebuah program kompensasi yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Interaksi Harian menciptakan pengetahuan baru melalui proses pertukaran, sumbangan, dan pengumpulan pengetahuan.

1. Kompensasi Langsung

Dengan kompensasi langsung, pemberi kerja menukar penghargaan moneter dengan kerja yang diselesaikan oleh karyawan berupa upah, gaji dan insentif.

2. Fasilitas untuk mendokumentasikan permasalahan dan solusi.

Dengan kompensasi tidak langsung diberikan berupa asuransi kesehatan/jiwa, cuti berbayar dan dana pensiun dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para karyawan.

b. Kepuasan kerja karyawan

Menurut Colquitt, et al. (2009), kepuasan kerja adalah suatu pernyataan emosi yang menyenangkan yang dihasilkan dari penghargaan terhadap pekerjaan seseorang dan apa yang anda pikirkan tentang pekerjaan anda. Menurut Robbins dan Coulter dalam jurnal hidayat (2011) terdapat enam faktor yang menentukan kepuasan kerja karyawan yaitu:

1. Pekerjaan itu sendiri (work it self)

Pekerjaan itu sendiri merupakan sumber utama dari kepuasan kerja. Ada beberapa unsur yang paling penting dalam dari kepuasan kerja yang menyimpulkan bahwa pekerjaan yang menarik dan menantang, serta perkembangan karir merupakan hal penting untuk setiap karyawan.

(4)

2. Pembayaran (pay)

Upah atau gaji dikenal secara jelas, tetapi hal yang sulit untuk dimengerti adalah gaji karyawan sekarang dan gaji karyawan dimasa yang akan datang, keduanya memengaruhi kepuasan kerja. Karyawan biasanya melihat kompensasi sebagai refleksi bagaimana manajemen melihat kontribusi yang diberikan oleh perusahaan.

3. Kesempatan promosi (promotion opportunity)

Kesempatan untuk dipromosikan nampaknya memiliki dampak dalam kepuasan kerja. Hal ini disebabkan karena promosi mengambil beberapa bentuk yang berbeda dan memiliki keanekaragaman dari yang menyertai kompensasi.

4. Atasan (supervision)

Hubungan antara supervisor dengan karyawan bisa disebut dengan functional attraction yang menjelaskan sejauh mana karyawan merasa atasannya membantu mereka dalam mencapai hasil yang baik.

5. Rekan kerja (work group)

Kelompok kerja memiliki dampak dalam kepuasan kerja. Persahabatan, kerjasama dengan rekan kerja merupakan sumber-sumber utama dari kepuasan kerja secara individu.

Kelompok kerja memberikan sumber-sumber semangat, kenyamanan, nasihat, dan bantuan kepada karyawan individu. Kelompok kerja yang baik dapat membuat pekerjaan menjadi menyenangkan. Sebaliknya jika kondisi bahwa karyawan sangat sulit untuk bergaul, maka faktor ini merupakan dampak dalam kepuasan kerja.

6. Kondisi kerja (working condition)

Keadaan atau suasana di tempat kerja merupakan faktor lain yang memengaruhi kepuasan kerja. Bila kondisi kerjanya baik, bersih, atraktif dan nyaman, maka karyawan akan merasa mudah dalam menjalankan pekerjaannya.

c. Stress Kerja Karyawan

Luthans (2006:441) stres kerja didefinisikan sebagai “Respon adaptif terhadap situasi eksternal yang menghasilkan penyimpangan fisik, psikologis, dan atau perilaku pada anggota organisasi”.

Hal lainnya dikemukakan oleh Nadeem Malik (2011) yang berpendapat bahwa stress kerja terdiri dari:

1. Job Content (Uraian Pekerjaan)

• Bekerja secara berlebihan

• Pekerjaan yang sulit

• Pekerjaan yang monoton

• Terlalu banyak tanggung jawab

• Ketidakjelasan peran 2. Working Conditions (kondisi kerja)

• Kondisi kerja yang buruk

• Tingkat kebisingan

• Menuntut kerja secara fisik 3. Employee Conditions (kondisi karyawan)

• Gaji rendah

• Prospek karir yang rendah

• Kontrak yang fleksibel

• Ketidakamanan pekerjaan

4. Social Relations at Work (hubungan sosial di tempat kerja)

• Gaya kepemimpinan yang buruk

• Kurangnya dukungan sosial

• Kurangnya partisipasi dalam mengambil keputusan

• Hak

• Diskriminasi

(5)

d. Kinerja Karyawan

Menurut Rivai (2009) kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.

Adapun indikator dari kinerja pegawai menurut Bernadine (dalam Mas’ud, 2004) adalah sebagai berikut:

1. Kualitas

Tingkat dimana hasil aktifitas yang dilakukan mendekati sempurna, dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktifitas ataupun memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktifitas.

2. Kuantitas,

Jumlah yang dihasilkan dalam istilah jumlah unit, jumlah siklus aktifitas yang diselesaikan.

3. Ketepatan Waktu,

Tingkat suatu aktifitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktifitas lain.

4. Efektifitas,

Tingkat penggunaan sumber daya manusia organisasi dimaksimalkan dengan maksud menaikan keuntungan atau me ngurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian,

Tingkat dimana seorang pegawai dapat melakukan fungsi kerjanya tanpa minta bantuan bimbingan dari pengawas atau meminta turut campurnya pengawas untuk menghindari hasil yang merugikan

(6)

METODOLOGI PENELITIAN / PERANCANGAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel-variabel tersebut dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Unit analisis adalah karyawan PT Valveindo Teknik Pratama.

Time Horizon digunakan adalah cross-sectional, penelitian yang dilakukan dengan data yang dikumpulkan hanya sekali selama periode tersebut mungkin harian, mingguan, atau bulanan (Sekaran, 2006, p.177).. Metode analisis yang digunakan adalah analisis korelasi, analisis regresi dan analisis regresi berganda. Data penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuisioner terhadap 80 sampel responden dari jumlah populasi 80 karyawan. Kuisioner menggunakan skala likert.

HASIL DAN BAHASAN

1. Pengaruh Sistem Kompensasi terhadap Kinerja

Tabel 4.17 Model Summary Sistem Kompensasi

Model Summary

.721a .520 .514 4.27224

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Sistem Kompensasi

a.

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Dalam tabel Model Summary terdapat kolom R Square dengan angka 0,520 , artinya untuk mencari persentasenya harus dikalikan dengan 100 %, jadi 0,520 x 100% = 52.0 %. Hal ini berarti Sistem Kompensasi (X1) memengaruhi Kinerja Karyawan (y) sebesar 52.0%. Sedangkan sisanya sebesar 48% dipengaruhi oleh faktor lain.

Angka R pada tabel model summary menunjukkan bahwa korelasi Sistem Kompensasi (X1) dengan Kinerja Karyawan (Y) adalah 0,721. Angka 0,721 menunjukkan hubungan yang kuat karena berada dalam range 0,60 – 0,799.

Tabel 4.18 Coefficients Sistem Kompensasi Coefficientsa

11.519 1.893 6.084 .000

.878 .095 .721 9.194 .000

(Constant)

Sistem Kompensasi Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Kinerja Karyawan a.

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Dari tabel Coefficients di atas menggambarkan bahwa persamaan Regresi Sederhana sebagai berikut:

Y = 11,519 + 0,878 X1

Dimana Y= Kinerja Karyawan X1 = Sistem Kompensasi

Dapat disimpulkan maka jika sistem kompensasi meningkat maka kinerja juga akan meningkat.

2. Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan

(7)

Tabel 4.20 Model Summary Kepuasan Kerja Karyawan

Model Summary

.574a .329 .320 5.05156

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja

a.

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Dalam tabel Model Summary terdapat kolom R Square dengan angka 0,329 , artinya untuk mencari persentasenya harus dikalikan dengan 100 %, jadi 0,329 x 100% = 32,9 %. Hal ini berarti Kepuasan Kerja Karyawan (X2) memengaruhi Kinerja Karyawan (y) sebesar 32.9%.

Sedangkan sisanya sebesar 67.1% dipengaruhi oleh faktor lain.

Angka R pada tabel model summary menunjukkan bahwa korelasi Kepuasan Kerja Karyawan (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) adalah 0,574. Angka 0,574 menunjukkan hubungan yang cukup kuat karena berada dalam range 0,40 – 0,599.

Tabel 4.21 Coefficients Kepuasan Kerja Karyawan Coefficientsa

10.103 3.006 3.361 .001

.640 .104 .574 6.185 .000

(Constant) Kepuasan Kerja Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Kinerja Karyawan a.

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Dari tabel Coefficients di atas menggambarkan bahwa persamaan Regresi Sederhana sebagai berikut:

Y = 10,103 + 0,640 X1

Dimana Y= Kinerja Karyawan

X2 = Kepuasan Kerja Karyawan

Dapat disimpulkan maka jika Kepuasan Kerja Karyawan meningkat maka kinerja juga akan meningkat.

3. Pengaruh Stress Kerja Karyawan terhadap Kinerja

(8)

Tabel 4.23 Model Summary Stress Kerja Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,558a ,312 ,301 ,40092

a. Predictors: (Constant), Stres Kerja Karyawan

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Dalam tabel Model Summary terdapat kolom R Square dengan angka 0,312 , artinya untuk mencari persentasenya harus dikalikan dengan 100 %, jadi 0,312 x 100% = 31,2 %. Hal ini berarti Stress Kerja Karyawan (X3) memengaruhi Kinerja Karyawan (y) sebesar 31.2%. Sedangkan sisanya sebesar 68.8% dipengaruhi oleh faktor lain.

Angka R pada tabel model summary menunjukkan bahwa korelasi Stress Kerja Karyawan (X3) dengan Kinerja Karyawan (Y) adalah 0,558. Angka 0,558 menunjukkan hubungan yang cukup kuat karena berada dalam range 0,40 – 0,599.

Tabel 4.24 Coefficients Stress Kerja Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5,249 ,267 19,634 ,000

Stres Kerja Karyawan -,644 ,121 -,558 -5,301 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Dari tabel Coefficients di atas menggambarkan bahwa persamaan Regresi Sederhana sebagai berikut:

Y = 5,249 - 0,644 X3

Dimana Y= Kinerja Karyawan X3 = Stress Kerja Karyawan

Dapat disimpulkan maka jika Stress Kerja Karyawan meningkat maka kinerja akan turun.

4. Pengaruh Sistem Kompensasi, Kepuasan Kerja Karyawan dan Stress Kerja Karyawan terhadap Kinerja

Untuk melihat Sistem Kompensasi, Kepuasan Kerja Karyawan dan Stress Kerja Karyawan terhadap Kinerja, maka digunakan analisis regresi dengan persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Dimana:

(9)

Y = Kinerja

X1 = Sistem Kompensasi X2 = Kepuasan Kerja Karyawan X3 = Stress Kerja Karyawan a = konstanta

b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi

Hasil pengolahan software SPSS untuk analisis regresi disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.28 Model Summary X1 X2 dan X3

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .449a .632 .178 4.13019

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Dalam tabel Model Summary terdapat kolom R Square dengan angka 0,632 , artinya untuk mencari persentasenya harus dikalikan dengan 100 %, jadi 0,632 x 100% = 63,2 %. Hal ini berarti Sistem Kompensasi (X1), Kepuasan Kerja Karyawan (X3) dan Stress Kerja Karyawan (X3) memengaruhi Kinerja Karyawan (y) sebesar 63.2%. Sedangkan sisanya sebesar 36.8%

dipengaruhi oleh faktor lain.

Angka R pada tabel model summary menunjukkan bahwa korelasi Sistem Kompensasi (X1), Kepuasan Kerja Karyawan (X3) dan Stress Kerja Karyawan (X3) dengan Kinerja Karyawan (Y) adalah 0,449. Angka 0,449 menunjukkan hubungan yang cukup kuat karena berada dalam range 0,40 – 0,599.

Tabel 4.25 Coefficients X1 X2 dan X3

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, diperoleh bentuk persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 4,469 + 0,467 X1 + 0,190 X2 – 0,631 X3

Dari persamaan regresi linier berganda diatas diperoleh nilai konstanta sebesar 4,469. Artinya, jika variabel inovasi (Y) tidak dipengaruhi oleh variabel bebasnya, maka nilai retensi karyawan (Y) adalah 4,469

Koefisien regresi untuk variabel bebas X1 bernilai positif , menunjukkan adanya hubungan searah antara sistem kompensasi (X1) dan inovasi (Y). Koefisien regresi variabel X1 sebesar 0,467 mengandung arti untuk setiap kenaikan nilai sistem kompensasi (X1)) sebesar satu satuan akan menyebabkan meningkatnya kinerja (Y) sebesar 0,467 satuan.

(10)

Koefisien regresi untuk variabel bebas X2 bernilai positif , menunjukkan adanya hubungan searah antara Kepuasan Kerja Karyawan (X2) dan inovasi (Y). Koefisien regresi variabel X2 sebesar 0,190 mengandung arti untuk setiap kenaikan nilai Kepuasan Kerja Karyawan (X2) sebesar satu satuan akan menyebabkan meningkatnya kinerjai (Y) sebesar 0,190 satuan.

Koefisien regresi untuk variabel bebas X3 bernilai negatif , menunjukkan adanya hubungan berlawanan arah Stress Kerja Karyawan (X3) dan inovasi (Y). Koefisien regresi variabel X3 sebesar- 0,631 mengandung arti untuk setiap kenaikan nilai Stress Kerja Karyawan (X3) sebesar satu satuan akan menyebabkan menurunnya kinerja (Y) sebesar 0,631 satuan.

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Dengan melihat hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai analisis sistem kompensasi, kepuasan kerja karyawan dan stress kerja karyawan terhadap kinerja karyawan di PT Valveindo Teknik Pratama maka dapat di simpulkan :

1. Secara parsial Sistem Kompensasi memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT.

Valveindo Teknik Pratama

2. Secara parsial Kepuasan Kerja Karyawan memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT. Valveindo Teknik Pratama

3. Secara parsial Stress Kerja Karyawan memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT.

Valveindo Teknik Pratama

4. Secara simultan Sistem Kompensasi, Kepuasan Kerja Karyawan dan Stress Kerja Karyawan memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT. Valveindo Teknik Pratama B. SARAN

Dengan memperhatikan hasil analisis yang telah dilakukan dan pembahasan, maka saran yang dapat diberikan kepada PT Valveindo Teknik Pratama adalah sebagai berikut :

1. Sebaikmya PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA lebih meningkatkan Sistem Kompensasi karena memiliki pengaruh yang terbesar terhadap Kinerja Karyawan. Yaitu dengan cara meningkatkan cuti berbayar yang telah diterapkan oleh perusahaan sebelumnya.

2. Sebaiknya PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA berupaya menurunkan tingkat stress kerja yang dialami karyawan agar kinerja dapat meningkat, terutama dalam hal kurangnya keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan kerja dengan menyediakan sarana perusahaan yang mengurangi beban pekerjaan fisik yang harus dilakukan oleh perusahaan.

3. PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA disarankan lebih memerhatikan kepuasan kerja karyawan dengan cara lebih memerhatikan kesejahteraan para karyawan-karyawan dan juga meningkatkan mutu lingkungan kerja supaya mampu menjaga konsistensi kinerja karyawan serta meningkatkan mutu kesehatan bagi karyawan yang akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat mencapai tujuan target perusahaan.

4. Pemimpin diharapakan lebih meningkatkan kerja sama dalam kelompok dan dukungan terhadap masing-masing karyawan untuk meningkatkan kinerja dari masing-masing karyawan pada PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA.

(11)

REFERENSI

Colquitt, J. A., Lepine, J. A & Wesson, M. J. (2009). Organizational Behavior Improving Performance and Commitment in the workplace. New York: McGraw-Hill.

Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi (edisi 10). Yogyakarta: Andi.

Mathis, Robert L. Dan Jackson, John Harold. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat, Jakarta.

Rivai, Veithzal. (2004). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik (edisi 2). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business Buku 2. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta.

Gambar

Tabel 4.17 Model Summary Sistem Kompensasi
Tabel 4.21 Coefficients Kepuasan Kerja Karyawan  Coefficients a 10.103 3.006 3.361 .001 .640 .104 .574 6.185 .000(Constant)Kepuasan KerjaModel1BStd
Tabel 4.23 Model Summary Stress Kerja  Model Summary

Referensi

Dokumen terkait

Ketika melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber, peneliti menggunakan berbagai macam teknik seperti wawancara, observassi dan dokumentasi (triangulasi

Surat Keputusan Pengesahan Akta Pendirian koperasi hasil peleburan (koperasi baru) dan Keputusan Pembubaran Koperasi yang melaksanakan peleburan diumumkan dalam Berita Negara RI

tersebut adalah biaya yang masih harus dibayar pada saat laporan keuangan

KANDUNGAN PEMBELAJARAN STANDARD OBJEKTIF CADANGAN AKTIVITI PENGUASAA TAHAP N (TP

Based on interpretation of gravity maps, total magnetic intensity maps, and subsurface geological model at the top of the Mesozoic, could be concluded that the

Sehubungan dengan pelaksanaan Seleksi Ulang Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Penyusunan Dokumen Prastudi Kelayakan dan Sistem Jaringan Jalan untuk Ruas- Ruas Jalan Tol

Kondisi ini dapat diinterpretasikan bahwa siswa santri yang mengambil progam tahfidz atau subjek dalam penelitian ini pada dasarnya memiliki perilaku atau aspek yang terdapat

PROFIL ADVERSITY QUOTIENT (AQ) BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |